Anda di halaman 1dari 8

MENGUKUR TINGGI BADAN

No.Dokumen :
SOP/
SOP UKP/711/MRG.I
No.Revisi 00
Tanggal 6 JULI 2022
Halaman 1/4

UPTD
PUSKESMAS dr. I Gede Made Sirtamaya
MARGA I NIP. 19780519 2009 1 006
1. Pengertian Melakukan pengukuran tinggi badan untuk mengetahui tinggi badan peserta
POSBINDU PTM dalam sentimeter ( cm )

2. Tujuan Mengetahui tinggi badan peserta Posbindu PTM

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Mrg.1 Nomor: 96/SK/PUSK.MRG.1/2022


tentang jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Marga I

4. Referensi Buku pintar kader penyelenggaraan posbindu PTM Kementerian Kesehatan


RI Tahun 2013

5. Prosedur Persiapan :
1.Persiapan Pasien
2.Persiapan tempat
a.Tempat duduk klien

3.Persiapan lingkungan ( disesuaikan dengan situasi dan kondisi )


4.Persiapan Alat
a. Pengukur tinggi badan
b. bolpoin dan register
Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan berat badan:
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
3. Meminta pasien untuk membuka sepatu / melepas sandal yang
digunakan
4. Melakukan pengukuran tinggi badan
5. Menganalisa hasil pemeriksaan
6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir

Memanggil pasien

Menginformasikan prosedur

Meminta pasien melepas alas kaki

Melakukan pengukuran tinggi badan

Menganalisa hasil pemeriksaan

Dokumentasi pada register

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
1. Unit Terkait Petugas ,Bidan desa dan Kader

2. Dokumen Pencatatan dan Pelaporan


terkait

3. Rekam historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1. Pengertian IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan metode sederhana untuk
deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan asam asetat.

2. Tujuan Mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra kanker sehingga dapat
memperoleh terapi segera untuk memutus perjalanan hidup lesi pra kanker
sebelum menjadi kanker.
3. Kebijakan SK Kebijakan Kepala Puskesmas No. 53/ Pusk BAII/ I / 2016 tentang Program
Penyakit Tidak Menular
4. Referensi Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim diterbitkan
oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral PP dan PL
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2010
5. Prosedur A. Persiapan Alat dan bahan
Inspekulo, lidi kapas, asam asetat, aqudes, kom steril dan plastik, handscoen,
lampu, larutan klorin
B. Persiapan Pasien
1. Menanyakan apakah ibu sudah BAK dan membersihkan daerah
genitalnya
2. Meminta ibu untuk melepaskan pakaian dalam baik bra maupun celana
dan meminta ibu menggunakan kain
C. Langah-langkah pemeriksaan IVA
1. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT
3. Periksa kemaluan bagian luar kemudian periksa mulut uretra apakah ada
keputihan
4. Masukkan speculum sepenuhnya kemudian perlahan-lahan membuka
bilah untuk melihat serviks
5. Pindahkan sumber cahaya agar servik dapat terlihat dengan jelas
6. Amati serviks dan periksa apakah ada infeksi
7. Gunakan kapas lidi untuk membersihkan cairan yang keluar
8. Identifikasi cervical os dan SSK dan area sekitarnya
9. Basahkan kapas lidi kedalam larutan asam asetatkemudian oleskan pada
serviks
10. Setelah serviks dioleska dengan larutan asam asetat tunggu minimal 1
menit agar dapat diserap dan sampai muncul reaksi acetowhite
11. Periksa SSK denan teliti. Lihat apakah serviks mudah berdarah.
12. Bila pemeriksan visual pada serviks telah selesai, gunakan kapas lidi
yang baru untuk menghilangkan asam asetat yang tersisapada serviks dan
vagina. Buang kapas lidi yang telah terpakai
13. Lepaskan speculum secara halus
14. Celupkan kedua sarung tangan yang masih dipakai kedalam larutan
klorin0,5%. Lepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar
15. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkandengan kain bersih
16. Catat hasil test IVA

6. Bagan Alir

Melakukan IVA

Normal/ IVA Positif Curiga Kanker


Normal/IVA
IVAnegatif
negatif

Lesi Luas

Tidak Ya

Sarankan krioterapi

RUJUK

7. Hal-hal yang Memberikan informasi kepada pasien kapan harus kembali untuk melakukan tes
perlu IVA berikutnya
diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas, KIA, KB

9. Dokumen Pencatatan dan Pelaporan


terkait
10. Rekam historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1. Pengertian Deteksi dini kanker payudara adalah pemeriksaan payudara untuk
mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah keganas (kanker)
sehingga segera mendapat pengobatan dengan harapan dapat lebih tuntas dan
angka kesembuhan lebih tinggi
2. Tujuan Mengidentifikasi masalah sebelum ibu merasakan gejala dan memberi
kesempatan untuk pengobatan atau pencegahan sejak dini
3. Kebijakan SK Kebijakan Kepala Puskesmas No. 53/ Pusk BAII/ I / 2016 tentang program
penyakit tidak menular
4. Referensi Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim diterbitkan oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral PP dan PL
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2010
5. Prosedur Langah-langkah pemeriksaan payudara
A. Persiapan
1. Katakan bahwa anda akan memeriksa payudara ibu/klien
2. Setelah ibu membuka pakaian mulai pinggang keatas, minta dia agar
duduk di meja periksa dengan kedua lengan disisi tubuhnya
B. Inspeksi
1. Lihatlah bentuk dan ukuran payudara, perhatikan apakah ada
perbedaan bentuk, ukuran, putingatau kerutan atau lekukan pada kulit
2. Lihat puting susu dan perhatikan ukuran dan bentuknya serta arah
jatuhnya
3. Minta ibu/klien untuk mengangkat kedua tangan keatas kepala
kemudian menekan kedua tangan dipinggang untuk mengencangkan
otot dadanya
C. Palpasi
1. Minta ibu/klien untuk berbaring di meja periksa
2. Letakkan lengan kiri ibu ke atas kepala
3. Dengan menggunakan pertemuan tiga jari tengah anda lakukan palpasi
payudara dengan menggunakan teknik spiral
4. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan puting payudara
dengan lembut
5. Ulangi langkah pada payudara sebelah kiri
6. Jika ada keraguan tentang temuan ulangi langkah-langkah dimana ibu
duduk dengan kedua lengan disisi badannya
7. Untuk mempalpasi bagian pangkal payudara, minta ibu duduk dan
mengangkat lengan kirinya setinggi bahu
8. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kiri
9. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, minta ibu untuk memakai
pakaian kembali
10. Tunjukkan kepada ibu cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
11. Catat temuan

6. Bagan Alir
Mengajak ibu-ibu usia 30-50 th untuk
melakukan penapisan kanker
payudara

Melakukan konsling tntang kanker payudara, faktor


resiko dan pencegahannya

Menyampaikan apakah ibu telah melakukan SADARI

Tidak

Ya
Ajarkan SADARI

Ada benjolan/ kelainan lainnya

Tidak Ya

Lakukan CBE ( clinical breast examination

Ada benjolan/ kelainan lainnya

Anjurkan SADARI Tidak Ya

RUJUK

7. Hal-hal yang Selalu hargai privasi ibu/klien


perlu Selalu berbicara dengan suara yang tenang dan santai dan dorong ibu/klien untuk
diperhatikan bertanya
8. Unit Terkait Petugas, KIA, KB

11. Dokumen Pencatatan dan Pelaporan


terkait
12. Rekam historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai