Nana Supriyatna
Baristand Industri Pontianak, Jl. Budi Utomo 41 Pontianak
E-mail : nspriyatna65@yahoo.com
mikrobiologi dan uji organoleptik terhadap buaya. Lidah buaya yang dikeringkan
warna. dalam bentuk irisan gel dengan kandungan
seratnya masih ada. Hasil analisisnya dapat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Penelitian pendahuluan dilakukan Penggunaan maltodextrin sebagai pengisi
dengan alat freeze dryer dan oven merupakan bahan pengisi yang cukup
pengering tipe kabinet. Kondisi murah digunakan dalam bahan tambahan
pengeringan dapat dilihat pada Tabel 1. produk aloe vera
Tabel 1 menunjukkan kondisi (www.terrylabs.com/testing.asp).
operasi pengeringan dengan freeze dryer, Sedangkan penggunaan CMC
menggunakan tekanan 0,100 – 0,120 mBar sebagai bahan pencampur pengisi juga
dan mencapai kestabilan pada saat 20 – 30 bertujuan untuk meningkatkan nilai pH
menit. Waktu yang dibutuhkan untuk tepung lidah buaya yang dihasilkan. Nilai
mendapatkan tepung lidah buaya adalah 12 pH Maltodextrin adalah antara 4.0 – 7.0
– 18 jam tergantung pada banyaknya bahan sedangkan CMC adalah 6.0 – 8.8 (Kibbs.
yang dikeringkan dalam tabung (flash). A H. 2000).
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil
Tabel 1. Kondisi pengeringan dalam analisis sidik ragam antar perlakuan tidak
freeze dryer dan oven pengering berbeda nyata, tetapi dari perhitungan dan
tipe cabinet analisis kandungan padatan lidah buaya
No. Metode Kondisi jumlah paling tinggi di peroleh dari
Pengeringan Pengeringan perlakuan pemberian bahan pengisi 3%
T (OC) t (jam) sebesar 25,5%. Menurut standar CTEA
1. Freeze dryer -45 -47 12 18 syarat total solid tepung lidah buaya
Pengeringan minimal 20%, sehingga perlakuan bahan
2. 50 65 14 pengisi 3% memenuhi persyaratan, namun
Oven
belum memenuhi standar TerryLab USA
Kondisi pengeringan dalam oven yang banyak digunakan dalam industri
pengering tipe kabinet adalah kelembaban kosmetika di Indonesia. Hal ini
ruang pengering 65% dan lama waktu yang dikarenakan tidak melalui proses
dibutuhkan adalah 14 jam. Kapasitas oven pemekatan dengan rotary evaporator.
pengering ini mencapai 20 kg bahan lidah
Tabel 2. Hasil Analisis Tepung Lidah Buaya dengan Berbagai Kondisi Maltodekstrin
Tabel 3. Hasil Analisis Tepung Lidah Buaya dengan Perbandingan Bahan Pengisi
(Maltodekstrin : CMC)
Kondisi Maltodekstrin Standar
Parameter
CTEA code TerryLab.
Uji 90:10 80:20 70:30
4741 USA
Air (%) 8,56 9,22 9,04 maks. 12 maks. 8
pH 5,50 5,45 5,60 5,5 – 6,5 3,5 – 5,0
Warna Putih keku- Kuning Coklat Putih Putih coklat
ningan kecoklatan kekuningan kekuningan keabuan
ditambahkan. Makin tua umur tanaman ditandai dengan keringnya tabung gelas
lidah buaya maka rendemen yang (flash) yang digunakan dan tidak adanya
dihasilkan semakin rendah. Namun dengan embun. Dari hasil analisis menunjukkan
pemberian bahan pengisi yang terlampau tepung lidah buaya ini telah memenuhi
banyak juga akan mempengaruhi total syarat yang dibutuhkan bagi industi
solid lidah buaya yang diperoleh. Beberapa kosmetik (CTEA Code 4741 dalam
negara mensyaratkan total solid dalam Susanto, 1989). Sedangkan dibandingkan
tepung lidah buaya minimal 20% (Terry dengan standar Terry Lab, perlakuan
Lab). Rasio yang diperoleh dari tepung dengan freeze dryer lebih mendekati syarat
lidah buaya metode freeze dryer adalah mutu. Selanjutnya hasil tepung lidah buaya
1.5: 200 yang berarti tiap 200 kg pelepah ini digunakan dan diterapkan dalam
daun lidah buaya segar akan diperoleh 1,5 formulasi pembuatan sediaan kosmetik
kg tepung lidah buaya. Sedangkan rasio berupa hand body lotion. Penelitian ini
tepung lidah buaya dari pengeringan oven perlu dilanjutkan dengan penerapan
tipe kabinet tampak paling besar. Hal ini perlakuan proses pemekatan sebelum
disebabkan dalam tepung ikut terkandung pengeringan freez dryer sehingga diperoleh
serat lidah buaya, namun hal ini ekstrak lidah buaya yang lebih pekat.
menyebabkan tepung sulit larut dalam
Hand body lotion
pelarut air maupun alkohol. Sehingga
kelemahan dalam pengeringan oven ini Hasil analisis optimum diperoleh pada
perlu diperbaiki lagi. perlakuan pengeringan tepung lidah buaya
Kadar air dan nilai pH tepung lidah secara freeze dryer yang selanjutnya
buaya hasil penelitian ini memenuhi diaplikasikan dalam pembuatan sediaan
persyaratan dalamCTEA Code 4741. kosmetika berupa hand body lotion untuk
Kadar air tepung lidah buaya diukur pada perawatan kulit. Hasil analisis hand body
akhir proses pengeringan. Untuk lotion dapat dilihat pada Gambar 4 dan
pengeringan freeze dryer, kekeringan Tabel 5.
Gambar 4. Hand body lotion tepung lidah buaya (A = Freeze dryer, B = Spray dryer, C =
Pengering Oven dan D = Freeze dryer tanpa tepung lidah buaya)
No Parameter Uji
Freeze Dryer Tanpa
Freeze Dryer Spray Dryer Oven Tipe Kabinet
Tepung Lidah Buaya
6. Organoleptik
a. Warna Putih Putih Putih Putih
b. Bau/Aroma Harum Harum Harum Harum
Mitsui. T. Ph. D 1997. New Cosmetic Industri”, Balai Besar Industri Agro,
Science. Published by Elsevier Bogor.
Science B.V Po. Box 211, 1000, AE
Wahyu,.S 2008. Optimasi kadar serbuk
Amsterdam, The Nedherland.
aloe vera sebagai pelembab yang
Sasanti T.D, dkk., 2007., “Praktek stabil, efektif dan aseptable dalam
Pengembangan dan Evaluasi Sediaan basis vanishing cream aloe
Kosmetik I & II”, Modul Pendidikan barbadensis, (www.adln.lib.
dan Pelatihan Teknik Fraksinasi Unair.ac.id)
Komponen Aktif Aloe vera dan
Wardhanu. A.P., 2009, Potensi Lidah
Pengembangannya dalam Sediaan
Buaya Pontianak (Aloevera
Kosmetik, Sekolah Farmasi ITB,
chinensis,linn) sebagai Bahan Baku
Bandung.
Berbasis Sumber Daya Lokal.
Susanto, dkk., 1989., “Pembuatan Tepung
Lidah Buaya sebagai Bahan Baku