PENDAHULUAN
A. Latar belakang
bahwa tradisi sama dengan adat istiadat, konsep serta aturan yang mantap
tradisi atau adat istiadat juga dapat dijadikan sebagai sarana pemenuhan
1
Salah satu tradisi di pulau Lombok adalah Bau nyale (menangkap
Nyale) berasal dari bahsa sasak Bau artinya menangkap sedangkan Nyale
artinya cacing laut. Bau nyale merupakan suatu tradisi yang di hubung-
lokal, yang melatar belakangi tentang kisah seorang putri mandalika. Pada
tradisi kegiatan bau nyale (menangkap cacing laut) masyarakat suku sasak
etnis dari suku sasak yang tidak terlepas dari kepercayaan leluhur yang
masyarakat Lombok.
selatan Lombok ini merupakan jelmaan dari Putri Mandalika. Tradisi bau
nyale ini berawal dari Legenda seorang Putri yang cantik, pintar, ramah,
sopan, dan tidak sombong, walaupaun dia anak seorang Raja. Menurut
bingung dan tidak bisa menentukan pilihannya, dia sangat bingung. Jika
2
sana panik, dan berbondong-bondong turun untuk menyelamatkan sang
putri, namu putri mndalika hilang tak di temukan, tidak adatanda tanda
sang putri berada di tempat itu, jasad sang putri tidak di temukan di laut
cacing laut yang berwarna merah, hijau, coklat, yang oleh warga setempat
sekedar cacing laut biasa tetapi meupakan mahluk yang di percaya dapat
meyakini bahwa bau nyale ini memiliki tuah yang bisa mendatangkan
kesuburan padi dan tanaman lainnya. Selain itu, nyale juga mereka jadikan
santapan lezat berupa Pepes nyale, emping nyale, lauk pauk, dan beberapa
keyakinan lain.
3
Tradisi bau nyale (menangkap nyale) merupakan perayaan
budaya bela diri dengan rotan dan perisai), karnaval, festifal dan hiburan
pengelenggaraan tradisi bau nyale pada tahun ini berbeda. Tidak ada
bahwa tahun ini agenda bau nyale tidak akan di gelar oleh pemerintah.
virus ini di seluruh dunia, bahkan ratusan ribu manusia menjadi korban
4
Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang. Sedangkan di
Indonesia Covid-19 masuk pada bulan Maret 2020. Virus ini membawa
pilihan yang berat bagi setiap negara dikarenakan kebijakan ini berdampak
yang begitu luar biasa diseluruh negara di dunia . Begitu pula di Lombok
pada bulan maret sampai dengan bulan ini sangatlah mempengaruhi sistem
Bau nyale yang di lakukan setiap 1 kali dalam setahun kini dilaksanakan
Tradisi bau nyale ini di gelar pada tanggal 3-4 maret 2021 di
Tradisi bau nyale yang berkaitan erat dengan legenda putri Mandalika di
5
Lombok, memang merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan
cacing laut yang di yakini sebagai jelmaan purti mandalike. Bau nyale
meneliti tentang “Tradisi Bau Nyale Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
B. Rumusan masalah
Tengah ?
6
C. Tujuan Penelitian
Lombok Tengah
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
kewarganegaraan
atau data untuk daerah setempat sehubungan dengan Bau Nyale di Desa
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Tradisi
yaitu adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih di
bahasa inggris yaitu dari kata tradition antara lain berarti pewarisan,
dan gagasan yang berasal dari masalalu namun benar-benar masih ada
lainya.
8
Jadi tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan secara terus
akan budaya dan nilai-nilai bersejarah. Selain itu tradisi juga akan
pada hasil karya atau tindakan masyarakat yang mampu merubah pola
Tradisi dan budaya adalah 2 kata yang tidak tertulis dalam ilmu
hukum tetapi dua kata tersebut dapat dijadikan menjadi cermin untuk
masyarakat yang memahami tradisi itu sangat sama dengan budaya dan
9
merupakan salah satu bukti akan adanya pola prilaku manusia yang
bahwa yang dimaksud dengan tradisi adalah segala sesuatu baik berupa
Sebagai hasil daya, cipta, dan karya manusia, tradisi tidak bisa
tetap hidup sampai sekarang. (Tashadi dkk., 1993: 33) membagi tradisi
sebagainya.
10
membentuk suaru budaya asli yang dipedomani oleh
Kerangka acuan norma ini ada yng bersifat skunder dan primer
11
B. Tinjauan Tentang Bau Nyale
sekali.
berubah menjadi cacing laut. Awal dari sebuah legenda, seorang putri
lahir dari permaisuri bernama Dewi Seranting dan Raja Tonjang Beru
Lipur. Bingung karena jika salah satu yang terpilih pasti akan
12
menimbulkan peperangan. Tak ingin menimbulkan konflik yang
Dan mereka juga percaya bahwa nyale ini menjadi berkah bagi
Kerajaan ini di pimpin oleh seorang Raja yang arif memiliki seorang
bicara yang sopan, serta ramah kepada semua orang menjadikan dia
Lombok.
13
Semua raja dari berbagi kerajaan datang untuk meminang
sang putri. Tidak hanya itu saja, pemuda dari rakyat biasa pun
berdatangan untuk demi bisa melamar sang putri. Namu tidak ada
putri mandalika berfikir kalau dia menerima lamaran satu dari mereka
semua itu terjadi, putri mandalika terjebak dalam pilihan yang berat,
dia ambil.
Pantai Seger Kuta Lombok Tengah sebelum waktu subuh tiba. Tepat
dewasa, serta anak kecil berdatangan dan ingin tahu siapa yang
14
ketentraman tumbuh di atas bumi pulau Lombok antar sesama.
karena itu aku untuk kalian semua, aku akan menerima lamaran dan
memberi perhatian dan cintaku untuk semua orang “ucapan sang putri
sang putri. Tidak mengerti tentang apa yang di maksud oleh sang
ayahanda dan ibunda dan seluruh rakyat tonjang beru yang aku cintai.
Hari ini aku telah menetapkan diriku untuk kalian semua, aku tidak
diri dengan pada saat kilat petir menggelegar disertai angin kencang,
putri mandalika hilang bagai di telan bumi. Tidak ada lagi tanda
Lombok dan tradisi setiap setiap tahun di gelar setiap bulan februari
15
dan maret yang disebutkan dalam bahasa Lombok dengan “Tradiai
sebelum nyale ini keluar hujan turun di siang hari sampai malam hari
nyale mulai keluar bersama ombak, keluar hanya sebenar setelah itu
timur.
keluarga , penyakit ini mulai dari gejala ringan hingga berat, jenis Covid-
16
mengakibatkan terhambatnya aktivitas diberbagai bidang kehidupan,
industri travel daerah setempat, serta skolastik saling bahu membahu untuk
Lombok Tengah
tradisional suku sasak yang dirayakan setiap tahunnya. Pesta rakyat ini
(tradisi budaya beladiri dengan rotan dan perisai), karnaval, festifal dan
ada yang berbeda dengan pesta rakyat bau nyale pada tahun ini. Tidak ada
17
penyelenggaraan apapun yang disiapkan pemerintah kabupaten lombok
massa.
selaku penanggng jawab acara telah menyatakan dari jauh hari sebelumnya
bahwa tahun ini agenda bau nyale tidak akan di gelar oleh pemerintah.
sehinggaa tradisi bau nyale ini tetap dilaksanakan meski tanpa perayaan
2. Pembatasan pengunjung
18
Bau nyale dilaksanakan oleh masyarakat lombok tengah saja
faktor yang terdapat pada tradisi bau nyale tersebut. Hal ini di
19
Oleh karena itu tradisi bau nyale yang di adakan dengan
4. Cuaca
E. Kerangka Berfikir
20
Tradisi Bau Nyale pada masa pandemi covid-19 di kawasan
kuta kecamatan pujut kabupaten lombok tengah
Proses Bau Nyale
Pelaksanaan Bau
Nyale
21
BAB III
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
yang dialami oleh subyek penelitian atau dilakukan oleh subyek penelitian
dipaahami secara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
22
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
kata tertulis maupun lisan dengan deskriptif mengenai Tradisi Bau Nyale
Tengah.
Desa Kuta kecamatan Pujut Lombok tengah. karna di desa inilah tradisi
Desember 2021.
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan narasumber, partisipan atau informen
dalam penelitian (Sugiyono, 2013: 298). Berdasarkan pendapat
tersebut subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
masyarakatsetempat yang melaksanakan proses tradisi bau nyale di
Desa Kuta Kucamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
23
2. Informan penelitian
Spradly (Yulhadi, 2009: 27) menjelaskan bahwa informen adalah
pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-katanya, prase,
dan kalimat dalam bahasa atau dialegnya sebagai model imitasi dan
sumber informasi tentang masalah yang di teliti. Artinya bahwa
informen adalah pihak yang memberikan informasi tambahan kepada
penelititerkait dengan permasalahan yang ingin di pecahkan, adapun
pihak yang menjadi informen adalah tokoh adat dan tokoh masyarakat
tang ada di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
Alasan peneliti memilih tokoh-tokoh tersebut karena tokoh-tokoh yang
disebut paling mengetahui tentang tradisi Bau Nyale di Desa Kuta.
D. Data Penelitian
1. Data primer
Data primer yaitu data yang ditulis langsung dari lapangan baik
2. Data skunder
24
• Observasi
Observasi adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan
mengamati suatu kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata,
2011:220). Konsisten dengan Aru Kunto (2013:263), alat observasi
akan lebih efektif jika informasi berupa data atau fakta alami, yaitu
perilaku dan hasil kerja responden dalam kondisi alami.
• Wawancara
Menurut Esterberg (Sugiyono, 2015:317), wawancara adalah
pertemuan dua orang di mana informasi dan ide dipertukarkan dalam
format tanya jawab sehingga makna dapat dikonstruksi dalam topik
tertentu. Berdasarkan pendapat di atas, wawancara adalah suatu cara
untuk memperoleh data penelitian melalui tanya jawab, baik dalam
bentuk dialog maupun untuk tujuan memperoleh informasi. Peneliti
akan mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan yang dapat
dijadikan sampel yaitu tokoh adat dan kepala desa, karena metode
wawancara adalah percakapan yang peneliti lakukan untuk
memperoleh informasi dari yang diwawancarai.
• Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2015:239), “Dokumen adalah catatan
peristiwa masa lalu, dokumen dapat berupa kata-kata, gambar, atau
karya monumental seseorang. Dokumen dalam bentuk tertulis seperti
catatan harian, riwayat hidup, cerita, biografi peraturan dan kebijakan.
Dokumen dalam bentuk bentuk gambar, seperti foto, gambar hidup,
sketsa, dll. Dokumen yang berbentuk karya, seperti karya seni, dapat
berupa gambar, patung, film, dll. Dokumen dalam penelitian ini
adalah data tentang tradisi bau nyale pada masa pandemi Covid-19 di
desa kuta kecamatan pujut kabupaten. Tradisi di masa pandemi Covid.
19. Adapun kegiatan yang peneliti dokumentasikan dalam bentuk
gambar pelaksanaan tradisi bau nyale selama pandemi Covid-19,
peneliti mendokumentasi proses pelaksanaan bau nyale tersebut.
25
F. Teknik analisis data
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang dari hasil
1. Reduksi data
belum pernah di kenal data yang unik dan data yang berbeda
26
dengan yang lain dan merupakan data yang relevan dengan
pertanyaan penelitian .
2. Penyajin data
sejenisnya.
3. Validitas data
yang valid adalah data yang tidak beda antara data yang
yaitu jika data dari obyek penelitian sesuai dengan data yang
27
maka peneliti melakukan tringulasi, yang mana tringilasi
4. Penarikan kesimpulan
28
Kecamatan pujut Kabupaten Lombok tengah nilai-nilai apa saja
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
30
Sebelah utara : Desa Rembitan
2. Demografi
31
pencaharian. Jumlah penduduk di desa kuta kecamatan pujut
suaru benda atau mahluk, baik yang hidup maupun yang mati.
tahunan atau yang disebut juga umur tunggal ( single age), dan
Kuta
USIA
Perempua
Usia Laki-laki Usia Laki-laki Perempuan
n
0-12
35 orang 40 orang 39 tahun 85 orang 86 orang
bulan
1 tahun 39 orang 41 orang 40 88 orang 90 orang
2 44 orang 46 orang 41 82 orang 83 orang
3 67 orang 68 orang 42 79 orang 80 orang
32
4 60 orang 80 orang 43 82 orang 86 orang
5 77 orang 78 orang 44 75 orang 76 orang
105
6 115 orang 45 76 orang 75 orang
orang
113
7 110 orang 46 90 orang 90 orang
orang
100
8 120 orang 47 91 orang 92 orang
orang
120
9 100 orang 48 94 orang 95 orang
orang
110
10 125 orang 49 76 orang 77 orang
orang
100
11 120 orang 50 94 orang 93 orang
orang
12 75 orang 75 orang 51 90 orang 89 orang
13 75 orang 80 orang 52 80 orang 80 orang
105
14 105 orang 53 76 orang 75 orang
orang
15 90 orang 91 orang 54 72 orang 73 orang
16 88 orang 89 orang 55 75 orang 75 orang
17 80 orang 89 orang 56 74 orang 75 orang
18 85 orang 80 orang 57 72 orang 72 orang
19 80 orang 80 orang 58 72 orang 73 orang
20 75 orang 76 orang 59 69 orang 70 orang
21 75 orang 78 orang 60 73 orang 72 orang
22 77 orang 75 orang 61 72 orang 73 orang
23 75 orang 75 orang 62 72 orang 73 orang
24 77 orang 78 orang 63 74 orang 74 orang
25 79 orang 79 orang 64 72 orang 73 orang
26 78 orang 77 orang 65 73 orang 72 orang
27 75 orang 74 orang 66 71 orang 71 orang
28 76 orang 76 orang 67 69 orang 70 orang
29 74 orang 75 orang 68 72 orang 73 orang
30 73 orang 73 orang 69 70 orang 70 orang
31 74 orang 74 orang 70 72 orang 73 orang
32 75 orang 75 orang 71 29 orang 29 orang
33 67 orang 72 orang 72 45 orang 45 orang
34 72 orang 70 orang 73 41 orang 41 orang
35 76 orang 77 orang 74 44 orang 45 orang
33
36 72 orang 73 orang 75 41 orang 41 orang
Lebih dari
37 75 orang 78 orang 47 orang 46 orang
75
38 70 orang 71 orang Total 5792 orang 5904 orang
(Sumber : Profil desa kuta lombok tengah 2019)
berada pada usia produktif. Kelompok usia 27 hingga usia 40 tahun dan
usia kerja kerja dua puluh enam tahun hingga dua puluh tahun merupakan
usia kerja 40-60 tahun merupakan kelompok usia kerja yang masuk ke
perempuan decara biologis, dan dibawa sejak lahir dengan sejumlah sifat
kuta
JUMLAH PENDUDUK
34
Sumber : Profil desa kuta lombok tengah tahun 2019
ketuhanan yang maha Esa. Dilihat dari aspek agama yang di anut,
Agama/Aliran Kepercayaan
Jumla
3.996 orang 4.026 orang
h
35
Klarifikasi penduduk desa kuta menurut jenis mata pencaharian dapat
desa kuta
36
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk di desa kuta
berkaitan dengan petani baik petani asli maupun buruh tani. Penduduk
desa kuta juga banyak yang bermata pencaharian sebagai karyawan swasta
dari penduduknya adalah buruh tani dan petani. Di desa kuta sedikit
buruh tani. Karena kurangnya wilayah persawahan di dsa kuta tidak jarang
tinggal di desa kuta tapi sawah nya berada di luar desa, bgitu juga dengan
buruh tani-buruh tani pun begitu ada yang jadi buruh diluar desa ada juaga
Etnis
Etnis Laki-laki Perempuan
Batak 6 orang 3 orang
Sunda 5 orang 11 orang
Madura 2 orang 1 orang
Bali 37 orang 15 orang
Bugis 2 orang 1 orang
Makasar 4 orang 2 orang
Sasak 3934 orang 3999 orang
Flores 6 orang 3 orang
Timor 2 orang 0 orang
Mbojo 9 orang 5 orang
37
Samawa 9 orang 7 orang
Australia 8 orang 4 orang
Amerika 3 orang 3 orang
Abai 1 orang 2 orang
Jumlah 4.028 orang 4.056 orang
Profil desa kuta lombok tengah tahun 2019
Pendidikan
Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 3-6 tahun belum masuk TK 97 oran orang 99 orang
Usia 3-6 tahun yang masuk TK/play 80 orang 120 orang
group
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah 138 orang 12 orang
sekolah
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 757 orang 690 orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah 376 orang 463 orang
sekolah
Usia 18-56 tahun pernah SD tapi 171 orang 133 orang
tidak tamat
Tamat SD/sederajat 1450 orang 1850 orang
Tamat SMP /sederajat 280 orang 200 orang
Tamat SMA/sederajat 50 orang 80 orang
Tamat D-1/sederajat 37 orang 27 orang
Tamat D-2/sederajat 29 orang 17 orang
Tamat D-3/sederajat 25 orang 23 orang
Tamat S-1/sederajat 70 orang 69 orang
Tamat S-2/sederajat 3 orang 1 orang
Jumlah 7.460 Orang 5.056 orang
Profil desa kuta lombok tengah tahun 2019
merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat sekitar, baik itu
38
terdapat prasarana berupa 1 unit kampus PTS, 4 unit
kesadaran yang tinggi untuk itu. Hal tersebut bisa kita lihat dari
masjid.
39
Desa kuta merupakan pusat wisata di kabupaten lombok
restoran.
sama dengan budaya sasak pada umumnya, namun ada yang lebih
40
Dengan perkembangn industri pariwisata yang semakin pesat di desa
kuta maka ineraksi dengan wisatawan asing semakin terbuka lebar dan
hal tersebut tentu saja membuka peluang yang besar bagi budaya barat
asli mereka agar tidak melebur seiring dengan budaya barat yang
masuk.
tentu tidak begit saja tetapi tentu dengan batasan-batasan yang telah
ditetapkan dan dibuat oleh masyarakat sekitar agar budaya asli tetap
Desa kuta merupakan salah satu desa dari kecamatan pujut. Desa
kuta dipimpin oleh kepala desa dan dibantu oleh ketua RT dan ketua
41
pemerintah serta membantu pelayanan pada masyarakat yang menjadi
42
di alami oleh masyarakat desa kuta. Tradisi ini merupkan tradisi
43
tau pelek salah skekn sengak lamum pelek salah sekekn an
perang an terjadi pertumpahan darah. Akhirn putri
mandalika korbanan dirikn bejanjin lemak adem pade baitk
bareng-bareng lek pantai seger tanggal 20 bulan 10
kalender sasak. (Dulu di lombok bagian selatan ada sebuah
kerajaan yang di pimpin oleh raja yang bernama tonjeng
beru dan istrinya bernama dewi seranting memiliki seorang
putri yang di beri nama Putri mandalika. Putri yang
berparas cantik dan baik hati dengan parasnya yang cantik
mampu memikat hati pangeran yang bernama aria
bumbang, aria sawing dan aria johor, sesudah berebutan
putri mandalika tidak memilih salah satu diantara mereka
dasar putri mandalika tidak memilih salah satu dari
mereka akan terjadi pertumpahan darah akhirnya putri
mandalika berjanji agar di ambil sama-sama besok di
pantai seger pada tanggal 20 bulan 10 kalender sasak .
44
jawaban sang putri.dengan suara lantam sang putri
berkata :
bapak SPI, bapak LB, dan bapak EP selaku tokoh adat di desa kuta
Nuhi.
45
Gambar 1.1 gambaran putri mandalika saat menjatuhkan diri
siang hari sampai malam hari disilangi dengan kilatan petir dan di
oleh adat istiadat suku bangsa yang masih kuat yang tetep
46
Sebelum pandemi Covid-19 tradisi ini sudah dilakukan
turun temurun oleh suku sasak nama bau nyale ini di ambil dari
47
datang bukan dari lombok tengah saja yang datang memeriahkan
bahkan ada yang dari luar lombok tengah. Adapun hiburan yang
1. Fhoto contest
2. Peresean
48
mancanegara ataupun domistik atau di luar lombok, yang dulunya
provinsi, bahkan pusat, kemudian setelah itu tradisi bau nyale ini
dahulu oleh peneliti yaitu tentang pelaksanaan bau nyale pada masa
49
sebelumnya,hanya bau nyale saja,tidak ada hiburan itu pun
sebelum menjelang pagi hari polisi datang untuk
membubarkan masyarakat dan dihimbau untuk kembali ke
rumah masing-masing. tidak ada acara besar untuk tahun
ini untuk memeriahkan bau nyale”.
mengundang artis, hanya bau nyale saja tidak ada acara lain
bahwa:
50
sabtu tanggal 6 november 2021pukul 14:00 beliau Mengatakan
bahwa :
51
Bau nyale pada masa pandemi seharusnya di tiadakan sebab
Namun karna Bau Nyale ini sudah menjadi tradisi setiap tahun bagi
nyale pada tahun ini seperti zaman dulu hanya aktivitas bau nyale
beliau mengatakan:
52
event, pentas seni, drama, tpi tidak menyurutkan saya
untuk tidak ikut berburu nyale ini”.
pada tahun ini kurang meriah karena covid-19 hanya bau nyale saja
Mengatakan;
Ole apen yakt uni Sebenern ndekn yak te arak’an bau nyale
ini sikn sak Covid-19 aden ndek menyebar luasdengan sak
bakat laguk iye sak aran tradisi elek laek elek papuk balok
jarin sulitn yak pade tebalak dakakn tejagak si polisi masih
arak doang langan aden pade mauk lalo mbau, tebengt lalo
mbau laguk harus kadu masker mut ndek kadu masker
tesuruhm tulak (kita mau bilang apa sebenarnya bau nyale
ini tidak akan di adakan tapi karena tradisi ini sudah
mendarah daging di masyarakat jadi sulit untuk melarang
masyarakat skalipun di jaga oleh polisi ada saja jalan agar
mereka dapat bau nyale di izinkan kita bau nyale tapi harus
53
menggunakan masker, kalu tidak menggunakan masker
disuruh pulang”.
bahwa :
beliau mengatakan:
54
datang tidak telalu banyak seperti tahun sebelumnya. Berikut
55
lokasi bau nyale maskernya dibuka, tapi masyarakat yang
datang tidak terlalu ramai seperti tahun sebelumnya padet
karena orang yang membangun tenda dan berjualan klok
tahun ini agak sepi karena kan pengunjungnya dibatasi”.
Tanggapan masyarakat mengenai Krumunan masa pada
mengatakan :
mengatakan:
beliau Mengatakan ;
56
”kalau menurut saya tradisi bau nyale ini kan mengundang
banyak masyarakat, masyarakat yang datang kan hambir
ribuan orang seharusnya protokol ksehatan di perketat
lagi terutama penggunaan masker itu penting sekali tentu
hal ini seharusnya diperhatikan oleh petugas yang yang
menjaga acara bau nyale ini ”.
Sedangkang menurut penuturan subjek ke 4 saudari VS
mngeatakan ;
“Rame jak rame.n Ndekn sak rame lalokn baun sepian nani
jekn dengan sak dateng kance dirik doang ndekn madek
sikn sak edak hiburan endah igin pade datang jam 02:00
lamun dengan duah jek lamun ite sak lek kute jam 4 waht
sak tu (ramai cuman tidak seramai tahun lalu orang yang
datang hanya bagian lombok tengah saja, tidak ada yang
bangun tenda tidak ada yang menginap karna tidak ada
hiburan juga makanya mereka datang jam 02:00 tapi klok
kita yang masyarakat kita paling jam 04:00 sudah disana”.
sasak yang dirayakan setiap tahunnya. Tradisi ini sangat erat dengan
artis nasional. Namun penyelenggaraan tradisi bau nyale pada tahun ini
57
Pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Lombok Tengah
sebelumnya bahwa tahun ini agenda bau nyale tidak akan di gelar oleh
masyarakat melaksanakan tradisi bau nyale ini sehingga tradisi Bau nyale
walaupun tidak adanya pagelaran hiburan, yang di gelar bau nyale tetap
berasal dari luar lombok tengah untuk mengikuti acara rakyat tersebut
19 sebagai berikut:
58
menyediakan panggung hiburan dan beberapa rangkaian acara. Namun
Foto diatas adalah salah satu tradisi menyambut acara Bau Nyale
yang sampai saat ini masih dilakukan yang bertempat di Pantai Seger
adalah tradisi wariasan nenek moyang bagian dalam upacara adat Suku
59
Sasak. Perisean dahulu dan sampai saat ini adalah ritual dalam upacara
ngayu-ngayu atau disebut juga dengan istilah Nede yakni upacara untuk
di tiadakan
Namun lebih dari itu ada terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh
masyarakat Desa Kuta. Berikut ada beberapa hal yang dilakukan dalam
1. Persiapan
berikut :
60
1. Sorok (jaring bertangkai) digunakan untuk menangkap
nyale
sudah di tangkap
61
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Salah seorang
“yang harus ada saat bau nyale adalah wadah, atau tempat
untuk meletakkan nyale yang sudah di tangkap jaring dan
senter itu yang harus ada kalopun tudak ada sorok bisa
menggunakan tangan tapi agak sulit mengingat nyale ini
kan lincah dan licin.
62
jaring khusus yang berbentuk huruf U. Jaring yang berbentuk
yang berada di daerah utara tradisi bau nyale jarang di ikuti dan
63
dengan tahun sebelumnya, sebab semua kegiatan nantinya akan
akan di gelar 3-4 maret 2021 di kawasan pantai seger desa kuta
64
Dampak dari pandemi tersebut, pelaksanaan bau nyale
tutupnya.
muncul pada bulan mei, oleh karena itu awal bulan kalender
65
perubahan karena dalam masa pandemi covid-19. Kepala
66
umumnya di Dinas Pariwisata untuk penentuan hari H
penangkapan nyale.
mengatakan bahwa ;
67
Namun sejumlah tokoh masyarakat yang hadir mengacu
mengatakan:
68
seperti apa yang dikatakan oleh Informan bapak SPI
2. Pelaksanaan di lokasi
Kuta ialah pantai seger. Pantai ini terletak di bagian timur Kuta
69
Namun karena pada masa pandemi Covid-19 masyarakat yang
70
pandemi covid-19 ini betul betul berubah drastis ekonomi
masyarakat menurun drastis
lebih baik dari pada yang sudah di olah. Nyale yang tidak
71
masyarakat yang datang bau nyale sebelum masuk
lokasi diperiksa KTP terlebih dahulu apakah betul-
betul orang Lombok Tengah dan masker kalok tidak
menggunakan masker tidak di izinkan masuk, meskipun
dijaga tidak menyurutkan niat kami untuk tidak bau
nyale, tetap kami akan pergi bau nyale karna ini tradisi
masyarakat lombok tengah yg mendarah daging”.
Setelah merasa air laut sudah mulai tinggi dan merasa nyale
72
berangkat pulang, jika nyale yang di tangkap merasa sangat
mengatakan :
73
mendapat cacing laut. Meskipun berbentuk seperti cacing biasa
74
kesabaran dan kelihaian dalam menangkap nyale ini, karena
Tradisi bau nyale ini telah menjadi salah satu daya tarik
temurun oleh suku sasak ini sudah ada sejah abad ke-16
meremehkannya.
75
polisi untuk kembali ke rumah masing-masing. Seperti yang di
C. Hasil Observasi
pelaksanaan tradisi bau nyale pada masa pandemi Covid-19 di Desa Kuta
kecamatan pujut kabupaten Lombok Tengah, tidak terlalu ramai, tidak ada
pembukaan saat bau nyale, tidak ada hiburan, pentas seni, drama kolosal,
Covid-19 hanya sebagian yang datang, tidak ada cara besar untuk
memeriahkan bau nyale pada tahun ini, hanya bau nyale saja. Masyarakat
ada yang menggunakan masker dan ada juga setiba di tempat lokasi
76
sebagian masyarakat melepas maskernya. Penjagaan oleh polisi di hari
D. Hasil Dokumentasi
pada saat penelitian berlangsung, yakni pada saat penelitian pada bulan
foto yang terkait dengan proses plaksanaan Tradisi Bau Nyale Pada Masa
dengan subjek dan informan penelitian terkadit dengan Tradisi Bau Nyale pada
77
masa pandemi Covid-19 di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok
Tengah berikut adalah deskripsi hasil wawancara peneliti dengan subjek dan
informan terkait dengan tradisi Bau Nyale pada masa pandemi civid-18 di desa
kuta kecamatan pujut lombok tengah adapun hasil wawancara peneliti dengan
informan 1 bapak SPI selaku tokoh adat di dusun merengge desa kuta pada
tanggal.
tempat Bau Nyale, terutama pintu masuk ke Desa Kuta. hal ini dapat
pada hari selasa tanggal 4 januari 2022 pukul 10:00 mengatakan bahwa :
“mau dijaga polisi Silahkan saja, tetapi itu tidak ada efeknya bagi
masyarakat, jika kepolisian berjaga jaga karena masyarakat
khususnya lombok tengah sudah terbiasa tidak mau melewati
momen ini karna memang ini merupapak tradisisi masyarakat
lombok tengah khususnya kami masyarakat desa kuta, walaupun
dalam kondisi pandemi Covid-19 masyarakat tidak memperdulikan
kerumunan pada waktu saat keluarnya nyale”.
78
Hasil wawancara peneliti dengan subjek 2 saudara AP pada hari
mengatakan bahwa :
2. Pembatasan pengunjung
79
Faktor ini bertujuan guna menekankan angka pengurangan
warga yang berasal dari luar kabupaten lombok tengah untuk mengikuti
mengatakan bahwa :
80
Sedangkan menurut penuturan subjek ke 3 atas nama AR
09:30 mengatakan :
tradisi bau nyale tersebut. Hal ini di sebabkan oleh masyarakat yang
hanya menitik beratkan pada suguhan hiburan yang selalu di adakan pada
81
masyarakat yang beranggapan bahwa jikalau hiburan di tiadakan
masyarakat tidak hanya menitik beratkan pada suguhan hiburan yang ada
Oleh karena itu tradisi bau nyale yang di adakan dengan adanya
82
Menurut penuturan subjek ke 3 AR wawancara pada pada hari
“Kan tangkap nyale itu hampir subuh, sementara selama ini yang
banyak datang karena hiburan, sampai mengundang artis-artis
kalau tidak ada hiburan mungkin akan lebih sedikit datang”.
4. Cuaca
alam tersebut, mulai dari terdengar suara gemuruh di laut selatan lombok,
akan di sertai hujan angin dan sambaran petir yang menggelegar tanda
lainnya juga akan munculnya jamur yang mulai tumbuh di sawah atau
tokoh adat di desa kuta pada hari kamis 4 November 2021 pukul 10 :
“nyale ini erat kaitannya dengan faktor alam baru bisa dia keluar
di samping tanggal dan bulan yang tadi pada bulan 10
tanggal19-20 kalender sasak., kalaupun nyale tidak keluar
tergantung pada suhu dan faktor alam juga menurut rapat-rapat
yang saya ikuti selama ini bahwa nyale ini akan keluar pada
bulan 10 tanggal 19-20 perhitungan sasak yang juga di dukung
dengan faktor alam hujan harus banyak turun, karena suhu di
dalam karang itu jugak bisa mendorong sehingga terjadi bunyi-
83
bunyian seperti guntur (petir), angin, dan juga faktor pasang
surutnya air laut.
LB selaku tokoh adat desa kuta pada hari selasa tanggal 21 desember
S selaku kpala dusun desa kuta pada hari selasa tanggal 21 desember 2021
84
BAB V
PEMBAHASAN PENELITIAN
85
secara atau melalui kegiatan mudah istilah tradisi dalam bahasa latin yaitu
tradition yang berarti “doteruskan”, dalam pengertian yang paling
sederhana merupakan sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu
negara budaya, saat atau kepercayaan yang sama. Dasar berasal tradisi ini
adalah adanya isu yang membuat generasi baik tertulis maupun lisan
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi bisa punah.
1. Persiapan
Sekelompok masyarakat menyiapkan diri untuk melengkapi
budaya bau nyale, hal-hal yang diatur adalah perangkat dan tenaga untuk
mendapatkan nyale. Hal ini dikarenakan mereka perlu mendapatkan Nyale
dengan menggunakan alat musik yang unik, sehingga mereka harus
bersiap jauh-jauh hari. kemudian, pada saat itu, daerah setempat pergi ke
daerah bau nyale,biasanya sebeleum adanya Covid-19 masyarakat datang
bau nyale 2 hari sebelum tanggal yang di tentukan tetapi karena masih
pada masa pandemi Covid-19masyarakat datang sesuai tanggal yang
ditunjukkan. Masyarakat yang umumnya pergi ke lokasi bau nyale tersebut
dengan anggota keluarga mereka atau bersama-sama masyarakat
kampung, Jika disediakan kendaraan oleh desa. Selain peralatan bau nyale,
para penghuninya juga menyiapkan tenaga karena mereka akan
menunggunya untuk naik saat fajar menyingsing, sebelum fajar
menyingsing. Masyarakat yang tak terhitung jumlahnya itu tidak
beristirahat. Beberapa hari sebelum pelaksanaan bau nyale yang sudah
ditentukan.
2. Pelaksanaan di Lokasi
86
Tempat bau nyale masyarakat Lombok Tengah, khususnya
masyarakat Desa Kuta ialah pantai pantai seger, aan, mawun, dan Selong
blanak. Pantai ini terletak di bagian selatan Lombok Tengah, 4 pantai
pantai ini dibatasi oleh bukit. Biasanyatahun sebelumnya ramai yang
mendirikan tenda kemudian menyalakan api unggun namun karena
pandemi Covid-19 tidak ada masyarakat yang menginap bahkan
membangun tenda karena sebagian masyarakat memilih untuk tidak
bermalam dan berangkat pukul dua pagi, bagi masyarakat yang lokasi
rumahnya jauh, sedangkan masyarkat desa kuta sendiri biasanya mreka
brangkat pukul 04:00 pagi dan aja juga yang berangkat setelah solat subuh.
Tetapi pemerintah sudah menjadikan budaya bau nyale sebagai sebuah
festival, namun untuk tahun ini festival, kegiatan- kegiatan untuk
menyambut bau nyale ditiadakan karena masih pada masa pandemi Covid-
19 .
Pada waktu subuh, saat air laut surut, masyarakat akan turun ke
laut untuk menangkap nyale yang naik ke atas permukaan. saat menangkap
nyale, masyarakat biasanya meneriaki kata-kata luar biasa yang dianggap
menyebabkan nyale naik ke permukaan, salah satunya adalah "jabut".
Jabut dalam bahasa Indonesia berartibanyak, Setelah mendapatkan nyale,
orang-orang tertentu langsung mengkonsumsi nyale hidup-hidup. Hal ini
dilakukan karena masyarakat setempat menganggap nyale yang masih
hidup memiliki pengaruh kesehatan yang lebih baik dibandingkan yang
dirawat di rumah. Nyale yang tidak dikonsumsi langsung dikumpulkan di
tempat yang sudah dibawa oleh masyarakat setempat, misalnya wadah dan
lain sebagainya agar Nyale tetap hidup.
3. kepercayaan masyarakat suku sasak terhadap Bau nyale
87
cacing laut sekaligus menyelamatkan cara hidup yang telah dilakukan
cukup lama dan mewariskan cerita yang dituturkan dari seorang usia ke
yang lain.
Orang Sasak memiliki keyakinan yang berbeda tentang bau nyale ini.
Kelompok masyarakat tersebut menganggap nyale yang merupakan
perwujudan dari Putri Mandalike memberikan manfaat, baik kesejahteraan
maupun manfaat, seperti halnya agama yang menciptakan aroma nyalete
secara lokal:
88
e. Ada gemuruh di sekitar tepi selatan pulau Lombok setiap ada
masalah bau nyale. Diterima bahwa suara kakek disebut papuk
dungki (papuk = kakek/nenek) yang berarti kedatangan nyale
mengingat suara itu baru muncul pada musim nyale, selain musim
nyale tidak akan didengar.
Proses bau nyale dilakukan pada waktu pagi hari Sekitar Jam 04:00
sampai sebelum terbitnya matahari dari arah timur. Proses menangkap
nyale ini dilakukan dengan menggunakan jaring khusus yang berbentuk
huruf U, di bantu dengan alat penerang seperi senter,ember, panci. Jaring
yang berbentuk huruf U di ikat dengan jaring di belakangnya. Waktu
menangkap nyale dimulai puku 04 : 00 pagi sampai terbitnya matahari
89
nyale yang bermunculan dari batu karang ytersebut kemudian di sorok
(serok) dengan jaring yang berbentuk huruf U tersebut di butuhkan
kesabaran agar tangkapan banyak, mengingat cacing ini cukup lincah dan
licin.
90
dari pandemi Covid-19. koordinasi dengan semua asosiasi yang
mempertimbangkan tokoh-tokoh budayawan guna menyerapaspirasi
masyarakat. Bau nyale di tahun initetap dilaksanakan tapi tanpa hiburan.
Dikarenakan pandemi pelaksanaan acara Bau Nyale tahun 2021 tidak
seperti tahun sebelumnya yang digelar dengan segudang hiburan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran CoVid-19 bau nyale
tahun ini di serahkan kepada masyarakat setempat, karena tradisi ini
merupakan kebiasaan yang harus tetap dilaksanakan.
tengah
tradisional suku sasak yang dirayakan setiap tahunnya. Pesta rakyat ini
91
(tradisi budaya beladiri dengan rotan dan perisai), karnaval, festifal dan
ada yang berbeda dengan pesta rakyat bau nyale pada tahun ini. Tidak ada
massa.
selaku penanggng jawab acara telah menyatakan dari jauh hari sebelumnya
bahwa tahun ini agenda bau nyale tidak akan di gelar oleh pemerintah.
2. Pembatasan pengunjung
92
baru, mengingat lonjakan penularan Covid-19 yang belum berakhir
tradisi bau nyale tersebut. Hal ini di sebabkan oleh masyarakat yang
93
Oleh karena itu tradisi bau nyale yang di adakan dengan adanya
4. Cuaca
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas mengenai
yang telah dilakukan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan hasil
94
1. Pelaksanaan Tradisi Bau Nyale Pada Masa Pandemi Civid-19 di
Lahirnya tradisi bau nyale dilatar belakagi oleh adat istiadat atau
b. Pembukaan
yang dilakukan sebelum upacara tradisi bau bau nyale ini seperti,
c. Persiapan
95
d. Pelaksanaan
e. Penutup
Tidak ada penutupan Bau nyale pada tahun ini dikarenakan masih
yakni hanya terjadi dalam satu kali setahun dan selalu terjadi pada
dari luar lombok tengah agar tidak ikut serta dalam pelaksanaan
bau nyale karena sudah di berikan informasi kalau orang dari luar
96
b. Pembatasan pengunjung
penggunaan masker .
d. Cuaca
B. Saran
Kuta agar tetap melestarikan tradisi bau nyale ini , karena memngingat
lombok tengah.
melestarikan tradisi bau nyale ini agr tidak punah dan tetap berjalan
97
3. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pegangan
anak cucu tentang bagaimana sejarah bau nyale dan menjaga makna
mancanegara.
Daftar Pustaka
98
Ratna, Nyoman Khuta, 2005 , sastra dan cultural studies : refresentasi
Ache Nuhi, 2019, Cerita rakyat putri mandalika asal muasal bau nyale
Rineka cipta
Budiwanti, Erni. 2000. Islam Sasak: Wetu Telu Versus Waktu Lima.
Yogyakarta: LkiS
99
Saharudin, S. (2016). Perilaku Liminal Masyarakat Sasak-Lombok Dalam Bekayaq
Bau Nyale dan Pataq Pare. Sasdaya: Gadjah Mada Journal of Humanities,
1(1), 87.
Tradisi Mesilak Acara Nyelamatan Pada Masyarakat Sasak Di Desa Sapit Kecamatan
Runi fazalani 2018, Tradisi bau nyale terhadap nilai multikultural pada suku sasak
Runi Fazalani. Jurnal Tradisi bau nyale terhadap nilai multikultural Pada
100
LAMPIRAN
Lampiran 2 : Foto
101
(Pelaksanaan bau nyale pukul 04:00 pagi)
102
(Pelaksanaan bau nyale pukul 06:00 pagi)
103
(Nyale hasil tangkapan masyarakat dijual atau di masak)
104
105