Anda di halaman 1dari 142

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING NILAI


MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR BERBASIS WEB

DINI DWIANJANI
1329040021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

1
SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING NILAI


MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR BERBASIS WEB

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan pada Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar

OLEH :

DINI DWIANJANI
1329040021

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dini Dwianjani


NIM : 1329040021
Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (S1)
Judul : “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Nilai
Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar Berbasis Web”

Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya asli yang bersumber dari ide saya
sendiri dan bukan pengambil-alihan tulisan ataupun pikiran orang lain yang saya
akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri, kecuali yang saya nyatakan sebagai
kutipan. Selain itu, tidak ada bagian dari skripsi ini yang telah saya atau orang lain
gunakan sebelumnya untuk memperoleh gelar akademik.
Jika pernyataan di atas terbukti atau dapat dibuktikan sebaliknya, maka saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh fakultas Teknik Universitas Negeri
Makassar atau peraturan dan perundangan yang berlaku.

Makassar, November 2017


Yang membuat pernyataan,

DINI DWIANJANI
NIM. 1329040021

iv
PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan pada Ibuku tercinta beserta Saudari-saudariku yang


dengan besar hati telah bersabar menanti saat ini tiba…

Pada impian, masa depan dan tujuan berikutnya yang sempat tertunda karena
keteledoran yang ku lakukan dan akan ku wujudkan setelah ini…

Dan pada semua pihak yang selalu mempertanyakan, “kapan kamu selesai???”

- Terima Kasih -

v
MOTTO

“Lakukanlah segala hal sebaik mungkin yang bagimu kelak tak ada
penyesalan.” – Dini Dwianjani

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu
ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
- Q.S. ASY-SYARH : 5-8

vi
ABSTRAK

Dini Dwianjani, 1329040021. Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa


Bidikmisi Fakultas Teknik UNM berbasis web. Skripsi, Program Pendidikan
Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Unviersitas Negeri Makassar, 2017, Pembimbing: Marsud Hamid dan
Harifuddin.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Rancang Bangun Sistem


Informasi Monitoring Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik UNM berbasis
web sehingga dapat memudahkan pihak Universitas untuk memantau
perkembangan nilai mahasiswa bidikmisi secara berkala. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian riset dan pengembangan perangkat lunak (Software Research &
Development (R&D)) dengan metode penelitian wawancara, observasi dan
pembagian angket kuesioner, sedangkan metode pengembangan sistem yang
digunakan ialah System Development Life Cycle (SDLC) dengan model pendekatan
prototype serta uji kelayakan perangkat lunak berdasarkan ISO 9126 dengan empat
karakteristik, yakni functionality, usability, portability dan maintainability.

Hasil penelitian Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi


menunjukkan bahwa hasil interpretasi adalah dapat dipercaya (1) pada pengujian
Functionality. Demikian pula dengan pengujian usability bahwa hasil interpretasi
adalah sangat baik (81,45%). Selanjutnya hasil interpretasi dengan pengujian
Portability adalah sangat baik, demikian juga hasil interpretasi pengujian
Maintainability adalah sangat baik.

Kata kunci: Monitoring Nilai, Bidikmisi, web

vii
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam atas segala limpahan rahmat,

kasih sayang dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga peneliti dapat menyusun

dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Nilai

Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik berbasis web” ini dengan baik. Sholawat dan

salam juga peneliti curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan

dan suri tauladan bagi seluruh umat Islam.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam meraih gelar

kesarjanaan pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari

sanak keluarga, Bapak dan Ibu Dosen JPTE , teman-teman perkuliahan dan para

sahabat. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada orang tua

penulis, ayahanda dan ibunda tercinta, Dodi Purwanto Ekowidi dan Musdalifa

Assagaf atas segala doa, motivasi, nasihat, pengorbanan, serta tak kenal lelah dalam

mendidik, dan membimbing dengan penuh ketulusan dan kasih sayang untuk

keberhasilan penulis. Bapak Prof. Dr. Husain Syam, M.TP., selaku Rektor

Universitas Negeri Makassar. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes.,

M.Eng., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Bapak Dr.

Ruslan, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

UNM. Bapak Drs .Marsud Hamid, M.Kes. selaku Pembimbing I bersama Bapak

Harifuddin, S.T., M.T., selaku Pembimbing II yang dengan bijak dan penuh

viii
kesabaran senantiasa memberikan bimbingan, motivasi, serta arahan-arahan yang

membantu membuka wawasan berfikir agar peneliti dapat menyelesaikan studi

dengan baik. Bapak Al Imran, S.T., M.T., selaku Penguji I beserta Bapak Mustamin,

S.Pd., M.T. selaku penguji II yang dengan bijak dan tutur kata penuh kelembutan

telah banyak memberikan kritik serta saran yang sifatnya membangun untuk

penyusunan skripsi ini. Bapak dan Ibu Dosen JPTE FT UNM yang telah banyak

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menuntut ilmu di bangku

perkuliahan. Saudari-saudariku yang senantiasa membantu, memberikan semangat,

dan memberikan kebahagiaan kepada penulis. Semua teman-teman PTIK 04 2013

yang memberi kenangan luar biasa, suka, duka, tawa, tangis, dan haru semuanya

berkumpul jadi satu dalam kelompok kecil kami. Semoga kita bisa sukses dan

membanggakan orang tua bersama-sama. Para sahabat MZN, Riza Arista,

Novitasari, Rismawati & Mega Lestari yang selalu menemani peneliti dan saling

memberikan semangat agar dapat segera menyelesaikan studi. Dan Muh. Faisal

yang telah mencurahkan tenaga, perhatian, dan motivasi yang sangat berharga demi

kesuksesan penulis.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik

dari segi isi maupun penulisan kalimat. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

perbaikan kedepannya. Semoga karya kecil ini dapat menjadi suatu kontribusi bagi

perkembangan ilmu. Kabulkanlah Wahai Tuhan Semesta Alam.

Makassar, November 2017

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

SKRIPSI .................................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Batasan Masalah .......................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian....................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
1. Konsep Dasar Sistem .............................................................................. 8
2. Konsep Dasar Informasi ....................................................................... 12
3. Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................... 16
4. Konsep Dasar Perancangan Sistem ...................................................... 18
5. Konsep Dasar Database ....................................................................... 26
6. Konsep Dasar Monitoring .................................................................... 28
7. Konsep Dasar Web Programming ........................................................ 29
8. Konsep Dasar Bidikmisi ....................................................................... 32
9. Konsep Dasar Standar Kebutuhan Perangkat Lunak ISO 9126 ........... 34
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................................... 38
C. Kerangka Pikir........................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 43
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 43

x
C. Alat Penelitian ........................................................................................... 43
D. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ................................................. 44
E. Prosedur Perancangan Sistem ................................................................... 49
1. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 49
2. Desain Sistem ....................................................................................... 50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 68
1. Aspek Functionality ............................................................................. 68
2. Aspek Usability .................................................................................... 72
3. Aspek Portability.................................................................................. 74
4. Aspek Maintainability .......................................................................... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 76
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 76
1. Antarmuka Sistem ................................................................................ 76
2. Validasi Produk .................................................................................... 76
3. Implementasi Sistem ............................................................................ 77
4. Analisis Kualitas ................................................................................... 88
B. Pembahasan ............................................................................................. 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 104
A. Kesimpulan.............................................................................................. 104
B. Saran . ...................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol-simbol Flow Chart ........................................................ 21


Tabel 2. 2 Simbol-simbol Data Flow Diagram ........................................... 23
Tabel 3. 1 Kebutuhan Fungsi pada Administrator ...................................... 51
Tabel 3. 2 Kebutuhan Fungsi pada Operator .............................................. 54
Tabel 3. 3 Kebutuhan Fungsi pada Dosen .................................................. 56
Tabel 3. 4 Struktur Tabel Menu .................................................................. 64
Tabel 3. 5 Stuktur Tabel Pengguna............................................................. 64
Tabel 3. 6 Struktur Tabel Mahasiswa ......................................................... 64
Tabel 3. 7 Struktur Tabel Otoritas .............................................................. 65
Tabel 3. 8 Struktur Tabel Nilai .................................................................... 65
Tabel 3. 9 Instrumen Pengujian Aspek Functionality Administrator ......... 69
Tabel 3. 10 Instrumen Pengujian Aspek Functionality Dosen ................... 70
Tabel 3. 11 Instrumen Pengujian Aspek Functionality Operator ............... 71
Tabel 3. 12 Interpretasi Skala Guttman ...................................................... 72
Tabel 3. 13 Instrumen Pengujian Aspek Usability ..................................... 73
Tabel 3. 14 Interprestasi Skor Skala Likert. ............................................... 74
Tabel 3. 15 Aspek Pengujian Maintainability ............................................ 75
Tabel 4. 1 Data Hasil Pengujian Aspek Functionality................................ 89
Tabel 4. 2 Interval Kategori Skala Guttman ................................................ 91
Tabel 4. 3 Data Hasil Pengujian Aspek Usability ...................................... 92
Tabel 4. 4 Analisis Data Pengujian Aspek Usability .................................. 93
Tabel 4. 5 Data Hasil Pengujian Aspek Portability .................................... 95
Tabel 4. 6 Analisis Data Pengujian Portability........................................... 97
Tabel 4. 7 Analisis Data Pengujian Maintainability ................................... 99

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem................................................................ 12


Gambar 2. 2 Siklus Informasi ...................................................................... 14
Gambar 2. 3 Siklus Pengolahan Data .......................................................... 14
Gambar 2. 4 Contoh Pengolahan Siklus Informasi ..................................... 14
Gambar 2. 5 Kerangka Pikir ........................................................................ 42
Gambar 3. 1 Prototype Modeling ................................................................ 45
Gambar 3. 2 Tahapan – tahapan model pendekatan Prototyping ................ 46
Gambar 3. 3 Use Case Diagram Aktor Administator .................................. 53
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Aktor Operator ......................................... 55
Gambar 3. 5 Use Case Diagram Aktor Dosen ............................................. 56
Gambar 3. 6 Context Diagram (DFD Level 0) ............................................ 57
Gambar 3. 7 DFD Level 1 ........................................................................... 58
Gambar 3. 8 Flowchart Administrator a-b ................................................... 59
Gambar 3. 9 Flowchart Administrator b-c................................................... 60
Gambar 3. 10 Flowchart Operator ............................................................... 61
Gambar 3. 11 Flowchart Dosen ................................................................... 62
Gambar 3. 12 Entity Relationship Diagram ................................................ 63
Gambar 3. 13 Halaman Input Data Admin .................................................. 66
Gambar 3. 14 Halaman Input Data Dosen ................................................... 66
Gambar 3. 15 Halaman Input Data Mahasiswa ........................................... 67
Gambar 3. 16 Halaman Login ..................................................................... 67
Gambar 3. 17 Halaman Utama .................................................................... 68
Gambar 4. 1 Struktur Program.................................................................... 77
Gambar 4. 2 Halaman Login ...................................................................... 78
Gambar 4. 3 Halaman Utama Admin, Operator dan Dosen ....................... 79
Gambar 4. 4 Halaman Input Data Pengguna .............................................. 80
Gambar 4. 5 Form Tambah dan Edit Data Pengguna ................................. 80
Gambar 4. 6 Halaman Cetak Data Pengguna ............................................. 81
Gambar 4. 7 Halaman Input Data Mahasiswa ............................................ 82

xiii
Gambar 4. 8 Form Tambah dan Edit Data Mahasiswa ............................... 83
Gambar 4. 9 Halaman Cetak Data Mahasiswa ........................................... 83
Gambar 4. 10 Halaman Input Data Nilai .................................................... 84
Gambar 4. 11 Form Tambah dan Edit Data Nilai ....................................... 85
Gambar 4. 12 Halaman Cetak Data Nilai ................................................... 86
Gambar 4. 13 Halaman Rekap Nilai Bidikmisi .......................................... 86
Gambar 4. 14 Halaman Cetak Rekap Nilai Bidikmisi ................................ 87
Gambar 4. 15 Halaman Lihat Nilai............................................................. 88
Gambar 4. 19 Tampilan Peringatan Konfirmasi Penghapusan ................... 97
Gambar 4. 20 Tampilan Peringatan Konfirmasi Keluar dari Sistem .......... 98
Gambar 4. 21 Tampilan Peringatan Penyimpanan Data ............................. 98

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu faktor yang memajukan bangsa dan sangat

penting serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Pendidikan bersifat mutlak

dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, bangsa dan negara.

Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan bangsa itu.

Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak mendapatkan pendidikan.

Hak setiap warga Negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-

Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka Pemerintah wajib

memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan

yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat

berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan

pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya

yang cukup besar. Oleh karena itu setiap peserta didik pada satuan pendidikan

berhak mendapatkan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang memiliki potensi

akademik baik dan tidak mampu secara ekonomi serta berhak mendapatkan

beasiswa bagi mereka yang berprestasi [1]

Banyaknya manfaat dalam mengenyam pendidikan membuat tidak semua

pendidikan dapat diberi secara gratis. Adanya biaya yang harus dikeluarkan demi

memperoleh pengetahuan dari pendidikan menyebabkan tidak semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pendidikan yang memadai.

1
2

Tingkat ekonomi menjadi penentu dari kesanggupan masyarakat untuk

memperoleh pendidikan, semakin baik tingkat ekonomi yang dimiliki maka

semakin tinggi pula pendidikan yang dapat diperoleh, demikian sebaliknya.

Pendidikan menjadikan sumber daya manusia memiliki kualitas karena

banyak hal bisa dimengerti sehingga siap menghadapi lingkungan nyata dalam

masyarakat khususnya dunia kerja. Oleh karena itu, menjadi kewajaran jika sebuah

bangsa yang memiliki manusia-manusia dengan tingkat pendidikan yang tinggi

akan mampu bersaing dalam dunia ekonomi yang bertumbuh secara pesat dalam

skala nasional maupun internasional. Terkait hal tersebut, segala bentuk usaha demi

kelancaran proses pendidikan senantiasa melibatkan aspek ekonomi. Kelengkapan

sarana dan prasarana, materi dan media belajar-mengajar, alat peraga, peralatan dan

perlengkapan belajar-mengajar; yang semuanya harus dipenuhi dengan dana atau

uang. [2]

Lebih banyaknya jumlah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah

kebawah menyebabkan kurangnya masyarakat yang mampu untuk memperoleh

pendidikan yang layak. Hal ini tentunya menyebabkan lebih banyaknya sumber

daya manusia yang tidak dapat dimanfaatkan negara dan hanya menjadi beban bagi

pertumbuhan bangsa.

Beasiswa menjadi solusi yang hadir guna mengatasi permasalahan di atas.

Beragamnya jenis beasiswa yang ditawarkan menjadi solusi untuk mengurangi

tingkat kebodohan dan ketidaksanggupan ekonomi bagi sebagian besar kalangan

masyarakat.
3

Bidikmisi adalah salah satu contoh dari bantuan biaya pendidikan bagi calon

mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik

untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan

sampai lulus tepat waktu. [3]

Pemberian beasiswa dan banyaknya kemudahan serta fasilitas pembiayaan

yang diberikan pada setiap penerima beasiswa memberi semangat bagi mereka

untuk tetap mempertahankan status keaktifannya sebagai penerima beasiswa. Salah

satu syarat pun harus dipenuh demi terjaganya status keaktifan yang dimiliki, yaitu

tercapainya pencapaian nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) bagi mahasiswa

bidikmisi yang wajib diatas 3,00, serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang

minimal 2,75 yang akan diperiksa secara berkala.

Pengumpulan informasi awal untuk penelitian dilakukan dengan

mewawancarai beberapa pihak yang memiliki keterkaitan terhadap Nilai Bidikmisi

secara umum, menurut Bapak Kamal, selaku operator Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro hingga saat ini belum ada sistem yang dapat memudahkan pengecekan nilai

mahasiswa Bidikmisi secara otomatis, sehingga kerap kali di setiap akhir semester

banyak mahasiswa yang berbondong-bondong mendatangi Operator Jurusan untuk

meminta pencetakan Kartu Hasil Studi (KHS) sebagai bukti hasil belajar

mahasiswa selama satu semester. Pernyataan tersebut didukung oleh Bapak Marsud

Hamid yang kala itu mengemban jabatan sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Fakultas Teknik UNM, dalam perbincangan beliau mengatakan bahwa

belum adanya sistem yang memudahkan pemantauan hasil belajar mahasiswa

Bidikmisi di setiap semester menjadi hal yang rawan untuk terjadinya kecurangan
4

dan manipulasi. Kecurangan yang dapat terjadi seperti penyetoran nilai KHS yang

berbeda dengan yang diperoleh pada sistem, karena hingga saat ini setiap KHS yang

dikumpulkan tidak melewati tahap pengecekan kembali keasliannya, penyetoran

nilai KHS yang telah dimanipulasi inilah yang menjadi hal yang patut untuk

dicegah. Kepala Bidang Kemahasiswaan Bapak Alauddin, menyatakan bahwa

sistem yang ada saat ini tidak menyediakan akses untuk melakukan pengecekan

nilai mahasiswa Bidikmisi, sehingga data-data yang dimiliki terkait mahasiswa

Bidikmisi di Fakultas Teknik hanya berupa jumlah keseluruhan mahasiswa

Bidikmisi dan pembagiannya di masing-masing Jurusan di Fakultas Teknik UNM.

Selain itu hal yang mencengangkan terjadi saat pengumpulan informasi bagi bahan

penelitian, salah seorang mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

(PTIK) penerima bidikmisi angkatan 2013 yang berasal dari kabupaten Polman

berinisial YSI mengaku tidak mengetahui jika dirinya terdaftar sebagai penerima

beasiswa bidikmisi UNM saat ditanyai pada tanggal 21 Juni 2017 tentang KHS

yang harus ia setorkan setiap akhir semester berjalan. Selama berkuliah di UNM

mahasiswa yang mengetahui dirinya berstatus mahasiswa jalur mandiri tersebut

melakukan pembayaran SPP sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh pihak

kampus selama 8 semester berturut-turut. Singkat cerita setelah melakukan

klarifikasi terhadap pihak Kampus dan Bank terkait, akhirnya pada 22 Juni 2017

YSI oleh Bank dinyatakan masih layak untuk menerima 50% dari seluruh dana

beasiswa yang masih tersimpan di akun Bank penyalur beasiswa bidikmisi miliknya.

Pada peneliti YSI pun bercerita bahwa selama berkuliah ia tidak terlalu

memperhatikan pentingnya perkembangan nilai yang dimilikinya seperti pada


5

mahasiswa bidikmisi umumnya, YSI pun tercengang karena hingga menjelang

akhir semester 8, ia masih terdaftar sebagai mahasiswa bidikmisi aktif tanpa pernah

melakukan penyetoran nilai KHS.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti hendak melakukan penelitian

dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa

Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Berbasis WEB”.

Rancang bangun sistem monitoring nilai mahasiswa bidikmisi pada fakultas

teknik universitas negeri makassar berbasis web ditujukan untuk mempermudah

pengecekan atau pengawasan (monitoring) terhadap nilai IPK dari setiap

mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima beasiswa Bidikmisi di setiap akhir

semester berjalan. Sehingga setiap mahasiswa yang terdaftar dapat dipantau dan

diinformasikan perihal status keaktifan dan standar nilai yang harus dicapainya

setiap akhir semester.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem yang dibuat adalah sistem informasi monitoring nilai mahasiswa

Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM).

2. Sistem monitoring nilai ini dapat melihat perkembangan dan perubahan

yang terjadi terhadap nilai mahasiswa Bidikmisi.

3. Sistem monitoring nilai ini dibatasi oleh hak akses informasi sesuai jenis

user.

4. Sistem ini belum dapat dipastikan dapat terhubung ke Sistem Informasi

Akademik (SIA) UNM untuk digunakan sebagaimana fungsinya.


6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil rancangan suatu sistem informasi monitoring nilai

mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik UNM?

2. Bagaimana tanggapan pengguna terhadap hasil rancangan sistem

informasi monitoring nilai mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik UNM?

Spasi 1,5 double

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghasilkan Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Nilai

Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik UNM berbasis web sehingga

dapat memudahkan pihak Universitas untuk memantau perkembangan

nilai mahasiswa bidikmisi secara berkala.

2. Untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap hasil Rancang Bangun

Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas

Teknik UNM.
7

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan yang akan diteliti

lebih lanjut diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

a. Membantu pihak Universitas dalam me-monitoring perkembangan nilai

mahasiswa bidikmisi yang berkuliah di Fakultas Teknik UNM.

b. Membantu mengidentifikasi mahasiswa bidikmisi yang mengalami

penurunan prestasi akademik agar dilakukan pembinaan.

2. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan peneliti tentang pembuatan sistem informasi

berbasis web dan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di

perkuliahan.

b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Pendidikan

Teknik Informatika dan Komputer UNM.

3. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

a. Sebagai acuan dalam mengembangkan teknologi informasi kedepannya.

b. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa yang ingin lebih mendalami

dan mengembangkan Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa

Bidikmisi pada Fakultas Teknik UNM berbasis web.

4. Bagi Obyek Penelitian

a. Sebagai sumber Informasi tentang status keaktifan dan pengawasan bagi

perkembangan nilai.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Konsep Dasar Sistem

a. Definisi Sistem

Terdapat berbagai pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian

sistem seperti:

1) Gordon B. Davis menyatakan[4], sistem bisa berupa abstrak atau fisis.

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-

gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem

yang bersifat dasis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama

untuk mencapai suatu tujuan.

2) “Sistem merupakan kumpulan unsur dari subsistem / komponen-

komponen / prosedur-prosedur baik phisik maupun nonphisik yang

mempunyai fungsi dan prosedur tertentu, saling bekerja sama secara

harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. [5]

3) “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan

berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses

pencapaian suatu tujuan utama”. [6]

4)

5) Spasi 1,5 double

6)

8
9

b. Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output[4].

Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengikuti

sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus.

Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu,

yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap

subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan

Supra Sistem.

2) Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara

sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkup luarnya.

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3) Lingkup Luar Sistem (Environtment)


10

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem

yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan

luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat

juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian

lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan

lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka

akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4) Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain

disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan

untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan

demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem tersebut disebut masukan

sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal

(signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,

“program” adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang

akan diolah menjadi informasi.

6) Keluaran Sistem (Output)


11

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah

informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi

subsistem lainnya.

7) Pengolahan Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini

akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan

oleh pihak manajemen.

8) Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasatan atau tujuan yang telah direncanakan.


12

Boundary

Subsistem Subsistem
Input

Pengolah

Output Subsistem Subsistem

Lingkungan Luar Interface

Gambar 2. 1
Karakteristik Sistem
[Sumber:[4]]

Spasi 1,5 doubleSpasi

2. Konsep Dasar Informasi

a. Definisi Infomasi

Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan pengertian informasi

diantaranya:

1) Definisi Informasi menurut Raymond Mcleod yang dikutip oleh

Supriyati dari buku Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan

bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang

memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan

keputusan saat ini atau mendatang.” [5]


[7]
2) Gordon B. Dacis dalam Al-bahra bin Ladjamudin

mengungkapkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa nilai
13

yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan

datang.

3) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.” [8]

4) Informasi adalah data yang diklasifikasi atau diinterpretasi untuk

digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan

informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah

data dari bentuk tak berguna bagi penerimanya. Perubahan data

menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah

informasi dapat meliputi elemen-elemen computer, elemen-elemen

noncomputer atau kombinasinya. [4]

Spasi 1,5 double

b. Siklus Informasi

Siklus Informasi (information cycle) adalah kondisi data yang

diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima

menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan

melakukan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu

model dan seterusnya. [8]


14

Proses (model)

Output
Input (Data)
(information)

Basis Data

Data
Penerima
(Ditanggap)

Hasil Tindakan Keputusan Tindakan

Gambar 2. 2
Siklus Informasi

Tahapan dalam proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar

yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle)

adalah input, processing, dan output. [9]

Input Proses Pengolahan Output


(Data) Data (Informasi)

Gambar 2. 3
Siklus Pengolahan Data

danSa Segik md gya Saya Sedang


Proses Pengolahan
arkaenn Muens mendengarkan Musik

Gambar 2. 4
Contoh Pengolahan Siklus Informasi
15

c. Kualitas dan Nilai Informasi

Kualitas suatu informasi dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu tingkat

akurasi data, terhindar dari manipulasi data, bersifat relevan, tepat waktu

dan aktual, serta kemudahan mengakses informasi. [10]

1) Tingkat Akurasi Data

Data yang terkumpul dalam sebuah informasi harus akurat atau

teruji kebenarannya artinya harus terbebas dari kesalahan-kesalahan

yang mungkin terjadi. Gangguan (noise) dapat saja terjadi ketika proses

penyampaian informasi dari sumber informasi ke penerima informasi

yang dapat merubah atau merusak informasi.

2) Terhindar dari Manipulasi Data

Data atau fakta yang terdapat dalam suatu informasi harus

disajikan sesuai kebenaran dan disajikan secara lengkap tanpa

mengurangi atau menambah dengan informasi penunjang yang tidak

teruji kebenarannya.

3) Bersifat Relevan

Suatu informasi harus bermandaat bagi penerimanya atau

pemakainya. Data yang terkumpul dalam sebuah informasi harus

mempunyai bobot atau nilai yang tinggi sehingga memudahkan pihak

yang membutuhkan informasi dalam mengambil keputusan.

4) Tepat Waktu dan Aktual

Dalam upaya penentuan hingga pengambilan keputusan tentunya

pihak terkait sangat ditentukan oleh ketepatan waktu. Hal ini karena
16

ketepatan waktu merupakan dasar dari pengambilan keputusan yang

nantinya akan menentukan seberapa aktual informasi tersebut.

5) Kemudahan Mengakses Informasi

Ketika suatu informasi sulit diakses bahkan terkesan mahal dalam

hal pembiayaan tentunya akan sangat tidak diminati oleh beberapa

kalangan. Sehingga informasi yang mudah diakses kapanpun dan

dimana saja merupakan satu diantara faktor yang menentukan kualitas

informasi.

3. Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik

maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi yang berguna. [11]

Sistem Informasi adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu

(integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,

manajemen, dan pengambilan keutusan dalam sebuah organisasi. Sistem

ini menggunakan perangkat keras (hardware) komputer, prosedur

pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah basis data[12].

Spasi 1,5 double


17

b. Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan (building block) [8], yaitu:

1) Blok Masukkan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen

dasar.

2) Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan

di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan

keluaran yang sudah diinginkan.

3) Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4) Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.


18

Teknologi terdiri dari unsur utama:

(a) Teknisi (human ware atau brain ware)

(b) Perangkat lunak (software)

(c) Perangkat keras (hardware)

5) Blok Basis Data (Data Base Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat keras untuk memanipulasinya.

6) Blok Kendali (Control Block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya

bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan,

sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem

dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung

diatasi.

4. Konsep Dasar Perancangan Sistem

a. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang

menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu

bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan

kebutuhan user [13].


19

Perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan

menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem

sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari user termasuk diantaranya

perancangan user interface, data dan aktivitas proses[14].

Melalui buku yang berjudul “System analysis and design for the

global enterprise” juga menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah

teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen

kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap.

Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik[15].

Perancangan sistem mempunyai 2 tujuan, yaitu: (1) untuk memenuhi

kebutuhan para pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang

jelas kepada programmer komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat [16].

Spasi 1,5 double

b. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan user

mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan

dibuat serta diiplementasikan. Adapun tujuan utama perancangan sistem

adalah:

1) Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem

2) Untuk memberi gamabaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada programmer


20

Kedua tujuan tersebut berfokus pada perancangan atau desain sistem

yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang

nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer

c. Langkah-langkah Perancangan Sistem

Langkah-langkah perancangan sistem meliputi:

1) Physical System

Physical System merupakan bagan alir sistem (System Flowchart)

ataupun bagan alir dokumen (Document Flowchart)

2) Logical Model

Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram

arus data atau Data Flow Diagram (DFD). DFD digunakan untuk

menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembalikan secara logika.

d. Tahap Perancangan Sistem

Perancangan suatu sistem merupakan dasar dari pembuatan suatu

sistem yang handal dan kuat. Sistem yang handal dan kuat, memerlukan

suatu proses atau tahapan-tahapan, adapun tahap-tahapan dalam

perencanaan sistem dibahi menjadi 3 tahap, yaitu:

1) Tahap analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah

2) Tahap desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang

didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan

3) Tahap implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah

dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.


21

e. Alat Perancangan Sistem

Pada dasarnya alat perancangan sistem informasi terbagi menjadi tiga

bagian, yaitu Flow Chart (Bagan Alir) dan DFD (Data Flow Diagram).

1) Flow Chart (Bagan Alir)

Flow Chart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari

algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur

program tersebut[17].

