Anda di halaman 1dari 10

Tugas : PEMBERDAYAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN DAN KEMISKINAN

Disusun

Nama : Winarto Umar

Stambuk : 201170034

JURUSAN ADMINISTRASI PUBRIK


UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, demi kesempurnaan makalah ini,penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca.

Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, baik untuk masa sekarang

dan masa yang akan datang.

Gorontalo, Januari 2020

Winarto Umar

Ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTARISI...................................................................................................iii

BAB I................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar belakang.............................................................................1

1.2 Perumusan masalah. ...................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................2

BAB II...............................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Definisi mengenai kemiskinan…...........…................................3

2.2 Macam dan kriteria miskin …………...…...….........................4

2.3 Kebijakan untuk mengatasi kemiskin……………...….............5

BAB III...........................................................................................................6

PENUTUP.......................................................................................................6

Kesimpulan........................................................................................................6

Saran………………………………………………………………………..…..6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................7

Iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks, karena tidak hanya

berkaitan dengan masalah rendahnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, rendahnya

pendapatan masyarakat tetapi juga ketidakberdayaan dari aspek ekonomi, social, budaya dan

politik.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintahan rezim Orde Baru maupun

pemerintahan Era Reformasi untuk menanggulangi kemiskinan, dengan berbagai pendekatan,

seperti pendekatan top down maupun pendekatan bottom up, serta merumuskan

berbagai kebijakan program, baik program bantuan sosial maupun program berbasis

pemberdayaan. Program pemberdayaan dilakukan untuk melibatkan masyarakat secara penuh,

mulai dari identifikasi masalah, merumuskan, merencanakan sampai kepada tahap pelaksanaan

dan evaluasi program.yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemiskinan sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak berabad-abad lalu. Namun,

realitasnya, hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling

krusial di dunia ini. Teknologi boleh semakin maju, negara-negara merdeka semakin banyak,

dan negara-negara kaya boleh saja kian bertambah (pun semakin kaya!). Tetapi, jumlah orang

miskin di dunia tak kunjung berkurang. Kemiskinan bahkan telah bertransformasi menjadi

wajah teror yang menghantui dunia. Bagaimana gambaran kemiskinan yang melingkupi kita saat

ini? Memprihatinkan, karena data ini memperlihatkan adanya peningkatan penduduk miskin di

Jawa Barat sebanyak 317.000 orang![3] Ini berarti, program-program pengentasan kemiskinan

yang digagas pemerintah pusat maupun daerah telah gagal mengentaskan penduduk Jawa Barat

dari cengkeraman kemiskinan.

Seiring berkembangnya pemikiran bahwa kemiskinan adalah masalah struktural, maka

upaya untuk mengatasi kemiskinan pun kini dikaitkan dengan perbaikan sistem dan struktur,

tidak semata-mata bertumpu pada aksi sesaat berupa crash program.

Sesuai dengan tema karya tulis yang difokuskan pada upaya perguruan tinggi dalam

mengentaskan kemiskinan, makalah ini menggagas alternatif-alternatif yang bisa dilakukan oleh
kalangan perguruan tinggi untuk berperan-aktif mengatasi persoalan kemiskinan, disemangati

.Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau

penguatan (strengthening) kepada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai

kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan

masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif-alternatif baru

dalam pembangunan masyarakat .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Pemberdayaan dan kemiskinan?

2. Apa saja macam dan kriteria kemiskinan?

3. Kebijakan apa saja yang dilakukan untuk melakukan pemberantasan kemisikinan?

1.3 Tujuan:

1. Untuk mengetahui apa definisi dari pemberdayaan dan kemiskinan.

2. Untuk mengetahui macam dan kriteria kemiskinan.

3. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dilakukan untuk mengatasi

pemberantasan kemiskinan.

:
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian Pemberdayaan dan Kemiskinan

Pemberdayaan masyarakat yaitu suatu proses pembangunan yang mana masyarakat memiliki

inisiatif untuk memulai proses aktivitas sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi pada

diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya dapat terjadi jika masyarakat tersebut ikut serta

dalam berpartisipasi . Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok

lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar

seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat

disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap

pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami

istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral

dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,

perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi

kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan

ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan

informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup

masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.

Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di

sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
2.2 Macam-macam kemiskinan dan kriterianya

2.2.1 Macam-macam kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana semuanya serba kekurangan, misalnya saja miskin

jasmani, berarti kekurangan makanan, minuman dan tempat berlindung. Hal-hal ini berkaitan

erat dengan kualitas hidup seseorang.

Tahun 2009, pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional sekitar 12 sampai 13,5%

dan pemerintah masih terus berjuang untuk menanggulangi kemiskinan tersebut.

Macam-macam kemiskinan:

1. Kemiskinan Mutlak

Kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan

hidup.

2. Kemiskinan Relatif

Kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya

3. Kemiskinan Struktural

Kemiskinan yang disebabkan karena ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara atau

struktur pendistribusian fasilitas yang membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin.

4. Kemiskinan Sosial Budaya

Kemiskinan yang dikaitkan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, atau lebih singkatnya

kondisi sosial budaya yang memaksa masyarakat di daerah itu menjadi miskin.

2.3 Kebijaksanaan Dasar Pengentasan Kemiskinan

Kebijaksaaan penanggulangan kemiskianan dapat di kategorikan menjadi dua yaitu

kebijaksanaan:

1. Kebijaksanaan tidak lansung

Kebijaksanaan tidak lansung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan

setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan anatara lain adalah

suasana social politik yang tentera,ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya

penggolongan ekonomi makro yang yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan
perpajakan merupakan bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi

diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan daasar

seperti sandang,pangan,papan,pendidikan,dan kesehatan dengan harga yang terjangkau oleh

penduduk miskin.

2. Kebijaksanaan langsung

Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan peroduktifitas sumber daya

manusi,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah,melalui penyediaan kebutuhan

dasar seperti sandang pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-

kegiatan social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan masyarakat

yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberiakn peluang bagi

penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social – ekonomi yang dapat memberikan

pendapatan yang memadai. Dalam hubungan ini,, pengembangan kegiatan social ekonomi rkyat

diprioritaskan pada pengembangan kegiatan social ekonomi penduduk miskin di desa-desa

miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang

didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak kegiatan penghimpunan

modal,penguasaan teknik produksi,pemasaran hasil dan pengelolaan surplus usaha.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan sebagai berikut%$asalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap

pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam

kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini

bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa

penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini

masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 1292 kemiskinan akan mencapai

hasil yang seminimal mungkin.B.

Saran

Dalam menghadapi kemiskinan di ;aman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif,

inofatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat 'ndonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi

;aman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas dalam pengetahuan,

wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.
DAFTAR PUSTAKA

ugroho, Gunarso Dwi.2006. Modul Globalisasi. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka

Santoso Slamet, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Unsoed : Purwokerto.

Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press

Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai