Anda di halaman 1dari 11

Available online at: https://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.

php/je
EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education,
Volume 1, No 1, Januari 2022

Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Laporan


Dengan Metode Inkuiri
Pada Siswa Kelas VI SDI Wae Nakeng Tahun Pelajaran 2019/2020

Yustina Paul,S.Pd
SMP Negeri 1 Lembor
Jln. Ruteng-Nangalili, Desa Poco Rutang, Kabupaten Manggarai Barat
Email: yustinapaul64@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan
keterampilan menulis laporan pengamatan pada siswa kelas IV SDI Wae Nakeng
Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan metode inkuiri.
Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain PTK
Kemmis dan Mc Taggart, yang prosedur penelitiannya dalam bentuk siklus yang
terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan observasi, dan
refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes observasi,
dokumentasi. Adapun subjek penelitian siswa kelas IV SDI Wae Nakeng tahun
pelajaran 2019/2021 yang berjumlah 26 orang. Adapun Sebagai indikator
keberhasilan tindakan, digunakan kriteria ketuntasan individual sebesar 70 dan
ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pratindakan ketuntasan belajar siswa
mencapai 46% atau sama dengan 12 orang dari 26 siswa yang tuntas belajar,
sedangkan 14 orang lainnya belum tuntas belajar. Nilai rat-rata klasikal 60.
Siklus 1, siswa yang tuntas sebanyak 19 orang atau 73% sedangkan siswa yang
belum tuntas sebanyak 7 orang atau 27%. Nilai rata-rata kelas yaitu 72. Siklus 2,
siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 22 orang maka ketuntasan belajar
klasikalnya mencapai 88%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 oarang atau 12%.
Selain itu, nilai rata-rata kelas siswa mencapai nilai 82.
Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulakan penerapan metode inkuiri pada
Siswa kelas VI SDI Wae Nakeng tahun pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan
keterammpilan menulis laporan pengamatan.
Kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis, laporan pengamatan, inkuiri

Abstract
This research was conducted to describe the improvement of writing observational
report skills in fourth-grade students of SDI Wae Nakeng in the 2019/2020 academic
year using the inquiry method.
The type of this research is Classroom Action Research with Kemmis and Mc
Taggart's CAR design, whose research procedure is in the form of a cycle consisting
of four stages, namely, planning, implementation and observation, and reflection.

62 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
Data collection techniques using observation tests, documentation. The research
subjects were the fourth-grade students of SDI Wae Nakeng for the 2019/2021
school year, totaling 26 people. As an indicator of the success of the action, the
criteria for individual mastery of 70 and classical learning completeness of 85% are
used.
The results showed that in the pre-action students' learning completeness reached
46% or equal to 12 of the 26 students who had finished studying, while the other 14
had not finished studying. The classical average value is 60. In Cycle 1, 19 students
complete or 73%, while 7 students who have not completed or 27% have completed.
The average value of the class is 72. In cycle 2, students who achieve completeness
as many as 22 people then complete classical learning reach 88%. Students who did
not complete as many as 3 students or 12%. In addition, the student's class average
score reached 82.
Based on this, it can be concluded that the application of the inquiry method to class
VI SDI Wae Nakeng students in the 2019/2020 school year can improve their skills
in writing observation reports.
Keywords: improvement, writing skills, observation reports, inquiry

PENDAHULUAN D’Angelo (Tarigan, 2008: 23),


Membangun relasi social yang mengatakan bahwa situasi yang
baik menuntut manusia untuk sering harus diperhatikan dalam menulis
berhubungan secara intens. Namun adalah maksud dan tujuan sang
dalam ralisasinya manusia tidak penulis, pembaca atau pemirsa, dan
dapat berhubungan secara intens waktu atau kesempatan.
secara langsung. Pada masa ini, Menulis bukalah keterampilan
misalnya dengan situasi pandemic yang bersifat instan tetapi harus
Covid 19, manusia tidak dapat dilatih secara terus-menerus dan
melakukan pertemuan tatap muka menjadi kebiasaan. Membangun
yang bersifat langsung. Maka pada kebiasaan menulis dapat
akhirnya manusia dibenturkan mengorganisasikan pikiran, dapat
untuk menciptakan sebuah pilihan meningkatkan keterampilan
baru, yaitu tetap berkomunikasi dan berbahasa lisan, dan dapat
membangun relasi secara intens membantu menyalurkan emosi.
dengan media lain. Salah satu media Mohamad Yunus dan Suparno (2009:
yang digunakan adalah media 1.4) mengemukakan manfaat
teknologi dan salah satu menulis adalah sebagai berikut.
keterampilan berbahasa yang Meningkatkan kecerdasan, 2)
dibutuhkan adalah keterampilan Mengembangkan daya inisiatif dan
menulis. kreativitas, 3) Menumbuhkan
Namun tidak semua orang keberanian, dan 4) Mendorong
mampu menulis, rendahnya kemauan dan kemampuan
keterampilan menulis, menghambat mengumpulkan informasi.
seseorang untuk mampu Pentingnya keterampilan menulis,
mengkomunikasikan idenya. juga menjadi perhatian kurikulum.

63 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
Wulan (2014:178) membandingkan persentase ketuntasan yang
titip fokus kurikulum mata pelajaran diperoleh hanya 46% saja.
bahasa Indonesia. Ia mengatakan Sedangkan 14 orang atau 54% belum
bahwa dalam KBK, mata pelajaran mencapai KKM.
Bahasa Indonesia SD memiliki enam Keterampilan menulis siswa
aspek kompetensi umum, salah masih rendah ditandai dengan (1)
satunya adalah keterampilan frekuensi kegiatan menulis yang
menulis. Dalam perubahan dilakukan oleh siswa sangat rendah,
kurikulum, pembelajaran yang (2) kualitas karya tulis siswa sangat
dirancang dalam Kurikulum 2013 buruk, (3) rendahnya antusiasme
adalah pembelajaran berbasis teks. dalam mengikuti pembelajaran
Empat aspek keterampilan bahasa Indonesia pada umumnya
berbahasa, yaitu menyimak, dan pembelajaran menulis pada
membaca, menulis, dan berbicara khususnya, dan (4) rendahnya
sudah terbidik di dalam kurikulum. kreativitas belajara siswa pada saat
Jadi dapat disimpulkan bahwa tjuan kegiatan belajar-mengajar menulis,
kurikulum adalah membangun Badudu (Suyono, 2004:5).
keterampilan berbahasa, termasuk Kondisi tersebut mendorong peneliti
menulis. untuk mencari solusi dengan
Menurut Depdikbud (2013), menerapkan metode berbeda yaitu
dengan adanya tambahan jam belajar memilih metode Inkuiri. Menurut
ini dan pengurangan jumlah Kunandar (2011: 232) ; Gulo
Kompetensi Dasar, guru memiliki (2020:85), mengatakan metode
keleluasaan waktu untuk inkuiri adalah rangkaian kegiatan
mengembangkan proses pembelajaran yang menekankan
pembelajaran yang berorientasi siswa pada proses berpikir secara kritis dan
aktif. Salah satu perwujudan dan analitis untuk mencari dan
komptensi itu di kelas IV adalah menemukan sendiri jawaban dari
kompetensi dasar menyajikan suatu masalah yang dipertanyakan.
simpulan secara lisan dan tulis dari Menurut Sanjaya (2007:193)
teks laporan hasil pengamatan atau langkah pembelajaran dengan
wawancara yang diperkuat oleh metode inkuiri terdiri dari orientasi.
bukti. Dalam kompetensi dasar ini, merumuskan masalah, merumuskan
yang diharapkan adalah siswa hipotesis. mengumpulkan data,
memiliki kemampuan untuk menulis menguji hipotesis. merumuskan
laporan dan membuat kesimpulan kesimpulan.
dari laporan pengamatan yang Keberhasilan penerapan metode
dibuat. Namun dalam kenyataannya, inkuiri telah dilakukan oleh beberapa
masih banyak siswa kelas IV SDI peneliti, seperti Penelitian yang
Wae Nakeng yang belum memiliki dilakukan oleh Zico Al Islam pada
keterampilan menulis yang baik, tahun 2019, dengan judul “Model
terutama keterampilan menulis Inquiry Learning Dalam Pembelajaran
laporan pengamatan dan membuat Menulis Teks Hasil Observasi pada
kesimpulan. Secara klasikal, hanya Siswa Kelas X SMAN 22 Bandung
12 orang siswa yang mampu Tahun Pelajaran 2019/2020”
memperoleh nilai 70 sehingga

64 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
Penelitian yang dilakukan oleh Sigit dibangun adalah dengan penerapan
Arif Bowo pada tahun 2017, dengan metode inkuiri pada siswa kelas VI
judul, “Peningkatan Motivasi Dan SDI Wae Nakeng tahun pelajaran
Keterampilan Menulis Teks Laporan 2019/2021 dapat meningkatkan
Hasil Observasi Menggunakan keterampilan menulis laporan
Metode Inquiry Based Learning Pada pengamatan.
Siswa Kelas X TKR 1 SMK Negeri 1
Kedawung Sragen. Penelitian ketiga METODE
leh Devi Andriani Ambarita pada
Jenis Penelitian ini adalah
tahun 2016, “Pengaruh Penerapan
Penelitian Tindakan Kelas. Dalam
Model Inkuiri Terhadap Kemampuan
penelitian ini desain penelitian yang
Menulis Teks Laporan Hasil
digunakan adalah desain PTK
Observasi Oleh Siswa Kelas X SMA
menurut Kurt Lewin (1940)
Negeri 1 Sipispis Tahun
kemudian dikembangkan oleh
Pembelajaran 2015/2016.”
Kemmis dan Mc.Taggart. Model yang
Mengapa metode inkuiri sesuai dikemukakan oleh Kemmis &
dengan materi teks obseravsi. McTaggart (dalam Iskandarwassid,
Kosasih (2012:75) mengungkapkan 2009:21). Prosedur penelitiannya
bahwa laporan pengamatan dalam bentuk siklus yang terdiri dari
merupakan karangan yang empat tahap yaitu, perencanaan,
memaparkan suatu penomena atau pelaksanaan dan observasi, dan
kejadian berdasarkan hasil refleksi. Teknik pengumpulan data
pengamatan. Dalam menulis teks dengan menggunakan tes, observasi,
observasi harus mengandung fakta, dan dokumentasi. Adapun subjek
bersifat objektif, bersifat kekinian / penelitian adalah siswa kelas IX SMP
terbaru, menambah pengetahuan Negeri 1 Lembor tahun pelajaran
dan wawasan pembacanya, 2019/2021 yang berjumlah 26
Permatasari (2020:9). Berdasarkan orang. Indikator keberhasilan
pendapat tersebut, maka metode tindakan, digunakan kriteria
inkuiri sangat sesuai, kareana ketuntasan individual sebesar 70 dan
metode inkuiri adalah metode yang ketuntasan belajar klasikal sebesar
mendorong siswa berpikir kritis dan 85%.
analisis, pertanyaan-pertanyaan dan
hipotesis yang disusun dalam metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
inkuiri akan menemukan
Hasil
jawabannya dalam kegiatan
obseravasi. Kegiatan pratindakan dilakukan
dalam rangka mengetahui kondisi
Maka berdasarkan pemaparan
awal siswa, khususnya yang
di atas, tujuan penelitian ini adalah
berkaitan dengan kemampuan
untuk mendeskripsikan peningkatan
menulis laporan hasil pengamatan.
keterampilan menulis teks laporan
Dalam kegiatan pratindakan peneliti
pengmatan siswa kelas IV SDI Wae
melakukan tes awal kemampuan
Nakeng Tahun Pelajaran 2019/2020
menulis teks laporan pengamatan.
dengan menggunakan metode
Kegiatan menulis yang dilakukan
inkuiri. Dan hipotesis tindakan yang
tidak menggunan metode inkuiri. .

65 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
Secara klasikal, hanya 12 orang pengamatan pada video. Siswa juga
siswa yang mampu memperoleh nilai dapat bertanya pada guru sendiri
70 sehingga persentase ketuntasan sebagai nara sumber. Topik
yang diperoleh hanya 46% saja. pengamatan siswa adalah cara
Sedangkan 14 orang atau 54% belum perkembangbiakan tanaman.
mencapai KKM. c. Merumuskan Hipotesis. Jadi
Siklus 1. Perencanaan, pada tahap hipotesis merupakan jawaban yang
ini, peneliti melakukan perencanaan sifatnya sementara dalam sebuah
sebagai berikut. (1) Membuat lembar permasalahan yang tengah dikaji.
observasi bagi guru dan siswa; (2) Guru mendorong siswa untuk
menyiapkan RPP; (3) membuat soal memberi jawaban atas beberapa
tes; (4) berdiskusi dengan rekan pertanyaan tadi, dalam bentuk table
sejawat. dan siswa harus memberi jawaban
Pelaksanaan, sementara. 1) Bagaimanakah bunga
Kegiatan Pendahuluan (30 Menit) berkembang biak, apakah vegatatif
Melakukan pembukaan dengan ataukah generatif? 2) Apasaja bagian
salam pembuka dan berdoa untuk dari bunga? 3) bagimanakah proses
memulai pembelajaran, memeriksa perkawinan pada bunga?
d. Mengumpulkan data. Adapun
kehadiran peserta didik sebagai sikap
tahapan ini dilakukan menjaring
disiplin. Lalu guru memberi motivasi
informasi yang diperlukan yang
pada siswa. Menjelaskan tujuan
nantinya digunakan untuk menguji
pembelajaran hari ini dan
hipotesis yang telah diajukan. Siswa
menjelaskan bahwa hari ini mereka
dan guru lalu menonton bersama
akan belajar menulis tes laporan
video tentang perkembangbiakan
pengamatan dengan mentode
bunga.
inkuiri.
e. Menguji Hipotesis. Pengujian
Kegiatan Inti ( 180 Menit ) hipotesis ini dilakukan untuk
a. Orientasi. Guru menuntun siswa mendapatkan jawaban yang bisa
unuk membaca teks penjelasan diterima berdasarkan data yang telah
tentang cara membuat kesimpulan. didapatkan dari proses pengumpulan
Guru lalu memperkuat pengetahuan data sebelumnya. Guru dan siswa
literasi siswa dengan menjelaskan lalu mengecek kebenaran jawaban
ulang materi yang dibaca. setelah video ditonton.
b. Merumuskan Masalah. guru
membawa siswa ke sebuah persoalan Kegiatan penutup (30 menit)
yang harus dipecahkan. Sebelum Peserta didik membuat
sebuh video ditayangkan, guru dan rangkuman/simpulan
siswa menyusun beberapa pelajaran.tentang point-point penting
pertanyaan, seperti 1) Bagaimanakah yang muncul dalam kegiatan
bunga berkembang biak, apakah pembelajaran yang baru dilakukan.
vegatatf ataukah generatif? 2) Guru membuat
Apasaja bagian dari bunga? 3) rangkuman/simpulan
bagimanakah proses perkawinan pelajaran.tentang point-point penting
pada bunga? Guru menyampiakan yang muncul dalam kegiatan
bahwa siswa akan melakukan pembelajaran yang baru dilakukan.

66 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
- Skor 1 jika siswa menulis pernyataan
Observasi, terdapat tiga hal yang umum kurang sesuai dengan judul
diobservasi, yaitu, hail tes, obseravsi - Skor 0 jika siswa tidak menulis sama
aktivitas guru dan observasi aktivitas sekali atau menulis suatu yang tidak
siswa. relevan sama sekali.

Aspek Deskripsi bagian


Table 1. Nilai Siklus 1
- Skor 4 jika siswa menulis deskripsi
Jumla bagian dengan sangat lengkap sesuai
Keteranga
Nilai h dengan objek yang diamati.
n
Siswa - Skor 3 jika siswa menulis deskripsi
Tidak bagian dengan lengkap sesuai
37 1
Tuntas dengan objek yang diamati.
Tidak - Skor 2 jika siswa menulis deskripsi
47 1
Tuntas bagian dengan cukup lengkap sesuai
Tidak dengan objek yang diamati.
53 2
Tuntas - Skor 1 jika siswa menulis deskripsi
Tidak bagian dengan kurang lengkap sesuai
58 2
Tuntas dengan objek yang diamati.
Tidak - Skor 0 jika siswa tidak menulis sama
63 1
Tuntas sekali atau menulis suatu yang tidak
74 6 Tuntas relevan sama sekali
79 5 Tuntas Aspek Deskripsi Manfaat
84 6 Tuntas - Skor 4 jika siswa menulis deskripsi
89 2 Tuntas manfaat dengan sangat lengkap
Total 26 sesuai dengan objek yang diamati.
Persentase - Skor 3 jika siswa menulis manfaat
Ketuntasa bagian dengan lengkap sesuai
n 73 dengan objek yang diamati.
- Skor 2 jika siswa menulis deskripsi
Deskriptor penilaian manfaat dengan cukup lengkap
Aspek Judul sesuai dengan objek yang diamati.
- Skor 2 jika siswa menulis judul - Skor 1 jika siswa menulis deskripsi
sesuai dengan objek yang diamati manfaat dengan kurang lengkap
- Skor 1 jika siswa menulis judul sesuai dengan objek yang diamati.
cukup sesuai dengan objek yang - Skor 0 jika siswa tidak menulis sama
diamati sekali atau menulis suatu yang tidak
- Skor 0 jika siswa tidak menulis sama relevan sama sekali
sekali atau menulis suatu yang tidak
relevan sama sekali Aspek Kesimpulan
Aspek Pernyataan Umum - Skor 2 jika siswa menulis kesimpulan
- Skor 3 jika siswa menulis pernyataan sesuai dengan hipotesis atau
umum sangat sesuai dengan judul keseluruhan teks
- Skor 2 jika siswa menulis pernyataan - Skor 1 jika siswa menulis kesimpulan
umum cukup sesuai dengan judul cukup sesuai dengan hipotesis atau
keseluruhan teks

67 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
- Skor 0 jika siswa tidak menulis sama Keterampilan mengelola
3
sekali atau menulis suatu yang tidak kelas
relevan sama sekali Keterampilan menutup
2
Aspek Ciri Kebahasaan pembelajaran
- Skor 4 jika siswa menulis teks Nilai 88
dengan aspek kebahasaan yang
sangat baik Refleksi
- Skor 3 jika siswa menulis teks
(1) Kemampuan menulis teks laporan
dengan aspek kebahasaan yang baik
siswa, beberapa hal yang bisa peneliti
- Skor 2 jika siswa menulis teks
refleksikan, yaitu sebagai berikut.
dengan aspek kebahasaan yang
Siswa yang tuntas sebanyak 19 orang
cukup baik
atau 73% sedangkan siswa yang
- Skor 1 jika siswa menulis teks
belum tuntas sebanyak 7 orang atau
dengan aspek kebahasaan yang
27%. Kondisi ini memang belum
kurang baik
mencapai target yang diinginkan,
- Skor 0 jika siswa tidak menulis sama
yaitu minimal 85% siswa (minimal 22
sekali atau menulis suatu yang tidak
dari 26 siswa) yang mencapai KKM
relevan sama sekali
70. Namun peneliti melihat adanya

Tabel 2. Aktivitas Siswa Siklus 1 menulis laporan pengmatan. Salah


Kriteria /Jumlah satu ciri perbaikan tersebut adalah
Aspek yang
Siswa dengan adanya peningkatan
Diamati
aik ukup urang ketuntasan klasikal yaitu 73 dari
rtib, disiplin, 17 5 4 persentase sebelumnya 46% di
mandiri, aktif pratindakan.
bertanya dan 64% 20% 16% (2) Aktivitas siswa, keterlibatan siswa
menjawab dalam pembelajaran cukup baik.
Siswa tampak antusias mengikuti
Tabel 3. Aktivitas Guru Siklus 1 pembelajaran. Hal ini ditandai
dengan persentase sikap (dengan
kriteria baik) mencapai angka 64%.
Total Sedangkan pada kriteria cukup
Aspek Yang Dierhatikan persentasenya 20%, sikap siswa
Skor
dengan kriteria kurang mencapai
Rencana Pelaksanaan 16%.
3
Pembelajaran (3) Kinerja guru, kemampuan guru
Apersepsi 2 dalam memimpin dan melaksanakan
Penyampaian tujuan pembelajaran sangat baik. Adapun
2
pembelajaran penilaian yang diperoleh guru
Ketepatan penggunaan mencapai angka 88.
3
metode (4) Berdasarkan perolehan nilai, terlihat
Keteramipan bertanya 3 bahwa siswa masih mengalami
Keteramipan memberi kesulitan dalam menulis gagasan
3
penguatan umum, dekripsi manfaat dan
penggunaan bahasa Indonesia serta

68 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
kaidahnya. Guru akan menjelaskan bagimanakah proses perkawinan
ulang 3 materi pokok ini dan pada bunga? Guru menyampiakan
berusaha untuk untuk lebih banyak bahwa siswa akan melakukan
mengarahkan siswa pada siklus pengamatan pada video. Siswa juga
berikutnya dapat bertanya pada guru sendiri
sebagai nara sumber. Topik
Siklus 2 pengamatan siswa adalah cara
Perencanaan Siklus 2 perkembangbiakan tanaman.
berdasarkan hasil refleksi siklus 1, c. Merumuskan Hipotesis. Jadi
namun secara umum persiapan hipotesis merupakan jawaban yang
masih sama, yaitu (1) Membuat sifatnya sementara dalam sebuah
lembar observasi bagi guru dan permasalahan yang tengah dikaji.
siswa; (2) menyiapkan RPP; (3) Guru mendorong siswa untuk
membuat soal tes; (4) berdiskusi memberi jawaban atas beberapa
dengan rekan sejawat. Pelaksanaan, pertanyaan tadi, dalam bentuk table
Pelaksanaan, dan siswa harus memberi jawaban
sementara. 1) Bagaimanakah bunga
Kegiatan Pendahuluan (30 Menit)
berkembang biak, apakah vegatatif
Melakukan pembukaan dengan
ataukah generatif? 2) Apasaja bagian
salam pembuka dan berdoa untuk dari bunga? 3) bagimanakah proses
memulai pembelajaran, memeriksa perkawinan pada bunga?
kehadiran peserta didik sebagai sikap d. Mengumpulkan data. Adapun
disiplin. Lalu guru memberi motivasi tahapan ini dilakukan menjaring
pada siswa. Menjelaskan tujuan informasi yang diperlukan yang
pembelajaran hari ini dan nantinya digunakan untuk menguji
menjelaskan bahwa hari ini mereka hipotesis yang telah diajukan. Siswa
akan belajar menulis tes laporan dan guru lalu menonton bersama
pengamatan dengan mentode video tentang perkembangbiakan
inkuiri. bunga.
e. Menguji Hipotesis. Pengujian
Kegiatan Inti ( 180 Menit ) hipotesis ini dilakukan untuk
a. Orientasi. Guru menuntun siswa mendapatkan jawaban yang bisa
unuk membaca teks penjelasan diterima berdasarkan data yang telah
tentang cara membuat kesimpulan. didapatkan dari proses pengumpulan
Guru lalu memperkuat pengetahuan data sebelumnya. Guru dan siswa
literasi siswa dengan menjelaskan lalu mengecek kebenaran jawaban
ulang materi yang dibaca. setelah video ditonton.
b. Merumuskan Masalah. guru Kegiatan penutup (30 menit)
membawa siswa ke sebuah persoalan
Peserta didik membuat
yang harus dipecahkan. Sebelum
rangkuman/simpulan
sebuh video ditayangkan, guru dan
pelajaran.tentang point-point penting
siswa menyusun beberapa
yang muncul dalam kegiatan
pertanyaan, seperti 1) Bagaimanakah
pembelajaran yang baru dilakukan.
bunga berkembang biak, apakah
Guru membuat
vegatatf ataukah generatif? 2)
rangkuman/simpulan
Apasaja bagian dari bunga? 3)

69 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
pelajaran.tentang point-point penting Rencana Pelaksanaan
3
yang muncul dalam kegiatan Pembelajaran
pembelajaran yang baru dilakukan. Apersepsi 3
Penyampaian tujuan
3
Observasi, terdapat tiga bagian yang pembelajaran
diaobservasi, yaitu, hail tes, obseravsi Ketepatan penggunaan
3
aktivitas guru dan observasi aktivitas metode
siswa. Keteramipan bertanya 3
Keteramipan memberi
3
Table 4. Nilai Siklus 2 penguatan
Keterampilan mengelola
Jumla 3
Keteranga kelas
Nilai h
n Keterampilan menutup
Siswa 3
pembelajaran
Tidak
58 2 Nilai 100
Tuntas
Tidak
68 1 Refleksi
Tuntas
74 5 Tuntas (1) Kemampuan menulis laporangan
79 4 Tuntas pengamatansiswa, beberapa hal yang
84 3 Tuntas bisa peneliti refleksikan, yaitu
sebagai berikut. Siswa yang tuntas
89 5 Tuntas
sebanyak 23 orang atau 88%
95 6 Tuntas
sedangkan siswa yang belum tuntas
Total 26 sebanyak 3 orang atau 12%. Kondisi
Persentase ini telah mencapai taret sehingga
Ketuntasa tindakan dapat dihentikan.
n 88 (2) Aktivitas siswa, keterlibatan siswa
dalam pembelajaran menulis cukup
Tabel 5. Aktivitas Siswa Siklus 2 baik. Siswa tampak antusias
Kriteria /Jumlah mengikuti pembelajaran. Hal ini
Aspek yang Siswa ditandai dengan persentase sikap
Diamati Bai Cuk Kura (dengan kriteria baik) mencapai
k up ng angka 79%. Sedangkan pada kriteria
Tertib, 20 4 1 cukup persentasenya 16%, sikap
disiplin, siswa dengan kriteria kurang
mandiri, aktif mencapai 5%.
79% 16% 5% (3) Kinerja guru, kemampuan guru
bertanya dan
menjawab dalam memimpin dan melaksanakan
pembelajaran sangat baik. Adapun
Tabel 6. Aktivitas Guru Siklus 2 penilaian yang diperoleh guru
mencapai angka 100
Pembahasan
Kemampuan menulis laporan
Total
Aspek Yang Dierhatikan pengamatan dilihat dari enam aspek,
Skor
baik pada siklus 1 maupun pada

70 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
siklus 2. Berdasarkan diagram
batang dapat diketahui bahwa,
terdapat peningkatan nilai pada 82
tulisan siswa. 72
60

Diagram 1 Nilai Menulis Laporan


Pengamatan
PRATINDAKAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

88
98 92 92 96 Kesimpulan
87
76 74 66 75 Siswa kelas IX SMP 1 lembor
58 63
tahun Siswa kelas VI SDI Wae
Nakeng tahun pelajaran 2019/2020
mengalami masalah dalam
kemampuan menulis laporan
pengamatan. Hal ini diperkuat oleh
Siklus 1 Siklus 2
hasil tes awal, yaitu 46% atau sama
dengan 12 orang dari 26 siswa yang
tuntas belajar, sedangkan 14 orang
Diagram 2 Ketuntasan belajar lainnya belum tuntas belajar. Siklus
klasikal Siklus 1 dan siklus 2 1, siswa yang tuntas sebanyak 19
orang atau 73% sedangkan siswa
yang belum tuntas sebanyak 7 orang
atau 27%. Nilai rata-rata kelas yaitu
88%
72.
73%
Siklus 2, siswa yang mencapai
54%
46% ketuntasan sebanyak 22 orang maka
27% ketuntasan belajar klasikalnya
mencapai 88%. Siswa yang tidak
PRATINDAKAN SIKLUS 1 SIKLUS 2 tuntas sebanyak 3 oarang atau 12%.
Tuntas Tidak Tuntas Selain itu, nilai rata-rata kelas siswa
mencapai nilai 82.
Aktivitas siswa, keterlibatan
siswa dalam pembelajaran menulis
Diagram 3. Nilai Rata-rata klasikal pengalaman dengan pendekatan
kontektual sangat baik. Hal ini
ditandai dengan persentase aktivitas
positif siswa yang semakin naik.
Sama halnya dengan kinerja guru
yang semakin baik.
Berdasarkan hal ini maka
dapat disimpulakan penerapan
metode inkuiri pada Siswa kelas VI
SDI Wae Nakeng tahun pelajaran

71 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022
2019/2020 dapat meningkatkan Suparno dan Mohammad Yunus. 2008.
keterammpilan menulis laporan Keterampilan dasar Menulis.
pengamatan. Jakarta: Universitas Terbuka
Suyono, S. 2004. Buku Ajar Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Penyakit Dalam. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI
Depdikbud. (2013). Kurikulum 2013. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis
Jakarta: Depdikbud. (Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa). Bandung: Angkasa
Devi Andriani Ambarita . 2016.
Pengaruh Penerapan Model Inkuiri WWulan, Sri Ningsing. 2013.
Terhadap Kemampuan Menulis Perkembangan Mutakhir
Teks Laporan Hasil Observasi Pendidikan Bahasa Indonesia:
Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.
Sipispis Tahun Pembelajaran Jurnal Mimbar Sekolah Dasar,
2015/2016. Medan: Jurusan Volume 1 Nomor 2
Bahasa Dan Sastra Indonesia, Zico Al Islam.2019. Model Inquiry Learning
Fakultas Bahasa dan Seni, Dalam Pembelajaran Menulis
Universitas Negeri Medan Teks Hasil Observasi Pada Siswa
Gulo, W.2002. Strategi Belajar Kelas X SMAN 22 Bandung Tahun
Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo Pelajaran 2019/2020. Bandung:
Program Studi Pendidikan
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks. Bahasa Dan Sastra Indonesia,
Bandung: Yrama Widya. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas
Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan
Pasundan
Kelas Sebagai pengembangan
Profesi Guru. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
Permatasari, Indri Anatya. 2020.
Modul Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Jakarta: Depdikbud
Sanjaya, W. 2007. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sigit Arif Bowo. 2017. Peningkatan
Motivasi Dan Keterampilan
Menulis Teks Laporan Hasil
Observasi Menggunakan Metode
Inquiry Based Learning Pada
Siswa Kelas X TKR 1 SMK Negeri
1 Kedawung Sragen. Surakarta:
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Program,
Pascasarjana Kependidikan,
Universitas Sebelas Maret.

72 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai