Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KIMIA TERPADU

PEMBUATAN DAN ANALISIS LIP TINT DARI EKSTRAK


KULIT MANGGIS

BERDASARKAN SNI 16-4769-1998

Laporan Praktik Kimia Terpadu

Ditulis untuk Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan Studi

Di SMK AK Nusa Bangsa Bogor

Disusun Oleh :

1. Ahlul Solihah NIS : 151610941


2. Farissa Nurul Maulidina NIS : 151610909
3. Indah Komala Sari NIS : 151610912
4. Nuraini Oktaviyanti NIS : 151610920
5. Zakhra Bekti Utami NIS : 151610972

YAYASAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DAN MUTU


KEHIDUPAN NUSANTARA
SMK AK NUSA BANGSA BOGOR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Salah satu upaya yang dilakukan SMK AK Nusa Bangsa sebagai


pengelola pendidikan menengah di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi
keahlian analis kimia dan dalam upaya melahirkan jiwa enterpreneur bagi siswa-
siswanya, maka diwajibkan bagi semua siswa untuk mengikuti praktik kimia
terpadu (PKT) sebagai bagian dari kurikulum di SMK AK Nusa Bangsa pada
tahun pelajaran 2018/2019 ini.

Praktik kimia terpadu (PKT) ini merupakan penerapan ilmu kompetensi


produktif yang dimiliki siswa selama 3 tahun belajar di SMK AK Nusa Bangsa.
Oleh karena hal tersebut kelompok 18 menyelesaikan tugas PKT yang berjudul
“Pembuatan dan Analisis Lip Tint dari Ekstrak Kulit Manggis”

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis karena terletak ditengah


garis khatulistiwa. Hal ini berpotensi menyebabkan bibir pecah-pecah dan kering.
Untuk memperbaiki kondisi dan memberikan warna bibir tersebut, diperlukan
kosmetik lip tint untuk membantu hal tersebut.

Saat ini muncul ketertarikan konsumen untuk membeli produk kecantikan


yang aman dan alami. Hal ini disebabkan karena produk kecantikan kontak
langsung dengan kulit sehingga harus selektif dalam memilih produk kecantikan.

Dengan adanya penelitian ini, dibuat lip tint yang mengandung ekstrak
kulit manggis sebagai pewarna alami. Kulit manggis dapat digunakan sebagai
pewarna alami karena mengandung senyawa antosianin. Menurut data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menyebutkan bahwa buah manggis yang
biasa dikonsumsi hanya 20-30 persen, sedangkan sisanya berupa kulit. Terhitung
sebanyak 59-67 ribu ton kulit manggis terbuang pada tahun 2010.
Kulit buah manggis dapat menghasilkan warna ungu dari senyawa
antosianin. Antosianin adalah zat warna yang bersifat polar dan larut dengan baik
pada pelarut polar. Antosianin yang terdapat pada kulit manggis adalah yang
terbesar mencapai 51% (Wijaya dkk, 2009).
BAB II

KEUNGGULAN DAN FUNGSI PRODUK

2.1. Keunggulan Produk

1. Bahan baku produk menggunakan ekstrak kulit manggis asli

2. Tidak mengandung pengawet dan pewarna sintesis

3. Aman untuk digunakan dibibir

2.2. Fungsi Produk

1. Memberikan warna alami pada bibir

2. Melembapkan bibir
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Bibir

Bibir adalah kulit yang mempunyai ciri tersendiri, karena lapisan


jangatnya sangat tipis. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada
permukaan bibir bagian dalam terdapat kelenjar liur sehingga bibir akan terlihat
selalu basah. Kelenjar lemak pada bibir sangat jarang karena bibir hampir bebas
dari lemak. Sehingga memungkinan bibir menjadi kering, pecah-pecah dan
memungkinkan zat lain yang melekat pada bibir. (Depkes RI, 1985).

Bibir dengan warna kulit apapun tetap berwarna merah yang disebabkan
warna darah yang mengalir dalam pembuluh di lapisan bawah kulit bibir. Jadi
kulit bibir lebih tipis dibandingkan kulit wajah sehingga mudah luka dan
mengalami pendarahan. ( Wibowo, 2005)

3.2. Pewarna Bibir

Pewarna bibir berfungsi untuk memberikan warna bibir merah sehingga


dianggap memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik. Kenyataannya, warna
lain pun banyak digemari mulai dari warna yang muda hingga warna yang tua
seperti warna merah jambu, merah jingga, jingga, merah biru, cokelat, bahkan
ungu. (Ditjen POM,1985)

Pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk,seperti cairan,krayon dan


krim. Zat warna alami pada pewarna bibir semakin dibutuhkan karena lebih aman
dibandingkan dengan pewarna sintetik yang mengandung zat karsinogenik dan
dapat menyebabkan kerusakan pada hati

3.3. Liptint

Ada banyak produk pelembap maupun pewarna bibir yang beredar di


tengah masyarakat. Jenis lip product ini pun bermacam-macam. Dulu mungkin
hanya ada lipstick, lip balm, dan lip gloss. Tapi kemudian bermunculan lip
product lain seperti lip tint, lip cream, lip butter, dan sebagainya. Tint dalam
bahasa inggris berarti mewarnai, dengan kata lain lip tint adalah benda yang dapat
memberikan warna pada bibir. Karena lip tint berpengaruh terhadap suhu dan
kelembapan bibir, serta dapat meresap ke dalam lapisan bibir, sehingga warna lip
tint tidak mudah hilang jika dibandingkan dengan pewarna bibir biasa. Lip Tint
termasuk jenis pewarna baru yang cukup baru. Tidak seperti pewarna bibir
lainnya, lip tint berbahan dasar air sehingga teksturnya ringan dan tidak lengket.

Perbedaan lipstick dengan lip tint adalah jika lipstick berfungsi untuk
mewarnai warna dari permukaan bibir sehingga jika dipakai makan atau minum
lama kelamaan warna lipstick akan memudar dan akan memperlihatkan warna
alami dari bibir kita. Sedangkan lip tint berfungsi untuk mewarnai sementara dari
warna alami bibir kita sehingga warna yang dihasilkan dari lip tint lebih awet
karena meresap ke bibir untuk sementara waktu.

Pertama kali diperkenalkan oleh drama Asia, khususnya Korea Selatan, lip
tint masih digemari oleh banyak wanita terutama Indonesia karena memberikan
kesan natural, cantik, dan ringan di bibir.

3.4. Manggis

Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), manggis diklasifikasikan sebagai


berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Parietales

Family : Guttiferae
Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia Mangostana L.

Manggis atau dalam ilmu biologi dikenal dengan nama Garcinia


mangostana adalah buah yang mempunyai kulit tebal, namun mudah dipecah biji
dengan dagingnya dan memiliki rasa manis asam (Pantastico, 1986). Buah yang
memiliki ukuran kecil dengan diameter ± 6 cm ini mempunyai warna kulit
berwarna merah tua sampai ungu bila telah matang.

Gambar 1. Buah Manggis

Manggis adalah salah satu buah eksotik daerah tropis. Tanaman ini berasal
dari hutan Malaysia dan Indonesia, lalu menyebar ke berbagai negara didunia
seperti Hawaii, Sri Lanka, Amerika Tengah, Malagsi, Karibia, dan Australia
utara. Buah Manggis mendapatkan julukan “Ratu Buah” dikarenakan memiliki
penampilan menarik dan rasa yang menyegarkan. (Prihatman, 2000). Tanaman
manggis mempunyai beberapa kegunaan dan manfaat dari buah, kulit buah,
batang, bahkan kulit batangnya. Kulit buah manggis memiliki permukaan bagian
luar yang halus dengan tebal 4-8mm, keras, berwarna ungu kecokelatan pada
bagian luarnya dan ungu pada bagian dalam buah yang tua dan merah pada bagian
dalam buah yang muda. Khasiat yang begitu banyak terkandung dalam kulit
manggis menjadikannya sangat sayang jika harus dibuang begitu saja sehingga
menjadi limbah yang tak terpakai. Padahal kulit buah manggis memiliki banyak
kandungan dan manfaat didalamnya. Dan kulit manggis memiliki zat antosianin
yang dapat memberikan warna liptint yang dibuat dan dapat membantu
mengurangi produksi sampah dengan mengolah kulit manggis, kita juga akan
mendapatkan banyak sekali manfaat.

