SKRIPSI
Oleh
RIDUAN EFFENDI
NIM: 172101800
RIDUAN EFFENDI
Disetujui oleh Pembimbing
Kami setuju Skripsi tersebut untuk diujikan
Skripsi Berjudul
3
Dr. Sandy Kosasi, S.E., M.M., M.Kom Dr. Susanti M. Kuway, S.Kom., M.Kom
NIDN.1105116601 NIDN. 1101027203
Pembimbing II Penguji II
Pontianak,…………………………..
LEMBAR PERNYATAAN
4
NIM : 172101800
Judul Skripsi :
Menyatakan bahwa Skripsi saya adalah HASIL KARYA SENDIRI dan BUKAN
PLAGIAT. Apabila ternyata di dalam Skripsi saya terdapat unsur plagiat, maka saya
siap untuk mendapatkan sanksi akademik yang terkait dengan hal tersebut.
RIDUAN EFFENDI
ABSTRAK
HS Transport merupakan salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam bidang
jasa penyewaan mobil atau yang sering disebut dengan Rental Mobil. HS Transport
belum tersedia sistem yang dapat memberikan informasi mengenai jadwal penyewaan
dan ketersediaan mobil di rental. Kurangnya efektivitas pelayanan yang dilakukan
5
oleh pengelola rental sehingga terjadi miss komunikasi yang menyebabkan pelanggan
memesan satu mobil yang sama yang telah dipesan oleh pelanggan lain atau memesan
mobil dengan status tidak avail, reschedule pemesanan, karena transaksi pemesanan
yang saat ini hanya dilakukan via whatsapp menyebabkan pesan bertumpuk dan
menyulitkan pengelola memilih pesan untuk melakukan konfirmasi reschedule
maupun transaksi penyewaan. Tujuan website Rental Mobil untuk mempermudah
pemesanan dan penyewaan kendaraan mobil, sebagai media promosi dan mengatur
sistem penjadwalan penyewaan mobil menjadi lebih teratur.
Penelitian ini menggunakan metode Design Science Research (DSR). Metode
DSR bertujuan untuk meningkatkan produksi, presentasi, dan evaluasi penelitian ilmu
desain serta konsisten dengan prinsip dan pedoman penelitian ilmu desain yang telah
ditetapkan dalam studi penelitian sebelumnya. DSR memiliki tahapan pengembangan
antara lain Planning, Design, Coding dan Pengujian.
Pemodelan dilakukan menggunakan tools UML yaitu use case diagram,
activity diagram, sequence diagram dan class diagram, sedangkan Website ini dibuat
dengan bahasa pemrograman Php dan MySql sebagai database, website dibangun
dengan menggunakan framework laravel.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website rental mobil yang dapat
menerima registrasi dan transaksi peminjaman secara online oleh user. Website juga
akan memuat informasi mengenai ketersediaan dan harga paket mobil yang
direntalkan. Adapun kebaruan dari penelitian ini yaitu menggunakan algoritma round
robin, sehingga proses penentuan user yang akan melakukan rental dapat lebih efisien
apabila terjadi dua transaksi atau lebih peminjaman dengan waktu eksekusi
bersamaan. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan penjadwalan peminjaman yang
lebih efisien dan adil.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis
HS TRANSPORT”.
Adapun penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
penulis telah mendapat bimbingan, petunjuk, data, saran, maupun dorongan moril
dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
1. Bapak Dr. Sandy Kosasi, SE., M.M., M.Kom selaku Ketua Sekolah Tinggi
7. Bapak Budi Susilo, S.T., M.M., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
9. Buat kedua orangtua yang tercinta serta keluarga yang selalu memberikan
10. Semua teman-teman angkatan 2017, terima kasih atas bantuan dan dukungan
Semoga semua bantuan dan jasa baik yang diberikan pada penulis akan
mendapatkan balasannya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Penulis mengharapkan saran
7
8
dan masukan dari semua pihak agar skripsi ini lebih sempurna. Oleh karena itu,
penulis akan terus belajar dan mengembangkan kemampuan sebagai bagian dari
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
kita semua.
Pontianak,…...........................2021
Penulis,
RIDUAN EFFENDI
NIM. 172101800
DAFTAR ISI
ix
x
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SIMBOL
xiii
xiv
xv
xvi
PENDAHULUAN
Salah satu bisnis yang pada masa sekarang juga memerlukan teknologi
internet yaitu bisnis Rental Mobil. Rental merupakan suatu usaha dibidang jasa yang
dalam kegiatan usahanya terdapat unsur sewa menyewa yang didalamnya terdapat
infrastruktur yang besar. Selain itu, para pebisnis pemula tidak perlu mengelola
karyawan yang banyak. promosi melalui media online dapat langsung tertuju dengan
bidang jasa penyewaan mobil atau yang sering disebut dengan Rental Mobil.
1
2
Prosedur bisnis yang berjalan pada HS Transport saat ini dapat dikatakan kurang
optimal karena belum memiliki adanya sistem yang dapat digunakan untuk
mengetahui jadwal penyewaan, belum adanya sistem yang dapat digunakan untuk
dilakukan oleh pengelola rental sehingga terjadi miss komunikasi yang menyebabkan
pelanggan memesan satu mobil yang sama yang telah dipesan oleh pelanggan lain
atau memesan mobil dengan status tidak avail. Kendala lainnya terjadi pada proses
reschedule pemesanan, karena transaksi pemesanan yang saat ini hanya dilakukan via
(whatsapp), namun juga mengalami kendala pada kegiatan penjadwalan yang masih
dilakukan secara manual oleh admin/pemilik rental sehingga tidak jarang terjadi
bentrok jadwal sewa. Adapun salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk
round robin. Algoritma round robin menggilir pada setiap proses yang ada pada
antrian untuk mendapat jatah waktu sebesar time quantum. Tidak ada proses yang
3
diprioritaskan dari pembagian item ke penyewa yang overlap, semua proses mendapat
jatah waktu yang sama yaitu 1/n dan tidak menunggu lama dari n-1 (Binus, 2021).
Ketentuan dari algoritma round robin adalah jika kwanta habis dan proses
belum selesai, maka proses menjadi runable dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Jika kwanta belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesai operasi
input/output), maka proses menjadi blocked dan proses pemroses dialihkan ke proses
lain. Jika kwanta belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri dan
saat user 1 akan meminjam produk dengan jumlah item yang kurang dari jumlah stok
hingga tanggal tertentu, kemudian user 2 akan meminjam produk yang sama dengan
jumlah melebihi sisa dari item ready maka akan muncul peringatan bahwa 2 item
masih dalam tahap peminjaman dan algoritma akan secara otomatis mengatur agar
user 2 secara otomatis mengantri dari item yang sedang dipinjam pada tanggal
kembali yang paling lama. Algoritma round robin akan berjalan baik pada antrian
peminjaman dengan stok produk yang tidak mencukupi agar alur peminjaman tidak
berantakan. Dapat disimpulkan bahwa algoritma round robin dapat berjalan efektif
dan terlihat cara kerjanya pada kasus dengan jumlah stok item tidak banyak dan besar
untuk HS Transport. Menurut Kosasi (2015), fungsi website dalam sektor bisnis
adalah untuk memperluas dan meningkatkan omset tanpa batasan waktu dan tempat.
Masyarakat relatif lebih mudah dan menghemat waktu untuk mendapatkan berbagai
informasi mengenai banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka hanya dengan
pemrograman tidak harus membuat script yang sama untuk tugas yang sama sehingga
pekerjaan developer lebih fokus dan lebih cepat dalam membangun aplikasi
(Yudhanto & Prasetya, 2019). Framework Laravel dipilih oleh penulis karena dapat
libraries sehingga lebih mudah dalam membangun aplikasi dan dibuat dalam bahasa
cepat, reload data yang lebih stabil, memiliki keamanan data, menggunakan fitur
canggih seperti blade, tersedia library-library yang sudah siap pakai dan adanya fitur
pengelolaan migrations untuk membuat skema tabel pada database (Kusuma et al.,
2021).
Migration merupakan salah satu fitur laravel yang berfungsi seperti version
control untuk database. Melalui fitur migration, maka tim web development dapat
melakukan generate file dengan menggunakan perintah php artisan migrate agar
5
database yang ada diperbarui. Migration juga merekam perubahan dan penambahan
apa saja yang dilakukan pada database, dengan begitu developer dapat lebih aware
apabila terdapat kode yang perlu di adjust terkait dengan perubahan. Fitur migration
juga memudahkan developer saat akan pindah environtment, developer hanya perlu
Laravel merupakan framework PHP yang bersifat open source dengan desain
Laravel memudahkan developer dalam mendesain sebuah web, kode program yang
lebih singkat, fitur migration dan schema builder yang digunakan untuk
sqlyog, atau aplikasi lain untuk membuat database. Laravel dibangun dengan basis
artisan untuk packaging bundle dan instalasi bundle (Banjarnahor & Hartomo, 2016).
sesuai dengan fungsinya (Habibi & Aprilian, 2019). Model berhubungan dengan data
6
dan interaksi ke database. Model berisi class dan fungsi untuk mengambil,
melakukan update dan menghapus data website dan berhubungan dengan perintah-
perintah query SQL. View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan
ke end-user, bisa berupa halaman web, css, javascript. View berisi variabel-variabel
yang berisi data yang siap ditampilkan dan berasal dari model dan controller.
Controller bertindak sebagai penghubung data dan view, pada controller terdapat
yang akan ditampilkan pada view, memanggil model untuk melakukan akses ke
yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2020), “Rancang Bangun
laravel pada perancangan sistem rental mobil berbasis website lebih mudah
dilakukan, karena pada penerapan relasi basis data, memiliki authentifikasi login
bawaan yang diterapkan pada form login pelanggan dan admin, dan memudahkan
Sistem Aplikasi Penyediaan Jasa Rental Mobil Berbasis Web”, dari penelitian yang
memudahkan Programmer karena syntax laravel yang bersih dan fungsional serta
pembangunan website.
mengetahui harga jual dan harga sewa mobil, serta melakukan transaksi beli dan sewa
secara online. Kekurangan pada penelitian ini belum adanya integrasi antara transaksi
terpisah dari model saat melakukan modifikasi pada coding tidak mempengaruhi
komponen lainnya yang tidak diubah dan proses pengembangan yang lebih cepat
karena dapat melakukan reuse of code dimana fungsi ini berguna dalam
pengembangan website tanpa harus melakukan coding dari awal (Alip et al., 2021).
rental mobil dengan menggabungkan prinsip, praktik, dan prosedur yang diperlukan
agar penelitian yang dihasilkan memiliki tingkat keberhasilan dan kepuasan yang
8
baik bagi pengguna (Jakaria & David, 2021). Untuk menentukan strategi yang dapat
round robin dan menerapkannya ke dalam sebuah website penyewaan mobil yang
Berdasarkan latar belakang yang telah ada, maka permasalahan yang diangkat
algoritma round robin dalam merancang Website Rental Mobil pada HS Transport?”.
dilakukan belum dapat dicek atau di konfirmasi secara otomatis, masih dilakukan
pengecekkan secara manual oleh admin. Informasi ketersediaan mobil dapat dilihat
pada saat aplikasi digunakan. Website ini tidak akan membahas mengenai jadwal
ketersediaan mobil berdasarkan jam berakhir sewa, website tidak akan membahas
pengembalian.
9
Dalam penelitian ini peneliti masalah yang diangkat sesuai dengan tujuan
penelitian ini, dimana akan dilakukan perancangan sebuah Website Rental Mobil
menggunakan framework laravel dan algoritma round robin pada HS Transport, juga
penelitian ilmu desain serta konsisten dengan prinsip dan pedoman penelitian ilmu
desain yang telah ditetapkan dalam studi penelitian sebelumnya. DSR dapat
manajemen dan penggunaan sistem informasi secara efektif dan efisien (Andrian,
Programming dan dalam pengujian pada perangkat lunak ini akan menggunakan
metode Black-box testing. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data
primer yang diperoleh dari hasil survey dan data sekunder yang diperoleh dari studi
literatur.
10
Mobil dengan menggunakan Framework Laravel dan algoritma round robin yang
sebagai media promosi dan mengatur sistem penjadwalan penyewaan mobil menjadi
yang terdapat pada framework yang diperoleh dari komunitas pengguna laravel
lainnya dan fitur migration yang mempermudah apabila terjadi upgrade pada
database.
berpikir mengenai teori yang telah didapat dari matakuliah yang telah diterima
pembaca atau peneliti lain untuk digunakan sebagai referensi bagi penelitian
berikutnya.
11
BAB 1 Pendahuluan
Pada bab ini di uraikan dengan jelas tentang latar belakang penelitian,
Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, landasan teori, dan kerangka
terdahulu dalam bentuk jurnal maupun buku, landasan teori menguraikan teori
suatu penjelasan dan alur dari sebuah penelitian tentang kerangka berpikir
penelitian, metode analisis dan perancangan perangkat lunak, alat analisis dan
Pada bab ini berisi tahapan-tahapan dari penelitian yang diuraikan dan
framework laravel pada toko Spircosst. Tahapan ini inti dari pembahasan
sampai mencapai tujuan dari penelitian, yaitu menghasilkan sistem yang baik.
BAB 6 Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang
bersifat membantu bagi penulis untuk menjadikan penulisan ini agar bisa
Menurut Ovan & Saputra (2020) , website atau aplikasi berbasis web adalah
sebuah aplikasi yang dapat diakses menggunakan web browser atau penjelajah
web melalui jaringan internet. Keunggulan aplikasi berbasis web yaitu tidak
memerlukan lisensi pada saat menggunakan aplikasi berbasis web, tidak
memerlukan spesifikasi yang tinggi untuk melakukan dan menggunakan
aplikasi berbasis web, dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun tanpa harus
melakukan instalasi, cross platform.
yang terdiri atas beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital, baik
berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur
koneksi internet.”
Menurut Sa`ad (2020:5) website adalah “salah satu aplikasi yang berisikan
13
14
a. Perencanaan
Tentukan mengapa membuat sebuah website dan apa yang harus di buat.
b. Konten
Buatlah list konten yang diinginkan.
c. Desain
Buat desain untuk menampilkan konten.
d. Konstruksi
Mulai menulis kode dan memasukkan semua konten.
e. Uji Coba
Pastikan semuanya berjalan sesuai yang diinginkan.
f. Hosting
Memilih nama domain dan mencari tempat untuk memasukkan situs
secara online.
g. Publikasi
Membangun trafik melalui publikasi situs.
h. Review
Melakukan review untuk memperbaiki kesalahan yang timbul dari luar
dan dalam.
2010:3):
d. Kita tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti
koneksi database, validasi form, GUI, dan keamanan.
e. Pikiran menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website.
f. Jika pengerjaan bersifat teamwork, maka akan menjadi lebih terarah
karena system framework, mengharuskan adanya keteraturan peletakan
kode seperti bagian pengambilan database terpisah.
Yudhanto & Prasetya (2019:21) Laravel adalah sebuah framework PHP yang
di rilis di bawah lisensi MIT dan di bangun dengan konsep MVC (Model View
Controller), Laravel merupakan pengembangan website berbasis MVP yang
di tulis dalam PHP yang di rancang untuk meningkatkan kualitas perangkat
lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan,
serta untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan
menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.
Adapun beberapa fitur yang terdapat pada Laravel sebagai berikut (Supardi &
Sulaeman, 2019:1):
Terdapat beberapa alasan untuk memilih Laravel yaitu (Yudhanto & Prasetya,
2019:23):
view. Controller juga berfungsi menerima request dari user dan kemudian
memprosesnya. Modul view berfungsi untuk menerima dan menampilkan data
yang di kirim oleh controller. View dalam aplikasi berbasis website biasanya
berbentuk kumpulan halaman HTML.
2013):
a. Model
Bagian model menampung berbagai class–object–component yang
berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak bisa dilihat
prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikan bagian-bagian
yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan
menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data, dan
proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini
juga dapat berisikan model yang menampung berbagai metode pemodelan
data, metode control, metode pengolahan citra, dan metode-metode
lainnya.
b. View
Layer ini mengandung keseluruhan detail dari implementasi user
interface. Disini, komponen grafis menyediakan representasi proses
internal aplikasi dan menuntun alur interaksi user terhadap aplikasi. Tidak
ada layer lain yang berinteraksi dengan user, tetapi hanya View.
Penggunaan layer view memiliki beberapa kelebihan:
1) Memudahkan pengabungan divisi desain dalam development team.
Divisi desain dapat berkonsentrasi pada style, look dan feel, dan
sebagainya.
2) Memiliki layer view yang terpisah memungkinkan ketersediaan
multiple interface dalam aplikasi. Jika inti dari aplikasi terletak pada
bagian lain (dalam Model), multiple interfaces dapat di buat (Swing,
Web, Console), secara keseluruhan memiliki tampilan yang berbeda
namun mengeksekusi component model sesuai fungsionalitas yang
diharapkan.
b. Controller
Bagian Controller adalah bagian yang menghubungkan antara bagian
View dan bagian model. Controller digunakan sebagai pengendali
(control) antara view dan model melalui permintaan dari HTTP. Bagian ini
umumnya menangani request yang disampaikan user melalui bagian View
untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.
Bagian ini juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali
kepada user melalui bagian View, misalnya dalam bentuk list, teks, tabel,
atau grafik. Controller digunakan sebagai pengendali (control) antara view
19
2015):
a. Bundles
Yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan berbagai
bundle telah tersedia untuk digunakan pada aplikasi yang akan dibuat.
b. Eloquent ORM
Merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola “active record”
menyediakan metode internal untuk mengatasi kendala hubungan antara
objek database. Pembangun query Laravel Fluent didukung Eloquent.
c. Application Logic
Merupakan bagian dari aplikasi yang dikembangkan, baik menggunakan
controllers maupun sebagai bagian dari deklarasi route. Sintaks yang
digunakan untuk mendefinisikannya mirip dengan yang digunakan oleh
framework Sinatra.
d. Reverse Routing
Mendefinisikan hubungan antara link dan route, sehingga jika suatu saat
ada perubahan pada route secara otomatis akan tersambung dengan link
yang relevan. Ketika link yang dibuat dengan menggunakan nama-nama
dari route yang ada, secara otomatis Laravel akan membuat URI yang
sesuai.
e. Restful Controllers
Restful Controllers memberikan sebuah pilihan untuk memisahkan logika
dalam melayani HTTP GET dan permintaan POST.
f. Class Auto
Loading Class Auto Loading menyediakan otomatis loading untuk class-
class PHP, tanpa membutuhkan pemeriksaan manual terhadap jalur
masuknya, fitur ini mencegah loading yang tidak perlu.
g. View Composer
Adalah kode unit logical yang dapat dijalankan ketika sebuah view di
load.
h. IoC Container
Memungkinkan objek baru yang dihasilkan dengan mengikuti prinsip
control pembalik, dengan pilihan contoh dan referensi dari objek baru
sebagai Singletons.
i. Migrations
Menyediakan versi sistem control untuk skema database, sehingga
memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis sehingga
20
Arsitektur dasar dari sebuah web adalah two-tired yang terdiri dari web client
dan web server. Web client menampilkan isi informasi kepada klien, sedangkan web
a. HTML
HyperText Markup Language merupakan sekumpulan perintah yang
terformat ang digunakan untuk membuat halaman dokumen web. Ketika
sebuah web dibuka, maka browser akan menginterpretasikan perintah
HTML pada halaman tersebut ke dalam teks dan grafik.
b. URI
Universal Resource Identifier merupakan sebuah protocol alamat untuk
objek-objek yang ada pada www. Ada dua tipe URL yaitu URN
(Universal Resource Name) dan URL (Universal Resource Locater). URL
tergantung pada empat hal, yaitu tipe protocol, nama organisasi, directory
path dan nama file.
c. HTTP
Hypertext Transfer Protocol merupakan sebuah aplikasi protocol jaringan
yang berfungsi untuk mengirimkan dokumen HTML ke internet.
Struktur navigasi adalah susunan menu atau hirarki dari situs yang
menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi setiap halaman
dari suatu web. Struktur navigasi suatu situs web yang akan dibuat struktur
navigasi dapat digolongkan menurut kebutuhan akan objek, kemudahan
pemakaian dan kemudahan membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu
pembuatan suatu situs web (Huda, 2021:60).
21
struktur atau alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai
kerja) dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan
a. Linier
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte
informasi yang satu ke yang lainnya.
b. Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linear dengan percabangan-
percabangan, karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon
struktur yang terbentuk oleh logikan isi.
c. Non Linier
Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek dengan
tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
d. Komposit
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non linear), tetapi
terkadang dibatasi prestasi linier film atau informasi penting dan atau pada
data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
berbagai data dan informasi yang ada dan disimpan di suatu media tertentu, umumnya
22
“kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data
data konvensional dan basis data sangat diperlukan dalam pembuatan sistem
informasi pada sebuah perusahaan, berikut beberapa fungsi database (Habibi &
Aprilian, 2019:25):
a. Data
Pada database, data merupakan informasi yang di simpan dalam suatu
struktur tertentu dan terintegrasi.
b. Hardware
Hardware merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media
penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data karena pada
umumnya database mempunyai ukuran data yang besar.
c. Sistem Operasi
Program yang mengaktifkan dan memfungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan
operasi dasar dalam komputer meliputi input, proses dan output.
d. Database
23
a. Mengidentifikasi Entitas
Entitas merupakan sekumpulan objek yang saling terkait dan
keterangannya ada di dalam sistem. Entitas dapat dicontohkan dengan
subyek atau orang, benda dan hal lainnya. Entitas dinyatakan dengan
simbol persegi panjang serta diberi nama menggunakan kata benda dan
tunggal namun bersifat spesifik sehingga tidak menyulitkan pengguna.
Entitas yang namanya terbentuk atas lebih dari satu suku kata,
penamaannya dapat di pisah menggunakan garis bawah atau under score.
b. Mengidentifikasi Jenis Relasi
Jenis relasi merupakan sekumpulan asosiasi antara satu atau beberapa
jenis entitas yang berpartisipasi, setiap jenis hubungan di beri nama yang
menjelaskan fungsinya. Untuk mengidentifikasi jenis relasi diperlukan
dalam tahapan kedua pembuata ERD (Entity Relationship Diagram).
c. Menentukan Kardinalitas
Kardinalitas adalah relasi antar tabel yang memiliki rasio perbandingan
jumlah baris pada satu tabel dengan tabel lainnya. Kardinalitas memiliki
24
tiga jenis yaitu one to one (1:1), one to many (1:M), dan many to many
(M:N).
d. Mengidentifikasi Atribut dan Penentuan Primary Key
Atribut adalah property yang dimiliki suatu entitas yang bermakna bagi
organisasi. Atribut yang diidentifikasi juga harus dilengkapi dengan
primary key atribut tersebut untuk mewakili entitas yang dimaksud.
e. Membuat ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan persyaratan data
pada suatu organisasi, biasanya oleh analis sistem digunakan dalam
persyaratan fase analisis proyek pengembangan sistem.
f. Merubah ERD Menjadi Struktur Tabel
Struktur tabel merupakan kumpulan dari tabel-tabel yang terdapat pada
database yang berfungsi menyimpan data-data yang saling berhubungan.
Rincian dari masing-masing tabel memuat informasi tentang nama kolom,
tipe data, ukuran data, dan keterangan.
Menurut DBMS (Habibi & Sandi, 2020:46) adalah software atau tools dari
basis data (database) yang dibangun untuk melakukan pengelolaan database
dengan operasi-operasi yang telah disediakan menggunakan bahasa tertentu
yang telah (dalam hal ini adalah SQL), yang merupakan standar yang
digunakan untuk mengakses database relasional. MySQL sebagai database
server juga mendukung perintah SQL dan menambahkan sejumlah fungsi
yang membuat perintah SQL pada MySQL sangat variatif. Perintah yang
dapat dipahami oleh database server MySQL disebut pernyataan. Pernyataan
adalah sebuah perintah yang dikerjakan oleh MySQL dengan ciri-ciri diakhiri
dengan tanda titik koma (;), begitu titik koma diketikkan kemudian menekan
tombol enter, program klien MySQL akan segera mengirimkannya ke
database server MySQL akan segera menanggapinya.
1. Membuat Database
Sebuah database dapat diciptakan dengan menggunakan pernyataan CREATE
DATABASE. Berikan tanda titik koma (;) diakhir perintah atau pernyataan.
2. Memilih Database
Sebelum dapat mengakses tabel ataupun hal yang berkaitan dengan database,
maka perlu mengkoneksikan diri ke database yang bersangkutan. MySQL
25
9. Menghapus Tabel
Untuk menghapus tabel dapat menggunakan pernyataan DROP TABLE yang
sudah tidak dibutuhkan lagi, dengan format DROP TABLE nama_tabel;
10. Menghapus Database
Untuk menghapus database dapat menggunakan pernyataan DROP
DATABASE dengan format DROP TABEL nama_database;.
2.4.1.2 Normalisasi
mengubah suatu tabel yang dimiliki masalah tertentu ke dalam data elemen menjadi
oleh end user yang bisa dilihat pada layar monitor apabila sebuah program
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang
dengan sistem. User interface dapat menerima informasi dari pengguna dan
dan memberikan panduan pemakai sistem secara menyeluruh step by step, sehingga
user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem (Alvioletta et al.,
2020:152).
sistem perangkat lunak, yang artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan
kebutuhan end-user. End user sering menilai sistem dari interface dan bukan dari
fungsinya, maka jika desain interface-nya buruk akan menjadi alasan perangkat lunak
tersebut tidak digunakan. Desain interface juga berperan besar, sebab device yang
akan digunakan berpengaruh terhadap desain interface yang akan disiapkan yaitu
seberapa besar screen dan support sistem yang digunakan (Asmoro & Pramono,
2019:54).
Pramono, 2019:56):
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui berbagai jenis masalah
yang ingin diselesaikan dan berbagai prosedur dalam melakukan pekerjaan
yang bersangkutan. Proses perancangan interface diawali dengan memahami
kebutuhan end user. Mengumpulkan dan menganalisis aktivitas-aktivitas
dalam menganalisa informasi diawali dengan menentukan profil end user,
melakukan analisa terhadap task-task end user, mengumpulkan kebutuhan-
kebutuhan end user, menganalisa end user environments, dan terakhir
mencocokkan kebutuhan tersebut dengan task.
b. Tahap Perancangan Interface
Langkah-langkah dalam tahap merancang interface adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan kegunaan dan tujuan dari interface
2. Menetapkan icon objek, views dan representasi visual secara mendetail
3. Merancang objek dan jendela menu secara tepat
4. Memperbaiki rancangan visual yang akan ditampilkan
c. Tahap Pengembangan Interface
Prototyping identik dengan prosedur-prosedur dalam membuat rancangan
awal dan membuat demonstrasi produk serta pengujian fungsi interface.
Tujuan dalam membuat prototyping adalah mempercepat dan mempermudah
dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep.
d. Tahap Validasi
Terdapat aturan mendasar dalam perancangan antarmuka, diantaranya
membuat end user menguasai interface dengan mudah dan cepat, mengurangi
penggunaan end user memory load, dan membuat interface yang konsisten.
Penjadwalan algoritma round robin sama dengan algoritma FCFS (First Come First
Serve), hanya saja algoritma ini bersifat preetemtive. Setiap proses mendapatkan
waktu CPU yang disebut dengan quantum time untuk membatasi waktu proses
biasanya 1-100ms. Setelah waktu habis, proses ditunda dan ditambahkan pada ready
queue. Apabila perbandingna antara CPU burst lebih kecil dari pada quantum time,
yang dimiliki oleh suatu proses, maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika
telah selesai bekerja, sehingga proses memiliki CPU brust yang lebih besar dibanding
30
dengan waktu quantum, maka proses tersebut dihentikan sementara jika sudah
mencapai quantum time, maka akan berlanjut mengantri kembali pada posisi ekor
dari ready queue, CPU kemudian menjalankan proses selanjutnya (Mair, 2018:310).
menerapkan strategi preemptive, buka di preempt oleh proses lain, tapi terutama oleh
penjadwal berdasarkan jatah wakttu pemroses yang disebut kwanta. Algoritma round
robin disebut juga Fair Time Scheduling, memiliki prinsip dasar, yaitu semua sumber
antrian dianggap sama sehinggga diberi waktu yang disebut time quantum. Jika time
quantum habis atau proses selesai, maka proses berlanjut ke antrian berikutnya.
Penjadwalan ini cukup adil karena tidak ada antrian yang diprioritaskan, semua
mendapat jatah waktu yang sama. Secara spesifik, penjadwalan ini akan
N adalah jumlah user yang sedang aktif dalam sistem. Dari persamaan
tersbeut terlihat bahwa teknik penjadwalan ini independen terhadap kondisi propagasi
Penjadwalan bukan dijalankan oleh proses lain tetapi oleh penjadwal, berdasarkan
lama waktu berjalannya proses. Penjadwalan tanpa prioritas berasumsi bahwa semua
proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu. Semua
proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemroses yang disebut
31
kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan. Jika proses masih
running sampai akhir quantum, maka CPU akan mem-preempt proses itu dan
daftar proses dari runnable. Ketika quantum habis untuk satu proses tertentu, maka
proses tersebut akan diletakkan diakhir daftar (list) (Wijaya & Gunawan, 2018).
a. Ketentuan
Semua proses di anggap penting dan diberi sejumlah waktu proses yang
disebut kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan.
Ketentuan algoritma round robin adalah sebagai berikut ((Wijaya &
Gunawan, 2018):
1. Jika quantum dan proses belum selesai maka proses menjadi runnable dan
pemroses dialihkan ke proses lain.
2. Jika quantum belum habis dan proses menunggu suatu kejadian
(selesainya operasi I/O), maka proses menjadi blocked dan pemroses
dialihkan ke proses lain.
3. Jika quantum belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri
dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Algoritma penjadwalan ini dapat diimplementasi sebagai berikut:
1. Mengelola senarai proses read (runnable) sesuai urutan kedatangan
2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running
3. Bila quantum belum habis dan proses selesai maka ambil proses di ujung
depan antrian proses ready
4. Jika quantum habis dan proses belum selesai maka tempatkan proses
running ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung depan
antrian proses ready
b. Bentuk Algoritma
Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan mendapat
jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah
selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup
adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah
waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama
dari (n-1) q dengan q adalah lama 1 quantum. Berikut adalah algoritma
penjadwalan round robin secara keseluruhan:
1. Setiap proses mendapat jatah waktu CPU (time slice/quantum) tertentu
time slice/quantum umunya antara 10-100 milidetik.
a) Setelah time slice/quantum maka proses akan di preetempt dan
dipindahkan ke antrian ready
32
Menurut Sugiatri dalam Kesuma & Kholifah (2019) UML adalah “salah satu
bentuk language atau bahasa. UML didefinisikan sebagai bahasa visual guna
sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan
sistem”. Beberapa literatur menyatakan bahwa UML memiliki sebelas diagram yang
terbagi dalam dua kelompok yaitu 7 diagram struktur (structure diagram) yang
bagaimana kolaborasi dan interaksi antar objek serta kondisi internal suatu objek
(Hidayat, 2020:50).
Namun pada penelitian ini, penulis hanya menggunakan empat jenis diagram
yaitu usecase diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram.
a. Usecase Diagram
Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem. Usecase
bermakna sebagai cara-cara aktor menggunakan sistem. Tujuan utama
diagram ini adalah membantu pengembangan model untuk memvisualisasikan
kebutuhan fungsional sistem termasuk relasi para aktor terhadap proses-proses
essensial yang ada. Aktor adalah mereka yang berinteraksi dengan sistem
yang akan dikembangkan.
b. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
diperangkat lunak. Activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
c. Class Diagram
Class diagram dipakai untuk menunjukan bagaimana entitas yang berbeda
terkait satu sama lain, class diagram menunjukan struktur statis dari sebuah
model. Class dipakai untuk menggambarkan sebuah abstraksi dari
sehimpunan objek yang serupa, objek mempunyai kesamaan struktural atau
mempunyai atribut yang sama dan mempunyai kesamaan perilaku atau
operasi-operasi yang sama. Class dapat berdiri sendiri, namun pada umumnya
memiliki hubungan dengan kelas-kelas lainnya yang berupa asosiasi, agregasi,
dan generasilasi atau spesialisasi.
d. Sequence Diagram
Sequence diagram menyajikan bagaimana objek berkomunikasi satu sama lain
sepanjang waktu simulasi. Ide utamanya adalah menyajikan interaksi antara
objek pada suatu sekuens atau urutan tertentu, dan sekuens dimulai dari awal
sampai akhir proses. Sequence diagram tidak perlu menyajikan keseluruhan
interaksi yang mungkin, cukup kalua mengambil salah satu kemungkinan
interaksi diantara objek-objek tersebut.
Ada tujuh macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu
sebagai berikut (Booch, Maksimchuk, Engle, Young, Conallen, & Houston, 2007):
a. Use Case Diagram
Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan konteks sistem yang
akan dibangun dan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem itu. Use Case
Diagram juga menggambarkan siapa (atau apa) berinteraksi dengan sistem.
b. Activity Diagram
Activity Diagram memberikan penggambaran visual dari aliran aktivitas, baik
dalam sistem, bisnis, alur kerja, atau proses lainnya. Activity Diagram
berfokus pada kegiatan yang dilakukan dan siapa atau apa yang bertanggung
jawab atas kinerja kegiatan tersebut. Elemen – elemen yang digunakan
sebagai notasi dalam Activity Diagram antara lain: action nodes, control
34
nodes, dan object nodes. Control nodes dalam Activity Diagram terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis yaitu initial dan final, decision dan merge dan fork dan
join. Masing-masing elemen menjelaskan workflow dari sebuah Use Case
pada Use Case Diagram atau dengan kata lain Activity Diagram menjelaskan
secara lebih mendetail atau sub bagian tentang alur kerja sebuah Use Case.
c. Sequence Diagram
Sequence Diagram merupakan Intraction Diagram yang digunakan untuk
menjelaskan eksekusi sebuah skenario semantik. Sequence Diagram juga
digunakan untuk menjelelaskan interaksi antar objek dalam urutan waktu.
Sequence Diagram bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah serangkaian
langkah-langkah yang mengirimkan message antar satu lifeline ke lifeline
yang lain. Setiap message yang dikirimkan bisa memberikan respon (return)
relatif pada skenario yang dirancang di Use Case Diagram. Interaksi yang
terjadi bisa bersifat instansiasi sebuah object maupun static method dari
sebuah class.
d. Package Diagram
Package Diagram digunakan untuk menjelaskan hubungan modularitas,
enkapsulasi, dan abstraksi pada pengembangan sistem yang kompleks.
Package Diagram juga digunakan untuk menjelaskan hubungan dependency
dan visibility antar class yang memiliki asosiasi secara modular dengan class
lain dalam sistem. Package Diagram memungkinkan perancangan sistem bisa
di mengerti dengan tingkat pemahaman yang lebih tinggi pada kolaborasi
antar elemen model. Dengan menggunakan Package Diagram perancangan
Class Diagram bisa di modularisasi secara lebih terstruktur. Package Diagram
sangat dibutuhkan ketika Class Diagram yang dibangun sudah semakin
kompleks, sehingga penggambaran Class Diagram bisa dibangun secara
terpisah dengan menggunakan Package Diagram untuk mewakili hubungan
yang antar class pada package yang berbeda.
e. Class Diagram
Class Diagram digunakan untuk menunjukan hubungan dan eksistensi sebuah
class dari sudut pandang logis dalam sistem. Sebuah Class Diagram
merepresentasikan struktur class yang membentuk arsitektur dan perilaku
sistem dalam proses desain dan analisis. Class Diagram memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang object dan class serta relasinya pada
arsitektur sistem yang dibangun. Class Diagram menyediakan fasilitas berbagi
model sehingga model yang telah dibangun bisa digunakan kembali (reusable)
untuk pemodelan yang lebih rinci pada perilaku dinamis. Notasi pada Class
Diagram bisa digunakan untuk menjelaskan Object Oriented Programming
sehingga relasi seperti inheritance, polymorphism, dan semua konsep Object
Oriented Programming bisa di jelaskan menggunakan notasi Class Diagram.
f. Component Diagram
Component Diagram merepresentasikan hubungan sistem dengan komponen-
komponen yang memiliki fungsionalitas agregat dengan penggunaan berulang
35
kali (reusable). Pada tingkatan yang lebih rendah, komponen dapat dijelaskan
sebagai sekelompok kelas yang kohesif namun, bersifat relatif longgar ketika
terhubung dengan cluster lain. Component Diagram bisa di gunakan ketika
sebuah sistem menggunakan komponen yang berada di luar sistem nya.
Sebagai contoh ketika aplikasi dibangun membutuhkan database MySQL
maka diperlukan komponen MySQL Java Database Conectivity (JDBC) untuk
melakukan proses query ke dalam database. Sehingga Component Diagram
bisa digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen yang dibutuhkan
sistem untuk bisa berjalan.
g. Deployment Diagram
Deployment Diagram digunakan untuk menunjukan alokasi artefak pada node
dalam desain fisik sebuah sistem. Sebuah Deployment Diagram mewakili
sebuah gambaran ke dalam struktur artefak suatu sistem. Deployment
Diagram lebih berfokus pada aspek fisik dari object-oriented sistem. Dengan
menggunakan Deployment Diagram, gambaran mengenai distribusi
komponen dan relasinya dengan sistem maupun platform tempat sistem
berjalan bisa digambarkan dengan lebih jelas. Sehingga dengan menggunakan
Deployment Diagram, gambaran akan interaksi antara software dan hardware
pada sistem akan terlihat lebih jelas.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dikenal saat ini dapat dipahami oleh
2.1.8.1 PHP
HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”. Menurut
server-side, hal ini berarti PHP akan diproses oleh server yang olahannya akan
PHP biasanya digunakan untuk membuat situs web dinamis dan sebagai
bahasa pemrograman pelengkap untuk mengasilkan web yang interaktif, agar
36
Adapun fungsi dari PHP menurut (Habibi & Aprilian, 2019:99) sebagai
berikut:
penjelajah web internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam
berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi”.
dan mungkin juga foto atau gambar yang saat di klik, akan membawa si pengakses
dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan
Menurut Rerung (2018:133) CSS adalah “bahasa yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan bagaimana suatu bahasa markup ditampilkan pada suatu
media dimana bahasa markup ini salah satunya adalah HTML”. Menurut
Rerung (2018:133) CSS juga dapat dikatakan “kumpulan kode yang untuk
mendesain halaman website agar lebih menarik dilihat”. CSS (Cascading
Style Sheets), yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain website.
Walaupun HTML mempunyai kemampuan untuk mengatur tampilan website,
namun kemampuannya sangat terbatas. Fungsi CSS adalah memberikan
pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang dibuat dengan
HTML terlihat lebih rapi dan elegan (Abdulloh, 2016:1).
2.1.8.4 JavaScript
pengujian tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik
Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi yang tidak benar
38
atau hilang. Kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data (pengaksesan basis data),
sebagai berikut:
a. Equivalence Partitioning
Cara kerja teknik ini adalah dengan melakukan partition atau pembagian
Teknik ini lebih fokus kepada boundary, dimana adakah error dari luar atau
sisi dalam software, minimum maupun maksimum nilai dari error yang
didapat.
c. Fuzzing
menggunakan injeksi data yang terbilang cacat ataupun sesi semi otomatis.
grafik ini menggambarkan relasi antara efek dan penyebab error tersebut.
Dapat digunakan jika input domain yang relatif terbilang kecil ukurannya,
Dalam teknik ini, semua pasangan dari test case di desain sedemikian rupa
g. State Transition
Testing ini berguna untuk melakukan pengetesan terhadap kondisi dari mesin
yang pernah dilakukan serta memiliki keterkaitan dengan penelitian ini, dan sebagai
bahan perbandingan serta referensi dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian.
Adapun penelitian terdahulu yang penulis gunakan dalam penelitian ini berupa jurnal
elektronik mengenai penerapan framework laravel dan algoritma round robin pada
tersebut:
40
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang terdapat pada tabel 2.1 dapat
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah penelitian pertama mengenai
Laravel (Studi Kasus: 86 Rent Car Yogyakarta) ini menunjukan bagaimana tahapan
dalam menerapkan framework Laravel dalam membuat sebuah website rental mobil.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembuatan website dengan menggunakan
karena pada penerapan relasi basis data memiliki authentifikasi login bawaan yang
diterapkan pada form login pelanggan dan admin dan memudahkan koneksi ke basis
data.
Mobil Berbasis Web Menggunakan Model Waterfall Pada CV. Dhiyara Anugrah,
penelitian ini menggambarkan secara umum apa saja kebutuhan data dan aktivitas
website yang dirancang khusus untuk kebutuhan rental mobil. Kekurangan dari
penelitian ini, data transaksi hanya terekam begitu saja, tidak terhubung dengan tabel
stok mobil pada basis data sehingga tidak menghasilkan informasi untuk status
ketersediaan mobil.
Rental Mobil Berbasis Web (Studi Kasus: Nusa Trans Surabaya). Penelitian ini
berfokus pada pemanfaatan framework Laravel untuk membuat website rental mobil,
Sistem Informasi Toko Online di Toko New Trend Baturetno. Penelitian ini
toko online memberikan nilai lebih karena pada Laravel dapat dimanfaatkan kembali
kode pada library, salah satunya memiliki otentifikasi login bawaan yang dapat
diterapkan langsung pada form login pelanggan dan admin serta memudahkan
koneksi ke database.
Kebaya. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah website peminjaman kebaya
penelitian ini diperoleh bahwa algoritma round robin dapat menangani antrian
peminjaman produk dengan kasus peminjaman produk yang sama dan stok produk
tidak mencukupi, sehingga alur peminjaman menjadi lebih teratur dengan tidak
mengabaikan waktu eksekusi mulai dan eksekusi selesai. Adanya algoritma round
robin dapat mengatasi permasalahan transaksi peminjaman yang terjadi dengan waktu
mulai yang sama, kemudian transaksi peminjaman akan berlanjut ke transaksi dengan
waktu tempuh paling cepat, sehingga proses penjadwalan peminjaman menjadi lebih
ini, adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website rental mobil yang dapat
menerima registrasi dan transaksi peminjaman secara online oleh user. Website juga
akan memuat informasi mengenai ketersediaan dan harga paket mobil yang
direntalkan. Adapun kebaruan dari penelitian ini yaitu menggunakan algoritma round
robin, sehingga proses penentuan user yang akan melakukan rental dapat lebih efisien
apabila terjadi dua transaksi atau lebih peminjaman dengan waktu eksekusi
Menurut Arif dkk (2017) kerangka berfikir adalah “narasi (uraian) atau
Masalah
a. Belum memiliki sistem terkomputerisasi yang
dapat menyediakan jadwal penyewaan
b. Belum ada sistem terkomputerisasi yang
memiliki fasilitas transaksi penyewaan online
c. Belum ada sistem terkomputerisasi yang dapat
menyebarkan informasi mengenai ketersediaan
mobil
Metode Penelitian
1. Identifikasi Masalah dan Motivasi
2. Menentukan Tujuan Untuk Solusi
3. Perancangan dan Pengembangan
4. Demonstrasi
5. Evaluasi
6. Komunikasi
Metode Perancangan
1. Perencanaan
2. Perancangan
3. Pengkodean
4. Pengujian
Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website penyewaan mobil secara
online yang dibuat menggunakan framework Laravel dan menggunakan
algoritma antrian round robin agar proses transaksi penyewaan dapat
dilakukan lebih maksimal
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran
BAB 3
HS Transport adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa, tepatnya
hanya memiliki satu tempat lokasi usaha yang dapat dikunjungi oleh para calon
penyewa mobil. Para penyewa yang membutuhkan informasi mengenai mobil yang
Transport melayani kegiatan penyewaan secara offline dan via whatsapp. Penyewa
pemesanan via whatsapp. Saat ini HS Transport memiliki lima mobil yaitu Innova,
Avanza, Calya, Xenia, Rush dan Sigra, yang dapat disewa oleh pelanggan baik
disewa dengan supir maupun tidak dengan supir. Saat ini HS Transport hanya
menerima transaksi penyewaan dengan rute luar kota atau dalam kota, selama masih
Adapun visi HS Transport saat ini adalah “Menjadi Perusahaan Rental Mobil
Terbesar, Terbaik, dan Terpercaya”. Agar dapat mencapai visi tersebut, adapun misi
47
48
berikut:
Pemilik
Admin
Marketing Supir
a. Pemilik
b. Admin
c. Marketing
melalui media sosial serta mendata semua konsumen yang sudah menjadi
pelanggan.
d. Supir
diperoleh tata laksana sistem yang sedang berjalan saat ini meliputi kegiatan
menjadi member.
c. Form pendaftaran dan data pelanggan akan dicatat dan disimpan pada
b. Apabila tersedia, admin akan menanyakan paket sewa yang akan diambil
oleh pelanggan.
ada.
METODOLOGI PENELITIAN
Bentuk penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Studi Kasus, dan
metode Penelitian yang penulis gunakan adalah Survei. Menurut Yin yang disebutkan
dalam buku Metodologi penelitian karangan Muh. Fitrah dan Luthfiyah (2018),
Penelitian Studi Kasus adalah suatu inkuiri empirik yang menyelidiki fenomena
didalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks
tidak tampak dengan tegas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan. Sedangkan
menurut Raharjo (2018), Studi kasus merupakan suatu serangkaian kegiatan ilmiah
yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program,
peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, kelompok, atau organisasi
kasus juga sebagai strategi penelitian yang berusaha memahami kedinamisan dalam
konteks tunggal yang dalam hal ini mengacu pada variabel tunggal terhadap suatu
objek yang diteliti pada Rental Mobil HS Transport serta objek penelitian berupa
53
54
dan prosedur yang diperlunak agar penelitian yang dihasilkan memiliki tingkat
keberhasilan dan kepuasan yang baik bagi pengguna (Jakaria dan David, 2021). DSR
adalah metode yang memiliki fokus kegiatan pada membangun dan mengembangkan
gagasan atau model praktis dari solusi yang sedang dibangun untuk keperluan
pengembangan selanjutnya. Pada DSR terdiri dari enam proses metode yang harus
nilai solusi. Membenarkan nilai solusi mencapai dua hal: memotivasi peneliti
dan audiens penelitian untuk mengejar solusi dan membantu audiens untuk
pentingnya solusinya.
Tujuan dari sebuah solusi dapat berupa disimpulkan dari definisi masalah dan
pengetahuan tentang apa yang mungkin dan layak. Tujuannya bisa kuantitatif,
misalnya, istilah di mana solusi yang diinginkan akan lebih baik dari yang
diharapkan dapat mendukung solusi untuk masalah yang selama ini belum
Sebuah artefak dibuat. Secara konseptual, sebuah DSR artefak dapat berupa
sebenarnya.
d. Demonstrasi
eksperimen, simulasi, studi kasus, pembuktian, atau aktivitas lain yang sesuai.
e. Evaluasi
Kegiatan ini melibatkan membandingkan tujuan dari solusi untuk hasil yang
sifatnya dari tempat masalah dan artefak, evaluasi dapat mengambil banyak
bentuk. Pada akhirnya dari kegiatan ini peneliti dapat memutuskan apakah
yang tepat dipekerjakan tergantung pada tujuan penelitian dan audiens, seperti
berlatih profesional.
Transport. Adapun data yang diperoleh berupa alur dari prosedur penyewaan
dokumen yang diperoleh dari HS Transport. Adapun data atau dokumen yang
akan digunakan untuk mengetahui kebutuhan atribut atau data yang akan
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah
sebagai berikut:
57
a. Observasi
kasir, dan ada beberapa hal yang dapat diamati oleh peneliti yaitu: proses
melakukan observasi pada proses pemesanan mobil oleh pelanggan, dan hal
yang diamati yaitu : pelanggan datang dan melihat kondisi mobil, pelanggan
b. Wawancara
menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Dalam hal ini
Instrumen atau alat bantu yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian yaitu data wawancara hasil dari observasi yang terdapat informasi yang
dibutuhkan untuk perancangan aplikasi, kemudian data dari hasil wawancara tersebut
ini yaitu Extreme Programming, yang merupakan salah satu pendekatan dari metode
pendekatan berorientasi objek dan sasaran yang dibentuk dari metode ini adalah tim
yang dibentuk dalam skala kecil sampai medium serta metode ini juga sesuai jika tim
yang dibentuk dihadapkan pada kebutuhan atau requirement yang tidak jelas atau
Extreme Programming (XP) karena sifat dari aplikasi yang di kembangkan dengan
a. Planning
kebutuhan output dan garis besar fitur beserta fungsinya. Mendengarkan calon
b. Design
mengikuti atau diterapkan berdasarkan dari cerita yang dibuat, tanpa dikurangi
desain atau yang biasa disebut spike solution. Prototype akan diimplementasi
dan dievaluasi. Tujuannya adalah menurunkan resiko yang akan terjadi pada
c. Coding
Setelah stories dibangun dan diterapkan pada tahap design, maka tahap yang
dihadapinya.
d. Pengujian
Pembuatan unit testing sebelum pengkodean dimulai adalah elemen kunci dari
Hal ini mendorong strategi pengujian regresi misalnya setiap kali kode
fungsionalitas sistem yang terlihat dan dapat ditinjau oleh pelanggan. Hasil tes
objek dengan membentuk tim dengan skala kecil untuk membahas paradigma dalam
pengembangan dan dihadapkan pada requirement yang tidak jelas atau terjadi
Sistem pemodelan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
62
sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Usecase
a. Use case diagram dibuat berdasarkan sudut pandang aktor yang terlibat
laravel. Pada Activity Diagram ini menggambarkan proses yang terjadi pada saat
lunak. Activity diagram digambarkan mengikuti alur atau prosedur dari tiap-tiap
proses bisnis yang digambar, tiap-tiap activity diagram memiliki alur yang berasal
dari aktor maupun dari sistem. Masing-masing aktifitas tersebut akan menghasilkan
63
keluaran berupa respon sistem, membentuk aktifitas baru yang lain, maupun
c. Tambahkan aktivitas.
e. Tentukan decision.
parallel.
urutan waktu dilakukan penggunaan pada perangkat lunak dan klasifikasi status
yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek yang terjadi pada titik tertentu
dalam eksekusi sistem yang ada pada website Rental Mobil HS Transport dengan
2020).
serta tipe data yang digunakan, juga dilengkapi dengan metode atau operasi yang
berlaku atau tersedia bagi kelas tersebut (Kurniawan dan Syarifuddin, 2020).
user interface.
mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen sistem dan mengevaluasi semua
dengan memfokuskan pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak yang dibuat,
adapun metode blackbox testing pada penelitian ini digunakan untuk unit testing pada
PEMBAHASAN
website rental mobil HS Transport adalah bahasa pemrograman PHP dengan bantuan
identifikasi masalah dan motivasi, yang dilakukan melali kegiatan wawancara kepada
keterangan serta informasi yang dapat mendukung mengenai berbagai kejadian yang
diteliti. Agar dapat diperoleh masalah yang terjadi, maka dibuat ke dalam bentuk
round robin dalam merancang Website Rental Mobil pada HS Transport?”. Adapun
hasil lain yang diperoleh berupa masalah pokok serta solusi yang dapat diberikan dan
66
67
pustaka untuk memperoleh teori dan konsep dari solusi yang diusulkan, tertutama
yang berkaitan dengan pembuatan website rental mobil online dengan menerapkan
terdahulu yang diperoleh dari berbagai jurnal penelitian terdahulu dan menjadi acuan
bagi peneliti dalam menentukan tujuan dari solusi yang telah diperoleh.
Tabel 5.2 Hasil Penelitian Yang Mendukung Tujuan Dari Solusi Usulan
No. Solusi Jurnal Hasil Penelitian
Membuat sistem baru Jurnal Informatika Penelitian ini
yang dapat Universitas Pamulang menekankan tahapan
menampilkan data Volume 2 Nomor 4, pengembangan website
mengenai harga sewa penulis: yang dapat digunakan
mobil dan paket sewa 3.Zen Trias Saputra untuk bisnis sewa
yang tersedia. 4.Suyud Widiono mobil, agar fungsi-
fungsi yang dibuat
68
sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Memanfaatkan Jurnal Manajemen Penelitian ini dilakukan
framework Laravel Informasi Volume 11 dengan tujuan sebagai
dalam pembuatan Nomor 1, penulis: bentuk pemanfaatan
website rental mobil 1. Rena Agustin library pada framework
2. I Kadek Dwi Larave; sehingga
Niryana memudahkan dan
mempercepat waktu
tempuh pembuatan
website.
Membuat website Jurnal Informatika dan Penelitian ini
penyewaan yang Sistem Informasi menghasilkan sebuah
membantu dalam Volume 1 Nomor 1, website penyewaan
penentuan siapa yang penulis: kebaya menggunakan
mendapatkan mobil 1. Putri Mega algoritma algoritma
untuk disewa untuk Sukmawati round robin yang
kondisi apabila lebih 2. Sugiarto membantu pada kasus
dari satu pelanggan 3. Prata Wirya Atmaja antrian peminjaman
melakukan transaksi dengan kondisi
penyewaan terhadap meminjam produk yang
jenis mobil yang sama sama dan stok produk
dalam satu waktu. tidak mencukupi.
model dari analisa yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Pemodelan dilakukan
menggunakan tools UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence
diagram dan class diagram. Tahap pengembangan dilakukan dengan mengikuti tahap
sistem, agar dapat menjadi acuan pada tahap berikutnya. Pemodelan terhadap fungsi-
69
fungsi sistem akan dilakukan terlebih dahulu, sebelum sistem dibuat menjadi sebuah
bentuk utuh.
5.3.1 Perencanaan
analisa terhadap kebutuhan dari setiap aktor yang terindikasi terlibat dalam rangkaian
Tahap ini akan menguraikan fungsi atau layanan yang harus tersedia pada
sistem yang diusulkan dan bagaimana sistem harus bereaksi terhadap input tertentu.
a. Website data menampilkan informasi mengenai jenis mobil, harga sewa dan
harga sewa paket serta status ketersediaan mobil yang mudah untuk di akses
oleh pelanggan.
melakukan register terlebih dahulu dan melakukan upload data diri pada
halaman website.
yang ada pada web, namun harus melakukan login agar dapat melakukan
transaksi penyewaan.
