PENDAHULUAN
2. Bagaimana daya terima masyarakat pada kualitas energi listrik dari bahan kulit
jeruk ?
1. Untuk mengurangi limbah kulit jeruk yang ada disekitar lingkungan dan
dapat diubah sebagai bioadsorben pada logam berat, yang paling sering
terkandung dalam limbah industri batik adalah timbal (Pb) dan krom (Cr) yang
bersifat racun. Selain itu, riset ini juga dapat digunakan sebagai referensi berbagai
penelitian
Adapun manfaat riset ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dan pemerintah mengenai limbah kulit jeruk menjadi listrik.
Kulit jeruk memiliki kandungan asam sitrat (C 6 H 8 O7) yang dapat dijadikan
larutan elektrolit sebagai isi baterai karena asam sitrat dapat menghasilkan kation dan
anion yang dapat menghantarkan listrik.
Temuan yang ditargetkan dalam riset ini yaitu dapat membuat energi listrik dari
kulit jeruk yang mengandung asam sitrat sebagai bahan pembuatan elektrolit.
Luaran yang diharpakan adalah laporan kemajuan, laporan akhir, artikel ilimiah,
dan akun media sosial yang berisi informasi mengenai manfaat kulit jeruk sebagai energi
listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit jeruk atau zest adalah sebuah bahan pangan yang disiapkan dengan menguliti atau
memotong kulit luar dan berwarna dari buah-buahan sitrus yang tak diberi lilin seperti lemon,
jeruk, sitron dan limun. Kulit jeruk dipakai untuk menambah rasa pada makanan.
2.2 Limbah
Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik.
Limbah dapat berupa sampah, air kakus, dan air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.
2.3 Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir
semua perangkat elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, dan maianan remote
control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya.
2.4 Elektrolit
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan
menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa
berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam,
basa atau garam.
METODE RISET
Metode pada penulisan ini adalah Library Research dan ditujukan untuk melakukan analisis
mengenai riset yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Library Research merupakan metode
yang dapat digunakan dengan cara membaca buku-buku atau majalah dengan sumber data
lainnya dalam perpustakaan. Metode ini dilakukan karena keterbatasan untuk mencari seorang
narasumber yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan topik yang dibahas, maka
pada penulisan ini ditelusuri materi dan informasi yang berkaitan dengan topik secara umum
untuk dianalisis penerapannya pada lingkungan.
3.1 Rancangan Riset
Riset ini merupakan pemanfaatan limbah kulit jeruk sebagai material bio-baterai yang dapat
digunakan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan kembali sampah agar berkurang. Dengan
menggunakan teknologi MFC yang dapat mengubah senyawa organik menjadi energi listrik
dengan bantuan mikroorganisme
Pada Tabel 1 diatas merupakan hasil pengukuran tegangan yang dilakukan setelah
ekstraksi kulit jeruk dengan H2O kemudian membandingkan tegangan setelah selang beberapa
detik saat partikel dan zat dari kulit jeruk berangsur-angsur mulai mengendap. Dari hasil yang
didapat pada Tabel 1 diatas bisa dilihat bahwa tegangan yang dihasilkan dari pertama kali
ekstraksi sampai dengan selang beberapa detik, tegangan yang dihasilkan mulai mengalami
penurunan. Hal ini terjadi adanya endapan, media dari electron cair ini akan dilarutkan kedalam
suatu karbon unsur C.
3.5.2 Pengujian pH
Pengujian pH dilakukan sebagai cara untuk menentukan tingkat derajat keasaman (pH)
dari kulit jeruk. Dalam melakukan pengujian pH, kulit jeruk ditambahkan dengan larutan H 2O
karena kulit jeruk tidak dapat terurai dengan sempurna sehingga pH yang diukur tidak dapat
terbaca pada alat ukur pH meter, maka perlu adanya penambahan suatu cairan agar kulit jeruk
mudak terurai sehingga bias terbaca di pH meter, selain itu penambahan H2O ini juga untuk
memudahkan suatu aliran elektron di dalam elektrolit.
Sebelum pengukuran nilai pH larutan terlebih dahulu dilakukan perendaman selama
waktu satu hari, tujuannya untuk memaksimalkan kandungan asam pada kulit jeruk untuk larut
dalam H2O dan tercampur secara sempurna.
3.5.3 Pengujian Tegangan
Pengujian tegangan pada bio-baterai dapat dilakukan dengan menghubungkan secara
langsung voltmeter dengan sumber tegangan atau bio baterai secara seri. Pengujian tegangan
dilakukan seperti pada Gambar 1.
Hasil pengujian arus pada pengujian arus listrik ini tidak bersifat spesifik, karena arus yang
mengalir tergantung pada besarnya beban atau hambatan yang dipasang. Pada pengujian arus ini
dipasang suatu beban jenis resistor dengan nilai 4,7 KΩ dan menghasilkan arus listrik sebesar
0,049 mA seperti pada Gambar 2
3.6 Analisis Data
Melalui riset ini, data yang didapatkan bahwa limbah kulit jeruk dapat menghasilkan kuat
arus sekitar 0,049 mA dengan beban resistor 4,7 KΩ yang dapat dijadikan sebagai alternatif baru
elektron pengganti pada baterai, dengan rata-rata tegangan sebesar 0,81 Volt.
3.7 Kesimpulan Riset
Kesimpulan yang didapatkan ialah elektrolit dari kulit jeruk dapat dijadikan sebagai
alternatif baru sebagai elektrolit pengganti pada baterai yang sekarang masih banyak
menggunakan bahan kimia, namun elektrolit dari kulit jeruk ini masih perlu dikembangkan lebih
jauh lagi sebelum sepenuhnya dapat digunakan. Elektrolit dari ekstraksi kulit jeruk ini
menghasilkan pH 3,9 dengan nilai ini bisa dipastikan bahwa kulit jeruk memiliki sifat asam yang
dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan elektrolit pada baterai, selain itu kulit jeruk juga
memiliki kandungan seperti asam sitrat C6H8O7 yang termasuk golongan asam. Baterai yang
telah dibuat dengan memanfaatkan kulit jeruk sebagai elektrolitnya, dapat menghasilkan kuat
arus sekitar 0,049 mA dengan beban resistor 4,7 KΩ, selain itu menghasilkan tegangan sebesar
0,81 Volt tegangan rata-rata. Pada tegangan maksimum yang dapat diperoleh dari baterai yaitu
sebesar 0,83 Volt dan tegangan minimum yang pernah dihasilkan yaitu sebesar 0,75 Volt.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya yang telah diringkas seperti pada table berikut:
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan 1.000.000
2 Bahan habis pakai 3.000.000
3 Perjalanan 300.000
4 Lain-lain 1.500.000
Total (Rp) 5.800.000
Penjadwalan pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada rincian table berikut: