Anda di halaman 1dari 12

78

Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik


Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Effect of Addition of Chitosan and CaCO3 Filler on Bioplastic Characteristics of


Gadung-Yam (Dioscorea hispida Dennst)

1)
Nur Indah Sari, 2)Muhammad Syahrir, 3)Diana Eka Pratiwi
1,2,3)
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata
Email: musdalifahakbar99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kitosan dan
CaCO3 terhadap karakteristik bioplastik dan untuk mengetahui konsentrasi filler kitosan dan
CaCO3 yang optimum dalam sintesis bioplastik dari umbi gadung dengan tahapan ekstraksi
pati, sintesis bioplastik dengan penambahan filler kitosan dan CaCO3, dan karakterisasi yang
meliputi uji ketahanan air, kemampuan biodegradasi, sifat mekanik (kuat tarik, elongasi, dan
modulus young), serta analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofotometer FTIR.
Sampel umbi gadung diperoleh dari Desa Bu’nea Kecamatan Minasatene Kabupaten
Pangkep, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi filler kitosan
maupun CaCO3 sebanding dengan nilai ketahanan air dan berbanding terbalik dengan
kemampuan degradasi bioplastik. Sifat mekanik terbaik sekaligus sebagai konsentrasi
optimum diperoleh dari penambahan kitosan 6% dengan nilai kuat tarik sebesar 8,85 MPa,
elongasi sebesar 11,83% dan nilai modulus young 0,7482 MPa. Adapun CaCO3 3%
merupakan konsentrasi optimum yang memberikan sifat mekanik yang paling besar yaitu
nilai kuat tarik 7,5522 MPa, elongasi 9,64% serta modulus young 0,7834 MPa. Hasil
identifikasi gugus fungsi FTIR terdapat gugus O-H, C-H, N-H, dan C-O yang merupakan
gugus fungsi dari bahan penyusun bioplastik yaitu pati, kitosan, dan gliserol..
Kata kunci: Bioplastik, Dioscorea Hispida Dennst, kitosan, CaCO3

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of adding chitosan and CaCO3 fillers to
the characteristics of bioplastics and to determine the optimum concentration of chitosan and
CaCO3 fillers in the synthesis of bioplastics from gadung-yam. The research sample was
gadung-yam which was obtained from Bu’nea Village, Minasate’ne District, Pangkep
Regency, South Sulawesi. The research phase includes starch extraction, bioplastic synthesis
with the addition of chitosan and filler CaCO3, and characterization which includes testing of
water resistance, biodegradability, mechanical properties (tensile strength, elongation, and
Young's modulus), as well as analysis of functional groups using FTIR
spectrophotometer.The results showed that the filler concentration of chitosan and CaCO3
was proportional to the value of water resistance and inversely proportional to the ability of
bioplastic degradation. The best mechanical properties were obtained from the addition of
6% chitosan with a tensile strength value of 8.85 MPa, elongation of 11.83% and Young's
modulus value. 0.7482 MPa. The 3% CaCO3 is the optimum concentration that gives the

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)
79

greatest mechanical properties, namely the tensile strength value of 7.5522 MPa, elongation
9.64% and Young's modulus 0.7834 MPa. The result of the identification of the FTIR
functional group, there ar O-H, C-H, N-H, and C-O which are functional groups of the
building blocks of bioplastics, namely starch, chitosan, and glycerol.
Keywords: Bioplastic, Dioscorea Hispida Dennst, chitosan, CaCO3

gadung menjadi faktor pembatas


PENDAHULUAN kelayakan untuk dikonsumsi. Namun,
Kebutuhan plastik meningkat ada beberapa kekurangan yang
dari tahun ke tahun. Di Indonesia terdapat pada plastik berbahan pati
sendiri, produksi plastik telah yaitu rendahnya kekuatan mekanik
mencapai 2,3 juta ton (Musthofa, jika dibandingkan dengan plastik
2011). Limbah plastik sintetik dapat sintetik. Untuk meningkatkan
mencemari lingkungan karena tidak kekuatan mekanik pada pati, maka
dapat didaur ulang dan diurai oleh dilakukan penambahan filler (zat
mikroorganisme di dalam tanah. pengisi) ke dalam bioplastik.
Beberapa usaha telah dilakukan untuk Beberapa penelitian telah dilakukan
menangani masalah pencemaran yang untuk mencari penambahan filler
diakibatkan oleh sampah plastik yang menghasilkan karakteristik
misalnya pembakaran, dan tebaik. Salah satunya telah dilakukan
penimbunan, tetapi dinilai belum oleh Udjiana, dkk (2019) yang
efektif karena masih menimbulkan menggunakan kitosan dan CaSi, hasil
dampak buruk. Seperti pembakaran percobaan menunjukkan bahwa
sampah plastik dapat menghasilkan kemampuan degradasi paling tinggi
gas yang bersifat korosif dan beracun, sebesar 42,86% untuk bioplastik
seperti HCl, HCN, NH3, dan SO2 dengan filler kalsium silikat 6%.
(Darni, dkk, 2008). Sehingga, perlu Sedang hasil uji ketahanan air
dilakukan penelitian tentang menunjukkan nilai 88,24% dengan
pembuatan plastik yang mudah terurai filler kitosan 8%. Uji kuat tarik
secara biologis. diperoleh nilai paling besar 9,56 MPa
Penggunaan pati umbi gadung pada filler kalsium silikat 6%.
menjadi salah satu alternatif sebagai Dari latar belakang di atas,
bahan utama pembuatan bioplastik. maka perlu dilakukan modifikasi
Selain karena kandungan patinya bioplastik untuk mengontrol sifat
yang tinggi yaitu berkisar 46,66-59,92 mekanik maupun kemampuan
% (Sasongko, 2009), juga karena biodegradabilitas sehingga penting
umbi gadung masih kurang dilakukan penelitian tentang pengaruh
dimanfaatkan oleh masyarakat, karena penambahan filler organik dan
pada umbi gadung terdapat anorganik sebagai inovasi baru. Oleh
kandungan asam sianida (HCN) yang karena itu, dalam penelitian ini akan
mengakibatkan keracunan apabila digunakan filler kitosan dan CaCO3.
dikonsumsi secara langsung.
Tingginya asam sianida pada umbi

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


80
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

METODE PENELITIAN untuk mendapatkan endapan pati yang


A. Alat optimal, kemudian pisahkan air yang
Alat yang digunakan dalam berada diatas dengan endapan pati,
penelitian ini adalah seperangkat alat endapan pati yang diperoleh disaring
gelas, neraca analitik, corong menggunakan corong Buchner lalu
Buchner, pompa vakum, saringan dioven dengan menggunakan suhu 60oC
kain, baskom, blender miyako, hot selama 24 jam. Pati yang sudah kering
plate, botol semprot, ayakan 200 ditimbang dan dihasilkan sebanyak 300
mesh, spatula, oven, cetakan g tepung pati, lalu diayak menggunakan
flexiglass, plat tetes, magnetic stirrer, ayakan 200 mesh.
alat uji mekanik Universal Testing
Machine (UTM), dan 2. Uji Pati
spektrofotometer Shimadzu type Tepung pati yang telah diperoleh,
Prestige-21 FT-IR. selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap pati yang dihasilkan dengan
B. Bahan cara uji iod. Pertama-tama, sampel pati
Bahan pembuatan bioplastik ditimbang sebanyak 0,5 g dilarutkan
yaitu, gliserol 98%, serbuk kitosan, dengan 10 mL aquades dan dimasukkan
padatan CaCO3, larutan iod 0,1%, ke dalam plat tetes. Setelah itu,
CH3COOH 99,8%, larutan AgNO3 ditambahkan satu tetes larutan iod 0,1%.
1%, larutan NaCl 10%, larutan FeCl3 Kemudian diamati perubahan warna.
1%, kertas saring biasa, kertas saring Timbulnya warna biru menujukkan
Whatman, dan aquades. adanya pati dalam sampel
(Widyaningsih, 2012).
C. Prosedur Kerja
1. Ekstraksi Pati 3. Uji Sianida
Umbi gadung sebanyak 5 kg Sebanyak 0,5 g tepung pati
dikupas dan dicuci dengan air ditimbang lalu dilarutkan dengan 10 mL
mengalir hingga bersih, selanjutnya aquades. Setelah larut, selanjutnya
umbi dikecilkan ukuranya (3x3cm), disaring menggunakan kertas saring
lalu direndam dengan 2,5 L larutan biasa. Kemudian, sebanyak 1 mL filtrat
NaCl 10% selama 8 jam. Setelah itu, masing-masing dimasukkan ke dalam
umbi dibilas dengan air yang tabung 1 dan tabung 2, setelah itu,
mengalir hingga air bilasannya jernih ditambahkan 2 tetes larutan FeCl3 1%
yang menandakan bahwa umbi telah ke dalam tabung 1 dan 2 tetes AgNO3
bebas sianida. Umbi gadung 1% ke tabung 2, adanya endapan orange
kemudian dihancurkan menggunakan pada tabung 1 dan endapan putih pada
blender hingga membentuk bubur tabung 2 menandakan positif sianida
(pulp) lalu disaring, sehingga (Ramdan, dkk, 2017).
diperoleh filtrat. Filtrat yang
diperoleh didiamkan selama semalam 4. Pembuatan Bioplastik
Pati umbi gadung dilarutkan

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


81
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

dengan aquades dengan perbandingan


1:20 (1 g pati umbi gadung dalam 20 a. Uji Biodegradabilitas
mL aquades), lalu ditambahkan Uji kemampuan degradasi
dengan 3 mL gliserol 15% dan dilakukan dengan metode soil burial test
kitosan dengan variasi konsentrasi yaitu metode penguburan dalam tanah.
3%, 6%, dan 9%. Kemudian Adapun langkah pengujian ini yaitu
dipanaskan pada hot-plate dengan dengan memotong sampel dengan
suhu 800C sambil diaduk dengan ukuran 3x3cm yang beratnya telah
magnetic stirrer. Setelah itu, diketahui (W1). Selanjutnya ditempatkan
dituangkan ke dalam wadah kaca dan dan ditanam dalam wadah yang berisi
diratakan. Kemudian dimasukkan ke tanah. Sampel dibiarkan dalam rentang
dalam oven pada suhu 600C selama waktu 3 hari sehingga mengalami
4-5 jam. Setelah itu dilepaskan dari degradasi kemudian ukur beratnya
cetakan. Dilakukan prosedur yang sebagai berat biodegradasi (W2).
sama untuk pembuatan bioplastik Kehilangan massa dapat diukur dengan
dengan kombinasi penambahan persamaan berikut.
kitosan:CaCO3 3%, 6%, 9% dan 12%. !$"!%
% kehilangan massa = !% x 100%
Keterangan:
5. Karakteriasi Bioplastik
W1=massa sampel sebelum biodegradasi
a. Uji Ketahanan Air
W2 = massa sampel setelah biodegradasi
Uji ini dilakukan untuk
mengetahui sifat ketahanan bioplastik
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap air yang ditentukan dengan
uji swelling yaitu persentase A. Ekstraksi Pati dari Umbi Gadung
pengembungan plastik oleh air. Bagian umbi gadung yang
Pertama, bioplastik kering ditimbang digunakan adalah daging, sehingga perlu
sebagai berat awal (W0), setelah itu, dipisahkan antara kulit dan bagian
bioplastik dimasukkan ke dalam dagingnya dengan cara pengupasan.
wadah berisi aquades. Setiap satu Daging umbi gadung kemudian
menit, plastik diambil, air dikecilkan ukuranya agar lebih mudah
dipermukaan plastik dilap dengan dan efektif untuk menghilangkan
tissu, kemudian ditimbang. Langkah sianidanya, lalu direndam dengan larutan
ini dilakukan berulang-ulang sampai NaCl selama 8 jam. Perendaman dengan
diperoleh berat konstan. Lalu, NaCl bertujuan untuk mempercepat
ditimbang kembali sebagai berat proses penghilangan kandungan sianida
setelah direndam (W). Penyerapan air dari umbi gadung dibandingkan jika
dihitung dengan rumus: hanya dilbilas dengan air mengalir.
!"!#
% penyerapan air = !# x 100% Setelah itu, umbi dibilas dengan air yang
mengalir secara berulang-ulang untuk
Keterangan: menghilangkan sisa-sisa sianida yang
W0 = berat bioplastik kering masih terkandung pada umbi. Hal ini
W = berat bioplastik setelah ditandai dengan air bilasan yang terlihat
dikondisikan dengan aquades jernih.

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


82
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Umbi gadung kemudian ditambahkan dengan larutan I2 yang


dihaluskan menggunakan blender berwarna kuning kecoklatan
hingga membentuk bubur (pulp) lalu menghasilkan campuran berwarna biru
disaring, sehingga diperoleh filtrat. tua yang mengindikasikan adanya
Filtrat yang diperoleh didiamkan amilum.
selama 24 jam untuk mendapatkan
endapan pati yang optimal. 2. Uji Sianida
Selanjutnya, dilakukan proses Uji ini merupakan uji kualitatif
dekantasi yaitu proses pemisahan untuk identifikasi adanya kandungan
antara supernatant yang berada di sianida pada sampel pati. Pengujian ini
bagian atas dan endapan pati yang digunakan pereaksi FeCl3 dan AgNO3
berda pada bagian bawah. Endapan yang berfungsi sebagai reagen untuk
pati yang diperoleh kemudian disaring identifikasi adanya sianida dalam sampel
menggunakan corong Buchner untuk yang ditandai dengan adanya endapan
menghilangkan sisa-sisa air agar lebih putih pada penambahan AgNO3 dan
mudah dikeringkan di dalam oven. endapan coklat kemerahan pada
Setelah kering, pati kemudian diayak penambahan reagen FeCl3 (Ramdan,
dengan ukuran 200 mesh dan dkk, 2017). Hasil penelitian
diperoleh tepung pati sebanyak 300 g menunjukkan tidak terdapat endapan
seperti pada Gambar 1. pada penambahan kedua reagen. Hal ini
menandakan bahwa sampel tidak
mengandung sianida.

B. Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik dari pati
umbi gadung dilakukan dengan dengan
mencampurkan plasticizer gliserol dan
filler kitosan serta CaCO3 yang
ditambahkan dalam jumlah yang
Gambar 1. Tepung Pati berbeda-beda sesuai variabel berubah.
Bioplastik dengan penambahan
1. Uji Pati filler kitosan 3% menghasilkan
Hasil ekstraksi diuji untuk bioplastik yang berwarna putih dengan
mengidentifikasi adanya kandungan struktur yang rapuh. Adapun filler
pati pada sampel dengan kitosan konsentrasi 6% secara fisik lebih
menggunakan uji iodium. Pati yang transparan dibandingkan dengan kitosan
telah dilarutkan dengan aquades, 9% yang terlihat lebih kaku dan
dimasukkan ke dalam plat tetes. berwarna kekuningan. Hal ini
Setelah itu, ditambahkan 2 tetes disebabkan karena serbuk kitosan udang
reagen I2. Penambahan I2 , yang digunakan berwarna kuning
menyebabkan terjadinya perubahan kecoklatan. Sehingga semakin banyak
warna. Pada awalnya, larutan pati penambahan kitosan menyebabkan
yang berwarna putih keruh warna bioplastik menjadi lebih

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


83
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

kekuningan. Sedangkan sebagai Bioplastik


variabel kontrol, dibuat bioplastik
tanpa penambahan kitosan tetapi tidak Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat
terbentuk plastik. Kitosan bahwa ketahanan air bioplastik
mengandung gugus amino yang meningkat seiring dengan meningkatnya
berikatan dengan gugus -OH yang konsentrasi filler kitosan dan CaCO3.
terdapat pada pati. Ikatan ini dikenal Hal ini dikarenakan penambahan kitosan
sebagai ikatan hidrogen intermolekul menyebabkan semakin banyak interaksi
(Udjiana, dkk, 2019). hidrogen antar molekul kitosan, gliserol
Selanjutnya adalah pembuatan dan pati sehingga interaksi hidrogen
bioplastik dengan penambahan filler antar molekul air akan berkurang yang
CaCO3. Metode ini bertujuan untuk menyebabkan ketahanan air meningkat.
melihat pengaruh CaCO3 pada Hal inilah yang menyebabkan bioplastik
pembuatan bioplastik, sehingga yang akan semakin tahan terhadap air,
divariasikan adalah konsentrasi mengingat fungsi plastik selain sebagai
CaCO3 sedangkan konsentrasi kitosan wadah, diharapkan dapat melindungi
yang digunakan adalah tetap yaitu dari air. Ketahanan air bioplastik dengan
kitosan 6% karena secara fisik lebih penambahan filler kitosan berkisar antara
baik dibandingkan dengan 3% dan 67% – 82%. Adapun hasil penelitian
9%. Adapun plastik yang dihasilkan sebelumnya yang dilakukan oleh (Nahir,
berwarna kuning seiring dengan 2017) ketahanan air bioplastik dari biji
bertambahnya konsentrasi CaCO3. asam yang dihasilkan dengan variasi
Penambahan CaCO3 6% dan 9% konsentrasi kitosan 0%, 3%, 4% dan 5%
terlihat pada permukaan plastik yang yaitu 65% - 74%.
tidak merata. Hal ini dikarenakan Adapun pada penambahan filler
komponen-komponen bioplastik tidak CaCO3 menyebabkan ketahanan
homogen. bioplastik terhadap air meningkat. Hal
ini diduga karena penambahan CaCO3 ke
C. Karakterisasi Bioplastik dalam larutan pati akan membentuk
1. Uji Ketahanan Air suatu jaringan, yaitu dengan cara ion
kalsium (Ca2+) berikatan dengan gugus
120 hidroksil (OH) pada pati sehingga
100
jumlah air yang dapat masuk atau
Ketahanan Air

diserap ke dalam bioplastik akan


80
berkurang yang menyebabkan ketahanan
60
kitosan air meningkat. Nilai ketahanan air cukup
40 tinggi berkisar antara 74% - 97%. Nilai
20 CaCO3
ini hampir memenuhi SNI dengan nilai
0 ketahanan air 99%.
3 6 9 12
Konsentrasi (%) 2. Uji Biodegradabilitas
Uji biodegradabilitas bioplastik
Gambar 2. Uji Ketahanan Air berbahan dasar pati umbi gadung

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


84
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

dilakukan untuk melihat laju 2021) di mana penambahan CaCO3


penguraian bioplastik oleh bakteri menurunkan laju degradasi bioplastik.
pengurai dalam tanah, sehingga dapat Hal ini berarti bahwa penambahan
dihitung berapa lama waktu yang CaCO3 menyebabkan bioplastik akan
dibutuhkan oleh plastik tersebut lebih sulit diurai oleh mikroorganisme
hingga habis terurai dalam tanah. pengurai di dalam tanah.
Metode yang digunakan adalah
metode soil burial test yaitu sampel 3. Uji sifat Mekanik Kuat Tarik
bioplastik ditanam dalam wadah yang
berisi tanah selama 12 hari dan 10
dilakukan pemeriksaan berat 8
bioplastik setiap 3 hari dengan cara

kuat tarik
6
menghitung selisih antara berat
bioplastik sebelum dan setelah 4 kitosan
ditanam. Kemampuan degradasi pada 2 CaCO3
bioplastik dapat dilihat pada Gambar 0
3. 3 6 9 12
Konsentrasi (%)
150
Gambar 4. Uji Kuat Tarik Bioplastik
Kehilangan berat (%)

100
Kitosan
Semakin besar konsentrasi
50 kitosan maka akan semakin banyak
CaCO3 ikatan hidrogen yang terdapat di dalam
0
3 6 9 12 bioplastik sehingga ikatan kimia dari
Konsentrasi (%)
plastik semakin kuat dan sulit untuk
diputus, sehingga diperlukan energi yang
Gambar 3. Uji biodegradasi besar untuk memutuskan ikatan tersebut.
bioplastik Hal itu menunjukkan bahwa molekul
menunjukkan kehilangan penyusun bioplatik semakin homogen
massa bioplastik menurun dengan dan strukturnya rapat, dengan
meningkatnya konsentrasi filler karakteristik tersebut tentunya kuat tarik
kitosan maupun CaCO3. Penurunan semakin besar (Coniwanti, dkk, 2014).
laju degradasi bioplastik dikarenakan Nilai kuat tarik mengalami
kitosan merupakan biopolimer penurunan pada penambahan kitosan
sehingga penambahan kitosan 9%. Hal ini menunjukkan bahwa
menyebabkan bioplastik lebih sulit penambahan filler yang terlalu banyak
diurai menjadi monomer - menghasilkan nilai yang berbeda dengan
monomernya. Bertambahnya tren sebelumnya. Konsentrasi kitosan
konsentrasi CaCO3 menyebabkan yang terlalu tinggi akan menurunkan
bioplastik lebih sulit didegradasi. nilai kuat tarik karena kitosan memiliki
Hasil ini sejalan dengan (Abidin, dkk, struktur rantai polimer linier. Di mana
struktur rantai linier cenderung

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


85
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

membentuk fasa kristalin karena Berdasarkan Gambar 5 dapat


mampu menyusun molekul polimer dilihat bahwa nilai elongasi paling besar
yang teratur. Fasa kristalin pada penambahan kitosan 6% yaitu
memberikan kekuatan, kekakuan dan 11,83% dan nilai elongasi mengalami
kekerasan sehingga dapat penurunan saat penambahan kitosan 9%.
menyebabkan film plastik menjadi Semakin banyak kitosan yang
lebih mudah putus (Agustin dan ditambahkan ke dalam film plastik, maka
Karsono, 2016). elongasi akan menurun. Penurunan
Penambahan CaCO3 elastisitas ini disebabkan oleh semakin
cenderung berbanding terbalik menurunnya jarak ikatan
terhadap nilai kuat tarik. Dimana antarmolekulnya (Coniwanti, dkk, 2014)
semakin besar persentase CaCO3, Adapun penambahan CaCO3
maka nilai kuat tarik cenderung akan dapat menurunkan nilai elongasi,
semakin kecil. Hal ini berarti bahwa walaupun penurunannya tidak begitu
penambahan CaCO3 menyebabkan signifikan bahkan pada konsentrasi 9 %
struktur molekul bioplastik diduga dan 12 % menunjukkan nilai elongasi
adalah amorf. Pada struktur molekul yang sama. Semakin banyak CaCO3
amorf, rantai-rantai bercabang namun yang ditambahkan, nilai elongasinya
tidak tersusun secara rapat sehingga juga semakin menurun. Hal ini
jarak antar molekul menjadi lebih dikarenakan penambahan CaCO3 yang
jauh dan kekuatan ikatan molekul semakin banyak dapat menyebabkan
menjadi melemah. Lemahnya semakin menurunnya jarak ikatan
kekuatan ikatan molekul dalam intermolekulnya (Hasanah & Haryanto,
bioplastik menyebabkan semakin 2017). Standar pemanjangan (elongasi)
rendahnya gaya yang dibutuhkan bioplastik yaitu 21 % - 220 %
untuk memutuskan bioplastik tersebut berdasarkan Standar Nasional Indonesia
(Darni, dkk, 2008). (Nahir, 2017). Dari hasil penelitian, nilai
elongasi berkisar antara 5,04 – 11,83 %
4. Elongasi dan belum memenuhi SNI.

15 5. Modulus Young
1
Elongasi (%)

10
Modulus Young (MPa)

0,8
Kitosan 0,6
5
0,4 Kitosan
CaCO3
0 0,2
CaCO3
3 6 9 12 0
Konsentrasi (%) 3 6 9 12
Konsentrasi (%)
Gambar 5. Uji Elongasi Bioplastik
Gambar 6. Perhitungan Modulus Young

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


86
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Modulus young merupakan terbentuknya ikatan hidrogen karena


ukuran kekakuan suatu bahan. Nilai adanya interaksi antara atom hidrogen
modulus young dipengaruhi oleh dengan atom elektronegatif yaitu
besarnya nilai kuat tarik dan elongasi. oksigen. Atom hidrogen memiliki
Modulus young berbanding lurus muatan positif sedangkan atom oksigen
dengan nilai kuat tarik dan memiliki muatan negatif yang
berbanding terbalik dengan nilai menyebabkan adanya gaya tarik menarik
elongasi. Bioplastik dengan modulus satu sama lain membentuk ikatan
young tertinggi pada penambahan hidrogen (Abidin, dkk, 2021). Interaksi
kitosan adalah pada konsentrasi 6% hidrogen inilah yang menyebabkan
yaitu sebesar 0,74 MPa. Sedangkan bioplastik semakin kuat dan sulit untuk
untuk kombinasi filler kitosan: CaCO3 diputus karena memerlukan energi untuk
diperoleh dari konsentrasi 9% yaitu memutus ikatannya (Darni dan Utami,
0,86 MPa. Nilai kuat tarik yang 2010) Pada bilangan gelombang 2927,94
semakin besar dan elongasi yang cm-1 , 2931,80 cm-1, 2927,94 cm-1, dan
semakin kecil akan diperoleh nilai 2931,8 cm-1 dengan intensitas lemah
modulus young yang tinggi. menunjukkan adanya rantai hidrokarbon
alifatik jenuh (C-H) dengan rentang
6. Analisis Gugus Fungsi frekuensi 3000 – 2850 cm-1.
Gugus amina (N-H) dengan
rentang bilangan gelombang 1640 cm-1 –
1550 cm-1 hanya terdapat pada bilangan
gelombang 1639,49 cm-1, dan 1637,56
cm-1 dan tidak ditemukan pada bioplastik
tanpa penambahan kitosan. Pada
bilangan gelombang 1028,06 cm-1,
1024,20 cm-1, 1028,06 cm-1, dan 1417,68
cm-1 menunjukkan daerah khas gugus C-
O dengan frekuensi bilangan gelombang
1000 cm-1- 1450 cm-1. Menurut Darni
dan Utami (2010) adanya gugus C-O
ester (COOH) pada bahan bioplastik
yang di uji dengan spektrofotometer
Gambar 7. Spektrum Analisis FTIR
FTIR, menunjukkan bahwa bahan
Bioplastik
bioplastik ini dapat terdegradasi. Hasil
identifikasi gugus fungsi berdasarkan
Dapat dilihat bahwa semua
Gambar 7 menunjukkan bahwa semua
sampel bioplastik mengandung gugus
gugus fungsi O-H, N-H, C-H, dan C-O
hidroksil (O-H) yang berada pada
berasal dari bahan yang digunakan yaitu
rentang bilangan gelombang 3500
dari pati, kitosan dan gliserol.
cm1 - 3200 cm-1 (Sastrohamidjojo,
2013). Adanya gugus hidroksil (OH)
pada bioplastik menunjukkan

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


87
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

KESIMPULAN DAN SARAN Agustina, Serly Putri. 2014. “Pembuatan


A. Kesimpulan Plastik Biodegradable
Penambahan filler kitosan Menggunakan Pati Dari Umbi
maupun CaCO3 berpengaruh terhadap Gadung”. Skripsi. Jurusan Teknik
karakteristik bioplastik dari pati umbi Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya,
gadung. Konsentrasi kitosan maupn Palembang.
CaCO3 berbanding lurus dengan nilai
ketahanan air dan berbanding terbalik Agustin, Yuana Elly dan Karsomo
dengan kemampuan degradasi Samuel Padmawijaya. 2016. Sintesis
bioplastik. Konsentrasi optimum Bioplastik Dari Kitosan-Pati Kulit
kitosan dalam pembuatan bioplastik Pisang Kapok Dengan Penambahan
dari umbi gadung adalah 6% dengan Zat Aditif. Jurnal Teknik Kimia.
nilai kuat tarik diperoleh sebesar 8,85 Vol. 10 No. 2.
MPa, elongasi sebesar 11,83% dan Ardiansyah, Ryan. 2011. “Pemanfaatan
nilai modulus young 0,7482 MPa. Pati Umbi Garut untuk Pembuatan
CaCO3 3% merupakan konsentrasi Plastik Biodegradable”. Skripsi.
optimum yang memberikan sifat Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
mekanik yang paling besar yaitu nilai Teknik, Universitas Indonesia,
kuat tarik 7,5522 MPa, elongasi Depok.
9,64% serta modulus young 0,7834 Avella, M. 2005. Eco-challenge of Bio-
MPa. based Polymer Composites.
Materials, 2 911-925.
B. Saran Coniwanti, Pamilia, Linda Laila, dan
Untuk penelitian selanjutnya Mardiyah Rizka Alfira. 2014.
disarankan untuk menambahkan filler Pembuatan Film Plastik
dengan variasi konsentrasi yang lebih Biodegredabel dari Pati Jagung
banyak sehingga didapatkan dengan Penambahan Kitosan dan
kecenderungan pengaruhnya setiap Pemplastis Gliserol. Jurnal Teknik
karakterisasi yang dilakukan serta Kimia No. 4, Vol. 20.
berat sampel bioplastik diseragamkan Darni, Yuli, Chici A, Sri Ismiyati D.
sebelum dilakukan karakterisasi. 2008. Sintesa Bioplastik dari Pati
Pisang dan Pati Pisang dan Gelatin
DAFTAR PUSTAKA Plasticizer Plasticizer Gliserol.
Abidin, Nur Diyana Zainol, Nur Prosiding Seminar Nasional Sains
Syahirah Azhar, Muhammad dan Teknologi, Universitas
Naiman Sarip, Huzaifah A. Lampung.
Hamid and Nor Atikah Husna Darni Y. dan Herti Utami. 2010. Studi
Ahmad Nasir.2021. Production of Pembuatan dan Karakteristik Sifat
Bioplastic from Cassava Peel Mekanik dan Hidrofobisitas
with Different Concentrations of Bioplastik dari Pati Sorgum. Jurnal
Glycerol and CaCO3 as Filler. Rekayasa Kimia dan Lingkungan,
AIP Conference Proceedings Vol 7. No. 4. Hal: 88-93.
2332, 020004. Hasanah, Yeti Rusmiati. 2017. Pengaruh

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


88
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Penambahan Filler Kalsium Polihidroksi alkanoat Menggunakan


Karbonat (CaCO3) dan Clay Bakteri Mesofilik Dan Media
Terhadap Sifat Mekanik dan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit.
Biodegradable Plastik dari Tesis Fakultas Matematika Dan
Limbah Tapioka. Techno, ISSN Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
1410 - 8607 Volume 18 No. 2. Sumatera Utara Medan.
Hardjono, Profiyanti Hermien Nuriyah, Lailatin, Gancang Saroja, dan
Suharti, Dita Ayu Permatasari, Junaydi Rohmad. 2019. The Effect
dan Vivi Alvionita Sari. 2016. of Calcium Carbonate Addition to
Pengaruh Penambahan Asam Mechanical Properties of Bioplastik
Sitrat Terhadap Karakteristik Made from Cassava Starch with
Film Plastik Biodegradable dari Glycerol as Plasticizer. 9th Annual
Pati Kulit Pisang Kepok (Musa Basic Science International
Acuminata Balbisiana Colla). Conference.
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Purnavita, Sari dan Wahyu Tri Utami.
DOI 10.15294/jbat.v4i2.5965. 2018. Pembuatan Plastik
Hidayanti, S, A.S. Zuidar dan A. Biodegradable dari Pati Aren
Ardiani. 2015. Aplikasi sorbitol Dengan Penambahan Aloe Vera.
pada produksi biodegradable film Inovasi Teknik Kimia, Vol. 3, No. 2.
dari nata de cassava. Reaktor. Putra, Arie Judesta, Yessy Rosalina, dan
15(3):196-204. Syafnil. 2016. Studi Pembuatan
https://www.google.com/amp/s/indop Plastik Biodegradable Berbahan
os.co.id/read/2019/07/07/180601/ Dasar Tepung Pisang Merah (Musa
wow-indonesia-produksi-64-juta- Acuminata Red Decca) Dengan
ton-sampah-per-tahun/amp/ Variasi Penambahan CaCO3. Jurnal
Inggaweni, Luy & Suyatno. 2015. Teknologi Pertanian, Fakultas
Karakterisasi Sifat Mekanik Pertanian, Universitas Bengkulu.
Plastik Biodegradable dari Rochaeni, Ummy Aisyah , Irdoni HS,
Komposit High Density dan Bahruddin. 2017. Pengaruh
Polyethylene (Hdpe) Dan Pati Kadar Filler Kitosan dan Plasticizer
Kulit Singkong. Prosiding Gliserol Terhadap Sifat dan
Seminar Nasional Kimia, ISBN: Morfologi Bioplastik Berbasis Pati
978-602-0951-05-8. Sagu. Jom FTEKNIK Volume 4 No.
Musthofa, M. H. 2011. Uji Coba 2..
Bahan Kantong Bioplastik Pati Ramdan, Ummy Mardiana, Dian
dan Onggok Tapioka Dengan Oktaviani dan Hesty Nita Hasanah.
Gliserol Sebagai Plastizer. 2017. Identifikasi Kadar Sianida
Skripsi. Jurusan Keteknikan Pada Biji Melinjo (Gnetum Gnemon
Pertanian Fakultas Teknologi L). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Pertanian Universitas Brawijaya. Husada Volume 17 Nomor 2.
Malang. Saputra, Wijaya, Amna Hartiati, dan
Ningsih, Sri Widia. 2010. Optimasi Bambang Admadi Harsojuwono.
Pembuatan Bioplastik 2019. Pengaruh Konsentrasi Seng

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89


89
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst)

Oksida (ZnO) dan Penambahan No. 4.


Gliserol Terhadap Karakteristik Sasongko, Pramono. 2009. Detoksifikasi
Bioplastik dari Pati Umbi Umbi Gadung (Dioscorea Hispida
Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Melalui Proses Fermentasi
Deenst). Jurnal Rekayasa dan Menggunakan Kapang Mucor Sp.
Manajemen Agroindustri Vol. 7, Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 10
No. 3 Wahyuningtyas, Meliana. 2015.
Sastrohamidjojo, H. 2013. Dasar- Pembuatan dan Karakterisasi Film
Dasar Spektroskopi. Yogyakarta: Pati Kulit Ari Singkong/Kitosan
Gajah Mada. dengan Plasticizer Asam Oleat.
Svehla. 1985. Buku Teks Analisis Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh
Anorganik Kualitatif Makro dan Nopember Surabaya.
Semimakro Edisi Kelima. Jakarta: Widyaningsih, Senny, Dwi Kartika,
PT Kalman Media Pusaka. dan Yuni Tri Nurhayati. 2012.
Udjiana, S.Sigit ,Sigit Hadiantoro, Pengaruh Penambahan Sorbitol
Muchamad Syarwani, Profiyanti dan Kalsium Karbonat Terhadap
Hermien Suharti. 2019. Pembuatan Karakteristik dan Sifat
dan Karakterisasi Plastik Biodegradasi Film dari Pati Kulit
Biodegradable dari Umbi Talas Pisang. Molekul, Vol. 7. No. 1.
(Xanthosoma sagittifolium) dengan Winarti, Christina., Miskiyah dan
Penambahan Filler Kitosan dan Widaningrum. 2012. Teknologi
Kalsium Silikat. Jurnal Teknik Produksi dan Aplikasi Pengemas
Kimia dan Lingkungan, Vol. 3, No. Edible Antimikroba Berbasis Pati.
1. Jurnal Litbang. 31(3). 85-86.

Jurnal Chemica Vo/. 23 Nomor 1 Juni 2022, 78 - 89

Anda mungkin juga menyukai