Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang ulama nusantara yang
diantaranya Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani bagi para pembaca, dan makalah ini
kami buat untuk menunjang Tugas Ujian Praktek yang ditugaskan oleh bapak Saddudin
aftazani. Dengan mata Pelajaran sejarah kebudayaan islam. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalamani, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 February

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ulama adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra ulama
berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep
dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Pada
mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan
pengetahuan peserta didik. Tetapi, beberapa dasawarsa terakhir konsep, persepsi
dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser. Hal itu selain karena
perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritas seseorang yang
berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, juga karena perkembangan yang
cukup radikal di bidang pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan
komunikasi, yang kemudian mendorong pengembangan media belajar dan
paradigma teknologi pendidikan. Dalam perkembangan berikutnya,sekaligus
sebagai biasnya, guru mulai mengalami dilema eksistensial. Oleh sebab itu
makalah ini kami buat untuk mengulas tentang ulama Nusantara kita yang
mendunia seperti Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani sepak terjangnya yang begitu
kuat menghargai ilmu dan berguru ke beberapa ulama bahkan sampai mencapai
700 ulama atau guru diberapa Negara.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam biografi ini kita akan mengupas mengenai :
1.Mengetahui riwayat hidup Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani ?
2.Bagaimanakah dan apa saja yang didirikan Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani?
3.Karya-karya Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani ?

1.3 Tujuan
Tujuan Pembahasan dari beberapa permasalahan yang terkemukakan, kita
berharap mampumenemukan jawaban untuk:
1.Mengetahui riwayat hidup Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani ?
2.Bagaimanakah dan apa saja yang didirikana Syeikh Muhammad Yasin Al
Fadani?
3.Karya-karyaSyeikh Muhammad Yasin Al Fadani ?
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani


Yasin bin Isa al-Fadani dilahirkan di Mekah pada tahun 1335 H (bertepatan17
juni1917 M). Ayahnya syeikh al-Muammar Isa al-Fadani adalah seorang ulama al-
Jawi asal Padang (Sumatera Barat) yang bermukim di Mekah. Syekh Muhammad
Yasin Bin Muhammad Isa Al-Fadani meninggal diMekkah,20 Juli 1990 pada umur
75 tahun) adalah seorang ahli sanad hadist, ilmu falak, bahasa Arab, dan pendiri
madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, Mekkah. Ia merupakan putra ulama terkenal,
Syekh Muhammad Isa Al-Fadani asal Padang, Sumatera Barat. Pertama Yasin
belajar kepada ayahnya sendiri, kemudian kepada pamannya, Syeikh Mahmud al-
Fadani. Selanjutnya ia belajar di Madrasah Shaulathiyah yang didirikan oleh Syeikh
Muhammad Rahmatullah ulama asal Delhi India tahun 1291H/1874 M. Sebagian
besar murid madrasah ini berasal dari al-Jawi (Melayu),kemuddian India
selanjutnya Asia Tengah dan Timur Tengah. Selepas dari Madrasah Sahulatiyah,
Yasin al-Fadani belajar di Madrasah Darul Ulum ad-Diniyah, di samping juga
mengikuti halaqah pada ulama-ulama di Masjid al-Haram. Madrasah Darul
Ulumdidirikan oleh Syeikh Sayid Muhsin al-Musawi al-Falimbani (1353 H/1934 M),
seorang ulama keturunan Hadramaut, yang berasal dari Palembang
(SumateraSelatan). Sayid Muhsin sendiri asalnya belajar di Madrasah Sahulathiyah
(tamat1928), mengajar di madrasah tersebut sebelum mendirikan madrasah
sendiri. Disamping Syeikh Sayid Muhsin, ada beberapa nama yang ikut mendirikan
dan mengasuh madrasah yang berlokasi di Syi’ib Ali ini, di antaranya Zubair al-
Mandili, abdurrasyid al-Falimbani, Teungku Amir Muhtar, Abdul Wahid al-Jambi,
Ya’qubFiraq Abdul Majid dan Raden Setyo Atmojo. Madrasah Darul Ulum
merupakan kebanggaan al-Jawi (Melayu) di Mekah saat itu di samping Madrasah
Indonesia al-Makiyah (didirikan Syeikh Jaman Taib 1923) dan Madrasah
Sahulathiyah.

2.2 Pejalanan Syeikh Yasin Al Fadani dalam berguru


Sejak abad 11 Hijriyah (17 Masehi) telah terjadi hubungan yang sangat intens
dalam dunia keilmuan dan keagamaan antara Timur Tengah dengan kepulauan
nusantara. Hubungan intens ini diawali dengan pengembaraan Abdur Rauf as-
Singkili, putra Aceh yang haus akan ilmu, ke kawasan Jazirah Arab selama 27
tahun, menjelajahi pusat-pusat ilmu di wilayah tersebut mulai dari Zabid, Bait al-
Faqih,Tarim (Hadramaut), Mekah, Madinah (Haramain) dan kota-kota lain.
Pengembaraan ini diikuti oleh Muhammad Yusuf al-makassari yang berasal
dariMakassar dan dilanjutkan oleh ulama-ulama berikutnya. Pada abad ke 18-19
tercatat nama-nama besar yang lama melanglang buana di kawasan Jazirah Arab
untuk menuntut ilmu hingga menjadi ulama terkemuka, baik yang tinggal di sana
hinggawafat maupun yang kembali ke tanah air. Diantara mereka adalah
Muhammad Arsyadal-Banjari, Abdus Shamad al-Falimbani, Dawud al-Fathani,
Abdur Rahman al-Battawi, Abdul Wahab al-Bugisi dan Muhammad Nafis al-Banjari.
Kemudian disusuloleh Ahmad Khatib Sambas, Abdul Gani Bima, Ahmad Rifa’I,
Muhammad KhalilBangkalan, Nawawi al-Bantani,
2
Abdul Karim al-Bantani (paman Nawawi), Mahfudzat-Tarmisi, Shaleh as-Samarani,
Ahmad al-Fathani, Yusuf Sumbawa dan Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Menjelang
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 adanama-nama Asnawi, Hasyim Asy’ari,
Ahmad Dahlan, Abdul Wahab Hasbullah, Nakrawi al-Banyumasi, Abdul Halim
Majalengka, Abdul Karim Amrullah, Jamel Jambek, Hasan Musthafa al-garuti,
Sulaiman ar-Rasuli, dan banyak lagi nama-nama lainnya. Pada pertengahan hingga
akhir abad ke-20 tercatat nama-nama Muhsin al-Falimbani al-Musawi, Janan Taib,
Abdul Karim al-Banjari dan banyak lagi yang lain termasuk Muhammad Yasin al-
Fadani. Sesuai dengan catatan Syeikh Yasin sendiri, ulama keturunan Padang
(Minangkabau) ini belajar berbagai ilmu keislaman kepada 700 orang guru, baik
ulama yang mengajarnya langsung sebagai murid maupun sahabat seniornya.
Diantara guru-gurunya yang terkenal adalah Syeikh Muhammad Ali ibn Husaein
ibnIbrahim al-Maliki al-Makki (Yasin belajar minimal 7 kitab; Jam’ul Jawami’,
SyarahJalaluddin Mahalli, Tafsir al-Khazin, Tuhfah al-Muhtaj, Shahih Bukhari dan
lain-lain). Syeikh Abu Ali, Hasan ibn Muhammad al-Massath (Yasin belajar 12 kitab;
Sunan Abu Dawud, Jami’ Tirmidzi, Tafsir Jalalain, Minhaj Dzawi an-Nadhar,
Ihya’Ulumuddin, Hikam dan lain-lain). Ia berguru pada Syeikh Umar Bajanid ulama
ahlifikih mufti Syafi’I di Mekah, belajar 7 kitab di antaranya; Syarah ibn Qasim al-
Ghazi,Fathul Wahhab, al-Iqna’, Tuhfah al-Muhtaj, Minhaj at-Thalibin, Mughni al-
Muhtaj,Shahih Bukhari. Berguru kepada Syeikh al-Faqih Sa’id ibn Muhammad al-
Yamani untuk kitab Syarah al-Mahalli dan kepada Syeikh al-Faqih Hasan ibn
Muhammad al-Yamani belajar Shahih Muslim dan Sunan an-Nasa’i. Belajar kepada
Syeikh Ibrahim bin Dawud al_Fathani seorang musafir terkenal (belajar 5 kitab;
Tafsir Baidlwi, Tafsir Jalalain, Jam’ul Jawami dan lain-lain). Syeikh Sayyid Alwi ibn
Abbas al-Maliki al-Makki untuk belajar kitab-kitab Syarah Alfiyah ibn Aqil, al-Luma’,
Lub al-Ushul dan beberapa yag lain. Yasin berguru juga kepada Sayyid Syeikh
Muhammad ibn Aminal-Maliki untuk kitab-kitab al-Asymuni dan Risalah Thas
Kubra. Guru-gurunya yang lain Syeikh Sayid Muhsin al-Falimbani, Syeikh Ahmad as-
Syami’ al-Maliki, Syeikhal-Muammar Khalifah ibn Hammad al-Nabhani, Syeikh
Ubaidillah as-Sindi ad-Diyubandi, Syeikh az-Zahid Abdullah bin Muhammad Ghazi
al-Makki dan lain-lain.Rata-rata gurunya tersebut mengajar secara halaqah di
Masjid al-Haram, sebagian diMadrasah Darul Ulum ad-Diniyah dan madrasah
Shaulatiyah. Dengan gurunya yang sedemikian banyak maka wajarlah apabila ia
nantinya benar-benar menjadi seorang alim allamah (ulama besar). Syeikh Abul
Fadl Muhammad Yasin al-Fadani pertama kali mengajar model halaqah di Masjid
al-Haram Mekah. Sejak tahun 1356 H (1946 M), ulama ini mengajar di
almamaternya Madrasah Darul Ulum ad-Diniyah dan sejak tahun 1359 H(1949 M)
sebagai wakil kepala madrasah sebelum akhirnya dipercaya sebagai kepalanya.
Madrasah ini pertama kali dipimpin oleh Syeikh Muhsin al-Falimbani(1934-1935),
kemudian Syeikh Zubair Ahmad (1935-1945) dan yang ketiga Syeikh Ahmad
Mansuri (1945-1965). Syeikh Yasin al-Fadani diangkat sebagai Kepala Madrasah
Darul Ulum yang ke empat pada tahun 1384 H (1964 M) yang dijabatnya selama
26 tahun hingga ulama ini wafat 1410 H (1990 M). Di samping itu Syeikh Yasin
juga mendirikan madrasah khusus putri yakni Madrasah Ibtidaiyyah Lil Banatdi
Samiyah Mekah (1362 H/ 1942 M) dan mendirikan pondok pesantren pada
tahun1377 H (1953 M).
3

2.3 Karya – karya Syeikh Yasin Al Fadani


1. Karya-karya dalam bidang Sanad
Sanad adalah silsilah atau rantai yang menyambungkan dan menghubungkan sesuatu
yang terkait dan bertumpu kepada sesuatu yang lain. Dalam kacamata tasawuf, sanad
keilmuan, amalan dzikir, maupun tabiat ketarekatan adalah bersambungnya ikatan
bathin kepada guru-guru dan mursyid. Jadi dalam sanad terkandung aspek
muwashalah (hubungan dan ketersam- bungan) satu pihak dengan pihak yang lain,
akibat adanya at-tahammul wa al-ada‘(mengambil dan memberi).Sistem sanad
merupakan salah satu mekanisme pencarian ilmu dan pengetahuan yang sempurna,
karena setiap pengetahuan yang dipindahkan itu dapat dipertanggungjawabkan
otentisitas dan kebahasaannya melalui rantaian periwayatan setiap perawi. Ketelitian
ini dapat dilihat dari kaidah ulama hadits dengan hanya mengambil hadits dari perawi
yang tsiqah (kuat). Begitu juga dengan kaidah disiplin ilmu qira’at. Disiplin ilmu sanad
dianggap sebagai suatu yang sangat penting dalam menjamin keshahihan dan
keaslian ilmu yang disampaikan sehingga dianggap sebagai bagian masalah
kepentingan agama. Dan inilah yang dilakoni oleh Syaikh Yasin Al-Fadani. Ia
menggelutinya dengan penuh perhatian. Melakukan rihlah (perjalanan),meneliti,
menguji (tahqiq dan takhrij), memeriksa para perawi, dan sebagainya, dilakukan demi
mencapai aspek mu’tabar bagi suatu hadits. Inilah amal penelitian ilmu yang
berlangsung sebagai tradisi dari masa salaf dan dilakoni Syaikh Yasin dimasanya
dengan tidak mudah. Sebagai seorang ulama yang digelari Musnid Ad-Dunya, Syaikh
Yasin memang patut berbangga dan bersyukur atas hasil goresannya yang begitu
intensif dilakukannya pada bidang sanad. Karya-karyanya di bidang ini di antaranya
Madmah al-Wujdan fi Asanid asy-Syaikh Umar Hamdan, Faydh ar-Rahman fi Tarjamah
wa Asanid asy-Syaikh Khalifah bin Hamd an-Nabhan, Al-Qawl al-Jamil bi Ijazah as-
Sayyid Ibrahim Bin Aqil, Faydhal-Muhaimin fi Tarjamah wa Asanid as-Sayyid Muhsin, Al-
Maslak al-Jaliyy fiTarjamah wa Asanid asy-Syaikh Muhammad ‘Aliyy, Asanid Ahmad bin
Hajar al-Haitami al-Makki, Asma al-Ghayah fi Asanid asy-Syaikh Ibrahim al-Hazami fi al-
Qira`ah, Al-Muqtathaf min Ithaf al-Akabir bi Marwiyyat ‘Abd al-Qadir ash-Shadiqial-
Makki, Ikhtishar Riyadh Ahl al-Jannah min Atsar Ahl as-Sunnah li ‘Abd al-Baqial-Ba’li al-
Hanbali, Arba’un Haditsan min Arba’in Kitaban ‘an Arba’in Syaikhan, Al-Arba’un al-
Buldaniyyah Arba’un Haditsan ‘an Arba’ina Syaikhan ‘an Arba’inBaladan, ‘Arbaun
Haditsan Musalsal bi an-Nuhad ila al-Jalal as-Suyuthi, Al-Salasilal-Mukhtarah bi Ijazah
al-Mu’arrikh as-Sayyid Muhammad bin Muhammad Ziyarah,Al-Faydh al-Rahmani bi
Ijazati Samahah al-‘Allamah al-Kabir Muhammad Taqial-‘Ustmani, Ta’liqat ‘ala Kifayah
al-Mustafid li asy-Syaikh Mahfuzh at-Turmusi,Tahqiq al-Jami’ al-Hawi fi Marwiyyat al-
Syarqawi, Ithaf al-Ikhwan bi Ikhtishar Madmah al-Wujdan, Tanwir al-Bashirah bi Thuruq
al-Isnad asy-Syahirah, Al-Irsyadatfi Asanid Kutub an-Nahwiyyah wa ash-Sharfiyyah,
Al-‘Ujalah fi al-Ahadits al-Musalsalah, Asanid al-Kutub al-Haditsiyyah as-Sab’ah, Al-‘Iqd
al-Farid min Jawahir al-Asanid, Ithaf al-Bararah bi hadits al-Kutub al-Haditsiyyah
al-‘Asyrah, Ithaf al-Mustafid bi Nur al-Asanid, Qurrah al-‘Ayn fi Asanid A’lam al-
Haramayn, Ithaf uli al-Himam al-‘Aliyyah bi al-Kalam ‘ala al-Hadits al-Musalsal bi al-
Awwaliyyah, Al-Waraqat fi Majmu’ah al-Musalsalat wa al-Awa’il wa Asanid al-‘Aliyyah,
Ad-Durr al-Farid min Durar al-Asanid,
4
Bughyah al-Murid min ‘Ulum al-Asanid, Fath ar-Rabb al-Majid fima li Asy-yakhiy min
Fara’id al-Ijazah wa al-Asanid, Silsilah al-Wushlah Majmu’ah Mukhtarah min al-Ahadits
al-Musalsalah, Nihayah al-Mathlab fi ‘Ulum al-Isnad wa al-Adab, Ad-Durr an-Nadhir wa
ar-Rawdh an-Nazhir fi Majmu’ al-Ijazah bi Tsabat al-Amir, Al-‘Ujalah al-Makkiyyah wa an-
Nafhah al-Makiyyah, Al-Waraqat‘ala al-Jawahir ats-Tsamin fi al-Arba’in Haditsan min
Ahadits Sayyid al-Mursalin. Karya-karya di bidang sanad ini sepertinya telah
bersenyawa dalam sosok Fadhilatusy Syaikh Yasin Al-Fadani. Dan hal inilah yang
menjadi apresiasi paraulama di masanya untuk mehabiskannya sebagai sang empu di
bidang sanad.
2.Karya- karya non Sanad.
Sebagaimana dimaklumi, senarai karyanya yang lain, di luar bidang sanad dapat
disebutkan di antaranya Al-‘Allam Syarh Bulugh al-Maram, Janiyy ats-Tsamar syarh
Manzhumah Manazil al-Qamar, Jam’u al-Jawami’, Bulghah al-Musytaq fi ‘Ilmal-Isytiqaq,
Idha-ah an-Nur al-Lami‘ Syarh al-Kawkab as-Sathi‘, Hasyiyah ‘ala al-Asybah wa an-
Nazhair, Bughyah al-Musytaq Syarh al-Luma‘ Abi Ishaq, Tatmim ad-Dukhul Ta’liqat ‘ala
Madkhal al-Wushul ila ‘Ilm al-Ushul, Ad-Durr an-NadhidHasyiyah ‘ala Kitab at-Tamhid lil-
Asnawi, Nayl al-Ma’mul Hasyiyah ‘ala Lubb al-Ushul wa syarhih Ghayah al-Wushul, Ad-
Durr al-Mandhud fi Syarh Sunan AbiDawud, Fath Manhal al-Ifadah, Al-Fawaid al-Janiyyah
Hasyiyah ‘ala al-Qawaid al-Fiqhiyyah, Mukhtashar al-Muhadzdzab fi Istikhraj al-Awqat
wa al-Qabilah bi ar-Rub’i al-Mujib, Al-Mawahib al-Jazilah syarh Tsamrah al-Wasilah fi al-
Falak, Tastnif as-Sam’i Mukhtashar fi ‘Ilm al-Wadh’i, Husn ash-Shiyaghah Syarh Kitab
Durus al-Balaghah, Risalah fi al-Mantiq, Ithaf al-Khallan Tawdhih Tuhfah al-Ikhwan fi
‘Ilm al-Bayan, dan Ar-Risalah al-Bayaniyyah ‘ala Thariqah as-Sual wa al-Jawab. Karya ini
menunjukkan nilai plus yang terkandung pada sosok Syaikh Yasin,sebagai seorang
ulama yang komplet. Kitab karyanya yang berjudul al-Fawaid al-Janiyyah hasyiyah Al-
Mawahib As-Saniyyah syarah Al-Fara’idh Al-Bahiyah NazhmQawa’id al-Fiqhiyyah fi al-
Asybah wa an-Nazha-ir ‘ala al-Madzhab asy-Syafi’iyyah merupakan kitab hasyiyah (kitab
yang berisi penjelasan atau komentar terhadap kitabsyarah) mengenai qawa`id fiqh
(kaidah-kaidah fiqih) yang berjudul Al-Asybah waAn-Nazha-ir ‘ala al-Madzhab asy-
Syafi’iyyah, karya Imam As-Suyuthi. Kitab tersebut hingga kini menjadi materi silabus
mata kuliah Ushul Fiqh di FakultasSyari’ah Al-Azhar Kairo, karena disusun secara
sistematis, sarat dengan penjelasan kaidah-kaidah fiqih, dan mudah dipahami. Di
samping sebagai Syeikh dan mudir Madrasah Darul Ulum, Syeikh Yasinal-Fadani juga
seorang mu’allif (pengarang) kitab yang sangat produktif. Lebih dari 60 judul kitab
telah ditulisnya, meliputi beberapa disiplin ilmu keagamaan, diantaranya:
a. Ilmu Hadits: ad-Dar al-Mandlud Syarh Abu Dawud (20 jilid), Fath al-Akam, Syarh
Bulugh al-Maram (4 juz).
b. Ilmu Ushul Fiqh dan Qawaid: Bughyah al-Musytaq Syarah Luma’ AbiIshaq (2 juz);
Khasiyah ala al-Ashbah Wa an-Nadha’ir; Tatmim ad-DuulTa’liqat Ala Madhul al-Ushul ila
ilm al-Ushul; ad-Dur an-Nadhlid; Al-Fawaidal-Janiyah; Ta’liqat ala Luma’ as-Syeikh Abi

