No. Dokumen :
No.Revisi : Halaman :
SOP-HIV-05
2/3
RSUD SARAS
ADYATMA
e. lepas celana atau rok dan pakaian dalam, posisi
tidur terlentang
4. Pengambilan sampel
a. Wanita
- dengan spekulum
- Ambil cairan dari fornik posterior dan diding
vagina
- + lar. Saline ( pmx. T.vag, clue cells)
- + KOH 10 % (bau amis, candida)
- Ukur pH Papper
- Ambil dari endoserviks dengan lidi kapas steril
- + pengecatan sediaan (DIPLOKOKUS, PMN)
b. Pria.
- Ambil sample dari uretra dengan cotton
applicator
- Oles sample pada objek glass yang tersedia
- Pengecatan sample ( DIPLOKOKUS / PMN )
c. Waria / MSM
- Dengan Anuscopy
- inspeksi mulut, tenggorok, tangan dan telapak
tangan
- palpasi kelenjar submandibulan (ada
pembesaran?), post auricula.
- Inspeksi dan palpasi penis
- Ganti posisi simp atau miring dengan salah
satu lutut ditekuk
- Inspeksi dan palpasi anus
- Beri lubrikan pada anuskopi dan sekitar anus
- Masukan anuskopi (adanya luka atau duh , dll
?)
- Rectal toucher (pembesaran prostat ?)
- Ambil sample dari anus dengan anuskopi (MSM)
5. Memberi tahu pasien jika pemeriksaan sudah selesai
6. Isi status sesuai dengan hasil pemeriksaaan.
7. Dekontaminasi, pencucian dan penyimpanan alat
8. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan harus mencuci
tangan terlebih dahulu
PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN IMS
No. Dokumen :
No.Revisi : Halaman :
SOP-HIV-05
3/3
RSUD SARAS
ADYATMA
Kontra Indikasi
1. Ada pasien berstatus belum menikah tidak dilakukan
pemeriksaan dengan spekulum, karena akan merusak
selaput daranya sehingga sample hanya diambil dengan
cotton applicator steril dari vagina
2. Pada ibu Hamil dengan diagnosa diplokokus / PMN
tidak dapat diobati karena dapat mempengaruhi janin,
disarankan untuk periksa ulang post partum
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Laboratorium Klinik Terpadu
5. Kasir