Anda di halaman 1dari 16

REVIEW

Faiza Armalia Putri 119360002


TOPIC OUTLINE
An eco-friendly bioplastic film obtained Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Kulit
from water hyacinth Buah Pinang sebagai Filler pada
Pembuatan Bioplastik

Design and synthesis of eco-friendly Pengaruh penambahan jenis dan


cucumber peel-based bioplastic
konsentrasi plasticizer terhadap kualitas
materials
bioplastik berbasis selulosa dari tandan
kosong kelapa sawit
AN ECO-FRIENDLY BIOPLASTIC FILM
OBTAINED FROM WATER
HYACINTH
Bahan
Sodium hydroxide, sodium chlorite, acetic acid, monochloroacetic acid, polyethylene glycol, Ethanol dan
Methanol
Variasi: Untuk menyelidiki pengaruh iradiasi gamma terhadap bioplastik berbasis CMC, sampel film CMC-PEG
diiradiasi dengan dosis 1 kGy, 3 kGy, 5 kGy, dan 10 kGy
METODOLOGI
HASIL

Kekuatan tarik dan modulus Young film CMC-PEG


dapat ditingkatkan dengan iradiasi sinar gamma
dengan dosis 3 kGy. Film CMC-PEG komersial dan film
CMC-PEG yang disintesis memiliki karakteristik
stabilitas termal yang serupa, komponen unsur dan
memiliki persentase kehilangan massa yang dekat
setelah proses pelapukan buatan. Oleh karena itu,
CMC hasil sintesis dari eceng gondok memiliki sifat
yang sebanding dengan CMC komersial
DESIGN AND SYNTHESIS OF ECO-FRIENDLY
CUCUMBER PEEL-BASED BIOPLASTIC
MATERIALS
Bahan
Kulit mentimun, Tepung jagung, Asam asetat glasial, gliserol dan sorbitol
Variasi: NaOH
METODOLOGI
Kulit mentimun dikeringkan dan dihaluskan

Serbuk kulit mentimun, pati jagung, asam asetat, plasticizer (gliserol/sorbitol


atau campuran gliserol dan sorbitol) dan air suling dicampur bersama

Pemanasan pada suhu 100 °C

Kemudian dituang dalam cawan petri kaca dan disebar secara merata
sebagai lapisan tipis

Butuh waktu hampir 6-7 hari untuk mengering dalam oven pada kisaran suhu
60-70°C

kemudian dikeluarkan dari cawan petri sebagai lapisan tipis


HASIL

Hasil penelitian menunjukkan bahwa film bioplastik dengan perbandingan kulit ketimun dan pati jagung (1:2)
menunjukkan sifat yang lebih baik dalam hal visibilitas dan keseragaman. Spektra FTIR menunjukkan adanya
berbagai gugus fungsi yang disebabkan oleh perbedaan senyawa organik dalam bahan baku. Penampakan
retakan, bubungan dan lekukan pada permukaan bahan bioplastik hasil sintesis membuatnya tidak beraturan
seperti yang dianalisis dengan SEM
PEMANFAATAN SELULOSA DARI LIMBAH
KULIT BUAH PINANG SEBAGAI FILLER
PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK
Bahan
tepung tapioka, selulosa kulit buah pinang, NaOH, NaOCl, Gliserol
Variasi: gliserol 0,5 , 1, dan 1,5 gr dan NaOH 15, 20, dan 25%
METODOLOGI
Pemotongan kulit buah pinang 1-2cm

penghalusan dan pengeringan pada oven dengan suhu 85°C selama 24 jam

serbuk kulit pinang 50gr ditambahkan akuades perbandingan 1:20,


dipanaskan 100°C selama 3 jam

padatan disaring dan dikeringkan selama 24 jam pada suhu 60 °C

Serbuk kulit buah pinang dilarutkan dalam NaOH 15, 20, dan 25% berat
pemanasan pada 100°C selama 90 menit dan di saring

Padatan dicampur larutan NaOCl


3,5% dan aquades dengan perbandingan 1:1 dididihkan selaama 10 menit,
disaring dan dikeringkan

air 60 ml ditambahkan 10gr pati dan dipanaskan 70°C selama 15 menit,


ditambahkan gliserol dengan variasi 0,5 , 1, 1,5 gr dan selulosa 3,5 gr.
pemanasan 15 menit

gelatin yang dihasilkan di cetak pada plat kaca sehingga membentuk film,
dikeringkan pada suhu ruang selama 24 jam
HASIL

Densitas film bioplastik semakin tinggi dengan


penambahan gliserol. Daya serap air semakin kecil dengan
penambahan gliserol. Semakin tinggi konsentrasi gliserol
kuat tarik bioplastik semakin tinggi dengan penambahan
gliserol. Persen elongasi semakin meningkat dengan
penambahan gliserol.
PENGARUH PENAMBAHAN JENIS DAN
KONSENTRASI PLASTICIZER TERHADAP
KUALITAS BIOPLASTIK BERBASIS SELULOSA
DARI
Bahan
TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
TKKS, pati (tepung kanji), akuades, sorbitol, gliserol, asam oleat , natrium hidroksida (NaOH),
hidrogen peroksida (H2O2), dan asam asetat (CH3COOH)
Variasi: gliserol 10%, 30%, dan 50%, asam oleat 10%, 30% dan 50%, dan sorbitol 10%, 30% dan 50%
METODOLOGI Pembersihan, pengeringan TKKS kemudian memotongnya menjadi ukuran 2-3 cm

delignifikasi selama 3 jam dengan suhu 70-80°C dalam larutan


NaOH 12 % (b/v) selanjutnya dilakukan penyaringan dan pencucian hingga pH netral

bleaching dengan menggunakan larutan H2O2 10 % (b/v) selama 1,5 jam pada suhu 70-
80°C

TKKS dicuci bersih lalu dikeringkan dalam oven.

perendaman selulosa dalam asam asetat 10% (v/v) selama 2 jam pada suhu 60-90°C.
selulosa difiltrasi dan dicuci hingga bersih lalu dikeringkan dalam oven.

pati dan selulosa kering ditimbang dengan perbandingan (1,5 : 1)

Plasticizer ditambahkan sesuai jenis dan konsentrasinya, yaitu gliserol 10%, 30%, dan
50%, asam oleat 10%, 30% dan 50%, dan sorbitol 10%, 30% dan 50%,

diaduk dan dipanaskan selama 10-15 menit dengan suhu 180 °C hingga mengental dan
berwarna bening.

Larutan bioplastik ini kemudian dicetak di cawan petri dan dikeringkan dalam
ovenhingga terbentuk lembaran bioplastik.
HASIL

Selulosa dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat digunakan untuk membuat bioplastik dengan
penambahan pati sebagai matrix dan sorbitol sebagai plasticizer dengan terlebih dahulu memodifikasi selulosa
menjadi selulosa asetat. Adapun bioplastik terbaik adalah bioplastik dengan penambahan sorbitol 30 % v/v
dengan tarikan maksimum yang dapat ditahan sebesar 6,27 kPa dan persentase degradasi massa pada uji
degradasi selama 4 hari sebesar 58,7%.
PROGRESS REPORT
Bahan
Tepung eceng gondok, kulit pisang kepok, NaOH, aquades, PVA, Gliserol
PROGRESS DAN KENDALA
1. Alkalisasi (NaOH dan Aquades) dihomogenisasi selama 30 menit dengan kecepatan
330 rpm pada suhu ruang
2. Pada proses alkalisasi disarankan untuk dihaluskan terlebih dahulu jika diinginkan
hasil bubuk bukan serat
3. Suhu saat pengerigan berpengaruh, jika didiamkan diruang terbuka bisa
menumbuhkan jamur pada permukaan dan dihinggapi nyamuk
4. Ukuran mesh kulit pisang dan eceng gondok relatif besar, masih butuh dihaluskan
kembali. ukuran mesh dapat mempengaruhi proses gelatinisasi
5. Ukuran pati kulit pisang juga mempengaruhi hasil bioplastik

Anda mungkin juga menyukai