Anda di halaman 1dari 15

Lembar Pengerjaan

Nama : Ilham Pahman


NPM : 182154055
Kelas : A

1. Jaringan Dasar Parenkim


Nama spesies yang digunakan sebagai referensi : Rhoeo discolor

Foto asli praktikum (melintang) Foto asli praktikum / online (membujur)

3D top ortho 3D bottom ortho

3D left ortho
3D right ortho

3D front ortho

3D back ortho
3D user ortho

Dinding sel, berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan Ruang antar sel
sel yang lainnya, melindungi isi sel, membentuk sel,
dan mempunyai plastida

1. Deskripsi lengkap model 3D jaringan yang telah dibuat :


a. Ontogeni: Jaringan parenkim merupakan jaringan yang berkembang dari meristem dasar
yang terletak di meristem apikal dan berasal dari meristem primer
b. Kandungan non protoplasma yang terdapat pada jaringan parenkim adalah selulosa, air,
kloroplas, kromoplas, leukoplas, kristal oksalat, dan zat zat cadangan makanan yang
terkandung dalam vakuola, yaitu karbohidrat, lemak, butir tepung, butir protein, tanin, dan
sebagainya. Selulosa merupakan senyawa yang berfugsi untuk menyusun dinding sel
parenkim, sementara kloroplas berfungsi untuk menghasilkan klorofil yang berperan
dalam fotosintesis.
c. Jaringan parenkim dibedakan menjadi klorenkim, aerenkim, parenkim makanan, parenkim
air, parenkim tanin, dan parenkim pengangkut. Klorenkim mengandung klorofil, sehingga
dapat berfotosintesis. Aerenkim mempunyai ruang antar sel besar berisi udara dan
terdapat pada tumbuhan hidrofit. Parenkim makanan berfungsi untuk menyimpan
cadangan makana yang dibutuhkan tumbuhan. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan
air. Parenkim tanin mengandung tanin yang berfungsi untuk terselenggaranya hubungan
antar sel, dan parenkim pengangkut terdiri dari sel-sel memanjang dengan letak menurut
arah pengangkutan.

2. Kekurangan dan kelebihan model 3D jaringan yang telah dibuat :


Kekurangan model 3D jaringan parenkim ini adalah model ini kurang
representatif, sementara kelebihannya yaitu dapat menggambarkan ciri umum dari
jaringan parenkim, seperti mempunyai dinding sel yang tipis, mempunyai ruang antar sel,
dan selnya berbentuk segi banyak.

3. Kendala yang dihadapi saat pembuatan model 3D :


Kendala yang dihadapi adalah kesulitan menemukan foto praktikum yang jelas
dan representatif karena sering terdapat sel yang menumpuk pada foto, kendala yang lain
adalah sering kebingungan dalam menggunakan aplikasi 3D blender sehingga
pengerjaan cukup memakan banyak waktu.

2. Jaringan Kolenkim (angular, lacunar dan lamellar)


Nama spesies yang digunakan sebagai referensi : Solanum nigrum

Foto asli praktikum (melintang) Foto asli praktikum (membujur)

3D top ortho
3D bottom ortho

3D left ortho 3D right ortho

3D back ortho
3D front ortho

3D user ortho
Kolenkim papan, mengalami penebalan pada
daerah tangensial dan menghadap epidermis

Kolenkim lakuna, mempunyai ruang antar sel


pada penebalan sudutnya

Kolenkim angular, mempunyai


penebalan pada bagian
sudutnya

Dinding sel, berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan


sel yang lainnya, melindungi isi sel, membentuk sel,
dan mempunyai penebalan yang tersusun oleh zat pektin

1. Deskripsi lengkap model 3D jaringan yang telah dibuat :


a. Ontogeni: Jaringan kolenkim secara ontogeni berasal dari jaringan parenkim yang
berkembang dari meristem dasar yang terletak di meristem apikal dan berasal dari
meristem primer.
b. Kandungan non protoplasma yang terdapat pada jaringan kolenkim adalah air, pektin,
selulosa, klomoplas, dan terkadang klorofil. Pektin merupakan senyawa penyusun
dinding sel kolenkim yang berfungsi untuk menyokong tumbuhan, sementara kloroplas
berfungsi untuk menghasilkan klorofil yang berperan dalam fotosintesis.
c. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan primer serta memiliki warna yang jernih
apabila diamati melalui mikroskop. Hal ini disebabkan karena sel kolenkim mempunyai
kandungan air yang tinggi. Jaringan kolenkim bersifat plastis. Jaringan kolenkim
ditemukan pada tumbuhan muda dan berfungsi untuk menyokong tumbuhan.

2. Kekurangan dan kelebihan model 3D jaringan yang telah dibuat :


Kekurangan model 3D jaringan kolenkim ini adalah model ini kurang representatif,
sementara kelebihannya yaitu dapat menggambarkan ciri umum dari jaringan kolenkim
seperti mempunyai penebalan pada dinding selnya, yaitu angular, lamelar, dan lakuna.

3. Kendala yang dihadapi saat pembuatan model 3D :


Kendala yang dihadapi adalah sulitnya mememukan foto praktikum yang sesuai dan
mempunyai penebalan angular, lamelar, dan lakuna. Kendala yang lain yaitu mengalami
kesulitan saat membentuk penebalan sudut yang sesuai dengan ciri sel kolenkim.

3. Jaringan Sklerenkim
Nama spesies yang digunakan sebagai referensi : Crysanthemum indicum

Foto asli praktikum (melintang) Foto asli praktikum (membujur)

3D top ortho 3D bottom ortho


3D left ortho 3D right ortho

3D front ortho 3D back ortho

3D user ortho

Dinding sel, berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan


sel yang lainnya, merupakan sel mati yang tersusun oleh zat
kayu atau lignin yang kuat, berfungsi untuk menguatkan
tumbuhan.

Noktah, berfungsi untuk komunikasi antar sel


(mengedarkan air, zat makanan, nutrisi, dan
udara)

Ujung sel sklerenkim ber bentuk runcing, berfungsi untuk


menguatkan ikatan antar sel supaya tidak goyah
1. Deskripsi lengkap model 3D jaringan yang telah dibuat :
a. Ontogeni: jaringan sklerenkim berasal dari jaringan parenkim yang mengalami
pengayuan, berkembang dari meristem dasar yang terletak di meristem apikal dan berasal
dari meristem primer. Selain itu, jaringan sklerenkim dapat berasal dari jaringan
kolenkim yang mengalami pengayuan.
b. Kandungan non protoplasma yang terdapat pada jaringan kolenkim adalah zat kayu atau
lignin yang berfungsi sebagai penyusun dinding sel sklerenkim.
c. Jaringan sklerenkim mempunyai sifat elastis dan tersusun oleh sel-sel yang sudah mati.
Jaringan sklerenkim ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan, atau organ tumbuhan yang telah tetap.

2. Kekurangan dan kelebihan model 3D jaringan yang telah dibuat :


Kekurangan model 3D jaringan sklerenkim ini yaitu model ini kurang representatif,
sementara kelebihannya yaitu dapat menggambarkan ciri umum dari jaringan sklerenkim
seperti mempunyai dinding sel tebal, mempunyai noktah, susunan sel rapat, dan ujung selnya
runcing.

3. Kendala yang dihadapi saat pembuatan model 3D :


Kendalanya adalah kesulitan menemukan foto praktikum yang jelas dan representatif,
kendala yang lain adalah kesulitan dalam membentuk noktah dan membuat ujung sel menjadi
runcing.

4. Jaringan Epidermis (Epidermis dilengkapi dengan stomata, trikoma dan buliform)


Nama spesies yang digunakan sebagai referensi : Zea mays

Foto asli praktikum (melintang) Foto asli praktikum (paradermal)


3D top ortho 3D bottom ortho

3D left ortho

3D right ortho
3D front ortho

3D back ortho

3D user ortho
Stoma, merupakan celah yang berfungsi
Dinding sel, berfungsi untuk memisahkan untuk masuk keluarnya udara untuk
sel satu denga yang lain, mmelindungi berfotosintesis dan bernapasnya tumbuhan
jaringan yang ada di bawahnya, serta
memberi bentuk pada sel

Sel penutup, berfungsi untuk


mengatur membuka dan
menutupnya stoma

Trikoma, berfungsi untuk melindungi


tumbuhan dari gangguan herbivor

Sel bulliform, berfungsi untuk


mengadakan turgiditas Sel tetangga, fungsinya untuk membantu sel
penutup dalam membuka dan menutup stoma
1. Deskripsi lengkap model 3D jaringan yang telah dibuat :
a. Ontogeni: jarngan epidermis berkembang dari protoderm yang terletak di meristem
apikal dan berasal dari meristem primer.
b. Kandungan non protoplasma yang terdapat pada jaringan epidermis adalah zat kutin,
kutikula, lilin, terkadang terdapat leukoplas, kloroplas, dan sebagainya. Zat kutin,
kutikula, dan lilin berfungsi untuk melapisi sel dari gangguan lingkungan sekitar,
selainitu berfungsi untuk mengurangi penguapan air yang berlebih.
c. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya berada di bagian paling laur
dar tumbuhan. Sel penyusunnya selapis dan terdapat pada akar, batang, daun, biji,
buah, dan bunga. Jaringan epidermis dapat berubah menjadi trikoma, lentisel,
stomata, sel bulliform, dan listosit.

2. Kekurangan dan kelebihan model 3D jaringan yang telah dibuat :


Kekurangan model 3D jaringan epidermis ini yaitu model ini kurang representatif,
sementara kelebihannya adalah dapat menggambarkan ciri umum jaringan epidermis,
yaitu mempunyai satu lapis sel, susunan selnya rapat, dan terdapat modifikasi berupa
stomata, sel pengiring, sel tetangga, sel bulliform, dan trikoma.

3. Kendala yang dihadapi saat pembuatan model 3D :


Kendalanya adalah kesulitan menemukan foto praktikum yang jelas dan
representatif, kendala yang lain adalah kesulitan dalam membentuk porus, sel penjaga, sel
tetangga, dan trikoma.

5. Jaringan Pembuluh (komponen floem dan komponen xylem)


Nama spesies yang digunakan sebagai referensi : Zea mays

Foto asli praktikum (melintang) Foto asli praktikum (membujur)


3D top ortho 3D bottom ortho

3D left ortho 3D right ortho

3D front ortho 3D back ortho


3D user ortho

Trakeid, berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara


dari akar menuju daun
Penebalan cincin

Penebalan
spiral

Trakea, berfungsi untuk


mengangkut air dan unsur hara
dari akar menuju daun Noktah, berfungsi untuk komunikasi antar sel
(mengedarkan air, zat makanan, nutrisi, dan udara)

Floem, berfungsi untuk mengangkut hasil


fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh

1. Deskripsi lengkap model 3D jaringan yang telah dibuat :


a. Ontogeni: jaringan xilem berasal dari xylary procambium yang berkembang dari
pembuluh primer yang dibentuk prokambium yang merupakan perkembangan dari
meristem apikal berdasarkan letaknya dan termasuk meristem primer menurut asal
usulnya. Sementara jaringan floem berasal dari phloic procambium yang berkembang
dari pembuluh primer yang dibentuk prokambium yang merupakan perkembangan dari
meristem apikal berdasarkan letaknya dan termasuk meristem primer menurut asal
usulnya.
b. Kandungan non protoplasma yang terdapat pada jaringan xilem adalah zat kayu atau
lignin yang menyusunnya, kandungan protoplasma yang lainnya adalah air dan zat hara
yang diangkut dari akar. Sementara kandungan non protoplasma yang terdapat pada
jaringan floem adalah hasil fotosintesis yang diedarkannya ke seluruh tubuh berupa zat
gula.
c. Mekanisme pengangkutan air dan zat hara pada jaringan xilem hanya terjadi searah,
sementara mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis pada jaringan floem adalah dua
arah. Jaringan pembuluh mempunyai beberapa tipe, yaitu tipe kollateal, tipe konsentris,
dan tipe radial. Tipe kollateral dibedakan menjadi kollateral terbuka, kollateral tertutup,
dan bikollateral, sedangkan tipe konsentris dibedakan menjadi tipe konsentris
amphikribal dan konsentris amphivasal.
2. Kekurangan dan kelebihan model 3D jaringan yang telah dibuat :
Kekurangan model 3D jaringan epidermis ini yaitu model ini kurang representatif,
sementara kelebihannya adalah dapat menggambarkan ciri umum jaringan pengangkut, yaitu
mempunyai komponen xilem berupa trakea dan trakeid, mempunyai dinding sel yang tebal,
susunannya rapat, bernoktah, dan mempunyai penebalan cincin dan enebalan spiral.selain itu,
model ini juga mempunyai komponen floem yang mempunyai papan perforasi.

3. Kendala yang dihadapi saat pembuatan model 3D :


Kendalanya adalah kesulitan memperoleh foto praktikum yang representatif, sering
terjadi kesalahan saat pembuatan, dan mengalami kesulitan ketika membentuk papan
perforasi, penebalan spiral, dan penebalan cincin

Anda mungkin juga menyukai