Bagan alir adalah bagan (Chart) yang menunjukkan alir (flow) di

dalam program atau prosedur sistem secara logika. [16]

Tabel 2. 1
Simbol-simbol Flow Chart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan/akhir program

Garis Alir
Arah aliran program
(Flow Line)

Preparation Proses inisialisasi/pemberian harga awal

Proses perhitungan/proses pengolahan


Proses
data

Input/Output Proses input/Output data, paramaeter,


Data informasi

Predefined
Permulaan sub program/proses
Process (Sub
menjalankan sub program
Program)
22

Perbandingan pernyataan, penyeleksian


Decision data yang memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya

On-page Digunakan untuk penghubung dalam


Connector satu halaman

Off-page Digunakan untuk penghubung berbeda


Connector halaman

Sumber: [17]

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu [16]:

a) System Flowchart

System Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan arus

pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan menjelaskan urutan-

urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir

sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

b) Document Flowchart / Bagan Alir Dokumen

Document Flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan

arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama

dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

c) Schematic Flowchart / Bagan Alir Skematik

Schematic Flowchart merupakan bagan alir yang mirip dengan

bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam

sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik menggunakan


23

simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar

komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan

gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada

orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.

d) Program Flowchart

Program Flowchart merupakan bagan yang menjelaskan secara

rinci langkah-langkah dari proses program.

e) Process Flowchart

Process Flowchart merupakan bagan alir yang banyak

digunakan teknik industri. Bagan alir juga berguna bagi analis sistem

untuk menggambarkan proses suatu prosedur.

2) DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus dari data sistem, yang digunakan untuk membantu

memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.

Tabel 2. 2
Simbol-simbol Data Flow Diagram

Simbol Pengertian Keterangan

Sistem Menunjukan sistem

Eksternal Menunjukan bagian luar sistem atau sumber


Entity input dan output data

Suatu proses yang dipicu atau didukung oleh


Proses
data
24

Digunakan untuk menyimpan arus data atau


Data Storage arsip seperti file transaksi, file induk atau file
referansi dan lain-lain
On-page Digunakan untuk penghubung dalam satu
Connector halaman

Off-page
Digunkan untuk penghubung berbeda halaman
Connector

Garis Aliran Menunjukan arus data antar simbol proses

Garis Aliran Aliran Material

Sumber: [18]

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dibuat/dikembalikan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD

terdiri dari:

a) Data Flow Diagram Contex Level

DFD Contex Level atau biasa disebut dengan contex diagram

merupakan bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model

lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang

mewakili keseluruhan sistem. Contex diagram menunjukkan semua

proses bisnis dalam satu proses tunggal. Contex diagram juga

menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari atau

memerikan informasi ke sistem.


25

b) Data Flow Diagram Levelled

DFD Levelled adalah bagan DFD yang meggambarkan sistem

jaringan kerja antara fungsi yang terhubung satu sama lain dengan

aliran dan penyimpanan data. Pada DFD levelled terdiri dari beberapa

level yaitu:

(1) Level 0 Diagram

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun

keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan komponen internal

dari proses 0 dan bagaimanan proses-proses utama direlasikan

menggunakan data flow. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana

proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal dengan

penambahan data store.

(2) Level 1 Diagram

Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama

dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang

menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus

menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke

proses yang lainnya.

(3) Level 2 Diagram

Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses

pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2 ini.

atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4,

dan seterusnya).
26

5. Konsep Dasar Database

a. Definisi Database

Data bersal dari bahasa latin yaitu datum, yang berarti item informasi.

Jika lebih dari satu datum (jamak) maka disebut dengan data. Jadi dapat

disimpulkan data adalah bentuk jamak dari datum.

Everest menyatakan bahwa database atau basis data merupakan

sebuah koleksi atau kumpulan dari data yang bersifat mekanis, terbagi,

terdefinisi secara formal serta terkontrol. Pengontrolan dari sistem

database tersebut adalah terpusat, yang biasanya dimiliki dan juga

dipegang oleh suatu organisasi [19]

Selain itu, Waliyanto, dalam [20], mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan sistem basis data merupakan suatu gabungan dan juga perpaduan

antara basis data dengan suatu Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)

atauyang lebih sering dikenal dengan istilah DBMS (Database

Management System).

b. Komponen Database

Komponen sistem basis data terdiri dari enam komponen, yakni:

1) Hardware

Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpanan

sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.


27

2) Operating System

Operating System merupakan perangkat lunak yang memfungsikan,

mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam

sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.

3) Database

Basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah

sistem basis data bisa terdiri dari lebih satu basis data.

4) DBMS (Database Management System)

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data.

Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, MS. Access. Contoh kelas

kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Sybase.

5) User

Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari

yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.

6) Optional Software

Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.

c. MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open

Source dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL mendukung

beberapa fitur seperti multithreaded, multiuser, dan SQL Database

Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem

database yang cepat, handal, dan mudah digunakan. MySQL bekerja


28

menggunakan SQL (Structure Query Language) yang merupakan standar

penggunaan database di dunia untuk pengolahan data. [21]

6. Konsep Dasar Monitoring

a. Definisi Monitoring

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 [22] disebutkan

bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama

suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegitan tertentu,

dengan tujuan agar semua data masukkan atau informasi yang diperoleh

dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil

keputusan tindakan selanjutnya.

Monitoring mempunyai beberapa tujuan[23], sebagai berikut:

1) Compliance (Kesesuaian/Kepatuhan)

Menentukan apakah implementasi kebijakan tersebut sesuai

dengan standard dan prosedur yang telah ditentukan.

2) Auditing (Pemeriksaan)

Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan kepada kelompok

sasaran (target groups) memang benar-benar sampai kepada mereka.

3) Accounting (Akuntansi)

Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang terjadi

setelah implementasi sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.


29

4) Explanation (Penjelasan)

Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan publik berbeda

dengan tujuan kebijakan publik.

b. Tujuan Monitoring

Monitoring memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.

2) Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan

program.

3) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian/ perkembangan.

4) Memberikan informasi tentang metode yang digunakan untuk

melaksanakan kegiatan.

5) Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan

selama kegiatan.

6) Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program.

7. Konsep Dasar Web Programming

d. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Menurut Wikipedia.org HTTP adalah sebuah protokol jaringan

lapisan aplikasi yang digunakan untuk informasi terdistribusi, kolaboratif,

dan menggunakan hypermedia, yang kemudian memberntuk World Wide

Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee.


30

HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab

antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau

robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan

membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu

(biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga

dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan

sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin

server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada

penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.

e. Hypertext Markup Language (HTML)

HTML adalah bahasa markup internet (web) berupa kode dan simbol

yang dimasukkan kedalam sebuah file yang ditujukan untuk ditampilkan

didalam sebuah website. Singkatnya, HTML adalah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat website. Website yang dibuat dengan HTML ini,

dapat dilihat oleh semua orang yang terkoneksi dengan internet. Tentunya

dengan menggunakan aplikasi penjelajah internet (browser) seperti

Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome.

Sebagai bahasa markup internet, HTML memiliki banyak fungsi dan

kegunaan. Beberapa manfaat dari HTML diantaranya

1) Untuk Membuat Halaman Web. Bahasa HTML digunakan untuk

membuat halaman web. Semua halaman web pasti dibuat dengan

menggunakan HTML.
31

2) Sebagai Pondasi Bagi Sebuah Website. Sebuah rumah jika tidak

memiliki pondasi maka akan cepat roboh. Begitu juga dengan

website. Jika tidak memiliki HTML sebagai pondasi, kita tidak dapat

mengimplementasikan bahasa lainnya seperti CSS (bahasa untuk

mendesain website), Javascript (bahasa untuk menambah prilaku

website), dan PHP (bahasa pemrograman server website).

3) Untuk menandai teks pada halaman web. Misalnya, kita dapat

menandai sebuah teks menjadi bergaris bawah dengan menggunakan

tag html <u>

4) Untuk menandai elemen/bagian pada halaman web. Sebuah website

memiliki beberapa bagian seperti header, navigasi, main dan footer.

Kita dapat menandai setiap bagiannya dengan HTML.

5) Untuk menampilkan informasi dalam bentuk tabel

6) Untuk menambahkan objek seperti audio, video, gambar, dll dalam

halaman web

7) Untuk membuat online form

f. Hypertext Preproccessor (PHP)


[24]
Menurut , PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan

secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs

web dan bisa digunakan bersamaan dengan Hypertext Markup Language

(HTML). PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdoft pertama kali tahun 1994.

Pada awalnya PHP adalah singkatan dari “Personal Home Page Tools”.
32

Selanjutnya diganti menjadi FI (“Forms Interpreter”). Sejak versi 3.0,

nama bahasa ini diubah menjadi “PHP: Hypertext Prepocessor” dengan

singkatannya “PHP”. PHP versi terbaru adalah versi ke-7. Berdasarkan

survei Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta website

menggunkan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi dan RedHat.

Kelemahan dari PHP adalah tidak dapatnya berdiri sendiri atau

harus digunakan dengan bahasa pemrograman lain yaitu HTML karena

HTML berfungsi sebagai pembangun halaman web sedangkan PHP

berfungsi sebgai pendinamis atau membuat halaman web lebih dinamis.

8. Konsep Dasar Bidikmisi

a. Definisi Bidikmisi

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa

tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk

menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan

sampai lulus tepat waktu.

b. Misi Bidikmisi

1) Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu secara

ekonomi namun mempunyai potensi akademik baik untuk dapat

menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi;

2) Memberikan akses bagi masyarakat kurang mampu tapi memiliki

potensi akademik yang baik untuk menjadi sumber daya manusia


33

yang memiliki nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, cinta Tanah Air,

dan semangat bela negara.

3) Memberikan kesempatan bagi masyarakat kurang mampu tapi

memiliki potensi akademik yang baik untuk ikut berperan serta

dalam meningkatkan daya saing bangsa diera kompetisi global,

khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

yang telah diratifikasi oleh seluruh Negara ASEAN.

c. Tujuan Bidikmisi

1) Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi

bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi

akademik baik;

2) Memberi bantuan biaya pendidikan kepada calon /mahasiswa yang

memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan program

Diploma/Sarjana sampai selesai dan tepat waktu;

3) Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, ko-

kurikuler maupun ekstra kurikuler;

4) Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa

lain untuk selalu meningkatkan prestasi dan kompetif;

5) Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki

kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya

pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.


34

9. Konsep Dasar Standar Kebutuhan Perangkat Lunak ISO 9126

Karakteristik kualitas internal dan eksternal dalam ISO 9126 terdiri dari

enam karakteristik kualitas yaitu Functionality, Reliability, Usability,

Efficiency, Maintainability, dan Portability; yang dibuat menjadi 21

subkarakteristik [25]. Pembahasan setiap karakteristik yaitu sebagai berikut:

a. Functionality

Functionality atau fungsionalitas adalah kemampuan perangkat

lunak untuk menyediakan fungsi yang sesuai kebutuhan user ketika

digunakan dalam kondisi tertentu. Karakteristik functionality ini terdiri

dari 4 subkarakteristik sebagai berikut:

1) Suitability: kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi

yang tepat untuk tugas tertentu sesuai kebutuhan dan tujuan user.

2) Accuracy: kemampuan perangkat lunak untuk memberikan hasil

kerja yang cermat

3) Security: kemampuan perangkat lunak untuk menjaga informasi dan

data sehingga orang atau sistem yang tidak sah tidak bisa membaca

ataupun mengubah informasi, sedangkan mengizinkan orang yang

sah untuk mengakses sistem.

4) Interoperability: kemampuan perangkat lunak untuk bekerja sama

dengan sistem yang lain.


35

b. Reliability

Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan tingkat kinerja tertentu ketika digunakan dalam kondisi

tertentu. Subkarakteristik dari karakteristik reliability adalah sebagai

berikut:

1) Maturity: kemampuan perangkat lunak untuk menghindari

kegagalan sebagai akibat dari kesalahan perangkat lunak.

2) Fault tolerance: kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak.

3) Recoverability: kemampuan perangkat lunak untuk mengembalikan

performa dan memulihkan data ketika terjadi kesalahan.

Menurut Shanmugam dan Florence (2012, hal. 40), pengukuran nilai

reliability berdasarkan dari jumlah masukkan atau test case yang

dijalankan sistem yang dihitung menggunakan software reliability models.

Pengukuran nilai reliability ini dapat dihitung menggunakan software

reliability model dari Nelson atau disebut dengan Model Nelson. Hal ini

dapat dilakukan dengan simulasi yang memberi input pada web untuk

melakukan kinerja ekstra. Dari simulasi banyak akses user, dapat dilihat

apakah sistem dapat mengadaptasi kebutuhan user di Fakultas Teknik

UNM atau tidak.


36

c. Usability

Usability atau kebergunaan merupakan kemampuan perangkat lunak

untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi user ketika

digunakan dalam kondisi tertentu. Subkarakteristik kualitas aspek ini yaitu

sebagai berikut:

1) Understandability: kemampuan perangkat lunak untuk dipahami

oleh user apakah cocok dan cara penggunaannya.

2) Learnability: kemampuan perangkat lunak untuk memungkinkan

user mempelajari aplikasi ini,

3) Operability: kemampuan perangkat lunak yang memungkinkan user

menjalankan dan mengatur aplikasi tersebut.

4) Attractiveness: kemampuan perangkat lunak untuk menarik user.

d. Efficiency

Efficiency atau efisiensi merupakan kemampuan perangkat lunak

dalam memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber

daya yang digunakan dalam keadaan tersebut. Subkarakteristik kualitas

dari karakteristik ini adalah sebagai berikut:

1) Time Behavior: kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan

respon dan waktu proses yang tepat ketika menjalankan suatu fungsi

2) Resource Behavior: kemampuan perangkat lunak untuk

menggunakan sejumlah sumber yang tepat saat perangkat lunak

melakukan fungsi dalam kondisi tertentu.


37

e. Maintainability

Maintainability atau kemampuan pemeliharaan merupakan

kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi ini dapat

meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan,

persyaratan, dan spesifikasi fungsional (Al-Qutaish, 2010). Menurut Anne

Mette Jonassen Hass (2008, hal. 2), perawatan ini meliputi koreksi

kesalahan dan kemungkinan produk untuk dilakukan evolusi atau

perubahan ke arah yang lebih baik. Subkarakteristik kualitas aspek

maintainability sebagai berikut:

1) Analyzability: kemampuan perangkat lunak untuk ditemukan

kekurangan atau penyebab kesalahan sistem.

2) Changeability: kemampuan perangkat lunak untuk dilakukan

modifikasi pada sistem.

3) Stabilitity: kemampuan perangkat lunak untuk menangani efek tak

terduga dari modifikasi yang dilakukan.

4) Testability: kemampuan perangkat lunak untuk divalidasi setelah

dilakukan modifikasi.

Maintainability dapat diuji pada level komponen [26]. Sesuai jurnal[27],

maintability dapat diuji secara operasional yang meliputi aspek

instrumentation, consistency, dan simplicity.


38

f. Portability

Portability atau portabilitas adalah kemampuan perangkat lunak

untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain. Subkarakteristik

aspek portability sebagai berikut:

1) Adaptability: Kemampuan produk perangkat lunak untuk

diadaptasikan di berbagai lingkungan tertentu tanpa perlu

menerapkan suatu tindakan khusus.

2) Installability: Kemampuan produk perangkat lunak untuk dipasang

pada lingkungan yang berbeda-beda.

3) Co-existence: kemampuan produk perangkat lunak untuk

berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu

lingkungan dengan berbagai sumber daya.

4) Replaceability: kemampuan produk perangkat lunak untuk

menggantikan sistem lain yang memiliki tujuan yang sama di

lingkungan yang sama.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dan telah dilakukan antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyanto Wahyu Nugroho pada tahun

2015 yang berjudul “Pembangunan Sistem Monitoring dan Penilaian

Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: SMA Negeri 4 Surakarta)” Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta


39

bertujuan untuk membuat sistem yang dapat digunakan untuk melakukan

penilaian kepada seluruh siswa dan me-monitoring kegiatan belajar. Hasil

yang diperoleh dalam penelitian tersebut memudahkan guru dalam

mengelola nilai siswa dan mencetak rapor berdasarkan standar Kurikulum

2013 serta memudahkan orang tua untuk me-monitor anak mereka dan

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di

sekolah. Relevansi antara penelitian tersebut dengan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah sistem yang dirancang merupakan sistem

informasi monitoring nilai, yang bertujuan mempermudah pihak Fakultas

dalam memantau nilai mahasiswa Bidikmisi sehingga perolehan IPK

maupun IPS dari masing-masing mahasiswa dapat terlihat jelas. Perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah metode analisis PIECES (Performance,

information, economy, control, efficiency, service), sedangkan penelitian

yang dilakukan peneliti metode uji kualitas kelayakan perangkat lunak

sesuai ISO 9126.

2. Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Nilai Siswa

Akademik Sekolah Berbasis Web (Studi Kasus SMK Asshiddiqiyah II

Tangerang)” pada tahun 2011 oleh Ahmad Bahtiar Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian

yang diperoleh adalah sistem informasi nilai tersebut dapat menjadi solusi

untuk pengelolahan dalam penyajian laporan nilai serta keaktifan siswa

secara cepat dan tepat dibandingkan secara manual sehingga kinerja dalam
40

mencapai pekerjaan dapat diwujudkan secara lebih maksimal. Relevansi

antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

sistem monitoring ini dirancang untuk memberi kemudahan dalam

perolehan laporan nilai mahasiswa terkhusus Bidikmisi melalui sistem

monitoring. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti terdapat

pada perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem, perangkat

lunak yang digunakan pada penelitian ini antara lain Macromedia

Dreamwaver MX 2004 dan Apache 2. Sedangkan dalam penelitian yang

peneliti lakukan menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamwaver CS6

yang telah didukung dengan teknologi HTML5, Sublime Text dan MySQL

dari XAMPP.

3. “Sistem Informasi Nilai Akademik Berbasis Web (Studi kasus: SMU

Muhammadiyah 7 – Sawangan)”, Ibnu Mas’ud Tahun 2009 Program Studi

Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitan ini menghasilkan rancang sistem

informasi yang diharapkan mampu memudahkan pihak sekolah dalam

mengawasi dan mengontrol absensi dan informasi nilai anak didik secara

mudah dan cepat. Relevansi yang terdapat pada penelitan tersebut dengan

penelitian yang dilakukan peneliti adalah persamaan dalam perancangan

sistem yang merupakan sistem informasi monitoring nilai agar sistem yang

dirancang oleh peneliti dapat memudahkan pihak Fakultas Teknik dalam

mengawasi perkembangan nilai mahasiwa, terkhusus mahasiswa penerima

beasiswa Bidikmisi. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh


41

peneliti adalah penelitian ini menggunakan model pengembangan sistem

dengan Model Waterfall, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti menggunakan Model prototyping.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini menggambarkan alur pemikiran peneliti

mengenai fokus penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu Sistem Informasi

Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik UNM.

Bidikmisi mengharuskan para mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa

untuk memenuhi standar IPK dan IPS yang telah ditentukan. Pentingnya target nilai

menjadikan pencapaian nilai sebagai hal utama di setiap semester. Pencapaian nilai

yang diperoleh setiap mahasiswa umumnya hanya dilihat melalui KHS yang

dikumpulkan atau dengan melaporkan diri pada pihak operator untuk didata.

Pengecekan keaslian KHS pun kadang tidak dilakukan kembali melihat banyaknya

jumlah mahasiswa yang terdaftar, hal ini menjadikan kecurangan dapat dengan

mudah terjadi, penyetoran nilai yang tidak sama dengan yang terdapat pada sistem,

dan pembuatan KHS secara manual yang berisi nilai yang telah diubah, dapat

dengan mudah mengelabui pihak fakultas.

Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik

UNM ini dibuat demi mencegah kecurangan tersebut terjadi, sehingga nilai yang

disetor mahasiswa melalui KHS dapat dipantau dengan mudah, tanpa perlu

melakukan pengecekan keaslian KHS melalui scan barcode secara satu per satu,

melalui daftar mahasiswa beserta nilai yang dapat ditampilkan melalui sistem, dapat
42

memudahkan pihak fakultas untuk secara otomatis memperoleh nilai IPK atau IPS

mahasiswa.

Terpantaunya nilai mahasiswa dan semakin jelasnya jumlah mahasiswa yang

perlu dibina, dapat membantu pihak Fakultas untuk lebih menjadikan beasiswa

bidikmisi menjadi tepat sasaran.

Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik UNM

Pencapaian target nilai menjadi hal yang penting, namun pencapaian hanya
dipantau dari nilai yang dikumpulkan melalui KHS

Belum ada sistem yang dapat menampilkan seluruh nilai mahasiswa


Bidikmisi secara bersamaan demi memantau perkembangan nilai mahasiswa
secara berkala dan mengecek kesamaan nilai yang dikumpul melalui KHS
dan yang terdapat pada sistem

Sistem Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik UNM

Nilai terpantau dengan mudah

Gambar 2. 5
Kerangka Pikir
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah riset dan pengembangan perangkat lunak (Software

Research & Development (R&D)) untuk merancang Sistem Informasi Monitoring

Nilai Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa

Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar ini dilaksanakan di

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu

Penelitian Mulai Agustus sampai September 2017.

C. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian perancangan bangun Sistem

Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas

Negeri Makassar menggunakan spesifikasi minimal sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Laptop dengan spesifikasi:

a. Processor : Intel Atom

b. RAM : 1.00 GB

c. Hard Disk : 10 GB

43
44

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 8.1, merupakan sistem operasi

yang digunakan dalam perancangan sistem

b. XAMPP, Untuk menjalankan sistem dan mengolah database di

komputer

c. PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

pengembangan sistem.

d. Browser untuk menampilkan sistem informasi web

e. Adobe Dreamwaver digunakan untuk perancangan web

f. MySQL (Basis Data), sebagai penyimpanan/basis data sistem

informasi

g. Microsoft Word 2016, sebagai pengolah kata

h. Microsoft Visio 2016, sebagai pengolah gambar

D. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak memerlukan model-model proses atau

paradigma perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan

alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan.

Metode perancangan yang digunakan untuk merancang sistem informasi

Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik UNM adalah SDLC

(System Development Life Cycle) dengan menggunakan model pendekatan

pengembangan Prototype.
45

Metode SDLC dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah

proses pembuatan atau pengubahan sistem serta model dan metodologi yang

digunakan untuk mengembangkan sistem. Konsep ini umumnya merujuk pada

sistem komputer atau informasi. SDLC adalah sebuah proses untuk

mengembangkan perangkat lunak. Proses ini dibagi ke dalam beberapa fase

diantaranya adalah Requirement Analysis, Design, Coding, Testing, dan

Installation and Maintenance. Keseluruhan aktivitas ini akan memberikan tahap

yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Setiap sistem yang akan

dibangun mengkuti fase ini, baik itu adalah sebuah sistem dengan skala yang kecil
[28]
ataupun yang besar . Terdapat tiga jenis model pendekatan SDLC yang paling

banyak digunakan, salah satunya adalah siklus hidup menggunakan prototyping

(Life Cycle Using Prototyping).

Prototype adalah salah satu model pengembangan perangkat lunak dari

metode SDLC, model ini melibatkan pelanggan untuk dapat saling berinteraksi

dengan programmer selama proses permbuatan sistem.

Membangun
Mendengarkan
Memperbaiki
Pelanggan
Market

Uji Pelanggan
Mengendalikan
Market

Gambar 3. 1
Prototype Modeling
46

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan

mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan

pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan

kebutuhan. Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam model pendekatan

prototype, yaitu sebagai berikut:

Pengumpulan Kebutuhan

Pembuatan Prototype

Evaluasi Prototype

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem

Evaluasi Sistem

Penggunaan Sistem

Gambar 3. 2
Tahapan – tahapan model pendekatan Prototyping

1. Pengumpulan Kebutuhan

Pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan melakukan dengan

melakukan pertemuan antara pelanggan dengan pengembang (Developer).

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh


47

perangkat lunak, mengidentifikasi seluruh kebutuhan, dan garis besar sistem

yang akan dibuat.

2. Pembuatan Prototype

Setelah kebutuhan sistem terkumpul, maka mulai dirancang prototype

system. Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek

sistem yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang

berfokus pada penyajian kepada pihak operator (misalnya dengan

menampilkan tampilan nilai-nilai mahasiswa yang dibutuhkan sesuai dengan

kriteria). Peneliti akan memberikan gambaran-gambaran umum tentang form

apa saja yang akan tampil pada laman Sistem Informasi Monitoring Nilai

Mahasiswa Bidikmisi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

3. Evaluasi Prototype

Evaluasi dilakukan dengan mengadakan diskusi kepada pihak terkait.

Diskusi yang dibicarakan yaitu tentang kelayakan dan kesesuaian prototype

yang dibuat pada proses monitoring nilai mahasiswa Bidikmisi. Kelayakan dan

kesesuaian merupakan ketersediaan dan kelengkapan fungsi-fungsi yang

terdapat pada prototype sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.

Apabila prototype sudah selesai, maka pengembangan selanjutnya adalah

pengkodean sistem. Jika tidak prototyping akan direvisi dengan mengulangi

langkah 1, 2, dan 3.
48

4. Pengkodean Sistem

Pengkodean Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah proses evaluasi

dari pembuatan prototype telah disetujui dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam

tahap ini prototype yang sudah disepakati berupa Sistem Informasi Monitoring

Nilai Mahasiswa Bidikmisi yang akan diterjemahkan kedalam bahasa

pemrograman PHP dan MySQL. PHP adalah script yang digunakan untuk

membuat halaman website yang ada pada sistem ini, sedangkan MySQL adalah

pengolah database dan perintah select yang berfungsi untuk menampilkan data

dari database.

5. Pengujian Sistem

Sistem yang telah selesai dibangun melalui tahap coding, kemudian diuji.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang telah dibuat

dapat digunakan dengan baik dan sudah layak pakai atau perlu disempurnakan

lagi. Dalam penelitian ini akan digunakan pengujian terhadap prototype dengan

menggunakan angket kuesioner functionality yang merupakan salah satu

karakteristrik standar ISO 9126.

6. Evaluasi Sistem

Sistem yang telah diuji kemudian dievaluasi. Evaluasi dilakukan setelah

aplikasi dianggap telah memenuhi kebutuhan user. Pihak operator jurusan

mengevaluasi sistem informasi yang dibuat apakah sistem sudah sesuai dengan

apa yang diharapkan. Jika telah sesuai dengan yang diharapkan, maka langkah

7 dapat dilakukan, jika tidak maka ulangi langkah 4 dan 5.


49

7. Penggunaan Sistem

Penggunaan sistem adalah tahap akhir dalam pengembangan sistem

prototype. Tahapan ini menandakan sistem telah beroperasional dengan baik.

E. Prosedur Perancangan Sistem

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka

peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Studi ini dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulan data

yang bersumber dari berbagai buku yang menjadi referensi, pedoman

penilisan riset, penelitian, skripsi atau diktat yang menunjang pemecahan

permasalahan yang tidak didapatkan dalam penelitian.

b. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan mengunjungi tempat yang akan diteliti

dan pengumpulan data dilakukan secara langsung, hal ini meliputi:

1) Wawancara

Wawancara merupakan proses tanya jawab secara langsung

dengan dua atau beberapa orang. Teknik wawancara ini peneliti gunakan

untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan proses

monitoring nilai mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri

Makassar. Hasil serangkaian tanya jawab dan wawancara pada bagian-

bagian yang berhubungan dengan masalah yang terkait.


50

2) Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap

berbagai sistem informasi yang memiliki keterkaitan erat terhadap proses

penampilan nilai setiap mahasiswa Bidikmisi di Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar.

3) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.

Kisi-kisi intrumen dapat dilihat pada tabel 3.12, 3.13, 3.14, dan 3.16.

2. Desain Sistem

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram untuk menggambarkan secara

ringkas siapa yang menggunakan sistem dan apa saja yang bisa

dilakukannya. Diagram use case tidak menjelaskan secara detail tentang

penggunaan use case, namun hanya memberi gambaran singkat hubungan

antara use case, aktor dan sistem. Berikut adalah use case diagram dari

aktor administrator, operator dan dosen dalam perancangan sistem

informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik UNM.

1) Use case Diagram Administrator

Administrator atau admin adalah user yang mempunyai hak akses

luas. Beberapa fungsi yang bisa diakses oleh administrator tercantum

pada Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsi pada Administrator.


51

Tabel 3. 1
Kebutuhan Fungsi pada Administrator

No. Use Case Deskripsi


1 Log In Fungsi ini digunakan untuk masuk ke sistem agar
diakui sebagai admin melalui deteksi username
dan password.
2 Log Out Fungsi ini digunakan untuk keluar dari sistem
sehingga tidak lagi bisa melakukan akses pada
sistem.
3 Menu Fungsi ini digunakan untuk menampilkan
Halaman informasi yang berguna bagi admin secara cepat
Utama dan tepat
4 Menu Fungsi ini digunakan untuk mencetak nilai-nilai
Rekap mahasiswa bidikmisi beserta keterangan detail
Nilai tentang perolehan nilai
Bidikmisi
Menu Input Data Pengguna
5 Tampilan Fungsi ini berfungsi untuk melihat data user yang
Menu terdaftar dalam database user. Dari daftar user ini
Input Data dapat dilakukan fungsi ubah dan hapus data
6 Tambah Fungsi ini digunakan untuk menambah data user
user sesuai dengan hak akses yang diberikan. Sistem
akan menambahkan formulir untuk diisi mengenai
data diri user yang ditambahkan.
7 Hapus user Fungsi ini berfungsi untuk menghapus data user
sehingga tidak lagi tercatat dalam database
8 Ubah user Fungsi ini untuk mengubah data yang dimiliki user
9 Cetak data Fungsi ini digunakan untuk mencetak data user
user sesuai dengan kriteria yang dipilih jika ingin
memperoleh hardfile.
52

Menu Input Data Mahasiswa


10 Tampilan Fungsi ini berfungsi untuk melihat data mahasiswa
Daftar yang terdaftar dalam database mahasiswa.
Mahasiswa
11 Tambah Fungsi ini digunakan untuk menambah data
mahasiswa mahasiswa bidikmisi.
12 Hapus Fungsi ini berfungsi untuk menghapus data
mahasiswa mahasiswa sehingga tidak lagi tercatat dalam
database
13 Edit Fungsi ini untuk mengubah data mahasiswa yang
mahasiswa tersimpan di database
14 Cetak data Fungsi ini digunakan untuk mencetak data
mahasiswa mahasiswa sesuai dengan kriteria yang dipilih jika
ingin memperoleh hardfile.
Menu Input Data Nilai
15 Tampilkan Fungsi ini digunakan untuk menampilkan daftar
Daftar mahasiswa beserta nilai yang terdapat dalam
Nilai sistem.
16 Tambah Fungsi ini digunakan untuk menambah kelas yang
Nilai dibutuhkan ke dalam sistem.
17 Edit Nilai Fungsi ini digunakan untuk mengubah data kelas
yang telah ada pada sistem.
18 Hapus Fungsi ini berfungsi untuk menghapus data kelas
Nilai sehingga tidak lagi tercatat dalam database
19 Cetak Fungsi ini digunakan untuk mencetak data
Nilai mahasiswa beserta nilai yang terdapat dalam
sistem jika ingin memperoleh hardfile
53

Kebutuhan fungsi aktor administrator yang dibutuhkan dalam

sistem, dapat dibuat use case diagram seperti pada Gambar 3.3 Use Case

Diagram Aktor Administrator

Tambah
Simpan
Edit
Pengguna
Cetak

Hapus

Halaman
Utama
Tambah
Simpan
Edit
Login Input Data Mahasiswa
Cetak
Administrator

Hapus
Rekap
Nilai
Logout

Tambah
: Generalization Simpan
: Dependency Nilai Edit
: Include

Cetak

Gambar 3. 3
Use Case Diagram Aktor Administator

2) Use case Diagram Operator

Operator merupakan user yang memiliki hak akses terbatas. Fungsi

yang bisa diakses oleh Operator terdapat pada Tabel 3.2 Kebutuhan

Fungsi Pada Operator.


54

Tabel 3. 2
Kebutuhan Fungsi pada Operator

No. Use Case Deskripsi


1 Log In Fungsi ini digunakan untuk masuk ke sistem
agar diakui sebagai admin melalui deteksi
username dan password.
2 Log Out Fungsi ini digunakan untuk keluar dari
sistem sehingga tidak lagi bisa melakukan
akses pada sistem.
3 Menu Halaman Fungsi ini digunakan untuk menampilkan
Utama informasi yang berguna bagi admin secara
cepat dan tepat
4 Menu Rekap Fungsi ini digunakan untuk mencetak nilai-
Nilai Bidikmisi nilai mahasiswa bidikmisi beserta
keterangan detail tentang perolehan nilai
Menu Input Data Nilai
5 Tampilkan Fungsi ini digunakan untuk menampilkan
Daftar Nilai daftar mahasiswa beserta nilai yang terdapat
dalam sistem.
6 Tambah Nilai Fungsi ini digunakan untuk menambah kelas
yang dibutuhkan ke dalam sistem.
7 Edit Nilai Fungsi ini digunakan untuk mengubah data
kelas yang telah ada pada sistem.
8 Hapus Nilai Fungsi ini berfungsi untuk menghapus data
kelas sehingga tidak lagi tercatat dalam
database
9 Cetak Nilai Fungsi ini digunakan untuk mencetak data
mahasiswa beserta nilai yang terdapat dalam
sistem jika ingin memperoleh hardfile
55

Kebutuhan fungsi aktor operator yang dibutuhkan dalam sistem,

dapat dibuat use case diagram seperti pada Gambar 3.4 Use Case

Diagram Aktor Operator.

Halaman Rekap Nilai


Utama
Tambah
Simpan

Log In Input Nilai Edit

Operator Cetak

Log Out : Generalization


: Dependency

Gambar 3. 4
Use Case Diagram Aktor Operator

3) Use case Diagram Dosen

Dosen merupakan user yang memiliki hak akses terbatas. Fungsi

yang bisa diakses oleh Dosen terdapat pada tabel 3.3 Kebutuhan Fungsi

pada Dosen
56

Tabel 3. 3
Kebutuhan Fungsi pada Dosen
No. Use Case Deskripsi
1 Log In Fungsi ini digunakan untuk masuk ke sistem agar
diakui sebagai admin melalui deteksi username dan
password.
2 Log Out Fungsi ini digunakan untuk keluar dari sistem
sehingga tidak lagi bisa melakukan akses pada sistem.
3 Menu Fungsi ini digunakan untuk menampilkan informasi
Halaman yang berguna bagi admin secara cepat dan tepat
Utama
4 Menu Rekap Fungsi ini digunakan untuk mencetak nilai-nilai
Nilai mahasiswa bidikmisi beserta keterangan detail tentang
Bidikmisi perolehan nilai
Menu Lihat Nilai
5 Tampilkan Fungsi ini digunakan untuk menampilkan daftar
Daftar Nilai mahasiswa beserta nilai yang terdapat dalam sistem.
6 Cetak Nilai Fungsi ini digunakan untuk mencetak data mahasiswa
beserta nilai yang terdapat dalam sistem jika ingin
memperoleh hardfile

Kebutuhan fungsi aktor Dosen yang dibutuhkan pada sistem dirancang

menjadi use case diagram seperti pada gambar 3.5 Use Case Diagram Aktor Dosen

Halaman Rekap Nilai


Utama

Log In Lihat Nilai Cetak

Dosen
: Generalization

Log Out : Dependency

Gambar 3. 5
Use Case Diagram Aktor Dosen
57

b. Data Flow Fiagram (DFD)

DFD merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus

data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga menjadi sarana

dokumentasi yang baik.

1) Context Diagram (DFD Level 0)

Diagram ini menggambarkan rancangan global / keseluruhan dari

proses yang ada pada DFD. Gambar 3.6 Context Diagram (DFD Level 0)

merupakan tampilan dari context diagram sistem yang dirancang.

Administrator
Log In, Data User, Data Informasi User, Informasi Jumlah
Mahasiswa, Data Nilai, Log Out mahasiswa, informasi nilai

Sistem Informasi Log In, Data Nilai


Log In, Log Out Monitoring Nilai IPS, Log Out
Mahasiswa
Bidikmisi

Informasi Jumlah mahasiswa,


Informasi jumlah Mahasiswa,
Informasi Nilai.
Informasi nilai
Dosen Operator

Gambar 3. 6
Context Diagram (DFD Level 0)
58

2) DFD Level 1

Informasi sistem yang terdapat pada context diagram (DFD level 0)

dapat dipecah menjadi beberapa proses, yaitu ubah password, input data,

dan pengolahan data.

LogIn_sistem_operator 1.0 data_nilai


LogIn_sistem_dosen
Login Dosen
Sistem
Hardfile_
data_nilai
Hardfile_data_user
Hardfile_data_mahasiswa
LogIn_sistem_admin Hardfile_data_nilai

Administrator
data_user
Input_data_user, data_mahasiswa
Input_data_mahasiswa, data_nilai
Input_data_nilai,
edit_data_user,
data_baru_user edit_data_mahasiswa,
data_baru_mahasiswa, edit_data_nilai,
data_baru_nilai,

3.0
Tbl_mahasiswa Data_terakhir Cetak

Update_data

2.0
Pengolahan
Data

Update_data Update_data
Data_terakhir
Tbl_user Tbl_nilai
Data_terakhir

Input_data_
nilai data_nilai
Operator
data_baru_nilai Hardfile_data_nilai

Gambar 3. 7
DFD Level 1
59

c. Flowchart (Diagram Alir)

1) Flowchart Administrator

Mulai

Halaman Login

Input
Username dan
Password

Tidak
Sukses

Halaman Menu

Input Data Ya
Pengguna
Info Pengguna

Tidak
Ya Tambah Dokumen Data
Tambah
Data Pengguna

Tidak Ya
Ya Ubah Cetak Data Tidak
Ubah Data Sistem Pengguna
Data

Tidak

Ya
Hapus

Tidak

Input Data Ya
Mahasiswa
Info Mahasiswa

Tidak Ya Tambah
Tambah
Data

Tidak
Ya Ubah
Ubah
Data

Tidak

Ya
Hapus

Tidak

E A B C D

Gambar 3. 8
Flowchart Administrator a-b
60

E A B C D

Ya
Input Data
Nilai
Info Nilai

Tidak
Ya Tambah
Tambah
Data

Tidak
Ya Ubah
Ubah
Data

Tidak

Ya
Hapus

Tidak

Ya Pilih
Ya Dokumen
Rekap Nilai Cetak Rekap
Bidikmisi Kriteria Nilai Rekap Nilai

Tidak
Tidak

Tidak
Log Out

Ya

Selesai

Gambar 3. 9
Flowchart Administrator b-c
61

2) Flowchart Operator

Mulai

Halaman Login

Input
Username dan
Password

Tidak
Sukses

Halaman Menu

Input Data
Ya
Nilai
Info Nilai

Tidak
Ya Tambah Dokumen
Tambah
Data Data Nilai

Tidak Ya
Ya Ubah Cetak Data Tidak
Ubah Data Sistem Nilai
Data
Tidak

Ya
Hapus

Tidak

Rekap Nilai Ya Pilih Cetak Rekap Ya Dokumen


Bidikmisi Kriteria Nilai Rekap Nilai

Tidak
Tidak
Tidak
Log Out

Ya

Selesai

Gambar 3. 10
Flowchart Operator
62

4) Flowchart Dosen

Mulai

Halaman Login

Input
Username dan
Password

Tidak
Sukses

Halaman Menu

Ya Tidak
Cetak Data
Lihat Data Nilai Info Nilai Nilai

Ya
Tidak
Dokumen Data
Nilai

Rekap Nilai Ya Pilih Cetak Rekap


Tidak
Bidikmisi Kriteria Nilai

Ya
Tidak
Dokumen
Rekap Nilai

Tidak
Log Out

Ya

Selesai

Gambar 3. 11
Flowchart Dosen
63

e. Entity Relationship Diagram (ERD)

Data Mahasiswa

Input/Edit/
Administrator Mencetak/ Data Pengguna
Hapus

Data Nilai Lihat Nilai

Input / Edit /
Dosen mencetak
Dosen

Gambar 3. 12
Entity Relationship Diagram

f. Struktur Database

Perancangan basis data untuk sistem ini, peneliti membuat beberapa

tabel yang menggunakan database MySQL. Struktur dan deskripsi dari

masing-masing tabel tercantum pada tabel 3.4 sampai tabel 3.8.


64

Tabel 3. 4
Struktur Tabel Menu

Field Tipe ukuran


Id_menu Integer 3
Tittle Varchar 30
Link Varchar 150
icon Varchar 50
Icon_hover Text 50
Parent_id Integer 3

Tabel 3. 5
Stuktur Tabel Pengguna

Field Tipe ukuran


ID Integer 3
Username Varchar 30
Password Varchar 50
Nama Varchar 30
Pass_text Varchar 50
Level Varchar 10
Keterangan varchart 100

Tabel 3. 6
Struktur Tabel Mahasiswa

Field Tipe ukuran


id Integer 10
Nim Integer 15
Nama Varchar 30
Kelas Varchar 10
Prodi Varchar 30
65

Tabel 3. 7
Struktur Tabel Otoritas

Field Tipe ukuran


User_id Varchar 5
Menu_id Varchar 8
akses Tinyint 1

Tabel 3. 8
Struktur Tabel Nilai

Field Tipe ukuran


id Integer 10
Nim Varchar 10
Nama Varchar 100
Kelas Varchar 100
Prodi Varchar 100
Kategori Integer 100
S1 Integer 5
S2 Varchar 5
S3 Varchar 5
S4 Varchar 5
S5 Varchar 5
S6 Varchar 5
S7 Varchar 5
S8 Varchar 5
S9 Varchar 5
S10 Varchar 5
66

g. Desain Interface (input, process, output)

1) Desain Input

a) Halaman input data admin

ID :
Username :
Password :

Simpan

Administrator

Nama :
Email :
No Hp :
Alamat :

Gambar 3. 13
Halaman Input Data Admin

b) Halaman input data dosen

ID :
Username :
Password :

Simpan

Dosen

Nama :
Email :
No Hp :
Alamat :

Pangkat :

Golongan :

Jabatan :

Gambar 3. 14
Halaman Input Data Dosen
67

c) Halaman input data mahasiswa

ID :
Username :
Password :
Status :
Simpan

Mahasiswa

Nama : Nama Ayah :


Email : Nama Ibu :
No Hp : No. Hp Orang Tua :
Alamat Orang Tua :
Alamat
makassar :
Nama Wali :
Alamat
No. Hp Wali :
Daerah :
Alamat Wali :

Gambar 3. 15
Halaman Input Data Mahasiswa

2) Desain Process

Logo

Username :
Password :
Forget password !

Gambar 3. 16
Halaman Login
68

3) Desain Output

Header

Running Text
Menu 1
Menu 2
...

Footer

Gambar 3. 17
Halaman Utama

F. Teknik Analisis Data

1. Aspek Functionality

Berdasarkan definisi karakter dan subkarakteristik aspek functionality,

pengujian dilakukan dengan checklist daftar fungsi untuk melihat kesesuaian

kesatuan fungsi dalam melakukan tugas tertentu. Fungsi yang diuji disesuaikan

dengan kebutuhan user (user requirement list). Pengujian ini dilakukan dengan

3 responden, sebagai ahli di bidang aplikasi web.

Berdasarkan requirement list yang diperoleh, instrumen pengujian

functionality yang digunakan dalam penelitian yakni sebagai berikut:


69

a. Pengujian Functionality Administrator

Tabel 3. 9
Instrumen Pengujian Aspek Functionality Administrator

No. Fungsi Pertanyaan Y T


1 Log In Apakah Fungsi Login dapat
berfungsi dengan benar?
2 Log Out Apakah Fungsi Logout dapat
berfungsi denngan benar?
3 Menu Apakah menu navigasi utama dapat
Halaman Utama berfungsi dengan benar?
4 Menu Input Data Apakah data user dapat tampil
Pengguna dengan benar?
5 Apakah fungsi menambah user dapat
berfungsi dengan benar?
6 Apakah fungsi mengubah data user
dapat berfungsi dengan benar?
7 Apakah fungsi menghapus user
dapat berfungsi dengan benar?
8 Apakah fungsi mencetak data user
dapat berfungsi dengan benar?
9 Menu Input Apakah data Mahasiswa dapat
Data Mahasiswa tampil dengan benar?

10 Apakah fungsi menambah


mahasiswa dapat berfungsi dengan
benar?
11 Apakah fungsi mengedit data
mahasiswa dapat berfungsi dengan
benar?
70

12 Apakah fungsi menghapus data


mahasiswa dapat berfungsi dengan
benar?
13 Apakah fungsi mencetak data
mahasiswa dapat berfungsi dengan
benar?
14 Menu Input Data Apakah data Nilai dapat tampil
Nilai dengan benar?
15 Apakah fungsi menambah nilai dapat
berfungsi dengan benar?
16 Apakah fungsi mengubah nilai dapat
berfungsi dengan benar?
17 Apakah fungsi matematis dari
perhitungan nilai IPS berfungsi
dengan benar?
18 Apakah fungsi cetak nilai dapat
berfungsi dengan benar?

b. Pengujian Functionality Dosen

Tabel 3. 10
Instrumen Pengujian Aspek Functionality Dosen

No. Fungsi Pertanyaan Ya Tidak


1 Log In Apakah Fungsi Login dapat
berfungsi dengan benar?
2 Log Out Apakah Fungsi Logout dapat
berfungsi denngan benar?
3 Menu Apakah menu halaman utama dapat
Halaman berfungsi dengan benar?
Utama
71

4 Menu Lihat Apakah informasi nilai dapat tampil


Nilai dengan benar?
5 Apakah fungsi mencari nilai dapat
berfungsi dengan benar?
6 Apakah fungsi mencetak nilai dapat
berfungsi dengan benar?

c. Pengujian Functionality Mahasiswa

Tabel 3. 11
Instrumen Pengujian Aspek Functionality Operator

No. Fungsi Pertanyaan Ya Tidak


1 Log In Apakah Fungsi Login dapat
berfungsi dengan benar?
2 Log Out Apakah Fungsi Logout dapat
berfungsi denngan benar?
3 Menu Apakah menu halaman utama dapat
Halaman berfungsi dengan benar?
Utama
4 Menu Input Apakah data Nilai dapat tampil
Nilai dengan benar?
5 Apakah fungsi menambah nilai dapat
berfungsi dengan benar?
6 Apakah fungsi mengubah nilai dapat
berfungsi dengan benar?
7 Apakah fungsi matematis dari
perhitungan nilai IPS berfungsi
dengan benar?
8 Apakah fungsi cetak nilai dapat
berfungsi dengan benar?
72

Hasil checklist yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan skor

rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

Total Hasil yang diperoleh


Skor Rata-rata Functionality = ……………. (1)
Jumlah Responden x Jumlah pertanyaan

Hasil perhitungan kemudian diinterprestasikan dengan skala Guttman [29]

pada tabel berikut.

Tabel 3. 12
Interpretasi Skala Guttman

No. Interval Kelas Kategori


1. 0,00 – 0,49 Tidak baik atau tidak dapat dipercaya
2. 0,50 – 1,00 Baik atau dapat dipercaya

2. Aspek Usability

Teknik kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data pada aspek

usability. Instrumen yang digunakan adalah angket usability The Standardized

Universal Percentile Rank Questionner (SURP-Q) yang dirilis oleh Jeff Sauro,

seperti dalam bukunya Quantifying The User Experience Practical Statistics

for User Research [30]. Instrumen untuk pengujian usability terdapat pada tabel

3.13 Instrumen Pengujian Aspek Usability.


73

Tabel 3. 13
Instrumen Pengujian Aspek Usability

Jawaban
No Pernyataan
SS S RR TS STS
Sistem informasi memiliki daya tarik
1
bagi saya.
Secara keseluruhan, saya puas dengan
2 kemudahan penggunaan Sistem
Informasi ini.
Sistem Informasi ini membuat saya lebih
efektif dalam memperoleh informasi
3
perkembangan nilai mahasiswa
bidikmisi.
Saya merasa nyaman menggunakan
4
Sistem Informasi ini.
Saya puas dengan kemudahan menerima
5
informasi dari sistem ini.
Sangat mudah memahami informasi
6
yang diberikan.
Kapanpun saya sangat mudah
mendapatkan informasi nilai mahasiswa
7
bidikmisi dengan adanya sistem
informasi ini
8 Informasi yang diberikan cukup jelas
Sangat mudah mencari informasi nilai
9 mahasiswa bidikmisi di sistem informasi
ini.
Sistem informasi ini memberikan
10
dampak besar bagi mahasiswa bidikmisi
Tampilan sistem informasi ini mudah
11
dipahami
Sistem informasi ini memiliki fungsi dan
12
kemampuan sesuai harapan saya
Saya suka dengan desain sistem
13
informasi ini
Tata letak informasi yang ditampilkan di
14
layar Sistem Informasi jelas.
Secara keseluruhan saya merasa puas
15
dengan sistem ini
74

Karakteristik kualitas usability dianalisis dengan menghitung persentase

dari data kuisioner The Standardized Unversal Percentile Rank Questioner

(SUPR-Q) yang dirilis oleh Jeff Sauro [30].

Hasil yang diperoleh


Persentase Usability = X 100% …………………... (2)
Hasil Maksimal

Dimana, skor maksimal = jumlah item x nilai maksimal per item x jumlah
responden persentase yang didapat kemudian diinterprestasikan dengan skala
Likert [29].
Tabel 3. 14
Interprestasi Skor Skala Likert.

Presentase Skor Keterangan


0% - 20% Sangat Tidak Baik
21% - 40% Tidak Baik
41% - 60% Netral
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik

3. Aspek Portability

Analisis untuk aspek portability dilakukan dengan mencoba menjalankan

aplikasi ini di berbagai web browser baik versi desktop maupun mobile.

Website yang dapat digunakan untuk pengujian antara lain adalah

webpagetest.org. Apabila percobaan berjalan dengan baik di semua web

browser yang diujikan, maka web dinyatakan memenuji uji aspek portability.

4. Aspek Maintainability

Pengujian pada aspek ini menggunakan ukuran yang diuji oleh peneliti

langsung di lapangan secara operasional[27]. Sesuai instrumen pengujian


75

maintainability[27], pengujian ini meliputi 3 aspek seperti pada tabel 3.15

berikut:

Tabel 3. 15
Aspek Pengujian Maintainability

Aspek Aspek yang dinilai Hasil yang diperoleh


Instrumentation Terdapat peringatan dari Ketika ada kesalahan yang dilakukan
sistem jika terjadi oleh user maka sistem akan
kesalahan beserta mengeluarkan peringatan untuk
identifikasi kesalahan mengidentifikasi kesalahan.
Consistency Penggunaan suatu Bantuk rancangan sistem pengolah
model rancangan pada data mempunyai satu bentuk yang
seluruh rancangan sama. Hal ini dapat dilihat pada
sistem bagian implementasi sistem
Simplicity Kemudahan dalam Mudah untuk dikelola, diperbaiki, dan
pengelolaan, perbaikan, dikembangkan. Hal ini dapat dilihat
dan pengembagan pada tahapan proses penulisan kode
sistem program.

Karakteristik kualitas aspek maintainability diukur menggunakan

metriks pengujian maintainability yang menghasilkan kondisi real dari

pengujian yang dilakukan secara opersasional di lapangan. Jika web yang diuji

lolos untuk semua aspek dalam instrumen maka web dinyatakan memenuhi

aspek maintainability.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Antarmuka Sistem

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh sebuah

Sistem Informasi Monitoring Nilai Mahassiwa Bidikmisi yang dirancang

menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver dan sublimetext yang mendukung

penggunaan tampilan website berdasarkan framework Bootstrap dan

pemograman PHP dan MySQL.

Sistem informasi ditujukan untuk mempermudah pemantauan nilai

mahasiswa bidikmisi di Fakultas Teknik UNM Sehingga perkembangan nilai

semester dari setiap mahasiswa dapat terpantau dengan jelas.

Kegiatan awal dalam pembuatan sistem ini meliputi perencanaan,

selanjutnya mendesain sistem yang kemudian divalidasi dan diuji coba kepada

objek penelitian. Tahap validasi dan uji coba bertujuan untuk mengetahui

kelayakan dan kelemahan sistem sebelum diimplementasikan.

2. Validasi Produk

Validasi produk Sistem Monitoring Nilai Bidikmisi Fakultas Teknik

UNM ini adalah proses untuk menilai kelayakan produk. Pengujian dilakukan

oleh pakar yang telah diberikan kepercayaan dalam memvalidasi produk sistem

ini yaitu Bapak Udin Sidik Sidin, S.Pd., M.T. dan Dr. Abdul Muis

76
77

Mappalotteng, M.Pd., M.T. dengan hasil validasi sangat baik, sehingga sistem

ini layak digunakan di unit tata usaha bagian kemahasiswaan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar.

3. Implementasi Sistem

Pengimplementasian sistem dilakukan setelah sistem divalidasi oleh

pakar dengan hasil yang berada pada kategori sangat baik. Sistem informasi ini

akan diimplementasikan di unit Tata Usaha Fakultas Teknik bagian

kemahasiswaan dan bagian operator masing-masing Jurusan atau Prodi di

Fakulatas Teknik UNM dengan mendemonstrasikan staff/operator tata usaha.

Alur sistem informasi dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar tersebut

adalah struktur sistem informasi monitoring nilai mahasiswa bidikmisi fakultas

teknik UNM berbasis web.

Halaman Utama
dan Login

Login
Login Operator Login Dosen
Administrator

Halaman Utama Halaman Utama Halaman Utama

Input Data Input Nilai Lihat Nilai

Input Data Rekap Nilai Rekap Nilai


Pengguna Bidikmisi Bidikmisi

Input Data
Mahasiswa

Input Data Nilai

Rekap Nilai
Bidikmisi

Gambar 4. 1
Struktur Program
78

Interface program dapat dilihat pada gambar 4.2 hingga gambar 2.15

yang mencakup form-form pada Sistem Informasi Monitoring Nilai

Mahasiswa Bidikmisi di Fakultas Teknik UNM.

a. Halaman Login

Halaman Login merupakan tampilan halaman untuk memasuki sistem

monitoring nilai mahasiswa bidikmisi. Terdapat bagian carousel yang

menampilkan informasi seputar bidikmisi melalui gambar-gambar pilihan

dan bagian login yang terdiri dari dua textarea, yaitu username dan

password, serta tombol submit akun.

Gambar 4. 2
Halaman Login

b. Halaman Utama Admin, Operator dan Dosen

Halaman admin merupakan halaman yang berisi panduan atau

informasi dalam menggunakan sistem monitoring. Informasi tersebut

mencakup penjelasan tentang panduan dalam penginputan data pengguna,

data mahasiswa, data nilai dan panduan menu rekap nilai. Di sisi kanan atas

terdapat tombol keluar untuk mengakhiri sesi akses sistem monitoring, pada
79

bagian kiri tampilan sistem, terdapat sidemenu atau navigation menu yang

terdiri dari beberapa kumpulan menu halaman lain, seperti menu Input data

yang terdiri dari tiga anak-submenu yaitu Input data pengguna, Input data

mahasiswa, dan Input data nilai serta menu Rekap Nilai Bidikmisi.

Gambar 4. 3
Halaman Utama Admin, Operator dan Dosen

c. Halaman Input Data Pengguna

Halaman Input Data Pengguna merupakan halaman yang berisi tabel

daftar pengguna yang dapat mengakses sistem informasi monitoring.

Terdapat beberapa fungsi yang tersedia, yaitu tombol tambah baru, tombol

cetak, pilihan jumlah tampilan baris, tombol mengedit akun, tombol

menghapus akun, tombol halaman dan textarea sebagai media pencarian.


80

Gambar 4. 4
Halaman Input Data Pengguna

d. Form Tambah dan Edit Data Pengguna

Form tambah dan edit data pengguna merupakan tampilan yang berisi

form untuk menambah data pengguna. Form ini terdiri dari beberapa

textarea, yaitu textarea untuk pengisian nama, username, password, dan

keterangan jenis level akses, serta satu tombol pilihan untuk memilih jenis

level akses pengguna, dan satu tombol simpan untuk menyimpan isian form.

Gambar 4. 5
Form Tambah dan Edit Data Pengguna
81

e. Halaman Cetak Data Pengguna

Halaman Cetak Data Pengguna merupakan tampilan informasi daftar

akun yang telah diubah dalam wujud menyerupai tampilan informasi di atas

kertas, sebagai bentuk perumpamaan fisik yang kemudian dapat dicetak

melalui printer.

Gambar 4. 6
Halaman Cetak Data Pengguna

f. Halaman Input Data Mahasiswa

Halaman Input Data Mahasiswa merupakan halaman yang berisi tabel

daftar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Terdapat beberapa fungsi

yang tersedia, yaitu tombol tambah mahasiswa, tombol cetak, pilihan

jumlah tampilan baris dan pencetakan berdasarkan jurusan/prodi, tombol

mengedit data, tombol menghapus data, tombol halaman dan textarea

sebagai media pencarian.


82

Gambar 4. 7
Halaman Input Data Mahasiswa

g. Form Tambah dan Edit Data Mahasiswa

Form tambah dan edit data mahasiswa merupakan tampilan yang

berisi form untuk menambah atau mengedit data mahasiswa. Form ini terdiri

dari beberapa textarea, yaitu textarea untuk pengisian nim, nama dan kelas,

serta tombol pilihan untuk memilih program pendidikan, dan satu tombol

simpan untuk menyimpan isian form.


83

Gambar 4. 8
Form Tambah dan Edit Data Mahasiswa

h. Halaman Cetak Data Mahasiswa

Halaman Cetak Data Mahasiswa merupakan tampilan informasi

daftar mahasiswa bidikmisi yang telah diubah dalam wujud menyerupai

tampilan informasi di atas kertas, sebagai bentuk perumpamaan fisik yang

kemudian dapat dicetak melalui printer.

Gambar 4. 9
Halaman Cetak Data Mahasiswa
84

i. Halaman Input Data Nilai

Halaman Input Data Nilai merupakan halaman yang berisi tabel daftar

nilai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Terdapat beberapa fungsi

yang tersedia, yaitu tombol tambah/edit nilai, tombol cetak, pilihan jumlah

tampilan baris dan pencetakan berdasarkan nilai, tombol detail nilai, tombol

menghapus nilai, tombol halaman dan textarea sebagai media pencarian.

Gambar 4. 10
Halaman Input Data Nilai

j. Form Tambah dan Edit Data Nilai

Form tambah dan edit data nilai merupakan tampilan yang berisi form

untuk menambah atau mengedit nilai mahasiswa. Form ini terdiri dari

beberapa textarea, yaitu textarea yang telah ter-disable dan akan terisi

otomatis, serta textarea aktif untuk menginput nilai tombol, pilihan untuk

memilih kategori nilai dan semester, serta tombol pilih mahasiswa untuk
85

memilih data mahasiswa yang akan ditambahkan nilai dan tombol simpan

untuk menyimpan isian form.

Gambar 4. 11
Form Tambah dan Edit Data Nilai

k. Halaman Cetak Data Nilai

Halaman Cetak Data Nilai merupakan tampilan informasi daftar nilai

mahasiswa bidikmisi yang telah diubah dalam wujud menyerupai tampilan

informasi di atas kertas, sebagai bentuk perumpamaan fisik yang kemudian

dapat dicetak melalui printer.


86

Gambar 4. 12
Halaman Cetak Data Nilai

l. Halaman Rekap Nilai Bidikmisi

Halaman Rekap Nilai Bidikmisi merupakan halaman yang berisi

pilihan jenis pencetakan rekap nilai mahasiswa berdasarkan kelas atau prodi,

dan sebuah tombol cetak untuk mencetak laporan Rekap Nilai

Gambar 4. 13
Halaman Rekap Nilai Bidikmisi
87

m. Halaman Cetak Rekap Nilai Bidikmisi

Halaman Cetak Reap Nilai Bidikmisi merupakan tampilan informasi

rekap nilai mahasiswa bidikmisi yang telah diubah dalam wujud

menyerupai tampilan informasi di atas kertas, sebagai bentuk perumpamaan

fisik yang kemudian dapat dicetak melalui printer.

Gambar 4. 14
Halaman Cetak Rekap Nilai Bidikmisi

n. Halaman Lihat Nilai

Halaman Lihat Nilai merupakan halaman yang berisi tabel daftar nilai

mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Di halaman ini pengguna hanya

dapat melihat nilai yang tertera dan tidak dapat melakukan fungsi

menambah, menghapus ataupun mengedit nilai.

Terdapat beberapa fungsi yang tersedia pada halaman ini, yaitu

tombol cetak, pilihan jumlah tampilan baris dan pencetakan berdasarkan

nilai, tombol halaman dan textarea sebagai media pencarian.


88

Gambar 4. 15
Halaman Lihat Nilai

4. Analisis Kualitas

a. Hasil Pengujian Aspek Functionality

Pengujian sistem dilakukan dengan melibatkan dua ahli dalam bidang

pemograman web yaitu Udin Sidik Sidin dan Abdul Muis Mappalotteng.

Kedua pihak tersebut menguji sistem secara langsung dengan mencoba

semua fungsi di dalamnya, kemudian mengisikan hasil pengujian ke dalam

tabel kuesioner checklist dan memberi masukan mengenai sistem yang telah

diuji. Hasil pengujian dari empat orang tersebut tercantum dalam Tabel 4.1

Data Hasil Pengujian Aspek Functionality.


89

Tabel 4. 1
Data Hasil Pengujian Aspek Functionality

Jawaban
No. Fungsi Pertanyaan
Y T
1 Log In Apakah Fungsi Login dapat
2 0
berfungsi dengan benar?
2 Log Out Apakah Fungsi Logout dapat
2 0
berfungsi denngan benar?
3 Menu Apakah menu navigasi utama
2 0
Halaman Utama dapat berfungsi dengan benar?
Administrator
4 Menu Input Data Apakah data user dapat tampil
2 0
Pengguna dengan benar?
5 Apakah fungsi menambah user
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
6 Apakah fungsi mengubah data
user dapat berfungsi dengan 2 0
benar?
7 Apakah fungsi menghapus user
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
8 Apakah fungsi mencetak data user
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
9 Menu Input Data Apakah data Mahasiswa dapat
2 0
Mahasiswa tampil dengan benar?

10 Apakah fungsi menambah


mahasiswa dapat berfungsi 2 0
dengan benar?
11 Apakah fungsi mengedit data
mahasiswa dapat berfungsi 2 0
dengan benar?
90

12 Apakah fungsi menghapus data


mahasiswa dapat berfungsi 2 0
dengan benar?
13 Apakah fungsi mencetak data
mahasiswa dapat berfungsi 2 0
dengan benar?
14 Menu Input Data Apakah data Nilai dapat tampil
2 0
Nilai dengan benar?
15 Apakah fungsi menambah nilai
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
16 Apakah fungsi mengubah nilai
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
17 Apakah fungsi matematis dari
perhitungan nilai IPS berfungsi 2 0
dengan benar?
18 Apakah fungsi cetak nilai dapat
berfungsi dengan benar? 2 0

Operator
19 Menu Input Nilai Apakah data Nilai dapat tampil
2 0
dengan benar?
20 Apakah fungsi menambah nilai
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
21 Apakah fungsi mengubah nilai
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
22 Apakah fungsi matematis dari
perhitungan nilai IPS berfungsi 2 0
dengan benar?
23 Apakah fungsi cetak nilai dapat
2 0
berfungsi dengan benar?
91

Dosen
24 Menu Lihat Nilai Apakah informasi nilai dapat
2 0
tampil dengan benar?
25 Apakah fungsi mencari nilai dapat
2 0
berfungsi dengan benar?
26 Apakah fungsi mencetak nilai
2 0
dapat berfungsi dengan benar?
27 Menu Rekap Nilai Apakah informasi rekap nilai
dapat tampil sesuai dengan 2 0
sistem?

Data yang diperoleh dari hasil kedua orang tersebut adalah fungsi

yang dikatakan berhasil sebanyak 54 dan fungsi yang tidak berhasil

sebanyak 0. Data tersebut, dapat diketahui persentase untuk tiap penilaian

adalah sebagai berikut:

Hasil yang diperoleh


Functionality = , sehingga
Jumlah Responden x Jumlah Pertanyaan

54
Functionality = =1
2 x 27

Tabel 4. 2
Interval Kategori Skala Guttman

No. Interval Kelas Kategori Skala Guttman


1. 0,00 – 0,49 Tidak baik atau tidak dapat dipercaya
2. 0,50 – 1,00 Baik atau dapat dipercaya

Hasil yang diperoleh adalah perangkat lunak ini telah mencapai nilai

1 menurut skala Guttman[29], yang berarti sistem ini baik atau dapat

dipercaya untuk berfungsi sebagaimana yang diharapkan.


92

b. Hasil Pengujian Aspek Usability

Pengujian aspek usability yang telah dilakukan dengan menggunakan


[30]
kuesioner yang dikembangkan oleh J.R Lewis , kuesioner diisi oleh 32

responen yang merupakan mahasiswa PTIK. Berikut data yang diperoleh

dari pengujian aspek usability pada Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Aspek

Usability.

Tabel 4. 3
Data Hasil Pengujian Aspek Usability

Jawaban
No Pernyataan
SS S RR TS STS
1 Sistem ini mudah digunakan. 4 24 4 0 0
Tampilan Sistem Informasi
2 3 23 6 0 0
mudah dipahami
Informasi nilai yang diberikan
3 4 23 5 0 0
cukup jelas
4 Sistem ini sangat bermanfaat 19 12 0 1 0
Saya puas dengan kemudahan
5 menerima informasi dari sistem 5 24 3 0 0
ini.
Sangat mudah memahami
6 6 20 6 0 0
informasi yang diberikan.
Kapanpun saya sangat mudah
mendapatkan informasi nilai
7 11 18 3 0 0
mahasiswa bidikmisi dengan
adanya sistem informasi ini
Sistem Informasi ini membuat
saya lebih efektif dalam
8 memperoleh informasi 12 18 2 0 0
perkembangan nilai mahasiswa
bidikmisi.
Sangat mudah mencari
9 8 20 4 0 0
informasi nilai mahasiswa
93

bidikmisi di sistem informasi


ini.
Sistem informasi ini
10 memberikan dampak besar bagi 10 18 4 0 0
mahasiswa bidikmisi
Sangat mudah mempelajari
11 5 18 9 0 0
penggunaan sistem ini
Sistem informasi ini memiliki
12 fungsi dan kemampuan sesuai 5 16 11 0 0
harapan saya
Saya menyukai desain sistem
13 8 19 5 0 0
informasi ini
Tata letak informasi yang
14 ditampilkan di layar Sistem 7 19 6 0 0
Informasi jelas.
Secara keseluruhan saya merasa
15 5 20 7 0 0
puas dengan sistem ini

TOTAL 112 292 75 1 0

Dari data pengujian aspek usability di atas, dapat dilakukan

perhitungan seperti pada Tabel 4.4 Analisis Data Pengujian Aspek Usability.

Tabel 4. 4
Analisis Data Pengujian Aspek Usability

Pertanyaan No. Skor Total Skor Maksimal Persentase (%)


1 128 160 80
2 125 160 78,125
3 127 160 79,375
4 145 160 90,625
5 130 160 81,25
6 128 160 80
7 136 160 85
8 138 160 86,25
9 132 160 82,5
10 134 160 83,75
11 124 160 77,5
12 122 160 76,25
94

13 131 160 81,875


14 129 160 80,625
15 126 160 78,75
TOTAL 1955 2400 81,458

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Persentase Usability = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
1955
Persentase usability = x 100%
2400

Persentase usability = 81,45%

Berdasarkan analisis perhitungan akhir diperoleh persentase 81,45 %

dalam pengujian usability. Skor tersebut menunjukkan bahwa kualitas

perangkat lunak dari aspek usability telah sesuai dan jika diimplementasikan

dengan skala Likert termasuk dalam katergori sangat baik.

c. Hasil Pengujian Aspek Portability

Pengujian aspek Portability dilakukan dengan mencoba menjalankan

sistem monitoring nilai di berbagai lingkungan melalui browser berbasis

desktop ataupun mobile. Uji coba di lingkungan berbasis desktop antara lain

menggunakan browser UC Browser, Mozilla Firefox, Opera Mini, Goggle

Chrome dan Internet Explorer. Sedangkan untuk lingkungan berbasis

mobile antara lain menggunakan browser opera mobile, browser pada

Android Oppo F1 Plus. Pengujian ini dilakukan secara langsung dan juga

secara simulasi menggunakan web. Data hasil pengujian aspek Portability

tercantum pada Tabel 4.5 Data hasil Pengujian Aspek Portability.


95

Tabel 4. 5
Data Hasil Pengujian Aspek Portability

No Browser Tampilan Ket

UC
1. Berhasil
Browser

Mozilla
2. Berhasil
Firefox

Opera
3. Berhasil
Mini

Google
4. Berhasil
Chrome
96

Internet
5. Berhasil
Explorer

Chrome
6. Berhasil
Mobile

Android
7. Berhasil
Browser

Dari data pengujian pada berbagai lingkungan yang ada pada tabel di

atas, diperoleh analisis Tabel 4.6 Analisis Data Pengujian Portability.


97

Tabel 4. 6
Analisis Data Pengujian Portability

Aspek Yang Dinilai Hasil Yang Diperoleh


Sistem dapat berjalan di Sistem dapat berjalan di browser UC
browser berbasis desktop Browser, Mozilla Firefox, Opera Mini,
Chrome Desktop dan Internet Explorer
Sistem dapat berjalan di Sistem dapat berjalan di browser Chrome
browser berbasis mobile Mobile dan Android Browser

Dari data dan analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa Sistem

Informasi Monitoring Nilai Bidikmisi ini telah memenuhi uji aspek

portability.

d. Hasil Pengujian Aspek Maintainability

Pengujian aspek maintainability dilakukan secara operasional dengan

hasil gambar berikut ini.

Gambar 4. 16
Tampilan Peringatan Konfirmasi Penghapusan

Gambar 4.16 menunjukkan munculnya sebuah tampilan peringatan

sesaat sebuah nilai atau data lainnya akan dihapus. Hal ini menunjukkan
98

bahwa segala aksi yang mengakibatkan penghapusan suatu data dari sistem

akan melalui tahap peringatan sebelum aksi tersebut sepenuhnya dilakukan.

Gambar 4. 17
Tampilan Peringatan Konfirmasi Keluar dari Sistem

Gambar 4.17 menunjukkan munculnya sebuah tampilan peringatan

sesaat ketika pengguna melakukan pilihan untuk keluar dari sistem.

Gambar 4. 18
Tampilan Peringatan Penyimpanan Data

Gambar 4.18 menunjukkan munculnya sebuah tampilan peringatan

sesaat setelah data disimpan, baik melalui fungsi tambah baru maupun

fungsi pengeditan data. Tampilan meyakinkan pengguna bahwa data yang

telah dimasukkan telah tersimpan di database.


99

Analisis untuk pengujian aspek maintainability sesuai instrumen

pengujian Land terdapat pada Tabel 4.7 Analisis data pengujian

maintainability.

Tabel 4. 7
Analisis Data Pengujian Maintainability

Aspek Penilaian Hasil


Instrumentation Terdapat peringatan Ketika ada kesalahan yang
dari sistem jika dilakukan pengguna, sistem
terjadi kesalahan mengeluarkan peringatan utnuk
beserta identifikasi mengidentifikasi kesalahan.
kesalahan. Contoh, ketika operator
memasukkan nilai mahasiswa
tanpa melakukan pemilihan
akun mahasiswa dan langsung
menekan tombol simpan, sesaat
setelah itu peringatan akan
muncul untuk mengingatkan
operator bahwa tidak terdapat
akun mahasiswa yang dipilih
untuk menyimpan nilai.
consistency Penggunaan satu Model rancangan sistem telah
model rancangan mempunyai satu bentuk yang
pada seluruh sama. Hal ini dapat dilihat pada
rancangan sistem bagian implementasi sistem,
yaitu tampilan halaman sistem
dari satu halaman ke halaman
lainnya memiliki kemiripan,
bentuk yang serupa, dan
konsistensi.
Simplicity Kemudahan dalam Hasil pengujian menunjukkan
pengelolaan, bahwa sistem mudah untuk
perbaikan dan diperbaiki dan dikembangkan,
pengembangan karena dibuat menggunakan
sistem framework PHP berbasis
boostrap. Jika ingin menambah
fungsi, pengembang hanya perlu
membuat controller baru tanpa
100

mengubah komponen sistem


yang lain. Ketika ditemukan
error pada fungsi sistem,
kesalahan dapat ditelusuri hanya
pada bagian komponen
modul/controller yang
bermasalah. Contohnya jika
fungsi penyimpanan data
mahasiswa tidak dapat berfungsi
dengan baik, pengembang hanya
perlu mencari kesalahan pada
komponen modul penyimpanan
data mahasiswa itu saja.

Dari hasil uji operasional aspek maintainability seperti pada tabel 4.7

Analisis Data Pengujian Maintainability, hasil pengujian aspek tersebut

dapat dikatakan memenuhi standar.

B. Pembahasan

Sistem informasi monitoring nilai mahasiswa bidikmisi dalam penelitian ini

berupa sistem yang dirancang untuk memberi kemudahan kepada pihak fakultas

dan seluruh bagian yang membutuhkan dalam memantau perkembangan nilai dari

setiap mahasiswa bidikmisi yang terdaftar di fakultas teknik UNM, nilai yang

dipantau ialah nilai hasil belajar mahasiswa bidikmisi di setiap akhir semester atau

lebih dikenal dengan Indeks Prestasi Semester. Pembuatan sistem ini ditujukan

untuk mencegah adanya mahasiswa bidikmisi yang luput dari pengawasan akan

kewajiban untuk mempertahankan prestasi yang diharuskan baginya.


101

Sistem informasi ini dirancang dengan menggunakan framework desain

Bootstrap, bahasa PHP dan database MySQL. Sistem ini dikembangkan

menggunakan metode SDLC dengan model pendekatan prototyping.

Adapun tahap-tahap pengembangan model prototipe (prototyping) yaitu

pengumpulan kebutuhan dengan mencatat semua kebutuhan dan garis besar sistem

dimana ada tiga jenis user yang dapat mengakses sistem yaitu admin, operator, dan

dosen. Selanjutnya membangun prototyping, serta evaluasi prototyping,

perencanaan berupa kerangka sistem dituangkan dalam bentuk use case diagram,

data flow diagram, flowchart, dan entity relationship diagram. Ketiga, langkah ini

didiskusikan dengan pihak terkait seperti dosen, kepala prodi, dan dekan bidang

kemahasiswaan fakultas teknik. Setelah disetujui maka melangkah ke tahap

selanjutnya yaitu mengkodekan sistem, menguji dan mengevaluasi sistem.

Sistem informasi monitoring nilai mahasiswa bdikmisi mempunyai tiga jenis

user dengan kemampuan akses yang berbeda-beda. Admin merupakan pengguna

utama yang dapat mengolah seluruh data dalam sistem ini. Pada halaman admin

terdapat lima menu utama, yaitu halaman utama, menu input data pengguna, menu

input data mahasiswa, menu input data nilai, dan menu rekap nilai. Operator

merupakan pengguna yang memiliki kemampuan akses untuk meng-input nilai dari

mahssiwa bidikmisi, sedangkan user Dosen hanya memiliki kemampuan akses

untuk melihat nilai dan melakukan pencetakan rekapan nilai tanpa dapat mengubah

informasi yang diberikan.

Pengujian sistem informasi monitoring nilai mahasiswa bidikmisi ini

dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengujian menggunakan validasi ahli dan
102

tanggapan pengguna/user. Validasi ahli yaitu melalui tanggapan dan saran dalam

pengujian yang dilakukan oleh dua orang ahli sistem informasi. Kedua ahli tersebut

selanjutnya disebut sebagai validator dengan tugas untuk memberikan penilaian

terhadap sistem informasi yang terlah dibuat. Dari penilaian kedua validator, Sistem

Informasi Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi menunjukkan hasil yang baik dan

layak untuk diimplementasikan di Jurusan atapun Fakultas Teknik Universitas

Negeri Makassar. Selanjutnya, pengujian berdasarkan tanggapan beberapa

responden atau pengguna terhadap Sistem monitoring nilai mahasiswa bidikmisi

yang telah dibuat, menunjukkan hasil yang baik dan layak untuk diimplementasikan.

Berdasarkan standar kebutuhan perangkat lunak ISO 9126, sistem monitoring

nilai mahasiswa bidikmisi Fakultas Teknik UNM diuji coba kedalam empat aspek,

yaitu functionality, usability, portability, dan maintainability dengan rincian data,

pengujian aspek functionality dalam kategori dapat dipercaya dengan skor rata-rata

1, persentase tersebut diperoleh dari angket ahli sistem FT UNM yang berisi 27

point pertanyaan yang telah diajukan pada dua ahli sistem dengan hasil perolehan

fungsi dari keduanya adalah fungsi berhasil sebanyak 54 , dan fungsi tidak berhasil

sebanyak 0. Hasil pengujian aspek usability diperoleh dari angket user/pengguna,

dalam hal ini mahasiswa PTIK yang berisi 15 pernyataan. Pada pernyataan no. 1

diperoleh skor total 128 dengan persentase 80, Pada pernyataan no. 2 diperoleh skor

total 125 dengan persentase 78,12, Pada pernyataan no. 3 diperoleh skor total 127

dengan persentase 79,37, Pada pernyataan no. 4 diperoleh skor total 145 dengan

persentase 90,62, Pada pernyataan no. 5 diperoleh skor total 130 dengan persentase

81,25, Pada penyataan no. 6 diperoleh skor total 128 dengan persentase 80, Pada
103

pernyataan no. 7 diperoleh skor total 136 dengan persentase 85, Pada pernyataan

no. 8 diperoleh skor total 138 dengan persentase 86,25, Pada pernyataan no. 9

diperoleh skor total 132 dengan persentase 82,5, Pada pernyataan no. 10 diperoleh

skor total 134 dengan persentase 83,75, Pada pernyataan no. 11 diperoleh skor total

124 dengan persentase 77,5, Pada pernyataan no. 12 diperoleh skor total 122 dengan

persentase 76,25, Pada pernyataan no. 13 diperoleh skor total 131 dengan

persentase 81,87, Pada pernyataan no. 14 diperoleh skor total 129 dengan

persentase 80,62, Pada pernyataan no. 15 diperoleh skor total 126 dengan

persentase 78,75, jadi hasil total skor yang diperoleh yaitu 1955 dengan persentase

81,45. Selanjutnya, aspek portability diuji dengan menjalankan sistem diberbagai

lingkup web browser desktop dan web mobile dengan hasil adalah setiap pengujian

yang dilakukan berhasil tanpa terkendala, demikian pula hasil pengujian aspek

maintainability dapat dikatakan memenuhi instrument pengujian Land yaitu

Intrumentation yang berarti terdapat peringatan dari sistem jika terjadi kesalahan

beserta identifikasinya, consistency yang berarti sistem mengguunakan satu model

rancangan pada seluruh sistem, dan simplicity yaitu sistem memiliki kemudahan

dalam pengelolaan, perbaikan dan pengembangan melalui keterangan-keterangan

bagian sistem yang tertera pada baris kode sistem.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Sistem Informasi

Monitoring Nilai Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik Universitas Negeri

Makassar dan mengacu pada prosedur penelitian dan tujuan penelitian, maka

dari penelitian ini disimpulkan bahwa:

1. Peneliti berhasil menghasilkan rancang sistem yang dapat menjadi salah

satu alternatif dalam memantau perkembangan nilai dari mahasiswa

bidikmisi secara cepat dan tepat melalui jenis penelitian riset dan

pengembangan perangkat lunak (Software Research & Development

(R&D)) dengan metode penelitian wawancara, observasi dan pembagian

angket kuesioner, serta System Development Life Cycle (SDLC) sebagai

metode pengembangan sistem dengan model pendekatan prototype dan

pengujian kelayakan perangkat lunak yang berdasar pada Standar ISO

9126 dengan menggunakan empat karakteristik, yakni functionality,

usability, portability dan maintainability

2. Tanggapan pengguna yang diperoleh dari pengujian ahli menunjukkan

bahwa sistem informasi monitoring nilai mahasiswa bidikmisi layak

digunakan dengan revisi sesuai saran atau komentar yang diberikan para

ahli, dengan interpretasi sangat baik dan perolehan rata-rata skor

pengujian aspek functionality 1. Demikian pula tanggapan pengguna

104
105

yang berdasar pada hasil uji coba pihak user sebagai reponden, dengan

interpretasi sangat baik melalui pengujian aspek functionality dengan

perolehan persentase 81,45.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka beberapa saran dapat

diberikan antara lain:

1. Bagi peneliti lain atau pengembang, pengkajian mendalam sangat

diharapkan demi mengembangkan sistem informasi monitoring nilai

sehingga dapat terhubung langsung dengan Sistem Informasi Akademik

(SIA) UNM, sehingga data yang diperoleh saat pemantauan adalah data

yang realtime dari KHS masing-masing mahasiswa. Penambahan fitur

yang mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat lebih

mengefisiensikan kinerja dalam pemantauan, penggunaan tampilan yang

lebih menarik dan interaktif, terhubung pada seluruh situs yang berkaitan

dengan bidikmisi UNM, serta dapat digunakan secara menyeluruh di

setiap Fakultas Universitas Negeri Makassar.

2. Bagi pengguna, Staff tata usaha bagian kemahasiswaan maupun operator

jurusan dan prodi, dikarenakan pentingnya sistem ini demi pemantauan

mahasiswa berstatus bidikmisi dan tepat sasarannya pemberian beasiswa

terhadap mahasiswa, maka sangat diharapkan untuk teliti dalam

pengidentifikasian KHS yang dikumpul oleh mahasiswa. Mengingat

sistem belum terinterkoneksi secara langsung dengan SIA UNM, maka


106

pemindaian kembali barcode pada KHS sebelum peng-input-an

sangatlah diperlukan, demi mencegah terjadinya manipulasi nilai melalui

pengeditan lembar KHS sistem oleh mahasiswa.

3. Bagi para pengurus maupun Koordinator IKBIM FT UNM, pentingnya

sistem ini tak luput dari peran besar para pengurus untuk menghimpun

seluruh mahasiswa bidikmisi Fakultas Teknik guna aktif dalam

melakukan penyetoran KHS kepada masing-masing Operator di Jurusan

maupun Program Studi, sehingga pemantauan yang dilakukan dapat tepat

sasaran sesuai dengan tujuan peruntukan bidikmisi bagi mahasiswa

terpilih.

4. Bagi seluruh pihak terkait Fakultas Teknik UNM, keberadaan sistem ini

tak luput dari kekurangan dan kelemahan, maka dukungan sangatlah

dibutuhkan demi kebergunaan dan pengembangan sistem ini kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Dikti, “Pedoman Bidikmisi 2017.” [Online]. Available: bidikmisi.belmawa.


ristekdikti.go.id/petunjuk/pedoman. [Accessed: 05-Apr-2017].
[2] D. Ekonomi, “Pengaruh ekonomi terhadap pendidikan.” [Online]. Available:
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/pengaruh-ekonomi-terhadap-
pendidikan. [Accessed: 05-Apr-2017].
[3] Dikti, “Petunjuk Bidikmisi.” [Online]. Available:
http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/petunjuk /view?q=apa-kah-
bidikmisi-gratis-&id=1. [Accessed: 05-Apr-2017].
[4] T. Sutabri, Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.
[5] Supriyanti, Akuntansi Keuangan Bisnis. Bandung: LABKAT PRESS
UNIKOM, 2012.
[6] Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
[7] A.-B. Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013.
[8] J. Hutahean, Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, 2014.
[9] Mamat, “Apa saja tahap-tahap pengolahan data pada siklus informasi,”
Artikel Bebas, 2015. [Online]. Available:
http://artikel2bebas.blogspot.co.id/2015/02/apa-saja-tahp-tahap-
pengolahan-data.html. [Accessed: 21-Apr-2017].
[10] D. IT, “Faktor yang menentukan Kualitas Suatu Informasi,” 2015. [Online].
Available: http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/pengertian-sistem-
informasi-menurut-para-ahli.
[11] A. Susanto, Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan
Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya, 2004.
[12] W. F. and S. Ø, “EurAsia Conference,” in Understanding eParticipation
Services in Indonesian Local Goverment. In: Linawati, Mahendrea M.S.,
Neuhold E.J., Tjoa A.M., You, I., eds): Information and Communication
Technology, 2014.
[13] J. Sarzinger and Burd, System Analisys And Design with the Unified Process.
USA: Course Technology, Cengange Learning, 2010.
[14] J. A. O’Brien and G. M. Marakas, Management Information System, 10th
Editi. Boston: Mcgraw-Hill Irwin, 2011.
[15] J. L. Whitten, L. D. Bentley, and G. Randolph, System analysis and design
for the global enterprise, Sixth. Boston: Mcgraw-Hill Irwin, 2009.
[16] J. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
[17] R. Pahlevy and Tesar, “Rancang Bangun Sistem pendukung Keputusan

107
108

Menentukan penerima Beasiswa dengan Menggunakan metode Simple


Additive Weighting (SAW),” Universitas Pembangunan Nasional “Veteran,”
2010.
[18] UNIKOM, “Simbol-simbol data flow diagram.” [Online]. Available:
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-eliambarra-
22996-4-daftars-l.pdf.
[19] G. C. Everest, Database Management: Objective. Boston: Mcgraw-Hill
College, 2010.
[20] I. Muiz, “Basis Data,” 2007. .
[21] A. Saputra, Membangun Aplikasi Bioskop dan Sms untuk Panduan Skripsi.
Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2013.
[22] IPDN.ac.id, “Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang
Monitoring,” 2011. [Online]. Available:
http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-
perencanaan/monitoringdanevaluasi.
[23] W. N. Dunn, Public Policy Analysis: An Introduction, Second. New Jersey:
Pearson Education, 2003.
[24] Wikibooks, “Pengertian PHP.” [Online]. Available:
https://id.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_PHP/Pendahuluan/Pengertian_
PHP.
[25] R. E. Al-qutaish, “Quality Models in Software Engineering Literature : An
Analytical and Comparative Study,” vol. 6, no. 3, pp. 166–175, 2010.
[26] A. M. J. Hass, Guide to Advanced Software Testing. Boston: Artech House,
2008.
[27] R. Land, “Measurements of Software Maintainability,” pp. 1–5, 2002.
[28] N. Kumar, A. S. Zadgoankar, and A. Shukla, “Evolving a New Software
Development Life Cycle Model SDLC-2013 with Client Satisfaction,” vol.
3, no. 1, pp. 216–221, 2013.
[29] S. Silaen and Widiyono, Metodologi Penelitian Sosial untuk Penulisan
Skripsi dan Tesis. Jakarta: IN MEDIA, 2013.
[30] J. Sauro and J. R. Lewis, Quantifying The User Experience: Practical
Statistics for User Research. San Francisco: Morgan Kaufmann Publishers,
2010.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

109
110

LAMPIRAN 1
ANGKET FUNCTIONALITY
111
112
113
114
115
116
LAMPIRAN 2
ANGKET USABILITY

117
118
119
LAMPIRAN 3
HASIL PENGUJIAN PORTABILITY

120
Gambar 1. Halaman Utama dan Login

Gambar 2. Tampilan Menu Input Data Pengguna


Gambar 3. Tampilan Input Data Mahasiswa

Gambar 4. Tampilan Input Data Nilai


Gambar 5. Tampilan Menu Lihat Nilai Akun Dosen

Gambar 6. Rekap Nilai Mahasiswa Bidikmisi


LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI
Gambar 1. Memberi penjelasan tentang sistem pada responden

Bambar 2. Para responden mulai mengisi angket yang diberikan


126

Gambar 3. Mendemonstrasikan Sistem pada validator

Gambar 4. Pengisian angket kuesioner oleh pihak operator jurusan


RIWAYAT HIDUP

DINI DWIANJANI, lahir di Makassar, pada 11 Desember


1993 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan
Dodi Purwanto Ekowidi dan Musdalifa Assagaf. Pada tahun
2000 mulai menapaki langkah ke jenjang pendidikan formal
di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Palu dan berlanjut hingga
tamat pada tahun 2006 di SD Impres Minasa Upa Makassar.
Kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Makassar dan tamat pada tahun 2009.
Pada tahun yang sama, melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Mengah
Kejuruan di SMK Negeri 5 Makassar dan tamat pada tahun 2013. Di tahun 2013
peneliti melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Strata Satu Pendidikan Teknik
Informatika dan Komputer Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar.
LAMPIRAN
PERSURATAN

Anda mungkin juga menyukai