Ukuran :
Satuan ukuran bakteri ialah micrometer, yang setara dengan 1/1000 mm. bakteri
yang paling umum di pelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar berukuran kirakira
0.5-1.0 x 2.5-5.0 mikrometer. Sebagai contoh bakteri stafilokokus dan streptokokus
yang berbentuk bola mempunyai diameter yang berkisardari 0.75-1.25 mikrometer.
Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid dan disentri mempunyai
lebar 0.5-1 mikrometer dan panjang 2-3 mikrometer. Sekelompok bakteri mikroplasma
ukurannya khas amat kecil ukurannya berkisar 0.1-o.3 mikrometer.
Bentuk :
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau spiral.
Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies.
Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus. Sel bakteri
yang berbentuk silindris atau batang di namakan basilus. Bakteri berbentuk spiral atau
bspirilum terutama di jumpai sebagai individu-individu sel yang tidak saling melekat.
Penataan :
Struktur utama di luar dinding sel yang mungkin terlihat adalah flagella, pili
dan kapsul :
Flagellum
Pili
Selongsong
Beberapa spesies bakteri, terutama dari lingkungan air tawar dan marin, terbungkus di
dalam selongsong, atau tubul. Selongsong tersebut terdiri dari senyawa-senyawa logam tak
larut, seperti feri dan manganokside, yang mengendap di sekeliling sel sebagai produk kegiatan
metaboliknya. Senyawa-senyawa logam tak larut ini di bentuk oleh sel dari senyawa-senyawa
besi dan mangan terlarut yang ada di lingkungan tersebut.
Dinding sel
Di bawah substansi ekstraselular seperti kapsul atau lender dan di luar membrane
sitoplasma, terletak dinding sel, yaitu struktur amat kaku yang memberikan bentuk pada sel.
Dinding sel bakteri penting artinya bagi pertumbuhan dan pembelahan. Tebal dinding sel
kebanyakan bakteri berkisar 10 sampai 35 mikrometer.
Isolasi fragmen – fragmen dinding sel
Telah dikembangkan beberapa teknik laboratoris yang digunakan oleh para peneliti
untuk mengisolasi atau memisahkan kepingan – kepingan dinding sel dari bahan seluler
lainnya. Komposisi dinding sel sangat penting dalam membedakan bakteri dari protista lainnya,
dan juga dalam membedakan satu kelompok bakteri dari kelompok bakteri lainnya.
Dinding sel yang utuh juga mengandung komponen- komponen kimiawi lain seperti asam
tekoat, protein, polisakarida, lipoprotein, dan lipopolisakarida, yang terikat pada peptidoglikan.
Peptidoglikan bersama dua komponen lain dinding sel, yaitu asam diaminopimelat dan asam
tekoat, hanya dijumpai pada prokariot.
Membran sitoplasma yaitu membran tipis yang terletak dibawah dinding sel. Membran
sitoplasma amatlah penting karena mengendalikan substansi kimiawi dalam larutan, masuk
kedalam dan keluar sel. Membran sitoplasma juga menyediakan peralatan biokimiawi untuk
memindahkan ion-ion mineral, gula, asam-asam amino, elektron, serta metabolit-metabolit lain
melintasi membran.
Mesosom
Membran sitoplasma, dengan cara melipat kearah dalam menghasilkan suatu struktur yang
disebut mesosom. Mesosom selalu sinambung dengan membran sitoplasma. Mesosom
berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.
1. Daerah sitoplasma.
Partikel-partikel RNA protein yang disebut ribosom,terkemas padat diseluruh daerah
sitoplasma. Ribosom merupakan biosintesis protein,dijumpai pada semua sel, baik
prokariot maupun eukariot.
2. Daerah Nukleus
Kaya akan DNA, bahan nukleus/ DNA didalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat
sel dan terikat pada sistem mesosom-membran sitoplasma. Bahan ini merupakan
seluruh alat genetik, atau genom bakteri dan terdiri dari kromosom tunggal dan bundar
tempat semua gen berpautan. Bahan nukleus bakteri itu disebut tubuh kromatin,
nukleoid, atau kromosom bakteri.
3. Bagian zat alir,
Mengandung nutrien terlarut dan bahan partikulat yang disebut tubuh inklusi.