OSCE STATION BEDAH UROLOGI

1. Judul station Prostat Hiperplasia dan Kateterisasi

2. Waktu yang 15 menit
dibutuhkan
3. Tujuan station Menilai kemampuan dalam menegakkan diagnosis serta informasi yang harus diberikan
dalam penatalaksanaan prostat hiperplasia dan keterampilan pemasangan kateter
4. Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosis
4. Rencana terapi
5. Komunikasi dan edukasi pasien
6. Perilaku profesional
5. Area kompetensi Ketrampilan klinis
6. Level kompetensi 3A
7. Kategori Genitourinari sistem
8. Instruksi untuk peserta SKENARIO KLINIK:
ujian Seorang laki-laki 64 tahun datang ke UGD tempat saudara bertugas dengan retensio urine

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis dengan pasien
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien
3. Sebutkan diagnosis pasien tersebut
4. Jelaskan rencana tindakan yang akan anda lakukan
5. Lakukan pemasangan kateter menetap

9. Instruksi untuk penguji SKENARIO KLINIK:

Seorang laki-laki 64 tahun datang ke UGD tempat saudara bertugas dengan retensio urine
TUGAS :
1. Lakukan anamnesis dengan pasien
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien
3. Sebutkan diagnosis pasien tersebut
4. Jelaskan rencana tindakan yang akan anda lakukan
5. Lakukan pemasangan kateter menetap

INSTRUKSI PENGUJI:
1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar
penilaian.
2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada
peserta selain yang ditentukan.
3. Ketika peserta melakukan pemeriksaan fisik, penguji memberikan informasi
terhadap data yang ditanyakan peserta, kecuali untuk status lokalis.

Anamnesis ( dijawab oleh penguji ) :

Tidak bisa BAK sejak 12 jam yang lalu, tidak ada riwayat trauma sebelumnya, tidak ada
riwayat BAK keluar batu, tidak ada riwayat BAK keluar nanah. Kurang lebih 3 bulan
sebelumnya merasa BAK tidak lancar, harus mengejan, BAK tidak puas, terbangun malam
hari untuk BAK 4x, pancaran lemah. Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : pasien kesakitan di supra pubis
T = 130/90 mmHg Pernafasan = 20x/menit Nadi = 92x/menit Suhu = 36,7C
Status lokalis :
 Regio supra pubis:
I : tampak massa, warna sama dengan sekitar
Pa: teraba massa kistik, nyeri tekan (+)

GE:
Laki laki, sirkumsisi, MUE dbn, scrotum dbn

Diagnosis :
Retensio urine ec dd prostat hiperplasia
Striktur uretra
Batu uretra

Nasehat / informasi yang harus disampaikan kepada pasien :

1. Menjelaskan tentang kemungkinan diagnosis dan diagnosis bandingnya
2. Menjelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan rencana pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan
1.
10. Instruksi untuk pasien Nama : Nama PS sendiri
standar Rentang usia : 64 tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Pekerjaan : Petani
Status pernikahan : menikah
Pendidikan : SD
terakhir

Anamnesis :
Tidak bisa BAK sejak 12 jam yang lalu, tidak ada riwayat trauma sebelumnya, tidak ada
riwayat BAK keluar batu, tidak ada riwayat BAK keluar nanah. Kurang lebih 1 bulan
sebelumnya merasa BAK tidak lancar, harus mengejan, BAK tidak puas, terbangun malam
hari untuk BAK 4x, pancaran lemah. Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

11. Peralatan yang - Setting ruangan dokter pasien

dibutuhkan - Meja dan kursi dokter 1 set
- Kursi pasien 1 buah
- Meja dan kursi penguji 1 set
- Meja peralatan 1 buah
- Bed pemeriksaan 1 set
- Wastafel atau simulasi wastafel 1 buah
- Stetoskop 1 buah
- Foley kateter 16 Fr + Urine bag 1 buah
- Kassa Steril 1 box
- Doek lubang steril 1 buah
- Sarang tangan steril 1 pasang
- Betadine botol ukuran besar 1 buah
- Spuit 20 cc 1 buah
- Jelly / Pelicin 1 buah
- Lidocain 2% 1 buah
- Plester kecil 1 buah
- Rekam medis 15 lembar
- Blanko pemeriksaan penunjang 1 bendel
 - Tempat sampah medis tertutup 1 buah
- Tempat sampah nonmedis 1 buah
- Jam dinding (dipasang di tembok agar dapat dilihat peserta) 1 buah
- Ballpoint 1 buah

12. Referensi 1. H. Ballentine,MD David,MD, Campbell-Walsh

Urology, 9th ed, 2007, Section III- basic of Urologic
Surgery, Chapter 6 Basic Instrumentation and
Cystoscopy
 LEMBAR PENILAIAN OSCE
STATION BEDAH UROLOGI
I. Rubrik

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR

1. Anamnesis Peserta ujian tidak memfasilitasi Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: 1
pasien untuk menceritakan riwayat Memfasilitasi pasien untuk Memfasilitasi pasien untuk menceritakan Memfasilitasi pasien untuk
penyakitnya menceritakan riwayat penyakitnya riwayat penyakitnya, namun sebagian menceritakan riwayat penyakitnya
namun sebagian besar pertanyaan kecil pertanyaan tidak mengarah pada dengan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak mengarah pada informasi informasi yang relevan, akurat dan sesuai untuk mendapatkan informasi
yang relevan, akurat dan adekuat. adekuat. yang relevan, akurat dan adekuat.
2. Pemeriksaan Fisik Peserta ujian tidak melakukan Peserta ujian tidak memulai Peserta ujian tidak memulai pemeriksaan Peserta ujian melakukan cuci tangan 1
pemeriksaan fisik yang sesuai pemeriksaan fisik dengan cuci tangan fisik dengan cuci tangan dan tidak sebelum dan setelah pemeriksaan,
dengan masalah klinik pasien dan tidak mengenakan sarung tangan mengenakan sarung tangan saat melakukan menggunakan sarung tangan dalam
saat melakukan pemeriksaan fisik . pemeriksaan fisik . Pemeriksaan fisik yang melakukan pemeriksaan fisik sesuai
Pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak dilakukan tidak lengkap yaitu tidak meliputi masalah klinik pasien dengan menerapkan
lengkap yaitu tidak meliputi keadaan keadaan umum dan tanda vital atau tidak prinsip sebagai berikut:
umum dan tanda vital dan status mencari kelainan di status lokalis Keadaan umum dan tanda vital
lokalis. Status lokalis : regio supra pubis dan
genitalia eksterna
3. Menentukan Peserta ujian tidak dapat Peserta ujian dapat menentukan Peserta ujian dapat menentukan diagnosis Peserta ujian menetapkan diagnosis serta 3
diagnosis dan menentukan diagnosis dan diagnosis tapi tidak bias menyebutkan serta satu diagnosis banding kausanya diagnosis banding kausanya secara lengkap
diagnosis banding diagnosis banding diagnosis banding kausanya
4. Tatalaksana non Peserta tidak melakukan tindakan Peserta melakukan tindakan Peserta melakukan tindakan pemasangan Peserta melakukan tindakan pemasangan 5
farmako terapi atau melakukan tindakan tidak pemasangan kateter menetap tetapi kateter menetap dengan memakai proteksi kateter menetap dengan informed consent
(Tindakan) sesuai dengan masalah klinis tidak memakai proteksi diri serta diri, tetapi tidak melakukan tata cara yang jelas, proteksi diri, serta tata cara yang
pasien melakukan tata cara pemasangan pemasangan kateter secara lengkap benar, meliputi:
kateter yang tidak lengkap Asepsis dan antisepsis
Pamasangan doek steril
Memasukkan analgetik local yang
dicampur dengan jelly ke lubang
MUE 20cc
Memasukkan kateter melalui MUE
hingga pecabangannya
Fiksasi kateter yang benar
5. Komunikasi dan Peserta ujian sama sekali tidak Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 1
atau edukasi melakukan 4 prinsip komunikasi kemampuan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari berkomunikasi dengan menerapkan seluruh
pasien menerapkan salah satu prinsip berikut: 4 prinsip berikut: prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik dengan 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non pasien secara verbal non verbal (ramah, dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak terbuka, kontak mata, salam, empati dan verbal (ramah, terbuka, kontak

6. Perilaku Peserta ujian tidak
profesional memperkenalkan diri dan tidak
meminta izin secara lisan dan
sama sekali tidak melakukan poin
berikut:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan
II. Global performance
Beri tanda () pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS BORDERLINE
Nama penguji
mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah,
respon)
2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien
dalam membuat keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan
masalah pasien
Peserta ujian memperkenalkan diri dan
meminta izin secara lisan dan 1-2 poin
berikut :
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan
LULUS
hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan pasien
untuk bercerita dan mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
membuat keputusan klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang
isinya sesuai dengan masalah pasien
Peserta ujian memperkenalkan diri dan
meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri
sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
SUPERIOR
mata, salam, empati dan hubungan
komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien
dalam membuat keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan masalah
pasien
Peserta ujian memperkenalkan diri dan 1
meminta izin secara lisan dan melakukan di
bawah ini secara lengkap:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga
tidak membahayakan pasien dan
diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan
konsultasi bila diperlukan
Paraf penguji