Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOETIKA

“Sejarah Perkembangan dan Ruang Lingkup Ilmu Bioetika”

Dosen Pengampu :
Dr. Syamsurizal, M. Biomed

Disusun Oleh :
Fadhilla Ulfa (21031071)
Mutia Izzah (21031143)
Nur Adillah Suwanto (21031028)

DEPARTEMENT BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan dan Ruang Lingkup

Ilmu Bioetika “ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas Ibu Dr. Syamsurizal, M. Biomed pada mata kuliah Bioetika. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah Perkembangan dan Ruang Lingkup Ilmu

Bioetika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Syamsurizal, M. Biomed selaku dosen

mata kuliah Bioeyang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 02 September 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki abad ke – 20 an ilmu biologi llebih berkembang pesat. Focus kajiannya mengalami

perubahan yang besar danlebih mendalam. Akibat dari perkembangan biologi ke tahap tersebut

tidak jarang juga banyaknya timbul permasalahan – permasalahan etika dan moral. Perkembangan

biologi modern yang pesat, sejak lama telah diprediksi akan menimbulkan juga problem-problem

etika. Perkembangan IPTEK sebagai suatu prestasi, tidak jarang juga memunculkan masalah baru

yakni masalah yang berkaitan dengan etika. Ilmu teknologi yang ditemukan selain memberikan

suatu inovasi baru untuk mengontrol proses kehidupan di bumi juga ada dampak negative yang

akan dihasilkannya dan harus dipertanggungjawabkan. Johansen & Harris, 2000 dan Hasan, 2001

dalam Ali 2019 juga mengemukakan bahwa hasil penelitian yang tidak mempertimbangkan aspek

moral, etika, sosial,dan budaya, akan menimbulkan banyak permasalahan di masyarakat. Oleh

karena itu, aspek etika sangat dibutuhkan dalam pengaplikasian terhadap ilmu – ilmu biologi agar

tidak terjadi hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana Sejarah perkembangan ilmu Bioetika?

b. Apa saja ruang lingkup ilmu Bioetika ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui Sejarah perkembangan ilmu Bioetika

b. Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu Bioetika


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Bioetika

Bioetika terdiri dari dari 2 kata yaitu Bio dan Etika. Bio dapat diartikan sebagai sesuatu yang

“hidup”. Etika dari Bahasa Yunani dapat diartikan sebagai karakter atau watak, adat – istiadat atau

kebiasaan. Karakter yang dilakukan berulang kali akan menjadi suatu kebiasaan atau adat –

istiadat. Rtika juga merupakan bagaimana cara hidup dengan lebih baik dengan menerapkan nilai

– nilai moral yang dipertanggungjawabkan secara rasional (Kusmaryanto, 2022).

Menurut Afandi, 2017 Etika adalah suatu ilmu. Etika merupakan suatu pendapat atau

pemikiran kritis yang mendasar mengenai ajaran – ajaran dan pandanagn tentang moral. Di dalam

ilmu tersebut diajarkan antara yang baik dan yang salah dalam menjalan gak dan kewajiban

sebgai manusia. Etika berhubungan dengan manusia secara pribadi dalam “kemanusiannya”, yaitu

manusia yang sudah dan mampu menyadari dirinya sendiri dalam berpikir, bersikap, berbicara,

bertingkah laku terhadap manusia lain dan (dalam) masyarakat, terhadap Tuhan sang Pencipta dan

terhadap lingkungan tempat hidup beserta seluruh isinya.

Awal mula munculnya ilmu mengenai etika tercipta setelah adanya manusia. Etika baru

dimulai ketika manusia mulai berpikir untuk mencari cara bagaimana bisa menjalani hidup

dengan cara yang lebih baik. Kemunculan etika sangat erat hubungannya dengan perkembangan

dan perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat itu sendiri (Kusmaryanto, 2022).

Sejarah etika dibagi menjadi beberapa macam waktu. Yaitu zaman kuno, zaman klasik, zaman

abad pertengahan dan zaman modern. Zaman kuno berlangsung pada sekitar abad 5 Masehi.

Zaman zaman modern pada abad ke 16 dan antara zaman kuno dan zaman modern itulah zaman

pertengahan (Kusmaryanto, 2022).

Menurut Shannon, 1995 di dalam Minarno, 2012, etika yang berkaitan dengan masalah

biologi dikenal dengan nama bioetika . dari masa ke masa ilmu teknologi semakin berkembang

dan ini juga mempengaruhi penelitian biologi untuk semakin maju dan berkembang. Seperti

teknologi reproduksi, kloning manusia, transgenic, dll. Hal tersebut tentu tidak dapat dilakukan
dengan cara yang semena – mena dan tanpa landasan. Diperlukan beberapa hal yang harus

dipatuhi dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan karena ini berhubungan dengan

kebijaksanaan sosial dan sikap individu itu sendiri. Untuk itu pembelajaran mengenai Bioetika

sangat penting untuk dilaksanakan karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan

bertindak sesuai dengan etika dan moral (Minarno, 2012).

Firtz Jahr, 1927 merupakan ilmuan yang pertama kali menciptakan kata “Bioetika” yang

dituangkan ke dalam buku sebagai hasil karyanya. Hal tersebut menjadi sebuah pemikiran yang

baru bagi masyarakt di dunia. Dan seiring berjalnnya waktu defenisi – defenisi dari Bioetika

mulai banyak bermunculan dari berbagai pendapat para ahli. Salah satunya Potter mengatakan

bahwa defenisi Bioetika adalah suatu displin keilmuan baru yang merupakan kombinasi antara

pengetahuan hayati (Biologi) dan pengetahuan sistem manusia yang tujuannya adalah agar

terciptanya keselamatan, kelestarian, dan kesempurnaan peradaban manusia.

Firtz Jahr mengembangkan empat gagasan pokok untuk mengembangkan identitas

professional Bioetika :

 Bioetika adalah disiplin ilmu akademis yang baru dan penting

 Bioetika penting bagi Tindakan moral, keyakinan dan tingkah laku manusia.

 Bioetika mengakui dan menghormati semua mkhluk hidup dan interaksi hidup dalam

alam dan budaya

 Bioetika mempunyai kewajiban yang sah dalam kerangka professional, dalam lingkup

/urusan publik, pendidikan, moralitas, konsultasi dan budaya (Kusmaryanto, 2022).

2.2 Ruang Lingkup Ilmu Bioetika

Bioetika menyelidiki dimensi etis dari masalah-masalah teknologi, ilmu kedokteran,

dan biologi yang terkait dengan penerapannya dalam kehidupan (Shannon, 1995 dalam

Ali, 2019). Oleh karena itu Bioetika menjadi suatu hal yang terkait dengan kegiatan yang dapat

mencari jawaban atas permasalahan dari konflik tentang moral akibat dari kemajuan pesat

teknologi dan ilmu pengetahuan hayati. Bioetika menjadi suatau wadah yang menampung
berbagai bidang ilmu seperti ilmu biomedis,hukum, teologi, ilmu sosial yang diduduki oleh ahli –

ahli filsafat etika (Ali, 2019).

Ruang lingkup bioetika dapat berkembang dengan bioteknologi, termasuk kloning, terapi gen,

perpanjangan hidup, rekayasa genetika manusia, astroetika dan kehidupan di luar angkasa, dan

manipulasi biologi dasar melalui perubahan DNA, XNA, dan protein. Perkembangan ini akan

mempengaruhi evolusi masa depan, dan mungkin memerlukan prinsip-prinsip baru yang

membahas kehidupan pada intinya, seperti etika biotik yang menghargai kehidupan itu sendiri

pada proses dan struktur biologis dasarnya, dan mencari penyebarannya. Panbiotik berusaha

mengamankan dan memperluas kehidupan di galaksi (Ali, 2019).

Bioetika di Indonesia bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika bagi

pengelola dan pengguna sumber daya hayati dalam rangka menjaga keanekaragaman

dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pengambilan keputusan dalam meneliti,

mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya hayati harus/wajib menghindari konflik

moral dan seluas-luasnya digunakan untuk kepentingan manusia, komunitas tertentu,

dan masyarakat luas, serta lingkungan hidupnya, dilakukan oleh individu, kelompok

profesi, dan institusi publik atau swasta.Pemanfaatan sumber daya hayati tidak boleh

menimbulkan dampak negatif terhadap harkat manusia, perlindungan, dan penghargaan hak-hak

asasi manusia, serta lingkungan hidup.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan pembahsan yang telah dijelaskan bahwasanya Bioetika

merupakan ilmu tentang tingkah laku atau perilaku yang sebaiknya dilakukan terhadap studi ilmu

pengetahuan hayati (Biologi). Ilmu ini sangat penting untuk dipahami agar dapat menjaga kedamaian

dan kelestarian peradaban makhluk hidup di bumi. Apalagi sering berjalannya waktu dengan

teknologi yang semakin maju, ilmu pengetahuan hayati tentunya juga akan semakin maju dan

tantangan yang akan dihadapi oleh manusia juga akan semakin besar dan disinilah perannya ilmu

Bioetika untuk menjadi dasar seseorang dalam bertingkah laku pada penerapan ilmu – ilmu Biologis.

Bioetika juga memiliki Batasan – Batasan atau ruang lingkupnya tersendiri. Bioetika ilmu

akhlak / karakter terhadap ilmu pengetahuan yang bersifat hayati. Batasannya tidak hanya berfokus

terhadap sesama makhluk hidup dan lingkungan saja namun juga kepada aspek ketuhanan. Karena

setiap perbuatan yang dilakukan akan memiliki pertanggungjawabannya nanti.


DAFTAR PUSTAKA

Minarno, E. B. (2012). Pembelajaran bioetika sebagai pengawal perkembangan biologi modern dan

penyelamatan lingkungan hidup. El-Hayah, 3(1).

Afandi, D. (2017). Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis yang etis. Majalah

Kedokteran Andalas, 40(2), 111-121.

Kusmaryanto, C. B. (2022). Bioetika Fundamental. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ali, N. (2019). Urgensi Bioetika Dalam Perkembangan Biologi Modern Menurut Perspektif Islam.

Binomial, 2(1), 64-85.

Anda mungkin juga menyukai