Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan ”Syariah” dan “Fiqih” serta bagaimana hubungan antara
keduanya? Jelaskan pendapat anda.
2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap ibadah dan muamalah? Jelaskan pendapat
anda.
4. Jelaskan macam-macam konsep akad syariah dengan pola investasi/bagi hasil yang anda
ketahui.
5. Apa saja yang menjadi asas Ekonomi Syariah ? Jelaskan pendapat anda.
--------------------oo0000oo--------------------
JAWABAN UTS HUKUM EKONOMI SYARIAH
Jawaban :
1. Syariah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah SWT yang harus dilalui dan digunakan
setiap muslim secara individu, sosial dan negara. Sedangkan fiqih adalah hasil konklusi dari
pemahaman para Ulama Fiqih atas naskah suci al-Quran dan al-Hadits. Menggunakan
metode dan alat yang dibenarkan syariah. Sifatnya sangat relatif, bisa berubah, bergeser.
Karena itulah syariah dan fiqih memiliki hubungan yang sangat erat.
2. Ibadah adalah ibadah yang telah dicontohkan secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW,
seperti shalat, puasa, dan haji. Maka dari itu umat muslim harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang telah diperintahkan Allah dan diajarkan oleh Nabi Muhammad tanpa boleh
melakukan perubahan-perubahan terhadap ketentuan tersebut. Hal-hal di luar ketentuan
tersebut tidak sah atau batal dan lebih dikenal dengan istilah bid’ah.
Sedangkan muamalah adalah ibadah yang pelaksanaannya tidak seluruhnya dicontohkan
oleh Nabi Muhammad SAW, namun hanya berupa prinsip-prinsip dasar dan
pengembangannya diserahkan pada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat Islam
sendiri. Contoh dari muamalah misalnya, aturan-aturan keperdataan seperti hal-hal yang
menyangkut perdagangan, ekonomi, perbankan, pernikahan, hutang piutang, atau pun juga
aturan-aturan dalam bidang pidana dan tata negara.
3. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul. Bahwa hukum Islam memberi kesempatan luas perkembangan
bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup
masyarakat.
Muamalat dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur paksaan. Agar
kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
4. √ Akad Mudharabah yaitu akad kerja sama usaha antara nasabah dan bank, di mana
nasabah akan memberikan modal untuk usaha, sementara bank menjadi pihak
penyelenggara atau yang melakukan investasi atau usaha. Dalam akad itu akan dijelaskan
secara rinci berapa bagian Keuntungan yang akan diperoleh masing-masing pihak, yaitu bank
dan nasabah. Termasuk juga perjanjian kalau terjadi kerugian.
√ Akad Musyarakah merupakan perjanjian kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu. Baik bank atau pihak yang terlibat sama-sama mengeluarkan modal
dengan porsi yang sama dan akan menanggung risiko secara bersama-sama juga. Dalam cara
kerja bank konvensional, akad musyarakah ini masuk dalam kredit modal kerja, di mana
perbankan syariah akan memberikan kredit.
√ Akad Murabahah adalah berdasarkan aktivitas jual beli barang dengan tambahan
keuntungan untuk bank syariah yang disepakati kedua belah pihak. Misalnya bank membeli
tanah dengan harga Rp 100 juta dan akan menjualnya lagi dengan harga Rp 120 juta kepada
pembelinya. Baik bank dan pembelinya sama-sama setuju dengan tambahan keuntungan
yang didapat bank yaitu Rp 20.000.000. Pihak pembeli akan mencicil seharga Rp 120 juta itu
ke bank dengan cicilan tetap hingga tenor pinjamannya habis.Akad Murabahah ini sering
dilakukan untuk perjanjian penggunaan produk Kredit Pembelian Rumah, properti, tanah,
kendaraan bermotor, tempat usaha dan lain-lain.