PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun dari latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Apa sajakah yang termasuk contoh pengambilan keputusan menurut
pertimbangan etik, santifik, dan estetika ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan bioetika di Indonesia ?
3. Apa saja contoh dari nilai subyektivisme, cultural relatium, pandangan
supranatural, consequentialism, dan kontianisme ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bioetika.
2. Agar mahasiswa dapat memahami dan mampu menerapkan kaidah
bioetika apabila sudah terjun kedunia kerja yang sesungguhnya.
3. Mengetahui contoh dari pengambilan keputusan menurut pertimbangan
etik, santifik, dan estetika yang sesuai.
4. Mengetahui dan memahami sejarah perkembangan bioetika di Indonesia
5. Mempelajari contoh dari nilai subyektivisme, cultural relatium, pandangan
supranatural, consequentialism, dan kontianisme.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
pertimbangan estetika seni dan teknologi bertujuan untuk mendapatkan
keamanan, kenyamanan dan keindahan dari produk desain tersebut, serta
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup menusia. Tentu saja
pembangunan menara tidaklah mudah karena harus melewati proses yang
panjang dan rumit. Sosialisasi pada masyarakat seringkali menjadi kendala
pembangunan menara BTS karena sebagian merasa keberatan dengan
dibangunnya menara BTS di sekitar tempat tinggal masyarakat tersebut.
Persoalan ini dikemukakan karena munculnya kekhawatiran adanya dampak
negatif radiasi terhadap kesehatan bagi masyarakat di sekitar menara. Namun
WHO dan Fakultas Teknik UGM pernah melakukan penelitian yang
membuktikan bahwa menara BTS tidak menimbulkan radiasi yang
membahayakan kesehatan manusia.
2) Pengembangan dan Modifikasi Estetik dalam Pembuatan Crown dan
Bridge
Pembuatan Crown dan Bridge harus mengacu pada tujuan perawatan
pembuatan gigi tiruan, yaitu mengembalikan fungsi fungsi yang hilang, antara
lain fungsi pengunyahan, fungsi bicara, fungsi estetik dan mempertahankan
kondisi rongga mulut agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut, dalam
konteksnya sebagai suatu kesatuan sistem stomatognati. Untuk memperoleh
hasil estetik yang optimal, pembuatan crown dan bridge memerlukan beberapa
pertimbangan, yaitu dalam melakukan restorasi khususnya dalam pembuatan
crown dan bridge harus dipertimbangkan bentuk gigi asli yang ada sebagai
acuan. Pembuatan bentuk gigi senatural mungkin akan mencegah timbulnya
kesan palsu pada gigi tiruannya. Posisi crown dan bridge disusun sedemikian
rupa sehingga memberikan keserasian dengan lengkung gigi secara
keseluruhan. Adapun beberapa pertimbangan bahan yang akan digunakan
untuk pembuatan crown dan bridge, yaitu porselen, metal porselen, akrilik,
targis vectris, dan metal. Bahan tersebut masing masing memiliki karakteristik
sendiri, sehingga kebutuhan akan estetik dipengaruhi oleh kemampuan untuk
memilih bahan.
4
2. Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada Pasal 22 yang mengamanatkan
bahwa Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
3. Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Pasal 13 yang
mengantisipasi produk pangan yang dihasilkan melalui rekayasa genetika.
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman yang memberikan batasan-batasan perlindungan.
5. Keputusan Bersama Menristek, MenKes dan Mentan Tahun 2004 tentang
Pembentukan Komisi Bioetika Nasional.
6. UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Iptek (RPP Penelitian Beresiko Tinggi).
5
Pandangan Supranatural adalah prinsip moral yang dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai agama dan dikatakan baik jika Tuhan
menginginkan.
Contoh dari pandangan supranatural adalah sebagai berikut:
1) Keyakinan umat Islam yang menyatakan bahwa memakan daging babi
tidak diperbolehkan.
2) Penganut agama Hindu berpegangan bahwa lembu adalah binatang suci
dan tidak dibolehkan dimakan
3) Meminta maaf ketika melakukan suatu kesalahan dalam rangka
perdamaian.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika berarti suatu filsafat atau pemikiran kritis yang mempelajari
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan studi pembelajaran mengenai standar
dan penilaian moral. Etika merujuk pada analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, hak, kewajiban dan tanggung jawab. Sedangkan
Bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan
kesehatan dan bidang-bidang terkait. Makna Bioetika merujuk pada studi
sistematis atas perilaku dalam ilmu-ilmu tentang hidup dan kesehatan
Perkembangan dunia yang semakin pesat memunculkan berbagai
masalah etika. Institusi-institusi telah membahas masalah bioetika seperti
penyelidikan tentang hewan, usaha-usaha manipulasi spesies-spesies bentukan
genetik non manusiawi dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kematian
makhluk hidup baik pada manusia, hewan, dan tanaman. Karena bioetika
menyelidiki dimensi etis dari masalah-masalah teknologi yang sudah ada, maka
sejauh ini diterapkan pada kehidupan yang cakupannya luas sekali.
3.2 Saran
7
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/9788947/ETIKA_PROFESI_GIZI_ETIKA_PROFESI
_GIZI
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioetika
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9830-7_00251.pdf
https://www.academia.edu/18122990/cultural_relativism_kebenaran_relatif_
https://www.gotquestions.org/Indonesia/relativisme-budaya.html
https://jurnal-h2o.blogspot.com/2009/06/dilema-pembangunan-kebudayaan-
cultural.html
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2530787/anggapan-banyak-anak-
banyak-rezeki-masih-jadi-hambatan-program-kb
http://digilib.isi.ac.id/2940/1/2017_Makalah%20Simposium%20%20Internasional
%20ARCADESA%202017.pdf
http://scholar.google.co.id/scholar/Fejournal.jurwidyakop3.com/Findex.php/majal
ah-ilmiah-article
https://filsafatlombok.blogspot.com/2015/02/filsafat-etika-immanuel-kant-
dalam.html