LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR
PERCOBAAN V
ASAM BASA
Paraf : Paraf :
I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
a. Menentukan asam atau basa suatu larutan.
b. Memprediksikan range pH larutan dengan menggunakan indicator.
c. Menentukan pH larutan dengan pH indicator universal dan pH meter.
2.1.2 Bahan
a. CH3COOH
b. HCL
c. Indikator bromtimol biru
d. Indikator fenoftalein
e. Indikator kertas lakmus merah dan biru
f. Indicator metil jingga
g. Indicator mrtil merah
h. NaOH
i. NH4OH
Hasil
b. Indikator MM, MJ, BTB, dan PP
Kertas lakmus
Ambil cawal petri dan isilah dengan keempat larutan diatas, masing-
masing sebanyak 2 tetes
Tetesi larutan diatas masing-masing dengan indikaor sebanyak 1 tetes
Amati dan catat hasilnya
Hasil
Hasil
d. PH meter
Kertas indikator universal
Siapkan larutan diatas
Bilaslah terlebih dahulu PH meter yang akan digunakan dengan
aquades
Kemudian celupkan PH meter ke dalam larutan yang akan diukur
PHnya dibilas dengan aquades
Hasil
III. HASIL
Kemudian campurkan
dengan aquades sebanyak
45 ml
HCI
Kertas indikator Universal
NH4OH
Hasil pH Meter
(Amoniak)
-NH4OH+MO
-NaOH+MO Berwarna kuning
IV. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini berjudul “Asam Basa”, percobaan ini dilakukan agar
praktikum dapat mengetahui cara untuk menentukan asam atau basa suatu larutan,
memprediksikan range pH larutan dengan menggunakan indikator, dan menentukan
pH larutan dengan pH indikator universal dan pH meter. Pada percobaan ini
penentuan asam atau basanya suatu larutan dilakukan dengan bantuan indikator metil
merah (MR), indikator metil jingga (MO) dan fenoflatein (PP), sedangkan penentuan
range pH dilakukan menggunakan indikator pH universal.
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutka dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7 (Adam, 2011).
Sedangkan basa adalah senyawa yang memiliki nilai pH lebih besar dari 7,
semakin mendekati 14 semakin kuat tingkat kebasaa cairan itu (Puji, 2016).
Menurut (Yasin, 2010) Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH-.
Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan adalah larutan CH3COOH, NaOH,
HCL dan NH4OH. Larutan-larutan tersebut akan ditetesi indikator larutan yaitu metil
merah (MR), metil jingga (MO) dan fenoflatein (PP) yang akan mengubah warna dari
larutan tersebut. Perubahan warna yang terjadi inilah yang diamati untuk menentukan
sifat asam basa setiap larutan. CH3COOH (Asam Asetat) saat ditetesi indikator metil
merah, metil jingga dan fenoflatein secara berurutan menghasilkan warna merah,
merah dan tidak berwarna. NaOH (Natrium Hidroksida) saat ditetesi indikator etil
merah, metil jingga dan fenofltein secara berurutan menghasilkan perubahan warna
berupa kuning, merah dan merah. HCL (Asam Klorida) saat ditetesi indikator metil
merah, metil jingga dan fenoflatein secara berurutan menghasilkan perubahan warna
merah, merah, dan tidak berwarna. NH4OH (Amonium Hidroksida) saat ditetesi
indicator metil merah, metil jingga dan fenoflatein secara berurutan menghasilkan
perubahan warna kuning, merah dan merah. Hal ini menunjukkan bahwa ammonium
hidroksida bersifat basa, asam asetat bersifat asam, natrium hidroksida bersifat basa,
dan asam klorida bersifat asam. Perubahan warna dari setia larutan yang telah ditetesi
indikator larutan ini sesuai dengan perubahan warna dari indikator larutan buku ilmu
pengetahuan alam (Arisworo, 2006) yang menyatakan apabila larutan asam ditetasi
indikator larutan metil merah, metil jingga dan fenoflatein secara berurutan maka
perubahan warna yang terjadi adalah merah, merah-jingga, dan tidak berwarna,
sedangkan untuk larutan basa apabila ditetesi larutan indikator metil merah, metil
jingga dan fenoflatein secara berurutan maka perubahan warna yang terjadi secara
berurutan juga adalah kuning, kuning dam merah muda.
Penentuan pH larutan pada percobaan ini menggunakan indikator universal,
kertas indicator dicelupkan kedalam larutan yang ingin diketahui pH nya, pada kertas
akan terjadi perubahan warna kemudian bandingkan dengan skala pH dari 0 sampai
14 yang terdapat pada kemasan kertas indicator, pada kertas ini akan terlihat 4
perubahan warna, dari percobaan ini diperoleh data CH3COOH memiliki pH 3,
NaOH memiliki pH 13, HCL memiliki pH 4, dan NH4OH memiliki pH 7. Perubahan
warna pada pada kertas sudah sesuai dengan skala pH pada kemasan indicator dan
sudah sesuai dengan skala Ph terkait warna dari 4 garis pada kertas.
PH meter adalah alat untuk mengukur yang bekerja dengan menguraikan derajat
tingkat kadar keasaman dari suatu larutan. pH merupakan singkatan dari potensial
hydrogen yang biasanya didefinisikan sebagai negative logaritma dari aktivitas ion
hydrogen. PH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat derajat
keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion hydrogen. Umumnya pH
meter terdiri dari probe pengukuran khusus (Elektroda gelas) yang terhubung dengan
meter elektronik yang mengukur dan menampilkan hasil pembacaan pH (Oxtoby,
2009).
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan kali ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Secara kimia larutan terbagi menjadi 2 yaitu larutan asam dan larutan basa.
b. Asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+, memiliki pH 0-6,
semakin kecil nilai pH semakin asam suatu zat itu, demikian sebaliknya.
c. Basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion OH-, memiliki pH 8-14,
semakin besar nilai pH semakin basa suatu zat, demikian sebaliknya.
d. Indikator asam basa terdiri dari beberapa jenis, yaitu indikator metil merah, metil
jingga dan fenoflatein.
e. Kertas lakmus terbagi 2 macam yaitu merah dan biru.
f. HCL dan CH3COOH bersifat asam, NaOH dan NH4OH bersifat basa.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Hariadi dan Hendra C. 2013. Rancang Bangun Auto Switc PIP Pada Sistem
ILTM untuk Proses Netralisasi PH. Surabaya: ITS.
Puji, Lestari. 2016. Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averrheo Bilimbi L) untuk
Uji Larutan Asam Basa. Jurnal Pendidikan Madrasah. Vol. I. No. I.
Suryadi, dkk. 2013. Pengaruh HES 6% Dalam Laruran Berimbang Dengan HES 6%
Dalam Larutan NaCl 0,9% Terhadap PH, Strong Ion Difference dan Klorida
Pada Pasien Bedah Sesar Anestesi Spinal. Semarang: Undip.
Yasin, Yamin, 2010. Xpress Pro For Senior High School Chemistry. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN