“FILSAFAT TIMUR“
Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
pengantar filsafat
Dosen Pengampuh :
Ahmad Yudianto, S.pd, M, pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
WAHIDATUL ZHAFIRAH
HASNENI
MAKBUL AFANDI
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan kata terima kasih kepada Bapak Ahmad Yudianto
S.Pd.,M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1. Filsafat Cina..............................................................................................................2
2.2. Filsafat India..............................................................................................................3
2.3. Pengertian Wawasan Nusantara................................................................................5
2.4. Filsafat Indonesia......................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
3.1. Kesimpulan................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemikiran Timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional,tidak sistematis, dan
tidak kritis.ini yang menyebabkan pemikiran timur dianggap bukan filsafat. Sifat-sifat
pengetahuan yang secara konvensional dipandang harus ada dalam filsafat, sering kali dinilai
sebagai agama ketimbang filsafat. Memang banyak dari para penganutnya yang
memperlakukan pemikiran timur sebagai agama, sehingga cukup bukti bahwa apa yang
sering disebut sebagai filsafat timur adalah kepercayaan religius atau agama.
Jika pemikiran timur dianggap sebagai agama, maka pemikiran itu tidak dapat disebut
filsafat, mengingat keduanya memiliki sifat-sifat yang bertolak belakang. Meskipun sama-
mengajarkan kepatuhan, filsafat mengandalkan kemampuan berpikir kritis yang sering tampil
Meskipun cukup banyak pihak mengakui pemikiran Timur sebagai fisafat yang penting, tetap
mempertanyakan apakah pemikiran Timur dapat disebut sebagai filsafat atau hanya
kepercayaan religius, masih terus berlangsung hingga akhir abad 20, dan tampaknya akan
terus berlanjut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Filsafat Cina
1. Dasar-dasar Filsafat Cina
Cina memiliki tradisi filsafat yang tua dan independen. Lingkungan budaya Cina yang
Pada awalnya, materi-materi yang kini dikaji sebagai filsafat Cina merupakan ajaran-
ajaran yang diyakini sebagai penuntun hidup individu dan masyarakat. Peran ajaran –ajaran
itu dapat disetarakan dengan agama. Ajaran-ajaran Conficus, misalnya, pada awal nya
ini diterima sebagai suatu kepercayaan, suatu yang dapat diterima sebagai kebenaran.
ajaran-ajaran itu menjadikannya semacam ‘lahan’ pemikiran yang subur bagi pemikiran
pemikiran filosof. Menjelmalah ajaran-ajaran itu menjadi filsafat, meskipun banyak ahli
Idealis alam
2
3. Confucianisme
Konfucianisme dikembangkan pertama kali oleh confucius. Sebutan confucius ini adalah
sebutan yang dilatinkan. Dalam lafal cina dikenal sebagai K’ung Tzu atau Empu K’ung.
Nama keluarganya adalah K’ung dan nama pribadinya adalah Ch’iu. Ia lahir pada tahun 551
SM, di negara LU. Di negara ini terletak di bagian Selatan dan sekarang dikenal sebagai
begitu banyak kejahatan ,serta banyak orang hidup tanpa aturan yang jelas. Kondisi sosial
Cina pada masa itu menampilkan ketidakteraturan, degrasi moral, dan anarki intelektual.
masalah –masalah sosial yang dihadapi negaranya. Perbaikan dan reformasi kondisi
India merupakan suatu wilayah yang memiliki pemikiran-pemikiran yang berpengaruh bagi
dunia. Di antara pemikiran india, hindu termasuk salah satu ajaran yang terbesar. Kata hindu
sendiri berkaitan dengan kata hindustan, nama lain bagi taah india. Berbeda dengan tujuan
pemikiran para filsuf yunani, para filsuf hindu berpikir untuk mencari jalan lepas dari ikatan
duniawi dan masuk kedalam kebebasan yang baginya merupakan kesempurnaan. Orang
hindupun mencari kebenaran tetapi tidak semata demi kebenaran. Kebenaran yang dicari
digunakan untuk membebaskan diri dari dunia.”filsafat hindu menyelidiki alam, dicari
3
Hindu berasal dari india, tepatnya dibagian utara anak benua india. Permulaan munculnya
sekitar tahun 2 SM. Pada masa itu berlangsung perpaduan kebudayaan bangsa aria yang
berbahasa indo-eropa dengan kebudayaan penduduk asli yang diperkirakan dalam bahasa
induk bahasa bahasa dravida. Hasil perpadun dua budaya ini adalah tradisi lisan yag disebut
veda(dalam bahasa indonesia biasa dibaca weda). Awal filsafat hindu tidak lepas dari agama
hindu, atau lebih luas lagi hinduwisma. Hinduwisma adalah sebuah nama yang menaungi
Tradisi pemikiran hindu terasa atau tidak terasa berkembang dinegara-negara lain, termasuk
indonesia. Hindu selain sebagai agama, merupakan satu pola pemikiran dan juga menjadi
Para filsuf hindu dalam perenunganya tentang manusia,alam, dan dewa-dewi menemukan
Pemikiran tentang siapa yang berkuasa lalu dikaitkan dengan rita yang merupakan aturan dan
hukum yang mengatur segala sesuatunya. Menurut mere bh bhka, dalam alam semesta ada
satu kekuasaan yang mengatur segala-galanya. Kekuasaan ini boleh dianggap sebagai pusat
alam semesta. Jika sekiranya pusat alam semesta itu harus diberi nama, maka nama yang
Menurut filsafat hindu, manusia adalah bagian dari alam yang tak terpisahkan. manusia,
seperti juga mahluk lainnya, berpartisipasi dalam karakter alam sebab segala sesuatu
mengomunikasikan realitas yang maha kuasa, oleh karena itu pemahaman tentang manusia
tak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang yang maha kuasa. Dalam manusia terdapat
kekuasaan alam.
4
c. Pengertian dosa dan bagaimana menghindarinnya
Dalam pemahaman hindu, manusia tidak dapat melakukan pelanggaran terhadap aturan
brahman(yang maha kuasa) karena kekuasaan brahman mengaturnya. Yang mungkin terjadi
adalah kekeliruan indra, karena manusia belum mampu menembus empat lapisan yang
Pengertian dosa atau kejahatan dalam brahmanisme adalah keterkurungan dalam yang maya
atau semu atau dalam kekeliruan indra(avidya). Kekeliruan itulah yang membuatnya melihat
ada keberagaman. Baik manusia atau bukan manusia disebut ahangkara(prinsip keakuan).
berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan
indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan
berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa
artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia
dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
5
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang
dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa. Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan
bernegara.
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Filsafat Indonesia adalah filsafat yang diproduksi
oleh semua orang yang menetap di wilayah yang dinamakan Indonesia. Filsafat Indonesia
diungkap dalam berbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia atau sekitar
587 bahasa dan bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran yang menerima
pengaruh Timur dan Barat. Para pengkaji Filsafat Indonesia mendefinisikan kata ‘Filsafat
Indonesia’ secara berbeda.Hal tersebut menyebabkan perbedaan dalam lingkup kajian Filsafat
Indonesia. M. Nasroen tidak pernah menjelaskan definisi kata tersebut. Ia hanya menyatakan
bahwa Filsafat Indonesia adalah konsep dan praktik asli dari Pancasila, hukum adat, gotong-
meliputi manifestasi kehidupan dari suatu masyarakat.Filsafat, sains, teologi, agama, seni,
dan teknologi merupakan wujud kehidupan suatu masyarakat dan tercakup dalam makna
(Alisjahbana 1977: 6-7).Cakupan Filsafat Indonesia terbatas pada pandangan asli dari
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemikiran-pemikiran filsafat juga berkembang di dunia bagian timur (filsafat India, Filsafat
Cina , filsafat Indonesia).Filsafat di dunia bagian barat dan dunia bagian timur memiliki
karakteristik tersendiri yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan keduanya.Hal tersebut
dapat terlihat dalam pandangan hidup barat dan timur yang berbeda.Misalnya, pandangan
hidup Yunani lebih berdasarkan paham individualisme dan paham materialisme yang
Filsafat telah berkembang dan berubah fungsi dari induk ilmu pengetahuan menjadi semacam
pendekatan dan perekat berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat dan
terpisah satu dengan lainnya (interdisciplinary approach), dan lebih kental lagi bahwa filsafat
sebagai alat analisis dalam memecahkan permasalahan filosofis dari dunia ilmu pengetahuan
Dapat kita ambil kesimpulan yaitu adanya tokoh – tokoh yang membuat filsafat itu menjadi
ada dan berkembang hingga saat ini bahkan di jadikan sebagai mata pelajaran.
7
DAFTAR PUSTAKA
Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003)
Franz Magnis,suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991)