PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN

PENUNJANG DIAGNOSTIK YANG

BERHUBUNGAN DGN PRAKTIK
KEBIDANAN
OLEH
I GUSTI AYU SURATI
 PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PRAKTIK KEBIDANAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
2. Rontgen
3. Pap Smear, Vaginal Swab, Uretro Swab, IVA
4. Mamografi
5. Berbagai posisi dalam pemeriksaan penunjang diagnostik

PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

1. Darah
2. Urine
3. Faeses
4. Sputum
MELAKUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA (DARAH DAN URINE):
1. Darah: Hb
2. Urine: PPT tes, Reduksi, Albumin
 1. ULTRASONOGRAFI ( USG ) 
USG MERUPAKAN SUATU PROSEDUR
DIAGNOSIS YG DILAKUKAN DI ATAS
PERMUKAAN KULIT/ DI RONGGA TUBUH
MENGHASILKAN SUATU ULTRASOUND DI DLM
JARINGAN. PEMERIKSAAN INI DIGUNAKAN U/
MELIHAT STRUKTUR JARINGAN TUBUH, U/
MENDETEKSI BERBAGAI KELAINAN PD
ABDOMEN, OTAK, JANTUNG DAN GINJAL. 
 PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN : 
1. LAKUKAN INFORMED CONSENT 
2. ANJURKAN PASIEN U/ BERPUASA MAKAN DAN MINUM 8-
12 JAM SEBELUM PEMERIKSAAN USG AORTA ABDOMEN,
KANTUNG EMPEDU, HEPAR, LIMPA DAN PANKREAS.  YG
AKAN DILAKUKAN USG  
3. TRANSDUSER DIPEGANG DGN TANGAN DAN GERAKAN KE
DEPAN DAN KE BELAKANG DIATAS PERMUKAAN KULIT.  
4. LAKUKAN ANTARA 10-30 MENIT  
5. PREMEDIKASI JARANG DILAKUKAN, HANYA BILA PASIEN
DALAM KEADAAN GELISAH  
 LANJUTAN
7. PASIEN TIDAK BOLEH MEROKOK SEBELUM
PEMERIKSAAN U/ MENCEGAH MASUKNYA UDARA.  
8. PADA PEMERIKSAN OBSTRUKTIF ( TRIMESTER
PERTAMA & KEDUA ) PELVIS DAN GINJAL PASIEN
KETIGA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN PD SAAT
KANDUNG KEMIH KOSONG.  
9. BILA PEMERIKSAAN PADA JANTUNGN ANJURKAN
U/ BERNAFAS SECARA PERLAHAN- LAHAN  
10. BILA PEMERIKSAAN PADA OTAK, LEPASKAN SEMUA
PERHIASAN DARI LEHER DAN JEPIT RAMBUT DARI
KEPALA. 
 2. RONTGEN
RONTGEN / DIKENAL SINAR X
MERUPAKAN PEMERIKSAAN YANG
MEMANFAATKAN PERAN SINAR X U/
MELAKUKAN SKRINING DAN
MENDETEKSI KELAINAN PADA BERBAGAI
ORGAN DIANTARANYA JANTUNG,
ABDOMEN, GI NJAL, URETER, KANDUNG
KEMIH, TENGGOROKAN DAN RANGKA. 
 PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
1. LAKUKAN INFORMED CONSENT  
2. TIDAK ADA PEMBATASAN MAKANAN / CAIRAN  
3. PADA DADA PELAKSANAAN FOTO DGN POSISI PA
(POSTERIOR ANTERIOR) DPT DILAKUKAN DGN POSISI
BERDIRI DAN PA LATERAL DPT JUGA DILAKUKAN.  
4. ANJURKAN PASIEN U/ TARIK NAFAS & MENAHAN
NAFAS PD WAKRU PENGAMBILAN FOTO SINAR X.  
5. PADA JANTUNG, FOTO PA & LATERAL KIRI DPT
DIINDIKASIKAN U/ MENGEVALUASI UKURAN &
BENTUK JANTUNG.  
 LANJUTAN
6. PADA ABDOMEN, BAJU HARUS DILEPASKAN DAN
GUNAKAN BAJU KAIN, PASIEN TIDUR TERLENTANG
DGN TANGAN MENJAUH DARI TUBUH SERTA TESTIS
HARUS DILINDUNGI.  
7. PADA TENGKORAK, PENJEPIT RAMBUT, KACAMATA
DAN GIGI PALSU HARUS DLEPASKAN SEBELUM
PELAKSANAAN FOTO.  
8. PADA RANGKA, BILA DICURIGAI TERDAPAT FRAKTUR
MAKA ANJURKAN PUASA DAN IMMOBILISASI PADA
DAERAH FRAKTUR. 
 3. PAP SMEAR, VAGINAL SWAB,
URETRO SWAB, IVA
MERUPAKAN PEMERIKSAAN SITOLOGI YANG
DIGUNAKAN U/MENDETEKSI ADANYA KANKER
SERVIKS / SEL PRAKANKER, MENGKAJI EFEK
PEMBERIAN HORMON SEKS SERTA MENGKAJI
RESPONS TERHADAP KEMOTERAPI DAN
RADIASI. 
 PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
1. LAKUKAN INFORMED CONSENT  
2. TIDAK ADA PEMBATASAN MAKANAN DAN CAIRAN  
3. ANJURKAN PASIEN UNTUK TIDAK MELAKUKAN IRIGASI
VAGINA ( PEMBERSIHAN VAGINA DENGAN ZAT LAIN )
MEMASUKAN OBAT MELALUI VAGINA ATAU MELAKUKAN
HUBUNGAN SEKS SEKURANG- KURANGNYA 24 JAM  
4. SPEKULUM YANG SUDAH DILUMASI DENGAN AIR DENGAN
AIR MEGALIR DIMASUKAN KE VAGINA .  
5. PAP STICK DIGUNAKAN UNTUK MENGUSAP SERVIKS
KEMUDIAN PINDAHKAN KE KACA MIKROSKOP DAN
DIBENAMKAN KE DALAM CAIRAN FIKSASI.  
6. BERIKAN LABEL NAMA DAN TANGGAL PEMERIKSAAN 
 4. MAMOGRAFI
MERUPAKAN PEMERIKSAAN
DENGAN BANTUAN SINAR X YANG
DILAKUKAN PADA BAGIAN
PAYUDARA UNTUK MENDETEKSI
ADANYA KISTA / TUMOR DAN
MENILAI PAYUDARA SECARA
PERIODIK. 
 PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
1. LAKUKAN INFORMED CONSENT  
2. TIDAK ADA PEMBATASAN CAIRAN DAN MAKANAN  
3. BAJU DILEPAS SAMPAI PINGGANG DAN PERHIASAN
PADA LEHER  
4. GUNAKAN PAKAIAN KERTAS / GAUN BAGIAN
DEPAN TERBUKA  
5. ANJURKAN PASIEN UNTUK DUDUK DAN LETAKAN
PAYUDARA SATU PER SATU DIATAS MEJA KASET
SINAR X. 
6. LALU LAKUKAN PEMERIKSAAN 
 5. ENDOSKOPI 
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
PADA SALURAN CERNA UNTUK
MENDETEKSI ADANYA KELAINAN
PADA SALURAN CERNA. CONTOH :
VARISES, ESOPHAGUS, NEOPLASMA,
PEPTIC ULCER 
 6. KOLONOSKOPI 
PEMERIKSAAN DILAKUKAN PADA
SALURAN COLON DAN SIGMOID U/
MENDETEKSI ADANYA KELAINAN
PADA SALURAN COLON. 
CONTOH : VARISES, HEMOROID,
NEOPLASMA DLL 
 7. CT. SCANING 
PEMERIKSAAN SPESIFIK/KHUSUS U/
MELIHAT ORGAN YANG LEBIH
DALAM DAN TERLOKALISIR SERTA
KHUSUS. CONTOH : ORGAN DALAM
TENGKORAK DAN ORGAN DALAM
ABDOMEN
  8. EEG 
PEMERIKSAAN DILAKUKAN U/
MELIHAT HANTARAN LISTRIK PADA
OTAK (MELIHAT KELAINAN PADA
GEL. OTAK) INDIKASI : EPILEPSY,
TRAUMA CAPITIS DENGAN
MEMASANGKAN ELEKTRODA PADA
BAGIAN KEPALA KLIEN. 
 9. EKG 
PEMERIKSAAN DILAKUKAN UNTUK
MELIHAT SISTEM
HANTARAN/KONDUKSI DARI
JANTUNG INDIKASI : MCI, ANGINA
FEKTORIS, GAGAL JANTUNG 
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SUATU TINDAKAN & PROSEDUR
TINDAKAN &PEMERIKSAAN KHUSUS
DGN MENGAMBIL BAHAN /SAMPEL
DARI PENDERITA DPTBERUPA URINE
(AIR KENCING), DARAH, SPUTUM
(DAHAK ), ATAU SAMPEL DARI HASIL
BIOPSI
 TUJUAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM 
1. MENDETEKSI PENYAKIT 
2. MENENTUKAN RISIKO 
3. SKRINING/UJI SARING ADANYA PENYAKIT SUBKLINIS 
4. KONFIRMASI PASTI DIAGNOSIS 
5. MENEMUKAN KEMUNGKINAN DIAGNOSTIK YG DPT MENYAMARKAN
GEJALA KLINIS 
6. MEMBANTU PEMANTAUAN PENGOBATAN 
7. MENYEDIAKAN INFORMASI PROGNOSTIK/PERJALANAN PENYAKIT 
8. MEMANTAU PERKEMBANGAN PENYAKIT 
9. MENGETAHUI ADA TIDAKNYA KELAINAN/PENYAKIT YANG BANYAK
DIJUMPAI DAN POTENSIAL MEMBAHAYAKAN
10. MEMBERI KETENANGAN BAIK PADA PASIEN MAUPUN KLINISI KARENA
TIDAK DIDAPATI PENYAKIT  
 PRA INSTRUMENTASI
1. PEMAHAMAN INSTRUKSI DAN PENGISIAN
FORMULIR LABORATORIUM.   
2. PERSIAPAN PENDERITA  
3. PERSIAPAN ALAT YANG AKAN DIPAKAI  
4. CARA PENGAMBILAN SAMPEL   
5. PENANGANAN AWAL SAMPEL (TERMASUK
PENGAWETAN) DAN TRANSPORTASI. 
1. PEMAHAMAN INSTRUKSI DAN PENGISIAN FORMULIR 

 HARUS DIPERHATIKAN,  HAL INI PENTING

U/MENGHINDARI PENGULANGAN PEMERIKSAAN
MEMBANTU PERSIAPAN PASIEN TIDAK MERUGIKAN
PASIEN DAN MENYAKITI PASIEN. PENGISIAN FORMULIR
DILAKUKAN SECARA LENGKAP : IDENTITAS PASIEN: NAMA,
ALAMAT/RUANGAN, UMUR, JENIS KELAMIN, DATA
KLINIS/DIAGNOSA, DOKTER PENGIRIM, TANGGAL DAN
KALAU DIPERLUKAN PENGOBATAN YANG SEDANG
DIBERIKAN. U/ MENGHINDARI TERTUKARNYA HASIL
/DAPAT MEMBANTU INTEPRETASI HASIL TERUTAMA
PADA PASIEN YANG MENDAPAT PENGOBATAN KHUSUS
DAN JANGKA PANJANG.
 2. PERSIAPAN PASIEN

1. PUASA. DUA JAM SETELAH MAKAN + 800

KALORI AKAN MENGAKIBATKAN
PENINGKATAN VOLUME PLASMA,
SEBALIKNYA SETELAH BEROLAHRAGA
VOLUME PLASMA AKAN BERKURANG.
PERUBAHAN VOLUME PLASMA AKAN
MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SUSUNAN
KANDUNGAN BAHAN DALAM PLASMA DAN
JUMLAH SEL DARAH. 
 LANJUTAN

2. OBAT. PENGGUNAAN OBAT  MEMPENGARUHI HASIL

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI MISALNYA : ASAM FOLAT, FE,
VITAMIN B12 DLL. PADA PEMBERIAN KORTIKOSTEROID AKAN
MENURUNKAN JUMLAH EOSINOFIL, ADRENALIN AKAN
MENINGKATKAN JUMLAH LEUKOSIT &TROMBOSIT. PEMBERIAN
TRANSFUSI DARAH AKAN MEMPENGARUHI KOMPOSISI DARAH
MENYULITKAN PEMBACAAN MORFOLOGI SEDIAAN APUS
DARAH TEPI MAUPUN PENILAIAN HEMOSTASIS.
ANTIKOAGULAN ORAL / HEPARIN MEMPENGARUHI HASIL
PEMERIKSAAN HEMOSTASIS. 
 LANJUTAN
3. WAKTU PENGAMBILAN. UMUMNYA BAHAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM DIAMBIL PADA PAGI HARI TERUTAMA PADA PASIEN
RAWAT INAP. KADAR BEBERAPA ZAT TERLARUT DALAM URIN AKAN
MENJADI LEBIH PEKAT PADA PAGI HARI - LEBIH MUDAH DIPERIKSA
BILA KADARNYA RENDAH. KECUALI ADA INSTRUKSI & INDIKASI KHUSUS
ATAS PERINTAH DOKTER. PEMERIKSAAN YANG TIDAK MELIHAT
WAKTU BERHUBUNG DENGAN TINGKAT KEGAWATAN PASIEN DAN
MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA DISEBUT PEMERIKSAAN SITO.
BEBERAPA PARAMETER HEMATOLOGI SEPERTI JUMLAH EOSINOFIL DAN
KADAR BESI SERUM MENUNJUKKAN VARIASI DIURINAL, HASIL YANG
DAPAT DIPENGARUHI OLEH WAKTU PENGAMBILAN. KADAR BESI
SERUM LEBIH TINGGI PADA PAGI HARI DAN LEBIH RENDAH PADA SORE
HARI DENGAN SELISIH 40-100 µG/DL. JUMLAH EOSINOFIL AKAN LEBIH
TINGGI ANTARA JAM 10 PAGI SAMPAI MALAM HARI DAN LEBIH
RENDAH DARI TENGAH MALAM SAMPAI PAGI. 
 LANJUTAN
4. POSISI PENGAMBILAN, POSISI BERBARING
KEMUDIAN BERDIRI MENGURANGI VOLUME
PLASMA 10 %  HAL LAIN YANG PENTING
PADA PERSIAPAN PENDERITA :
MENENANGKAN & MEMBERITAHU APA YANG
AKAN DIKERJAKAN SEBAGAI SOPAN SANTUN/
ETIKA  MEMBUAT PENDERITA
/KELUARGANYA TIDAK MERASA ASING
/MENJADI OBYEK. 
 3. PERSIAPAN ALAT YANG AKAN
DIPAKAI 
1. Persiapan Alat. selalu diperhatikan instruksi dokter
sehingga tidak salah persiapan dan berkesan
profesional dalam bekerja. 
2. Pengambilan Darah. Yang harus dipersiapkan : kapas
alkohol 70 %, karet pembendung (torniket), spuit
umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering
bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti
koagulan / mengandung anti koagulan tergantung
pemeriksaan yang diminta oleh dokter. Kadang-kadang
diperlukan pula tabung kapiler polos / mengandung
antikoagulan. 
 LANJUTAN
3. Penampungan Urine botol penampung urin
bermulut lebar, berlabel, kering, bersih,
bertutup rapat dapat steril (untuk biakan) /
tidak steril. U/urin kumpulan dipakai botol besar
kira-kira 2 liter dgn memakai pengawet urin. 
4. Penampung khusus. Biasanya diperlukan pada
pemeriksaan mikrobiologi / pemeriksaan
khusus. label harus ditulis lengkap identitas
penderita seperti pada formulir termasuk jenis
pemeriksaan sehingga tidak tertukar. 
 4. CARA PENGAMBILAN SAMPEL 
 PADA TAHAP INI  APA YANG HARUS DIKERJAKAN, LAKUKAN PENDEKATAN
DENGAN PASIEN /KELUARGANYA  ETIKA DAN SOPAN SANTUN,
 BERITAHUKAN APA YANG AKAN DIKERJAKAN. SELALU TANYAKAN IDENTITAS
PASIEN SEBELUM BEKERJA  TIDAK TERTUKAR PASIEN YANG AKAN DIAMBIL
BAHAN DENGAN PASIEN LAIN DARAH DAPAT DIAMBIL DARI VENA, ARTERI
ATAU KAPILER. SYARAT MUTLAK LOKASI PENGAMBILAN DARAH  TIDAK ADA
KELAINAN KULIT DI DAERAH TSB, TIDAK PUCAT DAN TIDAK SIANOSIS.
 LOKASI PENGAMBILAN DARAH
 VENA : UMUMNYA DI DAERAH FOSSA CUBITI  VENA CUBITI / DI DAERAH
DEKAT PERGELANGAN TANGAN.
 DARAH ARTERI DILAKUKAN DI DAERAH LIPAT PAHA (ARTERI FEMORALIS)
/DAERAH PERGELANGAN TANGAN (ARTERI RADIALIS).
 UNTUK KAPILER UMUMNYA DIAMBIL PADA UJUNG JARI TANGAN YAITU
TELUNJUK, JARI TENGAH /U JARI MANIS DAN ANAK DAUN TELINGA. KHUSUS
PADA BAYI DAPAT DIAMBIL PADA IBU JARI KAKI / SISI LATERAL TUMIT KAKI. 
 5. PENANGANAN AWAL SAMPEL
DAN TRANSPORTASI 
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan
karena sering terjadi sumber kesalahan ada
disini. Yang harus dilakukan : 
1.Catat dalam buku ekspedisi dan cocokan sampel
dengan label dan formulir. Kalau sistemnya
memungkinkan dapat dilihat apakah sudah
terhitung biayanya (lunas). 
2.Jangan lupa melakukan homogenisasi pada
bahan yang mengandung antikoagulan 
 LANJUTAN
3. Segera tutup penampung tdk tumpah 
4. Segera dikirim ke laboratorium  Tdk baik
melakukan penundaan 
5. Perhatikan persyaratan khusus u/bahan
tertentu seperti darah arteri u/ analisa gas
darah, harus menggunakan suhu 4-8°C dalam
air es bukan es batu sehingga tidak terjadi
hemolisis. Harus segera sampai ke
laboratorium dalam waktu sekitar 15-30
menit.
 PERSIAPAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM :
A. DARAH Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan
yang menggunakan bahan atau spesimen darah. a.l
I. Darah Rutin : 
1. Hemoglobin/HB   : Untuk mendeteksi adanya peny
anemia & ginjal  
2. Hematokrit/HT   : Mengukur konsentrasi sel darah
merah dlm darah  
3. Trombosit   : Mendeteksi adanya trombositopenia &
trombositosis 
 LANJUTAN
II. DARAH KIMIA : 
a. SGPT (SERUM GLUMATIK PIRUVIK
TRANSAMINASE) :PEMERIKSAAN SGPT DIGUNAKAN UNTUK
MENDETEKSI ADANYA KERUSAKAN HEPATOSELULER.  
b. ALBUMIN : PEMERIKSAAN ALBUMIN DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI KEMAMPUAN ALBUMIN YANG DISINTESIS OLEH
HEPAR, YANG BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN ADANYA
GANGGUAN HEPAR SEPERTI LUKA BAKAR, GANGGUAN
GINJAL.  
c. ASAM URAT : PEMERIKSAAN ASAM URAT DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL, LUKA BAKAR DAN
KEHAMILAN.  
 LANJUTAN
d. BILIRUBIN : PEMERIKSAAN BILIRUBIN
DILAKUKAN UNTUK MENDETEKSI KADAR
BILIRUBIN. 
1). BILIRUBIN DIRECT DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI ADANYA IKTERIK OBSTRUKTIF
OLEH BATU/ NEOPLASMA, HEPATITIS.
2). BILIRUBIN INDIRECT DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI ADANYA ANEMIA, MALARIA.  
 LANJUTAN
e. EKSTROGEN : PEMERIKSAAN EKSTROGEN
DILAKUKAN UNTUK MENDETEKSI DISFUNGSI
OVARIUM, GEJALA MENOPAUSE DAN PASCA
MENOPAUSE.  
f. GAS DARAH ARTERI : PEMERIKSAAN GAS
DARAH ARTERI DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA YANG DISEBABKAN OLEH
GANGGUAN RESPIRATORIK/ GANGGUAN
METABOLIK. 
 LANJUTAN
g. Gula Darah Puasa : Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mendeteksi adanaya diabetes.  
h. Gula Darah Postprandial: Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes,
pemeriksaan dilakukan setelah makan.  
i. Gonadotropin Korionik Manusia (HCG).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi
kehamilan. 
 B. URINE
a. PEMERIKSAAN URINE YANG MENGGUNAKAN
BAHAN / SPESIMEN URINE, A.L
1) ASAM URAT : PEMERIKSAAN INI DILAKUKAN U/
MENDETEKSI BERBAGAI KELAINAN PADA PENYAKIT
GINJAL, EKLAMPSIA, KERACUNAN TIMAH HITAM &
LEUKEMIA.  
2) BILIRUBIN : PEMERIKSAAN INI DILAKUKAN U/
MENDETEKSI PENYAKIT OBSTRUKTIF SALURAN
EMPEDU, PENYAKIT HEPAR DAN KANKER HEPAR.  
3) HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN ( HCG ) :
PEMERIKSAAN INI DILAKUKAN U/ MENDETEKSI
ADANYA KEHAMILAN 
 b. JENIS URINE
1. URINE SEWAKTUURINE YANG DIKELUARKAN
SEAWAKTU- WAKTU BILA DIPERLUKAN
PEMERIKSAAN  
2. URINE PAGI URINE YG PERTAMA DIKELUARKAN
SEWAKTU PASIEN BANGUN TIDUR  
3. URINE PASCA PRANDIAL. URINE YANG PERTAMA
KALI DIKELUARKAN SETELAH PASIEN MAKAN  
4. URINE 24 JAM URINE YG DIKUMPULKAN SELAMA
24 JAM
 LANJUTAN
PEMERIKSAAN LAIN YG MENGGUNAKAN
SPESIMEN URINE A.L, PEMERIKSAAN
URILINOGEN UNTUK MENENTUKAN KADAR
KERUSAKAN HEPAR, PENYAKIT HEMOLISIS
DAN INFEKSI BERAT.
PEMERIKSAAN URINEALISASI DIGUNAKAN
UNTUK MENENTUKAN BERAT JENIS KADAR
GLUKOSA DAN PEMERIKSAAN LAINNYA. 
 C. FAECES
 PEMERIKSAAN DENGAN BAHAN FESES DILAKUKAN UNTUK
MENDETEKSI ADANYA KUMAN SEPERTI, SALMONELLA,
SHIGELLA, ESCHERICHIACOLI, STAPHYLOCOCCUS DLL. 
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN : 
1. TAMPUNG BAHAN DGN MENGGUNAKAN SPATEL STERIL  
2. TEMPATKAN FESES DLM WADAH STERIL & DITUTUP  
3. FESES JANGAN DICAMPUR DGN URINE
4.  JANGAN BERIKAN BARIUM / MINYAK MINERAL YG DPT
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI.
5.  BERIKAN LABEL NAMA DAN TANGGAL PENGAMBILAN BAHAN
PEMERIKSAAN 
 D. SPUTUM
PEMERIKSAAN DGN BAHAN SEKRET / SPUTUM DILAKUKAN U/
MENDETEKSI ADANYA KUMAN. 
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN : 
1. SIAPKAN WADAH DLM KEADAAN STERIL  
2. DAPATKAN SPUTUM PADA PAGI HARI SEBELUM MAKAN  
3. ANJURKAN PASIEN U/ BATUK AGAR MENGELUARKAN
SPUTUM  
4. PERTAHANKAN WADAH DLM KEADAAN TERTUTUP  
5. BILA KULTUR UNTUK PEMERIKSAAN BTA (BAKTERI TAHAN
ASAM) IKUT INSTRUKSI YG ADA PADA BOTOL PENAMPUNG.
BIASANYA DIPERLUKAN 5-10 CC SPUTUM YG DILAKUKAN
SELAMA 3 HARI BERTURUT TURUT 
 MELAKUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SEDERHANA (DARAH DAN URINE):
1. DARAH : Hb
2. URINE : PPT-TESS, REDUKSI, ALBUMIN