Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

MENYUSUN RENCANA KEPERAWATAN

NAMA : MUHAMAD PARIS


NIM : 033SYE22

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA TIGA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
2023
RENCANA KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELEMINASI
BERDASARKAN SDKI, SLKI, SIKI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan Rasional
Hasil
1. Inkontinensia 1.Pengontrolan 1.Tindakan 1. Agar mengetahui
fekal pengeluaran feses Observasi tingkat peristaltik usus
membaik 1. Monitor peristaltik usus secara teratur 2.Agar dapat
2.Defekasi membaik 2. Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik mengetahui penyebab
3.Frekuensi buang air fisik maupun psikologis (mis.gangguan saraf terjadinya
besar membaik motorik bawah,penuruan tonus obat,gangguan inkontinensia fekal
4.Kondisi kulit perianal sfingter rektum,diare kronis,gangguan 3. Agar dapat
membaik kognitif,setres berlebihan) mengetahui apakah
3. Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan terja
konsentensi feses di perubahan frekuensi
4. Monitor kondisi kulit perianal defekasi dan
5. Monitor keadekuatan evakuasi feses konsentensi feses
6. Monitor diet dan kebutuhan cairan 4. Agar dapat
7. Monitor efek samping pemberian obat mengetahui apakah
terjadi perubahan pada
Terapeutik kulit prianal
1. Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air 5. Agar dapat
besar mengetahui
2. Berikan privasi, kenyamanan dan posisi yang keadekuatan evakuasi
meningkatkan proses defekasi feses memastikan
3. Gunakan enema rendah, jika perlu cairan yg masuk sesuai
4. Ubah program latihan eliminasi fekal,jika perlu kebutuhan cairan
Edukasi 6.Agar dapat
1. Anjurkan mengonsumsi makanan tertentu sesuai memberikan makanan
program atau hasil konsultasi tambahan nutrisi
2. Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai 7.Agar dapat
kebutuhan mengetahui timbulnya
3. Anjurkan olah raga sesuai toleransi efek samping
Kolaborasi 1.Agar dapat
-Kolaborasi penggunaan supositoria,jika perlu mengetahui terjadi
2.Tindakan Observasi perubahan buang air
-Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik besar
maupun psikologis (mis.gangguan saraf motorik 2. Agar dapat
bawah,penuran tonus obat,gangguan sfingter rektum,diare memberikan
kronis,gangguan kognitif,setres berlebihan) kenyamanan dan
-Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan meningkatkan peroses
konsentensi feses defekasi
-Monitor kondisi kulit perianal 3.Agar dapat
-Monitor keadekuatan evakuasi feses mengetahui sendiri
-Monitor diet dan kebutuhan cairan karakteristik
-Monitor efek samping pemberian obat
Terapeutik
-Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air
-Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian
-Laksanakan program latihan usus (bowel training),jika
perlu
-Jadualkan BAB di tempat tidur,jika perlu
-Berikan celana pelindung/pembalut /popok,sesuai
kebutuhan
-Hindari makanan yang menyebabkan diare
Edukasi
-Jelaskan definisi,jenis inkontinesia,penyebab
inkontinensia fekal
-Anjurkan mencatat karakteristik feses
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian obat diare
(mis.loperamide,atropin)
Aa2 Inkontinensia 1.Kemampuan berkemih 2.Tindakan 1.Agar mengetahui
urin refleks meningkat Observasi dimana ada pnyakit
2.Nokturla menurun 1.Periksa kondisi pasien (mis,kesadaran,tanda tanda
3.Rssidu volume urine vital,daerah perianal,distensi kandung
setelah berkemih menurun kemih,inkontinesial urin,refleks berkemih)
4.Distensi kandung kemih Terapeutik
menurun -Siapkan peralatan,bahan bahan dan ruangan tindakan
5.Dribbling menurun -Siapkan pasien:bebaskan pakaian bawah dan posisikan
6.Hesitancy menurun dorsal rekumben(untuk wanita)dan suplne(untuk laki laki)
7.Enuresis menurun -Pasang sarung tangan
8.Frekuensi berkemih -bersihkan daerah perianal atau preposium dengan cairan
membaik NaCI atau aquades
9.Sensasi berkemih -Lakukan insersi kateter urin dengan menerapkan prinsip
membaik asepetik
-Sambungkan kateter urin dengan menerapkan prinsip
aseptik
-Sambungkan kateter urin dengan urine bag
-Isi balon dengan NaCI 0,9%sesuai anjuran pabrik
-Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau di paha
-Pastikan kantung urin ditempatkan lebih rendah dari
kandung kemih
-Berikan label waktu pemasangan
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter urine
-Anjurkan menarik napas saat insersi selang kateter
2. Tindakan Observasi

-Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. disfungsi


neurologis, gangguan medula spinalis, gangguang refleks
destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi, gangguan
fungsi kognitif)
-Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap
inkontinensia urine yang dialaminya
-Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi
modalitas berkemih
-Monior kebiasaan BAK Terapeutik

-Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin


-Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia

- Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik


- Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap
atau kultur
-Edukasi
Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia urine
-Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
-Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung
proses berkemih
-Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang
tidur
-Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola
eliminasi urine
-Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak
kontraindikasi
-Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan
cokelat
--Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari
konstipasi
-Kolaborasi Rujuk ka ahli inkontinensia, jika perlu
3 Kesiapan 1.Sensasi berkemih Tindakan 1.Agar mengetahi
menigkatkan meningkat Obeservasi tanda dan gejala
eleminasi urin 2.Desakan berkemih 1.Indentifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinesia retensi
(urgensi) menurun urine 2.Agar mengetahui
3.Distensi kandung 2.Indenttifikasi faktor yang menyebapkan relensi atau faktor yang
kemih inkontinensia urine menyebapkan relensi
4.Berkemih tidak tuntas 3.Monitor eliminasi urine[mis.frekensi,aroma,volume,dan 3.Agar mengetahi asil
(hesitancy) menurun warna] ahir
Terapeutik
-Catat waktu-waktu dan haluan berkemih5.batasi asupan
5.Volume residu urine -cairan;jika perlu
menurun -Ambil sampel urin tengah[midstream]atau kultur
6. Urin menete Edukasi
(dribbling) menurun -Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
-Ajarkan mengukur asupancairan haluan urin
7.Nokturia menurun -Ajarkan mengambil specimen urine midstream
8.Mengompol menurun -Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat
9.Enuresis menurun untuk berkemih
10.Disuria menurun -Ajarkan terapi modalitas penguatan otot otot
11.Anuria menurun pangui/berkemihan
12.Prekuensi BAK -Anjurkan minum yang cukup,jika tidak ada
Membaik kontraindikasi
13.Karakteristik urine -Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
membaik Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian obat supositoria,jika perlu

4 Risiko konstipasi 1.Kontrol pengeluaran Tindakan 1.Agar dapat


feses meninkat Observasi mengetahui faktor
2.Keluhan defekasi lama 1.Identifikasi faktor resiko konstipasi[mis.asupan serapt resiko konstipasi
dan sulit menurun tidak adekuat,asupan cairan tidak 2.Agar mengetahui
3.Mengejan saat defekasi adekuat,aganglionik’kelemahan otot abdomen,aktivtas mengetahui gejala
menurun fisik kurang konstipasi
4.Distensi abdomen 2.Monitor tanda dan gejala konstipasi [mis.defekasi
menurun kurang 2 kali seminggu,defekasi lama/sulit.feses
5.Terba pada masa pada keras,peristalitik menurun]
rektal menurun -Identifikasi setatus kongnitif untuk mengkomunikasikan
6.Urgency menurun kebutuhan
7.Nyeri abdomen menurun -Identifikasi penggunaan obat obatan yang menyebabkan
8.Kram abdomen menurun konstipasi
9.Konsistensi feses Terapeutik
membaik -Batasi minuman yang mengandung kafien dan alcohol
10.Frekuensi defekasi -Jadwal rutinitas BAK
membaik -Lakukan masaseabdomen
11.Peristaitik usus -Berikan terapi akuperesure
membaik Edukasi
-Jelaskan penyebab dan faktor resiko konstipasi
-Ajurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan[1500-
2000Ml/hari]
-Anjurkan mengonsumsi makanan beserta[25-30
gram/hari
-Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai kebutuhan
-Anjurkan berjalan 15-20 menit kali/hari
-Anjurkan berjonkok untuk memfasilitasi proses BAB
Kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli gizi,jika perlu

Anda mungkin juga menyukai