Kulit buah manggis dimanfaatkan sebagai pewarna,termasuk digunakan


untuk pewarna tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional
untuk penyakit disentri. Kandungan kimia yang terdapat dalam kulit manggis
adalah xanthone, mangostin, garsinon, flavonoid, dan tannin.

3.5. Antosianin

Antosianin adalah salah satu zat pewarna alami yang bersifat polar dan
larut dengan baik pada pelarut polar. Antosianin yang terdapat pada kulit manggis
adalah yang terbesar mencapai 51% (Wijaya dkk, 2009). Sudah sejak lama
manusia mengkonsumsi buah dan sayuran yang mengandung antosianin dan tidak
pernah terjadi suatu penyakit atau keracunan yang disebabkan oleh zat pewarna
ini. Hal ini menyebabkan antosianin adalah salah satu sumber pewarna yang aman
sehingga menggantikan pewarna sintetik yang membahayakan bagi makanan
maupun kulit. Antosianin dari kulit manggis dapat diekstrak dengan menggunakan
air atau alkohol yang tidak berbahaya.

Gambar 2. Struktur antosianin

Kestabilan antosianin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


pH,suhu,cahaya dan oksigen (Basuki dkk,2005). Manfaat antosianin adalah
memberikan warna pada buah,bunga dan daun tumbuhan hijau.
BAB VI

GAMBAR KERJA

4.1. Bagan Pembuatan Produk

Blender kulit
Siapkan Buah Diambil kulit buah
manggis
Manggis lalu manggis
hingga halus
dicuci

Dimasukkan ke Ditambahkan
dalam wadah minyak zaitun Diekstrak kulit
dan petroleum manggis
jelly yang sudah menggunakan
dicairkan. larutan asam
asetat

4.2. Bagan Analisis/ Uji Produk

4.2.1. Uji Organoleptik

Dilakukan
Dipersiapkan alat dan
pengamatan warna,
bahan yang akan Dicatat hasil
bentuk, tekstur,
digunakan pengamatan
aroma dan rasa
terhadap produk

4.2.2. Pengukuran pH

Dimasukkan Dibaca dan


Dinyalakan pH elektroda ke dicatat pH
meter yang dalam sampel sampel
telah Liptint ekstrak yang
dikalibrasi kulit manggis terukur
4.2.3. Uji Timbal (Pb)

Sampel Pisahkan filtrat dan Pisahkan


ditambahkan residu dengan cara filtrat dan
HCl 4N tetes sentrifugasi , kemudian residu yang
demi tetes residu ditambahkan terbentuk
hingga 5mL aquadest lalu di dengan
terbentuk panaskan di penangas sentrifugasi
endapan air sampai mendidih dalam
keadaan
panas

Lalu bagian yang


Untuk lebih meyakinkan jika
satunya lagi
benar benar positif Pb. Bagi
ditambahkan Kemudian filtrat
filtrat menjadi dua bagian.
K2CrO4. Bila didinginkan hingga
Yang pertama diuji dengan
terbentuk endapan berbentuk kristal
menambahkan KI bila
kuning, maka positif jaram ( positif Pb)
terbentuk endapan kuning
mengandung Pb
positif Pb

4.2.4. Uji Merkuri atau Raksa (Hg)

Pisahkan filtrat dan


Sampel Pisahkan filtrat dan
residu dengan cara
ditambahkan HCl residu yang
sentrifugasi , kemudian
4N tetes demi tetes terbentuk dengan
residu ditambahkan
hingga terbentuk sentrifugasi dalam
5mL aquadest lalu di
endapan keadaan panas
panaskan di penangas
air sampai mendidih
Lalu tambahkan aquaregia
(HNO3 : HCl = 1 : 3)
pada residu yang sudah Kemudian pisahkan
dipisahkan dari filtratnya kembali filtrat dan Residu hasil pemisahan
residu ditambahkan NH3

Jika larut maka positif ada


Hg2+
4.2.5. Uji Angka Lempeng Total

Homogenisasi contoh, Dipipet 1 mL dari masing-


dipipet 10mL sejumlah masing pengenceran
Membuat serial
cuplikan ke dalam kedalam cawan petri steril
pengenceran mulai
Erlenmeyer yang berisi 90 secara simplo dan duplo
dari 10-1 sampai 10-3
mL Lar. Pengencer (1:10) serta kontrol pelarut dan
media

Dibiarkan Dihomogenkan cawan petri


pebenihan hingga dengan hati-hati hingga
membeku contoh tercampur rata Disetiap cawan petri dituang
dengan pembenihan 15 mL media PCA yang telah
dicairka suhu (45  1 C)
dalam waktu 15 menit dari
pengenceran pertama
Diletakkan semua cawan Dicatat pertambahan
petri dengan posisi koloni pada setiap
terbalik diinkubasi pada cawan yang Dihitung angka
suhu 35  1 C selama mengandung 30-300 lempeng total
24-48 jam koloni setelah 48jam

1.2.6 Identifikasi Antosianin

Dipanaskan dengan HCl 2M Bila terbentuk warna merah


selama  5 menit pada suhu tidak pudar. Maka bisa
100C dipastikan ada zat antosianin

Ditambahkan NaOH 2M Bila terbentuk warna merah


tetes demi tetes berubah menjadi hijau biru
dan memudar perlahan lahan.
Maka bisa dipastikan ada zat
antosianin.
BAB V

STANDAR MUTU

Standar mutu SNI yang digunakan sebagai acuan pada pembuatan lip tint
ini adalah SNI 16-4769-1998.

No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan


1. Penampakan - Baik

2. Suhu C 50-70
Sesuai Permenkes
3. Pewarna
No.376/Menkes/Per/VIII/1990
Sesuai Permenkes
4. Pengawet
No.376/Menkes/Per/VIII/1990
Cemaran Mikroba
5. Angka Lempeng
Koloni/g Maks 102
Total
Tabel 1. Syarat Mutu lipstik dalam SNI 16-4769-1998

5.1. Uji Organoleptik

Uji organoleptik adalah cara untuk mengukur, menguji, dan menilai mutu
komoditas dengan menggunakan kepekatan alat indera manusia, yaitu mata,
hidung, mulut, dan ujung jari tangan. Uji organoleptik disebut juga sebagai
pengukuran subyektif yang didasari pada respon subyektif manusia sebagai alat
ukur. Penilaian yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah
penilaian indrawi (sifat indrawinya). Indera yang digunakan dalam menilai sifat
indrawi suatu produk adalah :

a) Penglihatan yang berhubungan dengan warna, ukuran, dan bentuk


b) Indera peraba yang berhubungan dengan tekstur
c) Indera pembau yang berhubungan dengan bau (aroma) suatu produk
d) Indera pengecap yang berhubungan dengan rasa seperti manis, asin,
asam dan pahit.
5.2. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH lip tint ekstrak kulit
manggis yang dibuat harus memiliki pH yang sama dengan bibir. Menurut Lauffer
(cit., Adliani, Nazliniwaty, dan Purba, 2012) pH bibir adalah 4.

5.3. Uji Cemaran Logam

Logam berat dapat diartikan sebagai unsur logam yang mempunyai


densitas (berat jenis) lebih dari 5 g/cm3. Logam berat dapat berada dalam buah
manggis yang kemungkinan ditanam ditanah yang mengandung logam berat.
Kenyataanya kebanyakan logam berat berbahaya bagi kesehatan manusia dan
kelangsungan ekosistem. Walaupun pada konsentrasi rendah, efek beberapa logam berat
dapat mempengaruhi langsung ataupun perlahan dalam jangka panjang pada rantai
makanan.

a. Timbal (Pb)

Timbal hitam adalah timbah yang mudah dibentuk, berwarna cokelat


kehitaman, bersifat lunak, mudah dimurnikan, mempunyai titik lebur rendah,
mudah dimurnikan, dan memiliki sifat kimia yang aktif sehingga dapat
dicampur dengan logam lain untuk melapisi benda yang mudah berkarat. Pb
dapat menkontaminasi pencemaran air, tanah, dan udara. Pb tidak dibutuhkan
oleh organ dalam manusia.

b. Merkuri ( Hg)

Merkuri atau raksa (Hg) adalah unsur yang berupa cairan perak. Bentuk fisik
dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam
yang berbentuk cair Dalam temperature kamar (25°C), titik bekunya paling
rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan menguap lebih besar, mudah
bercampur dengan logam-logam lain menjadi logam campuran. Semua
bentuk merkuri baik dalam bentuk unsur, gas, maupun dalam bentuk garam
adalah beracun.

5.4. Angka Lempeng Total (ALT)

Angka Lempeng Total (ALT) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang


masih hidup pada media agar, sehingga mikorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. Dengan metode ini, kita dapat menghitung sel yang
masih hidup, menentukan jenis mikroba yang tumbuh dalam media tersebut
sehingga dapat mengidentifikasi jenis koloni mikroba tersebut
BAB VI

ALAT DAN BAHAN

6.1. Alat yang dibutuhkan

6.1.1. Alat yang dibutuhkan untuk pembuatan produk


No. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH PEMILIK
1. Batang - 1 SMK AK
Pengaduk Nusa Bangsa
2. Blender - 1 SMK AK
Nusa Bangsa
3. Bulp - 2 SMK AK
Nusa Bangsa
4. Gelas Kimia Iwaki, 500 mL 3 SMK AK
Nusa Bangsa
5. Gelas Ukur Iwaki, 25mL 2 SMK AK
Nusa Bangsa
6. Kaca Arloji - 3 SMK AK
Nusa Bangsa
7. Neraca - 1 SMK AK
Nusa Bangsa
8. Spatula - 3 SMK AK
Nusa Bangsa

6.1.2. Alat yang dibutuhkan untuk analisis


No. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH PEMILIK
1. Batang - 3 SMK AK Nusa
Pengaduk Bangsa
2. Cawan Petri - 3 SMK AK Nusa
Bangsa
3. Gelas Kimia Iwaki, 250 mL 4 SMK AK Nusa
Bangsa
4. Labu Takar Iwaki, 25 mL, 5 SMK AK Nusa
100 mL Bangsa
5. Pembakar - 1 SMK AK Nusa
Spirtus Bangsa
6. Pipet Tetes - 3 SMK AK Nusa
Bangsa
7. Rak Tabung - 1 SMK AK Nusa
Reaksi Bangsa
8. Sentrifuge - 1 SMK AK Nusa
Bangsa
9. Tabung Reaksi - 6 SMK AK Nusa
Bangsa

6.2. Bahan yang dibutuhkan

6.2.1. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan produk

No. NAMA SPESIFIKASI JUMLAH PEMILIK


BAHAN
1. Air Suling Cair 500 mL SMK AK Nusa
Bangsa
2. Asam Asetat Cair 100 mL SMK AK Nusa
Bangsa
3. Manggis - 3 kg SMK AK Nusa
Bangsa
4. Minyak Zaitun Cair 200 mL SMK AK Nusa
Bangsa
5. Petroleum Jelly Semi Padat 100 mL SMK AK Nusa
Bangsa

6.2.2. Bahan yang dibutuhkan untuk analisis

No. NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH PEMILIK


SMK AK Nusa
1. Aquadest Cair 1 Liter
Bangsa
SMK AK Nusa
2. Aquaregia Cair 25 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
3. Buffer Pepton Water Padat 10 gram
Bangsa
Larutan Ammonium SMK AK Nusa
4. Cair 5 mL
Asetat Bangsa
SMK AK Nusa
4. Larutan HCl 2 M Cair 20 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
5. Larutan HCl 4 N Cair 20 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
6. Larutan KI Cair 5 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
7. Larutan K2CrO4 Cair 5 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
8. Larutan NaOH 2 M Cair 10 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
9. Larutan NH3 Cair 5 mL
Bangsa
SMK AK Nusa
10. PCA Padat 10 gram Bangsa
6.3. Anggaran Alat dan Bahan
Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Harga
1. Autoclave -
2. Cawan petri - Rp. 22.000
3. Corong - Rp. 30.000
4. Desikator - Rp. 1.900.000
5. Gelas Piala 500 mL Rp. 60.000
6. Labu Erlenmeyer 250 mL Rp. 85.000
7. Labu Takar 100 mL Rp. 43.000
8. Neraca - -
9. Oven - -
10. Pembakar Bunsen - Rp. 40.000
11. Pipet Volumetri 10 mL Rp. 60.000
25 mL Rp. 76.000

12. Tabung Reaksi Rp. 8.000


Bahan

No. Nama Bahan Spesifikasi Harga


1. Ammonium Asetat Padat Rp. 1.171.300/kg
1 Aquadest Cair Rp. 5.000/liter
Padatan Rp. 52.000/10
2 Buffer Pepton Water
Serbuk gram
3 Larutan Asam Asetat Cair Rp. 30.000/liter
Rp. 28.900/ 100
4 Larutan HCl 2 M Cair
mL
Rp. 156.000/100
5 Larutan HNO3 Cair
mL
Rp. 165.400/100
6 Larutan K2CrO4 Cair
mL
Rp. 143.000/100
7 Larutan KI Cair
mL
Rp. 32.700/100
8 Larutan NaOH 2M Cair
mL
9 Larutan NH3 Cair Rp. 23.000/liter
10 Manggis - Rp. 40.000/kg
Rp. 35.000/175
11 Minyak Zaitun Cair
mL
Padatan Rp. 22.700/10
12 Plate Count Agar
Serbuk gram
13 Petroleum Jelly Semi Padat Rp. 25.000/50 mL
BAB VII

SISTEMATIKA KERJA

7.1. Sintesis
a. Alat:

1. Batang Pengaduk

2. Blender

3. Corong

4. Gelas Kimia

5. Gelas Ukur

6. Pipet Tetes

7. Oven

8. Spatula

b. Bahan

1. Air

2. Kulit Manggis

3. Larutan Asam Asetat

4. Minyak Zaitun

5. Petroleum Jelly

c. Cara Pembuatan Produk

1. Disiapkan buah manggis lalu dicuci

2. Diambil kulit manggis

3. Diblender hingga halus

4. Diekstrak kulit manggis yang sudah halus dengan Larutan Asam Asetat
5. Disaring

6. Diambil filtrat dan ditambahkan minyak zaitun dan petroleum jelly yang
sudah dicairkan

7. Dimasukan kedalam wadah

7.2. Analisis Produk

7.2.1. pH

a. Alat:

1. Gelas Kimia

2. pH Meter

b. Bahan:

1. Sampel Lip Tint Ekstrak Kulit Manggis

c. Cara Kerja

Prinsip: pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia


yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane
gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas
yang tidak diketahui.
1. Dinyalakan pH meter yang telah dikalibrasi

2. Dimasukkan elektroda ke dalam sampel Liptint ekstrak kulit


manggis

3. Dibaca dan dicatat pH sampel yang terukur

7.2.2. Uji Organoleptik

a. Alat:

1. Bulp

2. Kaca Arloji
3. Pipet Ukur

b. Bahan:

1. Sampel Lip Tint Ekstrak Kulit Manggis

c. Cara Kerja

Prinsip : pelaksanaan uji organoleptik menggunakan indera manusia sebagai alat


utama untuk menilai mutu produk.

1. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Dilakukan pengamatan warna, bentuk, tekstur, aroma dan rasa


terhadap produk

3. Dicatat hasil pengamatan

7.2.3. Uji Timbal (Pb)

a. Alat :

1. Penangas Air
2. Pipet Tetes
3. Sentrifuge
4. Tabung Reaksi
b. Bahan :
1. Aquadest
2. CH3COONH4
3. K2CrO4
4. KI
5. Larutan HCl 4N
c. Cara Kerja

Prinsip: Sampel diendapkan dengan larutan HCl, residu diambil dan diencerkan
dengan aquadest yang kemudian supernatannya ditambahkan CH3COONH4 dan
K2CrO4. Positif Pb ditandai dengan adanya endapan kuning.
1. Ditambahkan HCl 4N pada sampel tetes demi tetes hingga
terbentuk endapan

2. Dipisahkan filtrat dan residu dengan cara sentrifugasi , kemudian


residu ditambahkan 5mL aquadest lalu di panaskan di penangas
air sampai mendidih

3. Dipisahkan filtrat dan residu yang terbentuk dengan sentrifugasi


dalam keadaan panas

4. Didinginkan filtrat hingga berbentuk kristal jaram ( positif Pb)

5. Untuk lebih meyakinkan jika benar benar positif Pb. Bagi filtrat
menjadi dua bagian. Yang pertama diuji dengan menambahkan
KI bila terbentuk endapan kuning positif Pb

6. Lalu bagian yang satunya lagi ditambahkan K2CrO4. Bila


terbentuk endapan kuning, maka positif mengandung Pb

7.2.4. Uji Merkuri atau Raksa (Hg)

a. Alat :

1. Penangas Air
2. Pipet Tetes
3. Sentrifuge
4. Tabung Reaksi
b. Bahan :
1. Aquadest
2. Aquaregia (HNO3 : HCl = 1 : 3)
3. Larutan HCl 4N
4. Larutan NH3
c. Cara Kerja
Prinsip: Sampel diendapkan dengan larutan HCl, residu diambil dan diencerkan
dengan aquadest yang kemudian residunya ditambahkan NH3 dan dipisahkan
kembali filtrat dan residu. Dan tambahkan Aquaregia pada residunya

1. Ditambahkan sampel dengan HCl 4N tetes demi tetes hingga


terbentuk endapan

2. Dipisahkan filtrat dan residu dengan cara sentrifugasi , kemudian


residu ditambahkan 5mL aquadest lalu di panaskan di penangas air
sampai mendidih

3. Dipisahkan filtrat dan residu yang terbentuk dengan sentrifugasi


dalam keadaan panas

4. Ditambahkan NH3 pada residu hasil pemisahan

5. Dipisahkan kembali filtrat dan residu

6. ditambahkan aquaregia (HNO3 : HCl = 1 : 3) pada residu yang


sudah dipisahkan dari filtratnya Jika larut maka positif ada Hg2+

7.2.5. Uji Angka Lempeng Total

a. Alat :

1. Cawan Petri
2. Koloni meter
3. Labu Erlenmeyer
4. Oven
5. Pipet Volumetri
b. Bahan :
1. Larutan Pengencer (1:10)
2. PCA (Plate Count Agar)
c. Cara Kerja
Prinsip: Menumbuhkan bakteri pada media total plate agar (PCA) suhu 35ᴼC
selama 48 jam, lalu diinkubasi sampai terjadi pertumbuhan , kemudian dilakukan
perhitungan koloni bakteri yang diasumsikan satu koloni bakteri atau 30-300
koloni bakteri.

1. Dihomogenisasi contoh, dipipet 10mL sejumlah cuplikan ke dalam


Erlenmeyer yang berisi 90 mL Larutan Pengencer (1:10).

2. Dibuat serial pengenceran mulai dari 10-1 sampai 10-3.

3. Dipipet 1 mL masing-masing pengenceran kedalam cawan petri


steril secara simplo dan duplo serta kontrol pelarut dan media.

4. Disetiap cawan petri dituang 15 mL media PCA yang telah


dicairkan suhu (45 1 C) dalam waktu 15 menit dari pengenceran
pertama.

5. Dihomogenkan cawan petri dengan hati-hati hingga contoh


tercampur rata dengan pembenihan.

6. Dibiarkan pembenihan hingga beku.

7. Diletakkan semua cawan petri dengan posisi terbalik diinkubasi


pada suhu 35ᴼCᴼ1ᴼC selama 24-48 jam.

8. Dicatat pertambahan koloni pada setiap cawan yang mengandung


30-300 koloni setelah 48 jam.

9. Dihitung angka lempeng total.

7.2.6. Identifikasi Antosianin (Harborne,1987)

a. Alat :

1. Gelas Kimia
2. Penangas Air
3. Pipet Tetes
b. Bahan :
1. Air
2. HCl 2M
c. Cara Kerja

Prinsip : Sampel dipanaskan dengan HCl 2M selama 2 menit pada suhu 100ᴼC.
Apabila warna merah pada sampel tidak berubah, maka menunjukan adanya
antosianin.

Dengan menggunakan larutan HCl

1. Dipanaskan dengan HCl 2M selama  5 menit pada suhu 100C


2. Diamati, bila terbentuk warna merah tidak pudar maka kulit manggis
mengandung zat antosianin
a. Alat :
1. Gelas Kimia
2. Penangas Air
3. Pipet Tetes
b. Bahan :
1. Air
2. NaOH 2M
c. Cara Kerja

Prinsip : Sampel ditambahkan NaOH 2M tetes demi tetes apabila warna merah
berbubah menjadi hijau biru dan memudar secara perlahan maka menunjukan
adanya antosianin.

Dengan menggunakan larutan NaOH

1. Ditambahkan NaOH 2M tetes demi tetes


2. Diamati, bila terbentuk warna merah berubah menjadi hijau biru dan
memudar perlahan – lahan maka zat yang teridentifikasi adalah antosianin.
BAB VIII

JADWAL PELAKSANAAN KERJA

Berikut Tabel Jadwal Pelaksanaan Kerja

NO KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER

PEMBUATAN
1. PROPOSAL
SIDANG PROPOSAL
2.

PEMBUATAN
3. PRODUK
ANALISIS PRODUK
4.

PENYUSUNAN
5. LAPORAN
SIDANG
6. LAPORAN/SEMINAR
PENYELESAIAN
7. LAPORAN

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kerja


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010, Kulit Manggis VS Penyakit Maut. Depok: PT Trubus
Swadaya.

Basuki, N, Harijono, Kuswanto, dan Damanhuri. 2005. Studi Pewarisan


Antosianin pada Ubi Jalar. Agravita 27 (1) : 63-68. ISSN : 0126-0537

Depkes RI. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta : Departemen


Kesehatan RI. Hal : 83,85,195-197

Ditjen POM. 1985. Cara Pembuatan Simpilasi. Jakarta : Departemen Kesehatan


RI. Hal : 57

Madania, Martani M Megawati. 2013. Analisis Logam Merkuri (Hg) pada Krim
Pemutih Wajah. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo

Nazliniwaty, Nur Adliani. 2013. Formulasi Lipstik Menggunakan Zat Warna dari
Ekstrak Bunga Kecombrang. Medan : Universitas Sumatera Utara

Pastantico. 1986. Susunan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran. Yogyakarta :


Universitas Gadjah Mada Press

Prihatman, K. 2000. Manggis (Garcinia Mangostana L). Jakarta : Deputi


Monogrislek BPP Teknologi

Putri, Agata Dessynta. 2012. Prediksi Komposisi Glyceryl Monostearate dan


Cetyl Alkohol sebagai Emulsifying Agent Menggunakan Aplikasi Desain
Faktorial dalam Sedial Lip Balm dengan Pewarna Ekstrak Buah Naga
merah. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Wibowo,D.S. 2005. Anatomi Tubuh manusia. Jakarta : Grasindo. Hal : 165

Winarno,F.G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT.Gramedia

Wulan,Anggraeni,Sanar. 2015. Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai


Alternatif Pelindung memori. Bandar Lampung : Universitas Lampung

Wijaya, C. H. Dan N, Mulyono. 2009. Mikroen Kapsulasi Antosianin sebagai


Pewarna Makanan Alami Sumber Antioksidan Berbasis Limbah Kulit
Manggis (Garcinia Mangostana L.), Bogor : Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai