Anda di halaman 1dari 135

PERANCANGAN WEBSITE RENTAL MOBIL

MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL


PADA HS TRANSPORT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Komputer

Oleh

RIDUAN EFFENDI
NIM: 172101800

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


PEMINATAN TEKNOLOGI WEB

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PONTIANAK


PONTIANAK
2022
2

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PONTIANAK

Pernyataan Kesiapan Skripsi Untuk Diujikan

Pernyataan Penyusunan Skripsi


Saya, RIDUAN EFFENDI, dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang
berjudul:

PERANCANGAN WEBSITE RENTAL MOBIL MENGGUNAKAN


FRAMEWORK LARAVEL PADA HS TRANSPORT
Adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya, atau pihak lain.

RIDUAN EFFENDI
Disetujui oleh Pembimbing
Kami setuju Skripsi tersebut untuk diujikan

Dr.Sandy Kosasi, SE., MM., M.Kom .....................................


NIDN : 1105116601

Dr.Gat., S.Kom., M.Kom .....................................


NIDN : 1118027601
Mengetahui
Wakil ketua I,

Dr.Susanti M.Kuway., S.Kom., M.Kom


NIDN : 1101027203

Skripsi Berjudul
3

PERANCANGAN WEBSITE RENTAL MOBIL MENGGUNAKAN


FRAMEWORK LARAVEL PADA HS TRANSPORT

Tanggung jawab yuridis pada:

NAMA : RIDUAN EFFENDI


NIM : 172101800

Jurusan : Teknik Informatika


Dinyatakan telah memenuhi syarat dan lulus
Dalam ujian skripsi
Pada Tanggal :…………………………………….
MAJELIS PENGUJI
Pembimbing I Penguji I

Dr. Sandy Kosasi, S.E., M.M., M.Kom Dr. Susanti M. Kuway, S.Kom., M.Kom
NIDN.1105116601 NIDN. 1101027203

Pembimbing II Penguji II

Dr. Gat S.Kom., M.Kom Tony Wijaya, S.Kom., M.Kom


NIDN. 1118027601 NIDN. 1117018301

Pontianak,…………………………..

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PONTIANAK


KETUA,

Dr.Sandy Kosasi, S.E., M.M., M.Kom


NIDN. 1105116601

LEMBAR PERNYATAAN
4

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NIM : 172101800

Nama : RIDUAN EFFENDI

Program Studi : Teknik Informatika

Jurusan : Teknik Informatika

Judul Skripsi :

PERANCANGAN WEBSITE RENTAL MOBIL MENGGUNAKAN


FRAMEWORK LARAVEL PADA HS TRANSPORT

Menyatakan bahwa Skripsi saya adalah HASIL KARYA SENDIRI dan BUKAN
PLAGIAT. Apabila ternyata di dalam Skripsi saya terdapat unsur plagiat, maka saya
siap untuk mendapatkan sanksi akademik yang terkait dengan hal tersebut.

Pontinak, 14 Agustus 2022

Materai Rp. 10000,-

RIDUAN EFFENDI

ABSTRAK

HS Transport merupakan salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam bidang
jasa penyewaan mobil atau yang sering disebut dengan Rental Mobil. HS Transport
belum tersedia sistem yang dapat memberikan informasi mengenai jadwal penyewaan
dan ketersediaan mobil di rental. Kurangnya efektivitas pelayanan yang dilakukan
5

oleh pengelola rental sehingga terjadi miss komunikasi yang menyebabkan pelanggan
memesan satu mobil yang sama yang telah dipesan oleh pelanggan lain atau memesan
mobil dengan status tidak avail, reschedule pemesanan, karena transaksi pemesanan
yang saat ini hanya dilakukan via whatsapp menyebabkan pesan bertumpuk dan
menyulitkan pengelola memilih pesan untuk melakukan konfirmasi reschedule
maupun transaksi penyewaan. Tujuan website Rental Mobil untuk mempermudah
pemesanan dan penyewaan kendaraan mobil, sebagai media promosi dan mengatur
sistem penjadwalan penyewaan mobil menjadi lebih teratur.
Penelitian ini menggunakan metode Design Science Research (DSR). Metode
DSR bertujuan untuk meningkatkan produksi, presentasi, dan evaluasi penelitian ilmu
desain serta konsisten dengan prinsip dan pedoman penelitian ilmu desain yang telah
ditetapkan dalam studi penelitian sebelumnya. DSR memiliki tahapan pengembangan
antara lain Planning, Design, Coding dan Pengujian.
Pemodelan dilakukan menggunakan tools UML yaitu use case diagram,
activity diagram, sequence diagram dan class diagram, sedangkan Website ini dibuat
dengan bahasa pemrograman Php dan MySql sebagai database, website dibangun
dengan menggunakan framework laravel.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website rental mobil yang dapat
menerima registrasi dan transaksi peminjaman secara online oleh user. Website juga
akan memuat informasi mengenai ketersediaan dan harga paket mobil yang
direntalkan. Adapun kebaruan dari penelitian ini yaitu menggunakan algoritma round
robin, sehingga proses penentuan user yang akan melakukan rental dapat lebih efisien
apabila terjadi dua transaksi atau lebih peminjaman dengan waktu eksekusi
bersamaan. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan penjadwalan peminjaman yang
lebih efisien dan adil.

Kata Kunci : Penyewaan, Progressive Web Application, Framework Laravel


6

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

atas berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN

WEBSITE RENTAL MOBIL MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL PADA

HS TRANSPORT”.

Adapun penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan Pendidikan Strata 1 pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Komputer Pontianak, Jurusan Teknik Informatika. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis telah mendapat bimbingan, petunjuk, data, saran, maupun dorongan moril

dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Sandy Kosasi, SE., M.M., M.Kom selaku Ketua Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak dan Pembimbing I yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dr.Susanti Margaretha, S.Kom., M.Kom., selaku Wakil Ketua I pada

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak.

3. Bapak Dr.Gusti Syarifudin., S.T., MMSI., M.Kom., selaku Wakil Ketua II

pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika.


4. Bapak Dr.David, S.Kom, M.Cs., M.Kom., selaku Wakil Ketua III pada

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika.

5. Bapak Ponti Harianto, S.Kom., M.Cs., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Pontianak. serta selaku dosen pembimbing akademik penulis.

6. Bapak Dr.Gat, S.Kom., M.Kom, selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Budi Susilo, S.T., M.M., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan

arahan selama menempuh pendidikan perkuliahan di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak.

8. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Akademik Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

dan Komputer Pontianak.

9. Buat kedua orangtua yang tercinta serta keluarga yang selalu memberikan

dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua teman-teman angkatan 2017, terima kasih atas bantuan dan dukungan

semangat yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga semua bantuan dan jasa baik yang diberikan pada penulis akan

mendapatkan balasannya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Penulis mengharapkan saran

7
8

dan masukan dari semua pihak agar skripsi ini lebih sempurna. Oleh karena itu,

penulis akan terus belajar dan mengembangkan kemampuan sebagai bagian dari

lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi

kita semua.

Pontianak,…...........................2021

Penulis,

RIDUAN EFFENDI
NIM. 172101800
DAFTAR ISI

Pernyataan Penyusunan Skripsi....................................................................................ii


Skripsi Berjudul...........................................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN.........................................................................................iv
ABSTRAK ..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR SIMBOL...................................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................8
1.3 Batasan Masalah...................................................................................8
1.4 Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................9
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................10
1.5.1 Tujuan Penelitian....................................................................10
1.5.2 Manfaat Penelitian..................................................................10
1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................11
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori....................................................................................13
2.1.1 Perancangan Website..............................................................13
2.1.2 Framework Laravel................................................................15
2.1.3 Arsitektur dan Navigasi Web..................................................20
2.1.4 Perancangan Database............................................................21
2.1.5 Perancangan Interface.............................................................27
2.1.6 Algoritma Round Robin..........................................................29
2.1.7 UML (Unified Modelling Language)......................................32
2.1.8 Bahasa Pemrograman..............................................................35
2.1.9 Black-Box Testing...................................................................37
2.2. Penelitian Terdahulu...........................................................................39
2.3 Kerangka Pemikiran............................................................................45
BAB 3 GAMBARAN UMUM

ix
x

3.1 Gambaran Umum HS Transport.........................................................47


3.2 Struktur Organisasi.............................................................................48
3.4 Tugas dan Wewenang.........................................................................48
3.5 Tata Laksana Sistem Berjalan.............................................................49
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Bentuk dan Metode Penelitian............................................................53
4.2 Metode Pengumpulan Data.................................................................56
4.3 Teknik Pengumpulan Data..................................................................56
4.4 Instrumen dan Variabel Penelitian......................................................58
4.5 Metode Perancangan Perangkat Lunak...............................................58
4.6 Pemodelan Perangkat Lunak...............................................................61
4.6.1 Usecase Diagram....................................................................61
4.6.2 Activity Diagram....................................................................62
4.6.3 Sequence Diagram..................................................................63
4.6.4 Class Diagram........................................................................64
4.7 Metode Pengujian Perangkat Lunak...................................................65
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Problem Identification and Motivation...............................................66
5.2 Define the Objectives for a Solution...................................................67
5.3 Design and Development....................................................................68
5.3.1 Perencanaan............................................................................69
5.3.2 Perancangan............................................................................70
5.3.3 Pengkodean.............................................................................85
5.4 Demonstration.....................................................................................97
5.5 Evaluation.........................................................................................106
5.6 Communication.................................................................................112
BAB 6 PENUTUP
6.1. Kesimpulan.......................................................................................113
6.2. Saran ...............................................................................................113
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................116
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pernyataan Untuk Membentuk Tabel ....................................................25


Gambar 2.2 Struktur Tabel........................................................................................ 26
Gambar 2.3 Kode Memasukkan Data .......................................................................26
Gambar 2.4 Mengganti Struktur Tabel..................................................................... 26
Gambar 2.10 Kerangka Pemikiran ............................................................................46
Gambar 3.1 Struktur Organisasi HS Transport .........................................................48
Gambar 3.2 Activity Diagram Prosedur Registrasi Member ....................................50
Gambar 3.3 Activity Diagram Penyewaan ..............................................................51
Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pengembalian ...........................................52
Gambar 4.2 Skema Extreme Programming ..............................................................61
Gambar 5.2 Use Case Diagram ................................................................................71
Gambar 5.3 Activity Diagram Kelola Transaksi .......................................................73
Gambar 5.11 Sequence Diagram Transaksi ..............................................................80
Gambar 5.12 Class Diagram ...................................................................................81
Gambar 5.14 Halaman Beranda ................................................................................98
Gambar 5.15 Halaman CheckOut .............................................................................99
Gambar 5.16 Halaman Daftar ...................................................................................99
Gambar 5.17 Halaman Login .................................................................................100
Gambar 5. 18 Halaman Order .................................................................................100
Gambar 5. 19 Halaman Riwayat .............................................................................101
Gambar 5. 20 Halaman Detail Sewa .......................................................................101
Gambar 5. 21 Halaman Cek Ketersediaan .............................................................102
Gambar 5. 22 Halaman Dashboard Admin ............................................................102
Gambar 5. 23 Halaman Data Pelanggan ................................................................103
Gambar 5. 24 Halaman Data Mobil ........................................................................103
Gambar 5. 25 Halaman Detail Mobil ......................................................................104

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.................................................................................. 40


Tabel 5.2 Masalah dan Solusi.................................................................................... 66
Tabel 5.3 Hasil Penelitian Yang Mendukung Tujuan Dari Solusi Usulan ................67
Tabel 5.4 Deskripsi Use Case ....................................................................................71
Tabel 5.5 Spesifikasi Tabel Cars ...............................................................................82
Tabel 5.6 Spesifikasi Tabel Cars Image ....................................................................82
Tabel 5.7 Spesifikasi Tabel Customer .......................................................................83
Tabel 5.8 Spesifikasi Tabel Manufacture ..................................................................83
Tabel 5.9 Spesifikasi Tabel Transaction ...................................................................83
Tabel 5.10 Spesifikasi Tabel User .............................................................................84
Tabel 5.11 Diagram Hubungan Entitas ......................................................................84
Tabel 5.12 Black Box Testing Login Pengguna .......................................................107
Tabel 5.13 Black Box Testing Merk .........................................................................108
Tabel 5.14 Black Box Testing Data Mobil ...............................................................108
Tabel 5.15 Black Box Testing Data Transaksi......................................................... 109
Tabel 5.16 Black Box Testing Data Transaksi .........................................................110
Tabel 5.17 Black Box Testing Data Customer/pelanggan ........................................110
Tabel 5.18 Black Box Testing Pengguna ..................................................................111

xii
DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Menspesifikasikan himpuan peran


1 Actor
yang berinteraksi dengan use case.

Hubungan dimana perubahan


2 Dependency
yang terjadi pada suatu elemen.

Hubungan dimana objek anak


Generalizatio (descendent) berbagi perilaku dan
3
n struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).

Menspesifikasikan bahwa use case


4 Include
sumber secara eksplisit.

Menspesifikasikan bahwa use case


target memperluas perilaku dari
5 Extend
use case sumber pada suatu titik
yang diberikan.
Apa yang menghubungkan antara
6 Association
objek satu dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang


menampilkan sistem secara
7 System
terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi


yang ditampilkan sistem yang
8 Use Case
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.

xiii
xiv

Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
1 Generalization
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).

Nary Upaya untuk menghindari asosiasi


2
Association dengan lebih dari 2 objek.

Himpunan dari objek-objek yang


3 Class berbagi atribut serta operasi yang
sama.
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang
4 Collaboration
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.

Operasi yang benardilakukan oleh


5 Realization
suatu objek.

Hubungan dimana perubahan yang


terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempengaruhi
6 Dependency elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri.
Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Objek entity, antarmuka yang saling


1 LifeLine
berinteraksi.

Menyatakan objek dalam keadaan


2 Waktu Aktif
aktif dan beriteraksi pesan
<<create>> Menyatakan suatu objeek membuat
Pesan type
3 objek yang lain, arah panah
create
mengarah pada objek yang dibuat
1: nama metode() Menyatakan suatu objek memanggil
Pesan type
4 operasi metode ada pada objek lain
call
atau dirinya sendiri.
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
5
informasi tentang aktifitas yang
Message terjadi.
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi-
6
informasi tentang aktifitas yang
terjadi.

Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Memperlihatkan bagaimana masing-


1 Activity masing kelas antarmuka saling
berinteraksi satu sama lain.

State dari sistem yang mencerminkan


2 Action
eksekusi dari suatu aksi.

Bagaimana objek dibentuk atau


3 Start Node
diawali.

xv
xvi

Bagaimana objek dibentuk dan


4 Final Node
dihancurkan.

Digunakan untuk menggambarkan


5 Decision suatu keputusan yang harus diambil
pada kondisi tertentu
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hadirnya teknologi informasi yang semakin berkembang sangat

mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusiaa, mempermudah arus

pertukaran informasi dan komunikasi. Perubahan akibat hadirnya teknologi dan

internet juga berpengaruh dalam persaingan bisnis, kegiatan bisnis yang

menggunakan media online akan berpengaruh pada meningkatnya omset bisnis

tersebut (Nugroho et al., 2022).

Salah satu bisnis yang pada masa sekarang juga memerlukan teknologi

internet yaitu bisnis Rental Mobil. Rental merupakan suatu usaha dibidang jasa yang

dalam kegiatan usahanya terdapat unsur sewa menyewa yang didalamnya terdapat

suatu perjanjian atau kesepakatan dimana penyewa harus membayarkan atau

memberikan imbalan kepada pemilik barang yang dipinjamkan (Subagia, 2020).

Melakukan bisnis secara online, para pebisnis pemula tidak memerlukan

infrastruktur yang besar. Selain itu, para pebisnis pemula tidak perlu mengelola

karyawan yang banyak. promosi melalui media online dapat langsung tertuju dengan

target yang diinginkan (Natasuwarna, 2020).

HS Transport merupakan salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam

bidang jasa penyewaan mobil atau yang sering disebut dengan Rental Mobil.

1
2

Prosedur bisnis yang berjalan pada HS Transport saat ini dapat dikatakan kurang

optimal karena belum memiliki adanya sistem yang dapat digunakan untuk

mengetahui jadwal penyewaan, belum adanya sistem yang dapat digunakan untuk

melakukan transaksi penyewaan secara online sehingga membuat pelanggan harus

mendatangi lokasi penyewaan secara langsung (Sari et al., 2022).

Belum tersedia sistem yang dapat memberikan informasi mengenai jadwal

penyewaan dan ketersediaan mobil di rental. Kurangnya efektivitas pelayanan yang

dilakukan oleh pengelola rental sehingga terjadi miss komunikasi yang menyebabkan

pelanggan memesan satu mobil yang sama yang telah dipesan oleh pelanggan lain

atau memesan mobil dengan status tidak avail. Kendala lainnya terjadi pada proses

reschedule pemesanan, karena transaksi pemesanan yang saat ini hanya dilakukan via

whatsapp menyebabkan pesan bertumpuk dan menyulitkan pengelola memilih pesan

untuk melakukan konfirmasi reschedule maupun transaksi penyewaan.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa selain keseluruhan bisnis yang

hanya dilakukan secara offline dengan pemanfaatan media teknologi terbatas

(whatsapp), namun juga mengalami kendala pada kegiatan penjadwalan yang masih

dilakukan secara manual oleh admin/pemilik rental sehingga tidak jarang terjadi

bentrok jadwal sewa. Adapun salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk

mengatasi masalah penjadwalan tersebut adalah dengan menggunakan algoritma

round robin. Algoritma round robin menggilir pada setiap proses yang ada pada

antrian untuk mendapat jatah waktu sebesar time quantum. Tidak ada proses yang
3

diprioritaskan dari pembagian item ke penyewa yang overlap, semua proses mendapat

jatah waktu yang sama yaitu 1/n dan tidak menunggu lama dari n-1 (Binus, 2021).

Ketentuan dari algoritma round robin adalah jika kwanta habis dan proses

belum selesai, maka proses menjadi runable dan pemroses dialihkan ke proses lain.

Jika kwanta belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesai operasi

input/output), maka proses menjadi blocked dan proses pemroses dialihkan ke proses

lain. Jika kwanta belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri dan

pemroses dialihkan ke proses lain (Haryanto & Noer, 2015).

Penerapan algoritma ini pada sistem penjadwalan peminjaman terjadi pada

saat user 1 akan meminjam produk dengan jumlah item yang kurang dari jumlah stok

hingga tanggal tertentu, kemudian user 2 akan meminjam produk yang sama dengan

jumlah melebihi sisa dari item ready maka akan muncul peringatan bahwa 2 item

masih dalam tahap peminjaman dan algoritma akan secara otomatis mengatur agar

user 2 secara otomatis mengantri dari item yang sedang dipinjam pada tanggal

kembali yang paling lama. Algoritma round robin akan berjalan baik pada antrian

peminjaman dengan stok produk yang tidak mencukupi agar alur peminjaman tidak

berantakan. Dapat disimpulkan bahwa algoritma round robin dapat berjalan efektif

dan terlihat cara kerjanya pada kasus dengan jumlah stok item tidak banyak dan besar

kemungkinan terjadi kekurangan stok (Sukmawati et al., 2020).

Beranjak dari pendapat tersebut di atas, penerapan algoritma round robin di

anggap cocok untuk mengatasi masalah penjadwalan pada HS Transport. Untuk


4

penerapannya, algoritma ini akan diterapkan ke dalam website penyewaan mobil

untuk HS Transport. Menurut Kosasi (2015), fungsi website dalam sektor bisnis

adalah untuk memperluas dan meningkatkan omset tanpa batasan waktu dan tempat.

Masyarakat relatif lebih mudah dan menghemat waktu untuk mendapatkan berbagai

informasi mengenai banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka hanya dengan

melakukan penulusuran website.

Adapun framework yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah website

pada penelitian ini adalah framework Laravel. Framework adalah komponen

pemrograman tidak harus membuat script yang sama untuk tugas yang sama sehingga

pekerjaan developer lebih fokus dan lebih cepat dalam membangun aplikasi

(Yudhanto & Prasetya, 2019). Framework Laravel dipilih oleh penulis karena dapat

memudahkan dalam membangun website beserta fungsinya. Laravel memiliki paket

libraries sehingga lebih mudah dalam membangun aplikasi dan dibuat dalam bahasa

PHP. Dibandingkan framework lain, framework Laravel memiliki performance lebih

cepat, reload data yang lebih stabil, memiliki keamanan data, menggunakan fitur

canggih seperti blade, tersedia library-library yang sudah siap pakai dan adanya fitur

pengelolaan migrations untuk membuat skema tabel pada database (Kusuma et al.,

2021).

Migration merupakan salah satu fitur laravel yang berfungsi seperti version

control untuk database. Melalui fitur migration, maka tim web development dapat

mengelola dan memodifikasi skema database secara bersama-sama, dengan cara

melakukan generate file dengan menggunakan perintah php artisan migrate agar
5

database yang ada diperbarui. Migration juga merekam perubahan dan penambahan

apa saja yang dilakukan pada database, dengan begitu developer dapat lebih aware

apabila terdapat kode yang perlu di adjust terkait dengan perubahan. Fitur migration

juga memudahkan developer saat akan pindah environtment, developer hanya perlu

melakukan menyimpan code ke cloud reporsitory dan melakukan clone reporsitory

tersebut ke environtment baru, kemudia menjalankan perintah php artisan migrate

untuk melakukan import skema database (Widhi et al., 2019).

Laravel merupakan framework PHP yang bersifat open source dengan desain

MVC (Model-View-Controller). MVC merupakan arsitektur perangkat lunak yang

digunakan untuk memudahkan pengelolaan pengembangan aplikasi. Framework

Laravel memudahkan developer dalam mendesain sebuah web, kode program yang

lebih singkat, fitur migration dan schema builder yang digunakan untuk

mempermudah programmer ketika terjadi perubahan dalam database. Schema

digunakan untuk membuat skema database. Penggunaan migration dan schema

builder memudahkan dalam membangun database tanpa membuka phpmyadmin,

sqlyog, atau aplikasi lain untuk membuat database. Laravel dibangun dengan basis

MVC (Model-View-Controlller) dan dilengkapi command line tool yang bernama

artisan untuk packaging bundle dan instalasi bundle (Banjarnahor & Hartomo, 2016).

Konsep Model-View-Controller merupakan pola desain arsitektur

pengembangan aplikasi yang memisahkan dan mengelompokkan beberapa kode

sesuai dengan fungsinya (Habibi & Aprilian, 2019). Model berhubungan dengan data
6

dan interaksi ke database. Model berisi class dan fungsi untuk mengambil,

melakukan update dan menghapus data website dan berhubungan dengan perintah-

perintah query SQL. View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan

ke end-user, bisa berupa halaman web, css, javascript. View berisi variabel-variabel

yang berisi data yang siap ditampilkan dan berasal dari model dan controller.

Controller bertindak sebagai penghubung data dan view, pada controller terdapat

class-class dan fungsi-fungsi yang memperoses permintaan dari view ke dalam

struktur data di dalam model. Controller bertugas menyediakan berbagai variabel

yang akan ditampilkan pada view, memanggil model untuk melakukan akses ke

database, menyediakan penanganan error, dan mengerjakan proses logika dari

aplikasi serta melakukan validasi terhadap input (Id, 2021).

Penelitian terdahulu terkait permasalahan yang dialami HS Transport diatas

yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2020), “Rancang Bangun

Sistem Rental Mobil Berbasis Website Menggunakan Framework Laravel”. Dari

penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan framework

laravel pada perancangan sistem rental mobil berbasis website lebih mudah

dilakukan, karena pada penerapan relasi basis data, memiliki authentifikasi login

bawaan yang diterapkan pada form login pelanggan dan admin, dan memudahkan

koneksi ke basis data.

Penelitian kedua dilakukan oleh Agustin & Nuryana (2020). ”Perancangan

Sistem Aplikasi Penyediaan Jasa Rental Mobil Berbasis Web”, dari penelitian yang

dilakukan, maka dapat disimpulkan pemanfaatan framework laravel lebih


7

memudahkan Programmer karena syntax laravel yang bersih dan fungsional serta

library yang banyak dan mudah digunakan sehingga dapat mempercepat

pembangunan website.

Penelitian relevan lainnya dilakukan oleh Zakaria (2017), “Perancangan

Aplikasi Penjualan dan Penyewaan Mobil Berbasis Web Menggunakan Model

Waterfall Pada CV. Dhiyara Anugrah”, penelitian ini menghasilkan aplikasi

penjualan dan penyewaan mobil yang dapat memudahkan pelanggan untuk

mengetahui harga jual dan harga sewa mobil, serta melakukan transaksi beli dan sewa

secara online. Kekurangan pada penelitian ini belum adanya integrasi antara transaksi

penyewaan dan stok mobil yang dapat disewa.

Berdasarkan uraian di atas, judul dari penelitian ini adalah “Perancangan

Website Rental Mobil Menggunakan Framework Laravel Pada HS Transport”,

pemanfaatan MVC dalam membangun website memiliki bussiness logic yang

terpisah dari model saat melakukan modifikasi pada coding tidak mempengaruhi

komponen lainnya yang tidak diubah dan proses pengembangan yang lebih cepat

karena dapat melakukan reuse of code dimana fungsi ini berguna dalam

pengembangan website tanpa harus melakukan coding dari awal (Alip et al., 2021).

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode penelitian design science

research agar dapat melakukan atau mengembangkan perangkat lunak pemesanan

rental mobil dengan menggabungkan prinsip, praktik, dan prosedur yang diperlukan

agar penelitian yang dihasilkan memiliki tingkat keberhasilan dan kepuasan yang
8

baik bagi pengguna (Jakaria & David, 2021). Untuk menentukan strategi yang dapat

meningkatkan pelayanan dalam kasus penyewaan mobil pada HS Transport yaitu

dengan menerapkan sistem penjadwalan penyewaan dengan menggunakan algoritma

round robin dan menerapkannya ke dalam sebuah website penyewaan mobil yang

dibuat menggunakan framework laravel.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ada, maka permasalahan yang diangkat

pada penelitian ini adalah “Bagaimana menerapkan Framework Laravel dan

algoritma round robin dalam merancang Website Rental Mobil pada HS Transport?”.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan Website Rental Mobil HS Transport ini diperlukan sebuah

batasan, agar pengembangan menjadi lebih terarah. Penulis menekankan pada

pembuatan Website Rental Mobil HS Transport ini Metode Pembayaran yang

dilakukan belum dapat dicek atau di konfirmasi secara otomatis, masih dilakukan

pengecekkan secara manual oleh admin. Informasi ketersediaan mobil dapat dilihat

pada saat aplikasi digunakan. Website ini tidak akan membahas mengenai jadwal

ketersediaan mobil berdasarkan jam berakhir sewa, website tidak akan membahas

masalah verifikasi data pendaftaran member HS Transport, website tidak akan

menyediakan fitur untuk data-data mobil yang mengalami keterlambatan

pengembalian.
9

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti masalah yang diangkat sesuai dengan tujuan

penelitian ini, dimana akan dilakukan perancangan sebuah Website Rental Mobil

menggunakan framework laravel dan algoritma round robin pada HS Transport, juga

menggunakann bootsrap untuk mendesain tampilan interface website yang akan

dirancang. Penelitian ini menggunakan metode Design Science Research (DSR).

Metode DSR bertujuan untuk meningkatkan produksi, presentasi, dan evaluasi

penelitian ilmu desain serta konsisten dengan prinsip dan pedoman penelitian ilmu

desain yang telah ditetapkan dalam studi penelitian sebelumnya. DSR dapat

Digunakan sebagai metode dalam penyelesaian masalah yang berupaya menciptakan

inovasi berdasarkan ide, praktik, kemampuan teknis, design analisis, implementasi,

manajemen dan penggunaan sistem informasi secara efektif dan efisien (Andrian,

2020). Metode perancangan aplikasi yang digunakan adalah metode Extreme

Programming dan dalam pengujian pada perangkat lunak ini akan menggunakan

metode Black-box testing. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data

primer yang diperoleh dari hasil survey dan data sekunder yang diperoleh dari studi

literatur.
10

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah Website Rental

Mobil dengan menggunakan Framework Laravel dan algoritma round robin yang

digunakan untuk mempermudah pemesanan dan penyewaan kendaraan mobil,

sebagai media promosi dan mengatur sistem penjadwalan penyewaan mobil menjadi

lebih teratur. Pemanfaatan framework Laravel digunakan untuk dapat mempermudah

pengembangan website kedepannya dapat lebih cepat dengan memanfaatkan library

yang terdapat pada framework yang diperoleh dari komunitas pengguna laravel

lainnya dan fitur migration yang mempermudah apabila terjadi upgrade pada

database.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat bagi penulis

Melalui penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan kemampuan

berpikir mengenai teori yang telah didapat dari matakuliah yang telah diterima

dan diimplementasikan ke dalam penelitian yang sebenarnya.

b. Manfaat bagi STMIK Pontianak Penelitian ini diharapkan dapat membantu

pembaca atau peneliti lain untuk digunakan sebagai referensi bagi penelitian

berikutnya.
11

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, dibuat suatu sistematika yang bertujuan untuk

menggambarkan secara ringkas bab-bab yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Pada bab ini di uraikan dengan jelas tentang latar belakang penelitian,

permasalahan, pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, landasan teori, dan kerangka

pemikiran. Penelitian terdahulu yang menguraikan hasil dari penelitian

terdahulu dalam bentuk jurnal maupun buku, landasan teori menguraikan teori

yang terkait dengan penelitian sedangkan kerangka pemikiran merupakan

suatu penjelasan dan alur dari sebuah penelitian tentang kerangka berpikir

secara tersusun untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti.

BAB 3 Gambaran Umum HS Transport

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum HS Transport, tinjauan

umum serta tata laksana sistem berjalan secara umum.

BAB 4 Metodologi Penelitian

Pada bab ini menguraikan bentuk penelitian, mendeskripsikan metode

pengumpulan data, teknik pengumpulan data, instrumen dan variabel


12

penelitian, metode analisis dan perancangan perangkat lunak, alat analisis dan

perancangan, serta metode pengujian perangkat lunak.

BAB 5 Hasil Penelitian

Pada bab ini berisi tahapan-tahapan dari penelitian yang diuraikan dan

disesuaikan dengan metode perancangan website toko online menggunakan

framework laravel pada toko Spircosst. Tahapan ini inti dari pembahasan

sampai mencapai tujuan dari penelitian, yaitu menghasilkan sistem yang baik.

BAB 6 Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

bersifat membantu bagi penulis untuk menjadikan penulisan ini agar bisa

lebih baik dari yang telah dibuat oleh penulis.


BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perancangan Website

Menurut Ovan & Saputra (2020) , website atau aplikasi berbasis web adalah
sebuah aplikasi yang dapat diakses menggunakan web browser atau penjelajah
web melalui jaringan internet. Keunggulan aplikasi berbasis web yaitu tidak
memerlukan lisensi pada saat menggunakan aplikasi berbasis web, tidak
memerlukan spesifikasi yang tinggi untuk melakukan dan menggunakan
aplikasi berbasis web, dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun tanpa harus
melakukan instalasi, cross platform.

Menurut Abdulloh (2016:1) website dapat diartikan “sekumpulan halaman

yang terdiri atas beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital, baik

berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur

koneksi internet.”

Menurut Sa`ad (2020:5) website adalah “salah satu aplikasi yang berisikan

dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya

menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk

mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

Adapun jenis-jenis website yaitu (Hidayat, 2010:3):

a. Website dinamis, merupakan sebuah website


b. yang menyediakan content atau sisi yang selalu berubah-ubah setiap saat.
Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, dan
memanfaatkan database MySQL.
c. Website statis, merupakan website yang isinya sangat jarang di ubah.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum
memanfaatkan database.
d. Personal website, website yang berisi informais pribadi seseorang.

13
14

e. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang


bersifat bisnis.
f. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerintahan,
pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
g. Non-Profit organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat
non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Terdapat empat macam bahasa pemrograman yang digunakan dalam

membangun sebuah website yaitu (Abdulloh, 2016:1):

a. HTML (Hypertext Markup Language), yaitu skrip yang berupa tag-tag


untuk membuat dan mengatur struktur website.
b. CSS (Cascading Style Sheets), yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur
desain website. Walaupun HTML mempunyai kemampuan untuk
mengatur tampilan website, namun kemampuannya sangat terbatas.
Fungsi CSS adalah memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar
struktur website yang dibuat dengan HTML terlihat lebih rapi dan elegan.
c. PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan server-side programming,
yaitu bahasa pemrograman yang di proses di sisi server. Fungsi utama
PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data
pada database. Data website akan dimasukkan ke database, di edit, di
hapus, dan ditampilkan pada website yang di atur oleh PHP.
d. JavaScript, berbeda dengan PHP, JavaScript di proses pada komputer
client. Karena pemrosesannya dilakukan di komputer client, membuat
javascript lebih interaktif di banding PHP. Peran JavaScript dalam
membuat website adalah memberikan efek animasi yang menarik dan
interaktivitas dalam penanganan event yang dilakukan oleh pengguna.

Menurut Banindro & Rochman (2018:15) perancangan web merupakan


sebuah proses membuat situs baru atau mengimplementasikan perubahan bagi
website yang telah ada dengan menambah fitur-fitur baru, informasi baru,
halaman baru atau merombak total. Secara Umum proses pembuatan website
terdapat tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pra
produksi merupakan proses awal dengan menetapkan tujuan menciptakan
web, dalam tahap ini mulai dikumpulkan data baik data dari klien atau dari
literatur. Tahap produksi mulai mendigitalisasikan data yang terkadang format
datanya belum standard yang diinginkan untuk mendesain web, mulai
dilakukan pengorganisasian data, sketsa untuk mendapatkan altenatif visual.
Pasca produksi dilakukan dengan uji coba desain web dengan meng-upload ke
dalam hosting dan di panggil lewat nama domain tertentu.
15

Berikut 8 (delapan) tahapan proses perancangan web menurut Gerry

McGovern (Banindro & Rochman, 2018:15):

a. Perencanaan
Tentukan mengapa membuat sebuah website dan apa yang harus di buat.
b. Konten
Buatlah list konten yang diinginkan.
c. Desain
Buat desain untuk menampilkan konten.
d. Konstruksi
Mulai menulis kode dan memasukkan semua konten.
e. Uji Coba
Pastikan semuanya berjalan sesuai yang diinginkan.
f. Hosting
Memilih nama domain dan mencari tempat untuk memasukkan situs
secara online.
g. Publikasi
Membangun trafik melalui publikasi situs.
h. Review
Melakukan review untuk memperbaiki kesalahan yang timbul dari luar
dan dalam.

2.1.2 Framework Laravel

Menurut Yudhanto & Prasetya (2019:8) framework adalah kumpulan script


(terutama class dan function) yang dapat membantu developer atau
programmer dalam menangani masalah-masalah dalam pemrograman seperti
koneksi ke database, pemanggilan variable, file dan lain-lain sehingga
pekerjaan developer lebih fokus dan lebih cepat dalam membangun aplikasi.

Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan framework adalah (Hidayat,

2010:3):

a. Waktu pembuatan aplikasi jadi lebih singkat.


b. Kode aplikasi website menjadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan
sifatnya pokok. Framework juga memiliki library yang dapat digunakan
kapan saja.
c. Website jadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua
komponen kode website, terutama kode system framework.
16

d. Kita tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti
koneksi database, validasi form, GUI, dan keamanan.
e. Pikiran menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website.
f. Jika pengerjaan bersifat teamwork, maka akan menjadi lebih terarah
karena system framework, mengharuskan adanya keteraturan peletakan
kode seperti bagian pengambilan database terpisah.

Menurut Supardi & Sulaeman (2019:1) Laravel merupakan pengembangan


website berbasis MVC yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk
meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya
pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, serta meningkatkan pengalaman
bekerja dengan aplikasi yang menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas, dan
menghemat waktu.

Yudhanto & Prasetya (2019:21) Laravel adalah sebuah framework PHP yang
di rilis di bawah lisensi MIT dan di bangun dengan konsep MVC (Model View
Controller), Laravel merupakan pengembangan website berbasis MVP yang
di tulis dalam PHP yang di rancang untuk meningkatkan kualitas perangkat
lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan,
serta untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan
menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.

Adapun beberapa fitur yang terdapat pada Laravel sebagai berikut (Supardi &

Sulaeman, 2019:1):

a. Bundles, yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan


tersedia beragam di aplikasi.
b. Eloquent ORM, merupakan penerapan PHP lanjutan menyediakan metode
internal dari pola “active record” yang mengatasi masalah pada hubungan
objek database.
c. Application logic, merupakan bagian dari aplikasi menggunakan
controller atau bagian route.
d. Reserve routing, mendefinisikan relasi atau hubungan antara link dan
route.
e. Restfull controllers, memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan
POST.
f. Class auto loading, menyediakan loading otomatis untuk class PHP.
g. View composer, merupakan kode unit logikal yang dapat dieksekusi ketika
view sedang loading.
h. IoC container, memungkinkan objek baru dihasilkan dengan pembalikan
controller.
i. Migration, merupakan penyedia sistem kontrol untuk skema database.
17

j. Unit testing, banyak tes untuk mendeteksi dan mencegah regresi.


k. Automatic pagination, menyederhanakan tugas dari penerapan halaman.

Terdapat beberapa alasan untuk memilih Laravel yaitu (Yudhanto & Prasetya,

2019:23):

a. Simpel atau Sederhana


Pada Laravel, kode yang biasanya di tulis panjang dan rumit dapat di
ringkas begitu saja tanpa menghilangkan fungsi aslinya.
b. Kualitas
Banyak kualitas yang diberikan Laravel diantaranya yaitu:
Keamanan
Lavarel mengklaim memiliki keamanan terjamin, berbagai keamanan
Laravel tentunya otomatis.
c. Minimalisir Perulangan
Blade sebagai sebuah template engine, programmer bisa memotong-
motong template dari website sesuai keinginan dengan blade. Perulangan
kode-kode seperti dalam header atau footer tak diperlukan karena dapat
digunakan berulang-ulang tanpa perlu menuliskan kembali. Pengaturan
blade dapat dilakukan melalui controller sehingga memudahkan dalam
membuat website yang dinamis.
d. Lebih Cepat, Hemat Waktu, dan Biaya
e. Mendukung Kemudahan Bekerja
f. Dokumentasi Lengkap
g. Mudah Digunakan
h. Adanya Dukungan Komunitas
i. Support MVC
MVC adalah konsep arsitektur dalam pembangunan aplikasi berbasis web
yang membagi aplikasi web menjadi tiga bagian, di mana setiap bagian
memiliki tugas-tugas serta tanggung jawab masing-masing.

Yudanto et al.,(2017) menyatakan sebuah framework aplikasi web biasanya


mengimplementasikan pola desain yang disebut Model, View dan Controller
atau yang biasa disebut sebagai MVC. Modul model memuat kelas-kelas yang
mewakili tabel pada database yang mempunyai instances yang digunakan
untuk memanipulasi database. Model biasanya digunakan sebagai
penghubung antara modul controller dengan database ketika controller ingin
mengambil dan menggunakan data di database. Modul controller adalah
kelas-kelas yang dibuat oleh programmer untuk menangani logika program
dan user events. Pada aplikasi yang menggunakan pola MVC controller
bertindak sebagai otak dari sistem, menjembatani hubungan antara model dan
18

view. Controller juga berfungsi menerima request dari user dan kemudian
memprosesnya. Modul view berfungsi untuk menerima dan menampilkan data
yang di kirim oleh controller. View dalam aplikasi berbasis website biasanya
berbentuk kumpulan halaman HTML.

Berikut penjelasan mengenai konsep model, view dan controller (Fathiah,

2013):

a. Model
Bagian model menampung berbagai class–object–component yang
berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak bisa dilihat
prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikan bagian-bagian
yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan
menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data, dan
proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini
juga dapat berisikan model yang menampung berbagai metode pemodelan
data, metode control, metode pengolahan citra, dan metode-metode
lainnya.
b. View
Layer ini mengandung keseluruhan detail dari implementasi user
interface. Disini, komponen grafis menyediakan representasi proses
internal aplikasi dan menuntun alur interaksi user terhadap aplikasi. Tidak
ada layer lain yang berinteraksi dengan user, tetapi hanya View.
Penggunaan layer view memiliki beberapa kelebihan:
1) Memudahkan pengabungan divisi desain dalam development team.
Divisi desain dapat berkonsentrasi pada style, look dan feel, dan
sebagainya.
2) Memiliki layer view yang terpisah memungkinkan ketersediaan
multiple interface dalam aplikasi. Jika inti dari aplikasi terletak pada
bagian lain (dalam Model), multiple interfaces dapat di buat (Swing,
Web, Console), secara keseluruhan memiliki tampilan yang berbeda
namun mengeksekusi component model sesuai fungsionalitas yang
diharapkan.
b. Controller
Bagian Controller adalah bagian yang menghubungkan antara bagian
View dan bagian model. Controller digunakan sebagai pengendali
(control) antara view dan model melalui permintaan dari HTTP. Bagian ini
umumnya menangani request yang disampaikan user melalui bagian View
untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.
Bagian ini juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali
kepada user melalui bagian View, misalnya dalam bentuk list, teks, tabel,
atau grafik. Controller digunakan sebagai pengendali (control) antara view
19

dan model melalui permintaan dari HTTP. Layer ini mengandung


keseluruhan detail dari implementasi user interface.

Berikut beberapa fitur yang dimiliki oleh framework Laravel (Aminudin,

2015):

a. Bundles
Yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan berbagai
bundle telah tersedia untuk digunakan pada aplikasi yang akan dibuat.
b. Eloquent ORM
Merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola “active record”
menyediakan metode internal untuk mengatasi kendala hubungan antara
objek database. Pembangun query Laravel Fluent didukung Eloquent.
c. Application Logic
Merupakan bagian dari aplikasi yang dikembangkan, baik menggunakan
controllers maupun sebagai bagian dari deklarasi route. Sintaks yang
digunakan untuk mendefinisikannya mirip dengan yang digunakan oleh
framework Sinatra.
d. Reverse Routing
Mendefinisikan hubungan antara link dan route, sehingga jika suatu saat
ada perubahan pada route secara otomatis akan tersambung dengan link
yang relevan. Ketika link yang dibuat dengan menggunakan nama-nama
dari route yang ada, secara otomatis Laravel akan membuat URI yang
sesuai.
e. Restful Controllers
Restful Controllers memberikan sebuah pilihan untuk memisahkan logika
dalam melayani HTTP GET dan permintaan POST.
f. Class Auto
Loading Class Auto Loading menyediakan otomatis loading untuk class-
class PHP, tanpa membutuhkan pemeriksaan manual terhadap jalur
masuknya, fitur ini mencegah loading yang tidak perlu.
g. View Composer
Adalah kode unit logical yang dapat dijalankan ketika sebuah view di
load.
h. IoC Container
Memungkinkan objek baru yang dihasilkan dengan mengikuti prinsip
control pembalik, dengan pilihan contoh dan referensi dari objek baru
sebagai Singletons.
i. Migrations
Menyediakan versi sistem control untuk skema database, sehingga
memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis sehingga
20

memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis kode


aplikasi dan keperluan yang dibutuhkan dalam merubah tata letak
database. Mempermudah penempatandan memperbarui aplikasi.
j. Unit Testing
Mempunyai peran penting dalam framework Laravel, dimana unit testing
ini mempunyai banyak tes untuk mendeteksi dan mencegah regesi. Unit
testing dapat dijalankan melalui fitur “artisan command line”.
k. Automatic Pagination
Menyederhanakan tugas dari penerapan halaman, menggantikan
penerapan yang manual dengan metode otomatis yang terintegrasi ke
Laravel.

2.1.3 Arsitektur dan Navigasi Web

Arsitektur dasar dari sebuah web adalah two-tired yang terdiri dari web client

dan web server. Web client menampilkan isi informasi kepada klien, sedangkan web

server menyampaikan informasi tersebut kepada klien. Arsitektur web tergantung

pada tiga kunci standar, yaitu (Windari, 2022:20):

a. HTML
HyperText Markup Language merupakan sekumpulan perintah yang
terformat ang digunakan untuk membuat halaman dokumen web. Ketika
sebuah web dibuka, maka browser akan menginterpretasikan perintah
HTML pada halaman tersebut ke dalam teks dan grafik.
b. URI
Universal Resource Identifier merupakan sebuah protocol alamat untuk
objek-objek yang ada pada www. Ada dua tipe URL yaitu URN
(Universal Resource Name) dan URL (Universal Resource Locater). URL
tergantung pada empat hal, yaitu tipe protocol, nama organisasi, directory
path dan nama file.
c. HTTP
Hypertext Transfer Protocol merupakan sebuah aplikasi protocol jaringan
yang berfungsi untuk mengirimkan dokumen HTML ke internet.

Struktur navigasi adalah susunan menu atau hirarki dari situs yang
menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi setiap halaman
dari suatu web. Struktur navigasi suatu situs web yang akan dibuat struktur
navigasi dapat digolongkan menurut kebutuhan akan objek, kemudahan
pemakaian dan kemudahan membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu
pembuatan suatu situs web (Huda, 2021:60).
21

Menurut Normah dalam Handayani et al., (2019) struktur navigasi adalah “

struktur atau alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai

kerja) dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan

seluruh elemen pembuatan website.”

Menurut Binanto dalam Widyastuti et al.,(2020) ada 4 struktur dasar navigasi

yang digunakan yaitu:

a. Linier
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte
informasi yang satu ke yang lainnya.
b. Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linear dengan percabangan-
percabangan, karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon
struktur yang terbentuk oleh logikan isi.
c. Non Linier
Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek dengan
tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
d. Komposit
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non linear), tetapi
terkadang dibatasi prestasi linier film atau informasi penting dan atau pada
data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

2.1.4 Perancangan Database

Menurut Yanto (2016:5), “database digunakan untuk mengatasi permasalahan

yang terjadi pada kegiatan pengolahan data dengan metode konvensional

(pengarsipan berkas), database juga dibutuhkan dalam membangun sistem informasi

pada sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.”

Menurut Habibi & Aprilian (2019:19) database adalah “merupakan kumpulan

berbagai data dan informasi yang ada dan disimpan di suatu media tertentu, umumnya
22

pada komputer”. Menurut Krisnaningsih & Kurniawan (2017) database adalah

“kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data

tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

Database digunakan untuk mengatasi kekurangan pada metode pengolahan

data konvensional dan basis data sangat diperlukan dalam pembuatan sistem

informasi pada sebuah perusahaan, berikut beberapa fungsi database (Habibi &

Aprilian, 2019:25):

a. Mengelompokkan data dengan tujuan untuk mempermudah identifikasi


data. Pengelompokkan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu
diantaranya membuat beberapa field yang berbeda.
b. Menghindari redudansi data, karena pada dasarnya semua kata telah
terekam di komputer sehingga bisa diketahui apabila ada nama file yang
ganda.
c. Database juga mempermudah penggunaan di segala sisi, seperti
memasukkan data baru atau update dan hapus data.
d. Penggunaan database memungkinkan kita untuk menghemat daya
penyimpanan pada produk tertentu.
e. Mampu menghemat kertas, karena penggunaan database melakukan
penyimpanan data secara digital.

Untuk dapat memenuhi suatu proses, database memiliki beberapa komponen

(Yanto, 2016:12), yaitu:

a. Data
Pada database, data merupakan informasi yang di simpan dalam suatu
struktur tertentu dan terintegrasi.
b. Hardware
Hardware merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media
penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data karena pada
umumnya database mempunyai ukuran data yang besar.
c. Sistem Operasi
Program yang mengaktifkan dan memfungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan
operasi dasar dalam komputer meliputi input, proses dan output.
d. Database
23

Database menyimpan data serta struktur sistem database baik untuk


entitas maupun objek-objek secara detail.
e. Database Management System (DBMS)
Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengolahan
database. Secara konsep yang terjadi dalam DBMS adalah:
1) User melakukan akses database untuk informasi yang diperlukan
menggunakan bahasa query.
2) DBMS menerima permintaan user dan menganalisa permintaan
tersebut.
3) DBMS memeriksa skema eksternal user, skema konseptual dan
struktur penyimpanan.
4) DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan user.
f. User
Merupakan perngguna yang menggunakan data yang tersimpan dan
terkelola. User dapat berupa seseorang yang mengelola database yang
disebut database administrator (DBA) atau biasa disebut juga end user.
g. Aplikasi Lainnya
Program yang digunakan untuk memberikan interface kepada user
sehinga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses database.

Adapun tahapan dalam merancangan database berikut di kutip dari Ginantra

et al., (2020:115-121) berikut tahapan serta definisi dari masing-masing tahapan:

a. Mengidentifikasi Entitas
Entitas merupakan sekumpulan objek yang saling terkait dan
keterangannya ada di dalam sistem. Entitas dapat dicontohkan dengan
subyek atau orang, benda dan hal lainnya. Entitas dinyatakan dengan
simbol persegi panjang serta diberi nama menggunakan kata benda dan
tunggal namun bersifat spesifik sehingga tidak menyulitkan pengguna.
Entitas yang namanya terbentuk atas lebih dari satu suku kata,
penamaannya dapat di pisah menggunakan garis bawah atau under score.
b. Mengidentifikasi Jenis Relasi
Jenis relasi merupakan sekumpulan asosiasi antara satu atau beberapa
jenis entitas yang berpartisipasi, setiap jenis hubungan di beri nama yang
menjelaskan fungsinya. Untuk mengidentifikasi jenis relasi diperlukan
dalam tahapan kedua pembuata ERD (Entity Relationship Diagram).
c. Menentukan Kardinalitas
Kardinalitas adalah relasi antar tabel yang memiliki rasio perbandingan
jumlah baris pada satu tabel dengan tabel lainnya. Kardinalitas memiliki
24

tiga jenis yaitu one to one (1:1), one to many (1:M), dan many to many
(M:N).
d. Mengidentifikasi Atribut dan Penentuan Primary Key
Atribut adalah property yang dimiliki suatu entitas yang bermakna bagi
organisasi. Atribut yang diidentifikasi juga harus dilengkapi dengan
primary key atribut tersebut untuk mewakili entitas yang dimaksud.
e. Membuat ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan persyaratan data
pada suatu organisasi, biasanya oleh analis sistem digunakan dalam
persyaratan fase analisis proyek pengembangan sistem.
f. Merubah ERD Menjadi Struktur Tabel
Struktur tabel merupakan kumpulan dari tabel-tabel yang terdapat pada
database yang berfungsi menyimpan data-data yang saling berhubungan.
Rincian dari masing-masing tabel memuat informasi tentang nama kolom,
tipe data, ukuran data, dan keterangan.

2.4.1.1 DBMS (Database Management System)

Menurut DBMS (Habibi & Sandi, 2020:46) adalah software atau tools dari
basis data (database) yang dibangun untuk melakukan pengelolaan database
dengan operasi-operasi yang telah disediakan menggunakan bahasa tertentu
yang telah (dalam hal ini adalah SQL), yang merupakan standar yang
digunakan untuk mengakses database relasional. MySQL sebagai database
server juga mendukung perintah SQL dan menambahkan sejumlah fungsi
yang membuat perintah SQL pada MySQL sangat variatif. Perintah yang
dapat dipahami oleh database server MySQL disebut pernyataan. Pernyataan
adalah sebuah perintah yang dikerjakan oleh MySQL dengan ciri-ciri diakhiri
dengan tanda titik koma (;), begitu titik koma diketikkan kemudian menekan
tombol enter, program klien MySQL akan segera mengirimkannya ke
database server MySQL akan segera menanggapinya.

Adapun tahapan membangun database menggunakan DBMS MySQL adalah

(Habibi & Sandi, 2020:48):

1. Membuat Database
Sebuah database dapat diciptakan dengan menggunakan pernyataan CREATE
DATABASE. Berikan tanda titik koma (;) diakhir perintah atau pernyataan.
2. Memilih Database
Sebelum dapat mengakses tabel ataupun hal yang berkaitan dengan database,
maka perlu mengkoneksikan diri ke database yang bersangkutan. MySQL
25

Client menggunakan perintah USE db_(nama database); pada database yang


dipilih.
3. Membentuk Tabel
Membuat tabel menggunakan pernyataan CREATE TABLE dengan kaidah
pernyataan sebagai berikut:
Pada conttoh tabel tbl_barang terdiri atas 4 buah kolom (field) dengan rincian
sebagai berikut:

Sumber: (Habibi & Sandi, 2020:49)


Gambar 2.1 Pernyataan Untuk Membentuk Tabel
a. Kolom (field) id dengan tipe data VARCHAR (untuk menampung string)
dengan panjang (length) maksimal n karakter. Digunakan untuk
menyatakan id barang. Dalam hal ini, kolom ini digunakan sebagai kunci
primer (dinyatakan dengan PRIMARY KEY) dan kolom ini isinya tidak
boleh kosong (NOT NULL).
b. Kolom (field) nama dengan tipe data VARCHAR dengan panjang
(length) maksimal n karakter.
c. Kolom (field) jumlah dengan tipe data INTEGER (untuk menampung
bilangan bulat) dengan panjang (length) default yaitu maksimal n karakter
(karena kita tidak menginisiasikan berapa maksimal length yang
dibutuhkan).
d. Kolom (field) ket dengan tipe data TEXT (digunakan untuk menampung
string yang memiliki banyak karakter) dengan panjang (length) maksimal
n karakter.
4. Mengetahui Struktur Tabel
Dalam MySQL, dapat mengetahui struktur tabel dapat menggunakan perintah
DESC nama_tabel; dengan contoh hasil sebagai berikut:
26

Sumber: (Habibi & Sandi, 2020:51)


Gambar 2.2 Struktur Tabel
5. Memasukkan Data
Tabel yang dibuat sebelumnya tentu saja berupa tabel kosong karena belum
ada baris (row) data yang sama sekali tersimpan. Untuk memasukkan data ke
dalam tabel, dapat menggunakan pernyataan INSERT.

Sumber: (Habibi & Sandi, 2020:51)


Gambar 2.3 Kode Memasukkan Data
Urutan data pada VALUES sesuai dengan urutan nama kolom dalam
pendefinisian struktur tabel. Untuk jumlah data tidak menggunakan tanda
petik (‘’) karena mengelola database tipe data integer atau bilangan bulat
berupa angka tidak perlu menggunakan tanda petik, tanda petik diperuntukkan
untuk nilai yang berupa string. Pernyataan INSERT memungkinkan
penambahan baris dengan kolom-kolom tertentu saja, kolom-kolom yang
tidak disebutkan akan diisi dengan NULL.
6. Melihat Isi Tabel
MySQL memiliki perintah yang dapat digunakan ketika hendak melihat tabel,
yaitu SELECT dengan format SELECT*FROM nama_tabel; . Pada
pernyataan ini, tanda * merupakan tanda untuk memilih semua kolom.
Sedangkan nama_tabel yang terletak setelah kata FROM menyatakan tabel
yang diproses. Terdapat banyak variasi dalam penggunaan pernyataan
SELECT.
7. Mengganti Struktur Tabel
Untuk mengubah struktur suatu tabel, MySQL menyediakan pernyataan
ALTER TABEL dengan format umum sebagai berikut:

Sumber: (Habibi & Sandi, 2020:53)


Gambar 2.4 Mengganti Struktur Tabel
Pada format di atas, nama kolom ket dalam tabel tbl_barang diubah menjadi
keterangan namun dengan tetap mempertahankan tipe data dan length-nya.
8. Mengetahi Daftar Database dan Tabel
Untuk menampilkan daftar database, dapat menggunakan perinta SHOW
DATABASES;. Untuk mengetahui daftar tabel pada suatu database, dapat
menggunakan perintah SHOW TABLES;.
27

9. Menghapus Tabel
Untuk menghapus tabel dapat menggunakan pernyataan DROP TABLE yang
sudah tidak dibutuhkan lagi, dengan format DROP TABLE nama_tabel;
10. Menghapus Database
Untuk menghapus database dapat menggunakan pernyataan DROP
DATABASE dengan format DROP TABEL nama_database;.

2.4.1.2 Normalisasi

Menurut Kadir (2008:8), Normalisasi merupakan “suatu proses untuk

mengubah suatu tabel yang dimiliki masalah tertentu ke dalam data elemen menjadi

tabel-tabel yang tidak lagi memiliki masalah baru.”

Menurut Fatansyah (2011:41), Normalisasi merupakan cara pendekatan


lain dalam membangun desain logic basis data relasional yang tidak
secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel
yang normal.

Berikut langkah-langkah normalisasi menurut Kadir (2008:74),yaitu:

a. Bentuk Normal Pertama


Suatu relasi yang dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya
jika, setiap atribut bernilai tunggal setiap baris.
b. Bentuk Normal Kedua
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika,
berada dalam bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci
memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
c. Bentuk normal ketiga
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam
bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki
dependensi transitif terhadap kunci primer.

2.1.5 Perancangan Interface

Perancangan interface merupakan bagian dari software yang bisa digunakan

oleh end user yang bisa dilihat pada layar monitor apabila sebuah program

dijalankan. Rancangan interface merupakan suatu kegiatan membuat design teknis


28

berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang

jelas dari sistem yang akan dibangun (Pujiastuti et al., 2021:38).

User interface merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user)

dengan sistem. User interface dapat menerima informasi dari pengguna dan

memberikann informasi ke pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran

masalah hingga ditemukannya suatu solusi. User interface berfungsi untuk

menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis data, menampilkan penjelasan sistem

dan memberikan panduan pemakai sistem secara menyeluruh step by step, sehingga

user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem (Alvioletta et al.,

2020:152).

Tujuan dari perancangan interface adalah merancang interface efektif untuk

sistem perangkat lunak, yang artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan

kebutuhan end-user. End user sering menilai sistem dari interface dan bukan dari

fungsinya, maka jika desain interface-nya buruk akan menjadi alasan perangkat lunak

tersebut tidak digunakan. Desain interface juga berperan besar, sebab device yang

akan digunakan berpengaruh terhadap desain interface yang akan disiapkan yaitu

seberapa besar screen dan support sistem yang digunakan (Asmoro & Pramono,

2019:54).

Adapun tahap-tahap dalam perancangan interface sebagai berikut (Asmoro &

Pramono, 2019:56):

a. Tahap Analisa Informasi


29

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui berbagai jenis masalah
yang ingin diselesaikan dan berbagai prosedur dalam melakukan pekerjaan
yang bersangkutan. Proses perancangan interface diawali dengan memahami
kebutuhan end user. Mengumpulkan dan menganalisis aktivitas-aktivitas
dalam menganalisa informasi diawali dengan menentukan profil end user,
melakukan analisa terhadap task-task end user, mengumpulkan kebutuhan-
kebutuhan end user, menganalisa end user environments, dan terakhir
mencocokkan kebutuhan tersebut dengan task.
b. Tahap Perancangan Interface
Langkah-langkah dalam tahap merancang interface adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan kegunaan dan tujuan dari interface
2. Menetapkan icon objek, views dan representasi visual secara mendetail
3. Merancang objek dan jendela menu secara tepat
4. Memperbaiki rancangan visual yang akan ditampilkan
c. Tahap Pengembangan Interface
Prototyping identik dengan prosedur-prosedur dalam membuat rancangan
awal dan membuat demonstrasi produk serta pengujian fungsi interface.
Tujuan dalam membuat prototyping adalah mempercepat dan mempermudah
dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep.
d. Tahap Validasi
Terdapat aturan mendasar dalam perancangan antarmuka, diantaranya
membuat end user menguasai interface dengan mudah dan cepat, mengurangi
penggunaan end user memory load, dan membuat interface yang konsisten.

2.1.6 Algoritma Round Robin

Konsep dasar algoritma round robin adalah menggunakan time sharing.

Penjadwalan algoritma round robin sama dengan algoritma FCFS (First Come First

Serve), hanya saja algoritma ini bersifat preetemtive. Setiap proses mendapatkan

waktu CPU yang disebut dengan quantum time untuk membatasi waktu proses

biasanya 1-100ms. Setelah waktu habis, proses ditunda dan ditambahkan pada ready

queue. Apabila perbandingna antara CPU burst lebih kecil dari pada quantum time,

yang dimiliki oleh suatu proses, maka proses tersebut akan melepaskan CPU jika

telah selesai bekerja, sehingga proses memiliki CPU brust yang lebih besar dibanding
30

dengan waktu quantum, maka proses tersebut dihentikan sementara jika sudah

mencapai quantum time, maka akan berlanjut mengantri kembali pada posisi ekor

dari ready queue, CPU kemudian menjalankan proses selanjutnya (Mair, 2018:310).

Algoritma round robin merupakan algoritma penjadwalan proses yang

menerapkan strategi preemptive, buka di preempt oleh proses lain, tapi terutama oleh

penjadwal berdasarkan jatah wakttu pemroses yang disebut kwanta. Algoritma round

robin disebut juga Fair Time Scheduling, memiliki prinsip dasar, yaitu semua sumber

antrian dianggap sama sehinggga diberi waktu yang disebut time quantum. Jika time

quantum habis atau proses selesai, maka proses berlanjut ke antrian berikutnya.

Penjadwalan ini cukup adil karena tidak ada antrian yang diprioritaskan, semua

mendapat jatah waktu yang sama. Secara spesifik, penjadwalan ini akan

menjadwalkan user-j pada TTI (Transmission Time Interval) ke-k jika:

User-j = mod (k-1),N) +1 (1)…[4]

N adalah jumlah user yang sedang aktif dalam sistem. Dari persamaan

tersbeut terlihat bahwa teknik penjadwalan ini independen terhadap kondisi propagasi

maupun karakteristik kanal, sehingga tidak menganggap adanya keragaman kondisi

multi-user. Algoritma round robin merupakan algoritma penjadwalan yang paling

tua, sederhana dan adil, banyak digunakan dan mudah diimplementasikan.

Penjadwalan bukan dijalankan oleh proses lain tetapi oleh penjadwal, berdasarkan

lama waktu berjalannya proses. Penjadwalan tanpa prioritas berasumsi bahwa semua

proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu. Semua

proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemroses yang disebut
31

kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan. Jika proses masih

running sampai akhir quantum, maka CPU akan mem-preempt proses itu dan

memberikannya ke proses lain. Penjadwal membutuhkannya dengan memelihara

daftar proses dari runnable. Ketika quantum habis untuk satu proses tertentu, maka

proses tersebut akan diletakkan diakhir daftar (list) (Wijaya & Gunawan, 2018).

a. Ketentuan
Semua proses di anggap penting dan diberi sejumlah waktu proses yang
disebut kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan.
Ketentuan algoritma round robin adalah sebagai berikut ((Wijaya &
Gunawan, 2018):
1. Jika quantum dan proses belum selesai maka proses menjadi runnable dan
pemroses dialihkan ke proses lain.
2. Jika quantum belum habis dan proses menunggu suatu kejadian
(selesainya operasi I/O), maka proses menjadi blocked dan pemroses
dialihkan ke proses lain.
3. Jika quantum belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri
dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Algoritma penjadwalan ini dapat diimplementasi sebagai berikut:
1. Mengelola senarai proses read (runnable) sesuai urutan kedatangan
2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running
3. Bila quantum belum habis dan proses selesai maka ambil proses di ujung
depan antrian proses ready
4. Jika quantum habis dan proses belum selesai maka tempatkan proses
running ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung depan
antrian proses ready
b. Bentuk Algoritma
Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan mendapat
jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah
selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup
adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah
waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama
dari (n-1) q dengan q adalah lama 1 quantum. Berikut adalah algoritma
penjadwalan round robin secara keseluruhan:
1. Setiap proses mendapat jatah waktu CPU (time slice/quantum) tertentu
time slice/quantum umunya antara 10-100 milidetik.
a) Setelah time slice/quantum maka proses akan di preetempt dan
dipindahkan ke antrian ready
32

b) Proses ini adil dan sangat sederhana


2. Jika terdapat n proses di “antrian ready” dan waktu quantum q (milidetik),
maka:
a) Maka setiap proses akan mendapatkan 1/n dari waktu CPU
b) Prses tidak akan menunggu lebih lama dari (n-1) q time units
3. Performance dari algoritma ini tergantung dari ukuran time quantum:
a) Time quantum dengan ukuran yang besar maka akan sama dengan
FCFS
b) Time quantum dengan ukuran yang kecil maka time quantum harus
diubah ukurannya lebih besar dengan respek pada context switch
sebaliknya akan memerlukan ongkos yang besar.

2.1.7 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sugiatri dalam Kesuma & Kholifah (2019) UML adalah “salah satu

bentuk language atau bahasa. UML didefinisikan sebagai bahasa visual guna

menjelaskan dan memberi spesifikasi, merancang, membuat model, dan

mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah sistem.”

Menurut Hendini (2016) UML merupakan “teknologi dalam mengembangkan

sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan

sistem”. Beberapa literatur menyatakan bahwa UML memiliki sebelas diagram yang

terbagi dalam dua kelompok yaitu 7 diagram struktur (structure diagram) yang

merupakan diagram yang menggambarkan struktur statis suatu sistem. 4 diagram

perilaku (behavior diagram) yang menunjukan dinamika suatu sistem tentang

bagaimana kolaborasi dan interaksi antar objek serta kondisi internal suatu objek

(Hidayat, 2020:50).

Namun pada penelitian ini, penulis hanya menggunakan empat jenis diagram

yaitu usecase diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram.

Adapun penjelasan dari diagram-diagram tersebut yaitu (Purnomo, 2019:66):


33

a. Usecase Diagram
Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem. Usecase
bermakna sebagai cara-cara aktor menggunakan sistem. Tujuan utama
diagram ini adalah membantu pengembangan model untuk memvisualisasikan
kebutuhan fungsional sistem termasuk relasi para aktor terhadap proses-proses
essensial yang ada. Aktor adalah mereka yang berinteraksi dengan sistem
yang akan dikembangkan.
b. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
diperangkat lunak. Activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
c. Class Diagram
Class diagram dipakai untuk menunjukan bagaimana entitas yang berbeda
terkait satu sama lain, class diagram menunjukan struktur statis dari sebuah
model. Class dipakai untuk menggambarkan sebuah abstraksi dari
sehimpunan objek yang serupa, objek mempunyai kesamaan struktural atau
mempunyai atribut yang sama dan mempunyai kesamaan perilaku atau
operasi-operasi yang sama. Class dapat berdiri sendiri, namun pada umumnya
memiliki hubungan dengan kelas-kelas lainnya yang berupa asosiasi, agregasi,
dan generasilasi atau spesialisasi.
d. Sequence Diagram
Sequence diagram menyajikan bagaimana objek berkomunikasi satu sama lain
sepanjang waktu simulasi. Ide utamanya adalah menyajikan interaksi antara
objek pada suatu sekuens atau urutan tertentu, dan sekuens dimulai dari awal
sampai akhir proses. Sequence diagram tidak perlu menyajikan keseluruhan
interaksi yang mungkin, cukup kalua mengambil salah satu kemungkinan
interaksi diantara objek-objek tersebut.

Ada tujuh macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu
sebagai berikut (Booch, Maksimchuk, Engle, Young, Conallen, & Houston, 2007):
a. Use Case Diagram
Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan konteks sistem yang
akan dibangun dan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem itu. Use Case
Diagram juga menggambarkan siapa (atau apa) berinteraksi dengan sistem.
b. Activity Diagram
Activity Diagram memberikan penggambaran visual dari aliran aktivitas, baik
dalam sistem, bisnis, alur kerja, atau proses lainnya. Activity Diagram
berfokus pada kegiatan yang dilakukan dan siapa atau apa yang bertanggung
jawab atas kinerja kegiatan tersebut. Elemen – elemen yang digunakan
sebagai notasi dalam Activity Diagram antara lain: action nodes, control
34

nodes, dan object nodes. Control nodes dalam Activity Diagram terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis yaitu initial dan final, decision dan merge dan fork dan
join. Masing-masing elemen menjelaskan workflow dari sebuah Use Case
pada Use Case Diagram atau dengan kata lain Activity Diagram menjelaskan
secara lebih mendetail atau sub bagian tentang alur kerja sebuah Use Case.
c. Sequence Diagram
Sequence Diagram merupakan Intraction Diagram yang digunakan untuk
menjelaskan eksekusi sebuah skenario semantik. Sequence Diagram juga
digunakan untuk menjelelaskan interaksi antar objek dalam urutan waktu.
Sequence Diagram bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah serangkaian
langkah-langkah yang mengirimkan message antar satu lifeline ke lifeline
yang lain. Setiap message yang dikirimkan bisa memberikan respon (return)
relatif pada skenario yang dirancang di Use Case Diagram. Interaksi yang
terjadi bisa bersifat instansiasi sebuah object maupun static method dari
sebuah class.
d. Package Diagram
Package Diagram digunakan untuk menjelaskan hubungan modularitas,
enkapsulasi, dan abstraksi pada pengembangan sistem yang kompleks.
Package Diagram juga digunakan untuk menjelaskan hubungan dependency
dan visibility antar class yang memiliki asosiasi secara modular dengan class
lain dalam sistem. Package Diagram memungkinkan perancangan sistem bisa
di mengerti dengan tingkat pemahaman yang lebih tinggi pada kolaborasi
antar elemen model. Dengan menggunakan Package Diagram perancangan
Class Diagram bisa di modularisasi secara lebih terstruktur. Package Diagram
sangat dibutuhkan ketika Class Diagram yang dibangun sudah semakin
kompleks, sehingga penggambaran Class Diagram bisa dibangun secara
terpisah dengan menggunakan Package Diagram untuk mewakili hubungan
yang antar class pada package yang berbeda.
e. Class Diagram
Class Diagram digunakan untuk menunjukan hubungan dan eksistensi sebuah
class dari sudut pandang logis dalam sistem. Sebuah Class Diagram
merepresentasikan struktur class yang membentuk arsitektur dan perilaku
sistem dalam proses desain dan analisis. Class Diagram memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang object dan class serta relasinya pada
arsitektur sistem yang dibangun. Class Diagram menyediakan fasilitas berbagi
model sehingga model yang telah dibangun bisa digunakan kembali (reusable)
untuk pemodelan yang lebih rinci pada perilaku dinamis. Notasi pada Class
Diagram bisa digunakan untuk menjelaskan Object Oriented Programming
sehingga relasi seperti inheritance, polymorphism, dan semua konsep Object
Oriented Programming bisa di jelaskan menggunakan notasi Class Diagram.
f. Component Diagram
Component Diagram merepresentasikan hubungan sistem dengan komponen-
komponen yang memiliki fungsionalitas agregat dengan penggunaan berulang
35

kali (reusable). Pada tingkatan yang lebih rendah, komponen dapat dijelaskan
sebagai sekelompok kelas yang kohesif namun, bersifat relatif longgar ketika
terhubung dengan cluster lain. Component Diagram bisa di gunakan ketika
sebuah sistem menggunakan komponen yang berada di luar sistem nya.
Sebagai contoh ketika aplikasi dibangun membutuhkan database MySQL
maka diperlukan komponen MySQL Java Database Conectivity (JDBC) untuk
melakukan proses query ke dalam database. Sehingga Component Diagram
bisa digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen yang dibutuhkan
sistem untuk bisa berjalan.
g. Deployment Diagram
Deployment Diagram digunakan untuk menunjukan alokasi artefak pada node
dalam desain fisik sebuah sistem. Sebuah Deployment Diagram mewakili
sebuah gambaran ke dalam struktur artefak suatu sistem. Deployment
Diagram lebih berfokus pada aspek fisik dari object-oriented sistem. Dengan
menggunakan Deployment Diagram, gambaran mengenai distribusi
komponen dan relasinya dengan sistem maupun platform tempat sistem
berjalan bisa digambarkan dengan lebih jelas. Sehingga dengan menggunakan
Deployment Diagram, gambaran akan interaksi antara software dan hardware
pada sistem akan terlihat lebih jelas.

2.1.8 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dikenal saat ini dapat dipahami oleh

komputer dengan terlebih dahulu mengubah perintah-perintah yang akan diberikan

melalui compiler ataupun interpreter (Munthe & Suryadi, 2018:2).

2.1.8.1 PHP

Menurut Anhar (2017:3) PHP merupakan “script yang terintegrasi dengan

HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”. Menurut

Enterprise (Enterprise, 2018:1) PHP merupakan “bahasa pemrograman berjenis

server-side, hal ini berarti PHP akan diproses oleh server yang olahannya akan

dikirim kembali ke browser.”

PHP biasanya digunakan untuk membuat situs web dinamis dan sebagai
bahasa pemrograman pelengkap untuk mengasilkan web yang interaktif, agar
36

dapat menyesuaikan tampilan konten tergantung dengan situasi, menyimpan


data dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari
user, dan memproses form. Untuk pembuatan web kode PHP biasanya
disisipkan kedalam dokumen HTML atau disebut sebagai scripting language
atau pemrograman script (Habibi & Aprilian, 2019:99).

Adapun fungsi dari PHP menurut (Habibi & Aprilian, 2019:99) sebagai

berikut:

a. Mempersingkat Tatanan HTML dan CSS


Untuk membangun sebuah halaman web dinamis, PHP dapat berfungsi
untuk mempersingkat penggunaan tatanan HTML dan CSS serta
dapat mengatur beberapa baris yang dibutuhkan atau ditampilkan.
b. Input Data
Bahasa pemrograman PHP menjadikan user dapat memasukkan data dan
menyimpan dalam sistem database.
c. Manajemen Cookie dan Session
Cookie dan session digunakan untuk menyimpan informasi pengguna.
Sebagai contoh proses cookie pada saat sistem menyimpan username dan
password di browser sehingga user tidak perlu mengisinya berulang-ulang.
d. Compress Text
PHP memungkinkan programmer untuk mengkompress teks yang panjang
menjadi lebih pendek dengan fungsi gzcompress () dan mengembalikannya
dengan fungsi gzuncompress ().

2.1.8.2 HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Jumardi (2019:15) HTML adalah “sebuah bahasa yang digunakan

untuk membuat halaman web, menampilkan berbagai informasi didalam sebuah

penjelajah web internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam

berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi”.

Menurut Enterprise (2018:215) HTML adalah “sebuah teks berbentuk link

dan mungkin juga foto atau gambar yang saat di klik, akan membawa si pengakses

internet dari satu dokumen ke dokumen lainnya”.


37

Sedangkan menurut Sa`ad (2020:25) HTML adalah “sebuah bahasa

pemrograman terstruktur yang dikembangkan untuk membuat halaman website yang

dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan

menggunakan Web Browser”.

2.1.8.3 CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Rerung (2018:133) CSS adalah “bahasa yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan bagaimana suatu bahasa markup ditampilkan pada suatu
media dimana bahasa markup ini salah satunya adalah HTML”. Menurut
Rerung (2018:133) CSS juga dapat dikatakan “kumpulan kode yang untuk
mendesain halaman website agar lebih menarik dilihat”. CSS (Cascading
Style Sheets), yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain website.
Walaupun HTML mempunyai kemampuan untuk mengatur tampilan website,
namun kemampuannya sangat terbatas. Fungsi CSS adalah memberikan
pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang dibuat dengan
HTML terlihat lebih rapi dan elegan (Abdulloh, 2016:1).

2.1.8.4 JavaScript

Menurut Suhaeri & Waseso (2021) JavaScript adalah kode-kode program


kecil yang dapat digunakan untuk membuat halaman web terlihat dinamis.
Dengan menggunakan Javascript dapat menambahkan beberapa fitur yang
dapat membuat tampilan lebih menarik serta dapat juga membatasi akses dari
pengguna. Dengan JavaScript, navigasi menu bisa diatur efek grafisnya,
seperti scroll down menu header web.

2.1.9 Black-Box Testing

Menurut Pressman (2010:51), blackbox testing atau yang disebut juga

pengujian tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik

pengujian blackbox memungkinkan untuk memperoleh serangkaian kondisi input

yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi yang tidak benar
38

atau hilang. Kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data (pengaksesan basis data),

kesalahan inisialisasi dan akhir program.

Adapun beberapa teknik pengujian blackbox testing (Pressman, 2010:52)

sebagai berikut:

a. Equivalence Partitioning

Cara kerja teknik ini adalah dengan melakukan partition atau pembagian

menjadi beberapa partisi dari input data.

b. Boundary Value Analysis

Teknik ini lebih fokus kepada boundary, dimana adakah error dari luar atau

sisi dalam software, minimum maupun maksimum nilai dari error yang

didapat.

c. Fuzzing

Fuzz merupakan teknik untuk mencari bug/gangguan dari software dengan

menggunakan injeksi data yang terbilang cacat ataupun sesi semi otomatis.

d. Cause Effect Graph

Teknik testing dimana menggunakan grafik sebagai acuannya. Dimana dalam

grafik ini menggambarkan relasi antara efek dan penyebab error tersebut.

e. Orthgonal Array Testing

Dapat digunakan jika input domain yang relatif terbilang kecil ukurannya,

tetapi cukup berat untuk digunakan skala besar.


39

f. All Pair Testing

Dalam teknik ini, semua pasangan dari test case di desain sedemikian rupa

agar dapat dieksekusi semua kemungkinan kombinasi diskrit dari seluruh

pasangan berdasar input parameternya. Tujuan testing ini adalah memiliki

pasangan test case yag mencakup semua pasangan tersebut..

g. State Transition

Testing ini berguna untuk melakukan pengetesan terhadap kondisi dari mesin

dan navigasi dari UI dalam bentuk grafik.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu

yang pernah dilakukan serta memiliki keterkaitan dengan penelitian ini, dan sebagai

bahan perbandingan serta referensi dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian.

Adapun penelitian terdahulu yang penulis gunakan dalam penelitian ini berupa jurnal

elektronik mengenai penerapan framework laravel dan algoritma round robin pada

pemrograman website penjadwalan, berikut ulasan beberapa penelitian terdahulu

tersebut:
40

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Jurnal Tahun Hasil Penelitian


1. 1.Zen Trias Rancang Bangun Sistem Thesis Universitas 2020 Penelitian ini menerapkan framework
Saputra Rental Mobil Berbasis Teknologi laravel pada pemrograman website
2.Suyud Website Menggunakan Yogyakarta rental mobil, menyimpulkan bahwa
Widiono Framework Laravel pemanfaatan framework laravel pada
(Studi Kasus: 86 Rent Car perancangan sistem rental mobil
Yogyakarta) berbasis website lebih mudah
dilakukan, karena pada penerapan
relasi basis data memiliki
authentifikasi login bawaan yang
diterapkan pada form login pelanggan
dan admin dan memudahkan koneksi
ke basis data.
2. 1.Hadi Zakaria Perancangan Aplikasi Jurnal Informatika 2017 Penelitian ini menghasilkan aplikasi
Penjualan dan Penyewaan Universitas penjualan dan penyewaan mobil yang
Mobil Berbasis Web Pamulang Volume dapat memudahkan pelanggan untuk
Menggunakan Model 2 Nomor 4 mengetahui harga jual dan harga sewa
Waterfall Pada CV. Desember 2017 mobil, serta melakukan transaksi beli
Dhiyara Anugrah dan sewa secara online. Adapun
kekurangan pada penelitian ini belum
adanya integrasi antara transaksi
penyewaan dengan stok mobil yang
dapat di sewa.
3. 1. Rena Agustin Perancangan Sistem Jurnal Manajemen 2020 Hasil dari penelitian ini adalah
2. I Kadek Dwi Aplikasi Penyedia Jasa Informasi Volume pemanfaatan framework laravel lebih
Nuryana Rental Mobil Berbasis 11 Nomor 1 memudahkan programmer karena
Web (Studi Kasus: Nusa syntax laravel yang bersih dan
Trans Surabaya) fungsional serta library yang banyak
41

dan mudah digunakan sehingga dapat


mempercepat pembangunan website
4. 1. Aji Pemanfaatan Framework Jurnal SCRIPT 2019 Penelitian ini menyatakan bahwa
Nugrahaning Laravel Untuk Volume 7 Nomor pemanfaatan framework laravel pada
Widhi Pengembangan Sistem 2 Desember 2019 pengembangan aplikasi toko online
2. Edhy Sutanta Informasi Toko Online di memberikan nilai lebih karena
3. Erna Toko New Trend memilii otentifikasi login bawaan
Kumalasari Baturetno yang dapat diterapkan langsung pada
Nurwati form login pelanggan dan admin serta
memudahkan koneksi ke database.
5. 1.Putri Mega Penerapan Round Robin Jurnal Informatika 2020 Hasil dari penelitian ini merupakan
Sukmawati Pada Implementasi dan Sistem sebuah website peminjaman kebaya
2. Sugiarto Penyewaan Kebaya Informasi Volume dengan menerapkan algoritma round
3. Pratama 1 Nomor 1 robin dalam prosedur peminjaman.
Wirya Berdasarkan penelitian ini diperoleh
Atmaja bahwa algoritma round robin dapat
menangani antrian peminjaman
produk dengan kasus peminjaman
produk yang sama dan stok produk
tidak mencukupi, sehingga alur
peminjaman menjadi lebih teratur
dengan tidak mengabaikan waktu
eksekusi mulai dan eksekusi selesai.
6. 1. Ridwan Perancangan Website 2022 Penelitian ini dilakukan dengan
Effendi Rental Mobil mempertimbangkan kelebihan,
Menggunakan kekurangan dan hasil dari beberapa
Framework Laravel Pada penelitian terdahulu sebelumnya.
HS Transport Pada penelitian ini akan dibuat sebuah
website penyewaan mobil dengan
42

menggunakan framework laravel.


Pada penelitian ini pemanfaatan
library bawaan laravel akan
dilakukan lebih maksimal mulai dari
otentifikasi login, reset password, dan
auto number untuk kebutuhan invoice
penyewaan. Adapun yang
membedakan penelitian ini dari lima
penelitian terdahulu sebelumnya
adalah pada penelitian ini akan
digunakan juga algoritma round robin
untuk mendukung mekanisme
penjadwalan peminjaman pada rental
mobil HS Transport dengan harapan
agar proses transaksi penyewaan
mobil dapat dilakukan lebih
maksimal.
43

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang terdapat pada tabel 2.1 dapat

dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah penelitian pertama mengenai

Rancang Bangun Sistem Rental Mobil Berbasis Website Menggunakan Framework

Laravel (Studi Kasus: 86 Rent Car Yogyakarta) ini menunjukan bagaimana tahapan

dalam menerapkan framework Laravel dalam membuat sebuah website rental mobil.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembuatan website dengan menggunakan

framework Laravel akan memudahkan dan mempersingkat waktu pembuatan, karena

karena pada penerapan relasi basis data memiliki authentifikasi login bawaan yang

diterapkan pada form login pelanggan dan admin dan memudahkan koneksi ke basis

data.

Penelitian ke dua mengenai Perancangan Aplikasi Penjualan dan Penyewaan

Mobil Berbasis Web Menggunakan Model Waterfall Pada CV. Dhiyara Anugrah,

penelitian ini menggambarkan secara umum apa saja kebutuhan data dan aktivitas

website yang dirancang khusus untuk kebutuhan rental mobil. Kekurangan dari

penelitian ini, data transaksi hanya terekam begitu saja, tidak terhubung dengan tabel

stok mobil pada basis data sehingga tidak menghasilkan informasi untuk status

ketersediaan mobil.

Penelitian ke tiga mengenai Perancangan Sistem Aplikasi Penyedia Jasa

Rental Mobil Berbasis Web (Studi Kasus: Nusa Trans Surabaya). Penelitian ini

berfokus pada pemanfaatan framework Laravel untuk membuat website rental mobil,

khususnya pemanfaatan library-library yang terdapat pada framework Laravel.


44

Pemanfaatan library memudahkan dalam pembuatan website, developer hanya perlu

menyesuaikan kode dengan kebutuhan pada saat membuat website.

Penelitian ke empat Pemanfaatan Framework Laravel Untuk Pengembangan

Sistem Informasi Toko Online di Toko New Trend Baturetno. Penelitian ini

menyatakan bahwa pemanfaatan framework laravel pada pengembangan aplikasi

toko online memberikan nilai lebih karena pada Laravel dapat dimanfaatkan kembali

kode pada library, salah satunya memiliki otentifikasi login bawaan yang dapat

diterapkan langsung pada form login pelanggan dan admin serta memudahkan

koneksi ke database.

Penelitian kelima Penerapan Round Robin Pada Implementasi Penyewaan

Kebaya. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah website peminjaman kebaya

dengan menerapkan algoritma round robin dalam prosedur peminjaman. Berdasarkan

penelitian ini diperoleh bahwa algoritma round robin dapat menangani antrian

peminjaman produk dengan kasus peminjaman produk yang sama dan stok produk

tidak mencukupi, sehingga alur peminjaman menjadi lebih teratur dengan tidak

mengabaikan waktu eksekusi mulai dan eksekusi selesai. Adanya algoritma round

robin dapat mengatasi permasalahan transaksi peminjaman yang terjadi dengan waktu

mulai yang sama, kemudian transaksi peminjaman akan berlanjut ke transaksi dengan

waktu tempuh paling cepat, sehingga proses penjadwalan peminjaman menjadi lebih

efisien dan adil.

Penelitian ke enam Perancangan Website Rental Mobil Menggunakan

Framework Laravel Pada HS Transport merupakan penelitian yang dilakukan saat


45

ini, adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website rental mobil yang dapat

menerima registrasi dan transaksi peminjaman secara online oleh user. Website juga

akan memuat informasi mengenai ketersediaan dan harga paket mobil yang

direntalkan. Adapun kebaruan dari penelitian ini yaitu menggunakan algoritma round

robin, sehingga proses penentuan user yang akan melakukan rental dapat lebih efisien

apabila terjadi dua transaksi atau lebih peminjaman dengan waktu eksekusi

bersamaan. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan penjadwalan peminjaman yang

lebih efisien dan adil.

2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Arif dkk (2017) kerangka berfikir adalah “narasi (uraian) atau

pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah

diidentifikasi atau dirumuskan.”


46

Masalah
a. Belum memiliki sistem terkomputerisasi yang
dapat menyediakan jadwal penyewaan
b. Belum ada sistem terkomputerisasi yang
memiliki fasilitas transaksi penyewaan online
c. Belum ada sistem terkomputerisasi yang dapat
menyebarkan informasi mengenai ketersediaan
mobil

Metode Penelitian
1. Identifikasi Masalah dan Motivasi
2. Menentukan Tujuan Untuk Solusi
3. Perancangan dan Pengembangan
4. Demonstrasi
5. Evaluasi
6. Komunikasi

Metode Perancangan
1. Perencanaan
2. Perancangan
3. Pengkodean
4. Pengujian

Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website penyewaan mobil secara
online yang dibuat menggunakan framework Laravel dan menggunakan
algoritma antrian round robin agar proses transaksi penyewaan dapat
dilakukan lebih maksimal
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran
BAB 3

GAMBARAN UMUM HS TRANSPORT

3.1 Gambaran Umum HS Transport

HS Transport adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa, tepatnya

bergerak di bidang penyewaan mobil. HS Transport berdiri pada 12 Desember 2018

dan di pimpin oleh Bapak Syaironi Polykhartimo, beralamat kantor di Jalan

Pembangunan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Saat ini HS Transport

hanya memiliki satu tempat lokasi usaha yang dapat dikunjungi oleh para calon

penyewa mobil. Para penyewa yang membutuhkan informasi mengenai mobil yang

disewakan dapat mengunjungi rental HS Transport secara langsung. Saat ini HS

Transport melayani kegiatan penyewaan secara offline dan via whatsapp. Penyewa

dapat datang langsung untuk melakukan transaksi penyewaan atau melakukan

pemesanan via whatsapp. Saat ini HS Transport memiliki lima mobil yaitu Innova,

Avanza, Calya, Xenia, Rush dan Sigra, yang dapat disewa oleh pelanggan baik

disewa dengan supir maupun tidak dengan supir. Saat ini HS Transport hanya

menerima transaksi penyewaan dengan rute luar kota atau dalam kota, selama masih

di wilayah Kalimantan Barat.

Adapun visi HS Transport saat ini adalah “Menjadi Perusahaan Rental Mobil

Terbesar, Terbaik, dan Terpercaya”. Agar dapat mencapai visi tersebut, adapun misi

yang dilakukan adalah:

47
48

a. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga mutu kendaraan

b. Menyediakan berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kebutuhan

c. Menyediakan jasa rental dengan harga terbaik dan bersaing

3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi berisi informasi tentang sistem pengendalian jalannya

kegiatan operasional suatu perusahaan atau organisasi, di mana terdapat pembagian

tugas serta wewenang. Adapun struktur organisasi pada HS Transport sebagai

berikut:

Pemilik

Admin

Marketing Supir

Gambar 3.1 Struktur Organisasi HS Transport


3.4 Tugas dan Wewenang

Adapun pembagian tugas dan wewenang HS Transport sesuai dengan struktur

organisasi di atas adalah:

a. Pemilik

1. Pemilik adalah pemimpin pada HS Transport yang memiliki wewenang

untuk mengatur atau mengelola seluruh operasional HS Transport.

2. Pemilik berkuasa penuh untuk mengatur namun tidak terjun secara

langsung melainkan melalui admin.


49

3. Pemilik HS Transport merupakan pemilik tunggal bisnis dan pemilik

penuh keseluruhan modal HS Transport.

b. Admin

1. Admin merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap pemilik.

2. Admin bertanggung jawab secara penuh dan langsung terhadap aktifitas

sehari-hari pada HS Transport .

c. Marketing

1. Marketing bertanggungjawab terhadap admin dan pemilik HS Transport.

2. Marketing bertugas mencari konsumen dan melakukan pemasaran jasa

melalui media sosial serta mendata semua konsumen yang sudah menjadi

pelanggan.

d. Supir

1. Supir bertugas untuk mengantarkan konsumen sampai ke tempat tujuan,


menunggu, menjemput konsumen atau sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati antara perusahaan dengan konsumen.

3.5 Tata Laksana Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada HS Transport, maka

diperoleh tata laksana sistem yang sedang berjalan saat ini meliputi kegiatan

pendaftaran sebagai member baru, kegiatan penyewaan, dan kegiatan pengembalian.

Adapun detail alur dari masing-masing kegiatan tersebut sebagai berikut:

1. Prosedur Registrasi Member


50

a. Calon pelanggan datang langsung ke HS Transport untuk mendaftar

menjadi member.

b. Calon pelanggan menyerahkan persyaratan administrasi dan mengiri form

pelanggan baru kepada marketing.

c. Form pendaftaran dan data pelanggan akan dicatat dan disimpan pada

catatan data pelanggan.

d. Marketing menyerahkan kartu member kepada pelanggan.

Gambar 3.2 Activity Diagram Prosedur Registrasi Member


2. Prosedur Penyewaan

a. Pelanggan menanyakan ketersediaan mobil yang akan disewa dan admin

akan mengecek stok mobil.

b. Apabila tersedia, admin akan menanyakan paket sewa yang akan diambil

oleh pelanggan.

c. Admin menghitung biaya sewa dan membuatkan nota sewa. Pelanggan

menerima nota sewa sewa dan menyerahkan uang.


51

d. Admin menerima uang dan mengarsipkan nota sewa. Admin mencatat

data penyewaan ke buku catatan sewa.

Gambar 3.3 Activity Diagram Penyewaan


3. Prosedur Pengembalian

a. Pelanggan datang untuk mengembalikan mobil.

b. Admin mengecek data penyewaan.

c. Admin membuat nota pengembalian dan menambahkan uang denda jika

ada.

d. Pelanggan membayar denda dan menerima nota pengembalian. Admin

mencatat data pengembalian ke buku catatan pengembalian.


52

Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pengembalian


BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Bentuk dan Metode Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Studi Kasus, dan

metode Penelitian yang penulis gunakan adalah Survei. Menurut Yin yang disebutkan

dalam buku Metodologi penelitian karangan Muh. Fitrah dan Luthfiyah (2018),

Penelitian Studi Kasus adalah suatu inkuiri empirik yang menyelidiki fenomena

didalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks

tidak tampak dengan tegas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan. Sedangkan

menurut Raharjo (2018), Studi kasus merupakan suatu serangkaian kegiatan ilmiah

yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program,

peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, kelompok, atau organisasi

untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Selain studi

kasus juga sebagai strategi penelitian yang berusaha memahami kedinamisan dalam

konteks tunggal yang dalam hal ini mengacu pada variabel tunggal terhadap suatu

objek yang diteliti pada Rental Mobil HS Transport serta objek penelitian berupa

website dengan menggunakan framework laravel pada website penjualan online.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode Design

Science Research (DSR), dengan tujuan untuk melakukan atau mengembangkan

perangkat lunak pemesanan rental mobil dengan menggabungkan prinsip, praktik,

53
54

dan prosedur yang diperlunak agar penelitian yang dihasilkan memiliki tingkat

keberhasilan dan kepuasan yang baik bagi pengguna (Jakaria dan David, 2021). DSR

adalah metode yang memiliki fokus kegiatan pada membangun dan mengembangkan

suatu solusi, dan evaluasi terhadap penggunaan teknologi tersebut terhadap

perancangan website Rental Mobil HS Transport, sehingga dapat menghasilkan suatu

gagasan atau model praktis dari solusi yang sedang dibangun untuk keperluan

pengembangan selanjutnya. Pada DSR terdiri dari enam proses metode yang harus

dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut (Hevner, dkk, 2020).

a. Identifikasi Masalah Dan Motivasi

Kegiatan ini menentukan spesifikasi masalah penelitian dan membenarkan

nilai solusi. Membenarkan nilai solusi mencapai dua hal: memotivasi peneliti

dan audiens penelitian untuk mengejar solusi dan membantu audiens untuk

menghargai pemahaman peneliti dari masalah. Sumber daya yang dibutuhkan

untuk kegiatan ini meliputi pengetahuan tentang keadaan masalah dan

pentingnya solusinya.

b. Menentukan Tujuan Untuk Solusi

Tujuan dari sebuah solusi dapat berupa disimpulkan dari definisi masalah dan

pengetahuan tentang apa yang mungkin dan layak. Tujuannya bisa kuantitatif,

misalnya, istilah di mana solusi yang diinginkan akan lebih baik dari yang

sekarang, atau kualitatif, misalnya, deskripsi tentang bagaimana artefak baru

diharapkan dapat mendukung solusi untuk masalah yang selama ini belum

ditangani. Objektif harus disimpulkan secara rasional dari spesifikasi masalah.


55

c. Perancangan Dan Pengembangan

Sebuah artefak dibuat. Secara konseptual, sebuah DSR artefak dapat berupa

objek yang dirancang di mana kontribusi penelitian tertanam di dalamnya

desain. Aktivitas ini termasuk menentukan fungsionalitas artefak yang

diinginkan dan arsitekturnya dan kemudian menciptakan artefak yang

sebenarnya.

d. Demonstrasi

Kegiatan ini mendemonstrasikan penggunaan artefak untuk memecahkan satu

atau lebih contoh masalah. Ini bisa melibatkan penggunaannya dalam

eksperimen, simulasi, studi kasus, pembuktian, atau aktivitas lain yang sesuai.

e. Evaluasi

Evaluasi mengukur seberapa baik artefak mendukung solusi untuk masalah.

Kegiatan ini melibatkan membandingkan tujuan dari solusi untuk hasil yang

diamati sebenarnya dari penggunaan artefak dalam konteks. Tergantung

sifatnya dari tempat masalah dan artefak, evaluasi dapat mengambil banyak

bentuk. Pada akhirnya dari kegiatan ini peneliti dapat memutuskan apakah

akan mengulangi kembali ke langkah ketiga untuk mencoba untuk

meningkatkan efektivitas artefak atau melanjutkan komunikasi dan

meninggalkan perbaikan lebih lanjut untuk proyek-proyek berikutnya.

f. Komunikasi Di sini semua aspek masalah dan artefak yang dirancang

dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan terkait. Bentuk komunikasi


56

yang tepat dipekerjakan tergantung pada tujuan penelitian dan audiens, seperti

berlatih profesional.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis di dalam penelitian ini

terbagi menjadi 2 jenis data, yaitu:

a. Metode Pengumpulan Data Primer

Metode Pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara yang

digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara

pemilik Rental Mobil mengenai permasalahan yang dialami Rental Mobil HS

Transport. Adapun data yang diperoleh berupa alur dari prosedur penyewaan

dan pengembalian mobil.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Dalam metode pengumpulan data sekunder pada penelitian ini menggunakan

metode studi dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dan mempelajari

dokumen yang diperoleh dari HS Transport. Adapun data atau dokumen yang

diperoleh adalah catatan penyewaan, pengembalian, dan data pelanggan, yang

akan digunakan untuk mengetahui kebutuhan atribut atau data yang akan

digunakan pada perangkat lunak.

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah

sebagai berikut:
57

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung

pada HS Transport, yang sudah dilakukan sebanyak 2 kali. Observasi pertama

dilakukan pada tanggal 18 Febuari. peneliti melakukan observasi dibagian

kasir, dan ada beberapa hal yang dapat diamati oleh peneliti yaitu: proses

pemesanan, proses pembayaran hingga proses pengembalian mobil.

Selanjutnya observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 20 febuari, peneliti

melakukan observasi pada proses pemesanan mobil oleh pelanggan, dan hal

yang diamati yaitu : pelanggan datang dan melihat kondisi mobil, pelanggan

membayar sesuai jangka waktu penyewaan yang telah disepakati dan

pelanggan membawa mobil yang sudah dibayar dengan jaminan fotocopy

indentitas diri seperti KTP dan sim A.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan cara

memberikan pertanyaan kepada narasumber sehingga dapat dikerucutkan

menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Dalam hal ini

peneliti melakukan wawancara kepada pemilih HS Transport yaitu Bapak

Syaironi Polykhartimo pada tanggal 21 April 2022 - 22 April 2022 di Kantor

HS Transport Jalan Pembangunan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten

Sanggau menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.


58

4.4 Instrumen dan Variabel Penelitian

Instrumen atau alat bantu yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

penelitian yaitu data wawancara hasil dari observasi yang terdapat informasi yang

dibutuhkan untuk perancangan aplikasi, kemudian data dari hasil wawancara tersebut

diambil kesimpulan mengenai jawaban dari wawancara yang diberikan oleh

narasumber. Adapun kegiatan wawancara berlangsung dengan menggunakan

instrumen berupa smartphone untuk membantu merekam kegiatan wawancara.

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal, yaitu implementasi MVC dalam mengembangkan sistem pada framework

Laravel sehingga memudahkan developer dalam mengembangkan sistem yang efektif

dan efisien serta mudah dalam pemeliharaan web rental mobil.

4.5 Metode Perancangan Perangkat Lunak

Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan penulis pada penelitian

ini yaitu Extreme Programming, yang merupakan salah satu pendekatan dari metode

Agile Development Methods. Menurut Supriyatna (2018), “extreme programming

yaitu sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang cenderung meggunakan

pendekatan berorientasi objek dan sasaran yang dibentuk dari metode ini adalah tim

yang dibentuk dalam skala kecil sampai medium serta metode ini juga sesuai jika tim

yang dibentuk dihadapkan pada kebutuhan atau requirement yang tidak jelas atau

terjadi berbagai perubahan requirement yang sangat cepat”.

Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak

digunakan untuk pengembangan perangkat lunak cepat. Alasan menggunakan metode


59

Extreme Programming (XP) karena sifat dari aplikasi yang di kembangkan dengan

cepat melalui tahapan-tahapan yang ada meliputi (Pressman, 2010:73):

a. Planning

Tahapan planning dimulai dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan, yang

digunakan tim developer untuk mengetahui atau memahami konteks bisnis

untuk keperluan merancang sebuah perangkat lunak, dan untuk mengetahui

kebutuhan output dan garis besar fitur beserta fungsinya. Mendengarkan calon

pengguna untuk membuat sebuah user stories yang mendeskripsikan output,

fitur dan fungsionalitas untuk perangkat lunak yang akan dibuat.

b. Design

Design pada XP mengikuti prinsip “keep it simple”. Design yang sederhana

lebih disukai dibandingkan sebuah presentasi yang kompleks. Tahap design

mengikuti atau diterapkan berdasarkan dari cerita yang dibuat, tanpa dikurangi

maupun ditambah. Jika menghadapi masalah pada tahap design, XP

memungkinkan untuk membuat sebuah prototype yang sesuai dengan porsi

desain atau yang biasa disebut spike solution. Prototype akan diimplementasi

dan dievaluasi. Tujuannya adalah menurunkan resiko yang akan terjadi pada

saat implementasi sesungguhnya dimulai.

c. Coding

Setelah stories dibangun dan diterapkan pada tahap design, maka tahap yang

akan dilakukan seterusnya adalah coding. XP menyarankan dua orang untuk


60

bekerja sama dalam satu tempat kerja untuk membuat pengkodean,

mekanisme ini memperbaiki masalah waktu dan kualitas waktu yang

digunakan. Developer juga akan lebih fokus terhadap permasalahan yang

dihadapinya.

d. Pengujian

Pembuatan unit testing sebelum pengkodean dimulai adalah elemen kunci dari

pendekatan XP. Unit testing yang dibuat harus diimplementasikan

menggunakan framework yang memungkinkan mereka untuk diotomatisasi.

Hal ini mendorong strategi pengujian regresi misalnya setiap kali kode

dimodifikasi. Hal ini dapat mengindikasi developer untuk kemajuan yang

berkelanjutan dan dapat meningkatkan peringatan lebih awal jika terjadi

kesalahan-kesalahan. User acceptance, berfokus pada keseluruhan fitur dan

fungsionalitas sistem yang terlihat dan dapat ditinjau oleh pelanggan. Hasil tes

berasal dari pendapat pengguna yang telah mengimplementasikan perangkat

lunak pada saat dirilis.


61

(Sumber: Dini Hari Pertiwi, 2018)


Gambar 4.1 Skema Extreme Programming
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas mengenai extreme

programming, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa extreme programming yaitu

metode pengembangan perangkat lunak yang menerapkan pendekatan berorientasi

objek dengan membentuk tim dengan skala kecil untuk membahas paradigma dalam

pengembangan dan dihadapkan pada requirement yang tidak jelas atau terjadi

perubahan requirement yang sangat cepat.

4.6 Pemodelan Perangkat Lunak

Sistem pemodelan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Unified Modeling Language. Unified Modeling Language merupakan salah satu

bahasa yang merupakan sekumpulan aturan pemodelan yang digunakan untuk

memvisualisasikan, membangun dan menspesifikasikan dalam bentuk gambar atau

grafik terhadap sebuah sistem perangkat lunak berbasis objek.

Dalam merancang sebuah website Rental Mobil HS Transport, peneliti

menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai alat bantu dalam

perancangan Pemodelan. Di dalam UML, terdapat diagram-diagram yang

menunjukan berbagai aspek dalam perancangan sistem yaitu:

4.6.1 Usecase Diagram

Usecase Diagram menjelaskan bahwa terjadinya suatu interaksi antara user

dengan sistem Rental Mobil HS Transport dengan Framework Laravel. Usecase

Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
62

sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Usecase

digambarkan berupa aktor yang terhubung ke masing-masing fungsi sistem yang

disediakan untuk masing-masing aktor ( Kurniawan dan Syarifuddin, 2020).

Berikut uraian teknis untuk penggunaan use case:

a. Use case diagram dibuat berdasarkan sudut pandang aktor yang terlibat

didalam sistem secara aktif.

b. Teks pada use case dibuat menggunakan kalimat aktif.

c. Dokumentasikan dan organisasikan use case secara konsisten.

d. Perhatikan tanggapan sistem terhadap aksi-aksi dari aktor.

e. Use case untuk aksi-aksi kesalahan adalah penting.

f. Gunakan hubungan <<include>> dan <<extend>> dengan tepat.

g. Use case digunakan untuk menuntuk dokumentasi.

h. Use case digunakan untuk menuntun presentasi.

4.6.2 Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran fungsional dalam

menghasilkan website Rental Mobil HS Transport dengan menerapkan framework

laravel. Pada Activity Diagram ini menggambarkan proses yang terjadi pada saat

aktifitas dimulai hingga aktifitas menuju ke sistem database di dalam perangkat

lunak. Activity diagram digambarkan mengikuti alur atau prosedur dari tiap-tiap

proses bisnis yang digambar, tiap-tiap activity diagram memiliki alur yang berasal

dari aktor maupun dari sistem. Masing-masing aktifitas tersebut akan menghasilkan
63

keluaran berupa respon sistem, membentuk aktifitas baru yang lain, maupun

keputusan yang harus di pilih (Kurniawan dan Syarifuddin, 2020).

Berikut uraian teknis penggunaan activity diagram:

a. Identifikasikan lingkup diagram aktivitas.

b. Tentukan titik awal dan akhir.

c. Tambahkan aktivitas.

d. Tambahkan transisi-transisi dari aktivitas.

e. Tentukan decision.

f. Identifikasikan aktivitas-aktivitas yang terindikasi menghasilkan aktivitas

parallel.

4.6.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam

urutan waktu dilakukan penggunaan pada perangkat lunak dan klasifikasi status

secara bertahap sesuai urutan. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan

yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek yang terjadi pada titik tertentu

dalam eksekusi sistem yang ada pada website Rental Mobil HS Transport dengan

menerapkan framework laravel. Sequence diagram digambarkan berupa aktor yang

berhubungan dengan komponen-komponen sistem (Kurniawan dan Syarifuddin,

2020).

Berikut uraian teknis penggunaan sequence diagram:

a. Identifikasikan lingkup sequence diagram.


64

b. Uraikan langkah-langkah di use case yang termasuk dilingkup sebelah kiri.

c. Berikan box untuk masing-masing aktor.

d. Berikan kelas pengendali.

e. Berikan box untuk masing-masing antarmuka pemakai yang sama (UI).

f. Identifikasikan pesan dimasing-masing use case.

g. Tambahkan pesan destruction bila diperlukan.

h. Tambahkan kelas dan objek bisnis.

i. Perbaiki model kelas.

j. Perbaiki model use case.

4.6.4 Class Diagram

Class diagram menggambarkan website Rental Mobil HS Transport dengan

menerapkan framework laravel dari segi pendefinisian kelas-kelas, antarmuka-

antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi yang ada di dalamnya. Class

diagram digambarkan berupa masing-masing kelas yang dilengkapi dengan atribut

serta tipe data yang digunakan, juga dilengkapi dengan metode atau operasi yang

berlaku atau tersedia bagi kelas tersebut (Kurniawan dan Syarifuddin, 2020).

Berikut uraian teknis penggunaan class diagram:

a. Kembangkan diagram kelas melalui diagram sequence.

b. Fokus kepada ruang persoalan.

c. Fokus memenuhi kebutuhan sistem.

d. Gunakan nama-nama yang memiliki arti.

e. Lakukan analisis berorientasi objek.


65

f. Pahami dan gunakan secara efektif pola analisis.

g. Pemodelan kelas dapat dilakukan secara parallel dengan pembuatan prototype

user interface.

4.7 Metode Pengujian Perangkat Lunak

Menurut Setiawan (2011) pengujian perangkat lunak adalah “proses untuk

mencari kesalahan pada setiap item perangkat lunak, mencatat hasilnya,

mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen sistem dan mengevaluasi semua

fasilitas dari perangkat lunak yang dikembangkan”.

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode blackbox testing,

dengan memfokuskan pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak yang dibuat,

adapun metode blackbox testing pada penelitian ini digunakan untuk unit testing pada

function yang ada pada implementasi menggunakan framework Laravel.


BAB 5

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat

website rental mobil HS Transport adalah bahasa pemrograman PHP dengan bantuan

framework Laravel, serta metode perancangan perangkat lunak eXtreme

Programming. Sedangkan metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

Design Science Research.

5.1 Problem Identification and Motivation

Tahap awal pada metode design science research merupakan tahapan

identifikasi masalah dan motivasi, yang dilakukan melali kegiatan wawancara kepada

narasumber yaitu Pemilik HS Transport dan kegiatan observasi untuk memperoleh

keterangan serta informasi yang dapat mendukung mengenai berbagai kejadian yang

diteliti. Agar dapat diperoleh masalah yang terjadi, maka dibuat ke dalam bentuk

rumusan masalah yaitu “Bagaimana menerapkan Framework Laravel dan algoritma

round robin dalam merancang Website Rental Mobil pada HS Transport?”. Adapun

hasil lain yang diperoleh berupa masalah pokok serta solusi yang dapat diberikan dan

dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1 Masalah dan Solusi


No Masalah Solusi
.
1. Sistem penerimaan transaksi Membuat sistem baru yang dapat menerima
sewa mobil saat ini hanya transaksi penyewaan secara online sekaligus

66
67

dilakukan secara offline. mengelola transaksi tersebut ke dalam


bentuk rekam transaksi dalam satu media
2. Belum ada sistem yang dapat Membuat halaman website yang memiliki
menyebarkan informasi halaman untuk menyimpan status avail
tentang jadwal mobil siap mobil yang dapat disewa serta informasi
sewa secara praktis. lainnya seperti harga normal, harga paket,
jenis mobil.
3. Rechedule pemesanan hanya Membuat website yang selain bisa
melalui whatsapp membuat melakukan pemesanan, namun juga dapat
pesan bertumpuk dan ditutupi melakukan reschedule jadwal penyewaan
oleh pesan whatsapp lain secara online.

5.2 Define the Objectives for a Solution

Setelah proses identifikasi masalah maka diperoleh beberapa masalah yang

sedang dihadapi oleh HS Transport, maka selanjutnya permasalahan tersebut akan

dicarikan solusinya. Pendefinisian solusi dari permasalahan dilakukan dengan studi

pustaka untuk memperoleh teori dan konsep dari solusi yang diusulkan, tertutama

yang berkaitan dengan pembuatan website rental mobil online dengan menerapkan

framework Laravel serta algoritma round robin untuk membantu mekanisme

penentuan user yang berhasil menyewa kendaraan. Berikut adalah penelitian

terdahulu yang diperoleh dari berbagai jurnal penelitian terdahulu dan menjadi acuan

bagi peneliti dalam menentukan tujuan dari solusi yang telah diperoleh.

Tabel 5.2 Hasil Penelitian Yang Mendukung Tujuan Dari Solusi Usulan
No. Solusi Jurnal Hasil Penelitian
Membuat sistem baru Jurnal Informatika Penelitian ini
yang dapat Universitas Pamulang menekankan tahapan
menampilkan data Volume 2 Nomor 4, pengembangan website
mengenai harga sewa penulis: yang dapat digunakan
mobil dan paket sewa 3.Zen Trias Saputra untuk bisnis sewa
yang tersedia. 4.Suyud Widiono mobil, agar fungsi-
fungsi yang dibuat
68

sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Memanfaatkan Jurnal Manajemen Penelitian ini dilakukan
framework Laravel Informasi Volume 11 dengan tujuan sebagai
dalam pembuatan Nomor 1, penulis: bentuk pemanfaatan
website rental mobil 1. Rena Agustin library pada framework
2. I Kadek Dwi Larave; sehingga
Niryana memudahkan dan
mempercepat waktu
tempuh pembuatan
website.
Membuat website Jurnal Informatika dan Penelitian ini
penyewaan yang Sistem Informasi menghasilkan sebuah
membantu dalam Volume 1 Nomor 1, website penyewaan
penentuan siapa yang penulis: kebaya menggunakan
mendapatkan mobil 1. Putri Mega algoritma algoritma
untuk disewa untuk Sukmawati round robin yang
kondisi apabila lebih 2. Sugiarto membantu pada kasus
dari satu pelanggan 3. Prata Wirya Atmaja antrian peminjaman
melakukan transaksi dengan kondisi
penyewaan terhadap meminjam produk yang
jenis mobil yang sama sama dan stok produk
dalam satu waktu. tidak mencukupi.

5.3 Design and Development

Tahap desain dan pengembangan yang dilakukan merupakan rancangan dan

model dari analisa yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Pemodelan dilakukan

menggunakan tools UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence

diagram dan class diagram. Tahap pengembangan dilakukan dengan mengikuti tahap

demi tahap pengembangan pada model eXtreme Programming. Adapun yang

dilakukan adalah dengan menentukan arsitektur sistem, menguraikan fungsionalitas

sistem, agar dapat menjadi acuan pada tahap berikutnya. Pemodelan terhadap fungsi-
69

fungsi sistem akan dilakukan terlebih dahulu, sebelum sistem dibuat menjadi sebuah

bentuk utuh.

5.3.1 Perencanaan

Adapun yang akan dilakukan pada tahapan perencanaan adalah melakukan

analisa terhadap kebutuhan dari setiap aktor yang terindikasi terlibat dalam rangkaian

kegiatan website penjualan online.

5.3.1.1Analisa Kebutuhan Pengguna

Tahap ini akan menguraikan fungsi atau layanan yang harus tersedia pada

sistem yang diusulkan dan bagaimana sistem harus bereaksi terhadap input tertentu.

a. Website data menampilkan informasi mengenai jenis mobil, harga sewa dan

harga sewa paket serta status ketersediaan mobil yang mudah untuk di akses

oleh pelanggan.

b. Untuk dapat melakukan transaksi penyewaan secara online, pelanggan harus

melakukan register terlebih dahulu dan melakukan upload data diri pada

halaman website.

c. Proses registrasi akan diverifikasi oleh admin, pelanggan hanya akan

mendapatkan akun untuk melakukan login apabila proses registrasi telah

disetujui oleh admin.

d. Pengunjung website dapat mengakses website secara bebas terhadap informasi

yang ada pada web, namun harus melakukan login agar dapat melakukan

transaksi penyewaan.
70

e. Pelanggan disediakan fungsi untuk melakukan upload bukti pembayaran dan

dapat diverifikasi oleh admin.

f. Website dapat membantu dalam menentukan aturan peminjaman apabila

terdapat lebih dari satu pelanggan yang melakukan penyewaan dalam satu

waktu terhadap satu mobil..

5.3.1.2Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Untuk memenuhi analisis dan perancanan website penyewaan mobil HS

Transport, maka berikut diuraikan kebutuhan non fungsional sebagai bentuk uraian

pendukung untuk pelaksanaan perancangan website.

a. Jaringan Internet
b. Nama Domain
c. Web Hosting
d. Web Development
e. Hardware
f. Software

5.3.2 Perancangan

Tahapan perancangan pada penelitian ini digunakan alat bantu pemodelan

sistem berupa diagram UML (use case diagram, activity diagram, sequence diagram,

dan class diagram) dan diagram hubungan entitas.

5.3.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan awal yang digunakan untuk

menganalisa dan menggambarkan kebutuhan sistem pada tahap perancangan. Pada


71

use case diagram dapat dilihat kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh sistem dan

siapa saja yang akan terlibat didalamnya.

Gambar 5.1 Use Case Diagram

Untuk memahami detail aktivitas actor pada use case diagram tersebut

berikut tabel deskripsi dari masing-masing use case:

Tabel 5.3 Deskripsi Use Case


No. Actor Use Case Deskripsi
1 Admin Login 1. Agar dapat mengelola konten website, user
harus melakukan login terlebih dahulu.
2. Melakukan input username dan password
3. Apabila username dan password benar,
72

maka sistem akan menampilkan halaman


dashboard user.
Mengelola merk 1. Admin dapat melakukan input data merk
mobil mobil
2. Admin dapat melakukan ubah data merk
mobil
3. Admin dapat melakukan hapus data merk
mobil
Mengelola data 1.Admin dapat mengecek pesanan dari
mobil pelanggan.
2.Admin dapat mengubah status pesanan.
3.Admin dapat menghapus data pesanan.
Mengelola 1.Admin dapat melakukan input data
peminjaman peminjaman.
2.Admin dapat mengubah data peminjaman.
3.Admin dapat menghapus data peminjaman.
Mengelola data 1.Admin dapat melakukan input pelanggan.
pelanggan 2.Admin dapat mengubah pelanggan.
3.Admin dapat menghapus pelanggan.
Mengelola data 1.Admin dapat mengubah data pengguna.
pengguna 2.Admin dapat menghapus data pengguna.
2 Pelangga Register 1. Pelanggan dapat melakukan registrasi untuk
n membuat akun.
2. Akun digunakan untuk melakukan login
website penjualan Elektronik Indo, agar dapat
melakukan transaksi pembelian.
Melakukan 1. Pelanggan dapat melakukan peminjaman.
perminjaman 2. Pelanggan memilih mobil yang akan di sewa
3. Pelanggan menentukan jumlah hari sewa
4. Pelanggan dapat mengakhiri proses
peminjaman dengan menekan tombol pinjam
sekarang

5.3.2.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur aktivitas yang terdapat pada sistem

yang diusulkan, menguraikan bagaimana sebuah alur di mulai, keputusan apa saja
73

yang mungkin terjadi, dan bagaimana kondisi yang dihasilkan pada akhir alur

aktivitas.

1. Activity Diagram Kelola Transaksi

Gambar 5.2 Activity Diagram Kelola Transaksi


2. Activity Diagram Registrtasi
74

Gambar 5.4 Activity Diagram Registrasi

3. Activity Diagram Kelola Pelanggan


75

Ga
mbar 5.5 Activity Diagram Kelola Pelanggan

4. Activity Diagram Kelola Merk Mobil


76

Gambar 5.6 Activity Diagram Kelola Merk Mobil

5. Activity Diagram Kelola Mobil


77

Gambar 5.7 Activity Diagram Kelola Mobil


78

6. Activity Diagram Kelola Pengguna

Gambar 5.8 Activity Diagram Kelola Pengguna


79

5.3.2.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi antar objek atau komponen

yang terdapat pada sistem. Berikut sequence diagram pada sistem yang dibuat.

1. Sequence Diagram Kelola Mobil

Gambar 5.9 Sequence Diagram Kelola Mobil


2. Sequence Diagram Kelola Kategori

Gambar 5.10 Sequence Diagram Kelola Transaksi


80

3. Sequence Diagram Transaksi

Gambar 5.3 Sequence Diagram Transaksi


5.3.2.4 Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur sistem berdasarkan

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem rental mobil HS

Transport. Setiap kelas memiliki atribut dan operasi.


81

Gambar 5.4 Class Diagram


82

5.3.2.5 Perancangan Database

Pada sebuah website, dibutuhkan database untuk menampung dan

menyimpan data. Perancangan database diperlukan agar proses penyimpanan data

dan pertukaran data pada website dapat dilakukan dengan mudah.

1 Spesifikasi Tabel Database

Basis data pada penelitian ini menggunakan MariaDB dengan memanfaatkan

fitur migration pada framework Laravel. Pada sebuah sistem basis data terdapat

beberapa tabel yang memiliki struktur berbeda namun dapat berhubungan satu

dengan lainnya. Berikut rincian lengkap isi dari tabel yang ada pada database website

rental mobil HS Transport.

Tabel 5.4 Spesifikasi Tabel Cars


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
manufacture_id Char 36
name Varchar 191
license_number Varchar 191
color Varchar 191
year Varchar 191
status Varchar 191
price Int 10
penalty Int 10
delete_at Timestamp
created_at Timestamp
updated_at Timestamp

Tabel 5.5 Spesifikasi Tabel Cars Image


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
car_id Char 36 Foreign Key
image Varchar 191
deleted_at Timestamp
created_at Timestamp
83

updated_at Timestamp

Tabel 5.6 Spesifikasi Tabel Customer


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
name Varchar 191
slug Varchar 191
nik Varchar 191
sex Varchar 191
address Text
phone_number Varchar 191
email Varchar 191
deleted_at Timestamp
created_at Timestamp
updated_at Timestamp

Tabel 5.7 Spesifikasi Tabel Manufacture


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
name Varchar 191
slug Varchar 191
delete_at Timestamp
created_at Timestamp
updated_at Timestamp

Tabel 5.8 Spesifikasi Tabel Transaction


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
customer_id Char 36 Foreign Key
car_id Char 36 Foreign Key
invoice_no Varchar 191
rent_date Datetime
back_date Datetime
return_date Datetime
price Int 10
amount Int 10
penalty Int 10
status Varchar 191
delete_at Timestamp
84

Tabel 5.9 Spesifikasi Tabel User


Field Name Type Size Key
id Char 36 Primary Key
role_id Char 36 Foreign Key
name Varchar 191 Foreign Key
username Varchar 191
email Varchar 191
email_verified_at Timestamp
password Varchar 191
remember_token Varchar 100
deleted_at Timestamp
created_tt Timestamp
updated_at Timestamp

2. Diagram Hubungan Entitas

Diagram ER berguna untuk menggambarkan bagaimana entitas-entitas dalam

database saling berhubungan dengan keterangan kata kerja yang mendeskripsikan

bentuk relasi.

Tabel 5.103 Diagram Hubungan Entitas


85

5.3.3 Pengkodean

5.3.3.1 Penerapan Fitur Framework Laravel

1. Blade

Berikut adalah penggalan kode dari fitur blade pada framework Laravel yang

digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="utf-8">
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1, shrink-to-fit=no">
<meta name="description" content="">
<meta name="author" content="">

<title>Admin | @yield('title')</title>
<link href="{{asset('backend/img/favicon.png')}}" rel="icon"
type="image/png">
<!-- Custom fonts for this template-->
<link
href="{{asset('backend/vendor/fontawesome-free/css/all.min.css')}}"
rel="stylesheet" type="text/css">
<link href="https://fonts.googleapis.com/css?
family=Nunito:200,200i,300,300i,400,400i,600,600i,700,700i,800,800i,
900,900i" rel="stylesheet">

<!-- Custom styles for this template-->


<link href="{{asset('backend/css/sb-admin-2.min.css')}}"
rel="stylesheet">
{{-- <link href="{{asset('backend/css/bootstrap.min.css')}}"
rel="stylesheet"> --}}
<link href="{{asset('backend/css/datatables-
bootstrap.min.css')}}" rel="stylesheet">
<link rel="stylesheet"
href="https://cdnjs.cloudflare.com/ajax/libs/bootstrap-datepicker/
1.8.0/css/bootstrap-datepicker3.min.css">
<link
href="{{asset('backend/vendor/bootstrap-fileinput-master/css/fileinp
ut.min.css')}}" rel="stylesheet">
<link href="{{asset('backend/vendor/select2/select2.min.css')}}"
rel="stylesheet">
<link href="{{asset('backend/vendor/select2/select2-
bootstrap.min.css')}}" rel="stylesheet">
86

{{-- font awesome picker --}}


<link
href="{{asset('backend/vendor/fontawesome-iconpicker/fontawesome-
iconpicker.min.css')}}" rel="stylesheet">

<!-- Bootstrap core JavaScript-->


<script src="{{asset('backend/vendor/jquery/jquery.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/vendor/bootstrap-fileinput-
master/js/plugins/sortable.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/vendor/bootstrap-fileinput-
master/js/fileinput.min.js')}}" type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/vendor/bootstrap-fileinput-
master/themes/fa/theme.min.js')}}" type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/vendor/bootstrap-fileinput-
master/js/locales/id.js')}}" type="text/javascript"></script>
<script
src="{{asset('backend/vendor/bootstrap/js/bootstrap.bundle.min.js')}
}" type="text/javascript"></script>
<script src="https://cdnjs.cloudflare.com/ajax/libs/bootstrap-
datepicker/1.8.0/js/bootstrap-datepicker.min.js"></script>

<!-- Core plugin JavaScript-->


<script
src="{{asset('backend/vendor/jquery-easing/jquery.easing.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>

<!-- Custom scripts for all pages-->


<script src="{{asset('backend/js/sb-admin-2.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/js/jquery-datatables.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/js/datatables-
bootstrap.min.js')}}" type="text/javascript"></script>
<script src="{{asset('backend/vendor/select2/select2.min.js')}}"
type="text/javascript"></script>
<script
src="{{asset('backend/vendor/fontawesome-iconpicker/fontawesome-
iconpicker.min.js')}}" type="text/javascript"></script>

</head>

<body id="page-top">

<!-- Page Wrapper -->


<div id="wrapper">
@include('backend.component.sidebar')
87

<!-- Content Wrapper -->


<div id="content-wrapper" class="d-flex flex-column">
<!-- Main Content -->
<div id="content">
@include('backend.component.navbar')
<!-- Begin Page Content -->
<div class="container-fluid">
<!-- Page Heading -->
{{-- <div class="d-sm-flex align-items-center
justify-content-between mb-4"> --}}
{{-- <h1 class="h3 mb-0 text-gray-
800">@yield('title')</h1> --}}
{{-- <a href="#" class="d-none d-sm-inline-
block btn btn-sm btn-primary shadow-sm"><i class="fas fa-download
fa-sm text-Black-50"></i> Generate Report</a> --}}
{{-- </div> --}}

<!-- Content Row -->


<div class="row">
@include('backend.component.success')
@include('backend.component.error')
@yield('content')
</div>

</div>
<!-- /.container-fluid -->

</div>
<!-- End of Main Content -->

@include('backend.component.footer')

</div>
<!-- End of Content Wrapper -->

</div>
<!-- End of Page Wrapper -->

<!-- Scroll to Top Button-->


<a class="scroll-to-top rounded" href="#page-top">
<i class="fas fa-angle-up"></i>
</a>

<!-- Logout Modal-->


<div class="modal fade" id="logoutModal" tabindex="-1"
role="dialog" aria-labelledby="exampleModalLabel" aria-
hidden="true">
<div class="modal-dialog" role="document">
<div class="modal-content">
<div class="modal-header">
88

<h5 class="modal-title"
id="exampleModalLabel">Apakah anda yakin?</h5>
<button class="close" type="button" data-
dismiss="modal" aria-label="Close">
<span aria-hidden="true">×</span>
</button>
</div>
<div class="modal-body">Pilih tombol "Logout" untuk
keluar. "Cancel" untuk batal keluar</div>
<div class="modal-footer">
<button class="btn btn-secondary" type="button"
data-dismiss="modal">Cancel</button>
<a class="btn btn-primary"
href="{{route('logout')}}">Logout</a>
</div>
</div>
</div>
</div>
@stack('scripts')
</body>
</html>

2. Autentication

Berikut adalah penggalan kode dari fitur authentication pada framework

Laravel yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

public function source()


{
$query = Product::query();
return DataTables::eloquent($query)
->filter(function ($query) {
if (request()->has('search')) {
$query->where(function ($q) {
$q->where('name', 'LIKE', '%' .
request('search')['value'] . '%');
});
}
})
->addColumn('name', function ($data) {
return title_case($data->name);
})
->addColumn('price', function ($data) {
return number_format($data->price, 0, ',', '.');
})
->addIndexColumn()
->addColumn('action', 'backend.product.index-action')
->rawColumns(['action'])
89

->toJson();
}
3. Database Query Builder

Berikut adalah penggalan kode dari fitur query builder pada framework

Laravel yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

DB::beginTransaction();
try {
$requset = $request->merge(['slug'=>$request->name]);
$this->manufacture->create($request->all());
DB::commit();
return redirect()->route('manufacture.index')->with('success-
message','Data telah disimpan');
} catch (\Exception $e) {
DB::rollback();
return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());
}

4. Eloquent ORM

Berikut adalah penggalan kode dari fitur eloquent pada framework Laravel

yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

$query = Product::query();
return DataTables::eloquent($query)
->filter(function ($query) {
if (request()->has('search')) {
$query->where(function ($q) {
$q->where('name', 'LIKE', '%' . request('search')
['value'] . '%');
});
}
})
->addColumn('name', function ($data) {
return title_case($data->name);
})
->addColumn('price', function ($data) {
return number_format($data->price, 0, ',', '.');
})
->addIndexColumn()
->addColumn('action', 'backend.product.index-action')
90

->rawColumns(['action'])
->toJson();
5. Routing

Berikut adalah penggalan kode dari fitur routing pada framework Laravel

yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

Route::get('/', 'LoginController@showLoginForm')->name('login');
Route::post('login', 'LoginController@login')->name('proceed-login');

Route::middleware(['auth'])->group(function () {

//dashboard
Route::get('/dashboard', 'LoginController@dashboard')-
>name('dashboard');

//logout
Route::get('logout', 'LoginController@logout')->name('logout');

//user
Route::get('/admin/user', 'UserController@index')->name('user.index');
Route::get('/admin/user/create', 'UserController@create')-
>name('user.create');
Route::get('/admin/user/source', 'UserController@source')-
>name('user.source');
Route::get('/admin/user/{id}/edit', 'UserController@edit')-
>name('user.edit');
Route::get('/admin/user/{id}/show', 'UserController@show')-
>name('user.show');
Route::get('/admin/user/{id}/destroy', 'UserController@destroy')-
>name('user.destroy');
Route::post('/admin/user/store', 'UserController@store')-
>name('user.store');
Route::post('/admin/user/{id}/update', 'UserController@update')-
>name('user.update');
Route::get('/admin/user/change', 'UserController@change')-
>name('user.change');
Route::post('/admin/user/updatePassword',
'UserController@updatePassword')->name('user.updatePassword');

//role
Route::get('/admin/role', 'RoleController@index')->name('role.index');
Route::get('/admin/role/create', 'RoleController@create')-
>name('role.create');
Route::get('/admin/role/source', 'RoleController@source')-
>name('role.source');
91

Route::get('/admin/role/{id}/edit', 'RoleController@edit')-
>name('role.edit');
Route::get('/admin/role/{id}/show', 'RoleController@show')-
>name('role.show');
Route::get('/admin/role/{id}/destroy', 'RoleController@destroy')-
>name('role.destroy');
Route::post('/admin/role/store', 'RoleController@store')-
>name('role.store');
Route::post('/admin/role/{id}/update', 'RoleController@update')-
>name('role.update');

//car
Route::get('/admin/car', 'CarController@index')->name('car.index');
Route::get('/admin/car/create', 'CarController@create')-
>name('car.create');
Route::get('/admin/car/source', 'CarController@source')-
>name('car.source');
Route::get('/admin/car/{id}/edit', 'CarController@edit')-
>name('car.edit');
Route::get('/admin/car/{id}/show', 'CarController@show')-
>name('car.show');
Route::get('/admin/car/{id}/destroy', 'CarController@destroy')-
>name('car.destroy');
Route::post('/admin/car/store', 'CarController@store')-
>name('car.store');
Route::post('/admin/car/{id}/update', 'CarController@update')-
>name('car.update');
Route::get('/admin/car/{id}/getImage', 'CarController@getImage')-
>name('car.getImage');
Route::get('/admin/car/{id}/destroyImage',
'CarController@destroyImage')->name('car.destroyImage');

//customer
Route::get('/admin/customer', 'CustomerController@index')-
>name('customer.index');
Route::get('/admin/customer/create', 'CustomerController@create')-
>name('customer.create');
Route::get('/admin/customer/source', 'CustomerController@source')-
>name('customer.source');
Route::get('/admin/customer/{id}/edit', 'CustomerController@edit')-
>name('customer.edit');
Route::get('/admin/customer/{id}/show', 'CustomerController@show')-
>name('customer.show');
Route::get('/admin/customer/{id}/destroy',
'CustomerController@destroy')->name('customer.destroy');
Route::get('/admin/customer/getCustomer',
'CustomerController@getCustomer')->name('customer.getCustomer');
Route::post('/admin/customer/store', 'CustomerController@store')-
>name('customer.store');
92

Route::post('/admin/customer/{id}/update',
'CustomerController@update')->name('customer.update');

//manufacture
Route::get('/admin/manufacture', 'ManufactureController@index')-
>name('manufacture.index');
Route::get('/admin/manufacture/create',
'ManufactureController@create')->name('manufacture.create');
Route::get('/admin/manufacture/source',
'ManufactureController@source')->name('manufacture.source');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/edit',
'ManufactureController@edit')->name('manufacture.edit');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/show',
'ManufactureController@show')->name('manufacture.show');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/destroy',
'ManufactureController@destroy')->name('manufacture.destroy');
Route::get('/admin/manufacture/getManufacture',
'ManufactureController@getManufacture')-
>name('manufacture.getManufacture');
Route::post('/admin/manufacture/store', 'ManufactureController@store')-
>name('manufacture.store');
Route::post('/admin/manufacture/{id}/update',
'ManufactureController@update')->name('manufacture.update');
Route::get('/admin/manufacture/{id}/find',
'ManufactureController@find')->name('manufacture.find');

//transaction
Route::get('/admin/transaction', 'TransactionController@index')-
>name('transaction.index');
Route::get('/admin/transaction/create',
'TransactionController@create')->name('transaction.create');
Route::get('/admin/transaction/history',
'TransactionController@history')->name('transaction.history');
Route::get('/admin/transaction/{status}/source',
'TransactionController@source')->name('transaction.source');
Route::get('/admin/transaction/{id}/edit',
'TransactionController@edit')->name('transaction.edit');
Route::get('/admin/transaction/{id}/print',
'TransactionController@print')->name('transaction.print');
Route::get('/admin/transaction/{id}/show',
'TransactionController@show')->name('transaction.show');
Route::get('/admin/transaction/{id}/destroy',
'TransactionController@destroy')->name('transaction.destroy');
Route::post('/admin/transaction/store', 'TransactionController@store')-
>name('transaction.store');
Route::post('/admin/transaction/{id}/update',
'TransactionController@update')->name('transaction.update');
Route::post('/admin/transaction/export',
'TransactionController@export')->name('transaction.export');
93

Route::post('/admin/transaction/{id}/complete',
'TransactionController@complete')->name('transaction.complete');

//setting
Route::get('/admin/setting', 'SettingController@index')-
>name('setting.index');
Route::get('/admin/setting/create', 'SettingController@create')-
>name('setting.create');
Route::get('/admin/setting/source', 'SettingController@source')-
>name('setting.source');
Route::get('/admin/setting/{id}/edit', 'SettingController@edit')-
>name('setting.edit');
Route::get('/admin/setting/{id}/show', 'SettingController@show')-
>name('setting.show');
Route::get('/admin/setting/{id}/destroy', 'SettingController@destroy')-
>name('setting.destroy');
Route::post('/admin/setting/store', 'SettingController@store')-
>name('setting.store');
Route::post('/admin/setting/change', 'SettingController@change')-
>name('setting.change');
Route::post('/admin/setting/{id}/update', 'SettingController@update')-
>name('setting.update');
});

6. Validation

Berikut adalah penggalan kode dari fitur validation pada framework Laravel

yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

DB::beginTransaction();
try {

$request = $request->merge(['slug'=>$request->name]);

$this->role->find($id)->update($request->all());

DB::commit();

return redirect()->route('role.index')->with('success-
message','Data telah d irubah');

} catch (\Exception $e) {

DB::rollback();

return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());
94

------

DB::beginTransaction();

try {

$requset = $request->merge(['slug'=>$request->name]);

$this->customer->create($request->all());

DB::commit();

return redirect()->route('customer.index')->with('success-
message','Data telah disimpan');

} catch (\Exception $e) {

DB::rollback();

return redirect()->back()->with('error-message',$e-
>getMessage());

------

if ($request->has('search')) {

$cari = $request->search;

$data = $this->role->where('name', 'LIKE', '%'.$cari.'%')-


>get();

return response()->json($data);

7. Migration

Berikut adalah penggalan kode dari fitur validation pada framework Laravel

yang digunakan pada pembuatan website rental mobil HS Transport.

<?php

use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;

class CreateTransactionsTable extends Migration


95

{
/**
* Run the migrations.
*
* @return void
*/
public function up()
{
Schema::create('transactions', function (Blueprint $table) {
$table->uuid('id');
$table->uuid('customer_id');
$table->uuid('car_id');
$table->string('invoice_no')->nullable()->default('text');
$table->dateTime('rent_date')->nullable();
$table->dateTime('back_date')->nullable();
$table->dateTime('return_date')->nullable();
$table->integer('price')->unsigned()->nullable();
$table->integer('amount')->unsigned()->nullable();
$table->integer('penalty')->unsigned()->nullable();
$table->string('status')->nullable()->default('text');
$table->softDeletes();
$table->timestamps();
});
}

/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function down()
{
Schema::dropIfExists('transactions');
}
}

------

<?php

use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;

class CreateCustomersTable extends Migration


{
/**
* Run the migrations.
*
* @return void
96

*/
public function up()
{
Schema::create('customers', function (Blueprint $table) {
$table->uuid('id');
$table->string('name')->nullable()->default('text');
$table->string('slug')->nullable()->default('text');
$table->string('nik')->nullable()->default('text');
$table->string('sex')->nullable()->default('text');
$table->text('address')->nullable();
$table->string('phone_number')->nullable()->default('text');
$table->string('email')->nullable()->default('text');
$table->softDeletes();
$table->timestamps();
});
}

/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function down()
{
Schema::dropIfExists('customers');
}
}

--------

<?php

use Illuminate\Support\Facades\Schema;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Database\Migrations\Migration;

class CreateManufacturesTable extends Migration


{
/**
* Run the migrations.
*
* @return void
*/
public function up()
{
Schema::create('manufactures', function (Blueprint $table) {
$table->uuid('id');
$table->string('name')->nullable()->default('text');
$table->string('slug')->nullable()->default('text');
$table->softDeletes();
97

$table->timestamps();
});
}

/**
* Reverse the migrations.
*
* @return void
*/
public function dow
n()
{
Schema::dropIfExists('manufactures');
}
}

5.4 Demonstration

Tahap ini akan mendemokan solusi yang telah dibangun, bagaimana

penerapan sistem tersebut terhadap proses yang sedang berlangsung saat ini

5.4.1 User Interface

Adapun user interface merupakan penghubung antara pengguna dengan

sistem.
98

Gambar 5.5 Halaman Beranda


99

Gambar 5.6 Halaman CheckOut

Gambar 5.7 Halaman Daftar


100

Gambar 5.8 Halaman Login

Gambar 5. 9 Halaman Order


101

Gambar 5. 10 Halaman Riwayat

Gambar 5. 11 Halaman Detail Sewa


102

Gambar 5. 12 Halaman Cek Ketersediaan

Gambar 5. 13 Halaman Dashboard Admin


103

Gambar 5. 14 Halaman Data Pelanggan

Gambar 5. 15 Halaman Data Mobil


104

Gambar 5. 16 Halaman Detail Mobil

Gambar 5.26 Halaman Tambah Data Mobil


105

Gambar 5.27 Halaman Ubah Data Mobil

Gambar 5.28 Halaman Tambah Transaksi


106

Gambar 5.29 Halaman List Transaksi

Gambar 5.30 Halaman Riwayat Transaksi

5.5 Evaluation

Mengukur seberapa baik sistem yang telah di buat dapat mendukung tujuan

dan sasaran dari solusi yang diperoleh. Hasil pengujian tersebut dapat digunakan
107

untuk menentukan apakah perlu dilakukan pengulangan dalam membangun sistem

atau tidak.

5.5.1 Blackbox Testing

Pengujian pada penelitian ini menggunakan metode pengujian perangkat

lunak blackbox testing. Pengujian dilakukan dengan cara membuat skenario input dan

membandingkan output yang diharapkan dengan output yang dihasilkan. Berikut

pengujian yang dilakukan pada penelitian ini.

1. Black Box Testing Login Pengguna

Tabel 5.11 Black Box Testing Login Pengguna


Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Melakukan Masuk ke
input halaman
Melakukan username dan dashboard,
Login dengan password dan
Sesuai Normal
level valid, menampilkan
Pengguna kemudian fungsi untuk
menekan level
tombol login Pengguna
Melakukan
input Gagal
Melakukan username dan melakukan
login dengan password login, sistem
Sesuai Normal
akun yang tidak valid, menampilkan
invalid kemudian pesan gagal
menekan login
tombol login
Melakukan Tidak Gagal Sesuai Normal
login dengan melakukan melakukan
mengosongkan input login, sistem
username dan username dan menampilkan
108

password,
kemudian pesan gagal
password
menekan login
tombol login

2. Black Box Testing Merk

Tabel 5.12 Black Box Testing Merk


Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Melakukan
input data
Melakukan merk secara Berhasil
Tambah data lengkap, menambahkan Sesuai Normal
merk kemudian data merk
menekan
tombol simpan
Melakukan
edit salah satu
Berhasil
Melakukan data merk,
melakukan Sesuai Normal
edit data merk kemudian
edit data merk
menekan
tombol simpan
Melakukan
delete salah
Melakukan Berhasil
satu data merk
delete data menghapus Sesuai Normal
dengan
merk data merk
menekan
tombol delete

3. Black Box Testing Data Mobil

Tabel 5.13 Black Box Testing Data Mobil


Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Melakukan
input data
Melakukan mobil secara Berhasil
tambah data lengkap, menambahkan Sesuai Normal
mobil kemudian data mobil
menekan
tombol simpan
109

Melakukan
edit salah satu Berhasil
Melakukan
data mobil, melakukan
edit data Sesuai Normal
kemudian edit data
mobil
menekan mobil
tombol simpan
Melakukan
delete salah
Melakukan Berhasil
satu data
delete data menghapus Sesuai Normal
mobil dengan
mobil data mobil
menekan
tombol delete

4. Black Box Testing Data Transaksi

Tabel 5.14 Black Box Testing Data Transaksi


Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Melakukan
input data
transaksi
Melakukan Berhasil
secara
tambah data menambahkan Sesuai Normal
lengkap,
transaksi data transaksi
kemudian
menekan
tombol simpan
Melakukan
edit salah satu Berhasil
Melakukan
data transaksi, melakukan
edit data Sesuai Normal
kemudian edit data
transaksi
menekan transaksi
tombol simpan
Melakukan
delete salah
Melakukan satu data Berhasil
delete data transaksi menghapus Sesuai Normal
transaksi dengan data transaksi
menekan
tombol delete
Melakukan Melakukan Berhasil Sesuai Normal
lihat detail lihat detail menampilkan
110

salah satu data


transaksi
detail data
data transaksi dengan
transaksi
menekan
tombol detail

5. Black Box Testing Riwayat Transaksi


Tabel 5.15 Black Box Testing Data Transaksi
Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Berhasil
Melakukan
Melakukan menampilkan
cetak data
cetak riwayat data cetak Sesuai Normal
riwayat
data transaksi riwayat
transaksi
transaksi

5. Black Box Testing Data Customer/Pelanggan

Tabel 5.16 Black Box Testing Data Customer/pelanggan


Hasil
Skenario Hasil Yang Kesimpula
Kasus Pengujian Pengujia
Pengujian Diharapkan n
n
Melakukan input
data Berhasil
Melakukan
customer/pelangga menambahkan
tambah data
n secara lengkap, data Sesuai Normal
customer/pelangg
kemudian customer/pelangg
an
menekan tombol an
simpan
Melakukan edit
Berhasil
Melakukan edit salah satu data
melakukan edit
data customer/pelangga
data Sesuai Normal
customer/pelangg n, kemudian
customer/pelangg
an menekan tombol
an
simpan
Melakukan delete Melakukan delete Berhasil Sesuai Normal
111

salah satu data


data menghapus data
customer/pelangga
customer/pelangg customer/pelangg
n dengan menekan
an an
tombol delete

8. Black Box Testing Pengguna

Tabel 5.17 Black Box Testing Pengguna


Skenario Kasus Hasil Yang Hasil
Kesimpulan
Pengujian Pengujian Diharapkan Pengujian
Melakukan
input data
pengguna
Melakukan Berhasil
secara
tambah data menambahkan Sesuai Normal
lengkap,
pengguna data pengguna
kemudian
menekan
tombol simpan
Melakukan
edit salah satu
Berhasil
Melakukan data
melakukan
edit data pengguna, Sesuai Normal
edit data
pengguna kemudian
pengguna
menekan
tombol simpan
Melakukan
delete salah
Melakukan satu data Berhasil
delete data pengguna menghapus Sesuai Normal
pengguna dengan data pengguna
menekan
tombol delete
112

5.6 Communication

Mengkomunikasikan hasil dari sistem yang dihasilkan baik dari segi

efektifannya dalam menangani permasalahan dengan user yang berhubungan dengan

sistem tersebut.

Pada tahap ini dilakukan pemeliharaan apabila perangkat lunak akan

digunakan berupa pengawasan selama satu bulan pertama untuk melihat terjadinya

error yang timbul saat program digunakan, jika terdapat error akan dilakukan

pengkodean ulang untuk memperbaikinya.


BAB 6

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode

Extreme Programming dengan tahapan perencanaan, perancangan,

pengkodingan dan testing.

2. Website di bangun dengan pondasi web component, dengan bantuan

framework laravel, peneliti menggunakan MySql sebagai database.

3. Website yang ini memudahkan penyimpanana data yang sudah

terkomputerisasi sehingga mempermudah admin dalam proses penyimpanan

data yang tersimpan rapi dalam database, pencarian semua data transaksi

sewa sehingga dapat dicari kembali jika dibutuhkan dan mengurangi resiko-

resiko terkait kehilangan data dan kerusakan data.

6.2. Saran

Penulis menyadari bahwa sistem serta perangkat lunak yang dihasilkan pada

penelitian ini masih memiliki sejumlah kekurangan, maka penulis memberikan

beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan aplikasi di masa yang akan

datang, antara lain:

113
114

1. Sistem dapat dikembangkan kembali dengan menggunakan berbagai strategi

caching pada service worker.

2. Pada penelitian ini proses pembayaran masih dilakukan dengan cara upload

struk ke halaman konfirmasi pembayaran, diharapkan pada pengembangan

berikutnya website dapat mendukung sistem pembayaran menggunakan

Payment Gateway untum mempermudah proses pembayaran.

3. Penambahan sistem informasi yang dapat melakukan pelacakan mobil atas

posisi koordinat, kecepatan sampai arah dari kendaraan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, R. (2016). Easy & Simple - Web Programming. Elex Media Computindo,
Jakarta.

Agustin, R., & Nuryana, I. K. D. (2020). Perancangan Sistem Aplikasi Penyedia Jasa
Rental Mobil Berbasis Web (Studi Kasus: Nusa Trans Surabaya). Jurnal
Manajemen Informatika, 11(1).

Alda, M. (2021). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Media Sains


Indonesia, Jakarta.

Alip, A., Kosasi, S., Yuliani, I. D. A. E., Syarifudin, G., & David, D. (2021).
Implementasi Arsitektur Model View Controller Pada Website Toko Online.
Journal Bumigora Information Technology, 3(2), 135–150.

Alvioletta, V., Setyawan, Y. H., & Saputra, M. H. K. (2020). Penerapan Metode


Analitycal Hierarchy Process (AHP) Pada Penilaian Kepuasan Pelanggan
BErdasarkan Pelayanan Divisi (Studi Kasus: CV. Tirta Kencana). Kreatif
Industri Nusantara, Bandung.

Aminudin, A. (2015). Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Lokomedia, Jakarta.

Andrian, R. (2020). Sistem Informasi Tunjangan Kinerja Untuk Menentukan


Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Metode Design
Science Research (Performance Allowance Information System for Determining
Additional Civil Servant Income Using the Design Science Res. Jurnal
Teknologi Informasi Dan Multimedia, 2(1), 1–11.

Anhar, A. (2017). Panduan Menguasai PHP & MySQL. Transmedia, Jakarta.

Asmoro, S. W., & Pramono, J. (2019). Desain Media Interaktif SMK/MAK Kelas XII
Kompetensi Keahlian Multimedia. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Banindro, B. S., & Rochman, M. F. (2018). Perancangan Media Web Digital


Interaktif Sejarah “Oeang Republik Indonesia” (Ori) 1945-1949 Bagi Generasi
Muda. JURNAL IPTEKKOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi Informasi,
19(2), 107. https://doi.org/10.33164/iptekkom.19.2.2017.107-120

Banjarnahor, B. B., & Hartomo, K. D. (2016). Penerapan Laravel Framework Dalam


Perancangan Sistem Informasi Promosi Produk Unggulan UKM Berbasis Web (
Studi Kasus Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kota Salatiga)
(Issue Juli). Universitas Kristen Satya Wacana.

116
Enterprise, J. (2018). HTML, PHP, dan MySQL untuk Pemula. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Fathiah, F. (2013). Studi Dan Penerapan Framework Mvc Dan Ajax


Padapengembangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baruonline (Studi Kasus :
Universitas Ubudiyah Indonesia [Universitas Ubudiyah Indonesia].

Ginantra, N. L. W. S. R., Wardani, N. W., Aristamy, I. G. A. A. M., Suryawan, I. W.


D., Ardiana, D. P. Y., Sudipa, I. G. I., Dirgayusari, A. M., Mahendra, G. S.,
Ariasih, N. K., & Parwita, W. G. S. (2020). Basis Data Teori dan Perancangan.
Yayasan Kita Menulis, Medan.

Habibi, R., & Aprilian, R. (2019). Tutorial dan penjelasan aplikasi e-office berbasis
web menggunakan metode RAD. Kreatif Industri Nusantara, Bandung.

Habibi, R., & Sandi, K. (2020). Aplikasi Bank Sampah Istimewa Menggunakan
Framework CodeIgniter dan DBMS MySQL. Kreatif Industri Nusantara,
Bandung.

Hadiprakoso, R. B. (2020). Rekayasa Perangkat Lunak. RBH, Malang.

Haryanto, D., & Noer, Z. M. (2015). Visual Penjadwalan Cpu Menggunakan


Algoritma Round Robin Dan Fcfs (First Come First Served). Jurnal Teknik
Informatika, 3(2).

Hendini, A. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan


Stok Barang (Studi Kasus: Distro ZheZha Pontianak). IV(2), 107–116.

Hidayat, R. (2010). Cara Praktis Membangun Website Gratis. Elex Media


Komputindo, Jakarta.

Huda, M. (2021). Menulis Buku Digital Modern. Lontar Digital Asia, Padang.

Id, I. D. (2021). Machine Learning: Teori, Studi Kasus, dan Implementasi


Menggunakan Phyton. UR Press, Jakarta.

Jakaria, J., & David, D. (2021). Penerapan Web Service Pada Aplikasi Sistem
Pemesanan Rental Mobil. Jurnal IT CIDA, 7(2), 34–52.

Jumardi, R. (2019). Konsep dan Praktik HTML - CSS. Uwais Inspirasi Indonesia,
Jakarta.

117
118

Kesuma, C., & Kholifah, D. N. (2019). Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Pada Lkp Rejeki Cilacap. Jurnal Evolusi, 7(1), 82–88.

Kosasi, S. (2015). Perancangan Sistem E-Commerce Untuk Memperluas Pasar


Produk Oleh-Oleh Khas Pontianak. SNASTIA, 2(4), 110–119.

Krisnaningsih, E., & Kurniawan, R. A. (2017). Penerapan Metode Weighted Product


Untuk Rekrutmen Karyawan PT. Krakatau Argo Logistics. PROSISKO: Jurnal
Pengembangan Riset Dan Observasi Sistem Komputer, 4(1), 30–36.

Kurniawan, T. Bayu, S. (2020). Perancangan Sistem Aplikasi Pemesanan Makanan


dan Minuman Pada Cafetaria NO Caffe di TAnjung Balai Karimun
Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan My.SQL. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Kusuma, D. F. B., Marcos, H., & Yunita, I. R. (2021). Rancang Bangun Aplikasi
Pengolala Data Statistik Atlet IKASI Berbasis Website Menggunakan
Framework Laravel. Journal of Information Systems and Informatics, 3(1), 159–
171.

Mair, Z. R. (2018). Teori dan Praktek Sistem Operasi. Deepublish, Yogyakarta.

Munthe, I. R., & Suryadi, S. (2018). Bahasa Pemrograman Pascal. Uwais Inspirasi
Indonesia, Jakarta.

Natasuwarna, A. P. (2020). Workshop Web Analytic dan Google Bisnisku Sebagai


Perangkat Digital Marketing. Jurnal Inovasi Pengabdian Kepada Masyarakat,
1(1), 50–61.

Nugroho, A. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. CV.
Andi Offset, Yogyakarta.

Nugroho, E. C., David, D., Kosasi, S., Gat, G., Syarifudin, G., & Wingdes, I. (2022).
RANCANG BANGUN WEB PENJUALAN TOKO SAHABAT STIKER.
InfoSys Journal, 6(2), 205–215.

Ovan, O., & Saputra, A. (2020). CAMI: Web-Based Application to Test Validity and
Reliability of Research Instruments. JETL (Journal of Education, Teaching and
Learning), 5(2), 244–248.

Pujiastuti, L., Fatmasari, F., Monika, D., & Solikhun, S. (2021). Sistem Informasi
Desa : Aplikasi Pengolahan Data Nokta Agama. Yayasan Kita Menulis, Medan.

Rerung, R. R. (2018). Pemrograman Web Dasar. Deepublish, Yogyakarta.


118
Sa`ad, M. I. (2020). Otodidak Web Programming: Membuat Website Edutainment.
Elex Media Komputindo, Jakarta.

Saputra, Z. T. A. (2020). Rancang Bangun Sistem Rental Mobil Berbasis Website


Menggunakan Framework Laravel. Universitas Teknologi Yogyakarta.

Sari, D. W., Kosasi, S., Gat, G., David, D., & Yuliani, I. D. A. E. (2022).
Pemanfaatan Restful Web Services Pada Perangkat Lunak Penyewaan Lapangan
Badminton. InfoSys Journal, 6(2), 103–114.

Subagia, R. (2020). Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web. Jurnal Perangkat
Lunak, 2(2), 94–100.

Suhaeri, S., & Waseso, B. (2021). Sistem Informasi Tugas Akhir ( SITA ) Studi
Kasus : Sekolah Tinggi ABC. Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika,
1(1), 149–162.

Sukmawati, P. M., Sugiarto, S., & Atmaja, P. W. (2020). Penerapan Round Robin
Pada Implementasi Penyewaan Kebaya. Jurnal Informatika Dan Sistem …, 1(1),
642–650.

Supardi, Y., & Sulaeman, S. (2019). Semua Bisa Menjadi Programmer Laravel
Basic. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Utami, F. H. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak. Deepublish, Yogyakarta.

Widhi, A. N., Sutanta, E., & Nurnawati, E. K. (2019). Pemanfaatan Framework


laravel Untuk Pengembangan Sistem Informasi Toko Online Di Toko New
Trend Baturetno. Jurnal SCRIPT, 7(2), 232–238.

Widyastuti, R., Indrarti, W., Novaliza, M., & Rani, R. (2020). Rancang Bangun
Sistem Informasi Inventory Boneka Berbasis Web Studi Kasus Di Toko Istana
Boneka Cihampelas Bandung. Prosisko, 7(2), 96–101.

Wijaya, A., & Gunawan, G. (2018). Implementasi Algoritma Round Robin Pada
Sistem Penjadwalan Mata Kuliah ( Studi Kasus : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu ). Jurnal Informatika UPGRIS (JIU), 4(1), 64–71.

Windari, A. (2022). Sistem Informasi Registrasi Perawat. Nasya Expanding


Management, Jakarta.

Yanto, R. (2016). Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Deepublish.

119
120

Yudanto, A. L., Tolle, H., & Brata, A. H. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,
1(8), 628–634.

Yudhanto, Y., & Prasetya, H. A. (2019). Mudah Menguasai Framework Laravel.


Elex Media Komputindo, Jakarta.

Zakaria, H. (2017). Perancangan Aplikasi Penjualan dan Penyewaan Mobil Berbasis


Web Menggunakan Model Waterfall pada CV. Dhiyara Anugrah. Jurnal
Informatika Universitas Pamulang, 2(4), 184–189.

120

Anda mungkin juga menyukai