Anda di halaman 1dari 2

Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat.

Subjek filsafat adalah seseorang yang yang berfikir atau memikirkan hakekat sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan mendalam, Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang di fikirkan. Objek yang
dipikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan mungkin ada, jadi luas sekali. Objek yang diselidiki oleh
filsafat ini disebut objek material, yaitu segala yang ada dan mungkin ada tadi

Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang di fikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filosof
ialah segala yang ada dan mungkin ada, jadi luas sekali. Objek yang diselidiki oleh filsafat ini
disebut objek material, yaitu segala yang ada dan mungkin ada tadi. Tentang objek materia ini
banyak yang sama dengan objek material sains. Bedanya ialah dalam dua hal. Pertama, sains
menyelidiki objek material yang empiris, filsafat menyelidiki itu juga, tetapi bukan bagian yang
empiris, melainkan bagian yang abstraknya. Kedua, ada objek materia filsafat yang memang
tidak dapat diteliti oleh sains, seperti tuhan, hari akhir, yaitu untuk objek materia yang selamalamanya tidak akan empiris. Jadi, objek material filsafat tetap saja lebih luas dari objek material
sains.

1. Objek Materi Filsafat, yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Ada di sini mempunyai tiga pengertian, yaitu
ada dalam kenyataan, pikiran, dan kemungkinan.
Pengertian lain adalah segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat, segala sesuatu yang
dimasalahkan oleh atau dalam filsafat, terdapat tiga persoalan pokok:
(a) Hakikat Tuhan
(b) Hakikat Alam
(c) Hakikat Manusia
2. Objek Formal Filsafat, yaitu sudut pandang (point of view), dari mana hal atau bahan
tersebut dipandang. Atau Objek Forma Filsafat adalah menyeluruh secara umum.
Menyeluruh di sini berarti bahwa filsafat dalam memandangnya dapat mencapai hakikat
(mendalam), atau tidak ada satu pun yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Objek Forma Filsafat adalah usaha mencari keterangan
secara radikal (sedalam dalamnya sampai ke akar akarnya) tentang objek materi
filsafatMenurut Ir. Poedjawijatna, objek materi filsafat adalah ada dan yang mungkin ada.
Objek materi filsafat tersebut sama dengan objek materi dari ilmu seluruhnya. Yang
menentukan perbedaan ilmu yang satu dengan yang lainnya adalah objek formanya, sehingga
kalau ilmu membatasi diri dan berhenti pada dan berdasarkan pengalaman, sedangkan filsafat
tidak membatasi diri, filsafat hendak mencari keterangan yang sedalam dalamnya, inilah
objek forma filsafat

Anda mungkin juga menyukai