5
Ishaq; Idla;ah an-Nur; Khasiyahala al-Talattuf Syarah al-Ta’rif fi Ushul al-Fiqh; Nayl al-
Ma’mul HasiyyahAla Lub al-Ushul wa Syarh Ghayah al-Ushul.
c. Ilmu Alat dan lain-lain: Jani al-Tsam Syarh Mandhumat Manazil al-Qomar; al-
Mukhtashar al-Muhaddzab; al-Mawahib al-Jazilah; Tasynif al-Sama’ Mukhtashar fi ilm al-
Wadha’; Balaghah al-Musytaq fi ilm al-Istiqaq; Manhal al-Ifadah; Husnu al-Shiyaghah
Syarh Kitab Durus al-Balaghah;Risalah fi al-Manthiq, Ittihaf al-Khalan Tandlih Tuhfah al-
Ihwan fi ilm al-Bayan; Al-Risalah al-Bayyaniyyah.
d. Ilmu Musthalah Hadits khususnya masalah Isnad: Mathmah al-Wijdan(3 juz); Ittihaf
al-Ihwan bi Ihtishar Mathmah al-Wijdan; Tanwir al-bashirah biThuruq al-Isnad al-
Syahirah; Faidl ar-Rahman al-Qaul al Jamil bi IjazahSamakat as-Sayyid Ibrahim Aqil;
Fadil Muhaimin; Al-Maslak al-Jali; Al-Wushul ar-Rati; Asanid Ahmad ibn Hajar al-haitami;
Al-Irsyadat as-Sawiyahfi Asanid al-Kutub an-Nahwiyah wa al Sharfiyah; Al-Ajalah fi al
Hadits al-Musalsalah; Asma al-ghayah; Asanid al-Kutub al-hadits as-Sab’ah; Al-Aqd al-
Farid; Ittihaf al-Mustafid; Ittihaf Aula al-Bararah; Al-Riyadl al-Nadlirah;Qurrah al-Ain;
Ittihaf Aula al-Hamam; Waraqat; Ad-Dur al-Farid; bughyah al-Murid; Al- Muqtathif;
Ikhtishar Riyadl Ahl al-Jannah; faidl al-ilah al-Ali;Arbaun al-Buldaniyat Arbaun Haditsan
An Arbain Syaikhan Min ArbainBaladan; Arbaun Haditsan Musalsal bi an-Nuhat Ila al-
Jalal as-Suyuthi; Al-Salasil al-Mukhtarah; Tadzkir al-Mushafi; Al-Nafhah al-makiyah fi al-
Asanidal-Makiyah; Fath al-Rab al-Majid; Silsailah al-Wasilah Majmu’ Mukhtarah; Al-
KAwakib al-Darari; Faidl al-Mubdi; al-Faidl al-Rahmani.
e. Dalam ilmu tentang masalah Itsbat: Nihayah al-Mathlab; Risalatani Ala Tsabat al-
Amir; Risalatani Ala al-Awail al-Sumbuliyah; Waraqah Ala al-Jawahir al-Tsamin; Ittihaf
al-Bahits al-Sari; Ta’liqat Ala Kifayah al-Mustafidli as-Syeikh Mahfudz at-Tarmisi; Tahqiq
al-Jami’ al-Hawi dan beberapa yang lain. Di samping itu ulama besar ini juga telah
menerjemahkan lebih dari 230 judul kitab karya ulama-ulama sebelumnya. Sebagian
besar karya Syeikh Yasin al-Fadani baik karya asli maupun terjemahan (saduran)
diterbitkan oleh penerbit-penerbit di Kairo (Mesir) dan Bairut (Libanon). Dengan kitab
karangannya yang sedemikian banyak, maka wajarlah apabila Syeikh Yasin al-Fadani
ditempatkan sebagai ulama ahli hadits (muhaddits), ahli tafsir,ahli ilmu alat dan juga
ahli fikih yang terkemuka di Mekah al-Mukarramah dan Haramain khususnya. Ulama
ini adalah kebanggaan al-Jawi, kebanggaan orang-orang Melayu di Haramain pada
akhir abad ke-20 M atau awal abad 15 H. Syeikh Yasin Manhal al-Ifadah; Husnu al-
Shiyaghah Syarh Kitab Durus al-Balaghah;Risalah fi al-Manthiq, Ittihaf al-Khalan Tandlih
Tuhfah al-Ihwan fi ilm al-Bayan; Al-Risalah al-Bayyaniyyah. lmu Musthalah Hadits
khususnya masalah Isnad: Mathmah al-Wijdan(3 juz); Ittihaf al-Ihwan bi Ihtishar
Mathmah al-Wijdan; Tanwir al-bashirah biThuruq al-Isnad al-Syahirah; Faidl ar-Rahman
al-Qaul al Jamil bi IjazahSamakat as-Sayyid Ibrahim Aqil; Fadil Muhaimin; Al-Maslak al-
Jali; Al-Wushul ar-Rati; Asanid Ahmad ibn Hajar al-haitami; Al-Irsyadat as-Sawiyahfi
Asanid al-Kutub an-Nahwiyah wa al Sharfiyah; Al-Ajalah fi al Hadits al-Musalsalah;
Asma al-ghayah; Asanid al-Kutub al-hadits as-Sab’ah; Al-Aqd al-Farid; Ittihaf al-Mustafid;
Ittihaf Aula al-Bararah; Al-Riyadl al-Nadlirah;Qurrah al-Ain; Ittihaf Aula al-Hamam;
Waraqat; Ad-Dur al-Farid; bughyah al-Murid; Al- Muqtathif; Ikhtishar Riyadl Ahl al-
Jannah; faidl al-ilah al-Ali;Arbaun al-Buldaniyat Arbaun Haditsan An Arbain Syaikhan
Min Arbain Baladan;
6
Arbaun Haditsan Musalsal bi an-Nuhat Ila al-Jalal as-Suyuthi; Al-Salasil al-Mukhtarah;
Tadzkir al-Mushafi; Al-Nafhah al-makiyah fi al-Asanidal-Makiyah; Fath al-Rab al-Majid;
Silsailah al-Wasilah Majmu’ Mukhtarah;Al-KAwakib al-Darari; Faidl al-Mubdi; al-Faidl al-
Rahmani. Dalam ilmu tentang masalah Itsbat: Nihayah al-Mathlab; Risalatani Ala
Tsabat al-Amir; Risalatani Ala al-Awail al-Sumbuliyah; Waraqah Ala al-Jawahir al-
Tsamin; Ittihaf al-Bahits al-Sari; Ta’liqat Ala Kifayah al-Mustafidli as-Syeikh Mahfudz at-
Tarmisi; Tahqiq al-Jami’ al-Hawi dan beberapa yang lain. Di samping itu ulama besar ini
juga telah menerjemahkan lebih dari 230 judul kitab karya ulama-ulama sebelumnya.
Sebagian besar karya Syeikh Yasin al-Fadani baik karya asli maupun terjemahan
(saduran) diterbitkan oleh penerbit-penerbit di Kairo (Mesir) dan Bairut (Libanon).
Dengan kitab karangannya yang sedemikian banyak, maka wajarlah apabila Syeikh
Yasin al-Fadani ditempatkan sebagai ulama ahli hadits (muhaddits), ahli tafsir, ahli
ilmu alat dan juga ahli fikih yang terkemuka di Mekah al-Mukarramah dan Haramain
khususnya. Ulama ini adalah kebanggaan al-Jawi, kebanggaan orang-orang Melayu di
Haramain pada akhir abad ke-20 M atau awal abad 15 H. Syeikh Yasin bin Isa al-Fadani
al-Makki wafat pada waktu Sahur malam Jum’at esoknya dandimakamkan di makam
Ma’la Makah al-Mukarramah.
2.4 Syaikh Yasin Al-Fadani memang menyandang gelar “Musnid ad-Dunya”
Yasin Al-Fadani memang menyandang gelar “Musnid ad-Dunya” namun jangan disalah
artikan bahwa ia sekadar orang yang menjaga sekumpulan riwayat dan nama-nama
tokoh periwayatan dalam tradisi lisan dan literal bagi sekian hadits yang sampai
jalurnya kepada Rasulullah SAW. Gelar tersebut tak didapat Syaikh Yasin Al-Fadani
hanya karena banyaknya guru, yang mencapai lebih dari 700 orang guru, tapi juga
karena intensitas yang sangat tinggi dalam bidang yang ia geluti. Mengeksplorasi
karya-karya Syaikh Yasin Al-Fadani bukanlah perihal gampang. Selain faktor minimnya
karya-karya sang maestro sanad ini yang ditemukan dalam bentuk utuh, tampaknya
dari sekian karyanya yang telah tercetak pun belum banyak yang beredar luas di
tengah-tengah masyarakat pecinta turats (khazanah klasik) Islam. Padahal Syaikh
Yasin adalah seorang alim besar kaliber dunia abad ke-14 H/20 M, yang memiliki
sumbangsih melimpah bagi keilmuan Islam, khususnya dalam upaya pelestarian
tradisi sanad ilmu. Ia menjadi muara sanad berbagai ilmu-ilmu keislaman yang tiada
taranya serta penyambung ilmu masa lalu dan pada masanya bagi para thullabul ‘ilm
(penuntut ilmu) era belakangan ini. Ketenaran dan karyanya yang berlimpah membuat
‘Allamah Sayyid Saggaf bin Muhammad As-Seggaf, seorang tokoh ulama Hadhramaut,
memuji Al-Fadanidengan sebutan Suyuthiyyu zamanih (Imam Suyuthi pada masanya).
Pujian ataskarya-karyanya juga berdatangan dari ‘Allamah Sayyid Alawi bin Abbas Al-
Maliki Makkah, Syaikh Mahmud Said Mamduh Al-Mishri, Al-Faqih Habib Ali bin Syaikh
Bilfaqih Seiwun Hadhramaut, dan banyak ulama pada masanya.

7
Syaikh Yasin Al-Fadani memang menyandang gelar “Musnid ad-Dunya” ,namun jangan
disalahartikan bahwa ia sekadar orang yang menjaga sekumpulan riwayat dan nama-
nama tokoh periwayatan dalam tradisi lisan dan literal bagi sekian hadits yang sampai
jalurnya kepada Rasulullah SAW. Gelar tersebut tak didapat Syaikh Yasin Al-Fadani
hanya karena banyaknya guru, yang mencapai lebih dari 700 orang guru, tapi juga
karena intensitas yang sangat tinggi dalam bidang yang ia geluti. Menengok syarahnya
atas kitab Sunan Abi Dawud yang memuat ahadits al-ahkam (hadits-hadits hukum)
sebanyak 20 jilid, Ad-Durr al-Mandhud fi Syarh Sunan Abi.
8
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Yasin bin Isa al-Fadani dilahirkan di Mekah pada tahun 1335 H (bertepatan 17
juni1917 M). Ayahnya syeikh al-Muammar Isa al-Fadani adalah seorang ulama al-
Jawi asalPadang (Sumatera Barat) yang bermukim di Mekah. Syekh Muhammad
Yasin BinMuhammad Isa Al-Fadani meninggal di Mekkah, 20 Juli 1990 pada umur
75 tahun) adalah seorang ahli sanad hadist, ilmu falak, bahasa Arab, dan pendiri
madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, Mekkah. Ia merupakan putra ulama terkenal,
Syekh Muhammad Isa Al-Fadani asal Padang, Sumatera Barat. Sejak abad 11
Hijriyah (17 Masehi) telah terjadi hubungan yang sangat intens dalam dunia
keilmuan dan keagamaan antara Timur Tengah dengan kepulauan nusantara.
Hubungan intens ini diawali dengan pengembaraan Abdur Rauf as-Singkili, putra
Aceh yang haus akan ilmu, ke kawasan Jazirah Arab selama 27 tahun, menjelajahi
pusat-pusat ilmu di wilayah tersebut mulai dari Zabid, Bait al-Faqih, Tarim
(Hadramaut), Mekah, Madinah (Haramain) dan kota-kota lain

B. Saran
Dari pembahasan yang telah kami sajikan diatas, kami berharap setelah kita
mempelajari pelajaran mengenai biografi dan perjalanan Syeikh Muhammad Yasin
Al Fadaniini, agar bisa kita jadikan sebagai pedoman rujukan dalam melakukan
pergaulan dalam kehidupan baik berhubungan dengan ulama dan lebih
menghormati ulama atau guru kita juga bergaul antar sesama manusia, kemudian
juga kami selaku pemakalah berharap kepada para pembaca untuk membantu
kami sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini dan lebih memantapkan
pengetahuan kami

C. Kritik
Demikian makalah yang dapat kami susun. Tentunya dalam penguraian di atas
masih banyak kengurangan dan kelemahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Untuk itu
apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dalam uraian, kami
mohon maaf yang sebesar besarnya. Akhirnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kelompok kami khususnya bagi para pembaca umumnya, Aamiin.
9

DAFTAR PUSTAKA

H. M. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara, (Jakarta: Gelegar Media


Indonesia,2010).http://m.majalah-alkisah.com/%E2%80%98allamah-fadilatusy-
syaikh-muhammad-yasin-al-fadani-dan-karya-karyanya-bukan-sekadar-pengumpul-
sanad
Catatan kaki
1. Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi
Islamdi Indonesia, 19952
2. Zuhairi Misrawi, Mekkah, Penerbit Buku Kompas, 20093.
3. Abdurrahman Wahid, Islam kosmopolitan: Nilai-nilai Indonesia dan
TransformasiKebudayaan, Wahid Institute, 2007
10

Anda mungkin juga menyukai