Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum I Sumberdaya Alam (Literasi)

Dasar-dasar Konservasi dan PSDA

Disusun Oleh :

Deandra Dewi Fazra J1302202064

DOSEN :

Insan Kurnia, S.Hut, M.Si.

Yun Yudiarti, S.Hut, M.Si.

Dr. Malewanto Patabang, S.Hut, M.Si.

Asisten Dosen :

Alvionita Ritawati, S.Hut.

Shinta Amalia, S.Tr.Par.

Ah Auval Hadzdzi, A.Md.

Nia Wahyuni, A.Md.

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Macam-Macam Sumberdaya Alam

A. EKOSISTEM
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik dan
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dengan kata lain makhluk
hidup dan lingkungannya saling mempengaruhi dan keterhubungan.

Contoh Sumberdaya Ekosistem :

1. Nama : Ekosistem Hutan (Daratan)


2. Ciri Khas : Ekosistem hutan ini berarti segala sumberdaya alam yang terdapat di
hutan, ekosistem hutan ini mencakup banyak sumberdaya, yakni tumbuhan, hewan,
dan juga sumberdaya non hayati terdapat juga didalam hutan. Ciri khas dari hutan ini
biasanya terdapat di daerah yang beriklim tropis, tanahnya subur dan tidak kering
(lembab karena banyaknya pohon), memiliki curah hujan tinggi, memiliki tingkat
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, dan memiliki lapisan-lapisan pohonyang
berbentuk karena vegetasi pohon yang rapat dan saling berdekatan.

Banyak sekali hutan-hutan yang berada di Indonesia, dan biasanya di Indonesia


hutan-hutan banyak terdapat di daerah Kalimantan, Riau, dan Papua.

3. Fungsi dan Manfaat : Manfaat dari hutan sendiri sangat banyak, yang pertama
sebagai jantung dunia, karena dari hutanlah sebagian besar oksigen tercipta; lalu
sebagai habitat asli dari flora dan fauna liar; sumber dari obat-obatan, makanan, dan
berbagai kebutuhan manusia yang lain; menstabilkan iklim dunia; dan menjaga
keseimbangan ekosistem disekitarnya. Sumberdaya non-hayati yang terdapat dalam
hutan pun bisa dikelola menjadi objek wisata yang bisa membantu kestabilan
ekonomi di daerah sekitar, contohnya jika ada air terjun di hutan tersebut, maka air
terjun tersebut lah yang dapat dikelola menjadi objek wisata daerah tersebut.

Sampai saat ini, hutan masih banyak dapat kita temui di negara Indonesia ini, di
setiap daerah di Indonesia umumnya pasti memiliki hutan didalamnya, baik besar
maupun kecil (wilayahnya), namun jika hutan tidak terus dilestarikan dan lebih
parahnya jika hutan sampai dijadikan lahan modern seperti wilayah industri atau
perkantoran, tentunya lambat laun wilayah hutan akan semakin mengecil, dan
dampak terburuknya hutan pun bisa menjadi langka dan punah keberadaannya.
Hutan Hujan Tropis di Indonesia (gambar diatas)

Sumber : https://images.app.goo.gl/LPNwGaHGU51VKXcD6

Tumbuhan dan Hewan sebagai contoh sumberdaya ekosistem

Daratan (gambar diatas)

Sumber : https://images.app.goo.gl/fGtzzkrhba5oyHRk8

B. TUMBUHAN
Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup. Tumbuhan biasanya ditandai dengan
warnanya yang hijau karena memiliki klorofil atau zat hijau daun.

Contoh Sumberdaya Tumbuhan :

1. Nama : Kelapa Sawit


2. Ciri khas : Pohon dari kelapa sawit ini bisa mencapai ketinggian hingga 24meter,
buahnya berupa tandan dan bercabang banyak, buahnya berwarna merah
kehitaman bila sudah masak, buahnya padat dan mengandung banyak minyak
begitupun kulitnya.

Sesuai dengan apa yang pernah saya baca, kelapa sawit ini awal mulanya berasal dari
negara Afrika yang kemudian dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia untuk
ditanamkan di Kebun Raya Bogor pada tahun 1848. Yang kemudian sampai saat ini
karena tanaman kelapa sawit ini tumbuh dengan subur di Indonesia, akhirnya kelapa
sawit dibudidayakan secara komersial dan lahannya meluas di daerah Sumatera.

3. Fungsi dan Manfaat : Kelapa sawit ini banyak sekali manfaatnya terutama di bidang
ekonomi, biasanya Kelapa sawit ini banyak diolah menjadi minyak, selain itu Industri
kelapa sawit pun menjadi tempat para masyarakat Indonesia menggantungkan
hidupnya demi menyambung kehidupan, lebih dari 4,8 juta orang bekerja di Industri
kelapa sawit. Industri sawit juga menjadi salah satu andalan penerimaan negara,
devisa dari ekspor produk minyak sawit ini bisa bernilai hingga 15 juta USD.

Teknik pemanenan kelapa sawit ini tidak boleh lewat dari jam yang sudah
ditentukan, pada saat musim panen para petani sawit ini diharuskan sudah sampai di
lapangan pada pukul 6 pagi. Sebelum memanen para petani harus memerhatikan
piringan yang sudah disediakan untuk menahan sawit yang jatuh dari pohon, lalu jika
didalam piringan terdapat brondolan sawit maka selanjutnya pelepah harus
dipotong dengan mempertahankan songgo dua, jangan sampai songgo ini jatuh
karena jika jatuh akan merusak pohon sawit; lalu selanjutnya ada pemotongan buah
dengan standarisasi yang tepat, hanya ahli yang dapat melakukan bagian
pemotongan ini; Setelah buah terpotong jatuh di piringan, tangkai buah sawit
dipotong sampai kandas, semua sisinya harus dipotong sampai sehabis-habisnya,
jangan sampai ada buah yang tersisa; Selanjutnya proses pengumpulan Tandan Buah
Segar atau TBS, sebelum memasuki proses lain, TBS ini dikumpulkan terlebih dahulu
di penampungan yang selanjutnya akan dijadikan minyak mentah, Kelapa sawit ini
tidak boleh didiamkan terlalu lama di daerah perkebunan setelah dipanen karena
akan mengurangi kualitas minyak. Yang saya tuliskan ini adalah metode pemanenan
secara tradisional dan belum menggunakan alat canggih apapun untuk memanen
sawit ini.

Sejauh ini, sektor Industri Kelapa Sawit ini masih dalam kondisi aman dan pasokan
pun masih melimpah, terutama pada tahun 2020 ini. Kelapa sawit menjadi salah satu
sektor Industri andalan di Indonesia, dengan demikian, walaupun pasokan sawit ini
melimpah kita tetap harus memanfaatkan sumberdaya ini dengan sangat baik,
karena jika kita tidak hati-hati dalam mengelolanya, bisa saja sumberdaya ini musnah
dengan cepat.
Perkebunan kelapa sawit (gambar diatas)

Sumber : https://images.app.goo.gl/sdtzCE6pqHPGY5KNA

Pemanenan kelapa sawit (gambar diatas)

Sumber : https://images.app.goo.gl/C4E3GmTC1XJ6rsNa8

C. SATWA
Satwa juga merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang termasuk kedalam golongan
sumberdaya alam, yang dimana kedudukannya bisa kedalam golongan langka atau tidak,
dan biasanya habitat yang mereka tempati berada di alam bebas atau liar.

Contoh Sumberdaya Satwa :

1. Nama : Harimau Sumatera


2. Ciri Khas : Harimau Sumatera memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan
dengan Harimau kontinental; Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60cm dan
panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250cm sedangkan beratnya bisa mencapa
140kg; Harimau betina biasanya memiliki panjang rata-rata 198cm dan berat hingga
91kg; Warna kulit Harimau sumatera relatif lebih gelap dibandingkan dengan
harimau-harimau lain, mulai dari kuning kemerah-merahan sampai oranye tua,
kemudian harimau sumatera ini memiliki loreng-loreng yang lebih rapat.
Sepertiga dari seluruh populasi Harimau sumatera di Indonesia berada di Provinsi
Riau. Diperkirakan ada sekitar 192 ekor Harimau sumatera yang saat ini berada di
alam liar yang terletak di Provinsi Riau.

3. Fungsi dan Manfaat : Harimau sumatera berperan sangat penting bagi pasokan
oksigen bumi yang berasal dari hutan hujan tropis, sekitar 30% oksigen di bumi
berasal dari hutan hujan tropis, menurut saya Harimau sumatera ini berperan besar
dalam menjaga ekosistem hutan, dengan demikian harimau sangat dibutuhkan demi
menjaga kelestarian ekosistem hutan, mengapa demikian?, karena jika harimau
punah maka penebangan hutan liar oleh manusia akan dengan mudahnya terjadi,
karena tidak ada hewan liar yang membuat mereka takut saat berada didalam hutan.

Sesuai Informasi yang saya baca, Harimau Sumatera ini memang berada di ujung
kepunahan, ini dikarenakan hilangnya habitat dari Harimau sumatera secara tidak
terkendali, habitat dari mamalia ini terus menerus menurun tak terkendali bahkan
sampai mencapai 70% dalam seperempat abad terakhir. Diketahui bahwa di
Indonesia jumlah dari populasi Harimau Sumatera ini menginjak angka kurang dari
400 ekor.

Harimau Sumatera dengan warnanya yang

Lebih gelap dari harimau kontinental.

Sumber : https://images.app.goo.gl/TQF3KaFCLzUmtbLQA
Harimau Kontinental (gambar diatas).

Sumber : https://images.app.goo.gl/NvsoAf3Uci1dBGzj9

D. Sumberdaya Non-Hayati
Menurut Modul yang saya baca, Sumberdaya Non-hayati adalah seluruh unsur fisik dalam
ekosistem seperti tanah, air, mineral, dan bahan tambang seperti gas bumi.

Contoh Sumberdaya non-hayati :

1. Nama : Emas
2. Ciri khas : Dari yang pernah saya lihat lewat gambar, buku, dan internet, Ciri khas
emas adalah sebagai berikut; Bentuknya kecil-kecil seperti pecahan-pecahan batu,
teksturnya sangat keras, warnanya sangat cerah dan mengkilap, dan biasanya dapat
ditemukan di tambang-tambang luas dan tidak jarang juga didalam gua tanah.

Pertambangan emas Indonesia banyak terdapat di daerah Indonesia Timur, seperti


NTT dan Papua, namun Pertambangan Emas terbesar di Indonesia terletak di daerah
Papua dan nama tambang tersebut adalah Tambang Grasberg.

3. Fungsi dan Manfaat : Masyarakat Indonesia biasanya memanfaatkan emas untuk


dijadikan perhiasan-perhiasan berharga seperti cincin, gelang, kalung, dan perhiasan
berharga yang lain. Tetapi selain perhiasan, emas ini juga memiliki fungsi dan
manfaat lain, seperti beberapa orang yang menjadikan emas sebagai penambal gigi,
atau perusahan ponsel pintar yang menjadikan emas sebagai konduktor di dalam
ponsel pintarnya, dan NASA yang menggunakan emas sebagai bahan sirkuit dan
pelumas untuk kendaraan luar angkasa.

Menurut situs yang telah saya baca, sejauh ini keberadaan emas di Indonesia masih
dalam status stabil, bahkan tambang emas terbesar di Indonesia yakni Tambang
Grasberg yang terletak di Papua dapat menghasilkan emas sebanyak 6.065 ton
konsentrat setiap harinya.
Tambang Grasberg Papua (atas)
Sumber : https://images.app.goo.gl/yjCYMSZTF8czrMFN9

Pekerja di tambang emas (atas)


Sumber : https://images.app.goo.gl/FYakTchwLJWeonTm6

Emas mentah hasil tambang (atas)


Sumber : https://images.app.goo.gl/dy5juzoTUQB57Jd66

Emas yang sudah diolah menjadi perhiasan mewah (atas)

Sumber : https://images.app.goo.gl/BJkQCQkkduUB395HA
Daftar Pustaka

[1.] Kemendikbud. 2013. “Sumberdaya Alam dan Ruang Lingkup Ekologi”,


https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/53013/mod_resource/content/1/uraian%20materi
%20SDA%20dan%20ruang%20lingkup%20ekologi.pdf , diakses pada 9 september 2020 pukul 15.00.

[2.] Universitas Negeri Yogyakarta. “Sumberdaya Alam dan Pengelolaannya” ,


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132302945/pendidikan/IAD,+sumber+daya+alam+6.pptx , diakses
pada 9 september 2020 pukul 16.00.

[3.] Universitas Negeri Yogyakarta. “Macam-macam Sumberdaya dan Pengelolaannya”,


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206555/pendidikan/Topik+V_IAD_SUMBERDAYA+ALAM+DAN+
PENGELOLAANNYA.pdf , diakses pada 9 september 2020 pukul 19.00.

[4.] WWF. 2020. “Harimau Sumatera” , https://www.wwf.id/spesies/harimau-sumatera , diakses


pada 10 september 2020 pukul 16.00.

[5.] Agin Court Resources. 19 Februari 2020. “Perkembangan Pertambangan Emas di Indonesia”,
https://www.agincourtresources.com/read-agincourt/perkembangan-pertambangan-emas-di-
indonesia/, diakses pada 11 september 2020 pukul 19.00.

[6.] Insan Kurnia dan Yun Yudiarti. September 2020. “Dasar-dasar Konservasi dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam” , Bogor.

[7.] Insan Kurnia dan Yun Yudiarti. September 2020. “Dasar-dasar Konservasi dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam Bab 2 : Sumberdaya Alam Hayati Indonesia.” , Bogor.

Anda mungkin juga menyukai