Anda di halaman 1dari 11

EVOLUSI PISCES

BADAN NEMO, SANG IKAN BADUT, BERGARIS


TIGA.

Disusun oleh:
Erlin Via Vertiana
(41204620118008)

Dosen pengampu :
Mia Azizah, S.Si., M.Si.
Ikan yang hidup di terumbu karang dikenal karena Kepe Monyong Ikan Triger Tompel
keanekaragaman warna dan pola mereka yang selalu
mengejutkan.

Contohnya ikan copperband butterfly (Chelmon rostratus)


yang memiliki “mata hitam” di badannya, ikan blue tang
(Paracanthurus hepatus) dan ikan jenis Picasso Triggerfish
copperband butterfly Picasso Triggerfish
(Rhinecanthus aculeatus), yang namanya diambil dari pola (Chelmon rostratus) (Rhinecanthus aculeatus)
warna-warni terang pada sisi badannya.
Salah satu contoh ikan karang paling terkenal adalah ikan badut, yaitu jenis ikan yang
membintangi film animasi Pixar Finding Nemo pada tahun 2003. Ikan kecil yang hidup
bersimbiosis dengan anemon laut ini, mudah dikenali berkat warna tubuhnya yang
jingga terang dengan garis-garis putih lebar.

Nemo, atau Amphiprion ocellaris, termasuk ke dalam kelompok ikan badut yang


terdiri dari 30 spesies. Pola warna tubuh mereka ditandai dengan kombinasi warna
kuning, jingga, coklat atau hitam dengan garis-garis putih vertikal yang terdiri dari sel-
sel pemantul cahaya yang disebut iridophores.
Selain karakteristik fisik lainnya, spesies ikan badut
dapat
dibedakan dari jumlah garis putih vertikal yang mereka
miliki.
Ada beberapa spesies yang tidak memiliki garis sama
sekali (Amphiprion ephippium), bergaris satu
(Amphiprion frenatus) atau hanya bergaris dua
(Amphiprion sebae). Amphiprion ocellaris, atau Nemo
yang terkenal, bergaris tiga.

Empat ikan badut yang berbeda untuk menggambarkan pola-pola


warna spesies tersebut. Dari atas ke bawah: Amphiprion
ephippium, Amphiprion frenatus, Amphiprion bicinctus dan Amphiprion
ocellaris.
Evolusi Garis Badan
Ikan Badut Amphiprion ocellaris

Analisis genetika yang terkait dengan sejarah evolusi ikan badut


mengungkapkan bahwa leluhur mereka semua memiliki tiga garis putih,
dan selama beberapa periode, keturunan-keturunan ikan badut mulai
kehilangan garis ekor, lalu garis badan dan akhirnya garis kepala,
sehingga memungkinkan 3 kombinasi warna yang berbeda:

● tiga garis (kepala, badan dan ekor)


● dua garis (kepala dan badan)
● satu garis (kepala)
● tanpa garis.
Content Here Content Here Content Here Content Here
You can simply impress your You can simply impress your You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique zing audience and add a unique zing audience and add a unique zing audience and add a unique zing
and appeal to your and appeal to your and appeal to your and appeal to your
Presentations. Presentations. Presentations. Presentations.
Notes

Dengan melihat pola-pola yang berkembang


pada ikan badut, jelas bahwa keragaman
pola-pola tersebut terbatas: meskipun ada
empat kombinasi pola warna, mekanisme
biologis tidak memungkinkan suatu spesies
untuk mendapatkan variasi pola lain–
misalnya, satu garis di ekor.
Untuk memahami mengapa beberapa kombinasi garis pada ikan badut
tidak ada, kami melihat perkembangan dua spesies dengan dua pola

Lalu mereka warna yang berbeda saat mereka dewasa, Amphiprion ocellaris, yang

menghilang memiliki tiga garis, dan Amphiprion frenatus, yang hanya memiliki satu
garis di kepala.
disapu evolusi
MEMILIKI SATU GARIS DI KEPALA
Untuk memahami mengapa beberapa kombinasi garis pada ikan badut
tidak ada, kami melihat perkembangan dua spesies dengan dua pola
warna yang berbeda saat mereka dewasa, Amphiprion ocellaris, yang

Lalu mereka memiliki tiga garis, dan Amphiprion frenatus, yang hanya memiliki satu

menghilang garis di kepala.

disapu evolusi MEMILIKI SATU GARIS DI KEPALA

Penemuan ini menunjukkan bahwa menghilangnya garis-garis putih secara kronologis selama
evolusi dibatasi oleh urutan munculnya garis selama perkembangan dan adanya kaitan yang
kuat antara filogenesis (sejarah evolusi) dan ontogenesis (perkembangan individu). Ini
mengarah pada hipotesis pembentukan garis yang dikendalikan oleh suatu mekanisme
genetik tertentu yang bergantung pada polaritas antero-posterior dari ikan badut. Mekanisme
ini belum ditemukan.
Garis-garis pada  Amphiprion ocellaris  muncul dalam urutan yang jelas selama proses
transformasi dari larva menjadi ikan muda–pertama dari kepala, lalu badan dan
terakhir adalah ekor. Tahapan proses tersebut berlawanan dengan tahapan hilangnya
garis untuk beberapa spesies ikan badut selama proses evolusi.
Proses perubahan
kombinasi garis pada Pengamatan mengejutkan yang kedua adalah A. frenatus menunjukkan
perkembangan yang sama dengan A. ocellaris pada tahap larva, dengan kemunculan
badan ikan badut garis-garis putih yang berurutan dari kepala sampai ekor sedangkan saat ia dewasa
mereka hanya memiliki satu garis. Garis-garis tersebut lalu menghilang dengan urutan
yang terbalik, dimulai dari ekor sampai dengan kepala.
Cover

Untuk Apa garis-garis itu?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kami membandingkan keragaman


pola garis putih yang ditemukan dalam komunitas alami ikan badut
dengan keragaman pola garis putih dalam komunitas di mana pola
tersebut tersebar secara acak. Melalui simulasi tersebut, kami dapat
menunjukkan bahwa mempunyai spesies ikan badut dengan jumlah
garis yang sama dalam satu wilayah yang sama sangat jarang.

Beberapa faktor ekologis dapat mempengaruhi distribusi yang tidak


acak tersebut dan kemungkinannya adalah jumlah garis putih
memungkinkan spesies ikan badut untuk mengenali satu sama lain.
Kemampuan mengenali tersebut penting dalam organisasi sosial ikan
badut yang tinggal di anemon laut di mana beberapa spesies dapat
hidup berdampingan. Kemampuan tersebut juga yang
memungkinkan Nemo dan ayahnya untuk menemukan satu sama
lain dari ujung samudra yang berbeda–sebuah akhir yang bahagia
untuk semua orang.

Anda mungkin juga menyukai