Disusun
Stambuk : 201170034
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, demi kesempurnaan makalah ini,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, baik untuk masa sekarang
Winarto Umar
Ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTARISI...................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................2
BAB II...............................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................3
BAB III...........................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................6
Kesimpulan........................................................................................................6
Saran………………………………………………………………………..…..6
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks, karena tidak hanya
pendapatan masyarakat tetapi juga ketidakberdayaan dari aspek ekonomi, social, budaya dan
politik.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintahan rezim Orde Baru maupun
seperti pendekatan top down maupun pendekatan bottom up, serta merumuskan
berbagai kebijakan program, baik program bantuan sosial maupun program berbasis
mulai dari identifikasi masalah, merumuskan, merencanakan sampai kepada tahap pelaksanaan
Kemiskinan sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak berabad-abad lalu. Namun,
realitasnya, hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling
krusial di dunia ini. Teknologi boleh semakin maju, negara-negara merdeka semakin banyak,
dan negara-negara kaya boleh saja kian bertambah (pun semakin kaya!). Tetapi, jumlah orang
miskin di dunia tak kunjung berkurang. Kemiskinan bahkan telah bertransformasi menjadi
wajah teror yang menghantui dunia. Bagaimana gambaran kemiskinan yang melingkupi kita saat
ini? Memprihatinkan, karena data ini memperlihatkan adanya peningkatan penduduk miskin di
Jawa Barat sebanyak 317.000 orang![3] Ini berarti, program-program pengentasan kemiskinan
yang digagas pemerintah pusat maupun daerah telah gagal mengentaskan penduduk Jawa Barat
upaya untuk mengatasi kemiskinan pun kini dikaitkan dengan perbaikan sistem dan struktur,
Sesuai dengan tema karya tulis yang difokuskan pada upaya perguruan tinggi dalam
mengentaskan kemiskinan, makalah ini menggagas alternatif-alternatif yang bisa dilakukan oleh
kalangan perguruan tinggi untuk berperan-aktif mengatasi persoalan kemiskinan, disemangati
1.3 Tujuan:
pemberantasan kemiskinan.
:
BAB II
PEMBAHASAN
Pemberdayaan masyarakat yaitu suatu proses pembangunan yang mana masyarakat memiliki
inisiatif untuk memulai proses aktivitas sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi pada
diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya dapat terjadi jika masyarakat tersebut ikut serta
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
2.2 Macam-macam kemiskinan dan kriterianya
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana semuanya serba kekurangan, misalnya saja miskin
jasmani, berarti kekurangan makanan, minuman dan tempat berlindung. Hal-hal ini berkaitan
Tahun 2009, pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional sekitar 12 sampai 13,5%
Macam-macam kemiskinan:
1. Kemiskinan Mutlak
Kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan
hidup.
2. Kemiskinan Relatif
3. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan yang disebabkan karena ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara atau
struktur pendistribusian fasilitas yang membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin.
Kemiskinan yang dikaitkan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, atau lebih singkatnya
kondisi sosial budaya yang memaksa masyarakat di daerah itu menjadi miskin.
kebijaksanaan:
Kebijaksanaan tidak lansung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan
setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan anatara lain adalah
suasana social politik yang tentera,ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya
penggolongan ekonomi makro yang yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan
perpajakan merupakan bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi
diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan daasar
penduduk miskin.
2. Kebijaksanaan langsung
Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan peroduktifitas sumber daya
dasar seperti sandang pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-
kegiatan social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan masyarakat
yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberiakn peluang bagi
penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social – ekonomi yang dapat memberikan
pendapatan yang memadai. Dalam hubungan ini,, pengembangan kegiatan social ekonomi rkyat
miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang
didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak kegiatan penghimpunan
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam
kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini
bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa
penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini
masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 1292 kemiskinan akan mencapai
Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di ;aman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif,
inofatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat 'ndonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi
;aman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas dalam pengetahuan,
wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press
Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka.