Disusun oleh:
Jeri Nobia Purnama
250620200505
Etika mengacu kepada nilai moral tentang apa yang baik atau apa yang buruk dan
penilaian individu atas nilai-nilai tersebut. Penilaian ini didasarkan pada keyakinan budaya
dan agama. bioetika berarti tentang kehidupan dengan etika. Tujuan bioetika adalah untuk
menangani isu etika dan nilai yang mengemuka akibat pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan biomedis. bioetik menghadirkan masalah serius bagi kita semua
yang hidup di era manipulasi kehidupan dan rekayasa genetika. Studi tersebut berkaitan
dengan semua aspek kehidupan yang kompleks dan terintegrasi dari awal hingga akhir, serta
kualitasnya.
Van Rensselaer Potter pada tahun 1970 menggunakan istilah 'bioetika' mendefinisikan
etika global sebagai disiplin yang mewakili hubungan antara biologi, ekologi, kedokteran,
dan nilai-nilai kemanusiaan untuk memastikan kelangsungan hidup manusia dan spesies
hewan lainnya. Awalnya dianggap hanya bahwa bioetika berkaitan dengan diskusi tentang
perawatan medis, transplantasi, fertilisasi in vitro dll. Tapi sekarang lingkup penelitian telah
diperluas untuk mencakup pemeriksaan medis, diagnosis, hal-hal yang menginformasikan
penyakit dan masalah lingkungan yang menyangkut kehidupan manusia. Isu-isu bioteknologi
yang berkaitan dengan etika meliputi:
Cloning
Penelitian mengenai stem sel
Uji coba obat
Pengembangan obat
Xenotransplantasi
Keamanan produk nanopartikr
Studi genomic
Transgenic
Pengembangan reproduktif
Senjata Biologis
Senjata biologis adalah bahan berbahaya yang dihasilkan dari mikroorganisme patogen. dapat
juga merupakan mikroorganisme hasil rekayasa genetika yang sengaja digunakan untuk
menimbulkan kerugian. senjata digunakan untuk menargetkan organisme hidup seperti
manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan dan juga dapat digunakan mencemari zat tak hidup
seperti udara, air, tanah, yang pada akhirnya akan dikonsumsi oleh makhluk hidup
Ada banyak mikroba yang dapat digunakan sebagai bioweapon karena sangat beracun,
mudah diperoleh, mudah berkembang biak dan mudah dipindahkan dari orang ke orang.
Mikroba ini digunakan sebagai senjata dengan menempelkan toksin pada bom sehingga dapat
dilepaskan saat meledak. Mereka juga bisa menjadi hama mengerikan yang dapat dilepaskan
dengan mudah ke lingkungan untuk menghancurkan pertanian.
Jawaban:
Multiple choice
1. Iv
2. Iv
3. Iv
Review Question
1. Etika mengacu kepada nilai moral tentang apa yang baik atau apa yang buruk dan
penilaian individu atas nilai-nilai tersebut. Penilaian ini didasarkan pada keyakinan
budaya dan agama. bioetika berarti tentang kehidupan dengan etika. Tujuan bioetika
adalah untuk menangani isu etika dan nilai yang mengemuka akibat pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan biomedis.
Metode pendekatan dalam bietik
pendekatan utilitas.
Pendekatan hak berbicara tentang hak individu untuk membuat pilihan.
Dalam pendekatan fairness and justice
Pendekatan kebaikan bersama
2. Perdebatan mengenai etika terhadap xenotransplantasi menitikberatkan pada dua hal
yaitu pertimbangan hak moral dan kepentingan manusia dan eksplorasi adanya
kemungkinan konflik antara manusia dan hak-hak kepentingan pada hewan. Etika
manusia mengenai xenotransplantasi sangatlah bervariasi dan banyak di antara
mereka yang saling terkait. Sedangkan etika yang dilihat dari sudut pandang spesies
hewan dan alam menegaskan bahwa hak-hak dan kepentingan hewan sebagai mahluk
yang 'bermoral' sangatlah terancam. Untuk itu, banyak sekali perdebatan dari sudut
pandang etika mengenai xenotransplantasi ini yang didominasi oleh sikap skeptis
karena memang dari segi etikolegal menitikberatkan pada segi moral dan hukum yang
berhubungan dengan binatang. Pengambilan organ dari binatang sehat untuk
didonorkan menjadi polemik pecinta binatang sehingga kontroversi untuk mereka
meskipun kelangsungan hidup seseorang berada di upaya xenotransplantasi tersebut.
3. Masalah bioetika utama yang terkait dengan sel induk manusia melibatkan turunan
dan penggunaannya untuk penelitian. Saat ini, masalah etika muncul di sekitar
derivasi dan penggunaan sel induk mirip sel HESC yang memiliki kapasitas untuk
berdiferensiasi menjadi semua jenis jaringan manusia. Dalam waktu dekat, ketika
bidang sel punca berkembang ke praktik klinik, masalah etis tambahan mungkin
muncul terkait dengan penerapan klinis pengetahuan sel punca menjadi terapi pasien
yang cukup aman, efektif, dan mudah diakses.
Etika menjadi dasar dalam pembuatan panduan yang mengatur mengenai penelitian
dan terapi sel induk agar semua pihak yang terlibat dapat membuat keputusan yang
tidak menyampingkan nilai moral dan bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup
yang lebih baik. Penggunaan sel induk yang berasal dari sel embrionik diperkenankan
dengan memperhatikan asal sumber dan tujuan awal dan pemanfaatannya. Sel induk
embrionik diijinkan untuk digunakan hanya dalam terapi klinis dan tidak untuk
dikembangkan menjadi individu utuh. Praktek terapi sel induk dalam pelaksanaannya
harus mengutamakan keselamatan pasien. Informasi panduan klinis harus
disampaikan dan dipahami oleh pasien secara menyeluruh, agar pasien memahami
tidak hanya manfaat yang dapat diperoleh tetapi ada resiko yang menyertai terapi sel
induk
4. Senjata biologis adalah bahan berbahaya yang dihasilkan dari mikroorganisme
patogen. dapat juga merupakan mikroorganisme hasil rekayasa genetika yang sengaja
digunakan untuk menimbulkan kerugian. senjata digunakan untuk menargetkan
organisme hidup seperti manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan dan juga dapat
digunakan mencemari zat tak hidup seperti udara, air, tanah, yang pada akhirnya akan
dikonsumsi oleh makhluk hidup
Secara tidak langsung penggunaan senjata biologis dapat merusak moral sebuah
bangsa. Bagi bangsa yang terkena senjata biologis biasanya diintai oleh keterpurukan
dan guncangan mental, hal ini dialami oleh penduduk yang menjadi sasaran senjata
biologis. Biasanya , senjata biologis digunakan untuk penyerangan terhadap tentara
musuh di medan perang ataupun faksi-faksi militer negara yang bersitegang, namun
tak jarang masih ada negara yang mengarahkan senjata biologis mereka pada
penduduk dari negara yang bersitegang. Dilihat dari sisi ini jelas bahwa penggunaan
senjata biologis harusnya tak perlu digunakan selain dari tujuan utamanya untuk
menjatuhkan musuh.Senjata biologis dapat menyebabkan keruntuhan moral bagi
sasarannya,dalam penyebaran yang terus berkembang dari waktu ke waktu senjata
biologis dikategorikan sebagai salah satu senjata yang sangat mematikan dan dilarang
penyebarannya
5. Guillemin, Gillam, Rosenthal, dan Bolitho (2012) melalui penelitiannya menemukan
bahwa sejumlah peneliti meyakini bahwa komite etik dapat menjadi paternalistik
terhadap partisipan penelitian. Artinya, komite etik mengikis otonomi partisipan
penelitian dengan menjadi sangat protektif (overprotective). Memang terdapat
persetujuan umum bahwa komite etik memiliki peran dalam melindungi partisipan
yang rentan. Namun demikian terdapat perkembangan dalam pandangan ini.
Partisipan, sejauh kompeten, merupakan pihak yang terbaik dalam mendefinisikan
“risiko yang tepat” serta memutuskan apakah akan mengambil bagian dalam
penelitian ataukah tidak. tendensi proses tinjauan etis yang menjadi semakin rigid dan
formal akan membahayakan pelaksanaan penelitian yang kritis dan bernilai di masa
mendatang yang dapat dianggap sangat berisiko oleh komite etik