SUMBER :
PROF. DR. IR. TIEN R. MUCHTADI, MS & KUSWANTO
DIALEKTIKA TEKNOLOGI
TANTANGAN (BID.TEKNOLOGI)
Etika dapat diuraikan sebagai bagian cabang dari filsafat terapan yang mencari
’perangkay perilaku apa yang benar apa yang salah, yang baik dan yang jelek di dalam
suatu keadaan tertentu;
Bioetika, sementara itu, ialah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan
pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan dan praktek
kedokteran dan ilmu hayati”
Jadi :
Bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan
masalah dari konflik moral
Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat
ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan
teknologi yang terkait dengannya
Dalam pada itu bioetika dapat pula dilihat sebagai cabang ilmu pengetahuan
tersendiri yang berkenaan dengan konflik tersebut.
CIRI-CIRI BIOETIKA
PerUndang-Undangan
Perubahan Keempat UUD 45 Pasal 31 ayat (5) yang menyatakan
bahwa“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agamadan persatuan bangsa untuk memajukan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
Undang-Undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada pasal 22 yang mengamanatkan bahwa
Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta
keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup
Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan; pasal 13 yang mengantisipasi
produk pangan yang dihasilkan melalui rekayasa genetika
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman yang memberikan batasan-batasan perlindungan
Keputusan Bersama Menristek, MenKes dan Mentan Tahun 2004
tentang Pembentukan Komisi Bioetika Nasional
UU No 13 tahun2010 tentangHortikultura
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
(RPP Peneltian Berisiko Tinggi)
Pasal 22
Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan tata
kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah
mengatur perizinan bagi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya dengan memperhatikan
standar nasional dan ketentuan yang berlaku secara internasional
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah
UU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
PP No. 41/2006 Perizinan Melakukan Litbang bagi Perguruan TinggiAsing, Lembaga
Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing
Pasal 20
1)Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing
tidak membawa sampel dan/atau spesimen bahan litbang keluar wilayah NKRI
Pasal 21
1)Dalam melaksanakan kegiatan litbang i Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan
Badan Usaha Asing dan Orang Asing tetap menghormati adat istiadat dan norma-norma
kebudayaan yang berlaku di tempat kegiatan litbang
TUGAS KOMISI BIETIKA NASIONAL
(PASAL 2 PP NO. 41/2006)
Di luar bidang kedokteran dan kesehatan umumnya, berikut ini ilustrasi dari dunia lingkungan
hidup yang tidak kalah pentingnya:
Arbain, 2005:
Dalam 20 tahun ini tidak akan ada lagi hutan tropis dataran rendah dan tinggi di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi, jika kecepatan penggundulan hutan di Indonesia secepat seperti
sekarang ini.
Tanah akan berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dll.
Dengan begitu, beberapa tanaman berbunga bersama dengan sejumlah serangga, jamur,
bakteri, dll akan menghilang selamanya; lingkungan hidup baru mungkin tidak akan
mendukung tumbuh berkembangnya makhluk-makhluk hidup ini.
Sementara pada saat yang sama keanekaragaman hayati Indonesia
secara ilmiah, budaya dan komersial belum tergarap.
Ada kemungkinan adanya tumbuhan yang mempunyai nilai
komersial yang belum diungkap atau dikenali seperti gaharu, gambir,
nilam, dll.
Banyak tumbuhan yang menghilang dengan cepat; berkejar-kejaran
dengan waktu.