Cara kerja jam ini adalah dengan melihat panjang atau pendek nya bayangan
yang menimpa permukaan datar yang terkena sinar matahari. Bayangan panjang
menandakan hari baru dimulai alias pagi. Semakin pendek bayangan, hari semakin
siang.
Sebagian besar jam Matahari menunjukkan waktu Matahari nyata. Dengan
variasi rancangan yang kecil, jam Matahari dapat pula mengukur waktu standar
serta waktu musim panas.
Bandung ternyata ada jam matahari terbesar di Indonesia. Jam pemegang
rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) ini dapat dijumpai di Pusat Peraga Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Puspa IPTEK), Kota Baru Parahyangan, Bandung. Jam
matahari ini diletakan persis di atas atap Gedung Puspa IPTEK. Bentuknya unik,
dengan modifikasi ukuran jarum sepanjang 50 meter dan tinggi mencapai 15 meter
dari permukaan tanah.
Jam Matahari ini juga diakui sebagai Sundial Terintegrasi Vertikal dan
Horizontal Terbesar di Dunia. Sundial ini menunjukan waktu Jam dan Bulan (Januari
s/d Desember). Di dalamnya terdapat museum Iptek untuk tempat peragaan Sains.
Lokasi Proyek yang terletak pada lintang 6o51 LS dan bujur 107 o19BT, maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Design Sundial ini, antara lain :
1. Sundial Vertikal
Penentuan Kemiringan Bidang Dial
Penentuan posisi dan panjang Gnomon
Penentuan Garis Jam (hour lines) dibidang dial
2. Sundial Horisontal
Penentuan posisi dan ketinggian gnomon disesuaikan dengan ukuran bidang
dial yang ada
Penentuan garis jam (hour lines) di bidang dial
Penentuan garis Zodiak di bidang dial