Anda di halaman 1dari 93

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR

ORGANISASI MAHASISWA(ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2020

I. Status
Tata tertib ini digunakan dalam Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo Tahun 2020
II. Sifat
MUSYAWARAH BESAR adalah musyawarah tertinggi pada Dewan yang bersifat
perwakilan berdasarkan permusyawaratan mahasiswa dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan ditingkat lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo.
III. Kekuasaan dan Wewenang
1. Memilih dan Mengesahkan Ketua DPM dan KPLM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.
2. Membahas syarat-syarat kepengurusan organisasi mahasiswa (ORMAWA)
Poltekkes Kemenkes Gorontalo, laporan pertanggung jawaban (LPJ) setiap
kegiatan, dan tata tertib persidangan.
IV. Penanggung Jawab
Penanggung jawab Musyawarah Besar adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.
V. Peserta
1. Peserta Musyawarah Besar terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau.
2. Peserta penuh adalah ORMAWA dan Perwakilan Kelas POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.
3. Peserta peninjau Adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa, LDK Medis, Dewan
Racana, dan Tamu Undangan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
VI. Hak Peserta
1. Setiap peserta Musyawarah Besar berhak mengikuti setiap persidangan pada
Musyawarah Besar.
2. Setiap peserta penuh dan peninjau (Mahasiswa) mempunyai hak bicara dan hak
suara.
VII. Kewajiban Peserta
1. Seluruh peserta wajib mengikuti setiap persidangan pada Musyawarah Besar dan
tidak dibolehkan meninggalkan setiap agenda-agenda sidang tanpa persetujuan
pimpinan sidang.
2. Setiap peserta Musyawarah Besar wajib bersikap sopan dan tertib serta tidak
mengganggu jalannya Musyawarah Besar.
3. Absen akan dilakukan pada saat registrasi awal dan akhir.
4. Sanksi yang akan diberikan jika tidak mengikuti MUBES secara penuh akan ditindak
lanjuti oleh kemahasiswaan jurusan masing-masing.
5. Satu ID zoom bisa digunakan dua orang contoh DIII KEB_Irawati Usman /
DPM_Rahmawati Alinti.
6. Pada saat mubes berlangsung peserta diwajibkan menyalakan video dan untuk
microphone bisa diaktivkan apabila presidium sidang memberikan Qourum hak bicara.
7. Pada saat pemilihan bakal calon ketuan DPM dan Ketua KPLM akan diambil dari room
chat dengan catatan nama terbanyak yang diajukan oleh quorum.
8. Proses pemilihan Ketua DPM dan KPLM akan dibagikan link dari panitia.
9. Untuk peserta diharapkan telah memastikan jaringan dapat memadai proses MUBES
berlangsung
10. ID dan Password akan dibagikan 1 jam sebelum kegiatan berlangsung
11. Setiap peserta wajib join 30 menit sebelum agenda persidangan dimulai. Jika ada peserta
yang terlambat boleh masuk namun hanya mempunyai hak bicara tidak
mempunyai hak suara. Kecuali jumlah Quorum kurang dari jumlah yang telah
ditetapkan, peserta yang terlambat baru akan mempunyai hak suara dan hak
bicara.
12. Bagi perserta :
a. Peserta penuh : menggunakan pakaian bebas rapi, dan almamater
b. Peserta peninjau : menggunakan pakaian bebas rapi
VIII. Sidang- Sidang
Musyawarah Besar terdiri dari Sidang Pleno.
IX. Presidium Sidang
1. Presidium telah dipilih oleh panitia dengan mempertimbangkan syarat-syarat:
a. Perwakilan ormawa
b. Perwakilan kelas
c. Serta mempertimbangkan pada saat proses persidangan berlangsung.
2. Presidium sidang bertugas memimpin jalannya Musyawarah Besar.
3. Presidium sidang berwenang mempertahankan tata tertib Musyawarah Besar.
4. Presidium sidang bertugas membuat ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar.
5. Presidium sidang tidak mempunyai hak untuk dipilih menjadi Bakal Calon Ketua DPM
dan Ketua KPLM.
X. Qourum
1. Musyawarah Besar dapat dianggap sah jika dihadiri oleh ½ + 1 peserta
musyawarah.
2. Jika point (1) tidak terpenuhi maka sidang akan dilanjutkan sesuai kesepakatan
quorum.
XI. Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan pada Musyawarah Besar dilaksanakan secara
musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila point (1) tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
XII. Sanksi – Sanksi
1. Teguran
2. Pencabutan hak bicara
3. Pencabutan hak suara
XIII. Mekanisme Sanksi
1. Melanggar tata tertib pada point VII tentang kewajiban peserta akan dikenakan
sanksi berupa teguran sebanyak 3x.
2. Jika point (1) tetap dilanggar maka dicabut hak bicaranya
3. Jika point (2) tetap dilanggar maka dicabut hak suaranya.
XIV. Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut oleh presidium
sidang dengan persetujuan peserta Musyawarah Besar.
MUKADIMAH
Berangkat dengan nilai-nilai ikatan moral dan sumber daya manusia yang sadar akan
hak dan tanggung jawabnya untuk mewujudkan cita-cita Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka
terbentuklah Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) Politeknik kesehatan Kemenkes Gorontalo.
Tuntunan zaman yang terus berubah, menghendaki suatu penyesuaian dan
peningkatan peran organisasi kemahasiswaan sebagai bagian integral dalam system
pendidikan nasional dan perangkat perguruan tinggi sebagai civitas akademika, yang
merupakan bagian integral dari masyarakat bangsa dan Negara, mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kemenkes Gorontalo perlu menyiapkan dan membina diri agar menjadi kader-
kader bangsa yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta
penyadaran bela Negara dalam mengupayakan penggunaan untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional dengan berpedoman pada
kaedah moral, hukum, dan etika ilmu pengetahuan, kepentingan masyarakat serta
memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi sehingga segenap potensi yang
dimiliki dipandang perlu diaktualisasikan untuk membawa organisasi kemahasiswaan dalam
bingkai perwujudan tujuan pendidikan nasional dan tujuan organisasi.
Dalam setiap aktivitas mahasiswa harus berdasarkan pada prinsip dari, oleh dan untuk
mahasiswa dengan memberikan peran dan keleluasaan yang lebih besar pada mahasiswa
sebagai pelaku perubahan dan pengusung tonggak estafet kepemimpinan. Oleh karena itu,
perlu adanya partisipasi mahasiswa untuk mengawasi dan mengontrol kinerja Lembaga
Kemahasiswaan melalui system keterwakilan ataupun individu.
Meyakini akan suatu kondisi dimana aktifitas mahasiswa tetap mengacu pada prinsip
Kedaulatan Mahasiswa (dari, oleh dan untuk mahasiswa), maka dibentuklah suatu lembaga
kemahasiswaan yang digerakkan dengan pedoman berbentuk Anggaran Dasar (AD) sebagai
berikut :
ANGGARAN DASAR (AD)
ORGANISASI MAHASISWA (ORMAWA)
POLITEKNIK KEMENKES GORONTALO
PERIODE 2019 – 2021

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Wadah ini bernama Organisasi Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo disingkat ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.

Pasal 2
WAKTU
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO disahkan pada
tahun 1994 oleh pengurus BPM sampai waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
KEDUDUKAN
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo bertempat di kampus
Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

BAB II
ASAS DAN LANDASAN
Pasal 4
ASAS
1. ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo berasaskan,
kekeluargaan, kerja sama dan profesionalisme.
2. ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo berdasarkan asas
prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa (Kedaulatan Mahasiswa) dengan merujuk
Kepmen Dikbud RI Nomor : 155/U/1998 (Bab 1 Pasal 2)

Pasal 5

LANDASAN

ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo berlandaskan Tri


Dharma Perguruan Tinggi.

BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 6
TUJUAN

Terciptanya insan akademis yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa
serta berilmu dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjunjung tinggi
almamater.

Pasal 7
USAHA
1. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan civitas
akademika.
2. Mengusahakan kesejahteraan mahasiswa dan memperjuangkan kepentingan
mahasiswa di lingkungan kampus.
3. Dalam pencapaian tujuan, ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo mengadakan usaha yang tidak bertentangan dengan asas dan landasan.

BAB IV
SIFAT DAN STATUS
Pasal 8
SIFAT
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo bersifat moralitas,
terbuka dan independent.

Pasal 9
STATUS
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo adalah organisasi intra
perguruan tinggi berstatus otonom dan merupakan kelengkapan non struktural POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo dengan merujuk Kepmen Dikbud RI 155/U/1998
(Bab 3 Pasal 4)

BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 10
Kepengurusan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo adalah
mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo yang terdaftar dalam
Surat Keputusan (SK) Kepengurusan sebagai mahasiswa aktif.

BAB VI
KEKUASAAN, FUNGSI DAN WEWENANG
Pasal 11
KEKUASAAN
Kekuasaan tertinggi berada ditangan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo (secara struktural) dan dilaksanakan sepenuhnya melalui MUBES
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.

Pasal 12
FUNGSI
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo berfungsi menampung
dan menyalurkan aspirasi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.
Pasal 13
WEWENANG
1. Memberikan kritik dan saran dalam rangka pencapaian tujuan Tri Dharma Perguruan
Tinggi POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.
2. Merancang dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang
mendukung kearah pencapaian tujuan.

BAB VII
STRUKTUR KELENGKAPAN ORGANISASI ORMAWA
Pasal 14
Struktur kelengkapan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo
terdiri dari :
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo.
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
4. Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
5. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo.

BAB VIII
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO
Pasal 15
Dewan Perwakilan Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES Gorontalo
adalah badan/lembaga legislatif di tingkat ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo yang selanjutnya disingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo.

Pasal 16
PENGESAHAN DAN PERESMIAN
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Gorontalo disahkan oleh forum Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo untuk diresmikan secara administratif yang diketahui
oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo selaku kepala pemerintahan mahasiswa dan Direktur POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES Gorontalo.

Pasal 17
SIDANG-SIDANG
Sidang-sidang Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES Gorontalo terdiri dari :
1. Musyawarah Besar
2. Musyawarah Luar Biasa
3. Sidang Pleno
4. Sidang Komisi
5. Sidang Triwulan

BAB IX
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO
Pasal 18
Badan Eksekutif Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah Badan/Lembaga eksekutif ditingkat ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO yang selanjutnya disingkat BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 19
BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO disahkan dan dilantik oleh
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO, dan diresmikan secara administratif oleh Direktur POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
Pasal 20
RAPAT-RAPAT
Rapat BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO terdiri dari :
1. Rapat Presidium
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pengurus
4. Rapat Kementerian

BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
QUORUM
1. Ketetapan Qourum dikembalikan ke masing-masing organisasi yang bersangkutan
2. Apabila ayat 1 (satu) tidak terpenuhi, maka sidang atau rapat dijalankan sesuai dengan
kesepakatan Qourum dan selanjutnya sidang atau rapat dianggap sah.

Pasal 22
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ayat 1 (satu) tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (voting).

BAB XI
KEUANGAN
Pasal 23
Sumber dana kelembagaan bersumber dari :
1. Dana kemahasiswaan
2. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat
3. Dana partisipasi mahasiswa
4. Iuran kepengurusan

BAB XII
ATRIBUT
Pasal 24
1. Ketetapan atribut kelembagaan dikembalikan ke struktural yang bersangkutan dengan
mengacu pada AD/ART
2. Atribut kelembagaan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO hanya bisa dipakai/dikenakan oleh anggota kelembagaan ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

BAB XIII
LAGU
Pasal 25
Lagu Organisasi adalah Mars POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XIV
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
Pasal 26
Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan organisasi Intra dan terdaftar dalam ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang selanjutnya di singkat
HMJ.

BAB XV
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI
Pasal 27
Himpunan Mahasiswa Prodi merupakan kelengkapan organisasi sebagai Integral ke
Himpunan Mahasiswa Jurusan dan terdaftar dalam ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang selanjutnya di singkat HMP.

BAB XVI
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
Pasal 28
Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan organisasi intra kampus dan terdaftar dalam
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang selanjutnya
disingkat UKM.
BAB XVII
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
MAHASISWA
Pasal 29
PEMILIHAN UMUM
Pemilu adalah pesta demokrasi yang merupakan wujud nyata dari bentuk kedaulatan
mahasiswa.

Pasal 30
KOMISI PEMILIHAN LANGSUNG MAHASISWA
Komisi pemilihan langsung mahasiswa adalah badan pelaksana pemilihan langsung yang
dibentuk dalam MUBES POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang
disingkat KPLM.

BAB XVIII
PERUBAHAN-PERUBAHAN
Pasal 31
1. Perubahan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), Garis-Garis
Besar Haluan Organisasi (GBHO), Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi
(APBO), Aturan-Aturan Tambahan Organisasi (AATO) dan ketetapan-ketetapan
lainnya hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Besar dan atau musyawarah luar
biasa yang diadakan oleh DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Untuk mengubah Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), Garis-
Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi
(APBO), Aturan-Aturan Tambahan Organisasi (AATO) organisasi mahasiswa
(ORMAWA) harus disetujui sekurang-kurangnya ½ n tambah 1 dari jumlah peserta
sidang Musyawarah Besar dan musyawarah luar biasa DEWAN PERWAKILAN
MAHASISWA (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XIX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 32
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akan diatur secara tersendiri
dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar.
BAB XX
ATURAN PERALIHAN
Pasal 33
Pada saat mulai berlakunya Anggaran Dasar ini, maka aturan-aturan yang menyangkut
organisasi mahasiswa (ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO sebelumnya tidak berlaku dan disahkan dengan diketuknya palu sidang.
BAB XXI
PENETAPAN
Pasal 34
1. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
pertama kalinya disusun dan disahkan oleh pengurus PBM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1994-1997 pada bulan April
1995, bertempat diruang 302 kampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
pertama kalinya direvisi dan disahkan untuk kedua kalinya oleh pengurus BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1998-1999 pada
bulan September 1998, bertempat diruang 222 kampus POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
3. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kedua kalinya direvisi dan disahkan untuk ketiga kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1999-2000 pada
bulan Mei 1999.
4. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketiga kalinya direvisi dan disahkan untuk keempat kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2000-2001 pada
bulan Agustus 2000.
5. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keempat kalinya direvisi dan disahkan untuk kelima kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2001-2002 pada
bulan Desember 2001.
6. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kelima kalinya direvisi dan disahkan keenam kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2002-2003 pada
bulan Mei 2002.
7. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keenam kalinya direvisi dan disahkan ketujuh kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2003-2004 pada
bulan Maret 2003.
8. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketujuh kalinya direvisi dan disahkan kedelapan kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2005-2006 pada
Maret 2005.
9. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kedelapan kalinya disusun kembali dan disahkan kesembilan kalinya oleh pengurus
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2007-
2008 pada hari Jumat tanggal 2 Maret 2007.
10. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kesembilan kalinya disusun kembali dan disahkan kesepuluh kalinya oleh DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2008-2009 pada
hari Jumat tanggal 11 Juli 2008.
11. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kesepuluh kalinya disusun kembali dan disahkan kesebelas kalinya oleh pengurus
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2009-
2010 pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2009.
12. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kesebelas kalinya disusun dan disahkan keduabelas kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2010-2011 pada
hari Sabtu tanggal 26 Maret 2011.
13. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kedua belas kalinya disusun kembali dan disahkan ketiga belas kalinya oleh pengurus
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
14. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketiga belas kalinya disusun kembali dan disahkan keempat belas kalinya di Aula
Direktorat lantai 3 pada tanggal 09 Desember tahun 2017 oleh pengurus ORMAWA
dan perwakilan kelas POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
15. AD ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keempat belas kalinya disusun kembali dan disahkan kelima belas kalinya di Aula
Direktorat lantai 3 pada tanggal 06 April 2019 oleh pengurus ORMAWA dan
perwakilan kelas POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
16. AD ini dinyatakan sah dan berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


ORGANISASI MAHASISWA(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
PERIODE 2019 – 2021

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah


mereka yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan.

Pasal 2

Syarat-syarat keanggotaan adalah :

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO pada semester berjalan.
3. Telah lulus Pra PPSM dan PPSM serta PTR sebagai mahasiswa POLITEKNIK
KESEHATAN KEMEKES GORONTALO.
4. Setiap anggota hanya bisa mengikuti 1 (satu) organisasi dalam setiap kepengurusan.

Pasal 3

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


berhak :
a. Memilih dan dipilih.
b. Mendapat perlakuan dan pelayanan yang sama.
c. Menyalurkan aspirasi secara lisan dan atau tulisan tanpa diskriminasi dari pihak
manapun
2. Anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
berkewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) serta
peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di lingkungan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Menjunjung tinggi, memelihara dan menjaga nama baik Almamater
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 4
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

Berakhirnya keanggotaan ORMAWA karena :

1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri dengan alasan yang dipertanggungjawabkan.
3. Status kemahasiswaannya telah berakhir.
4. Diberhentikan dari keanggotaan sesuai dengan sanksi yang diberikan yang diatur
dalam konstitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 5
SANKSI-SANKSI
1. Setiap anggota atau pengurus lembaga kemahasiswaan ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang melanggar konstitusi serta hasil-
hasil Musyawarah Besar dan atau aturan-aturan organisasi lainnya dapat dikenakan
sanksi-sanksi sebagai berikut:
a. Peringatan dan teguran baik secara lisan maupun tulisan
b. Skorsing dan atau pencabutan sementara hak sebagai anggota atau pengurus
lembaga mahasiswa.
c. Pemecatan dari kepengurusan
2. Sanksi berupa peringatan dan atau teguran baik secara lisan maupun tulisan terhadap
anggota atau pengurus lembaga ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dilakukan oleh DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
3. Sanksi yang berupa skorsing terhadap anggota atau pengurus lembaga ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dilakukan pada sidang
pleno yang diadakan khusus untuk itu.
4. Sanksi berupa pemecatan dari jabatan terhadap pengurus lembaga ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dilakukan pada muslub
dan sidang pleno yang diadakan khusus untuk itu akan tetapi diikut sertakan dalam
kegiatan kemahasiswaan.
5. Kriteria pelanggaran dan mekanisme pelanggaran sanksi akan diatur dalam Aturan-
aturan Tambahan Organisasi (AATO).

Pasal 6
PEMBELAAN
1. Anggota atau pengurus lembaga ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO yang akan dikenakan sanksi dapat melakukan pembelaan diri dalam
forum yang diadakan khusus untuk itu.
2. Kriteria dan mekanisme pembelaan akan diatur dalam aturan-aturan Tambahan
Organisasi (AATO).

BAB II
STRUKTUR KELENGKAPAN ORMAWA
Pasal 7
Struktur kelengkapan organisasi yang terdapat dalam tubuh ORMAWA memiliki
fungsionaris yang masing-masing saling berkoordinasi dalam mewujudkan tujuan
ORMAWA yang diatur dalam konstitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 8
HUBUNGAN
1. Hubungan antara DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dengan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
koordinatif.
2. Hubungan antara BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dengan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
koordinatif dan konsultatif.
3. Hubungan antara BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dengan Himpinan Mahasiswa Jurusan (HMJ) bersifat Koordinatif dan Kooperatif.
4. Hubungan antara HMJ dengan HMP bersifat Koordinatif dan Kooperatif
5. Hubungan antara BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bersifat koordinatif dan kooperatif.
6. Hubungan anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dengan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
bersifat aspiratif.
BAB III
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO
Pasal 9
STATUS
1. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah badan/lembaga
permusyawaratan tertinggi dalam tubuh ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
2. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO merupakan lembaga
kelengkapan organisasi sebagai bagian integral ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang representatif.

Pasal 10
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Meninjau dan menetapkan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART),
Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi
(APBO), Aturan-aturan Tambahan Organisasi (AATO) dan rekomendasi.
2. Menjunjung tinggi dan melaksanakan konstitusi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Mensosialisasikan konstitusi ORMAWA kepada seluruh organisasi dalam tubuh
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
4. Menetapkan kriteria pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
5. Mengawasi dan mengevaluasi jalannya mekanisme dan pelaksanaan program kerja BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
6. Melakukan koordinasi dengan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
7. Memberi kritik, saran dan pendapat pada presiden dan wakil presiden Badan BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
8. Mengamandemen konstitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO jika dianggap perlu.
9. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai penanggung
jawab mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
yang dilaksanakan melalui Panitia MubesMubes.
10. Mengadakan mubes luar biasa jika dianggap perlu atas nama ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
11. Membuat aturan-aturan organisasi (TAP DPM) yang tidak diatur dalam AD/ART
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
12. Membentuk Panitia MubesMubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
13. Memberi sanksi organisasi kepada anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO atas usul dan pertimbangan Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM) sesuai dengan konstitusi.

Pasal 11
STRUKTUR
1. Struktur kepengurusan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO terdiri dari :
a. Pengurus inti (presidium)
b. Komisi
2. Pengurus inti (presidium) terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil ketua
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Ketua komisi
3. Pengurus Komisi terdiri dari :
a. Staf Komisi
4. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO merupakan kesatuan
yang bersifat kolektif.

Pasal 12
KEPENGURUSAN
Pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO terdiri dari
utusan/kader yang pernah mengikuti organisasi intra kampus dan diusung Himpunan
mahasiswa Jurusan dipilih oleh Ketua DPM yang terpilih dalam musyawarah Besar
ORMAWA.

Pasal 13
MEKANISME PEMILIHAN KETUA
Ketua DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dipilih langsung
oleh seluruh peserta Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 14
SYARAT-SYARAT PENGURUS DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
1. Pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
c. Berstatus sebagai mahasiswa aktif POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO
d. Tidak pernah mencemarkan nama baik almamater maupun organisasi.
e. Tidak terikat dalam suatu ikatan kerja pada suatu instansi baik negeri maupun
swasta.
f. Pernah aktif dalam organisasi intra kampus.
g. Telah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) / LK I
h. Telah lulus sebagai peserta PRA PPSM, PPSM dan PTR.
i. Membuat pernyataan tertulis untuk menjadi anggota DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Ketua DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mahasiswa aktif POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Pernah aktif dalam organisasi intra kampus serta menduduki jabatan strategis.
d. Jika sementara menjabat dalam organisasi lain, siap untuk mengundurkan diri dari
jabatannya dan melampirkan surat pengunduran diri dari organisasi tersebut.
e. Tidak cacat akademik dan non akademik.
f. Telah melalui minimal 4 semester
g. Tidak pernah mencemarkan nama baik almamater.
h. Memiliki etika dan tanggung jawab kerja yang baik.
i. Telah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) / LK I
(Menyertakan sertifikat).
j. Telah lulus sebagai peserta PRA PPSM, PPSM dan PTR.
k. Bersikap adil dan tidak berpihak organisasi manapun.
l. Tidak menjabat sebagai posisi stuktural di organisasi manapun.

Pasal 15
KOMISI
1. Komisi adalah bentuk perpanjangan tangan dari ketua DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Anggota komisi dipilih oleh ketua DPM terpilih.
3. Struktur komisi terdiri dari :
a. Komisi A (Konstitusi).
b. Komisi B (Kesejahteraan Mahasiswa).
c. Komisi C (Hubungan Mahasiswa dan Birokrasi).
Pasal 16
MASA KEPENGURUSAN
1. Masa kepengurusan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah selama 1 (satu) periode kepengurusan atau terhitung mulai setelah disahkannya
anggota DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang baru.
2. Kepengurusan anggota DPM berakhir apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Masa keanggotaan telah berakhir.
c. Pengunduran diri dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
d. Status kemahasiswaannya telah berakhir.
e. Diberhentikan karena melanggar ketentuan organisasi.
Pasal 17
PERTANGGUNG JAWABAN
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bertanggung jawab
kepada ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dalam
bentuk laporan aktifitas melalui Mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

BAB IV
PANITIA MUBES
Pasal 18
STATUS
Panitia MUBES diangkat dan dimandati oleh DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 19
SIFAT
Panitia Mubes bersifat otonom.

Pasal 20
WAKTU
Panitia Mubes dibentuk minimal 1 (satu) bulan sebelum Mubes ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dilaksanakan dan setelah selesainya
Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
maka Panitia Mubes dinyatakan bubar dengan sendirinya.
Pasal 21
TUGAS
1. Panitia Mubes bertugas menyelenggarakan mubes ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan Musyawarah Besar ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Panitia Mubes bartugas menyusun dan mempersiapkan segala rancangan bahan-bahan
persidangan pada mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Panitia Mubes dalam penyusunan rancangan bahan-bahan dan persiapan dapat melakukan
rekonstruksi sesuai dengan kebutuhan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dan rekomendasi peserta mubes.

Pasal 22
FUNGSI
Panitia Mubes dalam keadaan tertentu dapat memberikan penjelasan-penjelasan pada peserta
MUBES atas tanggapan pada rancangan bahan-bahan Musyawarah Besar atas persetujuan
presidium sidang.

BAB V
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 23
STATUS
Musyawarah Besar merupakan kekuasaan tertinggi pada tingkat DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
ditingkat Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 24
SIFAT
Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
bersifat mengikat dan kolektif.

Pasal 25
WAKTU
1. Musyawarah Besar dilaksanakan setelah selesainya masa kepengurusan ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dalam satu periode.
2. Peninjauan AD & ART dilakukan 2 tahun sekali dan apabila ditinjau kembali, hanya pada
BAB tertentu.

Pasal 26
PESERTA
1. Peserta penuh Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO adalah seluruh anggota ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO terdiri dari:
a. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
b. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
c. Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP)
d. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
e. Perwakilan Mahasiswa
2. Peserta peninjau Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO terdiri dari Dewan Racana dan Tamu Undangan.
3. Peserta penuh dan peserta peninjau mempunyai hak bicara dan hak suara (Mahasiswa).

Pasal 27
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Memilih dan mengesahkan ketua DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Melantik anggota dewan terpilih DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Meninjau, merumuskan dan menetapkan anggaran dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga
(ART), Aturan-aturan Tambahan Organisasi (AATO), Garis-garis Besar Haluan
Organisasi (GBHO), Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (APBO), dan
rekomendasi mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Mengesahkan serta melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO .
5. Menerima Permohonan Pengesahan HMJ, HMP dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
(bila dibentuk).
6. Mengevaluasi, mencabut dan mengesahkan permohonan pengesahan HMJ, HMP dan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) (bila dibentuk).

BAB VI
MUSLUB
Pasal 28
STATUS
Muslub adalah kekuasaan tertinggi setelah Musyawarah Besar pada tingkat
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dalam pengambilan
keputusan dan kebijakan ditingkat lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 29
SIFAT
Muslub POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat mengikat dan
terbuka.

Pasal 30
WAKTU
Muslub DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO diadakan dalam
kondisi luar biasa pada tingkat lembaga kemahasiswaan.

Muslub dilakukan apabila:

1. Pemecatan secara tidak terhormat Presiden BEM.


2. Apabila harus dilaksanakan peninjauan kembali AD & ART, APBO, AATO, dan
GBHO dalam keadaan mendesak.

Pasal 31
PESERTA
1. Peserta Muslub POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah
pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan atau
undangan.
2. Peserta penuh adalah pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Peserta peninjau adalah undangan.
4. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara.
5. Peserta peninjau mempunyai hak bicara.

Pasal 32
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Meninjau kembali hasil-hasil Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mengamandemen kostitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO jika dianggap perlu.
3. Memberi sanksi organisasi kepada anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO sesuai dengan konstitusi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB VII
SIDANG PLENO
Pasal 33
STATUS
Sidang Pleno adalah kekuasaan tinggi pada tingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 34
SIFAT
Sidang pleno DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
mengikat, terbuka dan kolektif.

Pasal 35
WAKTU
Sidang pleno DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan.

Pasal 36
PESERTA
1. Peserta Sidang Pleno DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan
atau undangan.
2. Peserta penuh adalah pengurus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Peserta peninjau adalah undangan.
4. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara.
5. Peserta peninjau mempunyai hak bicara.

Pasal 37
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Merumuskan, meninjau dan menetapkan hasil-hasil Sidang Komisi DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mengevaluasi kinerja anggota DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Hasil sidang pleno DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dapat memberikan memorandum BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Hasil sidang pleno DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dapat memberikan rekomendasi untuk melaksanakan Muslub.
BAB VIII
SIDANG KOMISI
Pasal 38
STATUS
Sidang Komisi adalah kekuasaan tinggi pada tingkat komisi DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 39
SIFAT
Sidang Komisi DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
mengikat.

Pasal 40
WAKTU
Sidang komisi DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO diadakan
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan.

Pasal 41
PESERTA
Peserta Sidang Komisi adalah ketua komisi dan anggota komisi masing-masing.

Pasal 42
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Membahas dan mengevaluasi masalah-masalah yang berkaitan dengan komisi masing-
masing.

BAB IX
SIDANG TRIWULAN
Pasal 43
STATUS
Sidang triwulan adalah kekuasaan tinggi pada tingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dalam mengevaluasi BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

Pasal 44
SIFAT
Sidang triwulan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
mengikat.

Pasal 45
WAKTU
Sidang triwulan diadakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Pasal 46
PESERTA
Peserta sidang triwulan adalah pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dan presidium BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 47
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Melalukan evaluasi terhadap kinerja pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO tiap 3 (tiga) bulan dalam 1 (satu) periode keprngurusan.

BAB X

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO

Pasal 48

STATUS
BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO merupakan lembaga
kelengkapan organisasi sebagai bagian integral ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO yang representative.

Pasal 49
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Menjabarkan dan melaksanakan GBHO ditingkat ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Menjunjung tinggi dan melaksanakan konstitusi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Menampung, menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
4. Melakukan koordinasi kepada DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
5. Melakukan koordinasi kepada UKM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
6. Melakukan koordinasi dengan Kaur Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
7. Melaksanakan hasil-hasil rapat kerja.

Pasal 50
STRUKTUR
1. Struktur kepengurusan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO terdiri dari :
a. Pengurus inti (presidium)
b. Kementerian
2. Pengurus inti (presidium) terdiri dari :
a. Presiden
b. Wakil presiden
c. Sekretaris Presiden
d. Bendahara
3. Pengurus Kementerian terdiri dari :
a. Staf Kementerian

Pasal 51
KEPENGURUSAN
Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO terdiri
dari mahasiswa aktif dan dipilih langsung oleh presiden dan wakil presiden terpilih.

Pasal 52

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

1. Presiden dan wakil presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO dipilih langsung pada saat Pemilihan Umum (PEMILU) Mahasiswa
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Presiden dan wakil presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dipilih dalam 1 (satu) paket oleh setiap mahasiswa POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Bila presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
mangkat, berhenti, atau berhalangan menjalankan kewajiban dalam masa jabatannya,
maka ia digantikan oleh Wakil Presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
4. Tata cara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang KPUM.

Pasal 53

SUMPAH PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden BEM POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersumpah menurut agama dan berjanji dengan
sungguh-sungguh dihadapan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO, sebagai berikut :

Sumpah Presiden dan Wakil Presiden :

“Demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah akan memenuhi tugas dan kewajiban saya
sebagai Presiden (Wakil Presiden) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan sebaik-
baiknya berdasarkan ketentuan yang ada dalam konstitusi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan menjalankan ketetapan DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTAL, Undang-Undang ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO, serta peraturan perundang-
undangan lainnya.”

Pasal 54
KEKUASAAN DAN WEWENANG PRESIDEN
1. Membentuk, mengganti dan memberhentikan pengurus BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
3. Menjabarkan dan melaksanakan GBHO dalam bentuk susunan program kerja.
4. Menentukan kebijakan internal dan eksternal ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO sesuai dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO),
Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (APBO) dan Aturan-aturan Tambahan
Organisasi (AATO).
5. Mengesahkan secara administrative susunan pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 55

SYARAT-SYARAT PENGURUS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

1. Presiden dan Wakil Presiden


a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Merupakan mahasiswa aktif POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
c. Pernah aktif dalam organisasi intra kampus (UKM).
d. Telah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) / LK 1
(Menyertakan Sertifikat)
e. Telah lulus Pra PPSM, PPSM, dan PTR (Menyertakan Sertifikat).
f. Membuat pernyataan secara tertulis untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden yang
telah ditanda tangani di atas Materai 6000.
g. Untuk Calon Presiden : Minimal Semester 3 berjalan dan Calon Wakil presiden :
Minimal 2 Semester berjalan.
h. Mempunyai kredibilitas keorganisasian.
i. Tidak pernah mencemarkan nama baik Almamater dan tidak cacat organisasi.
j. Tidak menjabat sebagai struktural di organisasi manapun.
k. Presiden dan Wakil Presiden dipilih berdasarkan suara terbanyak pada Pemilihan
Langsung.
l. Tidak menduduki Jabatan Strategis ORMAWA dikampus, jika menempati jabatan
strategis maka harus bersedia mengundurkan diri yang ditanda tangani oleh Ketua
Organisasi sebelumnya.
m. Wajib Mengisi formulir Calon Presiden dan Wakil Presiden oleh Panitia KPL yang
ditanda tangani di atas Materai 6000.

Untuk ketentuan Kriteria Bakal Calon diserahkan kepada Panitia KPLM.


2. Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengurus ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Pernah aktif dalam organisasi intra (UKM) atau external kampus serta menduduki
jabatan struktural.
d. Telah atau akan mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) / LK I.
e. Telah lulus Pra PPSM, PPSM, dan PTR (Menyertakan Sertifikat).
f. Membuat pernyataan secara tertulis untuk menjadi anggota BEM.
g. Telah melalui minimal 2 (dua) semester.
h. Mempunyai kredibilitas keorganisasian.
i. Tidak pernah mencemarkan nama baik Almamater dan Organisasi.
j. Tidak menjabat sebagai struktural di organisasi manapun.

Pasal 56

KEMENTRIAN

Kementrian BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah


perpanjangan tangan dari Presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dalam membantu dan melaksanakan tugas pemerintahan.

Pasal 57

MASA KEPENGURUSAN
1. Masa kepengurusan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah 1 (satu) periode kepengurusan.
2. Presiden BEM dan wakil presiden BEM dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya
sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Kepengurusan berakhir apabila masa kepengurusan telah berakhir.

Pasal 58

PERTANGGUNG JAWABAN

1. Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bertanggung


jawab terhadap ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
melalui forum mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Mekanisme pertanggungjawaban akan diatur dalam ketetapan tersendiri.

BAB XIII

RAPAT KERJA

Pasal 59

STATUS

Rapat Kerja merupakan pengambilan keputusan tertinggi pada tingkat BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dipanegara dalam hal penyusunan program
kerja.

Pasal 60

SIFAT

Rapat Kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat


mengikat.

Pasal 61
WAKTU
1. Rapat kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Musyawarah Besar.
2. Rapat Kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilaksanakan 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan dan dalam kondisi tertentu
Rapat Kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dapat
dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.

Pasal 62
PESERTA
1. Peserta rapat kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan
atau undangan.
2. Peserta penuh Rapat Kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO adalah pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Peserta peninjau Rapat Kerja BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO adalah anggota DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dan atau undangan.
4. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara.
5. Peserta peninjau mempunyai hak bicara.

Pasal 63
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Membahas, menyusun dan menetapkan program dan operasional kerja organisasi dalam 1
(satu) periode kepengurusan.

BAB XII
RAPAT PRESIDIUM
Pasal 64
STATUS
Rapat Presidium merupakan pengambilan keputusan tertinggi setelah Rapat Kerja pada
tingkatan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 65
SIFAT
Rapat Presidium bersifat mengikat.

Pasal 66
WAKTU
Rapat Presidium dikondisikan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 67
PESERTA
Peserta Rapat Presidium adalah Presidium BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 68

KEKUASAAN DAN WEWENANG

1. Meninjau dan menetapkan struktur dan komposisi pengurus BEM POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mengevaluasi hasil-hasil Rapat Kementrian.

BAB XIII
RAPAT PENGURUS
Pasal 69
STATUS
Rapat pengurus merupakan kekuasaan tertinggi pada tingkatan pengurus BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 70
SIFAT
Rapat Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
mengikat.

Pasal 71
WAKTU
Rapat Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.

Pasal 72
PESERTA
Peserta Rapat Pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah pengurus BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

Pasal 73
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Meninjau dan menetapkan struktur dan komposisi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa.
2. Mengambil keputusan tentang perkembangan organisasi secara umum.
3. Mengevaluasi kinerja kepengurusan.

BAB XIV
RAPAT KEMENTRIAN
Pasal 74
STATUS
Rapat Kementrian merupakan kekuasaan tertinggi pada tingkat departemen BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 75
SIFAT
Rapat Kementrian BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat
mengikat.

Pasal 76
WAKTU
Rapat Kementrian BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun.

Pasal 77
PESERTA
Peserta rapat kementrian BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
adalah anggota masing-masing kementrian.

Pasal 78
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Membahas dan merumuskan penyelesaian atas segala aktivitas yang terjadi dalam intern
dan extern kampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Membuat penyesuaian terhadap pelaksanaan program dan operasional kerja yang
mengalami perubahan di tingkat lembaga dan organisasi kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Rapat Departemen dapat memberikan rekomendasi pada presiden BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk mengadakan Rapat Pengurus.

BAB XV
KEUANGAN
Pasal 79
SUMBER DANA
Sumber dana kelembagaan bersumber dari :
1. Dana kemahasiswaan.
2. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
3. Iuran Partisipasi Mahasiswa:
a. Setiap mahasiswa mengumpulkan uang sebanyak Rp. 500 per minggu.
b. Uang yang telah dikumpulkan akan diserahkan ke masing-masing HMJ.

BAB XVI
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
Pasal 80
STATUS
1. HMJ adalah organisasi tertinggi pada tingkat jurusan
2. HMJ adalah tempat menyalurkan aspirasi mahasiswa, pada tinggkat jurusan

Pasal 81
KEDUDUKAN
Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan kelengkapan organisasi sebagai Integral
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 82
KEPENGURUSAN
Hal-hal yang menyangkut kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan akan di atur melalui
ketetapan masing-masing HMJ.

Pasal 83
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Mempunyai dan menyampaikan Aspirasi Mahasiswa pada tingkat jurusan.
2. Melakukan pengkaderan (LK 1) mahasiswa pada tingkat jurusan.
3. Melakukan koordinasi kepada BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Melaksanakan hasil rapat kerja paling lambat seminggu setelah kegiatan berlangsung.

Pasal 84
STRUKTUR DAN MEKANISME PEMILIHAN
Struktur kepengurusan dan tatacara pemilihan di serahkan sepenuhnya kepada masing-
masing HMJ dan secara struktural terpisah dari Lembaga Kemahasiswaan.

Pasal 85
PENGESAHAN
Pengesahan Himpunan Mahasiswa Jurusan di sahkan pada Musyawarah Besar ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XVII
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI
Pasal 86
STATUS
1. HMP adalah organisasi tertinggi pada tingkat prodi
2. HMP adalah wadah untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada tingkat prodi

Pasal 87
KEDUDUKAN
Himpunan Mahasiswa Prodi merupakan kelengkapan organisasi sebagai Integral ke
Himpunan Mahasiswa Jurusan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 88
KEPENGURUSAN
Hal-hal yang menyangkut kepengurusan Himpunan Mahasiswa Prodi akan di atur melalui
ketetapan masing-masing HMP.
Pasal 89
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. Mempunyai dan menyampaikan Aspirasi Mahasiswa pada tingkat prodi.
2. Melakukan pengkaderan (LK 1) mahasiswa pada tingkat prodi.
3. Melakukan koordinasi kepada HMJ POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Melaksanakan hasil rapat kerja paling lambat seminggu setelah kegiatan berlangsung.

Pasal 90
STRUKTUR DAN MEKANISME PEMILIHAN
Struktur kepengurusan dan tatacara pemilihan di serahkan sepenuhnya kepada masing-
masing HMP dan secara struktural masuk kedalam Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Pasal 91
PENGESAHAN
Pengesahan Himpunan Mahasiswa Prodi di sahkan pada Musyawarah Besar ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XVIII
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)
Pasal 92
STATUS
1. Unit kegiatan mahasiswa (UKM) merupakan organisasi pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa ditingkat perguruan tinggi berdasarkan Kepmen 155 Pasal
1 ayat 5.
2. Jenis-jenis UKM terdiri dari :
a. UKM Jurnalistik
b. UKM Kesenian
c. UKM Olahraga
d. UKM Keagamaan

Pasal 93
KEDUDUKAN
Unit kegiatan mahasiswa (UKM) merupakan kelengkapan organisasi sebagai bagian
integral ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 94
KEPENGURUSAN
Hal-hal yang menyangkut kepengurusan unit kegiatan mahasiswa (UKM) akan diatur melalui
ketetapan masing-masing UKM.

Pasal 95

KEKUASAAN DAN WEWENANG

1. Menampung, merencanakan, mengembangkan, dan melaksanakan kegiatan minat dan


bakat, penalaran secara ilmiah dalam bidang tertentu ditingkat perguruan tinggi.
2. Memberi saran dan kritik kepada Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Membentuk sub unit kegiatan sesuai dengan bidang UKM masing-masing.
4. Membangun hubungan kemitraan dengan Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 96
STRUKTUR DAN MEKANISME PEMILIHAN

Struktur kepengurusan dan tata cara pemilihan pengurus diserahkan sepenuhnya kepada
masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan secara structural terpisah dari lembaga
kemahasiswaan.

Pasal 97

PENGESAHAN

Pengesahan unit kegiatan mahasiswa (UKM) disahkan pada Musyawarah Besar BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 98

PENCABUTAN

Pencabutan status Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) disahkan pada Musyawarah Besar BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 99
PERTANGGUNGJAWABAN
1. Mekanisme pertanggungjawaban diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM).
2. Hasil pertanggungjawaban disosialisasikan kepada ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dalam hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 100

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Hal-hal yang menyangkut pengambilan keputusan diatur secara tersendiri oleh masing-
masing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

BAB XIX
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Pasal 101
STATUS
Pemilu adalah peserta demokrasi mahasiswa ditingkat ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 102
WAKTU
Pemilihan umum (PEMILU) mahasiswa diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.

Pasal 103
PESERTA
Peserta pemilu adalah Seluruh Mahasiswa Aktif yang telah disahkan oleh KPLM.

Pasal 104
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pemilu diselenggarakan untuk memilih dan menetapkan wakil-wakil mahasiswa pada
tingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan sekaligus
memilih presiden dan Sekertaris Jendral BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

BAB XX
KOMISI PEMILIHAN LANGSUNG MAHASISWA (KPLM)
Pasal 105
STATUS
KPLM adalah lembaga/badan independen dalam menyelenggarakan pemilu.

Pasal 106
SYARAT-SYARAT KETUA DAN KEANGGOTAAN KPLM
1. Syarat-syarat Ketua KPLM terdiri dari :
a. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Berstatus mahasiswa aktif
c. Bersikap netral pada setiap bakal calon presiden dan calon wakil presiden mahasiswa
dalam kampanye
d. Memiliki jiwa kepemimpinan
e. Minimal semester 3 untuk mahasiswa Poltekkes Kemenkes Gorontalo.
f. Bersedia menjadi ketua KPLM yang disertai dengan surat pernyataan.
2. Keanggotaan KPLM ditunjuk dan diMandat penuh oleh Ketua KPLM yang terpilih.
3. Syarat-syarat keanggotaan akan ditentukan kemudian oleh Ketua KPLM yang terpilih.

Pasal 107
WAKTU
KPLM dibentuk pada saat MUBES sebelum berakhirnya periode kepengurusan.

Pasal 108
MASA KERJA
Masa kerja KPLM dinyatakan berakhir setelah terbentuknya KPLM yang baru.

Pasal 109
KEKUASAAN DAN WEWENANG
1. KPLM bertugas menyusun dan mempersiapkan segala rancangan tata cara dan
mekanisme pemilihan pada pemilu.
2. KPLM dalam penyusunan rancangan bahan-bahan dan persiapan dapat melakukan
rekonstruksi sesuai dengan kebutuhan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
3. Hal-hal yang belum diatur akan diatur selanjutnya oleh KPLM selama tidak bertentangan
dengan konstitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

BAB XXI
RANGKAP JABATAN
Pasal 110
Yang dimaksud dengan Rangkap Jabatan adalah anggota yang sedang menduduki 1 (satu)
jabatan struktural dan dalam periode yang sama tidak dapat menduduki satu jabatan
structural kepengurusan pada ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

BAB XXII
ATRIBUT
Pasal 111
Atribut kelembagaan terdiri dari :
1. Lambang / Logo.
2. Bendera.
3. Jas Almamater.
4. Kartu Mahasiswa.
5. Atribut-atribut lain yang akan disesuaikan kemudian.

BAB XXIII
Pasal 112
LAGU
Lagu/Mars POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah lagu/mars
organisasi yang digunakan sampai waktu yang tidak ditentukan.

BAB XXIV
Pasal 113
MEDIA PUBLIKASI
Media publikasi lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO berupa :

1. Group-group Lembaga Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO yang ada di jejaring social.
2. Madding Lembaga Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

BAB XXV
ATURAN PERUBAHAN
Pasal 114
Anggaran rumah tangga (ART) ini hanya dapat diubah dalam Musyawarah Besar atau
muslub ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XXVI
PEMBUBARAN
Pasal 115
1. Pembubaran lembaga kemahasiswaan hanya dapat dilakukan oleh consensus mahasiswa
melalui mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Setelah lembaga kemahasiswaan dibubarkan harta benda Lembaga Kemahasiswaan
kemudian diserahkan kembali pada pengelola.

BAB XXVII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 116
1. Setiap anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
berkewajiban mengetahui AD / ART yang telah ditetapkan oleh DEWAN
PERWAKILAN MAHASISWA (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Setiap anggota ORMAWA harus menaati AD / ART dan barang siapa yang melanggar
akan dikenakan sanksi-sanksi organisasi sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
tersendiri.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini kan diatur secara tersendiri
dalam aturan-aturan tambahan organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga.

BAB XXVIII
PENETAPAN
Pasal 117

1. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk


pertama kalinya disusun dan disahkan oleh pengurus BPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO periode 1994 – 1997 pada bulan april 1995, bertempat
diruang 302 kampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO JL A .
P.Pettarani NO.27 Ujung pandang.
2. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
pertama kalinya direvisi dan disahkan untuk kedua kalinya pleh pengurus BPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1998 – 1999 pada
bulan September 1998, bertempat diruang 222 kampus POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO JL . Perintis Kemerdekaan KM.9 Tamalanrea Makassar.
3. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kedua kalinya direvisi dan sahkan untuk ketiga kalinya oleh opengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1999 – 2000 pada
bulan Mei 1999, bertempat di Yayasan Daru salam JL . Perintis Kemerdekaan KM . 19
Sudiang Makassar.
4. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketiga kalinya direvisi dan disahkan untuk ke empat kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2000 – 2001 pada
bulan Agustus 2000, bertempat di Hasanudin Meeting Room, Hotel Delta JL . Sultan
Hasanudin No.23 Makassar.
5. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keempat kalinya direvisi dan disahkan untuk kelima kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2001 – 2002 pada
bulan Desember 2001, bertempat dikompleks Bukit aruga Antang, Gedung LEC I
Makassar.
6. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kelima kalinya direvisi dan disahkan keenam kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2002 – 2003 pada bulan Mei 2002,
bertempan di Growth Center APTISI Wijaya IX Makassar.
7. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keenam kalinya direvisi dan disahkan ketujuh kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2003 – 2004 pada bulan Maret
2003, bertempat di APTISI GROWTH CENTER Wilayah IX Sulawesi.
8. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketujuh kalinya direvisi dan disahkan ke delapan kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2005 – 2006 pada
bulan Maret 2005, bertempat di Wisma LATOBBANG.
9. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk ke
delapan kalinya disusun kembali dan disahkan ke Sembilan kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2007 – 2008 pada
hari Jum’at tanggal 02 Maret 2007, bertempat di LEC. Bukit Baruga Antang Makassar.
10. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
kesembilan kalinya disusun kembali dan disahkan ke sepuluh kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2008 – 2009 pada
hari Minggu tanggal 13 Juli 2008, bertempat di Balai Ketransmigrasian Makassar.
11. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk ke
sepuluh kalinya di susun kembali dan disahkan ke sebelas kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO PERIODE 2009 – 2010
pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2009, bertempat digedung LPTQ Talasapang
Makassar.
12. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk ke
sebelas kalinya disusun kembali dan disahkan ke duabelas kalinya oleng pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO PERIODE 2010 – 2011
pada hari Selasa tanggal 27 Maret 2011, bertempat di AULA LEMA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
13. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keduabelas kalinya disusun dan disahkan ke tigabelas kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO PERIODE 2012 – 2013
pada hari Jum’at tanggal 28 September 2012, bertempat di LEC I ATHIRAH Bukit
Buruga Antang Makassar.
14. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
ketigabelas kalinya disusun kembali dan disahkan ke empatbelas kalinya oleh pengurus
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO PERIODE 2017 –
2018. Pada tanggal 10 Desember 2017 bertempat di Aula Direktorat Lantai 3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
15. ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk
keempatbelas kalinya disusun kembali dan disahkan ke limabelas kalinya oleh pengurus
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO PERIODE 2019 –
2021. Pada tanggal 6 April 2019 bertempat di Aula Direktorat Lantai 3 POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
16. ART ini dinyatakan sah dan berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)
ORGANISASI MAHASISWA(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
PERIODE 2019 – 2021

BAB I

MUKADDIMAH

Menyadari dan meyakini akan potensi nilai-nilai ikatan moral dan sumberdaya
manusia sebagai modal dasar yang dimiliki mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO, maka pada tanggal 28 oktober 1994 bertempat di ujung
pandang terbentuklah Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO sebagai wadah pemersatu mahasiswa POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO secara keseluruhan yang terimplementasikan
lewat organisasi kemahasiswaan.

Organisasi kemahasiswaan sebagai suatu wahana dan sarana pengembangan nilai-


nilai intelektual yang termanifestasikan dalam gerak roda kepengurusan. Terkadang
berbenturan dengan berbagai masalah yang mengakibatkan hilangnya arah dan sarana
sehingga pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya mengalami
hambatan.

Selayaknya organisasi yang beridentitas kemahasiswaan pada setiap anggotanya


haruslah berlandaskan keintelektualan, menjunjung tinggi derajat kebebasan dalam berfikir
dan bertindak untuk kepentingan mahasiswa, Almamater, masyarakat dan bangsa namun
tidak menampilkan tanggung jawab kepada pimpinan perguruan tinggi dan bertanggung
jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, selaku mahluk ciptaan-Nya.

Untuk mewujudkan tujuan organisasi kemahasiswaan dalam hal ini lembaga


kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO maka perlu
suatu penjabaran lebih lanjut dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).

A. Pengertian
1. Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Adalah merupakan suatu haluan dalam
garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak dan sikap seluruh anggota ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang dirumuskan dan
ditetapkan pada Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
2. Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) merupakan implementasi dari AD /
ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang
aplikasinya dilakukan secara utuh, teratur, terpadu dan sistematis oleh kelembagaan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

B. Maksud dan tujuan


1. Maksud
Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Dimaksudkan untuk memberi dasar-
dasar, arah dan sasaran serta langkah-langkah bagi kelangsungan organisasi dalam
melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang sehingga secara bertahap cita-cita ORMAWA seperti
yang dimaksud dalam AD dapat tercapai.
2. Tujuan
Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Dibentuk untuk mewujudkan tujuan
lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
secara terpadu, bertahap dan berkesinambungan dalam periodesasi kepengurusan
menuju cita-cita perguruan tinggi POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

C. Fungsi
1. Sebagai pedoman pelaksanaan program-program lembaga secara menyeluruh, terpadu
dan terkendali.
2. Sebagai landasan bagi pengurus lembaga kemahasiswaan untuk menyusun,
memahami dan menjelaskan program-program kerja dalam periode kepengurusan.
3. Sebagai sarana komunikasi antar pengurus lembaga kemahasiswaan.

D. Landasan
1. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
2. Pedoman-pedoman organisasi lainnya yang ditetapkan pada Musyawarah Besar
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

E. Modal Dasar
Modal dasar yang dimiliki ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO adalah perpaduan potensi nilai-nilai ikatan moral dan sumber daya
anggota.
F. Sistematika penyusunan
Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Merupakan gambaran rinci tentang
arah pengembangan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka GBHO
disusun dan dituangkan dalam pola umum program ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dengan sistematika sebagai berikut :
1. Pendahuluan.
2. Program dasar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Pola umum jangka panjang ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Pola umum jangka pendek ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
5. Mekanisme kerja organisasi.
6. Penutup.
7. Penetapan.

BAB II

PROGRAM DASAR

ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

A. TUJUAN ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


Tujuan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah
sesuai dengan Anggaran dasar (AD) ORMAWA.
B. POTENSI DASAR
Potensi dasar pengembangan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO merupakan modal dasar yang dimiliki oleh mahasiswa POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO baik yang dimiliki secara personal maupun
institusional yaitu :
1. Status dan kedudukan Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai penjabaran KEPMENDIKBUD
No.155/1998, tentang pedoman umum lembaga kemahasiswaan.
2. Kuantitas dan kualitas mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO yang terdiri atas satu disiplin ilmu dengan tradisi bermahasiswa dan
berlembaga sebagai kesinambungan generasi yang mendukung terciptanya kondisi
yang dialogis dan demokratis.
3. Alumni POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang tersebar di
berbagai bidang kehidupan.
4. Potensi POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai salah
satu sentrum pendidikan tinggi dalam pengembangan Indonesia.
5. Keberadaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai
institusi pendidikan yang mendasar pada tradisi keilmuan.
6. Potensi POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai pusat
pengembangan ilmu pendidikan tentang kesehatan, seni dan budaya serta ilmu
pengetahuan umum.
C. SASARAN PELAKSANAAN PROGRAM
Sebagai organisasi kemahasiswaan, maka sasaran program pelaksanaan ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO adalah peningkatan kualitas
anggotanya sehingga terwujud organisasi yang bertaqwa, kreatif, mandiri, humanis serta
memiliki penguasaan ilmu di bidang kesehatan, teknologi, seni dan budaya, sebagai
sumberdaya manusia yang dicita-citakan.
D. KUALITAS MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
1. Kualitas Iman
a. Sikap dan perilaku mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO yang dilandasi ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Nilai-nilai moral sebagai landasan solidaritas etis terhadap masyarakat, dirinya
sendiri dan lingkungannya.
2. Kualitas Ilmu
Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menerapkannya pada
masyarakat dalam kerangka nilai-nilai akademika yang ditujukan untuk pencerahan.
3. Kualitas Amal
a. Rela berkorban sebagai wujud kepedulian akan kepentingan masyarakat sebagai
perwujudan solidaritas kesetia kawanan social.
b. Kualitas iman dan ilmu didarmabaktikan demi terwujudnya masyarakat adil dan
makmur.
4. Kualitas Insan
Adalah keikhlasan mengamalkan potensi yang dimilikinya untuk kemaslahatan umat.

BAB III

POLA UMUM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN JANGKA PANJANG


ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

Untuk memberikan arah dan orientasi pengembangan yang berkesinambungan, perlu


ditetapkan suatu pola umum pengembangan kemahasiswaan yang berpedoman pada dasar
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang secara
bertahap dilaksanakan dari periode ke periode secara terencana dan terpadu.

Berdasarkan program dasar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO, disusunlah program umum pengembangan kemahasiswaan jangka panjang
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai acuan yang
bersifat umum dan mendasar bagi penataan lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

A. PENGERTIAN
Program umum jangka panjang adalah acuan dasar yang bersifat umum bagi perumusan
kegiatan-kegiatan dan pelaksanaannya secara berkesinambungan dari periode ke periode
yang selanjutnya dilaksanakan ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
B. ARAH DAN SASARAN
1. Program umum jangka panjang (PUJP), disusun untuk melanjutkan cita-cita
kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dengan
menitik beratkan pada tahap pengkaderan, yang menjadikan seluruh kegiatan
keorganisasian sebagai prosesi pengkaderan.
2. Perlunya pedoman pengkaderan yang baku dan senantiasa dikaji dan ditingkatkan
terus menerus untuk mencapai kesempurnaan yang disesuaikan dengan kondisi serta
pengembangan masa yang akan datang.
3. Kecintaan dan menanamkan almamater dalam proses pengkaderan sehingga terwujud
integrasi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
4. Terwujudnya PUJP ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO sehingga ditetapkan tahapan penjabaran yang dilakukan secara
teratur, terencana dan terpadu yang meliputi :
a. Tahap 1 : dititik beratkan pada pembinaan pola hubungan yang komunikatif dan
harmonis antar anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
b. Tahap 2 : dititik beratkan pada pelaksanaan proses regenerasi yang terpadu dan
terencana.
c. Tahap 3 : dititik beratkan pada kontinuitas pelaksanaan kaderisasi dan pelatihan
kepemimpinan pada masing-masing tingkat pelatihan.
d. Tahap 4 : dititik beratkan pada pemberdayaan alumni latihan kepemimpinan
sebagai follow up pelatihan, yang didukung oleh proses kaderasi secara informal.
e. Tahap 5 : dititik beratkan pada pembinaan pola komunikasi timbal balik
organisasi se POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
maupun pihak-pihak eksternal.
f. Tahap 6 : mendayagunakan secara optimal potensi anggota dan alumni.
g. Tahap 7 : dititik beratkan pada pemenuhan fasilitas lembaga dan keperluan-
keperluan lainnya.
C. PROGRAM UMUM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN JANGKA
PANJANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
1. Peningkatan kualitas Organisasi MahasiswaPOLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
1.1. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjang kegiatan anggota.
1.2. Kegiatan-kegiatan diluar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO untuk menunjang peningkatan kualitas anggota.
2. Peningkatan Kualitas Lembaga
2.1. Melakukan riset kelembagaan
2.2. Mengadakan kegiatan dalam rangka penguatan dan kemandirian lembaga
2.3. Mengadakan kerjasama eksternal dalam rangka penguatan jaringan
kelembagaan
2.4. Merumuskan format pengkaderan yang bercirikan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan disesuaikan dengan
perkembangan kondisi kemahasiswaan.
2.5. Pelaksanaan pengkaderan secara mandiri sebagai perwujudan otoritas
pengkaderan yang harus sejalan dengan kebutuhan mahasiswa.
2.6. Evaluasi tentang system pengkaderan yang telah ada secara kontinu.
3. Peningkatan kualitas pengurus dan pengelolaan organisasi
3.1. Mengadakan Up-Grading kepengurusan
3.2. Agar pengelolaan organisasi dapat dilakukan secara optimal, perlu peningkatan
manajerial dan memiliki loyalitas saat dedikasi yang tinggi dari seluruh
pengurus. Selain itu pemenuhan sarana dan prasarana organisasi harus mendapat
perhatian sesuai dengan tuntutan zaman.
3.3. Pengembangan organisasi harus didukung adanya penaatan serta informasi dan
komunikasi yang efektif.
4. Peningkatan peran Organisasi MahasiswaPOLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
4.1. Peran ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
secara intern
a. Turut serta dalam prosesi pengambilan keputusan yang menyangkut
kepentingan mahasiswa.
b. Mengusahakan segala bentuk fasilitas yang ada hubungannya dengan
kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa.
c. Menjadi mitra dengan pengelola POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dalam pengembangan kemahasiswaan dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan nasional.
4.2. Peran ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
secara ekstern yaitu :
a. Ikut aktif dalam memperhatikan peningkatan kecerdasan, keadilan,
harmonisasi dan kesejahteraan masyarakat.
b. Mencermati setiap kebijakan pemerintah local atau nasional.
c. Menjalin komunikasi yang efektif dan kerjasama dan lembaga-lembaga
eksternal.
BAB IV

POLA UMUM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN JANGKA PENDEK


ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

A. PENDAHULUAN
Pola umum pengembangan kemahasiswaan jangka pendek merupakan penjabaran dari
pola umum pengembangan kemahasiswaan jangka panjang untuk jangka waktu satu
periode kepengurusan.
Pola umum pengembangan kemahsiswaan jangka pendek ini sebagai pedoman bagi
pengurus lembagaan kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO satu periode dalam merumuskan program kerja kepengurusannya yang
akan dibahas secara rinci dirapat kerja.
B. FUNGSI DAN KEDUDUKAN
1. Pedoman penyusunan dan penyelenggaraan program kerja lembaga kemahasiswaan 1
periode.
2. Pedoman pelaksanaan pengkaderan disemua tingkat pelatihan.
3. Pedoman bagi pengurus lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dalam menetapkan langkah-langkah kebijakan
organisasi.
4. Sebagai instrument dalam mengontrol jalannya kepengurusan lembaga
kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
5. Pedoman dalam mengevaluasi kepengurusan diakhir periode.
6. Pedoman dan bahan acuan pada periode
C. ACUAN PROGRAM KERJA
1. Departemen Pendidikan dan Pengkaderan
a. Mengevaluasi dan merumuskan matriks pengkaderan yang baku untuk semua
tindakan
b. Mepersiapkan instruktur pengkaderan
c. Melaksanakan pengkaderan
d. Melaksanakan follow up pengkaderan
e. Melaksanakan rapat departemen
2. Departemen Luar Negeri
a. Mengidentifikasi kegiatan Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO yang relevan dengan kegiatan-
kegiatan pengabdian masyarakat.
b. Menyebarluaskan informasi tentang aktifitas lembaga kemahasiswaan terhadap
masyarakat
c. Mengupayakan dan menjalin hubungan dengan instansi terkait alumni
d. Menjalin hubungan yang harmonis antara civitas akademika
e. Menjalin kerjasama dengan instansi luar negeri
f. Melaksanakan rapat departemen
3. Departemen Dalam Negeri
a. Mengadakan pembentukan mitra interen kampus
b. Mengupayakan temu ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO sebagai sarana aspirasi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
c. Menciptakan suasana kondusif dan harmonis intern kampus POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
d. Menjalin silaturahim dengan organisasi-organisasi lain di POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO baik Himpinan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) UKM maupupun non UKM.
e. Bekerjasama dengan departemen lain dalam melakukan advokasi masalah-
masalah akademik, infrastruktur ataupun yang berhubungan dengan finansial yang
dihadapi mahasiswa.
f. Melakukan pengkajian terkait permasalahan internal kampus dan merumuskan
solusi terkait kondisi tersebut.
g. Pelaksanaan pesta demokrasi kampus Pemilu mahasiswa
h. Melaksanakan rapat departemen.
4. Departemen Keperempuanan
a. Mengadakan diklat atau traning tentang keperempuanan untuk mengembangkan
sumber daya mahasiswa
b. Mengadakan seminar keperempuanan
c. Memperingati hari-hari nasional tentang keperempuanan
d. Mengadakan rapat departemen.
5. Departemen Agama
a. Menciptakan atmosfir kerohanian dalam POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO yang berlandaskan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan sikap menghormati antar umat beragama melalui penyelenggaraan
event-event keagamaan.
b. Memperingati hari-hari besar keagamaan.
c. Melaksanakan rapat departemen
6. Departemen Aksi dan Advokasi
a. Memberikan pelayanan kepada mahasiswa berupa advokasi serta informasi terkait
kesejahteraan dan kebutuhan mahasiswa
b. Mengadvokasi permasalahan yang terkait dengan jurusan atau program studi
c. Mengadvokasi permasalahan mahasiswa yang terkait dengan keorganisasian dan
hubungan dengan kebijakan yayasan.
7. Departemen Riset dan Teknologi
a. Merencanakan model riset dan teknologi yang berkembang khususnya dalam
bidang kesehatan
b. Menjalin hubungan kerjasama dengan instansi dan perguruan tinggi yang berbasis
kesehatan
c. Menyediakan sarana untuk sharing ilmu dalam bidang kesehatan maupun
keilmiahan dan bertanggung jawab mengontrol pelaksanaannya.
d. Bertanggung jawab terhadap penetapan target, pengadaan publikasi, dan
monitoring hasil pada setiap keikutsertaan lomba atau kompetisi.
e. Melaksanakan rapat departemen.
8. Departemen Administrasi dan Kesekretarisan
a. Mengupayakan kesejahteraan pengurusan Organisasi MahasiswaPOLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Pengaturan administrasi pengarsipan
c. Penyelenggaraan surat masuk dan surat keluar
d. Bertanggung jawab atas inventaris secretariat
e. Bertanggung jawab dalam pengelolaan database keluarga besar POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dengan meperhatikan kebutuhan,
keamanan, dan kekinian datanya.
f. Melaksanakan rapat departemen.
D. PETUNJUK PENJABARAN PROGRAM KERJA
Agar rumusan pola umum jangka pendek untuk program kerja ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO bersifat teknis operasional,
maka akan diadakan penjabaran lebih lanjut dan lebih rinci pada rapat kerja Lembaga
Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
Sebagai pedoman dalam pembahasan materi-materi rapat kerja, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Statuta POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
2. Konstitusi Organisasi MahasiswaPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO
3. Hasil Raker Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
4. Hasil rapat koordinasi Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
5. Hasil rapat kerja tiap Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Politeknik Kesehatan
Kemenkes Gorontalo
6. Hasil rapat kerja Organisasi Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
E. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Untuk menjaga intensitas dan kesinambungan pola umum ini, maka perlu adanya
koordinasi yang dilaksanakan secara simultan untuk memantau perencanaan,
pelaksanaan, serta realisasi pelaksanaan program kerja yang ada. Upaya evaluasi ini akan
dilaksanakan per triwulan dengan melibatkan Lembaga Legislatif.

BAB V
MEKANISME KERJA ORGANISASI
A. MEKANISME KERJA
1. Badan Eksekutif Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO merupakan pelaksanaan operasional kegiatan ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dipimpin oleh seorang Presiden mahasiswa sebagai mandataris
mubes dan secara administrative bertanggung jawab kepada ORMAWA melalui
mubes.
3. Disesuaikan dengan AD/ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO
4. Dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan lain.
B. TATA KERJA ORGANISASI
1. EKSEKUTIF
Dalam menjalankan organisasi, ditetapkan tata kerja sebagai berikut :
a. Presiden Lembaga Kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO sebagai mandataris Mubes berkewajiban
melaksanakan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART),
GBHO, Rekomendasi dan ketetapan-ketetapan hasil mubes ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dan ketetapan
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
merupakan pengambil keputusan tertinggi Lembaga Eksekutif dan ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Dalam menetapkan kebijakannya, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
didampingi oleh wakil presiden dan menteri.
d. Pendelegasian wewenang dalam pelaksanaan aktivitas jika presiden
berhalangan, tugas dan wewenang serta fungsinya dilimpahkan kepada staff
presidium yang ditunjuk untuk itu dengan mandate tertulis.
e. Menteri dibantu oleh staff menteri yang merupakan penanggung jawab
pelaksana program kerja yang sesuai dengan bidang kerjanya dan bertanggung
jawab pada Presiden.
f. Staff kebendaharaan bertugas mengelola keuangan Lembaga Kemahasiswaan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
g. Disesuaikan dengan AD/ART ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
2. LEGISLATIF
Dalam menjalankan organisasi kemudian ditetapkan tata kerja sebagai berikut :
a. Mengawasi jalannya mekanisme organisasi dan pelaksana program kerja.
b. Memberikan saran, pendapat dan teguran kepada pengurus Lembaga
Kemahasiswaan BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
c. Mengadakan Muslub jika dianggap perlu.
d. Mengadakan Mubes Luar Biasa jika dianggap perlu.
e. Menyusun dan merumuskan draft kode etik Mahasiswa kepada Komisi
Disiplin (KOMDIS) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dan mengawasi jalannya penegakan kode etik.
BAB VI
PENUTUP
Demikian Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) ini disusun sebagaimana
mestinya dengan harapan dapat dijadikan pedoman gerak roda kepengurusan Lembaga
Kemahasiswaan dalam tubuh ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
Pada akhirnya perealisasiannya harus senantiasa dilandasi nilai-nilai kejuangan,
kejujuran dan keikhlasan tanpa pamrih sebagai proses dari ibadah yang menjadi tanggung
jawab seluruh insan yang berada dalam Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB VII
PENETAPAN
1. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk pertama kalinya
disusun dan disahkan oleh pengurus BPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO periode 1994-1997 pada bulan April 1995, bertempat
diruang 302 kampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO Jl.
A. P. Pettarani No. 27 Ujung Pandang.
2. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk pertama kalinya
direvisi dan disahkan untuk kedua kalinya oleh pengurus BPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1998-1999 pada bulan
September 1998, bertempat diruang 222 kampus POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 9 Tamalanrea Makassar.
3. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kedua kalinya
direvisi dan disahkan untuk ketiga kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 1999-2000 pada bulan Mei
1999, bertempat di Yayasan Darusalam Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 19 Sudiang
Makassar.
4. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk ketiga kalinya
direvisi dan disahkan untuk keempat kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2000-2001 pada bulan Agustus
2000, bertempat di Hasanuddin Meeting Room, Hotel Delta Jl. Sultan Hasanuddin
No. 23 Makassar.
5. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk keempat kalinya
direvisi dan disahkan untuk kelima kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2001-2002 pada bulan
Desember 2001, bertempat di Kompleks Bukit Baruga Antang, Gedung LEC I
Makassar.
6. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kelima kalinya
direvisi dan disahkan oleh pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO periode 2002-2003 pada bulan Mei 2002, bertempat di
Growth Center APTISI Wilayah IX Makassar.
7. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk keenam kalinya
direvisi dan disahkan ketujuh kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2003-2004 pada bulan Maret
2003, bertempat di APTISI GROWTH CENTRE Wilayah IX Sulawesi.
8. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk ketujuh kalinya
direvisi dan disahkan kedelapan kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2005-2006 pada bulan Maret
2005, bertempat di Wisma LATOBBANG.
9. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kedelapan kalinya
direvisi dan disahkan untuk kesembilan kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2007-2008 pada hari Sabtu
tanggal 3 Maret 2007, bertempat di LEC Bukit Aruga Antang Makassar.
10. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kesembilan
kalinya direvisi dan disahkan kesepuluh kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2008-2009 pada hari Senin
tanggal 21 Juli 2008, bertempat di Gedung A lantai 2 Ruang 206 kampus
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO, Jl. Perintis
Kemerdekaan KM. 9 Tamalanrea Makassar.
11. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kesepuluh kalinya
disusun kembali dan disahkan kesebelas kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2009-2010 pada hari Rabu
tanggal 23 Desember 2009, bertempat di Gedung LPTQ talasalapang Makassar.
12. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kesebelas kalinya
direvisi dan disahkan kembali kedua belas kalinya oleh pengurus DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2010-2011 pada hari Selasa
tanggal 29 Maret 2011, bertempat di Aula LEMA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
13. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk kedua belas
kalinya disusun kembali dan disahkan ketiga belas kalinya oleh pengurus DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO periode 2012-2013 pada
hari Jumat tanggal 28 September 2012, bertempat di LEC 1 ATHIRAH Bukit Baruga
Makassar.
14. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO ini dinyatakan sah dan
berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI (APBO)

ORGANISASI MAHASISWA(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENKES GORONTALO

PERIODE 2019-2021

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

PENGERTIAN

Dana kemahasiswaan adalah dana yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan
mahasiswa baik dalam bidang penalaran keilmuan maupun minat dan bakat.

Dana kemahasiswaan berhak digunakan oleh seluruh organisasi intra kampus POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 2

PENGELOLAAN DANA KEMAHASISWAAN

1. Pengelolaan dan pendistribusian dana lembaga kemahasiswaan (LEMA) serta dana taktis
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dilakukan oleh badan
eksekutif mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Pengelolaan dan pendistribusian dana kemahasiswaan untuk unit kegiatan mahasiswa
(UKM) melalui rekomendasi dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dilaksanakan oleh wakil ketua III
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 3

WEWENANG
1. Badan eksekutif mahasiswa (BEM) berwenang mengaudit dan mengalokasikan dana
kemahasiswaan untuk lembaga kemahasiswaan (LEMA) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
2. Badan eksekutif mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO meminta laporan dana kemahasiswaan yang terpakai atau tidak terpakai
secara tertulis selambat-lambatnya 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan pada tingkat
UKM.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4

HAK

Badan eksekutif mahasiswa (BEM) berhak memeriksa, mempertimbangkan dan


menyetujui penggunaan dana kemahasiswaan untuk kebutuhan lembaga kemahasiswaan
(LEMA) dan pelaksanaan program kerja.

Pasal 5

KEWAJIBAN

1. Badan eksekutif mahasiswa (BEM) melakukan laporan triwulan keuangan kepada Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan laporan pertanggung jawaban pada mubes Organisasi
Mahasiswa(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Dalam pengelolaan dan pendistribusian, badan eksekutif mahasiswa (BEM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO selalu berlandaskan
pertimbangan kerasionalan dan kelayakan setiap kegiatan.

BAB III

ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA ORGANISASI (APBO)


Pasal 6

ANGGARAN PENDAPATAN ORGANISASI (APO)

1. Dana kemahasiswaan.
2. Koperasi mahasiswa.
3. Dana pra akademik.
4. Usaha-usaha lain yang tidak mengikat sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi
Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 7

ANGGARAN BELANJA ORGANISASI

Presentase pengalokasian dana kemahasiswaan untuk kegiatan kemahasiswaan adalah :

1. Lembaga kemahasiswaan (LEMA) 55% dengan rincian sebagai berikut :


a. Anggaran rutin : 20%
b. Dana taktis : 10%
c. Operasional LEMA : 25%
2. Unit kegiatan mahasiswa (UKM) 45% dialokasikan sebanyak 6,7% untuk setiap unit
kegiatan mahasiswa (UKM) yang sah.

BAB IV

PENETAPAN

Pasal 8
ATURAN-ATURAN TAMBAHAN ORGANISASI (AATO)

ORGANISASI MAHASISWA(ORMAWA) POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENKES GORONTALO

PERIODE 2019-2021

BAB I

SANKSI-SANKSI

Pasal 1

JENIS-JENIS SANKSI

1. Peringatan dan atau teguran.


2. Skorsing atau pencabutan sementara hak sebagai anggota atau pengurus lembaga
mahasiswa.
3. Pemecatan dari jabatan.
4. Pemecatan dari anggota.

Pasal 2

ALASAN PEMBERIAN SANKSI

Apabila terdapat pengurus lembaga yang :

1. Tidak menunjukkan aktivitas kepengurusan selama satu bulan tanpa alasan yang jelas.
2. Tidak menghadiri sidang atau rapat sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
3. Merusak citra almamater dan organisasi baik didalam maupun diluar kampus.
4. Melakukan aktivitas yang dapat mengganggu stabilitas kampus dan organisasi.
5. Melanggar konstitusi ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
6. Menyelesaikan pendidikan dikampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO sebelum periode kepengurusan berakhir.

Pasal 3

MEKANISME PEMBERIAN SANKSI

Maka akan diberikan sanksi dengan cara berjenjang yaitu :


1. Apabila sanksi peringatan dan atau teguran sebanyak 2 (dua) kali tidak dihiraukan maka
sanksi dilanjutkan ke skorsing.
2. Apabila sanksi skorsing selama waktu yang tidak ditentukan di dalam tataran pengurus
tidak dihiraukan maka sanksi dilanjutkan ke pemecatan dari jabatan.
3. Apabila sanksi pemecatan jabatan di dalam tataran pengurus tidak dihiraukan maka
sanksi dilanjutkan ke pemeatan dari anggota.

BAB II

TATA SKORSING / PEMECATAN DAN PEMBELAAN DIRI

Pasal 4

TATA CARA SKORSING / PEMECATAN

1. Tuntutan skorsing atau pemecatan hanya dapat diajukan oleh anggota ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Skorsing/pemecatan dilakukan oleh dalam kekuasaan tertinggi pada lembaga
kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Skorsing/pemecatan dilakukan setelah dua kali peringatan tertulis yang diberikan oleh
pengurus inti lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
4. Dalam hal-hal luar biasa, skorsing / pemecatan dapat dilakukan tanpa peringatan terlebih
dahulu.
5. Skorsing/pemecatan pengurus, dilakukan dengan cara pencabutan jabatan sebagai
pengurus terlebih dahulu oleh pengurus inti lembaga kemahasiswaan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 5

PEMBELAAN DIRI

1. Ketentuan Umum
Anggota yang dikenakan skorsing / pemecatan diberikan kesempatan untuk melakukan
pembelaan diri terlebih dahulu.
2. Komisi Khusus Pembelaan

Komisi khusus pembelaan diri dibentuk berdasarkan pengaduan penolakan / ketidak


setujuan atas skorsing / pemecatan.

a. Pembentukan komisi ini merupakan hak yang bersangkutan dan bersifat intern
organisasi.
b. Komisi ini diselenggarakan oleh pengurus lembaga kemahasiswaan yang dianggap
mampu oleh anggota yang dikenakan skorsing / pemecatan.
3. Syarat Sahnya Komisi Khusus
a. Berdasarkan surat permintaan / pengaduan dari pengurus atau anggota ORMAWA
yang bersangkutan, ditujukan pada pengurus inti lembaga kemahasiswaan.
b. Surat permintaan / pengaduan, paling lambat diterima 2 (dua) minggu sebelum sidang
pembelaan.
c. Komisi khusus dipimpin oleh seorang ketua komisi yang dibantu oleh seseorang
sekretaris dan maksimal 3 (tiga) anggota.
4. Tugas Ketua Komisi Khusus
a. Mengambil sumpah seluruh peserta / saksi hidup
b. Mendengar keterangan-keterangan dari semua unsur yang hadir dalam proses
pembelaan diri.
c. Mengajukan saksi-saksi, fakta-fakta apabila diperlukan / diminta oleh unsur-unsur
yang hadir dalam proses pembelaan diri.
d. Mengambil keputusan secara adil, jujur dan bijaksana.
5. Keputusan
Keputusan komisi khusus dinyatakan sah dengan persetujuan paling sedikit 2/3 dari
jumlah yang hadir.

Pasal 6
PENUTUP
Prosedur ini dilakukan dengan penyelesaian secara musyawarah berdasarkan nilai-nilai
ikatan moral POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB III
RESHUFLE, PEMECATAN DAN PENGUNDURAN DIRI
Pasal 7
RESHUFLE
1. Resufle ditingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO atas
usul pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sesuai
kebutuhan dan kondisi organisasi DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Resufle ditingkat BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilakukan presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
sesuai kebutuhan dan kondisi organisasi BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
3. Hasil resufle DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO ditindak
lanjuti dengan surat tembusan kepada organisasi intra pengurus dan atau orang yang
bersangkutan.
4. Hasil resufle BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO ditindak
lanjuti dengan surat tembusan kepada organisasi intra pengurus dan atau orang yang
bersangkutan.

Pasal 8

PEMECATAN

1. Pemecatan ditingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


dilakukan atas usul pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
2. Pemecatan ditingkat BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
dilakukan atas usul prresiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Hasil pemecatan pada tingkat DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dilanjutkan dengan cara pemanggilan kembali (RECALL), melalui
komite pemilihan umum mahasiswa (KPUM).
4. Hasil pemecatan pada tingkat BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO dilanjutkan dengan surat tembusan kepada organisasi intra kampus dan
atau yang bersangkutan.
Pasal 9

PENGUNDURAN DIRI

1. Setiap pengurus lembaga berhak untuk mengundurkan diri melalui prosedur yang
berlaku.
2. Prosedur pengunduran diri dilakukan secara tertulis kepada ketua umum Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO atau kepada presiden badan eksekutif mahasiswa (BEM) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dengan mengemukakan alasan yang
rasional.
3. Mekanisme pengunduran diri akan diatur kemudian.

BAB IV

PEDOMAN KEPENGURUSAN

LEMBAGA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO

Pasal 10

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

1. STRUKTUR
Bentuk organisasi yang digunakan pada DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO adalah bentuk garis fungsional. Wewenang ketua dibantu
wakil ketua didelegasikan kepada anggota. Struktur organisasi DPM terdiri dari :
a. Ketua.
b. Wakil ketua.
c. Sekretaris.
d. Bendahara.
e. Ketua komisi.
f. Anggota komisi.

2. KOMPOSISI
Jumlah anggota DPM adalah 21 orang dari partai peserta pemilu yang telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh KPUM.
3. FUNGSI PENGURUS
Masing-masing pengurus DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO menjalankan fungsinya sebagai berikut :
a. Ketua adalah penanggung jawab umum dan coordinator dalam pelaksanaan tugas-
tugas intern dan ekstern organisasi yang bersifat umum pada tingkat DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Wakil Ketua berfungsi membantu tugas kedua DPM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
c. Sekretaris berfungsi sebagai pelaksana tugas administrasi pada tingkat DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
d. Bendahara berfungsi sebagai pelaksana tugas keuangan pada tingkat DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
e. Ketua Komisi berfungsi sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan tugas pada
tingkat komisi.
f. Anggota Komisi brfungsi membantu ketua, wakil ketua dan atau ketua komisi dalam
menjalankan kepengurusan.

4. KOMISI-KOMISI
Komisi A (konstitusi) :
1. Bertanggung jawab dalam penjabaran konstitusi ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mengupayakan terbentuknya sikap dan disiplin semua elemen ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO terhadap seluruh
ketentuan organisasi.

Komisi B (kesejahteraan mahasiswa) :

1. Bertanggung jawab dalam merancang ketetapan yang menyangkut masalah


kesejahteraan mahasiswa.
2. Merancang ketetapan anggaran kegiatan lembaga mahasiswa.

Komisi C (hubungan mahasiswa dan birokrasi) :


Mengatur hubungan antara organisasi-organisasi intern dan ekstern kampus.

Pasal 11

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

1. STRUKTUR
a. Badan eksekutif mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO adalah lembaga tinggi ditingkat ORMAWA yang brfungsi sebagai
lembaga operasional kegiatan mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO. Bentuk organisasi yang digunakan pada pengurus
BEM adalah bentuk garis fungsional.
b. Sruktur organisasi badan eksekutif mahasiswa terdiri dari bidang-bidang kerja yang
dianggap perlu oleh presiden dan wakil presiden untuk membentuk departemen-
departemen dalam merealisasikan program kerja.
c. Struktur organisasi terdiri dari :
i. Presiden
ii. Wakil presiden
iii. Sekretaris presiden
iv. Bendahara
v. Wakil bendahara
vi. Menteri
vii. Staff Menteri

2. KOMPOSISI
Pimpinan lembaga badan eksekutif mahasiswa disebut presiden yang dibantu oleh
wakil presiden, sekretaris presiden, bendahara, dan wakil bendahara kemudian
didelegasikan kepada departemen-departemen yang masing-masing dipimpin oleh
seorang menteri yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pelaksanaan
program-program kerja masing-masing departemen, kemudian secara fungsional dalam
pertanggung jawaban kepada presiden. Dan apabila dianggap perlu presiden dapat
membentuk departemen sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. FUNGSI PENGURUS
Masing-masing pengurus BEM menjalankan fungsinya sebagai berikut :
1. Presiden adalah pengambil kebijakan tertinggi dalam ORMAWA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO sebagai kepala pemerintahan dan
penanggung jawab penuh dalam pelaksanaan tugas intern dan ekstern pada tingkat
BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Wakil presiden bertugas membantu presiden dalam menjalankan tugas-tugas
pemerintahan.
3. Sekretaris presiden bertugas membantu presiden menjalankan tugas-tugas
administrasi BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
4. Bendahara berfungsi sebagai pelaksana tugas keuangan pada tingkat BEM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
5. Wakil bendahara bertugas membantu bendahara dalam manjalankan tugas keuangan
pada tingkat BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
6. Menteri adalah pembantu presiden dan penanggung jawab pada tingkat departemen
yang dibawahinya.
7. Staff menteri adalah pembantu menteri dalam menjalankan serta mengarahkan setiap
program kerja dan atau kegiatan yang ada pada tingkat departemen.

BAB V

MEKANISME DAN PENGALIHAN KEKUASAAN

LEMBAGA KEMAHASISWAAN DALAM PERIODE KEPENGURUSAN

Pasal 12

KETENTUAN UMUM

1. Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa kepengurusan :


a. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO atas nama
ORMAWA memandat Panitia Mubesyang bekerja sama dengan KPUM berdasarkan
ketetapan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO menyiapkan
laporan aktivitas selama 1 (satu) periode kepengurusan untuk disampaikan dalam
mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO memandat komite
pemilihan umum mahasiswa (KPUM) dan panitia pelaksanaan pemilihan umum
mahasiswa (PPPUM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
sebagai pelaksana pemilihan umum mahasiswa.
d. BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO menyiapkan
laporan pertanggungjawaban untuk disampaikan dalam mubes ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

2. KPUM dan PPPUM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


terdiri atas mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
yang ditunjuk dan dimandat penuh oleh presiden BEM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk selanjutnya menyusun
mekanisme pemilu.

3. KPUM melaksanakan pemilu dengan agenda :

a. Pemilihan wakil-wakil mahasiswa yang akan duduk dalam DPM POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Pemilihan presiden dan wakil presiden BEM POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO secara langsung yang sebelumnya dicalonkan atau
dikandidatkan oleh partai peserta pemilu.

4. KPUM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dinyatakan


berakhir setelah terbentuknya KPUM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO yang baru.
5. Panitia Mubesmelaksanakan mubes ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO dengan agenda :
a. Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban badan eksekutif mahasiswa
(BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Menerima dan mengesahkan laporan aktifitas Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Menetapkan rekomendasi-rekomendasi untuk kepengurusan lembaga mahasiswa
kedepan.
d. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

6. Panitia Mubesmelaksanakan Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES GORONTALO dengan agenda :
a. Mengesahkan dan melantik anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) terpilih
b. Memilih dan mengesahkan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Melantik ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang terpilih.
d. Mengesahkan serta melantik presiden dan wakil presiden badan eksekutif mahasiswa
(BEM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
e. Menetapkan rekomendasi rekomendasi untuk kepengurusan lembaga mahasiswa
kedepan.
f. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

BAB VI

KRITERIA DAN MEKANISME PENGESAHAN

UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)

Pasal 13

KRITERIA

Kriteria unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bisa disahkan dalam mubes yakni :

1. Jumlah anggota minimal 50 orang dibuktikan dengan kartu identitas sebagai mahasiswa
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
2. Mempunyai konstitusi.
3. Memiliki sumberdaya kader minimal 10 (sepuluh) orang.
4. Mempunyai struktur kepengurusan periode berjalan.
5. Mempunyai rekruitmen anggota yang jelas.
6. Melewati tahap evaluasi minimal 3 (tiga) tahun.
7. Kriteria lain yang belum ditetapkan akan ditetapkan kemudian dalam sidang pleno DPM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
Pasal 14

MEKANISME PENGESAHAN

1. Mekanisme pengesahan unit kegiatan mahasiswa (UKM) :


a. Mengajukan permohonan pengesahan unit kegiatan mahasiswa (UKM) pada
Musyawarah Besar ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
b. Menyerahkan kelengkapan administrasi seperti yang tercantum dalam kriteria kriteria
unit kegiatan mahasiswa (UKM).
c. Melewati tahap evaluasi selama tiga periode kepengurusan DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
d. Tahapan evaluasi terhitung sejak waktu pengajuan permohonan.
2. Tahap evaluasi unit kegiatan mahasiswa yang telah disahkan dalam Musyawarah Besar
untuk disahkan dalam Musyawarah Besar berikutnya :
a. Tidak pernah mencemarkan nama baik ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
b. Tidak vakum selama 1 (satu) periode kepengurusan.
c. Telah melalui seleksi konstitusi yang dilakukan oleh DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Unit kegiatan mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
untuk kesekian kalinya disahkan dalam Musyawarah Besar terdiri atas :
a. Korps sukarela (KSR) PMI unit 108 POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
b. Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
pencinta alam.
c. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO football club.
d. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO basketball club.
e. Lembaga penerbitan & penyiaran mahasiswa (LPPM).
f. Taekwondo Indonesia POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
g. Sanggar POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
h. Kajian mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
i. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO manajemen study.
j. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO computer club.
k. keDai computer works (KeDai)
l. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO karate club (DKC).

BAB VII

PARTAI MAHASISWA

Pasal 15

KETENTUAN UMUM

1. Partai mahasiswa adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota ORMAWA secara
sukarela atas dasar persamaan kehendak dan tujuan untuk memperjuangkan aspirasi
anggotanya maupun aspirasi seluruh mahasiswa.
2. Kedaulatan partai mahasiswa berada ditangan anggotanya.
3. Setiap partai mahaiswa mempunyai kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban yang sama dan
sederajat.
4. Partai mahasiswa bersifat independen dalam mengatur rumah tangga organisasinya.
5. Partai tidak boleh merugikan kesatuan anggota ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.

BAB VIII

MEKANISME PEMBENTUKAN DAN KEIKUTSERTAAN

PARTAI MAHASISWA

Pasal 16

SYARAT PEMBENTUKAN

Syarat pembentukan :
a. Asas, ciri, dan aspirasi serta program partai tidak bertentangan dengan konstitusi
ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
b. Keanggotaan partai mahasiswa bersifat terbuka untuk setiap anggota ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
c. Memiliki pengurus partai yang mewakili semua jurusan yang ada di POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
d. Pembentukan partai tidak boleh merugikan kesatuan anggota ORMAWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
e. Memiliki konstitusi yang jelas.
f. Syarat-syarat pembentukan partai mahasiswa yang belum diatur dalam ketentuan ini
akan ditentukan kemudian oleh KPUM atas persetujuan DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
Pasal 17

SYARAT KEIKUTSERTAAN

1. Syarat keikutsertaan pemilu


a. Memenuhi syarat pembentukan partai.
b. Partai mahasiswa yang tidak mengikuti pemilu mahasiswa sebanyak satu kali
dinyatakan bubar dengan sendirinya.
2. Syarat-syarat yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditentukan kemudian oleh
KPUM atas persetujuan DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

BAB IX

TUJUAN, KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 18

TUJUAN

Tujuan partai mahasiswa adalah :

1. Mengembangkan tradisi intelektual dan demokratis dalam kehidupan mahasiswa.


2. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.

Pasal 19

KEDUDUKAN

Kedudukan partai mahasiswa merupakan organisasi politik mahasiswa ditingkat perguruan


tinggi.

Pasal 20

FUNGSI

Partai mahasiswa berfungsi untuk :


1. Melaksanakan pendidikan politik dengan menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran
atas dasar hak dan kewajiban berpolitik ditingkat mahasiswa dalam kehidupan akademik.
2. Mempersiapkan anggota partai untuk mengisi jabatan-jabatan politik organisasi sesuai
dengan mekanisme yang ada.

BAB X

HAK DAN KEWAJIBAN PARTAI

Pasal 21

HAK

Partai mahasiswa mempunyai hak :

1. Memberi saran dan kritik kepada lembaga kemahasiswaan sesuai dengan konstitusi
ORMAWA.
2. Ikut serta dalam pemilu mahasiswa dengan konstitusi ORMAWA.
3. Memperoleh perlakuan yang sama, sederajat, dan adil.
4. Atas rekomendasi DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO,
partai dapat melakukan recall saat terjadi resufle ditingkat DPM POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
5.

Pasal 22

KEWAJIBAN

Partai mahasiswa berkewajiban :

1. Memelihara persatuan dan solidaritas mahasiswa.


2. Menyukseskan penyelenggaraan pemilu secara demokratis, jujur dan adil.
3. Mengawal jalannya kelembagaan selama 1 tahun periode kepengurusan.

BAB XI
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN PARTAI

Pasal 23

ANGGOTA DAN PENGURUS

Keanggotaan dan kepengurusan diserahkan sepenuhnya kepada partai mahasiswa.

BAB XII

ATRIBUT

Pasal 24

LAMBANG / LOGO

Lambing / Logo organisasi terdiri dari :

1. Lambang / Logo ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO.
2. Lambang / Logo DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Lambang / Logo BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 25

BENTUK LAMBANG / LOGO

GAMBAR 1 :

Lambing / Logo ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


GAMBAR 2 :

Lambing / Logo DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

GAMBAR 3 :

Lambang / Logo BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

Pasal 26

JAS ALMAMATER

GAMBAR 4 :
Pasal 27

BENDERA

Bendera organisasi terdiri dari :

1. Bendera ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


2. Bendera DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
3. Bendera BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

Pasal 28

BENTUK BENDERA

GAMBAR 5 :

Bendera ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

GAMBAR 6 :

Bendera DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

GAMBAR 7 :

Bendera BEM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


Pasal 29

KARTU MAHASISWA

Kartu mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO merupakan


identitas ORMAWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XIII

LAGU

Pasal 30

LIRIK

Mentari pagi sinarkan fajar ceria

Alampun senandungkan mada dan pujian

Siap sebarkan ilmu dan amal baktimu

Bagi nusa bangsa Negara Indonesia

Reff*majulah hai maju warga eS Te eM I Ka

Kibarkan panjimu tuju cita-citamu

Maju dan tegakkan janji suci setia

Majulah bersama rakyat tanah airmu

Wujudkan tri dharma jadi bekal hidupmu

Abdikanlah pada bangsamu

Senjakan tiba bawa gulita yang kelam

Ombak dan gelombang badai dating menyerang

Majulah kami tegar teguh pantang mundur


Dengan jiwa dan semangat politeknik

Reff *

Kunukakan hatiku padamu tuhanku

Kudoakan almamater agar bahagia

Tuntunlah langkah kami dijalan ridho mu

Agar selamat sentosa tiba di tujuan

Reff * 1 (satu) kali

BAB XIV

ADMINISTRASI

NOMOR SURAT DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

Contoh :

001/I.A/KOMISI-A/DPM-POLTEKKES-DP/II/2004

Penomoran Tahun

Bulan Penomoran

Kode Komisi

Kode Tujuan

Nomor Surat
Kode Komisi :

 Komisi Konstitusi : Komisi A


 Komisi Kesejahteraan Mahasiswa : Komisi B
 Komisi HUMAS : Komisi C

I ►►I Intern Organisasi


I.A ►►I Intern LEMA
Kode Tujuan I.B ►►I Intern Kampus
E ►►I Eksternal Kampus

Penomoran 001/TAP/DPM-POLTEKKES-GORONTALO-DP/2013
001/draft/komisi-A/DPM-POLTEKKES-GORONTALO/II/2013

BAB XV

KETENTUAN PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur selanjutnya akan diatur kemudian dalam aturan tersendiri oleh
DPM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.

BAB XVI
PENETAPAN
REKOMENDASI MUSYAWARAH BESAR

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

PERIODE 2017-2018

BIDANG INTERN

A. Akademik
1. Mewujudkan terciptanya iklim akademik yang menjunjung nilai-nilai akademik,
tradisi keilmuan, tempat ilmiah, serta otonomi perguruan tinggi.
2. Peninjauan kembali status POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
3. Meninjau kembali aturan akademik.
4. Efektifitas dan efisiensi penggunaan serta penambahan sarana dan prasarana yang
mendukung kelancaran kegiatan perkuliahan.
5. Merekomendasikan kepada pihak yayasan dan pengelola untuk menyediakan
fasilitas selain sarana perkuliahan yaitu :
a. Meminta kepada pihak yayasan dan pengelola untuk segera melakukan
penghijauan dikampus POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO.
b. Meminta kepada pihak yayasan untuk segera mengadakan kendraan operasi
berupa BUS.
c. Meminta kepada pihak pengelola tentang peng-update-an rutin website
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
6. Perlunya transparansi rekruitmen tenaga pengajar
7. Peninjauan kembali dan penyusunan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan demi efisiensi dan efektifitas penyajian mata kuliah.
8. Optimalisasi fungsi, wewenang dan peningkatan kinerja jurusan demi
pengembangan masing – masing jurusan.
9. Maksimalisasi fungsi dan peran penasehat akademik (PA).
10. Penerapan sanksi terhadap staff pengajar yang melanggar kode etik tenaga
pengajar.
11. Penilaian prestasi akademik hendaknya tidak hanya memperhitungkan standar
kuantitatif akan tetapi lebih pada penerapan kualitatif.
12. Mendesak kepada yayasan dan pengelola, tetap menjamin integritas
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
13. Meminta kepada pengelola agar melibatkan badan eksekutif mahasiswa (BEM)
pada proses perekrutan asisten dosen.
14. Mendesak kepada yayasan dan pengelola agar memberlakukan system
pembelajaran SKS.
15. Mengembalikan mata kuliah ekstrakurikuler dalam kurikulum.
16. Memaksimalisasi kembali LAB MANDIRI.
17. Penambahan proyektor sebagai alat penunjang pengajaran sebanyak 20 unit.
18. Merekomendasikan kepada pihak kampus untuk meningkatkan akreditasi kampus
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
19. Peningkatan fasilitas WIFI berupa penambahan akses point dan meningkatkan
BANDWIDTH.
20. Peningkatan fasilitas (AC kursi dll).
21. Penambahan fasilitas touchscreen sebagai media penunjang sisfo di
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
22. Pengadaan finger print untuk absensi dosen.
23. Tenaga pengajar di POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
minimal S2.

B. Kemahasiswaan
1. Kepada pengelola untuk mengeluarkan kebijakan tentang rumusan penerimaan
mahasiswa baru (MABA) dengan tinjauan standarisasi kelayakan akademik
perguruan tinggi.
2. Melibatkan wakil-wakil mahasiswa pada setiap proses pengambilan kebijakan
mulai dari tingkat ketua sampai tingkat jurusan yang berhubungan dengan
kepentingan mahasiswa.
3. Penekanan kegiatan mahasiswa mengarah kepada rektualisasi nilai-nilai keilmuan
dalam tri dharma perguruan tinggi.

C. Keorganisasian
1. Segera mengsosialisasikan hasil-hasil Musyawarah Besar kepada seluruh
organisasi intra kampus.
2. Mendesak badan eksekutif mahasiswa (BEM) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO untuk menjalin kemitraan dengan unit kegiatan
mahasiswa (UKM) dilingkup POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
GORONTALO sebagai pemberdayaan mahasiswa dalam melaksanakan tugas
khususnya menyangkut realisasi program kerja.
3. Kepada badan eksekutif mahasiswa (BEM), POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO untuk menjalin kemitraan dengan semua lembaga
kemahasiswaan yang ada di Indonesia.
4. Merumuskan konsep umum pada setiap kegiatan mahasiswa untuk skala
perguruan tinggi.
5. Merekomendasikan kepada seluruh pengurus lembaga kemahasiswaan untuk
segera mengikuti latihan dasar kelembagaan mahasiswa (LDKM) dan latihan
kepemimpinan tingkat menengah (LKTM).
6. Mewajibkan kepada pengurus lembaga kemahasiswaan untuk menghafal lagu
mars POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
7. Meminta kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) untuk menjatuhkan sanksi
organisasi kepada mereka yang benar-benar terbukti melakukan pelanggaran
sesuai dengan konstitusi.
8. Menghimbau kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO untuk merumuskan badan audit.
9. Menghimbau kepada lembaga agar membuat sebuah kegiatan yang melibatkan
seluruh unit kegiatan mahasiswa (UKM) POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO.
10. Menghimbau kapada lembaga kemahasiswaan untuk membantu unit kegiatan
mahasiswa (UKM) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO.
11. Mewujudkan kaderisasi dalam kelembagaan secara kualitatif dan kuantitatif yang
merupakan modal utama untuk mencapaian sumberdaya dalam mewujudkan
tujuan organisasi.

BIDANG EKSTERN

1. Seruan kepada seluruh elemen – elemen bangsa untuk tetap mengedepankan sisi ke-
indonesiaan.
2. Merekomendasikan kepada yayasan dan pengelola untuk segera merampungkan
rancangan anggaran pendapatan dan belanja POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES GORONTALO (RAPBS).
3. Merekomendasikan kepada yayasan dan pengelola untuk melakukan transparansi
dalam menyalurkan beasiswa ke mahasiswa.
4. Merekomendasikan kepada yayasan untuk membari dukungan moril dan materil
kepada lembaga kemahasiswaan dalam memperkenalkan POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO kepada masyarakat.
5. Merekomendasikan kepada yayasan dan pengelola untuk mempertimbangkan
jajarannya yang bermasalah.
6. Menghimbau kepada pihak pengelola dan yayasan untuk menjalin hubungan
harmonis.
7. Merekomendasikan kepada lembaga agar mendesak pengelola dan yayasan untuk
melakukan transparansi anggaran pendapatan dan belanja POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES GORONTALO kepada seluruh anggota Organisasi
Mahasiswa(ORMAWA).
8. Merekomendasikan kepada pengelola dan yayasan agar menyikapi sarana dan
prasarana unit kegiatan mahasiswa (UKM).
9. Meminta kepada seluruh Organisasi Mahasiswa(ORMAWA) untuk mengawal
kebijakan pengelola dan yayasan yang tidak sesuai dengan kepentingan organisasi.
10. Mendesak kepada pengelola dan yayasan untuk memperluas sarana parker dan
pengamanan.
11. Mendesak kepada pihak kampus agar menaikkan gaji security dan OB.
12. Meminta kepada pengelola dan yayasan untuk mendesak kepada pemerintah kota
untuk memperbaiki drynase.
13. Mendesak kepada pihak pengelola dan yayasan untuk merealisasikan hasil-hasil nota
kesepakatan yang telah disepakati.

PENUTUP

Meminta kepada pihak yayasan dan pengelola untuk segera menindak lanjuti rekomendasi
yang telah masuk.

Anda mungkin juga menyukai