Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT DAN DASAR PEMIKIRAN ILMU FILSAFAT

Maria Lestari1 , Niluh Eka Murniati2, Nurul Fadiyah3


Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Dosen Pengampu : Dr. Lukman El Hakim, S.Pd., M.Pd.
Drs. Swida Purwanto, M.Pd.
Email: lukmanunj5@gmail.com

ABSTRAK
Dalam kehidupan kita banyak mendengar mengenai ilmu filsafat. Eksistensi manusia
seringkali menjadi topik yang menarik untuk dipelajari. Sebenarnya, masalah-masalah
pokok filsafat adalah persoalan yang pernah dipikirkan setiap orang. Dalam hidup,
tentu kita pernah mempertanyakan, memikirkan dan merenungkan kenapa ini harus
begini, dan tidak boleh begitu. Tujuan hidup manusia seringkali yang menjadi
pertanyaan, misalnya. Perdebatan mengenai manusia, tujuan hidup, dan lain
sebagainya merupakan bagian dari ilmu filsafat. Filsafat merupakan upaya
penyelidikan mengenai hakikat segala hal yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Ilmu
filsafat ini selalu berkaitan dengan pemikiran berdasarkan akal budi yang
menghasilkan sebuah pemikiran yang logis. Permasalahan yang dikaji dalam filsafat
bersifat mendalam hingga ke akar-akarnya. Filsafat memberi analisis kritis terhadap
asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu. Kajian mengenai ilmu filsafat kerap menjadi
hal yang menarik untuk dibahas. Oleh karenanya, kajian dari artikel ini akan membahas
mengenai hakikat dan dasar pemikiran ilmu filsafat. Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah untuk mempelajari filsafat secara lebih sistematis. Dengan digunakan metode
studi literatur diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hakikat dan dasar
pemikiran filsafat secara mendalam.
Kata kunci : Filsafat, Manusia, Ilmu

ABSTRACT

In life we hear a lot about philosophy. Human existence is often an interesting topic to
study. In fact, the basic questions of philosophy are questions that everyone has thought
about. In life, of course we have questioned, thought about and pondered why this
should be like this, and should not be like that. The purpose of human life is often the
question, for example. Debates about humans, the purpose of life, and so on are part
of philosophy. Philosophy is an effort to investigate the nature of all things that exist,
their causes, origins, and laws. Philosophy is always related to thinking based on
reason which produces a logical thought. The problems studied in philosophy are deep
to the roots. Philosophy provides a critical analysis of the assumptions and concepts
of science. The study of philosophy is often an interesting subject to discuss. Therefore,
the study of this article will discuss the nature and rationale of philosophy. The purpose
of writing this article is to study philosophy more systematically. By using the literature
study method, it is hoped that it can increase knowledge about the nature and basis of
philosophical thought in depth.
Keywords: Philosophy, Human, Science

PENDAHULUAN kemudian timbul pertanyaan lainnya.


Pengetahuan bermula dari rasa Hal ini sejalan dengan salah satu ciri
ingin tahu yang besar, kepastian filsafat, yaitu menyeluruh yang berarti
dimulai dengan rasa ragu-ragu, dan filsafat mencakup tentang pemikiran
filsafat dimulai dari keduanya. dan pengkajian yang luas.
Berfilsafat mendorong kita untuk Berdasarkan pengantar tentang
mengetahui apa yang telah kita ketahui filsafat yang telah dipaparkan, maka
dan apa yang belum kita ketahui. kemudian timbul rasa ingin tahu dan
Berfilsafat berarti berendah hati bahwa rasa ingin mendalami pengetahuan
tidak semuanya akan pernah kita mengenai hakikat filsafat, objek-objek
ketahui dalam kesemestaan yang tak yang dikaji oleh filsafat, ciri-ciri
terbatas ini. Berfilsafat juga berarti filsafat, dan lain-lain. Ada baiknya
mengoreksi diri, semacam keberanian ketika ingin mempelajari sesuatu lebih
untuk berterus terang, dan seberapa dalam, kita harus tahu terlebih dahulu
jauh sebenarnya kebenaran yang dicari mengetahui dasar mengenai hal yang
telah kita jangkau. akan kita pelajari.
Selaras dengan dasarnya yang
spekulatif, filsafat menelaah segala PEMBAHASAN
masalah yang mungkin dapat Pengertian Filsafat
dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan Filsafat berasal dari kata “philos”
fungsinya sebagai pionir, filsafat yang berarti sangat mendalam, dan
mempermasalahkan hal-hal yang “sophia” yang berarti kebijakan atau
pokok: terjawab masalah yang satu, kearifan. Dalam penggunaan populer,
filsafat dapat diartikan sebagai suatu ada dalam pikiran, ada dalam
pandangan hidup. Di Jerman dibedakan kenyataan, maupun dalam
antara filsafat dan pandangan hidup. kemungkinan, contohnya seperti
Filsafat diartikan sebagai suatu alam semesta, semua keberadaan,
pandangan kritis yang sangat masalah hidup, dan masalah
mendalam sampai ke akar-akarnya. manusia. Sedangkan contoh hal-hal
Pernyataan ini sejalan dengan pendapat psikis seperti tuhan, kepercayaan,
Magnis Suseno (1995) bahwa filsafat norma-norma, nilai, keyakinan, dan
sebagai ilmu kritis. Dalam pengertian lainnya.
lain, filsafat diartikan sebagai Dilansir dari kompasiana.com
interpretasi atau evaluasi terhadap apa konsep sesuatu yang dianggap ada
yang penting atau apa yang berarti bukan yang hanya dirasakan indera
dalam hidup. saja tetapi ada juga hal lainnya
selain yang dirasakan oleh indra
Obyek Filsafat contohnya sejarah. Sesuatu yang
Setiap cabang ilmu pengetahuan "ada" kemudian disebutkan sebagai
pasti mempunyai objek yang akan berikut:
ditelaah atau dipelajari. Dalam hal ini a. Thinkable, yaitu hal yang masuk
filsafat mempunyai dua objek kajian akal yang dapat dirasakan oleh
yaitu objek material dan objek formal. inderawi yang berarti konsep ‘ada’
1. Objek Material dalam objek material adalah ketika
Objek material filsafat meliputi panca indera masih bisa mengenali
segala sesuatu yang menjadi atau merasakan suatu hal.
masalah filsafat, segala sesuatu b. Unthinkable, yaitu sesuatu yang
yang dimasalahkan oleh atau dalam mungkin tidak terfikirkan oleh kita
filsafat. Objek ini mencakup segala namun bisa jadi telah difikirkan
hal, baik hal-hal yang konkret dan oleh orang lain. Hal tersebut
fisik maupun hal-hal yang abstrak merupakan hakikat ‘ada’ yang
dan psikis. Hal-hal fisik berarti menjadi objek kajian dalam filsafat
segala sesuatu yang ada, baik yang bagian dari objek material karena
hal yang difikirkan oleh orang lain menyelidiki bagian objek yang
kemudian bisa diteliti oleh kita. memang tidak dapat diteliti sains
contoh sederhana : Seseorang seperti tuhan dan hari akhir.
belum memikirkan apa yang akan
menjadi pekerjaannya, sedangkan 2. Objek Formal
orang lain sudah memikirkan Objek formal filsafat adalah
pekerjaan apa yang akan dari sudut pandang hakikatnya.
diambilnya. Menurut Lasiyo dan Yuwono
c. Unthoughtable, yaitu sesuatu (1985), objek formal filsafat adalah
yang diyakini ‘ada’ tetapi tidak sudut pandang menyeluruh, yang
pernah terfikirkan. Contohnya secara umum dapat mencapai
eksistensi Tuhan. Tuhan diyakini hakikat dan objek materialnya. Jadi,
ada namun pemikiran kita tidak dapat dikatakan objek formal ini
sampai pada esensi pertanyaan- merupakan usaha mencari
pertanyaan tentang eksistensi keterangan secara mendalam
Tuhan. Pada akhirnya apapun sampai ke hakikat dan esensi yang
tentang Tuhan tidak bisa terpikirkan dibahas objek materialnya. Filsafat
oleh akal. berusaha untuk membahas hakikat
Pada intinya, objek material segala sesuatu. Hakikat artinya
filsafat adalah manusia, alam kebenaran yang sesungguhnya atau
semesta, dan tuhan. Pembahasan yang esensial, bukan yang bersifat
filsafat selama ini lebih banyak kebetulan. Sebagai contoh, manusia
membahas tentang manusia dilihat sebagai objek kajian ilmu dan
dari berbagai dimensinya. Objek filsafat dapat dikaji dari berbagai
material filsafat banyak yang sama sudut pandang.
dengan objek material sains, namun Pada intinya, objek formal
terdapat perbedaan, sains filsafat adalah perenungan atau
menyelidiki bagian objek material refleksi terhadap segala sesuatu
yang empiris seperti alam dan (manusia, alam, dan tuhan) untuk
manusia. Sedangkan filsafat
mendapatkan hakikat yang dugaan-dugaan yang masuk akal dan
terdalam. tidak berdasarkan bukti empiris.
Contoh: Penelitian tentang pohon Keempat, sistematis, artinya
kelapa khususnya fungsi air kelapa. mengikuti pola dan metode berpikir
Pohon kelapa merupakan objek yang runtut dan logis meskipun
material, sedangkan air kelapa spekulatif. Kelima, kritis, yaitu
merupakan objek formalnya. mempertanyakan segala sesuatu, serta
tidak menerima begitu saja apa yang
Ciri-ciri Filsafat terlihat sepintas, yang dikatakan dan
Filsafat memiliki beberapa ciri- yang dilakukan masyarakat.
ciri, diantaranya; pertama, filsafat
bersifat komprehensif (menyeluruh), Metode Filsafat
artinya filsafat mencakup tentang Sepanjang sejarah filsafat terlah
pemikiran dan pengkajian yang luas, dikembangkan berbagai metode filsafat
tidak membatasi diri, dan tidak hanya yang berbeda, beberapa diantaranya:
ditinjau dari sudut pandang tertentu. 1. Metode Kritis
Filsafat tidak pernah puas diri, tidak Metode kritis merupakan metode yang
pernah membiarkan sesuatu sebagai digunakan oleh Sokrates dan Plato.
sudah selesai, selalu bersedia dan Metode ini bertitik tolak atas kenyataan
bahkan senang untuk membuka bahwa banyak pengetahuan dan
kembali perdebatan dan secara hakiki pendapat manusia yang semu.
bersifat dialektis. Kedua, filsafat 2. Metode Intuitif
bersifat mendasar (radikal), artinya Metode intuitif merupakan metode
filsafat adalah suatu kajian yang yang digunakan dan dianjurkan oleh
mendetail dan mendalam, sampai Plotinus dan Bergson. Metode ini
kepada hasil yang fundamental atau merupakan metode yang dipengaruhi
esensial sehingga dapat dijadikan dasar aliran agama dengan menggunakan
berpijak bagi segenap keilmuan. cara mistik dan kontemplatif.
Ketiga, spekulatif, artinya apa yang 3. Metode Skolastik
diselidiki filsafat didasarkan pada
Metode skolatik merupakan metode ini merupakan metode yang
yang berkembang pada abad mendamaikan dua aliran yang
pertengahan dan diterapkan oleh bersebrangan, yaitu rasionalisme dan
Thomas Aquinas. Metode skolastik empirisme.
seringkali disebut metode sintesis- 7. Metode Dialektis
deduktif. Metode ini bertitik tolak dari Tokoh yang terkenal dari metode ini
prinsip-prinsip sederhana yang sangat adalah Hegel sehingga metode ini
umum diturunkan menjadi lebih sering juga disebut sebagai 'Hegelian
kompleks dan khusus. Method'.
4. Metode Matematis Metode ini merupakan metode yang
Metode matematis merupakan metode menekankan pada subyektifitas.
filsafat yang dikemukakan oleh Subyektifitas tersebut mencakup
Descrates. Metode ini seluruh kenyataan yang self-sufficient.
mengintegrasikan segala kelebihan 8. Metode Fenomenologis
logika, analisis gemometri dan aljabar Metode fenomenologis merupakan
serta menghindandari kelemahan- metode filsafat yang lahir karena
kelemahannya ketertarikan Husserl terhadap filsafat.
5. Metode Empiris-Eksperimental Husserl ingin menjadikan filsafat
Metode empiris-eksperimental sebagai suatu sistem ilmu pengetahuan
merupakan metode yang disusun oleh yang terbebas dari prasangka metafisik.
David Hume. Metode ini menekankan 9. Metode Eksistensialisme
kepada kesadaran individu. Bagi para Metode eksistensialisme merupakan
penganut metode ini, pengalaman metode yang bertitik tolak dari
adalah sumper pengetahuan yang lebih fenomenologis dan menekankan
dapat dipercaya. intensionalitas. Para penganut metode
6. Metode Transendental ini mempertahankan aspek non-
Metode transendental merupakan diskursif dalam intuisi subjek dan tidak
metode yang dipelopori oleh Immanuel megikuti tekanan Husserl pada sikao
Kant. Metode ini sering juga disebut obyektif dan kotemplatif.
sebagai metode neo-skolatis. metode 10. Metode Analitika Bahasa
Salah satu tokoh yang menerapkan Ilmu mengenai yang ada. Istilah
metode analitik bahasa adalah Ludwig metafisika berasal dari Yunani yaitu
Wittgenstein. Menurut Wittgenstein, meta ta physica yang berarti “hal-hal
berbicara merupakan tingkah laku yang terdapat sesudah fisika”.
tertentu untuk menyampaikan pikiran. 4. Epistemologi
Untuk itu, pikiran dan bahasa tidak Cabang filsafat yang menyelidiki asal
dapat dipisahkan. melalui penelitian mula, susunan, metode-metode, dan
yang dilakukan oleh Wittgenstein, ia sahnya pengetahuan.
menemukan bahwa kebingungan dalam 5. Biologi Kefilsafatan
filsafat banyak disebabkan oleh bahasa Membicarakan persoalan-persoalan
yang rancu dan kacau. Oleh karena itu, mengenai biologi. Ia mengajukan
lahirlah metode analitika bahasa yang pertanyaan seperti pengertian hidup,
bertujuan menghindari kekacauan adaptasi, evolusi, dan penurunan sifat.
tersebut. 6. Psikologi kefilsafatan
Pertanyaan yang muncul dalam
Cabang-cabang Filsafat psikologi kefilsafatan adalah : Apakah
1. Logika yang dinamakan jiwa itu? Apakah jiwa
Teknik-teknik yang digunakan untuk tiada lain dari urat-urat syaraf?, dan
memperoleh kesimpulan dari suatu sebagainya.
perangkat bahan tertentu. Terkadang, 7. Antropologi kefilsafatan
logika didefinisikan sebagai ilmu Mengemukakan pertanyaan tentang
pengetahuan tentang penarikan manusia. Antropologi kefilsafatan juga
kesimpulan. membicarakan tentang makna sejarah
2. Metodologi manusia dan arah kecenderungan
Ilmu pengetahuan tentang metode dan sejarah.
khususnya metode ilmiah. Metodologi 8. Sosiologi kefilsafatan
membahas hal-hal seperti sifat Sosiologi kefilsafatan merupakan
observasi, hipotesis, hukum, teori, istilah lain untuk filsafat sosial dan
susunan eksperimen, dan sebagainya. filsafat politik, biasanya dikemukakan
3. Metafisika pertanyaan mengenai hakikat
masyarakat dan negara, lembaga- peristiwa. Dalam pembahasannya, ada
lembaga, dan hubungan antara metafisika yang membahas mengenai
masyarakat dan negaranya. basic atau hal yang dasar. Faktor panca
9. Etika indera akan sangat berperan dalam
Dalam melakukan pilihan, manusia mengkaji objek-objek dalam
mengacu pada baik, buruk, kebajikan, kehidupan. Panca indera akan
kejahata, dsb. Istilah-istilh ini membantu mengkaji mengenai teori
merupakan predika-predikat keberadaan, dimana sesuatu yang ada
kesusilaan(Etik). Cabang filsafat yang pasti nyata dan ada.
membahas ini adalah etika. 2. Epistemologi
10. Estetika Epistemologi merupakan cara untuk
Cabang filsafat yang membicarakan mendapatkan pengetahuan. Ketika kita
definisi, susunan, dan peranan ingin mengetahui sesuatu, kita akan
keindahan, khususnya dalam seni. mencari cara bagaimana kita bisa
11. Filsafat Agama mengetahui tentang apa yang ingin kita
Filsafat agama tidak berkepentingan ketahui. Itulah yang merupakan hakikat
dengan apa yang orang percayai. Tetapi epistemologi. Cara yang ingin kita
kepada makna istilah-istilah yang gunakan dalam mendapatkan suatu
digunakan. pengetahuan bukan hanya sekedar cara
yang penting kita bisa mengetahui
Hakikat Pemikiran Filsafat sesuatu, namun bagaimana cara yang
Menurut Jujun S. Suriasumantri, benar. Pada abad pertengahan, segala
arah pembahasan filsafat sebagai suatu sesuatu yang diketahui dianggap
telaah keilmuan mencakup 4 hal, sebagai pengetahuan. Konsep dasar
diantaranya : pada waktu itu adalah kesamaan.
1. Ontologi Kemudian ketika berkembang abad
Ontologi merupakan apa yang akan penalaran, konsep dasar yang semula
dikaji dalam ilmu pengetahuan atau menggunakan kriteria kesamaan mulai
hakikat apa yang dikaji. Apa di sini berubah menjadi perbedaan. Pohon
adalah mengenai objek dari suatu pengetahuan pun mulai membentuk
cabang-cabang baru yang lebih terlebih-lebih lagi untuk
kompleks. Pada saat itu juga terjadi mempertahankan kebenaran,
diferensiasi bidang ilmu yang diperlukan keberanian moral. Sejarah
kemudian mulai mengerucut menjadi kemanusiaan dihasi oleh semangat para
ilmu alam dan juga ilmu sosial. martir yang rela mengorbankan
3. Sarana berpikir ilmiah nyawanya demi mempertahankan apa
Sarana berpikir ilmiah merupakan yang dianggap benar. Peradaban telah
kumpulan dari pengetahuan- menyaksikan Sokrates dipaksa
pengetahuan. Berpikir merupakan meminum racun dan John Huss
proses bekerjanya akal. Berpikir dibakar. Sejarah tidak berhenti disini,
dilakukan secara alamiah dan secara kemanusiaan tidak pernah urung
ilmiah. Berpikir secara alamiah dihalangi untuk menemukan
dilakukan pada pola penalaran sehari- kebenaran. Tanpa landasan moral,
hari. Sementara itu, berpikir secara ilmuwan rawan sekali dalam
ilmiah menggunakan pola penalaran melakukan prostitusi intelektual.
pada sarana tertentu. Dalam praktiknya,
seorang peneliti atau ilmuan harus KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan pola pikir secara ilmiah. Kesimpulan
Tujuan akhir dari sarana berpikir ilmiah Filsafat diartikan sebagai suatu
adalah agar seseorang dapat berpikir pandangan kritis yang sangat
ilmiah dengan baik. mendalam sampai ke akar-akarnya.
4. Aksiologi Pernyataan ini sejalan dengan pendapat
Aksiologi merupakan nilai kegunaan Magnis Suseno (1995) bahwa filsafat
ilmu. Ilmu akan berguna bagi sebagai ilmu kritis. Setiap cabang ilmu
perkembangan peradaban manusia. Di pengetahuan pasti mempunyai objek
dalam kehidupan, ilmu akan saling yang akan ditelaah atau dipelajari.
terkait dengan moral. Masalah moral Dalam hal ini filsafat mempunyai dua
tidak bisa dilepaskan dengan tekad objek kajian yaitu objek material dan
manusia untuk menemukan kebenaran, objek formal. Filsafat juga mempunyai
sebab untuk menemukan kebenaran dan
ciri-ciri yang membuat filsafat UCAPAN TERIMA KASIH
mempunyai sifat khas. Kami mengucapkan terimakasih
Pokok permasalahan yang dikaji kepada Bapak Dr. Lukman El Hakim,
filsafat mencakup tiga segi yakni apa S.Pd., M.Pd. dan alm. Bapak Drs.
yang disebut benar dan apa yang Swida Purwanto, M.Pd. yang telah
disebut salah (logika), mana yang membimbing kami dalam penyusunan
dianggap baik dan mana yang dianggap artikel berjudul "Hakikat dan Dasar
buruk (etika), serta apa yang termasuk Pemikiran Ilmu Filsafat". Disusunnya
indah dan apa yang termasuk jelek artikel ini bertujuan untuk memenuhi
(estetika). Sedangkan hakikat tugas Mata Kuliah Filsafat Matematika
pemikiran filsafat didasarkan pada 4 dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester
hal, diantaranya ontologi (hakikat apa 116 Program Studi Pendidikan
yang dikaji), epistemologi (cara Matematika 2021. Tidak lupa kami
mendapatkan pengetahuan yang benar), ucapkan juga terimakasih kepada
sarana berpikir ilmiah, dan aksiologi pihak-pihak lain yang mendukung serta
(nilai kegunaan ilmu). membantu dalam proses penyusunan
artikel ini.
Saran
Dari penulisan artikel ini tentunya DAFTAR PUSTAKA
masih banyak kekurangan dan jauh dari Hariroh, U. (2019). Filsafat Ilmu:
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan Pengertian, Objek, Ciri-ciri, dan
saran yang sifatnya membangun kami Tujuan.
harapkan demi sempurnanya makalah https://www.kompasiana.com/ulf
ini, dan apabila dalam tulisan ini atulhariroh/5d89ce710d82305f35
terdapat kesalahan, baik itu dari kalimat 08da02/filsafat-ilmu-pengertian-
maupun susunannya kami mohon maaf objek-ciri-ciri-dan-tujuan
yang sebesar-besarnya. Harapan kami, Lubis, F. (2015). Pengantar Filsafat
semoga dengan adanya artikel ini dapat Umum. In Ar Ruzz Media (Vol.
menambah pengetahuan para pembaca 52, Issue 1).
mengenai filsafat.
Mubin, F. (1995). Bab I Konsep Dasar 17-mengenal-hakikat-filsafat-ilmu-
Filsafat. 1–85. sebagai-suatutelaah-keilmuan
Suriasumantri, Jujun S. (2020). Filsafat https://www.e-
Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. jurnal.com/2013/10/objek-objek-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. filsafat.html?m=1
Susanto, A. (2011). Filsafat Ilmu. Cet. https://www.e-
I.Jakarta:Bumi Aksara jurnal.com/2013/10/ciri-ciri-
Wulandari, L. F. (2021). Mengenal filsafat.html?m=1
Hakikat Filsafat Ilmu sebagai https://www.slideshare.net/AstariAdja/
SuatuTelaah Keilmuan. hakekat-filsafat
https://halojambi.id/index.php/opini/82

Anda mungkin juga menyukai