PENDAHULUAN
Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari umur
ternyata dapat menyebabkan bertambahnya umur harapan hidup dan kualitas hidup
negara tersebut dengan lebih cepat. Suatu bangsa dengan perkembangannya yang
cukup baik, menyebabkan semakin tinggi umur harapan hidupnya (Darmojo, 2004).
penduduk lanjut usia bertambah relatif lebih cepat dibandingkan usia kelompok
lainnya. Tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS 1992) diperkirakan akan terjadi
ledakan penduduk usia lanjut, dari hasil prediksi bahwa Indonesia akan mencapai
persentase 11,3% atau tercatat 28,8 juta jiwa lanjut usia dengan harapan hidup 71
tahun pada tahun 2020. Hal ini menunjukan bahwa penduduk lanjut usia meningkat
secara konsisten dari waktu ke waktu (Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut, 2010).
Indonesia berubah dari masyarakat populasi muda menjadi populasi tua pada tahun
1
2
konsekuensi antara lain timbulnya masalah fisik, mental, sosial, serta kebutuhan
Usia lanjut merupakan suatu proses alami yang disebut sebagai tahap akhir
dalam sebuah kehidupan, dalam masa ini akan terjadi proses penuaan yaitu suatu
dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
Proses menua ini adalah kombinasi dari adanya kerusakan sistem imun tubuh
sel, jaringan dan organ tubuh akibat radikal bebas serta proses yang telah ditentukan
yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
kesejahteraan lanjut usia, seseorang dikatakan lanjut usia apabila sudah memasuki
Setyonegoro, usia lanjut di bagi menjadi : Usia dewasa muda (Elderly adulthood :
18/20-25 tahun), Usia dewasa penuh (Middle : 26-65 tahun), lanjut usia (Geriatric
age : lebih dari 65/70 tahun), Young old : 70-75 tahun, old 75-80 tahun, : lebih dari 80
Saat ini masalah psikologik yang dialami oleh golongan usia lanjut yaitu
pertama kali mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka
penarikan diri dari masyarakat dan diri pribadi satu sama lain (Brocklehurst dan allen,
timbul beberapa karakter yang terjadi pada lansia. Ada lansia yang menikmati
kehidupan masa tuanya, ada juga yang selalu bersikap pasif dan tidak inisiatif, ada
yang selalu menolak bantuan dan seringkali emosinya tidak terkontrol, ada yang
selalu mengeluh dan bersifat curiga, selalu menyalahkan diri sendiri dan menderita.
Karakter-karakter inilah yang seringkali ditemukan pada lansia dengan masalah dan
latar belakang yang berbeda-beda. Oleh sebab itu lanjut usia yang tidak dapat
menanggung beban hidupnya maka lanjut usia tersebut tidak akan bertahan,
2004).
Dari hasil statistik kasus bunuh diri menunjukan angka yang lebih tinggi
presentasenya pada golongan lanjut usia ini, apalagi pada mereka yang hidup
sendirian (Brocklehurst dn allen, 1987 dalam Buku Geriatri Ilmu Kesehatan Lanjut
Usia, 1999). Kesusahan dan kehilangan seseorang yang dicintai sering kali berakibat
depresi, selain itu depresi juga akan timbul apabila sudah ada perubahan sikap dan
prilaku yang menunjukan lansia menarik diri. Sebuah mood depresi dapat
mempengaruhi fungsi kognitif, bahkan stimulasi demensia yaitu stimulasi yang dapat
4
merasa kesepian (pria 19% dan wanita 20,8%), tanda-tanda depresi berturut-turut
(4,3% dan 4,2%), menunjukan kelakuan buruk (7,3% dan 3,7%), cepat marah (17,2%
dan 7,1%). Dari hasil terlihat bahwa kesepian lah yang lebih banyak terjadi, kesepian
ini yang akan mempengaruhinya tingkat depresi, semakin banyak lansia yang
kesepian maka semakin banyak pula yang akan mengalami depresi, dan semakin
tinggi angka kematian bunuh diri (Ddarmojo dkk, 2004). Banyak faktor yang
satunya adalah masalah kesepian yang dialami oleh mereka di usiannya yang lanjut.
Menurut Rini (2011), kesepian adalah sebuah perasaan dimana orang mengalami rasa
sulit berkomunikasi dengan orang lain. Berbagai perasaan sedih, putus asa, gelisah,
kuatir, dan keinginan untuk dikasihi atau disayangi begitu kuat menyelimuti hati
seseorang yang dilanda kesepian. Sebagai akibatnya, seseorang yang kesepian akan
parah lagi, ia dapat merasa diri ditolak dan ditinggalkan (Brockleshurst dan Allen,
1987 dalam dalam Buku Geriatri Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, 2010).
ditemukan pada lanjut usia yang tinggal di rumah perlindungan sosial sebagian besar
yang mengalami kesepian ringan 69,5%, kesepian sedang 11,6 %, dan kesepian berat
hanya sebagian kecil yaitu 2,1% ( Jurniati, dkk 2008). Dari hasil wawancara
Sosial Tresna Werdha, didapatkan 6 orang yang mengalami kesepian ringan dan 2
Salah satu indikator hidup lanjut usia berkualitas adalah dengan menurunkan
dan menghilangkannya rasa kesepian yang di alami oleh lanjut usia (Darmojo, 2004).
melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara, musik juga
sebagai media penenang psikologi manusia yang dapat membebaskan rasa dari
jeratan tekanan batin, rasa kesepian, panik, dan berbagai gangguan mental lainnya
hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
(www.wikipedia.com)
Saat ini terapi musik sudah pengaruhi dunia medis, dimana sebagian besar
Korea (Yonsei University College of Medicine), perawat dan pasien yang menjawab
bahwa ada psikologis yang positif berubah setelah terapi adalah 77,8% dan 66,7%.
Presentase pasien dan perawat yang menjawab terapi terinspirasi musik memotivasi
musik kepada orang lain adalah 66,7% perawat dan 55,6% pasien (Kim et.al, 2001).
terdapat 21 orang dengan depresi ringan (77,8%), depresi sedang 6 orang (22,2%),
Pusat riset terapi musik dan gelombang otak melakukan penelitian mengenai
manfaat terapi musik dan gelombang otak bagi tubuh dan pikiran. Dalam penelitian
ini melihat pola gelombang otak manusia, gelombang otak menentukan aktivitas
tubuh dan pikiran seseorang. Kondisi kesehatan tubuh, kesehatan pikiran, kesehatan
jiwa serta kemampuan otak seseorang bisa ditingkatkan dengan mendengarkan musik
hampir 20 tahun melakukan penelitian dan praktek terapi musik. Selain jenis musik,
7
alat musik juga punya peranan penting terhadap psikologis manusia, akan tetapi
terapi yang digunakan sebaiknya dengan menggunakan alat musik yang mudah
dimainkan. Selain mudah dimainkan juga tampilan dari alat musik yang menarik
Adapun alat musik yang mudah untuk dimainkan dan unik adalah Angklung.
Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dibunyikan dengan
cara digoyangkan dan menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada
suara yang riang serta warna suara yang seragam. Rumpun bambu dapat membuat
seseorang merasa tenang, damai, dan senang. Angklung memiliki filosofi dasar
memainkan alat musik angklung secara berkelompok dapat membuat suasana hati
Menurut Kurnia (2008), Angklung adalah alat musik yang bersifat individual.
Masing-masing angklung hanya memiliki satu nada dan apabila dimainkan secara
(www.ganjarkurnia.unpad.ac.id).
lansia.
Jenis musik angklung sesuai dengan kultur masyarakat sunda terutama lansia
yang tinggal di Rumah Perlindungan sosial Tresna Werdha Garut, dan mudah untuk
dimainkan. Oleh sebab itu peneliti ingin melihat pengaruh dari musik dan memainkan
angklung secara bersama-sama terhadap tingkat kesepian pada lanjut usia yang
permasalahan yaitu “Adakah Pengaruh terapi musik angklung terhadap kesepian pada
musik angklung
angklung
lansia
Berharap dari penelitian ini akan mampu menambah wawasan serta lebih
mengerti dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan dimana
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi bagi Perawat
dalam upaya menangani kesepian pada lansia yang berada di panti Serta
musik angklung.
mengenai kesepian pada lansia dan cara menanggulangi rasa sepinya dengan
Hasil penelitian ini digunakan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya
mempertahankan fungsi struktur sehingga mudah terkena infeksi. Selain itu menua
membuat anggota tubuh menjadi tua termasuk kulit yang keriput dan rambut yang
memutih (Constantinides, 1994 dalam Buku Geriatri Ilmu Kesehatan Lanjut Usia,
2004).
imun, jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan
11
sel maka hal ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang
Proses menua juga membuat sistem indra menjadi kurang sensitif, termasuk
menurun dan mengakibatkan membatasi penglihatannya. Selain itu daya ingat pun
menjadi semakin menurun dan sering terjadi gangguan persepsi sehingga membatasi
bersama anak-anaknya. Akan tetapi, ada juga lansia yang tidak mempunyai keluarga
dan tinggal di panti. Kehidupan sehari-harinya bagi yang tinggal bersama anaknya
sering menimbang cucu, sedangkan lansia yang tinggal di panti kegiatannya selain
mengikuti program di panti juga mengobrol dengan lansia lainnya dan ada juga yang
Masalah psikologik yang dialami oleh lanjut usia dianggap sering sekali
lamban, dengan gaya reaksi yang lamban dan kesigapan yang lamban. Hal ini
sebabkan oleh salah persepsi akibat menurunnya pengihatan menjadi tidak jelas,
kognitif sehingga lansia mengalami penurunan proses belajar. Selain itu masalah
psikologik yang dialami oleh lanjut usia juga karena pengaruh lingkungan, kematian
pasangan hidupnya, kehilangan tempat tinggal. Hal ini menyebabkan lansia diatas 65
12
sering dialami oleh seorang usia lanjut, terkadang kesepian ini yang dialami oleh
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesepian pada orang lanjut usia
dengan cara terapi musik. Musik yang digunakan adalah musik yang bernada dasar
menggembirakan (www.angklung-udjo.co.id).
musik yang bernada dasar akan mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung,
gerakan untuk melepaskan ketegangan otot, respon emosi yang dapat menaikan atau
udjo.ac.id).
Tindakan yang dipilih dalam penelitian ini adalah terapi angklung, karena
angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari alam atau rumpun
13
bambu yang mempunyai nada dasar berbunyi khas dan membuat tenang, damai, dan
senang pendengar maupun yang memainkannya. Selain itu angklung yang terbuat
dari bambu jika dipandang akan menimbulkan ketenangan dengan warna bambunya.
Angklung merupakan alat musik yang mudah untuk dimainkan terutama pada lanjut
dahulu yaitu menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan
14
Sumber : modifikasi dari (Boedhi-Darmojo dan H. Martono), (Nugroho, 2008) dan (Saung angklung Udjo 2011)
15