70
terdapat lebih dari satu pelanggan yang melakukan penyewaan dalam satu
Transport, maka berikut diuraikan kebutuhan non fungsional sebagai bentuk uraian
a. Jaringan Internet
b. Nama Domain
c. Web Hosting
d. Web Development
e. Hardware
f. Software
5.3.2 Perancangan
sistem berupa diagram UML (use case diagram, activity diagram, sequence diagram,
use case diagram dapat dilihat kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh sistem dan
Untuk memahami detail aktivitas actor pada use case diagram tersebut
yang diusulkan, menguraikan bagaimana sebuah alur di mulai, keputusan apa saja
73
yang mungkin terjadi, dan bagaimana kondisi yang dihasilkan pada akhir alur
aktivitas.
Ga
mbar 5.5 Activity Diagram Kelola Pelanggan
yang terdapat pada sistem. Berikut sequence diagram pada sistem yang dibuat.
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem rental mobil HS
fitur migration pada framework Laravel. Pada sebuah sistem basis data terdapat
beberapa tabel yang memiliki struktur berbeda namun dapat berhubungan satu
dengan lainnya. Berikut rincian lengkap isi dari tabel yang ada pada database website
updated_at Timestamp
bentuk relasi.
5.3.3 Pengkodean
1. Blade
Berikut adalah penggalan kode dari fitur blade pada framework Laravel yang
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="utf-8">
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1, shrink-to-fit=no">
<meta name="description" content="">
<meta name="author" content="">
<title>Admin | @yield('title')</title>
<link href="{{asset('backend/img/favicon.png')}}" rel="icon"
type="image/png">
<!-- Custom fonts for this template-->
<link
href="{{asset('backend/vendor/fontawesome-free/css/all.min.css')}}"
rel="stylesheet" type="text/css">
<link href="https://fonts.googleapis.com/css?
family=Nunito:200,200i,300,300i,400,400i,600,600i,700,700i,800,800i,
900,900i" rel="stylesheet">
</head>
<body id="page-top">
</div>
<!-- /.container-fluid -->
</div>
<!-- End of Main Content -->
@include('backend.component.footer')
</div>
<!-- End of Content Wrapper -->
</div>
<!-- End of Page Wrapper -->
<h5 class="modal-title"
id="exampleModalLabel">Apakah anda yakin?</h5>
<button class="close" type="button" data-
dismiss="modal" aria-label="Close">
<span aria-hidden="true">×</span>
</button>
</div>
<div class="modal-body">Pilih tombol "Logout" untuk
keluar. "Cancel" untuk batal keluar</div>
<div class="modal-footer">
<button class="btn btn-secondary" type="button"
data-dismiss="modal">Cancel</button>
<a class="btn btn-primary"
href="{{route('logout')}}">Logout</a>
</div>
</div>
</div>
</div>
@stack('scripts')
</body>
</html>
2. Autentication
->toJson();
}
3. Database Query Builder
Berikut adalah penggalan kode dari fitur query builder pada framework
DB::beginTransaction();
try {
$requset = $request->merge(['slug'=>$request->name]);
$this->manufacture->create($request->all());
DB::commit();
return redirect()->route('manufacture.index')->with('success-
message','Data telah disimpan');
} catch (\Exception $e) {
DB::rollback();
return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());
}
4. Eloquent ORM
Berikut adalah penggalan kode dari fitur eloquent pada framework Laravel
$query = Product::query();
return DataTables::eloquent($query)
->filter(function ($query) {
if (request()->has('search')) {
$query->where(function ($q) {
$q->where('name', 'LIKE', '%' . request('search')
['value'] . '%');
});
}
})
->addColumn('name', function ($data) {
return title_case($data->name);
})
->addColumn('price', function ($data) {
return number_format($data->price, 0, ',', '.');
})
->addIndexColumn()
->addColumn('action', 'backend.product.index-action')
90
->rawColumns(['action'])
->toJson();
5. Routing
Berikut adalah penggalan kode dari fitur routing pada framework Laravel
Route::get('/', 'LoginController@showLoginForm')->name('login');
Route::post('login', 'LoginController@login')->name('proceed-login');
Route::middleware(['auth'])->group(function () {
//dashboard
Route::get('/dashboard', 'LoginController@dashboard')-
>name('dashboard');
//logout
Route::get('logout', 'LoginController@logout')->name('logout');
//user
Route::get('/admin/user', 'UserController@index')->name('user.index');
Route::get('/admin/user/create', 'UserController@create')-
>name('user.create');
Route::get('/admin/user/source', 'UserController@source')-
>name('user.source');
Route::get('/admin/user/{id}/edit', 'UserController@edit')-
>name('user.edit');
Route::get('/admin/user/{id}/show', 'UserController@show')-
>name('user.show');
Route::get('/admin/user/{id}/destroy', 'UserController@destroy')-
>name('user.destroy');
Route::post('/admin/user/store', 'UserController@store')-
>name('user.store');
Route::post('/admin/user/{id}/update', 'UserController@update')-
>name('user.update');
Route::get('/admin/user/change', 'UserController@change')-
>name('user.change');
Route::post('/admin/user/updatePassword',
'UserController@updatePassword')->name('user.updatePassword');
//role
Route::get('/admin/role', 'RoleController@index')->name('role.index');
Route::get('/admin/role/create', 'RoleController@create')-
>name('role.create');
Route::get('/admin/role/source', 'RoleController@source')-
>name('role.source');
91
Route::get('/admin/role/{id}/edit', 'RoleController@edit')-
>name('role.edit');
Route::get('/admin/role/{id}/show', 'RoleController@show')-
>name('role.show');
Route::get('/admin/role/{id}/destroy', 'RoleController@destroy')-
>name('role.destroy');
Route::post('/admin/role/store', 'RoleController@store')-
>name('role.store');
Route::post('/admin/role/{id}/update', 'RoleController@update')-
>name('role.update');
//car
Route::get('/admin/car', 'CarController@index')->name('car.index');
Route::get('/admin/car/create', 'CarController@create')-
>name('car.create');
Route::get('/admin/car/source', 'CarController@source')-
>name('car.source');
Route::get('/admin/car/{id}/edit', 'CarController@edit')-
>name('car.edit');
Route::get('/admin/car/{id}/show', 'CarController@show')-
>name('car.show');
Route::get('/admin/car/{id}/destroy', 'CarController@destroy')-
>name('car.destroy');
Route::post('/admin/car/store', 'CarController@store')-
>name('car.store');
Route::post('/admin/car/{id}/update', 'CarController@update')-
>name('car.update');
Route::get('/admin/car/{id}/getImage', 'CarController@getImage')-
>name('car.getImage');
Route::get('/admin/car/{id}/destroyImage',
'CarController@destroyImage')->name('car.destroyImage');
//customer
Route::get('/admin/customer', 'CustomerController@index')-
>name('customer.index');
Route::get('/admin/customer/create', 'CustomerController@create')-
>name('customer.create');
Route::get('/admin/customer/source', 'CustomerController@source')-
>name('customer.source');
Route::get('/admin/customer/{id}/edit', 'CustomerController@edit')-
>name('customer.edit');
Route::get('/admin/customer/{id}/show', 'CustomerController@show')-
>name('customer.show');
Route::get('/admin/customer/{id}/destroy',
'CustomerController@destroy')->name('customer.destroy');
Route::get('/admin/customer/getCustomer',
'CustomerController@getCustomer')->name('customer.getCustomer');
Route::post('/admin/customer/store', 'CustomerController@store')-
>name('customer.store');
92
Route::post('/admin/customer/{id}/update',
'CustomerController@update')->name('customer.update');
//manufacture
Route::get('/admin/manufacture', 'ManufactureController@index')-
>name('manufacture.index');
Route::get('/admin/manufacture/create',
'ManufactureController@create')->name('manufacture.create');
Route::get('/admin/manufacture/source',
'ManufactureController@source')->name('manufacture.source');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/edit',
'ManufactureController@edit')->name('manufacture.edit');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/show',
'ManufactureController@show')->name('manufacture.show');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/destroy',
'ManufactureController@destroy')->name('manufacture.destroy');
Route::get('/admin/manufacture/getManufacture',
'ManufactureController@getManufacture')-
>name('manufacture.getManufacture');
Route::post('/admin/manufacture/store', 'ManufactureController@store')-
>name('manufacture.store');
Route::post('/admin/manufacture/{id}/update',
'ManufactureController@update')->name('manufacture.update');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/find',
'ManufactureController@find')->name('manufacture.find');
//transaction
Route::get('/admin/transaction', 'TransactionController@index')-
>name('transaction.index');
Route::get('/admin/transaction/create',
'TransactionController@create')->name('transaction.create');
Route::get('/admin/transaction/history',
'TransactionController@history')->name('transaction.history');
Route::get('/admin/transaction/{status}/source',
'TransactionController@source')->name('transaction.source');
Route::get('/admin/transaction/{id}/edit',
'TransactionController@edit')->name('transaction.edit');
Route::get('/admin/transaction/{id}/print',
'TransactionController@print')->name('transaction.print');
Route::get('/admin/transaction/{id}/show',
'TransactionController@show')->name('transaction.show');
Route::get('/admin/transaction/{id}/destroy',
'TransactionController@destroy')->name('transaction.destroy');
Route::post('/admin/transaction/store', 'TransactionController@store')-
>name('transaction.store');
Route::post('/admin/transaction/{id}/update',
'TransactionController@update')->name('transaction.update');
Route::post('/admin/transaction/export',
'TransactionController@export')->name('transaction.export');
93
Route::post('/admin/transaction/{id}/complete',
'TransactionController@complete')->name('transaction.complete');
//setting
Route::get('/admin/setting', 'SettingController@index')-
>name('setting.index');
Route::get('/admin/setting/create', 'SettingController@create')-
>name('setting.create');
Route::get('/admin/setting/source', 'SettingController@source')-
>name('setting.source');
Route::get('/admin/setting/{id}/edit', 'SettingController@edit')-
>name('setting.edit');
Route::get('/admin/setting/{id}/show', 'SettingController@show')-
>name('setting.show');
Route::get('/admin/setting/{id}/destroy', 'SettingController@destroy')-
>name('setting.destroy');
Route::post('/admin/setting/store', 'SettingController@store')-
>name('setting.store');
Route::post('/admin/setting/change', 'SettingController@change')-
>name('setting.change');
Route::post('/admin/setting/{id}/update', 'SettingController@update')-
>name('setting.update');
});
6. Validation
Berikut adalah penggalan kode dari fitur validation pada framework Laravel
DB::beginTransaction();
try {
$request = $request->merge(['slug'=>$request->name]);
$this->role->find($id)->update($request->all());
DB::commit();
return redirect()->route('role.index')->with('success-
message','Data telah d irubah');
DB::rollback();
return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());
94
------
DB::beginTransaction();
try {
$requset = $request->merge(['slug'=>$request->name]);
$this->customer->create($request->all());
DB::commit();
return redirect()->route('customer.index')->with('success-
message','Data telah disimpan');
DB::rollback();
return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());
------
if ($request->has('search')) {
$cari = $request->search;
return response()->json($data);
7. Migration
Berikut adalah penggalan kode dari fitur validation pada framework Laravel
<?php
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;
{
/**
* Run the migrations.
*
* @return void
*/
public function up()
{
Schema::create('transactions', function (Blueprint $table) {
$table->uuid('id');
$table->uuid('customer_id');
$table->uuid('car_id');
$table->string('invoice_no')->nullable()->default('text');
$table->dateTime('rent_date')->nullable();
$table->dateTime('back_date')->nullable();
$table->dateTime('return_date')->nullable();
$table->integer('price')->unsigned()->nullable();
$table->integer('amount')->unsigned()->nullable();
$table->integer('penalty')->unsigned()->nullable();
$table->string('status')->nullable()->default('text');
$table->softDeletes();
$table->timestamps();
});
}
/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function down()
{
Schema::dropIfExists('transactions');
}
}
------
<?php
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;
*/
public function up()
{
Schema::create('customers', function (Blueprint $table) {
$table->uuid('id');
$table->string('name')->nullable()->default('text');
$table->string('slug')->nullable()->default('text');
$table->string('nik')->nullable()->default('text');
$table->string('sex')->nullable()->default('text');
$table->text('address')->nullable();
$table->string('phone_number')->nullable()->default('text');
$table->string('email')->nullable()->default('text');
$table->softDeletes();
$table->timestamps();
});
}
/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function down()
{
Schema::dropIfExists('customers');
}
}
--------
<?php
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;
$table->timestamps();
});
}
/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function dow
n()
{
Schema::dropIfExists('manufactures');
}
}
5.4 Demonstration
penerapan sistem tersebut terhadap proses yang sedang berlangsung saat ini
sistem.
98
5.5 Evaluation
Mengukur seberapa baik sistem yang telah di buat dapat mendukung tujuan
dan sasaran dari solusi yang diperoleh. Hasil pengujian tersebut dapat digunakan
107
atau tidak.
lunak blackbox testing. Pengujian dilakukan dengan cara membuat skenario input dan
password,
kemudian pesan gagal
password
menekan login
tombol login
Melakukan
edit salah satu Berhasil
Melakukan
data mobil, melakukan
edit data Sesuai Normal
kemudian edit data
mobil
menekan mobil
tombol simpan
Melakukan
delete salah
Melakukan Berhasil
satu data
delete data menghapus Sesuai Normal
mobil dengan
mobil data mobil
menekan
tombol delete
5.6 Communication
sistem tersebut.
digunakan berupa pengawasan selama satu bulan pertama untuk melihat terjadinya
error yang timbul saat program digunakan, jika terdapat error akan dilakukan
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
data yang tersimpan rapi dalam database, pencarian semua data transaksi
sewa sehingga dapat dicari kembali jika dibutuhkan dan mengurangi resiko-
6.2. Saran
Penulis menyadari bahwa sistem serta perangkat lunak yang dihasilkan pada
beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan aplikasi di masa yang akan
113
114
2. Pada penelitian ini proses pembayaran masih dilakukan dengan cara upload
Abdulloh, R. (2016). Easy & Simple - Web Programming. Elex Media Computindo,
Jakarta.
Agustin, R., & Nuryana, I. K. D. (2020). Perancangan Sistem Aplikasi Penyedia Jasa
Rental Mobil Berbasis Web (Studi Kasus: Nusa Trans Surabaya). Jurnal
Manajemen Informatika, 11(1).
Alip, A., Kosasi, S., Yuliani, I. D. A. E., Syarifudin, G., & David, D. (2021).
Implementasi Arsitektur Model View Controller Pada Website Toko Online.
Journal Bumigora Information Technology, 3(2), 135–150.
Asmoro, S. W., & Pramono, J. (2019). Desain Media Interaktif SMK/MAK Kelas XII
Kompetensi Keahlian Multimedia. CV. Andi Offset, Yogyakarta.
116
Enterprise, J. (2018). HTML, PHP, dan MySQL untuk Pemula. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Habibi, R., & Aprilian, R. (2019). Tutorial dan penjelasan aplikasi e-office berbasis
web menggunakan metode RAD. Kreatif Industri Nusantara, Bandung.
Habibi, R., & Sandi, K. (2020). Aplikasi Bank Sampah Istimewa Menggunakan
Framework CodeIgniter dan DBMS MySQL. Kreatif Industri Nusantara,
Bandung.
Huda, M. (2021). Menulis Buku Digital Modern. Lontar Digital Asia, Padang.
Jakaria, J., & David, D. (2021). Penerapan Web Service Pada Aplikasi Sistem
Pemesanan Rental Mobil. Jurnal IT CIDA, 7(2), 34–52.
Jumardi, R. (2019). Konsep dan Praktik HTML - CSS. Uwais Inspirasi Indonesia,
Jakarta.
117
118
Kesuma, C., & Kholifah, D. N. (2019). Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Pada Lkp Rejeki Cilacap. Jurnal Evolusi, 7(1), 82–88.
Kusuma, D. F. B., Marcos, H., & Yunita, I. R. (2021). Rancang Bangun Aplikasi
Pengolala Data Statistik Atlet IKASI Berbasis Website Menggunakan
Framework Laravel. Journal of Information Systems and Informatics, 3(1), 159–
171.
Munthe, I. R., & Suryadi, S. (2018). Bahasa Pemrograman Pascal. Uwais Inspirasi
Indonesia, Jakarta.
Nugroho, A. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. CV.
Andi Offset, Yogyakarta.
Nugroho, E. C., David, D., Kosasi, S., Gat, G., Syarifudin, G., & Wingdes, I. (2022).
RANCANG BANGUN WEB PENJUALAN TOKO SAHABAT STIKER.
InfoSys Journal, 6(2), 205–215.
Ovan, O., & Saputra, A. (2020). CAMI: Web-Based Application to Test Validity and
Reliability of Research Instruments. JETL (Journal of Education, Teaching and
Learning), 5(2), 244–248.
Pujiastuti, L., Fatmasari, F., Monika, D., & Solikhun, S. (2021). Sistem Informasi
Desa : Aplikasi Pengolahan Data Nokta Agama. Yayasan Kita Menulis, Medan.
Sari, D. W., Kosasi, S., Gat, G., David, D., & Yuliani, I. D. A. E. (2022).
Pemanfaatan Restful Web Services Pada Perangkat Lunak Penyewaan Lapangan
Badminton. InfoSys Journal, 6(2), 103–114.
Subagia, R. (2020). Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web. Jurnal Perangkat
Lunak, 2(2), 94–100.
Suhaeri, S., & Waseso, B. (2021). Sistem Informasi Tugas Akhir ( SITA ) Studi
Kasus : Sekolah Tinggi ABC. Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika,
1(1), 149–162.
Sukmawati, P. M., Sugiarto, S., & Atmaja, P. W. (2020). Penerapan Round Robin
Pada Implementasi Penyewaan Kebaya. Jurnal Informatika Dan Sistem …, 1(1),
642–650.
Supardi, Y., & Sulaeman, S. (2019). Semua Bisa Menjadi Programmer Laravel
Basic. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Widyastuti, R., Indrarti, W., Novaliza, M., & Rani, R. (2020). Rancang Bangun
Sistem Informasi Inventory Boneka Berbasis Web Studi Kasus Di Toko Istana
Boneka Cihampelas Bandung. Prosisko, 7(2), 96–101.
Wijaya, A., & Gunawan, G. (2018). Implementasi Algoritma Round Robin Pada
Sistem Penjadwalan Mata Kuliah ( Studi Kasus : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu ). Jurnal Informatika UPGRIS (JIU), 4(1), 64–71.
119
120
Yudanto, A. L., Tolle, H., & Brata, A. H. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,
1(8), 628–634.
120