Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alfi Firdaus

Kelas : 5A Reguler hukum pagi Banjarmasin

Npm : 19810049

Sosiologi hukum

Hukum adalah suatu gejala sosial budaya yang berfungsi untuk mene rapkan kaidah-kaidah dan pola-
pola perikelakuan tertentu terhadap indivi du-individu dalam masyarakat.

Ilmu hukum mempelajari gejala-gejala tersebut serta menerangkan arti dan maksud kaidah-kaidahnya,
karena kaidah-kaidah itu seringkali tidak jelas.

Pengertian Hukum

Hukum pada umumnya diartikan seba gai keseluruhan peraturan atau kaedah dalam kehidupan
bersama mengenai ke seluruhan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan ber sama,
yang dapat dipak sakan pelaksa- naannya dengan suatu sanksi.

Namun demikian, hingga sekarang be- lum diperoleh suatu pengertian hukum yang memadai dengan
kenyataan.

Hal ini dikarenakan hukum memiliki banyak segi dan bentuk, sebagaimana diungkapkan oleh Lemaire,
bahwa hukum itu banyak segi nya serta meliputi segala lapangan kehidup an manusia menyebabkan
orang tidak mung- kin membuat suatu definisi hukum yang me madai dan komperhensif.

Demikian pula Mr. Dr. Kisch mengatakan bah wa oleh karena hukum itu tidak dapat dili- hat/ditangkap
oleh panca inder, maka sukar- lah untuk membuat suatu definisi tentang hukum yang memuaskan
umum.

Sekalipun demikian, pengertian hu kum perlu dikemukakan di sini seba gai titik tolak pembahasan
selanjut nya.

Pengertian yang mungkin diberikan pada hukum adalah sebagai berikut:

Hukum dalam arti ilmu;

Hukum dalam arti disiplin atau sis tem ajaran tentang kenyataan;
Hukum dalam arti kaedah atau norma;

Hukum dalam arti tata hukum atau hukum positif tertulis;

Hukum dalam arti keputusan pejabat;

Hukum dalam arti petugas;

Hukum dalam arti proses pemerintah;

Hukum dalam arti perilaku yang ter atur;

Hukum dalam arti jalinan nilai.

Secara garis besar pengertian hukum tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga(3)

Pertama,Hukum dipandang sebagai kumpulan ide atau nilai abstrak.

Kedua, Hukum dilihat sebagai suatu sistem peraturan-peraturan yang abstrak.

Ketiga,Hukum dipahami sebagai sarana atau alat untuk mengatur masyarakat maka metode yang
dipergunakan adalah metode sisiologis.

Pengertian Sosiologi Hukum

Sosiologi Hukum merupakan cabang ilmu yang termuda dari cabang ilmu hukum yang lain.

Sosiologi Hukum merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang antara lain meneliti mengapa
manusia patuh pada hukum dan mengapa dia gagal untuk menaati hukum tersebut serta faktor-faktor
sosial lain yang mempengaruhinya.

Sosiologi Hukum mempengaruhi suatu cabang dari sosiologi umum.

Sosiologi berasal dari kata latin “ Sociu” yang berarti” kawan” ditambahkan dengan Logos yang berarti
ilmu berarti sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang berkawan atau interaksi antar manusia.

Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari
hubungan timbal-balik antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala sosial lain.

Fungsi Sosiologi Hukum pun dapat diamati dari beberapa sudut pandang yaitu sosiologi hukum sebagai
social control, alat untuk mengubah masyarakat, sebagai symbol san alat politik.
Latar belakang, Sosiologi hukum senantiasa menguji kesahihan empiris dari suatu peraturan atau
pernyataan hukum, sehingga mampu memprediksi suatu hukum yang sesuai atau tidak sesuai dengan
masyarakat tertentu, Sosiologi hukum bersifat khas, yaitu apakah kenyataan seperti yang tertera pada
praturan dan harus menguji dengan data empiris.

Studi yang demikian memiliki beberapa karakte ristik, yaitu :

Sosiologi hukum bertujuan untuk memberian penjelasan terhadap praktek prektek hukum.

Menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan hak dan kewajiban yang berorientasi
pada ke adilan ( Rule of Law).Pada karakteristik kajian sosiologi hu kum adalah Fenomena hukum dida
lam masyarakat dalam mewujudkan: deskripsi, penjelasan, Pengungkapan (revealing), dan prediksi.

Menciptakan masyarakat yang dida sarkan pada keseimbangan hak dan kewajiban yang berorientasi
pada ke adilan ( Rule of Law)

Pada karakteristik kajian sosiologi hu kum adalah Fenomena hukum didalam masyarakat dalam
mewujudkan: deskripsi, penjelasan, Pengungkapan (revealing), dan prediksi.

menciptakan masyarakat yang dida sarkan pada keseimbangan hak dan kewajiban yang berorientasi
pada ke adilan ( Rule of Law).

Contohnya:

Lampu Kuning di perempatan harus nya pelan-pelan, siap-siap berhenti, tapi dalam kenyataannya malah
ngebut

Kemudian, lampu merah di perempatan, kalau tidak ada polisi, pengemudi terus jalan.

Paradigma di Indonesia bahwa, Polisi, Hakim, Jaksa, sebagai hukum

Perbedaan yang besar antara Pendekatan tradisional yang normatif dan pendekatan sosiologis
adalah, bahwa yang pertama menerima saja apa yang tertera pada peraturan hukum, sementara yang
kedua menguji dengan data (empiris).

Sosiologi hukum tidak melakukan penilain terhadap hukum. Tingkah laku yang Mentaati hukum
atau yang menyimpang dari hukum sama-sama menjadi obyek dari bahasan ilmu ini. Pendekatan yang
demikian itu kadang Kadang menimbulkan salah paham, seolah-olah sosiologi hukum ingin
membenarkan praktek praktek yang melanggar hukum. Semua perilaku hukum dikaji dalam nilai yang
sama tanpa melihat apakah itu benar, karena sosiologi hukum sesungguhnya adalah
seinwissenschaaft ( ilmu tentang kenyataan). Jadi orang-orang sosiologi hukum tidak boleh
apriori, contoh : pelaku pidana tidak bisa dimaknai orang yang selalu jahat.

Anda mungkin juga menyukai