Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI BIOLOGI

Nama : Muh Ihsan Apriansyah


NIM : G 401 20 013

A.
B. Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatik
(sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anakan,
memiliki genotype yang sama dan identik dengan sel induknya. Pembelahan
mitosis terjadi dalam beberapa tahapan yaitu profase, ,metafase, anaphase,
telofase.

1. Profase
Benang-benag kromatin memadat dan kromosom tampak seperti suatu
gumpalan benang ikal yang ruwet di dalam nukleus. Pada permulaan profase
benang-benang itu terentang secara maksimal sehingga kromomer itu dapat
dilihat satu persatu. Kemudian kromosom itu memendek dan menebal serta
kromomer terletak begitu dekat satu samalain, sehingga tidak lagi dapat
dibedakan satu persatu. Tiap bagian dari kromosom ganda itu disebut 2
kromatid yang bergabung pada kinetokor yang tetap tunggal pada tahap
metafase.
Pada permukaan profase sentriol bergerak ke sisi sel yang berlawanan.
Antara dua sentriol terbentuklah gelendong (Spindel). Benang protein
gelendong diatur seperti dua kerucut yang saling berhubungan dasar dengan
dasar, lebar di tengah atau di equator sel, dan menyempit ke arah suatu titik
di kedua ujung atau kutub. Dengan jarum mikro yang diikat pada
mikromanikulator, gelendong itu dapat digerakkan seperti suatu unit dari
satu bagian ke sel bagian lainnya. Dengan teknik tertentu gelendong itu
dapat dipisahkan dari sel yang sedang membelah (Gambar 2). Pada akhir
profase sentriol berada di kedua kutub yang berlawanan, gelendong tetap
terbentuk antara keduanya dan kromosom tetap menjadi pendek dan tebal

2. Metafase
Jika kromosom telah mengerut dengan penuh dan tanpak seperti batang-
batang pendek yang berwarna gelap, maka membran nukleus menghilang
dan kromosom mengatur diri dibidang equatorial gelendong. Waktu yang
pendek dimana kromosom berada dibidang equatorial ini disebut metafase.
Tahapan ini jauh lebih pendek daripada profase. Meskipun bagian sel yang
berlainan waktu itu sangat berbeda-beda tetapi profase berlangsung dari 30-
60 menit, sedangkan metafase dari 2-6 menit.
Dalam metafase kinetokor setiap kromosom membelah, dan kedua kromatid
menjadi kromosom anak yang terpisah sama sekali. Dibawah kontrol suatu
mekanisme yang sampai sekarang belum diketahui, pembelahan kinetokor
terjadi serentak pada semua kromosom. Kinetokor anak mulai bergerak
memisah, yang menandai dimulainya anfase.

3. Anaphase
Kromosom memisah dan kedua kromosom anak pergi kekutub masing-
masing, Waktu ketika kromosom itu bergerak dari bidang equatorial kearah
kutub disebut anafase, berlangsung dari 3-15 menit. Benang-benang
gelendong itu tampaknya berguna sebagai jalur penutup gerakan kromosom
ke kutub. Tanpa jalur penuntun tersebut kromosom itu hanya akan
mendorong secara acak ke sana kemari dan banyak yang akan gagal menjadi
bagian nukleus anak semestinya.
Mekanisme yang memisahkan kromosom itu belum diketahui dengan jelas.
Percobaan-percobaan memberi petunjuk bahwa beberapa benang gelendong
bersifat kontraktil dan dapat menarik kromosom kearah kutub. Gelendong
yang diambil dari sel yang akan membelah dapat dibuat berkontraksi jika
dibubuhi ATP. Kromosom yang bergerak ke arah kutub biasanya berbentuk
huruf V dengan kinetokorpada puncaknya yang mengarah ke kutub.
Tampaknya daya apapun yang menggerakkan kromosom itu ke kutub, daya
itu dicurahkan pada kinetokor. Suatu kromosom yang kehilangan kinetokor,
mungkin akibat sinar –x, dalam mitosis sama sekali tidak bergerak.

4. Telofase
Jika kromosom telah mencapai kutub sel, maka mulailah tahapan terakhir
dari mitosis yaitu telofase. Dalam tahapan ini beberapa proses berlangsung
dengan serentak: pembentukan membran nukleus di sekeliling kelompok
kromosom pada tiap kutub, kromosom memanjang, warna menjadi kurang
gelap dan kembali ke dalam keadaan istirahat dimana hanya tampak benang-
benang kromatin yang tidak teratur, dan sitoplasma sel mulai membelah.
Pembelahan sitoplasma (sitokinesis) pada sel hewan terjadi dengan
membentuk lekukan disekeliling sel pada bidang equatorial dan berangsur-
angsur masuk ke dalam sampai kedua belahan sel terpisah sebagai suatu sel
anak tersendiri. Kejadian-kejadian dalam telofase memakan waktu 30-60
menit.

C. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis ialah jenis pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid berasal dari sel induk diploid berbeda dengan pembelahan mitosis.
Masing-masing sel anakan akan memiliki setengah kromosom sel induk atau
gametogenesis serta pembuahannya atau fertilisasi. Pembelahan Meiosis terjadi
pada 2 tingkatan dimana setiap tingkatan akan melalui beberapa tahapan yaitu
profase I, metaphase I, anaphase I, dan telofase II dan profase II, metaphase II,
anaphase II, dan telofase II.

1. Meiosis I
a. Profase I
Leptonema (leptoten) adalah benang kromatin menjadi benang
kromosom, membran inti dan anak inti masih terlihat.
b. Zigoneme (zigoten)
Pada sub fase ini, kromosom homolog yang awalnya merupakan
kromosom tunggal mengelompokkan diri dan berpasang-pasangan
menurut ukuran panjangnya. Prosesnya disebut sinapsis. Sedangkan
kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen.
c. Pakinema (pakiten)
Tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu
ikatan sentromer sehingga berbentuk tetrad.
d. Diploma (diploten)
Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar
ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid yang
disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara, kotak antar
kromatid bersaudara disebut kiasma.
e. Diakinesis
Sentromer mebentuk dua sentriol ysng masing-masing membentuk
gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap sedangkan sentriol yamg
lain bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Membran inti dan
nuklues menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan
terjerat oleh gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol, mebran
inti dan anak inti mulai menghilang.

2. Metafase I
Pada metafase I, benang-benang spindel menempatkan setiap tetrad sejajar
bodang ekuator. Benang spindel melekat pada kinetokor sentromer.
Benang spindel dari satu kutub hanya akan melekat pada salah satu
kromosom homolog dari setiap tetrad. Benang spindel dari kutub lain akan
melekat paad kromosom homolog lain dari tetrad tersebut. Dengan
demikian, setiap kromosom dari pasangan kromosom homolog hanya dapat
tertarik pada kutub yang berlawanan.

3. Anafase I
Berdasarkan pengaturan pelekatan benang spindel pada metafase I, pada
anfase I setiap kromosom dupleks dari pasangan kromosom homolog
bergerak menuju kutub yang berlawanan sehingga ikatan tetrad saja yang
terpisah. Hal ini berbeda dengan anafase pada mitosis yang terjadi
pemisahan kromatid. Pada fase ini jumlah kromosom bagi calon sel anak
sudah tereduksi.

4. Telofase I
Pada fase ini kromaytid memadat, membran inti terbentuk dan anak inti
mulai muncul kembalu, kemudian terjadi peristiwa
sitokinesism(pembentukan dinding sel pemisah). Benang gelendong
menghilang, kromatid muncul kembali dan sentriol berperan kembali
sebagai sentomer.
Biasanya sitokinesis terjadi bersamaan dengan telofase I dan menghasilkan
dua sel anak haploid. Jika meiosis ini terjadi pada sel gamet manusia,
jumlah kromosom tubuh yang 46 buah akan tereduksi menjadi 23 buah
pada kahir meiosis I.
Akhir telofase I diikuti dengan interkinesis atau fase yang serupa dengan
interfase pada mitosis. Interkinesis umumnya berlangsung dengan sangat
singkat bahkan pada beberapa organisme interkinesis tidak tejadi.

5. Meiosis II
Dua sel haploid hasil meiosis I sekarang memasuki fase meiosis II, terdapat
perbedaan dalam siklus sel meiosis II ini. Pada interfase II tidak terjasi
replikasi DNA sehingga kromosom dalam kedua sel tersebut berada dalam
keadaan dupleks. Oleh karena, kemiripannya dengan mitosis tahap meiosis
II ini secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai mitosis haploid.

6. Profase II
Pada fase ini membran inti dan anak inti menghilang, kromatin berubah
menjadi kromosom yang terjerat oleh gelendong pembelahan. Sentrosom
membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan. Kedua
sentriol dihubungkan dengan benang gelendong.
Profase II serupa dengan profase mitosis, tidak pasangan kromosom
homolog dan tidak terjadi pula persilangan. Profase II berlangsung sangat
cepat.

7. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator. Pada metafase II, kromatid
berkelompok dua-dua seperti halnya pada metafase mitosis. Pada fase ini
sentromer belum memisah.

8. Anafase II
Pada fase ini, sentromer membelah dan kromatid terpisah sempurna.
Kemudian kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan.

9. Telofase II
Pada fase ini kromatid berkumpul pada kutub pembelahan kemudian
berubah menjadi kromatin kembali. Bersamaan dengan itu, mebran inti dan
anak inti mulai muncul kembali. Pada fase ini, terjadi juga fase sitokinesis.
Dengan berakhirnya telofase II, maka proses meiosis telah selesai. Akhir
meiosis menghasilkan 4 sel anak yang masing-masing sudah mengamali
reduksi (pengurangan) jumlah kromosom atau mempunyai setengah dari
jumlah kromosom induknya.

Anda mungkin juga menyukai