Anda di halaman 1dari 11

Bicamoto: Studi Percampuran Umbi Ganyong dan

Limbah Kulit Kakao dalam Pembuatan Bioplastik

Disusun untuk mengikuti Lomba Essay Nasional


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia

Diusulkan Oleh:

1. Ahmad Kamil Ramadhani NIS.131235090080180003

MA UNGGULAN NURIS JEMBER


JEMBER
2021
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan produksi plastik yang cukup besar.
Plastik adalah polimer, rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Dilansir dari
Kompas.com, Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat
Statistik (BPS. 2019) menyebutkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai
64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang
dibuang ke laut. Selain itu permasalahan sampah di Indonesia pada tahun 2020
diperpuruk dengan keadaan pandemi Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com pada tahun 2020 menurut penelitian yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian Kependudukan LIPI menyebutkan bahwa faktor
yang mempengaruhi adanya lonjakan sampah plastik adalah faktor pembelian
barang, yang dimana pembelian barang dilakukan 1-5 kali dalam 1 bulan sebelum
adanya pandemi dan selama pandemi bisa mencapai 1-10 kali dalam 1 bulan.
Dengan banyaknya produksi sampah plastik di Indonesia di masa sebelum
pandemi dan pada masa pandemi. Hal ini dapat berdampak juga pada besarnya
pencemaran lingkungan di Indonesia karena sifat sampah plastik yang sulit diurai,
dari faktor tersebut permasalahan tentang sampah dapat menghambat dalam
pengimplementasian program SDGs (Suistainable Development Goals) 2030 pada
tujuan no 15 yaitu tentang ekosistem daratan dan tujuan no 16 yakni tetang
ekosistem lautan.
Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga
menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak
jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan
membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam
tanah maka akan mencemari tanah dan air tanah. Karena Plastik sendiri digunakan
sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Oleh karena itu pemakaian plastik
yang jumlahnya sangat besar tentunya akan berdampak signifikan terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat sulit
terdegradasi (non-biodegradable), dengan demikian diperlukan suatu alternatif
baru pengganti plastik yang ramah lingkungan seperti bioplastik.
Bioplastik merupakan plastik yang dibuat dari bahan-bahan alami yang
dapat diuraikan menggunakan mikroorganisme, sehingga lebih ramah lingkungan.
Bahan yang sering digunakan dalam sintesis bioplastik adalah pati (Yuana
dkk,2016). Dari banyaknya pernyataan diatas penulis memiliki sebuah inovasi
dengan membuat bioplastik yang diberi nama “BICAMOTO” (Bicamoto:
Bioplastik dari umbi ganyong dan kulit kakao). Ganyong memiliki kandungan
karbohidrat sebesar 93,30 % (Harmayani dkk., 2011). Sebagai polimer yang
termasuk polisakarida yang dapat digunakan dalam pembuatan bioplastik.
Kemudian penulis juga berinofatif mencampurkan ganyong dengan Limbah kulit
kakao sebagai peningkatan kualitas dari Bioplastik berabahan dasar pati. Limbah
kulit kakao mengandung kandungan selulosa tinggi yang terdapat pada Limbah
kulit kakao yaitu selulosa 21,80% (Wijaya, 2017) yang merupkan polimer yang
bisa digunakan sebagai bahan pembuat Bioplastik.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka tujuan akhir dari
penelitian ini yaitu adanya pemanfaatan pati ganyong yang memiliki
kandungan karbohidrat dan Limbah kulit kakao yang memiliki kandungan
selulosa tinggi. Nantinya akan diolah menjadi bioplastik yang memiliki nilai
guna sebagai pengganti plastik. Diharapkan dengan adanya inovasi ini, maka
masyarakat juga saling bekerja sama untuk mensukseskan adanya bioplastik
untuk mendukung gerakan bebas sampah untuk mengurangi adanya degradasi
lingkungan akibat sampah plastik.

Biodegradable plastic
Berdasarkan permasalahan diatas penulis memiliki sebuah inovasi
biodegradable plastic atau bioplastik dengan bahan dasar hasil pertanian dan
limbah pertanian yakni Umbi Ganyong (Canna edulis) dan Limbah Limbah kulit
kakao. Pemilihan kedua bahan tersebut dikarenakan kandungan pati dan selulosa
yang terdapat dalam bahan merupakan senyawa kimia polimer yang dapat
digunakan dalam pembuatan bioplastik. Produk yang dihasilkan penulis diberi
nama Bicamoto. Tujuan dikombinasikannya kandungan pati dari umbi Ganyong
dan Selulosa Limbah Limbah kulit kakao ialah agar memperbaiki kekurangan
sifat bioplastik berbahan dari pati umbi ganyong.
Dalam penelitian pembuatan bioplastik berbahan dasar Pati umbi ganyong
dengan limbah Limbah kulit kakao peneliti menggunakan alat dan bahan sebagai
berikut:

No. Bahan No. Alat


1. Pati Ganyong 1. Blender
2. Sari Limbah kulit kakao 2. Gelas Beker
3. Aquades 3. Saringan
4. Oven
5. Bunsen
6. Pisau
7. Trianggle
Tabel 1. Bahan dan alat
A. Cara Pembuatan
a. Persiapan Bahan dan Alat
b. Proses pembuatan pati ganyong
c. Proses ekstraksi sari Limbah kulit kakao
d. Perbandingan Bahan
Proses perbandingan bahan dilakukan dengan mencampurkan sari limbah
Limbah kulit kakao dengan tepung ganyong yang telah dilarutkan dengan
aquadest. Berikut merupakan perbandingan dari bahan pembuatan Bicamoto
No. Bahan Perbandingan Perbandingan Volume bahan
1. Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (10:0) 50:0 ml
kakao
2. Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (9:1) 45:5 ml
kakao
3. Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (8:2) 40:10 ml
kakao
4. Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (7:3) 35:15 ml
kakao
5 Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (6:4) 30:20 ml
kakao
6. Pati ganyong :Limbah Limbah kulit (5:5) 25:25 ml
kakao
Tabel 2. Perbandingan bahan
e. Proses Menstirer
f. Pengovenan Bahan
B. Pengujian Bioplastik Bicamoto
Pengujian pada produk Bicamoto dilakukan dengan karakterisasi fisika
berikut merupakan tahapa pengujiannya:
1. Uji Mekanik
Uji ini meliputi uji daya tarik, persen pemanjangan dan pengukuran
ketebalan. Hasilnya kemudian diperbandingan dengan plastik komersial. Berikut
merupakan hasil dari uji mekanik
Bioplastik Ketebalan (mm) Elastisitas%
(10:0) 0,0350 1,8050
Bioplastik Umbi
Ganyong dan Limbah (9:1) 0,0350 2,1011
Limbah kulit kakao (8:2) 0,0400 2,1600
(7:3) 0,0400 2,6200
(6:4) 0,0425 2,9242
(5:5) 0,0450 3,9000
Plastik Sintesis 0,140 3,7025
Tabel 3. Hasil Uji Mekanik
2. Uji Daya Serap Air
Untuk menghitung daya serap penulis melakukan pemotongan sample
Bicamoto sebesar 1 gram pada masing-masing perbandingan. Sampel ditimbang
sebagai berat awal kemudian dicelupkan ke dalam air selama 1 menit dan
dikeringkan menggunakan tisu untuk menghilangkan sisa air yang menempel pada
permukaan bioplastik. Sampel ditimbang kembali dan dilakukan perhitungan
pertambahan berat sampel sehingga didapatkan % daya serap airnya. Persamaan
% daya serap air sebagai berikut.
Bioplastik Perbandingan Massa Daya serap air
%
(10:0) 1 gram 20
(9:1) 1 gram 23
Bioplastik limbah (8:2) 1 gram 27,5
Limbah kulit kakao (7:3) 1 gram 28,2
dan umbi ganyong (6:4) 1 gram 28,7
(5:5) 1 gram 29,1
% 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 = Mt – Mo x100%

Mo
Keterangan:
Mt = berat sampel setelah perendaman
Mo= berat sampel awal

Pegujian daya serap air untuk perbandingan 10:0


% Daya serap air = 1,2 - 1 x100% = 0,2 x100% = 20%
1 1
Hasil uji kelarutan menunjukkan bahwa semakin tinggi komposisi
Selulosa, maka semakin rendah persentase kelarutan dari bioplastik karena sifat
selulosa yang tidak dapat larut dalam air. Siswanti (2008), menyatakan bahwa
peningkatan jumlah komponen yang bersifat hidrofilik diduga menyebabkan
peningkatan persentase kelarutan film. Karena selulosa adalah senyawa yang
hidrofobik (Blackwell et al. 1986) maka semakin besar komposisi selulosa, maka
semakin rendah tingkat kelarutan bioplastik limbah Limbah kulit kakao-ganyong.
Berdasarkan hasil uji kelarutan tersebut, dapat dilihat bahwa bioplastik terbaik
adalah yang memiliki perbandingan limbah Limbah kulit kakao-ganyong = 10:0.
Tingkat kelarutan bioplastik limbah Limbah kulit kakao-ganyong tersebut ternyata
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan bioplastik komersil. Hal ini
menunjukkan bahwa dari segi tingkat kelarutan, bioplastik komersil lebih baik
daripada bioplastik limbah Limbah kulit kakao-ganyong (10:0).
3. Uji Biodegradabilitas
Pengujian ini peneliti lakukan dengan cara memendam bioplastik didalam
tanah selama 3 hari, sebelum proses pemendaman peneliti terlebih dahulu
menimbang berat awal bioplastik seberat 5gr dan didapatkan hasil sebagai berikut.
Bioplastik Perbandingan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
(10:0) 4,58 4,12 3,77
(9:1) 4,58 4,13 3,79
Bioplastik Umbi (8:2) 4,65 4,22 3,85
Ganyong dan (7:3) 4,64 4,25 3,88
limmbah Limbah (6:4) 4,66 4,27 3,97
kulit kakao (5:5) 4,70 4,30 4,04
Tabel 5. Uji Biodegradabilitas pada Bicamoto
Dari tabel diatas bias dilihat bahwa penurunan massa setiap bioplastik
dipengaruhi oleh lamanya pemendaman di dalam tanah dan peneliti bisa
simpulakan bahwa Bicamoto merupakan salah satu Inovasi yang bisa digunakan
dalam mencegah degradasi lingkungan yang disebabakan oleh sampah plastik.

4. Uji Daya Tahan Panas


Pada pengujian ketahanan panas ini dilakukan dengan cara meletakkan
bioplastik dengan perbandingan yang telah ada pada permukaan piringan besi
yang telah dipanaskan dengan suhu 950C. Setelah dipanaskan kemudian peneliti
melakukan pengukuran waktu pada masing-masing perbandingan. Tujuan adanya
pengukuran waktu tersebut agar mengetahui waktu terlama pada masing-masing
perbadingan. berikut merupakan hasil dari Uji Daya tahan panas produk
Bicamoto:
No Perbandingan Ketebalan Waktu Suhu Keterangan
(mm)
1 (10:0) 0,0350 24 detik 90oC Sampel
meleleh
2 (9:1) 0,0350 24 detik 90oC Sampel
meleleh
3 (8:2) 0,0400 26 detik 90oC Sampel
meleleh
4 (7:3) 0,0400 26 detik 90oC Sampel
meleleh
5 (6:4) 0,0425 25 detik 90oC Sampel
meleleh
6 (5:5) 0,0450 28 detik 90oC Sampel
meleleh
Tabel 6. Hasil Uji Ketahanan Panas
Langkah Strategis Implementasi dan Pengembangan Bioplastik

Input Proses

Bahan didapatkan dari petani permbersihan bahan, pembuatan pati


umbi ganyong dan kulit ganyong, perbandinagan bahan, sterier,
kakao di daerah desa penegeringan, dan pengujian
antirogo

Outcome Output

penggantian plastik sintesis melakukan advokasi kepada Dinas


komersial dengan produk Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian
Bicamoto untuk pengembangan Bicamoto
Kesimpulan
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah berupa produk
bioplastik yang terbuat dari pati ganyong dan sari Limbah kulit kakao memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan plastik komersil biasa. Uji
biodegerdabilitas menunjukkan bahwa bioplastik dengan perbandingan 7:3
memiliki keunggulan dibandingkan perbandingan lainnya, yakni dapat
terdegradasi dengan pengurangan massa sebesar 0,76 g setelah hari ke 3. Dengan
adanya inovasi ini maka peneliti berharap ikut dan mampu dalam berkontribusi
untuk mensukseskan adanya SDGs goals ke 15 dalam menjaga ekosistem darat.

Daftar Pustaka

Aripin S., Bungaran S dan Elvi K. 2017. Studi Pembuatan Bahan Alternatif
Plastik Biodegradable Dari Pati Ubi Jalar Dengan Plasticizer Gliserol
Dengan Metode Melt Intercalation. Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06
(79-84)

Hasanah F dan Hasrini R.F. 2018. Pemanfaatan Ganyong (Canna edulis KERR)
sebagai Bahan Baku Sohun dan Analisis Kualitasnya. Journal of Agro-
based Industry Vol.35. No.2. 99-105

Kompas. 2020. Studi: Jumlah Sampah Plastik Meningkat Sepanjang WFH dan
PSBB. https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/28/170200123/studi--
jumlah-sampah-plastik-meningkat-sepanjang-wfh-dan-psbb
(diakses 26 September 2020)

Suhartini. T dan Hadiatmi. 2010. Keragaman Karakter Morfologi Tanaman


Ganyong. Buletin Plasma Nutfah Vol.16 No.2

Saputro A.N.C dan Arruum L.O. 2017. Sintesis Dan Karakterisasi Bioplastik Dari
Kitosan-Pati Ganyong (Canna Edulis). JKPK (JURNAL KIMIA DAN
PENDIDIKAN KIMIA). Vol 2, No 1

Siswanti, 2008, Karakterisasi Edible Film Dari Tepung Komposit Glukomanan


Umbi Iles-Iles (Amorphopallus Muelleri Blume) dan Tepung Maizena,
Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wijaya M dan Wiharto M. 2017. Karakterisasi Kulit Buah Kakao Untuk Karbon
Aktif Dan Bahan Kimia Yang Ramah Lingkungan. Jkpk (Jurnal Kimia
Dan Pendidikan Kimia). Vol 2. No 1
BIODATA PENULIS

Nama Siswa : Ahmad Kamil Ramadhani


Kelas : XI IPA 1
Asal Sekolah : MA Unggulan Nuris Jember
Tempat/ Tanggal Lahir : Jember, 10 November 2003
Alamat Tempat Tinggal : Pecoro, Rambipuji Jember
Email : ahmadkamil.ramadhani09@gmail.com
No HP (WA) : 085607769120
LAMPIRAN

Gambar 1. Bahan utama (Umbi Ganyong)

Gambar 3. Limbah Batang Pisang Gambar 4. Pengahalusan Bahan


Gambar 5. Proses Sterier bahan

Gambar 6. Biodegradable Plastik

Anda mungkin juga menyukai