Di susun untuk memnuhi salah satu persyaratan tugas mata kuliah keperawatan anak
sakit kronis dan terminal
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 3
Kelas 2A
Dosen Pengampu:
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
Hipospadia berasal dari dua kata yaitu hypo yang berarti di bawah dan spadon
yang berarti keratan yang panjang. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana
meatus uretra eksterna berada di bagian permukaan ventral penis dan lebih ke
proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis). Letak meatus uretra bisa
terletak pada granular hingga perineal. Penatalaksanaan pada hipospadia adalah
dengan jalan pembedahan dengan membuat penis lurus dengan memperbaiki chordee
chordee atau kordektomi.
Hipospadia juga merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 diantara
1.000 bayi baru lahir. Beratnya hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra
terletak di dekat ujung penis, yaitu pada glans penis. Hipospadia merupakan kelainan -
kelainan dari perkembangan uretra anterior dimana muara dari uretra terletak ektopik
pada bagian ventral dari penis proksimal hingga kelenjar penis. Muara dari uretra juga
dapat terletak pada skrotum atau perineum.
(Octavaprima, 2014) Banyak komplikasi yang dapat terjadi setelah dilakukan
repair hipospadia, salah satunya yaitu penyempitan uretra. Penyempitan ini dapat
dicegah dengan pemakaian kateter. Pemakaian kateter ini dapat berlanjut sampai klien
pulang ke rumah, oleh karena itu diperlukan pengetahuan untuk keluarga bagaimana
cara mencegah terjadinya infeksi pada anak dan perawatan kateter di rumah. Selain itu
juga diperlukan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi yang tepat untuk
mempercepat penyembuhan luka, sehingga luka setelah operasi dapat sembuh dengan
cepat dan infeksi pada luka tidak terjadi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Pokok Bahasan
1. Pengertian nutrisi
4. Pengertian infeksi
E. Metode
2. Ceramah
F. Media dan Alat
1. leptop
2. leaflet
G. Sasaran
I. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Ns. Velga Yazia,M.Kep
2. Moderator : Sofia Nahyu Guswita
3. Penyaji : Rebi Nur Haqqi, Wulan Sani Efendi
4. Observer : Nurli Pertiwi, Kairunisa aswin,
5. Fasilitator : Selvia Lovita Sari, Fania Eldisya Laiya, Nadia Defira,
Aprilioni Tri Sugiarti, Jelvia Lestari, Nadia Defira
6. Dokumentasi : Linda Marlina, Anisa usugra, Bunga Latifa,
Akhdes Kumala Dian
J. Proses pelaksanaan
No Tahapan Kegiatan penyaji / penyuluh Kegiatan peserta
dan waktu penyuluh (audiens)
kateter dirumah
• Memberikan reinforcement • Tepuk tangan
positif (pujian)
K. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Observer
c
: Anak – Anak / Peserta Penyuluhan
c
: Fasilitator
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan tepat waktu dan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
b. Peserta antusias dan termotivasi mengikuti penyuluhan
c. Peserta tidak masuk keluar, tenang dan tertib pada saat penyuluhan
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang oleh tubuh
baik untuk mempertahankan keseimbangan metabolism oleh tubuh baik untuk
mempertahankan keseimbangan ataupun sebagai pembangun. Nutrisi post-operasi
adalah makanan yang membangun yang diberikan pada seseorang setelah menjalani
operasi, agar kembali seperti semula.
Secara normal, penyembuhan luka memerlukan nutrisi yang tepat dan adekuat
secara normal, penyembuhan luka memerlukan nutrisi yang tepat dan adekuat untuk
memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak dan mempercepat proses untuk
penyembuhan luka setelahmenjalani operasi. Oleh karena itu, klien popenyembuhan
luka setelahmenjalani operasi.
D. Pengertian Infeksi
2. Usapkan mulai dari ujung penis dengan kapas/kain kasa yang telah dibasahi
dengan betadin
3. Usapkan kateter dengan kapas/kasa yang telah dibasahi betadin mulai dari kateter
yang berada di ujung penis sampai ke bagian percabangan yang berada di ujung
penis
4. Lakukan setiap hari
KESIMPULAN