ABSTRAK
Kulit pisang merupakan limbah dari industri pembuatan keripik pisang. Kandungan
pati dalam kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk dibuat menjadi film biogedradable.
Untuk memperbaiki sifat film yang dihasilkan maka ditambahkan sorbitol sebagai
plasticizer dan kalsium karbonat sebagai filler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film
berbahan dasar pati dari kulit pisang memiliki densitas antara 3,11-6,12 g/cm3 ;
higroskopisitas antara 3,55-7,59%; laju transmisi uap air antara 0,0017-0,0021 g/jam cm2 ;
kelarutan dalam air antara 2,54-59,01%; kelarutan dalam asam 4,05-87,86%; daya regang
antara 2,73-179,61 MPa; panjang putus antara 1,95-19,81 MPa; ketahanan sobek antara
2,50-26,32 MPa; dan pada uji biodegradasi dalam tanah mengalami penurunan berat film
antara 5,73-85,08%.
ABSTRACT
Banana skin is a waste from crispy chips of banana production industry. Starch
content from banana skin can be made to biodegradable film. In order to repaire the
characteristic film, it needs additive. The additive is sorbitol as plasticizer and sodium
carbonate as filler. The results showed that the film had 3.11- 6.12 g/cm3 of density,
3.55-7.59% of hygroscopicity, 0.0017-0.0021 g/jam cm2 of water vapour of transmission
rate (WVTR), 2.54-59.01% of water solubility, 4.05-87.86% of acidic solubility,
2.73-179.61 MPa of tensile strength, 1.95 -19.81 MPa of elongation at break, and
5.73-85.08% of tear resistence. Biodegradable test showed that the range of film weight
loss was 5.73-85.08%.
69
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
70
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
71
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
72
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
b. Karakteristik film
c. Sifat biodegradable film
Film yang dihasilkan pada
Sifat biodegradable film diuji
penelitian ini berwarna putih kecoklatan.
dengan cara mengubur film dalam tanah
Karakteristik film yang pertama adalah
dengan kelembaban relative 70%.
densitas. Densitas merupakan nilai yang
Pengujian biodegradable dilakukan
menunjukkan massa bahan per satuan
dengan menimbang film sebelum dan
volume (g/m3). Hasil analisis uji F (sidik
sesudah penguburan dalam tanah untuk
ragam) pada densitas menunjukkan
diketahui berat susut film. Analisis data
bahwa adanya variasi komposisi
dilakukan menggunakan metode Duncan
penambahan sorbitol dan kalsium
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
karbonat memberikan pengaruh sangat
kesalahan 5%.
nyata. Gambar 2 menunjukkan dengan
adanya penambahan sorbitol dan kalsium
karbonat pada berbagai variasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi penambahan mempengaruhi
a. Pembuatan film nilai densitas. Penambahan kalsium
Pati yang dihasilkan dari bahan karbonat dan sorbitol menghasilkan nilai
dasar kulit pisang berwarna putih densitas lebih besar. Densitas berbanding
kecokelatan seperti terlihat pada Gambar lurus dengan massa suatu bahan,
1. Hasil pada uji Molish ditandai dengan sehingga semakin besar massa suatu
terbentuknya cincin berwarna merah bahan maka nilai densitas semakin besar.
ungu pada batas kedua cairan, dan pada Berdasarkan pengamatan dari berbagai
uji iod ditandai dengan adanya warna variasi komposisi penambahan sorbitol
biru pada sampel setelah ditambahkan iod dan kalsium karbonat perlakuan T2N2
pada sampel. Hal ini menunjukkan bahwa (penambahan 0,4% kalsium karbonat dan
sampel mengandung karbohidrat. 40% sorbitol b/b pati) menghasilkan nilai
densitas terbesar yaitu sebesar 6,12
g/cm3.
Higroskopisitas adalah
kemampuan suatu bahan untuk
melakukan penyerapan uap air dari
lingkungan. Semakin besar
higroskopisitas, maka akan
mempengaruhi ketahanan dari bahan
yang disimpan oleh film yang dihasilkan.
Hasil analisis uji F (sidik ragam) pada
Gambar 1. Pati Kulit Pisang
higroskopisitas menunjukkan bahwa
variasi penambahan sorbitol dan kalsium
Persentase kadar air dan abu pati
karbonat berpengaruh sangat beda nyata.
kulit pisang berturut-turut sebesar 0,15%
Semakin banyak sorbitol dan kalsium
dan 0,98%. Jumlah air dalam bahan akan
karbonat yang ditambahkan nilai
mempengaruhi daya tahan bahan
higroskopisitas film semakin besar.
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
Berikut ini adalah Gambar 3 yang
mikroba maupun serangga. Berdasarkan
memperlihatkan sifat bioplastik berbahan
hasil yang didapatkan kadar air dalam
dasar pati dengan variasi komposisi
sampel relatif kecil sehingga cukup untuk
sorbitol dan kalsium karbonat
73
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
74
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
75
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
Gambar 5. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap sifat
kelarutan dalam air film
Gambar 6. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap sifat
kelarutan dalam asam film
76
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
Gambar 7. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap daya
regang film
Penentuan daya regang (tensile dalam jumlah lebih besar akan
strength) atau sering dikenal juga sebagai menghasilkan nilai persen pemanjangan
kuat tarik merupakan gaya maksimum suatu film semakin lebih besar. Menurut
yang terjadi pada film selama pengukuran Liu dan Han (2005), tanpa penambahan
berlangsung. Hasil pengukuran ini plasticizer, amilosa dan amilopektin akan
berhubungan erat dengan jumlah membentuk suatu film dan struktur
plasticizer yang ditambahkan pada proses dengan satu daerah kaya amilosa dan
pembuatan film. Berdasarkan penelitian amilopektin. Interaksi-interaksi antara
nilai daya regang tanpa penambahan molekul-molekul amilosa dan
sorbitol memiliki nilai lebih besar amilopektin mendukung formasi film,
dibandingkan dengan adanya menjadikan film pati jadi rapuh dan kaku
penambahan sorbitol. Plasticizer dapat (Zhang dan Han, 2006). Persentase strain
mengurangi ikatan hidrogen internal atau elongation terbesar pada film
molekul dan menyebabkan melemahnya bioplastik berbahan dasar pati dari kulit
gaya tarik intermolekul rantai polimer pisang pada berbagai variasi komposisi
yang berdekatan sehingga mengurangi yaitu T2N2 (penambahan 0,4% kalsium
daya regang putus. Penambahan karbonat dan 40% sorbitol) sebesar
plasticizer lebih dari jumlah tertentu akan 19,81% (Gambar 8). Hasil analisis
menghasilkan film dengan kuat tarik memperlihatkan bahwa penambahan
yang lebih rendah (Lai et al., 1997). sorbitol berbanding lurus dengan
Kalsium karbonat merupakan bahan persentase strain atau elongation, artinya
pengisi pada penelitian ini. Secara umum, semakin besar penambahan sorbitol maka
pengisi merupakan berbagai padatan, semakin besar nilai persentase strain atau
cairan, atau gas. Kalsium karbonat elongation. Penambahan plasticizer
ditambahkan ke dalam matriks dengan mampu mengurangi kerapuhan dan
tujuan meningkatkan sifat-sifat mekanik meningkatkan fleksibilitas film polimer
plastik melalui penyebaran tekanan yang dengan cara mengganggu ikatan hidrogen
efektif di antara serat dan matriks. antara molekul polimer yang berdekatan
Gambar 7 menunjukkan bahwa sehingga kekuatan tarik-menarik
penambahan sorbitol dan kalsium intermolekul rantai polimer menjadi
karbonat menurunkan daya regang film. berkurang. Mekanisme proses plasticizer
Panjang putus (elongation at polimer sebagai akibat penambahan
break) atau proses pemanjangan plasticizer berdasarkan Di Gioia dan
merupakan perubahan panjang Guilbert (1999), yaitu melalui adsorbsi,
maksimum pada saat terjadi peregangan pemecahan, difusi, pemutusan pada
hingga sampel film terputus. Pada bagian amorf, dan pemotongan struktur.
umumnya adanya penambahan plasticizer
77
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
Gambar 8. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap nilai
perpanjangan putus film
Gambar 9. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap sifat
ketahanan sobek film
Hasil analisis uji F (sidik ragam) akan mempengaruhi sifat mekanis suatu
pada ketahanan sobek menunjukan film. Penambahan plasticizer akan
bahwa adanya variasi komposisi mengurangi kekuatan ikatan hidrogen
penambahan sorbitol dan kalsium intermolekul polimer sehingga
karbonat memberikan pengaruh sangat mengurangi ketahanan sobek dan
nyata. Ketahanan sobek merupakan gaya meningkatkan fleksibilitas film
tarik maksimum yang dapat dicapai
sampai film tetap bertahan sebelum film c. Sifat biodegradable film
kemudian putus atau sobek (Krochta dan Suatu bahan dikatakan
Johnson, 1997). Hasil penelitian biodegradable apabila bahan tersebut
menunjukkan bahwa ketahanan sobek dapat mengikuti siklus hidup biomassa,
pada film bioplastik dari berbagai variasi
termasuk konversi sumber fosil, air, dan
komposisi kalsium karbonat dan sorbitol produksi CO2. Kecepatan biodegradasi
berkisar antara 2,50-26,32 MPa seperti tergantung pada temperature (50-60oC),
pada Gambar 9. Penambahan konsentrasi kelembaban, jumlah dan tipe mikroba.
sorbitol meurunkan nilai ketahanan Biodegradasi berjalan cepat jika ketiga
sobek. Bentuk, jumlah atom karbon persyaratan tersebut terpenuhi (Siracusa,
dalam rantai dan jumlah gugus hidroksil 2008).
yang terdapat dalam molekul plasticizer
78
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
Gambar 10. Diagram pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat terhadap sifat
biodegradasi film
79
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 69 - 81
80
Pengaruh penambahan sorbitol dan kalsium karbonat… (Senny Widyaningsih, dkk)
Properties of native and acid- Zhang, V., & J.H., Han, 2006,
treated starches derivatizdeed by Plastikization of Pes Starch Film
I-Octenyl Succinicanhydride, With Monosaccharide and
Carbohydrate Polimer, 66:258- Polyols, Jurnal Food ist, Vol. 71,
265.doi:10.1016, j.carbpol, No. 6, 253-260.
2006,03,016.
81