Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI

BATERAI DARI KULIT PISANG

Disusun oleh :
1. Anita Sulistiawati
2. Aurellia Putri Irawan
3. Inggit Anggita Sari
4. Muhammad Sulaiman
5. Putri Rahma Yudati
6. Rahadi Akmal
7. Samuel Solardo Manalu
8. Sulisya Nabila Ramadhani

SMAN 13 KABUPATEN TANGERANG


TAHUN AJARAN 2022/2023

Jl. Raya Pasar Kemis-Rajeg Km 03 Kec. Sindang Jaya Kab. Tangerang Kode Pos
15560
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam, Atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknyaMakalah yang berjudul “Penelitian Energi Alternatif Pengganti Baterai dari Kulit
Pisang” disusun dalam rangka memenuhi satu di antara tugas mata pelajaran Fisika yang
diampu oleh Ibu Agustina Ari Puspita Wijayanti S.Pd

Makalah ini berisi tentang Hasil Project energi alternatif pengganti baterai. Dalam
penyusunannya melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah.
Oleh sebab itu, kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam
membantu penyusunan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
project ini.

Tangerang, 06 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................................


A. Pengertian Kulit Pisang....................................................................................................3
B. Kandungan Kulit Pisang..................................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................


A. Alat dan Bahan.................................................................................................................6
B. Langkah Kerja..................................................................................................................6
C. Data Penelitian.................................................................................................................9

BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Pembahasan......................................................................................................................11

BAB V PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia pada umumnya tidak berfikir untuk mendaur ulang (recycle)


kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi. Melainkan mereka hanya
membuang limbahnya begitu saja tanpa berfikir untuk memanfaatkannya. Ibarat
sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Dengan gambaran tak jauh berbeda ketika
kita mengkonsumsi buah pisang kemudian membuang limbah kulit pisangnya di
sembarang tempat. Kebanyakan masyarakat tidak memanfaatkan kembali limbah kulit
pisang tersebut, padahal tanpa kita tahu sebenarnya kulit pisang berpotensi menjadi
baterai kering ramah lingkunganSehingga, harus ada pengganti bahan kimia tersebut,
salah satunya yaitu pengembangan potensi limbah kulit buah sebagai baterai ramah
lingkungan.

Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat, seperti sebagai bahan pembuatan
pasta pada baterai. Cara membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan
pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai sangat bermanfaat
bagi masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang potensi kulit
pisang Musa paradisiaca sebagai baterai kering ramah lingkungan Biodelegredable
dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang juga untuk meperkecil dampak
krisis energi. Melimpahnya Pohon Pisang yang terdapat dikabupaten Oku Timur,
Sumatera Selatan yang belum dimanfaatkan secara maksimal menarik peneliti untuk
melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan
pengganti pasta dalam baterai.

Tanpa kita sadari baterai bekas bisa menjadi limbah yang sulit terurai,
penggunaan sekali pakai juga dapat memperbanyak limbah yang ada serta dapat
merusak lingkungan, maka dari itu kita harus memanfaatkan baterai bekas yang ada
menjadi energi pengganti alternatif, dengan menyatukan baterai bekas dan kulit
pisang.

1
1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah limbah kulit pisang mempunyai kandungan zat yang bersifat elektrolit
sehinga dapat menghantarkan arus listrik ?

2. Apakah limbah pisang berpotensi menggantikan peranan baterai yang biasa


digunakan masyarakat ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui apakah kulit pisang dapat dijadikan bahan alternatif pengganti baterai
2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat didalam kulit pisang

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat memanfaatkan kulit pisang yang tidak bermanfaat


2. Dapat memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan pembuatan isi baterai

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kulit Pisang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada di luar sekali.
Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat dimakan. Pisang adalah
nama umum yang diberikan pada tumbuhanterna raksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari,
yang disebut sisir.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar dari tanaman jenis
Musa yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam tandan dengan kelompok menjari
yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki kulit pisang yaitu memiliki gizi yang cukup
tinggi dan mudah teroksidasi dengan ditandai perubahan warna pada kulit pisang.

B. Kandungan Dalam Kulit Pisang

Sebelum membedah manfaat kulit pisang, tak ada salahnya memahami senyawa apa saja
yang terdapat di dalam kulit yang sering dianggap limbah tersebut. Secara umum, kulit
pisang banyak mengandung Karbohidrat, Air, Vitamin C, Kalium, Lutein, Anti-oksidan,
Kalsium, Vitamin B, Lemak, Protein, beragam Vitamin B kompleks di antaranya Vitamin
B6, Minyak Nabati, Serat, Serotonin dan banyak lagi lainnya. Semua komponen senyawa ini
memiliki beragam khasiat yang baik bagi tubuh. Tak hanya itu, kulit pisang juga ternyata bisa
menjadi sumber energi alternatif

Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.  Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat.  Pisang kaya mineral seperti Kalium, Magnesium,
Fosfor, Klorida, Kalium, dan Besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain
mineral pisang khususnya besi, hampir seluruhnya dapat diserap tubuh.

3
Secara sederhana kulit buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan baku
pembuatan Alkohol termasuk anggur, karena selain mengandung gula, juga mempunyai
aroma yang menarik. Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit
pisang memiliki kandungan-kandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk mengetahui lebih
jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel 1.

Tabel1. Kandungan dalam Kulit Pisang

Kandungan dalam kulit pisang Jumlah

Air (%) 68,90%

Karbohidrat (%) 18,50%

Lemak (%) 2,11%

Protein (%) 0,32%

Kalium (mg/100gr) 71,5%

Fosfor (mg/100 gr) 11,7%

Besi (mg/100 gr) 1,6%

Vitamin :

B (mg/100gr) 0,12%
(www. C (mg/100gr) 17,5% acade
mia.ed u/3344
7233/C ontoh_
Laporan_Percobaan_Kulit_Pisang_docx) diakses pada, 5 Desember 2022.
11:39.

4
Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar. Namun, baterai dari kulit pisang mungkin
baru sekali didengar. Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas 2
elektroda yang berbeda, dipisahkan satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut
elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial
yang berbeda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force.

Sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik. Baterai sebagai sumber energi
alat-alat elektronik seperti jam dinding, laptop, radio, senter dan alat-alat elektronik lainnya.
Begitu banyaknya peranan baterai bagi kehidupan manusia. Namun tak dipungkiri juga,
bahwa baterai yang kita gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam
sekitar. Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti Merkuri, Mangan, Timbal,
Nikel, Lithium dan Cadmium.

Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan
mencemari air dan tanah penduduk juga membahayakan kesehatan. Jika air yang tercemar
logam berat ini digunakan oleh masyarakat, bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya
menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem reproduksi bahkan kanker. Aksi
mikroorganisme di dalam baterai, merkuri anorganik yang ada didalamnya bisa diubah
menjadi Methyl Mercury, kemudian berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi
manusia. Methyl Mercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak
sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian.

Sedangkan Cadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang akhirnya masuk ke
tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak
atau kecacatan tulang berat. Zat lainnya yang terkandung dalam baterai yaitu timbal. Timbal
juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi. Peristiwa seperti ini semestinya
tidak diabaikan. Jika diabaikan bukan hanya kesehatan kita yang dirugikan tetapi alam juga
ikut merasakan kerugian tersebut.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


- Pisau
- Talenan
- Obeng
- Tang
- Voltmeter
- Baterai
- Pisang ( Kulitnya )
Pisang Muli
Pisang Ambon
Pisang Barangan

B. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan.

2. Kupas pisang terlebih dahulu, lalu ambil kulit pisang tersebut dan sisihkan.

6
3. Kemudian kulit pisang di cincang.

4. Lalu kulit pisang yang sudah di cincang, di peras hingga kering.

5. Bongkarlah baterai dan bersihkan isi dalam baterai tersebut.

7
6. Setelah itu isi baterai dengan kulit pisang yang sudah di cincang.

7. Tutup baterai dan cobalah masukkan ke jam dinding.

8
C. DATA PENELITIAN

1. Pisang Muli

Percobaan pertama adalah pisang muli karena didalamnya mengandung segudang


macam vitamin serta mineral antara lain vitamin C, vitamin B6, seorotinin aktif,
magnesium, dan masih banyak lagi. Daging dari pisang muli memiliki rasa manis,
legit, asam dan memiliki tekstur yang mulus di bagian luarannya. Beberapa
kandungan gizi dan terdapat pada pisang muli : protein, karbohidrat, serat, vitamin,
thiamin, riboflavin, niasin, zat besi, kalsium, potasium, magnesium, dan sodium.

Pada percobaan menggunakan pisang muli ini, kandungan asam yang terdapat
pada kulit pisang muli yaitu sangat sedikit daripada kandungan asam pada kulit pisang
lainnya. Selain itu kandungan mineral dalam kulit pisang muli juga sangat sedikit.
Ketika kulit pisang muli yang sudah dicincang dimasukkan ke dalam baterai, besarnya
volt saat diperiksa menggunakan voltmeter hanya 0,25V. Jadi, ketahanan baterai
setelah dicoba ke jam dinding hanya bertahan 30 detik.

2. Pisang Ambon

Percobaan kedua adalah pisang ambon karena didalamnya mengandung 105 kalori,
3g serat, 27g karbohidrat, dan 1g protein. Vitamin dan mineralnya pun beragam,
seperti Vitamin C, B6 (terbanyak), kalium, mangan, dan magnesium. Walau
kandungan nutrisi pisang ambon banyak, bukan berati anda bisa mengonsumsinya
secara berlebihan.

9
Kandungan mineral pada kulit pisang ambon sangat banyak dan kandungan asam
yang terdapat pada kulit pisang ambon pun juga banyak. Pada percobaan
menggunakan kulit pisang ambon untuk pengganti baterai besar voltmeter nya sekitar
0,55V, sehingga saat di uji coba pada jam dinding hanya bertahan selama 2 menit.

3. Pisang Barangan

Percobaan ketiga adalah pisang barangan karena didalamnya mengandung vitamin


B, vitamin C, zat besi, kalsium, serat, dan nutrisi lainnya. Gizi yang terkanndung
didalamnya mencukupi kebutuhan gizi untuk tubuh dalam 100g yaitu energi, 110
kalori, karbohidrat 25,8g, protein 1,2g, vitamin C 3g. Kulit pisang barangan
mengandung mineral yang banyak dan kandungan asamnya yang sangat tinggi.

Pada percobaan menggunakan kulit pisang untuk pengganti baterai, besar voltnya
1,666V, jadi saat diuji coba pada jam dinding bisa bertahan hingga 28 menit.

10
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan pada:

1. Praktikum pertama dengan menggunakan pisang muli terdapat beberapa kali


kesalahan yang menyebabkan baterai tidak bisa digunakan atau tidak bisa menyala
karena tertutup lem. Tetapi pada akhirnya dapat menyalakan jam walaupun hanya
selama 30 detik.

2. Praktikum kedua menggunakan pisang Ambon baterai tersebut bisa menyala selama
2 menit hasil ini cukup membuka pikiran kita, karena sebuah kulit pisang bisa
menghidupkan jam selama 2 menit.

3. Praktikum ketiga menggunakan pisang barangan membuat kelompok kami kembali


terkejut karena baterai menggunakan kulit pisang barangan dapat menghidupkan jam
selama 28 menit dan pisang barangan akan menjadi fokus objek praktikum yang akan
datang.

Energi alternatif adalah sebuah sumber energi yang dibuat tanpa menggunakan bahan
bakar minyak dan sejenisnya. Ada banyak cara membuat energi alternatif dan juga bahan
yang sangat mudah didapat. Karena kemudahan inilah yang membuat sebuah sumber energi
bisa disebut dengan sumber energi alternatif. Salah satu bahan yang bisa dijadikan sumber
energi alternatif adalah kulit pisang. Mungkin ini adalah satu hal yang baru, akan tetapi kulit
pisang ini sudah diteliti dan diuji.

Menurut teori tentang kandungan yang terdapat pada kulit pisang, dapat dibuktikan bahwa
kandungan pada kulit pisang dapat mengasilkan elektron yang bisa menghasilkan tenaga
listrik, walupun memiliki hasil yang tidak terlalu besar. Terdapat beberapa perbedaan voltase
pada kulit pisang. Seperti pisang muli yang memiliki voltase 0,25V, pisang ambon dengan
besar 0,55V, dan pisang barangan dengan besar 1,666V. Dengan voltase yang berbeda itu
akan menghasilkan ketahanan yang berbeda saat digunakan.

11
11
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kulit pisang ternyata berpotensi menjadi pasta/elektrolit baterai yang ramah lingkungan.
2. Pembuatan baterai kulit pisang dapat dilakukan dengan sederhana, yaitu dengan mengganti
pasta/serbuk elektrolit baterai kering dengan kulit pisang yang sudah dipotong kecil-kecil.
3. Pada kulit pisang Ambon lebih banyak mengandung mineral kalium dan garam sodium
dibandingkan kulit pisang yang lainnya.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas kelompok kami menyarankan :
1. Kepada pembaca/masyarakat untuk menerapkan baterai kulit pisang ini, untuk mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah baterai ini.
2. Kami juga menyarankan kepada pembaca untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut
terhadap baterai kulit pisang ramah lingkungan ini dan saran kami lebih baik menggunakan
pisang barangan, karena pisang barangan memiliki hasil yang lebih lama saat kami
melaksanakan praktikum.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://environment-indonesia.com/articles/kulit-pisang-sebagai-
pengganti-baterai/
Diakses pada tanggal 6 Desember 2022, pukul 10.15
 https://www.gurusiana.id/read/isakisnain/article/pisang-muli-
4892822
Diakses pada tanggal 6 Desember 2022,pukul 10.20
 https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/awas-
kebanyakan-makan-pisang-ambon-bisa-sebabkan-hal-ini
Diakses pada tanggal 6 Desember 2022,pukul 10.26
 https://m.merdeka.com/jabar/10-manfaat-pisang-barangan-bagi-
kesehatan-sumber-energi-yang-baik-untuk-diet-
kln.html#:~:text=Untuk%20kandungan%20gizinya%2C%20pisang
%20barangan,%2C%20serat%2C%20dan%20nutrisi
%20lainnya.&text=Pisang%20barangan%20termasuk%20ke
%20dalam,bahan%20untuk%20membuat%20kue%20panggang
Diakses pada tanggal 6 Desember 2022,pukul 10.32
 https://www.sunpride.co.id/kandungan-nutrisi-dalam-pisang/
Diakses pada tanggal 6 Desember 2022,pukul 10.40

Anda mungkin juga menyukai