Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SOP IMS

PENATALAKSANAAN INFEKSI
MENULAR SEKSUAL

No. Kode : 01/SOP-RPU/NGASEM/2014

No.Revisi : 00

Tgl. MulaiBerlaku : 30 September 2014

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Halaman : 1dari 7

UPTD. PuskesmasNgasem
Kabupaten Kediri

1. TUJUAN.
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan infeksi menular seksual di UPTD Puskesmas Ngasem

2. RUANG LINGKUP
Tindakan dimulaidari anamnesa, konseling, tindakan, sampai pemberian resep obat pada pelanggan

3. KRITERIA PENCAPAIAN
Penatalaksanaan infeksi menular seksual di UPTD Puskesmas Ngasem dapat dilaksanakan 100%
sesuai prosedur penatalaksanaan infeksi menular seksual

4. DEFINISI
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah gangguan/penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes,
namun yang paling terbesar di antaranya adalah AIDS, karena AIDS tidak bias diobati dengan
antibiotic dan dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya.

5. URAIAN UMUM
5.1 Hubungan seksual adalah aktivitas seksual yang berkaitan dengan system reproduksi yang
melibatkan alat kelamin pria dan wanita
5.2 Penyakit gonore adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (pms) yang disebabkan oleh
bakteri neisseria gonorhoeae. Bakteri ini menyerang lapisan dalam saluran kandung kemih, uretra,
rectum, bagian leher rahim, tenggorokan, dan bagian mata. Penyakit ini bias juga menyebar
keseluruh tubuh melalui aliran darah seperti menyebar pada bagian kulit luar dan persendian.
5.3 Sifilis adalah infeksi menular seksual yang di sebabkan oleh bakterispirosettreponema pallidum sub-
spesies pallidum Terutama penularannya melaluikontak seksual
5.4 Herpes adalah salah satu penyakit menular seksual yang berbahaya. Penyakit ini menyerang alat
kelamin penderitanya. Penyebab penyakit herpes genitalis ini adalah virus herpes simpleks, terutama
virus herpes simpleks tipe 2
5.5 Acquired immunodeficiency syndrome atau acquired immune deficiency syndrome (disingkat aids)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus hiv atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (siv, fiv, dan lain-lain).
5.6 Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan
atau menghentikan suatu proses biokimia di dalamorganisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri.

6. PERALATAN
6.1 Alat
6.1.1 Tempat tidur ginekologi
6.1.2 Lampu sorot.
6.1.3 Ember
6.1.4 Tempat sampah
6.1.5 Speculum ukurans,l,xl,
6.1.6 Anuskopi

6.2 Bahan
6.2.1 Catten aplicator
6.2.2 Tissu
6.2.3 Glass objek
6.2.4 Ph piper
6.2.5 Air
6.2.6 Larutanklorin 0,5 %
6.2.7 Cairankoh
6.2.8 Nampankecil
6.2.9 Aqua bides

7. INTRUKSI KERJA
NO INSTRUKSI KERJA PETUGAS
1. Petugas memanggil pelanggan dengan ramah Perawat
2. Petugas mempersilahkan pelanggan duduk Perawat
3. Petugas melakukan anamnesa beserta keluhan/masalahnya Perawat
4. Petugas menjelaskan kepada pelanggan apa yang akan dilakukan. Perawat
5. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan tehnik 7 langkah
Perawat
mencuci tangan
6. Pelanggan membuka pakaian dalamnya Perawat
7. Setelah membuka pakaian dalam, minta pelanggan untuk naik kemeja
pemeriksaan, bombing pelanggan untuk mendapatkan posisi yang baik dalam Perawat
melakukan pemeriksaan
8. Tutupi bagian bawah tubuh pelanggan dengan selimut atau kain untuk membuat
Perawat
pelanggan lebih nyaman
9. Tenangkan pelanggan, beridukungan, minta pelanggan untuk rileks dan petugas
memulai pemeriksa anfisik.
9.1 Pelanggan perempuan
9.1.1 Lakukan pemeriksaan bagian mulut dan kelenjar getah bening yang terkait, telapak
tangan dan telapak kaki
9.1.2 Inspeksi dan palpasi perut bagian bawah, amati ekspresi pelanggan apakah tampak
kesakitan
9.1.3 Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, apakah ada pembesaran dan atau tanda
radang
9.1.4 Inspeksi genitalia eksterna, amati adanya kelainan atau gangguan (misal: adakutu,
luka /ulkus, benjolan dan duh tubuh)
9.1.5 Lakukan pemeriksaan dengan spekulum
9.1.6 Ambil sediaan
9.1.7 Keluarkan speculum dan tunjukan kepada pelanggan apabila ada duh tubuh
9.1.8 Lakukan pemeriksaan ph
9.1.9 Lakukan pemeriksaan sniff test / whiff test
9.1.10 Masukkan spekulum yang telah dipakai ke larutan chlorin 0,5%
9.1.11 Lakukan vaginal toucher, rasakan adanya kelainan atau gangguan, catat apakah Perawat
ada nyeri goyang serviks.
9.2 Pelanggan laki-laki
9.2.1 Minta pelanggan untuk duduk di tepi tempat tidur dan lakukan pemeriksaan bagian
mulut dan kelenjar getah bening yang terkait, telapak tangan dan kaki.
9.2.2 Kemudian pelanggan diminta untuk membuka celana/ rok dan pakaian dalamnya
9.2.3 Setelah itu pelanggan diminta untuk tidur
9.2.4 Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, amati adanya pembesaran dan atau tanda
radang
9.2.5 Inspeksi dan palpasi penis amati adanya duh tubuh dan kelainan atau gangguan
lain seperti kutil pada orificiumuretra eksterna, bagi yang tidak sirkumsisi buka
preputiuma matisulkus apakah ada luka, kutil.
9.2.6 Inspeksi dan palpasi skrotum amati adanya kutu, dan kelainan atau gangguan lain
kemudian ditelusuri mulai dari testis bandingkan besarnya antara skrotum kiri dan
kanan, epididimis, saluran sperma.
9.2.7 Bila pelanggan melakukan seks insertive, tidak terlihat adanya duh tubuh, ajari
pelanggan untuk melakukan milking
9.2.8 Ambil sediaan dari ostium uretraeksternum
9.2.9 Inspeksidaerahsekitar anus apakahada duh tubuh, luka/bekasluka, benjolanataukutil
9.2.10 Bila pelanggan melakukan seks reseptive, lakukan rectal toucher, lihat adanya
kelainan
9.2.11 Yang tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan anuskopi
9.2.12 Lakukan pemeriksaan anuskopi
9.2.13 Ambil sediaan dari anus
9.2.14 Masukkan anus kopi ke dalam larutan chlorin 0,5%
10. Minta pelanggan untuk memakai pakaiannya kembali Perawat
11. Minta pelanggan untuk menunggu hasil pemeriksaan Perawat
12. Petugas membawa keruang laboratorium bersama slide Perawat
13. Petugas membereskan alat dan cuci tangan Perawat
14. Setelah selesai, petugas menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil
pemeriksaan. Petugasmelakukankonseling
danmemberikanjadwalkunjunganulangserta resep obat Untuk pelanggan dengan
hasil pemeriksaan positif

15. Pengobatan untuk Infeks Melular Seksual ; Metronidazol 2 gr poSD,Nystatitin 100rb


IU 1X1 Sub vag 14 hari,BPenisilin 2,4 UI IM SD,B Penisilin 2,4 UI IM 3 X 1 interval
1 minggu,Asiklovir 200 mg 5x1 po 7 hari,Azitromicin 1 gr po SD, Cefeeksim 400mg Medis
poSD,Flukunasol 150 mg po SD,
Petugas melakukan pencatatan.
15 Pemeriksaan selesai

8. DIAGRAM ALIR
9. REFERENSI
9.1 Buku Pedoman Pengobatan Dasar di PuskesmasTahun 2007
9.2 Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013
9.3 ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa

10. DOKUMEN TERKAIT.


10.1 RekamMedis
10.2 Register HarianRPU
10.3 Form Rujukan Internal Laboratorium
10.4 Kertas Resep
10.5 Inform consent
11. RUANG TERKAIT
11.1 Ruang Pelayanan Umum
11.2 Ruang Laboratorium.
11.3 Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai