Anda di halaman 1dari 42

ENZIM, MINERAL DAN VITAMIN

Anggota Kelompok 6 :
Atikah Okti Diyanah
Herlina Putri

Dosen pengampu:
Nanda Gusriani ,M.Pd

Program Studi Kesehatan Kemasyarakatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( Stikes )
Yayasan Harapan Ibu Jambi
2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Enzim, Mineral, dan Vitamin”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini, untuk memenuhi
upaya penulis dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang
materi yang sedang penulis pelajari.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
menuju kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Enzim merupkan katalisator boilogis yang bertangung jawab untuk
mendukung semua reaksi kimia sel dalam mempertahankan sel dalam
mempertahankan homeostasis. Katalisator dapat berupa enzim maupun senyawa
bukan enzim yaitu berupa logam. Bagian sel yang berbeda melakukan fungsi
yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan enzim-enzim yang hadir. Di dalam
tubuh,sudah dikenal terdapat sekitar 1.000 enzim berbeda,tetapi dalam setiap sel
hanya ada satu pilihan yang ada. Meskipun demikian,kebanyakan sel
mengandung sekitar 200 enzim berbeda,masng masing bertanggung jawab
mengendalikan langkah tertentu.
Komponen enzim yang ada dalam sel ini secara otomatis memilih dan
mengendalikan reaksi-reaksi yang akan diperoses. Karena enzim adalah
protein,kehadiran mereka dalam sel pada gilirannya tetap tergantung pada DNA
sel,termasuk urutan DNA untuk sintesis masing-masing enzim dan untuk
penyimpanan dan metabolisme sendiri.

Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila
seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk
mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-orang
yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau
mineral tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa
mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari makanan
yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan
mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang
berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin
dan mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan
tubuh. Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan
makanan yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin dan mineral ini
memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari
berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya. Akan
tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak
berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan
vitamin dan mineral.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin dan mineral ?
2. Apa fungsi macam-macam vitamin dan macam-macam mineral dalam
tubuh?
3. Apa saja sumber-sumber vitamin dan mineral ?
4. Apa akibat kekurangan vitamin dan mineral ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian vitamin dan mineral
2. Mengetahui fungsi dari macam-macam vitamin dan mineral dalam tubuh
3. Mengetahui sumber-sumber vitamin dan mineral
4. Mengetahui akibat kekurangan vitamin dan mineral
BAB II

PEMBAHASAN

A. ENZIM
1. Pengertian Enzim
Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator.
Kebanyakan enzim adalah protein (sedikit ribonukleoprotein ditemukan
dan
B. VITAMIN
1. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan
K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari :
1. Vitamin B1 (tiamin)
2. Vitamin B2 (riboflavin)
3. Niasin (asam nikotinat)
4. Biotin
5. Asam pantotenat
6. Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
7. Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
8. Vitamin B12 (kobalamin).

Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap


harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin.
Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengkonsumsi vitamin
tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya,
vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak
beracun. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum dalam dosis tinggi akan
bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang larut
dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang
disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam
jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C disimpan dalam jumlah
yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang paling besar dan
dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr
vitamin ini.

a) Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas,
vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai
retinol.

Fungsi vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di
dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi
menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk
pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di
dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya
mengenai retina, pigmen visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan
retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia
yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya
suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan
dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah
kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk
membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan
harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam
darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian
bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan
cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.

2. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam
sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah
satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap
tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan, pembentukan
struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi,
anak-anak, dewasa, dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam
retinoat memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian
dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap
sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan
fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen
tertentu. Sel-sel yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel
khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan
mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel.
Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan
yang menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa, yaitu yang
menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung kemih
dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya.
Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel
lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungi
sel-sel lambung dari cairan lambung. Di bagian atas saluran pernapasan sel-sel
epitel secara terus-menerus menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda
asing yang mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel
goblet akan mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat
pengeluaran mikroorganisme tersebut.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang
mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka sukar sembuh. Membran
mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga
mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang
melapisi kelopak dan bola mata) merupakan salah satu tanda khas kekurangan
vitamin A. Peranan vitamin A diduga berkaitan dengan dua hal :
a. Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat
dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel
b. Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga
mempengaruhi DNA
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia
dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol
tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B
(leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada
sel-T (limfosit yang berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi dapat
memperburuk kekurangan vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan
b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian
terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada
kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak
normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung
vitamin A, maka pertumbuahan akan terganggu setelah simpanan vitamin A
dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi
kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai
asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi
pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel
telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A
dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu
hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan.
Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan
persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan
kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh
dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru,
payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama
vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah
kanker paru-paru.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam
pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung. Bagaimana mekanismenya
belum diketahui dengan pasti.
7. Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal
ini mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui interaksi
dengan besi.

Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di
dalam pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan
mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A
tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak
diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin
A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang
berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam,
kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, nangka
masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten.

Akibat kekurangan vitamin A


1. Buta senja
Salah satu tanda awal kekurangan vitamin A adalah buta senja
(niktalopia), yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya
terang ke cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari
kamar terang. Konsumsi vitamin A yang tidak cukup menyebabkan simpanan
dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A darah menurun yang
berakibat vitamin tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk pigmen
penglihatan rodopsin.
2. Perubahan pada mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A.
Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi
pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda :
atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva (selaput yag melapisi permukaan
bagian dalam kelopak mata dan bola mata), pemburaman, pelepasan sel-sel
epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea. Mata
terkena infeksi dan terjadi perdarahan. Gejala-gejala ini dalam bentuk ringan
dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak
Bitot, yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk
sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan
kehilangan kejernihannya. Tahap akhir adalah keratomalasia, di mana kornea
menjadi lunak dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total. Istilah
xeroftalmia meliputi semua aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi
vitamin A.
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga
mudah terserang infeksi. Di samping itu lapisan yang menutupi trakea dan
paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah
dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi
saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan diare.
Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan
infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula
meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan
gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak di samping
itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan
kematian. Vitamin A juga dinamakan vitamin anti-infeksi.
4. Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras
dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Mula-
mula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk menghilangkan kerutan kulit,
jerawat, dan kelainan kulit lain.

5. Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-
sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan
terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah keratinisasi sel-sel rasa pada
lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan, dan anemia.

Akibat kelebihan vitamin A


Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A sebagai
suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16000 RE
untuk jangka waktu lama atau 40000-55000 RE/hari.
Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rambut rontok,
kulit mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang.
Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran kepala dan
hidrosefalus, yang dapat terjadi pada konsumsi 8000 RE/hari selama tiga puluh
hari.
Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A.
Karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan, karena absorpsi karoten
menurun bila konsumsi tinggi. Di samping itu sebagian dari karoten yang diserap
tidak diubah menjadi vitamin A, akan tetapi disimpan di dalam lemak. Bila
lemak di bawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan terlihat
kekuningan.

b) Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana
tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh
dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari
konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis
di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon.
Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi
melalui makanan.

Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan
kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium
dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah
untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut :
1. Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D
dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein
pengikat fosfor pada mukosa usus halus
2. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang
pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah
3. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.

Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Penduduk
daerah tropik tidak perlu menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D.
Bayi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah sinar matahari beberapa waktu
tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara-negara yang
tidak selalu mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan. Makanan
hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu
kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan
merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu,
mentega dan makanan untuk bayi dengan vitamin D 2 (ergosterol yang diradiasi).
Minyak hati-ikan sering digunakan sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan
anak-anak. Dalam keadaan normal suplemen vitamin D sebetulnya tidak
diperlukan. Vitamin D relatif stabil dan tidak mudah rusak bila makanan
dipanaskan atau disimpan untuk jangka waktu lama.

Akibat kekurangan vitamin D


Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan
riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada
orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila
pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga lembek. Kaki
membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan),
tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel
terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak.
Riketsia jarang dapat disembuhkan sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi
makanan dengan vitamin D, riketsia banyak terdapat di negara-negara dengan
empat musim. Sekarang masih terdapat pada anak-anak miskin di kota-kota
industri yang kurang mendapat sinar matahari.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada
wanita yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari
dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi
pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu atau
ginjal. Tulang melembek yang menyebabkan gangguan dalam bentuk tulang,
terutama pada kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala awalnya adalah
rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang muka menggamit (twitching),
tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur (patah).
Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan
masalah di Indonesia. Suplemen vitamin D tidak dibutuhkan.
Akibat kelebihan vitamin D
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG,
yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan.
Gejalanya adalah kelebihan absopsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan
kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru,
dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti
lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan
mental dan pengeluaran urin berlebihan. Bayi yang diberi vitamin D berlebihan,
menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan
kelambatan perkembangan mental.

c) Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilisasi pada tikus. Semula zat ini dinamakan faktor
antisterilitas dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian pada tahun 1936
dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal
dari bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang
menyebabkan. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan istilah vitamin E
biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara
biologik. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga
harus memperolehnya dari makanan nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan
dapat menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia
belum dapat dikatakan sudah pasti.
Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin
ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat
merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila menerima hidrogen,
radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal bebas terjadi dalam
tubuh pada proses metabolisme aerobik normal pada waktu oksigen secara
bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas yang dapat merusak itu juga
diperoleh tubuh dari benda-benda polusi, ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang
peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh ganda dan
komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
1. Peroksidasi lipida dan vitamin E
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang
sangat mudah dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini
dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membran sel. Reaksi ini
dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua
radikal bebas dapat dipunahkan oleh antioksidan. Proses ini dimulai oleh
radikal bebas OH yang mengikat satu hidrogen dari asam lemak tidak jenuh
ganda/ALTHG:H, sehingga membentuk radikal ALTJG (ALTJG). ALTJG
bereaksi dengan oksigen dan membentuk radikal peroksil (ALTJG:OO*),
yang kemudian bereaksi dengan ALTJG:H lain hingga membentuk suatu
hidroksiperoksida (ALTJG:OOH) dan suatu ALTJG lagi.
Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH
pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang
stabil dan tidak merusak.
2. Sistem pertahanan antioksidan
Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:OOH di
dalam membran sel ada sistem pertahanan lain yang berperan. ALTJG:OOH
dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh enzim fosfolipase A2 dan dipunahkan di
dalam sitoplasma sel oleh enzim glutation peroksidase yang mengandung
selenium. Jadi aktivitas antioksidan vitamin E dan selenium melalui glutation
peroksidase sangat erat berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting
lain adalah superoksida dismutase, katalase dan glukosa-6 fosfat
dehidrogenase, serta ikatan-ikatan karotenoid, asam urat, dan asam askorbat
(vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan larut lemak utama di dalam
membran sel, konsentrasinya sangat kecil yaitu satu molekul per 2000-3000
molekul fosfolipida. Diduga terjadi regenerasi dengan bantuan vitamin C atau
reduktase lain yang mereduksi radikal vitamin E kembali ke bentuk aslinya.
Kerusakan struktur dan fungsi sel sebagai akibat peroksidasi lipida
dikaitkan dengan kemungkinan hubungannya dengan proses menua, pengaruh
racun lingkungan (polutan) dan pemicu bentuk-bentuk tertentu karsinogenesis.
Hal ini masih membutuhkan pembuktian.
3. Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan
dengan fungsi sabagai antioksidan, yaitu :
a. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
b. Sintesis DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan
d. Mencegah penyakit jantung koroner
e. Mencegah keguguran dan sterilisasi
f. Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.

Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E
adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-
bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran
dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas,
ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses
penggorengan) dan oksidasi. Jadi, sebagai sumber vitamin E diutamakan bahan
makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu mengalami pemrosesan.
Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama dimasak dengan
air. Pembekuan dan penggorengan dalam minyak merusak sebagian besar
vitamin E.

Akibat kekurangan vitamin E


Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin
E terdapat luas di dalam bahan makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena
adanya ganggguan absopsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada beta-lipopro-teinemia.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang
dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah
sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang
belakang dan retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi dan refleks
otot, serta gangguan penglihatan dan berbicara. Vitamin E dapat memperbaiki
kelainan ini.
Hal lain tampaknya dapat diperbaiki dengan terapi vitamin E, walaupun
hasilnya belum konsisten adalah penyakit tumor pada payudara yang tidak
malignan (fibrocystic breast disease) dan aliran darah kurang sempurna yang
menyebabkan kesemutan pada kaki. Pembuktian epidemiologis sedang
dikumpulkan tentang hubungan vitamin E dengan resiko kanker usus, payudara,
dan paru-paru serta penyakit jantung koroner.

Akibat kelebihan vitamin E


Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan.
Namun, akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya dengan kelebihan
vitamin A. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600
miligram sehari (60-75 kali kecukupan). Dosis tinggi juga dapat meningkatkan
efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.

d) Vitamin K
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan pada
pada ayam percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah
diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau tepung ikan yang
telah busuk. Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin
koagulation. Dengan bantuan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun
1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K
(dari koagulation). Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri
atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang
terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakinon juga dapat disintesis oleh
bakteri di dalam usus halus manusia.

Fungsi vitamin K
Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah,
walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak tahun 1970-
an para ahli mengetahui secara lebih jelas peranan vitamin K di dalam tubuh,
yang ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah
residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-karboksiglutamat
(gla). Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-
protein. Enzim karbokilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor
didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di jaringan lain. Gla-
protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium. Kemampuan inilah yang
merupakan aktivitas biologik vitamin K. Pada proses pembekuan darah, gama-
karboksilasis terjadi di dalam hati pada residu asam glutamat yang terdapat pada
berbagai faktor pembekuan darah, seperti faktor II (protrombin), VII, VIII, IX,
dan X. Kemampuan gla-protein untuk mengikat kalsium merupakan langkah
esensial dalam pembekuan darah.
Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam
jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis
gla-protein ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam pembentukan
tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna,
sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang diperlukan dalam
pembentukan tulang.

Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson
(1973) telah membuat kadar ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang
dikumpulkan dari beberapa bioessay. Sumber utama vitamin K adalah hati,
sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli.
Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan
makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu,
daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain. Sumber vitamin K lain
adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum). Penggunaan
menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme usus halus belum diketahui
dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri
yang dapat mensintesis vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna
bayi. Untuk mencegah terjadinya gangguan penggumpalan darah yang dapat
menyebabkan perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat vitamin K
melalui mulut atau dalam bentuk injeksi intramuskular. Susu formula bayi
sebaiknya difortifikasi dengan vitamin K.

Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K


Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal,
sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan.
Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K
terdapat secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada
gangguan absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada diare).
Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika
sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin K dari makanan. Antibiotika
membunuh kuman-kuman di dalam usus yang membentuk vitamin K. Oleh
karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu kemampuan darah
untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin
K biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah perdarahan berlebihan.
Aspirin berlebihan dapat mencegah pembekuan darah normal dengan
mengganggu pembentukan platelet dan faktor-faktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin
K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada
otak.
e) Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam
larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin
yang paling labil.

Fungsi vitamin C
1. Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel
disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi,
membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C
berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit
dan perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.
Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai
panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada
defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
3. Absorbsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah di absorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin
C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin
hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan
karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap
fungsi kekebalan.

Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu
sayur dan buat terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-
daunan dan jenis kol.

Akibat kekurangan vitamin C


Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung
kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi
perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka
sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan
gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C
berat menyebabkan penyakit kudisan.

Akibat kelebihan vitamin C


Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin
C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang
dimakan berasal dan makanan, buah-buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan
konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
1. Diare
2. Mual
3. Muntah
4. Mulas
5. Kram perut
6. Sakit kepala
7. Insomnia
8. Batu Ginjal

Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah
2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen
dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian
secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.

f) Vitamin B
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan
nitrogen (amine). Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan
larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan
tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air
yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.

Fungsi vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi
sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan
untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan
masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan prekursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan
TPP dalam fungsi normal sistem saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan
kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-
KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam
alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino
metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan
koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentosa-fosfat shunt, jalur
alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme
lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam
metabolisme karbohidrat.

Sumber vitamin B1
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah
giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia
serealia yang dinamakan sebagai makanan pokok adalah beras. Sumber tiamin
lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging
organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat
di dalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh
(whole wheat) kaya akan tiamin.

Akibat kekurangan vitamin B1


Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras
‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan
pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat merusak sistem
saraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung
yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.

Akibat kelebihan vitamin B1


Pemakaian tiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem saraf. Hal
ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit
kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh,
karena denyut nadi menjadi cepat.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut
air, tahan panas, oksidasi, dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.

Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di
dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningkatkan
konsumsi riboflavin.

Akibat kekurangan vitamin B2


Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit
merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya
sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia). Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan riboflovin antara lain mata panas dan gatal,
tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit
dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat
pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.

Dampak kelebihan vitamin B2


Belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin.

3. Niasin (Asam Nikotinat)


Niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alamiah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan kristal putih yang lebih stabil
dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam,
alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan
normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudah
diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.

Fungsi niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD
dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-
koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,
metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana
perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi
dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan
sistem pencernaan.
Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein makanan rata-
rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
Akibat kekurangan niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan pelagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukkan gejala
seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US
pada awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah kehilangan nafsu
makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan
gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung.

Akibat kelebihan niasin


Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem saraf,
lemak darah dan gula darah. Gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak
dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi
hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

4. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol
yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam
valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.

Fungsi biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa
aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.
Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2  dari asam-asam amino
tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang
diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara
metabolik, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan
vitamin B12.

Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-
buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik biotin
sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah
biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan dilepas. Avidin
mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.

Akibat kekurangan biotin


Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada
manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal
lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin  dapat muncul pada
pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan
gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.
Akibat kelebihan biotin
Akibat kelebihan biotin belum diketahui.

5. Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil
dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan
panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas
basah.

Fungsi asam pantotenat


Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim
A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Sumber asam pantotenat


Pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuh-
tumbuhan. Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan, unggas, serealia utuh, dan kacang-kacangan. Sekitar 33% asam
pantotenat hilang dalam proses pemasakan dan sekitar 50% hilang pada proses
penggilingan beras.

Akibat kekurangan asam pantotenat


Karena asam pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan,
kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya
adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada
kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah
tidur.
Akibat kelebihan asam pantotenat
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

6. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal,
dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang
digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan
sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP)
dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam
berbagai reaksi lain.

Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

Sumber vitamin B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah, gandum,
hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu,
telur sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam
bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di
dalam bahan makanan nabati.

Akibat kekurangan vitamin B6


Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala
seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia,
penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir,
sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan
kerusakan pada sistem saraf pusat.

Akibat kelebihan vitamin B6


Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan
akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai
dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya
tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala
ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin
B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.

7. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara
kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai
koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam
metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat.

Fungsi folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-
sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan
sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi
folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat
berasal dari kata latin folium, yang artinya daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.

Akibat kekurangan folat


Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat
tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat
adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi
karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem saraf,
menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan, dan pingsan.

Akibat kelebihan folat


Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat
dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua
vitamin ini berhubungan.

8. Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobal. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan,
kurang lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah
bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari
fermentasi bakteri.

Fungsi vitamin B12


Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat saraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu
juga berperan dalam aktifitas dan  metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12
juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
Sumber vitamin B12
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi
atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani
yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati,
ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B12 dalam
sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B 12
yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena
sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B 12 dalam makanan terutama
sebagai 5-deoksiadenosil dan hidroksikobalamin, sedikit sebagai
metilkobalamin dan sedikit sekali sebagai sianokobalamin.

Akibat kekurangan vitamin B12


Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia),
yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B 12, folat
tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala
kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan
vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem saraf, berperan pada regenerasi
saraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan
hipersensitif pada kulit.
Akibat kelebihan vitamin B12
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis
hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak
menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan
suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.

C. MINERAL
a.Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut   The International
Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang
definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

1.      Kalsium (Ca)


Kalsium merupakan salah satu makromineral yang sangat penting untuk
kesehatan tulang. Jadi, konsumsi kalsium dalam jumlah secukupnya. Konsumsi 2
gelas susu perhari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi tubuh.

Fungsi Kalsium yaitu Untuk pembentukan tulang dan gigi, Mengatur


pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan
meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi
hormon. Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot, penggumpalan
darah, perantara dalam tanggap hormonal dan beberapa aktivitas enzim.
Sumber Kalsium terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan
Kacang-kacangan.
Akibat kekurangan Kalsium : gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh, disebut juga ricketsia atau rachitis,Tetani atau kejang
otot, misalnya pada kaki.

2.     Fospor (P)


Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi yang diperlukan dalam suplai
energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat penting dalam
metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya
terdapat dalam setiap bahan makanan.
Fungsi fosfor (P) : Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat
gizi, Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
Sumber fosfor (P) ; Terdapat pada Daging, Ayam, Ikan, Telur, Susu, dan
Kacang-kacangan.
Akibat kekurangan fosfor (P) ; Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan
gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan.
Menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ
tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal.

3.      Magnesium (Mg)


Magnesium merupakan makromineral terbanyak dalam tubuh manusia. Di
dalam tubuh, magnesium ditemukan pada bagian tulang (60-65%) dan pada otot
(25%) serta sisanya tersebar merata pada sel tubuh dan cairan tubuh. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan
hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat
dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi,
otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya. Orang dewasa pria membutuhkan
magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan
magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan
menimbulkan gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan
tangan gemetar.
fungsi Magnesium; Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan
dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh Membantu pada transmisi syaraf,
pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.
Sumber Magnesium; Terdapat pada Sayuran Hijau, Daging, Kacang-
kacangan, dan Susu.
Akibat kekurangan Magnesium;Terjadi pada komplikasi penyakit yang
menyebabkan gangguan absorpsi.

4.     Natrium (Na)


Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium (Na)
perkilo gram berat badan bebas lemak. Dalam tulang, natrium dalam tulang kira-
kira sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Pangan nabati mengandung
natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan hewani.
Fungsi Natrium (Na) Menjaga keseimbangan cairan, asam basa, transmisi
syaraf, kontraksi otot.
Sumber Natrium : Garam dapur, MSG kecap, makanan yang diawetkan
dengan garam dapur.
Akibat kekurangan Natrium: Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan
nafsu makan. Dapat terjadi pada kondisi diare, muntah, keringat yang berlebihan
Kelebihan, Dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi.

5.      Besi (Fe)


Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu
Earth’S kulit keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal.
Ini merupakan suatu unsur yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan
mudah. Yang merah, jeruk dan menguning dilihat dalam beberapa lahan dan
pada atas batu karang mungkin besi oksida. Bagian dalam dari Bumi dipercaya
untuk menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-Nickel batu bintang
dipercaya untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk pada awal
alam semesta itu. Besi (Fe) befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam
darah.
Sumber Besi(Fe) bagi tubuh : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran
yang berwarna hijau. Akibat kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat
pada kulit.

6.      Tembaga (Cu)


Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan
hemoglobin,  sumber Tembaga merupakan mineral yang berasal dari Padi-
padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati. Komponen enzim dan protein,
Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti hormone. Akibat Kekurangan Tembaga
( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.

7.      Kalium (K)


Kalium berfungsi untuk Mengatur detak jantung, Memelihara keseimbangan
air, Transmisi saraf, Memelihara keseimbangan asam basa, Katalisator,
Kontraksi otot, Mengatur sekresi insulin dari pancreas, Memelihara permeabilitas
membran sel. Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran, buah-
buahan, dan kecap. Adapun akibat kekurangan kalium dapat mengakibatkan
Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan terganggu.

8.      Chromium (Cr)


Untuk menjaga kadar gula.kromium berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat dan lipids,memudahkan masuknya glukosa kedalam sel (pelepasan
energy). Sumber: biji bijian,serealis utuh,makanan hasil laut,daging. Akibat
kekurangan Chromium : hilangnya rambut dan gigi, gangguan pencernaan, lesu.

9.      Zincum / Zinc / Seng / Zn


Zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan
aktifitas indera pengecap atau lidah kita. meningkatkan seksualitas, berfungsi
dalam mekanisme pernapasan, berfungsi dalam pancreas.
Sumber: kerang, tiram, hati, kacang kacangan, susu, dedak, gandum. Seng
oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting.
Akibat kekurangan Seng akan menyababkan : pertumbuhan terhambat,
penyembuhan luka lambat, kurang tajam terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia.

10.  Klorin (Cl)


Fungsi : Membentuk asam lambung(HCL) atau asam klorida pada lambung
dan memelihara keseimbagan cairan dalam tubuh .HCL memiliki kegunaan
membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau,makanan hasil
laut,telur,susu,daging.
Akibat kekurangan Klorin : rambut cepat memutih, kurangnya ketahanan
gigi, gangguan pencernaan, lesu.

11.  Mangaan / Mangan / Mn


Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem
reproduksi. meningkatkan kesehatan sendi, pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme Ca, pemanfaatan dan penyimpanan vitamin B1 dan aktifitas enzim
dalam metabolisme karbohidrat.
Sumber: serealis utuh kacang kacangan, buah buahan, teh. Akibat
kekurangan Mangaan: menurunnya sistem reproduksi, lemahnya persendian,
lemah.

12.  Yodium / Iodium / I


Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau
kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok,
gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang
terbentuk pada kelenjar tiroid.
Sumber : garam dapur difortifikasi, makanan laut, air dan sayur didaerah non
gondok dan hewan yang makan makanan tersebut.
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di
pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium.
Akibat kekurangan Yodium: penyakit gondok, pada anak terjadi
kemunduran fisik dan mental.

13.  Cobalt / Kobal / Kobalt / Co


Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun
vitamin B12(sianokobalamin),diperlukan untuk fungsi normal sel, terutama sel
sumsum tulang, mematangkan sel darah merah, sistem saraf dan system
pencernaan, berperan dalam fungsi berbagai enzim.
Sumber: makanan sumber vitamin B12 seperti daging,hati,susu dan hasil
olahannya.
Akibat kekurangan Cobait berpengaruh pada jantung dan berpengaruh
menurunkan fertilitas pada pria.
14.  Fluorin (F)
Fungsi : Memperkuat gigi .Flour berperan untuk pembentuk lapisan email
gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi .Sumber : Kuning
telur, susu dan otak. Akibat kekurangan Fluorin : kerusakan gigi yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai