Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN IMS

No.Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 1/3

dr. YuslihaDinia
PUSKESMAS
NIP. 19800831 201001
WONOSARI
2008

1. Pengertian Kegiatan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien dengan IMS
yang berkunjung ke Klinik
2. Tujuan - Prosedur ini sebagai acuan dalam menjelaskan cara
pemeriksaan fisik di IMS
- Prosedur ini berlaku pada pasien yang berkunjung ke Unit
layanan IMS Puskesmas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wonosari nomor
tentang jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wonosari
4. Referensi - Departemen Kesehatan RI, DIrektorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ; Pedoman
Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual, Jakarta 2006
- Family Health International, Kemenkes dan FHI Indonesia,
Jakarta 2007

5. Alat dan Bahan a. Spekulum / Anuskopi


b. Handscoen
c. Celemek
d. Lidi kapas steril / cotton aplikator
e. Obgyn bed
f. NACl 0, %
g. KOH 10 %
h. Kasa
i. pH Papper
j. Betadin
k. Alkohol
l. Lampu pemeriksaan dalam
m. Timba
n. Cover glass
o. Slide
p. Sabun cair dan sikat
q. Selimut
r. Sampah medis
s. Desinfektan
t. Baki
u. Label ( kode px dan no. Register )

6. Prosedur Intruksi Kerja :


PEMERIKSAAN IMS
No.Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 1/3

dr. YuslihaDinia
PUSKESMAS
NIP. 19800831 201001
WONOSARI
2008

Pemeriksaan IMS meliputi pemeriksaan fisik pada pria, wanita dan


waria / MSM
1. Pemeriksaan fisik pada wanita
a. Penderita buka pakaian dalam
b. Wanita dibaringkan dimeja ginekologi dengan posisi
litotomi
c. Pemeriksaan fokus di genital dan sekitarnya, inspeksi dan
palpasi
d. Ambil sampel

2. Pemeriksaan fisik pada pria


a. Lepas celana, posisi berdiri atau tidur
b. Inspeksi dan palpasi daerah inguinal
c. Inspeksi dan palpasi skrotum
d. Inspeksi dan palpasi penis
e. Catat : kelainan berupa luka, DTU, pembengkakan dan
vegetasi.

3. Pemeriksaan fisik pada waria/ MSM


a. Lepas pakaian dalam, posisi litotomi
b. Inspeksi dan palpasi abdomen (nyeri tekan?)
c. Inspeksi dan palpasi inguinal (pembesaran kelenjar?)
d. Inspeksi dan palpasi pubis
e. lepas celana atau rok dan pakaian dalam, posisi tidur
terlentang

4. Pengambilan sampel
a. Wanita
- Dengan spekulum
- Ambil cairan dari fornik posterior dan diding vagina
- + lar. Saline ( pmx. T.vag, clue cells)
- + KOH 10 % (bau amis, candida)
- Ukur pH Papper
- Ambil dari endoserviks dengan lidi kapas steril
- + pengecatan sediaan (DIPLOKOKUS, PMN)
PEMERIKSAAN IMS
No.Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 1/3

dr. YuslihaDinia
PUSKESMAS
NIP. 19800831 201001
WONOSARI
2008

b. Pria.
- Ambil sample dari uretra dengan cotton applicator
- Oles sample pada objek glass yang tersedia
- Pengecatan sample (DIPLOKOKUS / PMN)

c. Waria / MSM
- Dengan Anuscopy
- inspeksi mulut, tenggorok, tangan dan telapak tangan
- palpasi kelenjar submandibulan (ada pembesaran?), post
auricula.
- Inspeksi dan palpasi penis
- Ganti posisi simp atau miring dengan salah satu lutut
ditekuk
- Inspeksi dan palpasi anus
- Beri lubrikan pada anuskopi dan sekitar anus
- Masukan anuskopi (adanya luka atau duh , dll ?)
- Rectal toucher (pembesaran prostat ?)
- Ambil sample dari anus dengan anuskopi (MSM)
5. Memberi tahu pasien jika pemeriksaan sudah selesai
6. Isi status sesuai dengan hasil pemeriksaaan.
7. Dekontaminasi, pencucian dan penyimpanan alat
8. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan harus mencuci
tangan terlebih dahulu

Kontra Indikasi
1. Ada pasien berstatus belum menikah tidak dilakukan
pemeriksaan dengan spekulum, karena akan merusak selaput
daranya sehingga sample hanya diambil dengan cotton
applicator steril dari vagina
2. Pada ibu Hamil dengan diagnosa diplokokus / PMN tidak
dapat diobati karena dapat mempengaruhi janin, disarankan
untuk periksa ulang post partum

7. Unit Terkait 1. Poli umum ( Dokter Puskesmas )


PEMERIKSAAN IMS
No.Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :

Halaman : 1/3

dr. YuslihaDinia
PUSKESMAS
NIP. 19800831 201001
WONOSARI
2008

2. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Anda mungkin juga menyukai