Anda di halaman 1dari 4

TEORI IMOGENE M.

KING
MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR
DOSEN PEMBIMBING : Ns. FITRIA PRIHATINI, M.Kep

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5A :


1. AGNESIA LISSA
2. NUR RITA KILBAREN
3. STANISLAUS RAKES RONALDO
4. VERONIKA NELI
A. SEJARAH
 Lahir pada 30 Januari 1923 di west point, lowa.
 Memulai karir pada tahun 1945 setelah lulus dari st jhon’s hospital
school of nursing, st louis, missouri sebagai staf perawat medis bedah
 Kuliah di barcelor of science di st louis university tahun 1948
 Pada tahun 1959 dia menyelesaikan gelar masternya
 Melanjukan di colombia university, newyork
 Pada tahun 1961 mendapat gelar doktor
 1972 mengajar di loyola university of chicago

B. PEMBAHASAN
Berfokus pada interaksi tiga sistem yaitu sistem personal, sistem
interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membentuk hubungan
personal antara perawat dan klien. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan
komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi positif
terhadap lingkungan.
1. Sistem personal ( sistem terbuka )
Individu yang dilihat sebagai sistem terbuka, mampu
berinteraksi,mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya.
Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang
berinteraksi yaitu : persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu, dan jarak.
2. Sistem interpersonal (terbuka dari interaksi)
Dua atau lebih individu atau grub yang berinteraksi. Interaksi ini dapat
dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran interaksi,
komunikasi, transaksi, peran dan stres.
3. Sistem sosial (sistem dinamis yang menjaga keselamatan
lingkungan)
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, yaitu
interaksi, persepsi, dan kesehatan.
 
C. APLIKASI TEORI IMOGENE KING DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN
Teori king berfokus pada interaksi perawat-klien dengan pendekatan
sistem. Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan
tujuan yang akan dicapai, mengambil keputusan dan interaksi dalam menerima
tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga
kesehatan profesional.

Teori ini juga dapat digunakan pada individu, keluarga, atau kelompok
dengan perkenaan pada psikologi, social kultural, dan konsep interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik
adalah (Meleis, 1997) :

1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.


2. Klien dengan penyakit ginjal.
3. Caring dalam keluarga.
4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungan
kerja.
5. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
6. pelayanan keperawatan psikiatri
7. caring untuk klien pingsan atau tidak sadar
8. caring untuk klien dewasa dengan diabetes

D. KELEBIHAN TEORI KING


 Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat
dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar
fenomena dalam kepeawatan.
 Teori king merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan
dengan jelas dan dapat di amati dalam praktek keperawatan
 Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penuyusunan tujuan
bersama, mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan
klien.
 Teori king dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan
 Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan
E. KEKURANGAN
 Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih, misalnya konsep
mengenai stres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres
memiliki konsekuensi positif dan menyarankan pada perawat harus
menghapus pembuatan stres dari lingkungan rumah sakit.
 Teori ini berfokus pada sistem interpersonal sehingga tujuan yang akan
dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat
dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
 Teori king belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan
konsep interaksi, komunikasi, transaksi, dan persepsi. Misalnya pasien
tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti
bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.

F. KESIMPULAN
Teori king merupakan serangkaian konsep yang saling
berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan,
sehingga sangat bermanfaat bagi pelajar, perawat, dan juga peneliti.

Anda mungkin juga menyukai