PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Dengan gambaran tak jauh berbeda
ketika kita mengkonsumsi buah pisang kemudian membuang limbah kulit pisangnya
kulit pisang tersebut, padahal tanpa kita tahu sebenarnya kulit pisang berpotensi
Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar. Namun, baterai dari kulit
pisang mungkin baru sekali didengar. Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap
sel baterai terdiri atas 2 elektroda yang berbeda, dipisahkan satu sama lain dalam
keduanya disebut elektromotive force. Sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan
tenaga listrik. Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding,
laptop, radio, senter dan alat – alat elektronik lainnya. Begitu banyaknya peranan
1
baterai bagi kehidupan manusia. Namun tak dipungkiri juga, bahwa baterai yang kita
gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam sekitar.
timbal, nikel, lithium dan kadmium. Jika baterai ini dibuang sembarangan maka
logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari air dan tanah penduduk
juga membahayakan kesehatan. Jika air yang tercemar logam berat ini digunakan
otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang
menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian. Sedangkan kadmium baterai dapat
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau
kecacatan tulang berat. Zat lainnya yang terkandung dalam baterai yaitu timbal.
Peristiwa seperti ini semestinya tidak diabaikan. Jika diabaikan bukan hanya
kesehatan kita yang dirugikan tetapi alam juga ikut merasakan kerugian tersebut.
Sehingga, harus ada pengganti bahan kimia tersebut, salah satunya yaitu
2
Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat, seperti sebagai bahan pembuatan
pasta pada baterai. Cara membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan
pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai sangat bermanfaat
bagi masyarakat.
Hal inilah yang melatar belakangi penelitian tentang potensi kulit pisang
dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang juga untuk meperkecil dampak
krisis energi. Melimpahnya Pohon Pisang yang terdapat dikabupaten Oku Timur,
Sumatera Selatan yang belum dimanfaatkan secara maksimal menarik peneliti untuk
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah limbah kulit pisang mempunyai kandungan zat yang bersifat elektrolit
digunakan masyarakat ?
3
C. TUJUAN
listrik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada di luar
sekali. Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat dimakan.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhanterna raksasa berdaun besar
memanjang dari sukuMusaceae. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-
Jadi dapat disimpulkan bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar dari
tanaman jenis Musa yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam tandan
dengan kelompok menjari yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki kulit pisang
yaitu memiliki gizi yang cukup tinggi dan mudah teroksidasi dengan ditandai
Sebelum membedah manfaat kulit pisang, tak ada salahnya memahami senyawa
apa saja yang terdapat di dalam kulit yang sering dianggap limbah tersebut. Secara
umum, kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein,
antaranya vitamin B6, minyak nabati, serat, serotonin dan banyak lagi lainnya. Semua
5
komponen senyawa ini memiliki beragam khasiat yang baik bagi tubuh. Tak hanya
itu, kupit pisang juga ternyata bisa menjadi sumber energi alternatif
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100
gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Pisang kaya mineral seperti
kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis
makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya dapat
diserap tubuh. Secara sederhana kulit buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai
bahan baku pembuatan alkohol, termasuk anggur, karena selain mengandung gula,
lebih jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel 1.(Nurcholis.2013)
6
Tabel1. Kandungan dalam Kulit Pisang
Vitamin :
B (mg/100gr) 0,12
C (mg/100gr) 17,5
Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda
yang berbeda dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit.
Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang
disuplai baterai ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap
dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik
7
dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau
hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat
Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang
mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel
muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui oleh elektron. Reaksi
kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi
Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2,
magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah
melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut oksidasi.
Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman, namun
potensi yang terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang mempunyai potensi
menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses
panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit
8
(pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan
Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga
buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007)
menembahkan, bahwa selain buah apel, jeruk buah lain yang dapat menghasilkan
listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh wasis Sucipto, S.Pd
(2007) yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus
listrik searah.(Itatrie.2012)
Listrik
gram per buah. Potensi dari tanaman ini terdapat dihampir seluruh bagian tanaman.
Namun, potensi terbesarnya ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang ini
Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang
berfungsi sebagai elektrolit ( pengganti pasta pada baterai ). Elektrolit inilah yang
Kulit pisang mengandung karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium,
apabila glukosa dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang kedap udara selama
9
beberapa hari maka akan terjadi fermentasi sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol
Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit pisang yang
sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari kandungan asam asetat, hal
5. Selain mengandung asam asetat, kulit pisang mengandung zat elektrolit lain seperti
kalium dan garam klorida. Kalium dan garam klorida bereaksi membentuk garam
kalium klorida. Garam kalium klorida dalam air dapat menghantarkan listrik karena
KCl → K+ + Cl-
Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga
buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007)
menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain tang dapat menghasilkan listirk
yaitu kulit pisang.Seperti percobaan yang dilakukan oleh Wasis Sucipto, S.Pd (2007)
yang membuktikan bahwa kulit pisang dan dapat digunakan sebagai sumber arus
listrik searah
Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +) yang
bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub -) yang
bersifat menarik ion positif. Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan dengan
10
unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga dapat terjadi
aliran elektron yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua elektrode
dihubungkan dengan lampu arus akan mengalir dari anode ke katode, dan lampu
menyala.
pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah 1 volt. Dan ketahanan
dalam LED 400 mA rata-rata selama 24 jam. Kontruksi aki cairan kulit pisang sama
dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang
mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam
jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung
garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara
potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl.
Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu
terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan
Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat.
mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng
dalam pisang hanya mencapai 2%. Sehingga mineral yang paling berperan dalam
menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam
sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam
11
Sebuah data menunjukan bahwa berat bersih baterai kering dari kulit pisang yang
digunakan rata-rata sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-
rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang
lebih 8 baterai. Bayangkan saja,jika satu buah kulit pisang dapat menghasilkan 8
baterai, maka selain kita dapat menghemat membeli batu baterai juga akan
yang akan diukur pHnya kemudian dibandingkan dengan peta warna yang
tersedia.
6 Kuning
7 Hijau Kekuning-Kuningan
8 Biru Kehijau-hijauan
9 Biru
≥10 Ungu
12
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan
a. Indikator Universal
universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga
(Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga,
13
fenolftalein tidak berwarna, dan akan berwarna
A. Titrasi kompleksometri
dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu
Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan
14
dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion
yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi
dengan EDTA. Demikian juga titrasi dengan merkuro nitrat dan perak
hal:76).
15
1. Titrasi Langsung
Titrasi ini biasa digunakan untuk ion-ion yang tidak mengendap pada
2. Titrasi Kembali
titrasi substitusi. Titrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang tidak
EDTA yang lebih stabil daripada kompleks ion-ion logam lainnya, contoh
yang dapat membentuk kelat dengan ion logam dan warna kelat tersebut
16
B. Indikator Eriochrome Black T (EBT)
dapat diganti dengan indikator Calmagite. Indikator ini stabil dan dalam
penetapan kadar dari logam Cu, Al, Fe, Co, Ni, Pt dipakai cara titrasi
tidak langsung, sebab ikatan kompleks antara logam tersebut dengan EBT
cukup stabil.
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan
suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya
17
atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
molekul.
dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang
tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi
yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan
menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut.
sebagai berikut :
yaitu garam Na2EDTA (Na2H2Y), karena EDTA dalam bentuk H4Y dan
NaH3Y tidak larut dalam air. EDTA dapat mengomplekkan hampir semua
18
Kestabilan senyawa komplek dengan EDTA, berbeda antara satu logam
mengandung kation logam tertentu seperti Ca2+ dan Mg2+, di mana akan
dengan logam yang lain. Karena selama titrasi terjadi reaksi pelepasan ion
dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang
tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi
yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan
19
menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan
tersebut.(Tarmizi.2012)
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna
putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium
ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral
lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif
terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan
potassium.(wikipedia.akses.2015)
merupakan garam yang terdiri dari kristal putih yang dapat larut dalam air.
Tak mudak terbakar. Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam pupuk,
Kalium sulfat, K2SO4, ialah garam yang awalnya dikenal pada abad
ke-14, dan dipelajari oleh Glauber, Boyle dan Tachenius, disebut pada abad
kemudian digunakan untuk disuling dari kainit, salah satu mineral Stassfurt,
20
namun proses itu telah ditinggalkan karena garam dapat dibuat cukup murah
panas dan larutan yang disaring dan bisa didinginkan, saat bagian terbesar
amat keras dan sama sekali permanen di udara. Memiliki ras pahit, asin.
Garamnya dapat larut dalam air, namun tak dapat larut dalam garam abu tajam
dari sp. gr. 1,35, dan dalam alkohol sebenarnya. Melebur pada suhu 1078 °C.
(wikipedia.akses.2015)
21
BAB III
METODE ANALISA
Bahan :
2. Baterai bekas
Alat :
1. Pisau
2. Latex
3. Masker
4. Tang
22
Prosedur Kerja :
percobaan.
voltmeter.
23
C. Analisa Sampel
1. Penentuan Uji pH
B. Dasar Prinsip :
C. Alat :
1. Botol Timbang
2. Indikator Universal
E. Prosedure Kerja :
Preparasi Sampel
yang kecil
500 mL
kulit pisang
jam
24
5. Disaring kedalam gelas piala
Uji pH
2. Uji Bioetanol
FILTRAT
ZA urea
PEMANASAN
T = 1210C ; t = 15 menit
FERMENTASI
INKUBASI
ANALISIS KADAR
ALKOHOL Gambar : Diagram alir fermentasi
25
B. Dasar Prinsip :
tabel.
C. Alat :
1. Labu destilasi
2. Thermometer
3. Hot Plate
E. Prosedur Kerja :
alkoholnya.
26
B. Dasar Prinsip :
C. Reaksi :
(Biru) + H+
D. Alat :
1. Neraca Digital
2. Erlenmeyer 250
3. Buret
4. Statif
5. Corong
6. Labu ukur
7. Pengaduk
8. Pipet volume
E. Bahan :
2. Buffer pH 10
3. Indikator EBT
27
4. Larutan EDTA
F. Prosedur Kerja :
muda ke biru.
G. Perhitungan :
28
B. Dasar Prinsip :
C. Reaksi :
D. Prosedure Kerja :
Preparasi Sampel
sempurna
selama ± 2 jam
penimbangan
aquabidest
29
9. Dipipet 5 ml sampel kedalam labu ukur 100 ml dan diimpitkan
disediakan
30
E. Perhitungan :
n . ∑x. y − ∑x . ∑y
B=
n . ∑x 2 − (∑x)2
A=y
̅ − B . x̅
y = A + B.x
y − A
x=
B
31
BAB IV
A. HASIL
1. Alfiandy Setiawan = pH 4
2. Melisah Mirsyah = pH 4
4. Ulfa Novianty = pH 4
32
b. Perhitungan
(EDTA) 𝑥 𝑉 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔
% Mg = 𝑥 100 %
mg Sampel
mmol 100 mg
0.0108 𝑥 0.55 ml 𝑥 𝑥 24
ml 10 mmol
= 𝑥 100 %
10016.9 𝑚𝑔
1.4256
= 𝑥 100 %
10016.9
% Mg = 0.01 %
a. Pengamatan :
b. Perhitungan :
V1 x C1 = V2 X C2
50 ml x 2 ppm = V2 x1000ppm
V2 = 0.1 ml
33
V1 x C1 = V2 X C2
V2 = 0.2 ml
V1 x C1 = V2 x C2
V2 = 0.3 ml
V1 x C1 = V2 X C2
V2 = 0.4 ml
Ar mg
ppm = x
Mr V
2 Ar K mg
1000 ppm = x
Mr K 2 SO4 0,5 L
Mr K 2 SO4 mg
mg K 2 SO4 = x 1000 x 0,5 L
2 Ar K L
174 mg
= x 1000 x 0,5 L
78 L
mg = 1115,3846 mg
g = 1.11 gram
34
X Y x.y x2
2 0.2441 0.4882 4
4 0.9872 3.9489 16
6 1.5958 9.5748 36
8 1.9371 15.4968 64
x̅ = 5 y̅ = 1.19105
n . ∑x. y − ∑x . ∑y
B=
n . ∑x 2 − (∑x)2
4 . 29,5087 − 20 . 4,7642
=
4 . 120 − 400
118,0342 − 95,284
=
480 − 400
22,7502
=
80
= 0,2843
A=y
̅ − B . x̅
= 1,19105 – 0,2843 . 5
= -0,2304
y = A + B.x
35
y–A=B.x
4,9946 = 0,2843 . x
x = 17,56 ppm
PEMBAHASAN
1. Pada analisa pH pada kulit pisang, hasil yang diperoleh ialah kulit pisang
berada pada pH 4 dan telah memenuhi syarat, disebabkan karena kulit pisang
bersifat asam sehingga mampu menjadi elektrolit pada baterai yang bisa
2. Pada analisa kadar Magnesium, hasil yang diperoleh ialah sebesar 0,01% dan
pisang keseluruhan dan oleh karena itu, hasil kadar yang diperoleh juga
sedikit.
3. Pada analisa kadar Kalium, hasil yang diperoleh ialah sebesar 17.56 ppm dan
36
BAB V
A. KESIMPULAN
a. Berdasarkan hasil dari analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kandungan yang terdapat pada kulit pisang yang mampu menghantarkan arus
listrik adalah :
B. SARAN
1. Kami harapkan agar penelitian ini dapat menambah wawasan ataupun ilmu
lagi untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya.
2. Kami juga mengharapkan agar pihak sekolah bisa mengatur kembali jadwal
project work siswa(i) kelas 4 khususnya pada hari Jumat agar tidak harus
37
Daftar Pustaka
Anonim.http://chemist-try.blogspot.co.id/2013/01/penentuan-kadar-kalsium-dan-
magnesium.html?m=1 diakses tanggal 4 Oktober 2015 pukul 21.33 WITA.
Anonim.http://data-smaku.blogspot.com/2012/10/karya-tulis-potensi-kulit- pisang-
musa.html diakses tanggal 25 Agustus 2015 pukul 14.15 WITA.
Anonim.http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-penentuan-ca-
dan-mg.html diakses tanggal 25 Agustus 2015 pukul 14.09 WITA.
Anonim.http://itatrie.blogspot.co.id/2012/10/laporan-kimia-analitik-
kompleksometri.html?m=1 diakses tanggal 4 Oktober 2015 pukul 21. 45
WITA.
Anonim.http://jenggaluchemistry.wordpress.com/identifikasi-asam-basa-penentuan-
pH-larutan/ diakses tanggal 4 Oktober 2015 pukul 21.55 WITA
Anonim.http://kimiaterpadusmakma20153a31.blogspot.com/2015/03/penetapan-
kadar-p2o5-yang-larut-dalam.html diakses 23 Agustus 2015 pukul 20.04
WITA
Anonim.http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/04/manfaat-dan-
kandungan-kulit-pisang.html diakses tanggal 25 Agustus 2015 pukul 20.55
WITA
Anonim.http://sisni.bsn.go.id/index/php/sni_main/sni/detail_sni/10418
diakses tanggal 18 Oktober 2015 pukul 21.00 WITA
38
LAMPIRAN I
1. Penentuan Uji pH
Pengamatan A1 A2 A3 A4 ̅
A
pH 4 4 4 4 4
Pengamatan A1 A2 A3 A4 ̅
A
Bobot
10.0169 g 10.0169 g 10.0169 g 10.0169 g
Sampel
Volume
0.5 ml 0.8 ml 0.6 ml 0.3 ml
Penitar
0.01 %
Konsentrasi
A)
𝑔 𝑔 𝑔 𝑔
Ar Mg 24 24 24 24
𝑒𝑞 𝑒𝑞 𝑒𝑞 𝑒𝑞
39
Faktor 100 100 100 100
10 10 10 10
Pengenceran
Kadar
0.01 % 0.01 % 0.01 % 0.01 %
Magnesium
3. Analisa Kalium
Pengamatan A
Bobot
5.0053 g
Sampel
Faktor
100
5
Pengenceran
40
LAMPIRAN II
41
2. Penentuan Uji pH
42
Gambar 3. Proses pemipetan Gambar 4. Proses Penambahan pereaksi
dan memasukkan sampel pada sampel
dalam erlenmeyer
43
4. Penetapan Kadar Kalium
Preparasi
Gambar Sampel
1. Proses Gambar 2. Proses
penimbangan sampel memperararang sampel
44
Proses preparasi Larutan Induk
Gambar 7. Proses
Gambar 8. Proses pelarutan
penimbangan sampel
larutan induk
Gambar 9. Proses
pengimpitan larutan induk
45
Proses Analisa Sampel
46
LAMPIRAN II
DETAIL SNI
Judul : Air dan air limbah � bagian 69 : Cara uji kalium(K) secara
fulltext akses seluruh koleksi digital SNI melalui SNI Online selama 2 tahun
(2010-2012). Mulai Tahun 2013, website BSN akan menyediakan full text akses
SNI yang baru ditetapkan selama 1 tahun. SNI hasil adopsi badan standar asing
tidak dapat kami tampilkan semua secara fulltext, terkait peraturan hak cipta
tersedia secara online dapat diperoleh (sesuai ketentuan yang berlaku) di:
kalium (K) terlarut dan total dalam air dan air limbah secara
47
0,1 mg/L sampai dengan 2 mg/L pada panjang gelombang
766.5 nm.
SK Penetapan : 102/KEP/BSN/11/2009
SNI Ini Merevisi : 1. SNI 06-242-7-1991 Air, Metode pengujian kalium dengan
LPK :
lainnya
lainnya)
Judul Halaman :1
48