Arief Budiman
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRACT
Illegal wildlife trade is a serious threat to the conservation of wildlife in Indonesia. Wildlife
LOOHJDOO\ WUDGHG EDVHG RQ WKH IDFWV IRXQG LQ WKH ¿HOG DUH PRVWO\ FDXJKW IURP WKH ZLOG LQVWHDG RI EUHHGLQJ
Natural Resources Conservation Center as an institution that has an important role in rescue efforts are
VWUDWHJLF DQG (QGDQJHUHG VSHFLHV SURWHFWLRQ RI ODZ QXPEHU RI RQ &RQVHUYDWLRQ RI %LRORJLFDO
Resources and Ecosystems This study to determine how the efforts of the Conservation Section of Region
I Surakarta Agency conservation of natural resources in Central Java in the protection of endangered
species in the region and the challenges faced every obstacle In overall role of the Natural Resources
Conservation Center has been running well but there is still a shortage of human resources and lack of
infrastructure to support the performance.
ABSTRAK
Perdagangan satwa liar secara ilegal menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar di
Indonesia. Satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal berdasarkan berbagai fakta yang ditemukan
dilapangan kebanyakan adalah hasil tangkapan dari alam, bukan dari penangkaran. Balai Konservasi
Sumber Daya Alam sebagai lembaga yang mempunyai peranan penting yang strategis dalam upaya
penyelamatan dan perlindungan Satwa langka berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1990 Tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
upaya-upaya yang dilakukan oleh Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta Balai Konservasi Sumber
Daya Alam Jawa Tengah dalam melindungi satwa langka di kawasannya serta kendala kendala apa saja
yang dihadapi. Secara Keseluruhan peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam sudah berjalan dengan
baik namun masih ada kekurangan berupa terbatasnya Sumber Daya Manusia dan infrastruktur untuk
menunjang kinerja.
undang. Satwa hasil sitaan yang dititipkan Alam Jawa Tengah dan Seksi Konservasi II
di WRC Jogja diantaranya elang brontok Pemalang Balai Konservasi Sumber Daya
(nisaetus cirrhatus) fase gelap, alap-alap sapi Alam Jawa Tengah. Kedua Seksi Konservasi
(falco moluccensis), beluk jampuk (bubo Wilayah bertugas melakukan pengelolaan
sumatranus), kucing hutan, anakan kijang, kawasan dalam rangka Konservasi Sumber
trenggiling, landak, bajing terbang, musang Daya berdasarkan peraturan perundang-
pandan (paradoxurus hermaphrodites), undangan. Balai Konservasi Sumber Daya
kukang (nycticebus coucang), anakan buaya Alam mempunyai peranan penting yang
muara (crocodylus porosus). (http://www. strategis dalam upaya penyelamatan dan
soloposfm.com/2013/09/polisi-sita-puluhan- perlindungan Satwa langka dari pemanfaatan
satwa-langka/, diakses 08 April 2014) yang tidak semestinya oleh manusia maupun
Undang-Undang yang mengatur oleh kerusakan alam.
tentang larangan perdagangan satwa yang Dengan melihat permasalahan diatas,
dilindungi, dewasa ini dengan perkembangan maka dapat dirumuskan pokok-pokok
teknologi yang semakin pesat, pemerintah masalah sebagai berikut:
melalui Badan Konservasi Sumber Daya 1. Bagaimana Pelaksanaan dan pengawasan
Alam menemukan pelanggaran penjualan pemanfaatan hewan langka di wilayah
satwa langka melalui media internet yang SKW I BKSDA Surakarta berdasarkan
memanfaatkan jejaring sosial seperti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990
facebook dan twitter. Keberadaan jejaring tentang Konservasi Sumber Daya Hayati
sosial yang melakukan perdagangan illegal dan ekosistemnya?
dapat membahayakan kelestarian satwa 2. Apa kendala yang dihadapi SKW I
langka seperti Burung elang dan Kukang yang BKSDA surakarta dalam pelaksanaan
dengan sengaja dicuri dan diperjualbelikan pemanfaatan dan pengawasan hewan
secara illegal. Undang- Undang Nomor 5 langka di wilayahnya?
Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, METODE PENELITIAN
perdagangan hewan yang dilindungi tersebut Jenis penelitian yang akan digunakan
bertentangan dengan Peraturan Pemerintah dalam penulisan hukum ini adalah penelitian
Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan hukum empiris, yaitu penelitian yang
Jenis Satwa dan Tumbuhan. Perdagangan menggunakan fakta-fakta yang didapat di
hewan yang dilindungi yang dilakukan lapangan yaitu peranan Seksi Konservasi
melalui media internet seharusnya dapat Wilayah I Surakarta Balai Konservasi Sumber
dikenakan pula hukuman menurut Undang- Daya Alam Jawa Tengah dalam melestarikan
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang satwa langka. Sedangkan Sifat penelitian ini
Informasi dan Transaksi Elektronik. termasuk di dalam penelitian yang bersifat
Pengelolaan sumber daya alam yang deskriptif. Sifat penelitian secara deskriptif
dilingkungan Jawa Tengah dilaksanakan dimaksudkan untuk memberikan data yang
oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam seteliti tentang manusia, keadaan, atau gejala-
(BKSDA) Jawa Tengah. BKSDA Jawa tengah gejala lainnya, terutama untuk mempertegas
terbagi atas 2 (dua) Seksi Konservasi Wilayah hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu
(SKW) yaitu Seksi Konservasi Wilayah I dalam memperkuat teori-teori lama, atau
Surakata Balai Konservasi Sumber Daya didalam kerangka menyusun teori-teori baru
a. Patroli Rutin, operasi fungsional yang tumbuhan dan satwa liar dari alam dengan
dilakukan oleh petugas BKSDA dan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
juga operasi gabungan dengan bantuan Peragaan berupa pertunjukan sarana edukatif
instansi terkait dan aparat penegak hukum pengenalan hewan langka kepada masyarakat
serta pam swakarsa yang dilakukan oleh di daerah daerah rekreasi. Pemeliharaan
masyarakat. Operasi rutin dapat berupa untuk kesenangan yaitu masyarakat berhak
operasi ke padagang-pedagang satwa di memiliki dan memelihara hewan yang masuk
pasar hewan yang dicurigai melakukan kriteria tidak dilindungi untuk kesenangan
transaksi jual beli satwa langka. dengan terlebih dahulu mengajukan ijin
b. Penyuluhan konservasi sumber daya alam pemeliharaan kepada BKSDA setempat .
hayati dan ekosistemnya yang dilakukan Pertukaran untuk mempertahankan atau
SKW I Balai Konservasi Sumber Daya meningkatkan populasi.
Alam Jawa Tengah dan instansi terkait Agar penelitian dan pendidikan
secara terus menerus . dilaksanakan di wilayah Seksi Konservasi
c. Pembuatan beberapa tempat penangkaran Wilayah I Surakarta BKSDA Jawa Tengah
yang bekerjasama dengan masyarakat sesuai rencana pengelolaan dan berjalan
untuk menjamin ketersediaan satwa efektif, maka penelitian dilakukan Balai
langka. Konservasi Sumber Daya Alam bekerjasama
d. Melakukan koordinasi dengan aparat dengan pihak Pemerintah menetapkan lembaga
hukum dalam upaya mengurangi tindakan penelitian dan atau lembaga konservasi yang
perdagangan satwa langka. bertugas mendokumentasikan, memelihara,
e. Melakukan penyuluhan kepada dan mengelola hasil pengkajian, penelitian
masyarakat dan pedagangberupa dan pengembangan
pendekatan untuk menjelaskan
Peran serta masyarakat dalam konservasi
pentingnya menjaga kelestarian hewan
sumber daya alam hayatu memegang peranan
langka.
yang sangat penting dalam keberhasilan
Berfungsinya suatu kawasan upaya konservasi itu sendiri. Peran serta dan
Konservasi dengan tujuan penetapannya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah
adalah suatu indikator keberhasilan dalam tentunya akan menjadi sinergi yang besar
pengelolaannya. Dalam pasal 27 Undang- didalam upaya konservasi. Adapun usaha
undang NO.5 tahun 1990 menyatakan bahwa SKW I Surakarta Balai Konservasi Sumber
“pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan Daya Alam Jawa Tengah dalam meningkatkan
pelestarian alam dilakukan dengan tetap peran serta masyarakat dilakukan melalui
menjaga kelestarian fungsi kawasan” adapun kegiatan Program Pembinaan Kesejahteraan
upaya pemanfaatan secara lestari yang Masyarakat Jawa tengah memiliki potensi
dilakukan oleh Balai Konservasi Wilayah sumberdaya alam hayati yang sangat
di daerahnya adalah Upaya penangkaran potensial untuk dikembangkan. Prinsip
dengan melibatkan masyarakat, yaitu upaya pengelolaan kawasan berbasis konservasi
perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pemanfaatan secara lestari untuk
satwa liar dengan tetap mempertahankan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu
kemurnian jenisnya. Upaya pembesaran yaitu ditingkatkan karena pengelolaan kawasan
Pembesaran adalah upaya memelihara dan tidak terlepas dari peran serta masyarakat
membesarkan benih atau bibit dan anakan dari lokal. Penyuluhan Terpadu yaitu Partisipasi
masyarakat dalam upaya pelestarian sumber mencakupi penyelesaian tugas yang tidak
daya alam akan dapat terwujud apabila sedikit. Pada beberapa kawasan fungsi
masyarakat tahu dan sadar akan manfaat dan pegawai BKSDA dimaksimalkan sebagai
pentingnya kelestarian sumber daya alam pegawai struktural merangkap juga sebagai
yaitu keberadaaan keanekaragaman satwa. pegawai fungsional. Idealnya dengan jumlah
Maka perlu diupayakan penyadaran sehingga personel yang terbatas maka masing masing
tercipta perubahan perilaku dan pola pikir jabatan harus diemban tiap orang, sehingga
masyarakat itu sendiri. Dengan metode tidak ada rangka jabatan yang berakibat tugas
pendekatan parsitipatif dan terpadu antara dan fungsi berjalan kurang maksimal, maka
sektor penyuluhan yang dilakukan SKW I diperlukan penambahan pegawai.
Surakarta Balai Konservasi Sumber Daya alam Terbatasnya sistem koordinasi dan
Jawa Tengah diharapkan dapat mempercepat kerjasama antara sektor dapat menyebabkan
tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan satwa langka menjadi
pentingnya usaha konservasi sumber daya tidak komprehensif sehingga akan
alam hayati. Pembinaan Kelompok Pecinta menghambat upaya konservasi itu sendiri.
Alam dalam melakukan pengelolaan Adapun usaha yang dilakukan Seksi
dan regenerasi pelaksanaan konservasi Konservasi Wilayah I BKSDA Surakarta
diwilayahnya Seksi Konservasi Wilayah I adalah dengan terus menerus melakukan
Surakarta Balai Konservasi Sumber Daya koordinasi dan kerjasama dengan berbagai
Alam Jawa Tengah melakukan pembinaan pihak seperti pihak Kepolisian dan Dinas
kepada beberapa kelompok pecinta alam peternakan. Upaya mobilisasi antara personel
yang disebut dengan Kader Konservasi juga lebih sering ditingkatkan, baik kesesama
dengan tujuan sebagai perpanjangan tangan instansi ataupun kemasyarakat.
dari tugas BKSDA. Pembinaan Masyarakat
Regulasi pemanfaatan satwa liar
Mitra Polhut, gerakan ini sebagai salah satu
yang belum cukup jelas menimbulkan
sarana kerjasama dengan masyarakat dalam
kesulitan dalam hal menjalankan tugas dan
upaya pengamanan daerah konservasi dan
fungsi sesuai kooridor yang tepat. Dalam
pemantauannya secara langsung yang mana
hal ini upaya yang dilakukan adalah tiap-
pihak BKSDA tidak dapat selalu terjun ke
tiap personel melakukan intrepretasi aturan
lapangan.
menurut kemampuan masing-masing dengan
2. Kendala dan Tindakan Penyelesaian tetap memegang aturan yang telah ada.
Pelaksanaan Undang undang Nomor 5 Kurang tenaga ahli dibidangnya
tahun 1990 tentunya akan menghambat pelaksanaan
Terbatasnya Sumber Daya Manusia tugas yang dibebankan oleh suatu instansi.
menyebabkan kesulitan dalam pengelolaan Usaha yang dilakukan Seksi Konservasi
kawasan konservasi, sehingga akan Wilayah I BKSDA Surakarta berhubungan
menyebabkan tugas pokok dan fungsinya hal diatas adalah dengan melakukan pelatihan
tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut konservasi bagi pegawai BKSDA juga
berdampak pada lambannya penanganan mahasiswa khususnya mahasiswa pecinta
tindak pencurian satwa langka dialam. alam melalui program Kader Konservasi dan
Pengadaan rapat kerja yang lebih intensif masyarakat terutama yang berada di sekitar
dimasing-masing sektor wilayah sebagai kawasan. Pelatihan ini bertujuan untuk
salah satu upaya yang dilakukan untuk lebih mengenalkan hutan yang termasuk
didalamnya adalah tumbuhan dan satwa liar diperdagangkan dalam bentuk produk dari
sehingga diharapkan dapat meningkatkan satwa liar yang dilindungi misalnya gading
kemampuan Sumber Daya Manusia para gajah (Tony Suhartono, 2003:5).
personel BKSDA dalam melakukan Pemahaman yang salah terhadap
perlindungan dan pengamanan ekosistem budaya masyarakat yang mana masyarakat
hutan serta mensosialisasikan kepada memelihara burung dianggap memiliki status
masyarakat. sosial yang lebih tinggi. Hal ini tentunya
Rendahnya kesadaran masyarakat bertentangan dengan usaha konservasi satwa
dalam upaya konservasi menjadikan beberapa langka karena masyarakat yang memelihara
kawasan hanya mendapat perlindungan satwa burung banyak yang tidak peduli
secara langsung dari pihak BKSDA dengan status appendix satwa tersebut.
sedangkan masyarakat tidak terlibat. Untuk Mengantisipasi hal ini dari dulu pihak
mengantisipasi hal ini Seksi Konservasi BKSDA lebih meningkatkan pengawasan
Wilayah I Surakarta BKSDA Jawa Tengah terhadap kegiatan jual beli satwa langka, juga
melakukan pendekatan-pendekatan kepada dengan bantuan masyarakat berupa laporan
masyarakat sebagai langkah awal untuk laporan keberadaan satwa langka yang
mengajak dan mensosialisasikan pentingnya dimiliki masyarakat akan ditindak lanjuti.
konservasi satwa langka, hal ini sebagai Bekerjasama dengan lembaga masyarakat
tindakan preventif. tang ada berusaha membentuk kearifan loka
Eksploitasi besar-besaran terhadap masyarakat untuk membangun pemikiran
sumber daya alam khususnya satwa langka yang mendalam mengenai upaya konservasi.
menjadi mata pencaharian utama dibeberapa Penangkapan yang tidak ramah
kalangan masyarakat. Tentunya sangat lingkungan terhadap satwa liar menimbulkan
mengkhawatirkan mengingat pemanfaatan kerusakan ekosistem yang ada sehingga
satwa liar dilakukan hampir setiap hari upaya konservasi akan terhambat. Hal ini
dengan tidak memperhatikan keseimbangan tentunya merupakan kendala tersendiri bagi
ekosistem. Dalam hal ini Seksi Konservasi pelaksanaan tugas Seksi Konservasi Wilayah
Wilayah I Surakarta BKSDA Jawa Tengah I Surakarta Balai Konservasi Sumber Daya
berusaha mengurangi ketergantungan Alam Jawa Tengah, upaya yang dilakukan
masyarakat dengan memberikan penyuluhan, dengan cara preventif yaitu dengan melakukan
dan pelatihan keterampilan dibidang penyuluhan kepada masyarakat disekitar
pertanian atau perkembangan sektor wisata kaawasan konservasi seperti di karanganyar
sehingga tercipta alternatif usaha ekonomi dan gunung tunggangan. Dilakukan dengan
bagi masyarakat. tujuan memberi pengertian yang benar
Manusia melakukan perburuan satwa terhadap masyarakat akan pentingnya
liar pada dasarnya antara lain bertujuan menjaga kelestarian alam terutama satwa
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, langka. Cara repretif dengan melakukan
tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan operasi gabungan, engumpulan bahan dan
perkembangan zaman ataupun kebudayaan, keterangan, juga operasi tumbuhan dan
maka perburuan satwa liar kini juga dilakukan satwa langka yang dilakukan dengan tahapan
sebagai hobi maupun kesenangan yang selanjutnya berua evakuasi dan karantina.
bersifat ekslusif (memelihara satwa liar yang Melalui pihak yang bekerjasama dengan
dilindungi, sebagai simbol status) dan untuk BKSDA masyarakat juga diberikan surat
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kehutanan, 2007, Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan
Kalimantan, Jakarta
http://www.soloposfm.com/2013/09/polisi-sita-puluhan-satwa-langka/