Anda di halaman 1dari 4

SALAH SATU PEMANFAATAN GELATIN

Salah satu jenis plastik biodegradabel adalah plastik berbasis pati. Hasil
pertanian Indonesia yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioplastik adalah
kentang, jagung, sagu, kacang kedelai, ubi kayu dan kitin dari kulit udang.
Penambahan pati pada plastik akan menjadikan plastik bersifat rapuh dan rentan
mengalami kerusakan jika diberikan beban. Solusi untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan memberikan bahan pemplastis yang bersifat mengurangi kekakuan
dari bahan polimer. Salah satu bahan alami yang dapat berfungsi sebagai
pemplastis adalah gelatin.
Bioplastik atau yang sering disebut plastik biodegradable, merupakan salah
satu jenis plastik yang hampir keseluruhannya terbuat dari bahan yang dapat
diperbarui, seperti pati, minyak nabati, dan mikrobiota. Ketersediaan bahan
dasarnya di alam sangat melimpah dengan keragaman struktur tidak beracun.
Bahan yang dapat diperbarui ini memiliki biodegradabilitas yang tinggi sehingga
sangat berpotensi untuk dijadikan bahan pembuat bioplastik.

Cara pembuatan bioplastik dari pati kentang:


A. Bahan Penelitian
1. Kentang
2. Air
3. Aquadest
4. Chitosan kulit udang
5. NaOH 1M
6. HCl 1M
7. Asam Asetat 1%
8. Gliserol

B. Alat Penelitian
1. Blender
2. Wadah Plastik
3. Pisau
4. Ayakan
5. Water Bath
6. Peralatan Gelas
7. Magnetic Strirer
8. Termometer
9. Neraca Analitik
10. Oven
11. Cetakan Kaca

C. Prosedur Penelitian
1) Pembuatan Bahan Baku
Isolasi pati kentang dimulai dengan menimbang 200 g kentang yang
kemudian dihaluskan. Kentang yang telah dihaluskan ditambahkan air
sebanyak 100 ml dan kemudian disaring. Biarkan selama 12 jam hasil dari
penyaringan untuk pengendapan pati. Setelah pati mengendap, buang
airnya sehingga meninggalkan pati. Dicuci lagi endapan pati dengan air
sampai air cucian jernih kemudian diendapkan lagi untuk memperoleh pati
bersih. Dikeringkan pati dengan cara menjemurnya dibawah sinar matahari
selama dua hari untuk mendapatkan pati kering lalu dihaluskan pati kering
dengan mortal sampai halus kemudian pati yang telah halus diayak dengan
menggunakan ayakan 100 mesh.

2) Pembuatan Chitosan
Dipisahkan udang dan kulitnya kemudian cuci bersih dan
dikeringkan. Kulit udang yang dikeringkan kemudian dihaluskan hingga
berbentuk powder. Ditimbang bubuk kulit udang sebanyak 5 gram, lalu
dimasukkan ke dalam beker gelas yang berisi 300 ml aqudest.
Ditambahkan 3 ml HCl ke dalam larutan. Selanjutnya larutan kulit udang
tadi dipanaskan selama 2 menit, kemudian didiamkan sebentar. Larutan
kemudian disaring dengan kertas saring, slurry kulit udang dimasukkan
dalam beker gelas kemudian dicuci serta disaring kembali. Hasil saringan
ini ditambahkan ke dalam beker gelas yang berisi 300 ml aquadest.
Kemudian dipanaskan selama 2 menit dan disaring. Hasil saringan
ditambahkan NaOH sebanyak 3 ml, selanjutnya diukur pH dengan
menggunakan pH meter. Kemudian saring kembali dan dikeringkan.

3) Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik menggunakan metode pembuatan film plastik
biodegradabel yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakkan yang dilakukan pada plat
kaca. Metode pembuatan film plastik biodegradabel ini didasarkan pada
prinsip termodinamika larutan dimana keadaan awal larutan stabil
kemudian mengalami ketidakstabilan pada proses perubahan fase
(demixing), dari cair menjadi padat. Proses pemadatannya (solidifikasi)
diawali transisi fase cair satu ke fase dua cairan (liquid-liquid demixing)
sehingga pada tahap tertentu fase (polimer konsentrasi tinggi) akan
membentuk padatan.
Pembuatan film plastik biodegradable dilakukan dengan tanpa
menggunakan kitosan dan dengan penguat kitosan. Pada pembuatan film
plastik tanpa penguat kitosan dilakukan dengan melarutkan pati kentang
terlebih dahulu kedalam asam asetat 1%. Kemudian dilakukan
pengadukkan dengan menggunakan stirrer. Gliserol kemudian ditambahkan
ke dalam campuran pati kentang dan asam asetat 1% setelah pati kentang
tergelatinisasi. Proses ini bisa juga dengan penambahan gelatin untuk
memperkuat atau mempererat struktur film. Pati kentang tergelatinisasi
pada suhu 70°C-83°C dan lama waktu gelatinisasi adalah 27 menit. Setelah
itu larutan tersebut divakum selama 25 menit untuk menghilangkan
gelembung udara yang tersisa, lalu dicetak diatas plat kaca berukuran
20x20 cm. Kemudian dikeringkan dengan oven selama 6 jam dengan suhu
83°C. Pembuatan film plastik biodegradabel dengan penguat kitosan
dilakukan dengan melarutkan kitosan terlebih dahulu ke dalam asam asetat
1 %. Kitosan larut dengan sempurna di dalam asam asetat 1 % dengan
pengadukan menggunakan stirrer selama 30 menit. Larutan kitosan yang
diperoleh berwarna putih bening dan terdapat gelembung-gelembung udara
akibat pengadukkan. Setelah kitosan larut ditambahkan pati jagung yang
telah dilarutkan dengan asam asetat 1% pada suhu 70°C-83°C. Hal ini
karena suhu gelatinisasi dari pati kentang adalah 70°C-83°C dan lama
waktu 27 menit. Campuran harus selalu dijaga suhu gelatinisasinya dengan
pengukuran menggunakan termometer agar tidak terjadi pecah granula pati.
Kemudian ditambahkan gliserol sebagai pemplastis. Setelah semua bahan
tercampur, dilakukan pengadukan selama 1 jam agar larutan homogen.
Setelah homogen larutan didiamkan pada suhu kamar, kemudian di vakum
selama 20 menit untuk menghilangkan kandungan air dan oksigen yang
masih tersisa. Sebelum campuran Film plastik ini dicetak di atas plat kaca,
larutan tersebut harus didiamkan selama 24 jam untuk menghilangkan
gelembung udara yang masih tersisa. Jika gelembung udara tersebut tidak
dihilangkan maka lapisan yang terbentuk akan mudah terdeformasi (rusak)
karena terdapat pinhole di dalam lapisan.
Setelah didiamkan selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan proses
pencetakkan film plastik biodegredabel. Proses pencetakkan larutan film
plastik dilakukan dengan cara menuang larutan film plastik diatas plat kaca
berukuran 20x20 cm yang telah dibersihkan dengan menggunakan alkohol
96% yang kedua sisinya diberi selotip. Kemudian film plastik dikeringkan
di dalam oven selama 6 jam pada suhu 83°C setelah proses pencetakan dan
pengeringan di dalam oven selesai. Setelah itu didiamkan pada suhu kamar
dan dilepaskan dari plat kaca secara perlahan, lalu disimpan didalam
desikator.

Anda mungkin juga menyukai