Di susun oleh
Nim : P2012034
AMBON
2022
Lembaran Pengesahan
Judul Laporan : Pemberian Injeksi Intra Vena (IV) Omeprazole Pada Pasien GERD
Nim : P2012034
Menyetujui,
CI Institusi CI Lahan
Puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya, pembuatan masi
diberi kesehatan sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. saya
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini di masa yang
akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan mahasiswa, masyarakat, dn pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembaran pengesahan................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.3. Tujuan.............................................................................................................4
a. Definisi Injeksi....................................................................................................5
b. Definisi Omeprazzole..............................................................................................5
c. Landasan teori.................................................................................. ........................5
d. Kegunaan injeksi intravena.........................................................................................5
e. Indikasi injeksi intavena.............................................................................................7
f. Kontaindikasi injeksi intravena...................................................................................7
g. Tempat injeksi intravena............................................................................................8
h. Macam-macam injeksi intravena................................................................................9
i. Cara kerja omeprazole.........................................................................................9
3.1. Pengkajian.......................................................................................................................14
3.2. Penatalaksanaan..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Injeksi merupakan salah satu dari sediaan steril, sementara injeksi sendiri memiliki arti
larutan yang berisi obat dengan zat pembawanya adalah air dan biasanya dibarikan berikan
secara intravena (Dewantisari & Musfiroh, 2020). Larutan injeksi intravena yang memiliki
volume besar dan digunakan untuk dosis tunggal dikemas dalam wadah yang diberi
keterangan volume lebih dari 10 ml. Sedangkan untuk injeksi volume kecil dikemas dalam
wadah dengan keterangan volume kurang dari 100 ml. Kemasan untuk injeksi seharusnya
tidak dapat berinteraksi baik secara fisik maupun kimia, yang menebabkan perubahan mutu,
kekuatan, maupun kemurnian dari bahan. Untuk mempermudah dalam pengamatan sediaan
injeksi maka wadah harus terbuat dari bahan transparan, salah satunya dari bahan kaca.
Wadah injeksi biasanya dapat berupa ampul atau vial, untuk menentukan tipe kamasan maka
dapat dilihat dari ketentuan pada masing masing monografi sediaan atau bahan
(DepKes,2020). Omeprazole merupakan salah satu sediaan injeksi dengan kemasan vial.
Omeprazole adalah golongan obat yang digunakan untuk terapi pengobatan gastritis.
Omeprazole merupakan obat ang mampu menahan sekresi asam lambung dengan gologan
PIP (pump inhibitor proton). Omeprazole dipercaya memiliki potensi ang kuat dalam
menurunka asam lambung pada pasien gastritis (Sumarni, 2019). Penyimpanan sediaan
omeprazole harus diperhatiakan seperti disimpan pada suhu 15ºC-30ºC, terhindar dari cahaya,
dan diperhatikan kelembabannya. Sediaan injeksi omeprazole yang sudah dispensing, sangat
membutuhkan perhatian khusus, injeksi omeprazole yang sudah dispensing harus disimpan
pada suhu kurang ± 25ºC dan mampu bertahan dalam waktu 4 jam disuhu tersebut (Melviya
& Putri, 2019). Omeprazole dinilai lebih efektif dibandingan dengan golongan antagonis
reseptor H2 untuk menurunkan asam lambung (Widiyani et al, 2019).
TINJAUAN TEORI
a. Definisi Injeksi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensi terebih dahulu melalui jaringan kedalam kulit atau melalui kulit
atau lendir. Pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
menghantarkan darah balik kejantung. Injeksi intravena adalah memasukan cairan obat
langsung kedalam pembuluh darah vena sehingga obat langsung masuk kedalam sistem
sirkulasi darah. Injeksi dalam pembuluh darah menghsilkan efek tercepat dalam waktu 18
detik, yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar keseluruh jaringan.
b. Definisi omeprazole
Omeprazole merupakan salah satu sediaan injeksi dengan kemasan vial. Omeprazole
adalah golongan obat yang digunakan untuk terapi pengobatan gastritis. Omeprazole
merupakan obat yang mampu menahan sekresi asam lambung dengan gologan PIP (pump
inhibitor proton). Omeprazole dipercaya memiliki potensi yang kuat dalam menurunka asam
lambung pada pasien gastritis (Sumarni, 2019). Omeprazole dinilai lebih efektif dibandingan
dengan golongan antagonis reseptor H2 untuk menurunkan asam lambung (Widiyani et al,
2019). Omerazole merupkan obat untuk saluran cerna golongan penghambat pompa proton,
turunan benzimidazole yang berguna untuk menurunkan produksi asam lambung.
b. Landasan Teori
Terapi intravena adalah tindakan memasukan cairan kedalam intravena (pembuluh darah)
dengan tujuan memenuhi kebutuhan cairan serta menyeimbangkan elektrolit sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian nutrisi pada pasien. Pemberian obat dengan cara memasukan obat
kedalam pembuluh darah vena secara langsung dengan menggunakan spuit, sehingg obat
langsung masuk kedalam sistem sirkulasi darah.
1. Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang diberikan dapat
menimbulkan efek langsung.
2. Digunkan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral
3. Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukan obat apapun melalui
mulutnya
d. Indikasi obat intravena
1. Pada lengan
- Vena median cubiti/vena sefalika
- Vena basilica
2. Pada tungkai
- Vena saphenous
3. Pada leher
- Vena jugularis
4. Pada kepala
- Vena frontalis
- Vena temporalis
5. Pada mata kaki
- Vena dorsal pedis
1. pemberian obat melalui intravena (secara langsung) cara pemberian obat melalui vena
secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena
saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontal/temporalis (kepala), yang
bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah
2. pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung) merupakan cara pemberian
obat dengan menambah atau memasukan obat ke dalam media (wadah atau selah)
yang bertujuan untuk meminimalkan kadar terapeutik dalam darah.
h. Cara Kerja Dan Fungsi Omeprazole
Omeprazole termasuk dalam golongan obat yang disebut penghambat pompa proton
(PPI=proton pump inhibitor). Semua obat termasuk dalam kelas PPI memiliki cara kerja yang
sama dan untuk kondisi yang serupa. Obat obatan lain yang segolongan diantaranya
lansoprazzole, esomeprazole, dan pantoprazole. Cara kerja dan fungsi omeprazole (PPI) obat
obatan PPI tersebut bekerja dengan cara menurunkan asam lambung yang dihasilkan oleh
asam lambung. Hal ini dilakukan dengan menghalangi pompa proton di sel-sel pada lambung.
Pompa proton sendiri bekerja pada tahap akhir produksi asam lambung, sehingga apabila
pompa proton tersebut tersumbat, maka asam lambung dapat dikurangi. Dengan fungsi
omeprazole tersebut, maka asam lambung dikurangi.
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Ruang : keperawatan Lt 3
No RM : 079045
1. Data subjektif
a) Identitas
Nama : Ny. M
Umur : 61 tahun
Agama : Kristen protestan
Alamat : Batu Gajah
b) Keluhan utama
Pasien merasa nyeri pada uluh hati
c) Riwayat kesehatan
Pasien merasa kesakitan akibat nyeri pada uluh hati, akibat proses penyakit yang
dialami dengan skala nyeri 4-6 (nyeri sedang)
2. Data objektif
a) Pemeriksaan umum
- Refleksi (-)
3.2. Penatalaksanaan
Tahap Prainteraksi
- Baca catatan keperawatan/catatan medis
- Kaji kebutuhan pasien
- Cuci tangan
- Gunakan handscoen
Persiapan alat
15. Pasang sebuah perlak/pengalas dibawah vena yang akan dilakukan penyuntikan
18. Matikan cairan infus dan lakukan penyuntikan secara perlahan sampai obat habis
19. Setelah itu ambil spuit dengan menaris dan melakukan penekanan pada daerah
penusukan dengan kapas alkohol, dan spuit ang sudha dipakai letakan kedalam
bengkok
Tahap Terminasi
1. Tanyakan respon pasien
2. Beri treinforcemen positif
3. Kontrak tindakan selanjutnya
4. Akhir kegiatan beri salam pada pasien dan keluarga
Dokumentasi
Spada.uns.ac.id pemberian-obat-intra-vena-intra-cutan-subcutan-dan-intra-muscular
www.perawatkitasatu.com2019injeksi-intra-vena
skillslab.fk.uns.ac.id2019buku-pedoman-ketrampiilan-klinis-slils-lab
www.academia.edu pengertian-omeprazole.zuhdisyuhada-academia.edu