FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Dr Wahyu
BIOETIKA
Dan Brock, Brown University (1999):
Bioethics concerns the ethical issues arising in medicine and from advances in biological science.
There are 3 central areas:
Relations between health care professionals and patients
Justice in the allocation of health care
Issues that arise from dramatic advances in biological knowledge and technology
KAIDAH DASAR BIOETIKA
1. Beneficence Prinsip bioetik dimana seorang dokter melakukan tindakan untuk kepentingan
pasiennya
Misalnya :
Memberikan obat / pemeriksaan penunjang yang benar-benar diperlukan
2. Non maleficence prinsip gawat darurat, dokter tidak melakukan perbuatan / tindakan yang
dapat memperburuk pasien
Misalnya
Tidak melakukan operasi pada pasien yang sudah unoperable
3. Autonomy .Dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia, terutama hak untuk
menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk berfikir logis sesuai keinginannya sendiri
Misalnya : informed consent
4. Justice. Memegang prinsip sama rata, tidak membeda-bedakan pasien atas dasar SARA, status
sosial, dll. juga melindungi kelompok yang rentan
Misalnya : dokter boleh membuka rahasia bila seorang calon pilot menderita epilepsy
macam-macam consent :
Expressed consent : menunjukkan persetujuan secara lisan dan tertulis
Implied consent : menunjukkan persetujuan dari tingkah laku. Membuka Celana.
Informed consent : persetujuan setelah dijleaskan tentang tindakan, tujuan efek samping.
Biasanya untuk tindakan medis dan umumnya tertulis.
Presumed consent : dokter menganggap pasien setuju walaupun tidak menunjukkannya
baik secara expressed maupun implied (pasien tak menolak jadi dianggap setuju).
Mandatory consent : doketr mutlak tak boleh melakukan apapun sebelum ada persetujuan
6. Five stars doctor menurut WHO
Penyedia pelayanan kesehatan dan perawatan (care provide)
Pengambil keputusan (decision maker)
Komunikator yang baik (communicator)
Pemimpin masyarakat (community leader)
Pengelola manajemen (manager)
KAIDAH DASAR BIOETIK ISLAM
1. Kaidah Niat : segala sesuatu tergantung niatnya
2. Kaidah keyakinan : sesuatu yang tak dapat dihilangkan dengan keraguan
3. Kaidah kemadharatan : Islam berusaha menjauhkan manusia dari kemadharatan
4. Kaidah kesukaran : kesukaran mendatangkan kemudahan
5. Kaidah adat kebiasaan : sesuai dalil dan bertentangan dengan dalil
LAHAN GARAPAN UMTUK BIOETIKA
bidang akademis
pengajaran/penelitian
bdk. Hastings Center dan Kennedy Institute
bidang praktis
membantu public policy dengan mempersiapkan undang-undang/peraturan-peraturan, komisi-
komisi nasional dan internasional
BIOETIKA (BIOMEDICAL ETHICS) – ETIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK KEDOKTERAN DAN
ATAU PENELITIAN DI BIDANG BIOMEDIK
Pengertian Bioetika
Biologi dengan pengetahuan mengenai sistem nilai manusia, yang akan menjadi jembatan
antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, membantu menyelamatkan kemanusian, dan
mempertahankan dan memperbaiki dunia beradab. (Van Potter, 1970)
Bioetika ialah kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknik-teknik yang dihasilkan oleh
kemajuan ilmu-ilmu hayati. (HonderichOxford, 1995)
Bioetika bukanlah suatu disiplin. Bioetika telah menjadi tempat bertemunya sejumlah disiplin,
diskursus, dan organisasi yang terlibat dan peduli pada persoalan etika, hukum, dan sosial yang
ditimbulkan oleh kemajuan dalam kedokteran, ilmu pengetahuan, dan bioteknologi. (OnaraO’Neill,
2002)
Bioetika mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan penyelesaian masalah
etika yang timbul dari ilmu hayati, dan sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan
hubungannya dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan
perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (Preliminary Draft Declaration on
Universal Norms on Bioethics, UNESCO, 2005)
Etika adalah bagian cabang dari filsafat terapan yang mencari’ perangkat perilaku apa yang
benar apa yang salah, yang baik dan yang jelek di dalam suatu keadaan tertentu; dan Bioetika ialah
semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul
dalam tindakan ilmu hayati dan praktek kedokteran
Ciri-ciri bioetika
1.Interdisiplinerilitas -melibatkan ilmu pertanian, hayati, biomedis, hukum, ilmu sosial, teologi, dll.
POSITIF
MENYELESAIKAN PERSOALAN DI DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN ORANG ATAUPUN MASYARAKAT
NEGATIF
BERPOTENSI MENIMBULKAN BAHAYA BAGI
KESELAMATAN MANUSIA, KELESTARIAN
LINGKUNGAN, KERUKUNAN MASYARAKAT
KESELAMATAN BANGSA DAN MERUGIKAN NEGARA
Perumusan kebijakan arah pengembangan dan penerapan iptek menjadi terancam kehilangan kebijakan
etika ilmu pengetahuan dan etika penelitian
Peninjauan etika dalam hal perlakuan manusia terhadap lingkungan hidupnya, terhadap sesama
makhluk hidup dari dunia flora, fauna dan jasad renik.
pemanduan,
pengawalan,
pemantauan dan pengawasan
Jadi :
Bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah
dari konflik moral
Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan
hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya
Bioetika dapat pula dilihat sebagai cabang ilmu pengetahuan tersendiri yang berkenaan
dengan konflik tersebut.
Menghormati standar etika tertinggi, mengemban kewajiban moral dan tanggung jawab
profesional terhadap masyarakat umum artinya secara aktif dan proaktif melayani dan memperjuangkan
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan ilmiah untuk umum harus dijaga ketepatannya
jauh dari sensasi tanpa membesar-besarkan kelebihannya ataupun menutupi kekurangannya.
kemurnian niat
kesungguhan kerja
kerendahan hati, serta
integritas ilmiah dan moral
Dasar tradisi kedokteran yang luhur dan mulia
Kode Etik Kedokteran Internasional (International Code of Medical Ethics)
World Medical Association (WMA) SU ke 3 di London 1949.Kode Etik Kedokteran Internasional yang
disempurnakan SU ke-22 WMA 1968 di Sydney
Kode Etik Kedokteran Internasional yang disempurnakan SU ke-22 WMA 1968 di Sydney
ETIKA KEDOKTERAN
BAGI DOKTER MUSLIM
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN
MANUSIA
ETIKA DOKTER MUSLIM TERHADAP KHALIK :
SERING TERJADI PERTENTANGAN KRN
HANYA HAMBA ALLAH,TAK BERARTI TANPA
BUDAYA
IJIN ALLAH
TIDAK BOLEH MEMAKSAKAN/MENENTANG
YAKIN SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
SECARA LANGSUNG
MELAKSANAKAN PROFESI KRN ALLAH
DOKTER MUSLIM WAJIB :
HANYA PENGOBATAN,PENYEMBUHAN
MENJELASKAN SEGALA SESUATU TTG
OLEH ALLAH
PENYAKITNYA
MELAKSANAKAN PROFESI DG IMAN,SHG
MENJELASKAN TERAPI YG PALING TEPAT
TIDAK MERUGI
UTUK PENYAKITNYA
ETIKA DOKTER MUSLIM TERHADAP PASIEN :
RANGKUMAN MATERI PPT MODUL 3 BLOK 1 ! SEMOGA SUKSES ! CRANIUM 19 ! 9
PENANGANAN THD PENYAKIT & MENGANGGAP DOKTER SEBAGAI TEMAN
KEJIWAAN/PSIKOLOGIS PASIEN TERBAIKNYA
MEMBERI DORONGAN PASIEN AGAR HARUS BERHUBUNGAN LANGSUNG DG
MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN DOKTER
ETIKA DOKTER MUSLIM TERHADAP SEJAWAT : TAK BOLEH MERAHASIAKAN PENYAKITNYA
DOKTER DI SELURUH DUNIA MEMPUNYAI ETIKA KEDOKTERAN ISLAM : DARI TRADISI &
KEWAJIBAN YG SAMA,BEKERJA UTK KEPERCAYAAN AGAMA, BENTUKNYA AKAN
KEMANUSIAAN TETAP SELAMANYA
PENEMUAN & PENGALAMAN BARU MILIK ETIKA KEDOKTERAN SEKULER : DIRUMUSKAN OLEH
BERSAMA MASYARAKAT YG SIKAPNYA BERUBAH-UBAH
PERSAUDARAAN & TOLONG MENOLONG CONTOH PERBEDAANNYA DLM HAL
DIPERTAHANKAN NASIHAT : PENGGUNAAN ALKOHOL,
KONDOM
ETIKA DOKTER MUSLIM THD SEJAWAT :
KELUHURAN ETIKA DOKTER DAPAT
JIKA MENETAP DI SUATU TEMPAT,
MENCEGAH MALPRAKTIK :
BERKUNJUNG KE DOKTER TERDEKAT
SIKAP DOKTER YG BAIK, ETIS, MORALIS &
MENJADI ANGGOTA IDI
PROFESIONAL DPT MENCEGAH
MENGIKUTI TEMU ILMIAH MALPRAKTIK
SIFAT2 LAIN DOKTER MUSLIM : INGAT D O K T E R
BELAS KASIHAN & CINTA KASIH,SIFAT DISIPLIN DLM MENJALANKAN PRAKTIK
SOSIAL PD MASYARAKAT
ORIENTASI KEILMUWAN BERDASAR ILMU
BERBUDI LUHUR & DPT DIPERCAYA, YG SETINGGI-TINNGINYA
PROFESIONAL
KOMPETENSI TERJAGA DG MENGASAH
TENANG, PERCAYA DIRI & MANDIRI KEMAMPUAN
KEPRIBADIAN YG KUAT TINDAKAN LEGE ARTIS
TIDAK BOLEH MEMBEDA-BEDAKAN DLM ETIKA LUHUR SESUAI HATI NURANI
MELAYANI PASIEN
RASIONAL DLM BERPIKIR & MENGAMBIL
HIDUP SEIMBANG,TDK BERLEBIHAN, KEPUTUSAN
MENJAGA KESEHATAN
ETIKA PASIEN THD DOKTER
MEMATUHI NASIHAT DOKTER
MENGHORMATI & MENGHARGAI DOKTER
Etik Kedokteran : Pedoman batin (conscience), dari dalam hati nurani dokter
Hukum Kedokteran : Pedoman lahir, yang mengatur dokter dari luar nurani
Etika Profesi tertua adalah Etika Profesi Dokter : merupakan prinsip moral dokter, yang harus diterapkan
oleh setiap dokter, dalam hubungannya dengan diri sendiri, pasien, teman sejawat, dan masyarakat.
Peraturan perundangan yang mengatur dan harus dipatuhi oleh Dokter (lex specialis) antara lain :
UU RI no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan PERKONSIL no 4 th 2011 ttg Disiplin
Profesional Dr Drg
UU RI no 29 tahun 2004 tentang Praktik PERKONSIL no 50/2017 ttg Penanganan Aduan
Kedokteran Disiplin
PP no.26/1960 ttg Sumpah Dokter Indonesia Dll
SK Menkes no434/Menkes/SK/X/1983 ttg
KODEKI.
Perbedaan Etik dan Hukum Kedoteran Kesepakatan profesi Dokter untuk ditaati dan
diamalkan
ETIK KEDOKTERAN
Norma profesi Kedokteran
Dari dalam nurani profesi Dokter HUKUM KEDOKTERAN
• Etik : nilai/value/norma pedoman batin (conscience), dari dalam hati nurani yang
merupakan dasar konsep moral yang berkembang dalam masyarakat
• Etika : merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat
baik dan menginginkanhal baik dalam hidup
DEFINISI KOLABORASI
• Jonathan (2004) : kolaborasi ADALAH proses • saling mengakui dan menghargai terhadap
interaksi diantara beberapa orang yang setiap orang yang
berkesinambungan.
berkontribusi untuk merawat individu,
• Kamus Heritage Amerika (2000): kolaborasi
keluarga, dan masyarakat.
adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha
penggabungan pemikiran. • ANA (1992) :
• Gray (1989) : kolaborasi adalah suatu proses *kolaborasi : hubungan kerja diantara tenaga
berpikir dimana pihak yang terlibat memandang kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
aspek perbedaan dari suatu masalah serta pasien, dalam melakukan diskusi
menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan tentang diagnosa, melakukan kerja sama
keterbatasan pandangan mereka terhadap apa dalam asuhan kesehatan, saling
yang dapat dilakukan. berkonsultasi dan masing-masing
bertanggung jawab pada
• American Medical Assosiation (AMA, 1994):
pekerjaannya.
• kolaborasi adalah sebuah proseS dimana
• Lidenke dan Sieckert (2005):
dokter dan perawat
*kolaborasi merupakan proses kompleks
• merencanakan dan praktik bersama sebagai
yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
kolega,
direncanakan dan disengaja, dan menjadi
• bekerja saling ketergantungan dalam tanggung jawab bersama untuk merawat pasien,
batasan lingkup praktik mereka dengan dan
berbagai nilai kadangkala itu terjadi dalam hubungan
yang lama antara tenaga profesional kesehatan.
PRAKTIK KOLABORASI
• Kolaborasi adalah
• suatu proses interaksi yang kompleks • menggabungkan pemikiran secara
dan beragam, berkesinambungan
• melibatkan beberapa orang untuk • menyikapi suatu hal
bekerja sama
• setiap pihak yang terlibat saling
ketergantungan didalamnya.
Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang
memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator
Menurut Carpenter (1990), kolaborasi mempunyai 8 karakteristik, yaitu:
HUMANIORA KEDOKTERAN
• Humaniora merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal yang menjadi
perhatian manusia : ilmu filsafat, hukum, sejarah, bahasa, teologi, sastra, seni dan lain
sebagainya.
*Kamus Umum Bahasa Indonesia : nilai-nilai kemanusiaan .
*Dalam bahasa Latin, humaniora artinya manusiawi.
*Makna intrinsik nilai-nilai humanisme (KBBI, 2004).
• Humanities atau pendidikan humaniora
• Humanisme merupakan tindakan positif, seperti belas kasihan yang bukan sekedar perasaan
prihatin kepada penderitaan orang lain tapi menolong dengan memberi saran atau tindakan
yang meringankan penderitaannya.
• Tujuan Humaniora
*memajukan manusia sehingga mencapai kemanusiaan yang
sesungguhnya / lebih manusiawi
*menumbuhkan sifat kritis
*mendewasakan seseorang menjadi pribadi manusia yang berbudaya
*menyiapkan manusia yang memiliki pemikiran dengan cara bahasa yang berkembang
dari dalam dan beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan zaman
Unsur-unsur Humaniora
a) Unsur seni
b) Etika
c) Kearifan
d) Kejujuran
e) Kebenaran
f) Kelembutan
g) Memanusiakan manusia
h) Menyingkirkan beban dan berbuat baik bagi manusia
(Akhmad Mahyuni B.sc, S.sos, MPH,. M.M)
Aplikasi Humaniora dalam kehidupan sehari-hari
● Praktek Kedokteran
Dr. Gatot
MEDIKOLEGAL
Suatu ilmu terapan yang melibatkan dua aspek ilmu yaitu medico yang berarti ilmu kedokteran
dan legal yang berarti ilmu hukum (utamanya hukum kesehatan ).
FARMASIS Adalah pengelola obat yg dibutuhkan pada pelayanan kesehatan/ dokter. Meliputi
kegiatan produksi ( pabrik ) , pemasaran ( distributor ), penggunaan Diwakili oleh DUTA FARMASI
1. Melalui Pendidikan Resmi
2. Mempunyai organisasi profesi.
3. Mempunyai Kode etik
4. Mementingkan pelayanan kemanusiaan.
Pemeriksaan
Diagnosa
Terapi (obat, tindakan, nasehat)
Pasal Kodeki 2012
Kewajiban Umum Dokter : Pasal 1 – Pasal 13
Kewajiban Dokter Terhadap Pasien : Pasal 14 – 17
Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat : Pasal 18 dan 19
Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri : Pasal 20 dan 21
Contoh Pasal KODEKI
Pasal 3 : Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 10 : Seorang dokter wajib senantiasa menghormati hak – hak pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya serta wajib menjaga kepercayaan pasien
Kausa Penyimpangan ETIK
Dokter Apoteker
Dr. Arif
Filsafat Kedokteran.
Kedokteran adalah seni didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Dr. William Osler (1849-1919)
Kedokteran tidak hanya ilmu tapi juga seni, dengan yang individualitas seorang dokter berinteraksi dengan
yang dari pasien.
Dr. Albert Schweitser (1875-1965)
Filsafat (UMUM)
• “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al Jaatsiyah 13)
• Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh
kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
(QS Al An’am 32)
• Penalaran filosofis yang dimaksud adalah penalaran yang selalu mengandung ciri-ciri skeptis
(meragukan), menyeluruh (holistik, komprehensif), mendasar (radikal), kritis, dan analitis.
• Filsafat adalah upaya manusia untuk menemukan kebenaran hakiki melalui cara berpikir yang
sistematis, komprehensif (menyeluruh, meluas), dan radikal (sampai ke akar-akarnya). Melalui berfikir
filsafati, diharapkan manusia menjadi lebih mampu bersikap
• Awal kemunculan, corak dan pemikiran bersifat mitologik.
• Pertama, filsafat sebagai reflective thinking, artinya filsafat sebagai aktivitas pikir murni, kegiatan akal
pikir manusia
• Kedua, filsafat sebagai produk kegiatan berpikir dan terbentuk dalam suatu disiplin ilmu
Menurut Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa pokok permasalahan yang menjadi objek kajian
filsafat mencakup tiga segi, yakni;
a. logika(benar-salah),
b. etika(baik-buruk), dan
c. estetika(indah-jelek),
Penalaran
Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang
secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
2. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang
dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke
dalam suatu pola tertentu.
3. Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan
yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
ETIKA
A. ETIKA UMUM (DASAR):
Membahas dasar-dasar etika secara umum, sebagai landasan memahami lebih jauh isu-isu yang
berkaitan dengan bidang-bidang spesifik
B. ETIKA KHUSUS (TERAPAN):
Membahas aplikasi teori etika dasar ke bidang-bidang spesifik dari kehidupan manusia. Misalnya
tentang kesehatan, sehingga dokter, perawat atau bidan (entah sebagai ilmuwan atau profesional)
perlu memahaminya.
Filsafah ilmu: Membahas tentang benar dan salah dari sudut logika.
RANGKUMAN MATERI PPT MODUL 3 BLOK 1 ! SEMOGA SUKSES ! CRANIUM 19 ! 22
Filsafah estetika: Membahas tentang indah dan tidak indah.
Filsafah moral (etika): Membahas tentang baik dan buruk, serta benar dan salah dari aspek moralitas.
TERMINOLOGI TERKAIT
1. MORAL: Standar tentang benar dan salah, yang a. Nikmat (bagi kaum hedonis
dipelajari lewat proses hidup bermasyarakat.
b. Apa yang diinginkan orang (etika psikologis, misalnya
Biasanya didasarkan pada keyakinan agama. Hume).
Umumnya dikaitkan dengan individu-individu atau c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).
kelompok-kelompok kecil.
d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).
Diwujudkan sebagai prilaku yang diselaraskan
6. AMORAL:
dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok ataupun tradisi.
- Neither moral or immoral.
2. KODE ETIK:
- Being outside the sphere to which moral judgments
Merupakan daftar ketentuan tertulis
apply.
(written list) dari rule yang mengandung nilai-nilai dalam
profesi dan sekaligus sebagai standar berprilaku. - Beyond morality.
Wujud konkrit dan objektif dari suatu nilai, sehingga 3. Deklarasi (kesepakatan tentang aspek tertentu):
oleh karenanya dapat digunakan untukmenentukan / - Declaration of Geneva (as amanded at Sydney).
menilai apakah seseorang telah melanggar nilai-nilai yg
telah ditentukan atau tidak. - Declaration of Tokyo, 1975.
BIOETIKA
Kasus yang melatarbelakanginya
Kasus Baby Doe
Kasus Karen Ann Quinlan
Kasus Nancy Cruzan
Konten Materi Bioetika
Manusia beserta kehidupannya:
a. Pra-kehidupan (ovum, spermatozoa, embrio).
b. Durante kehidupan:
- Awal dan akhir kehidupan manusia.
SEMOGA SUKSES
JANGAN LUPA