Anda di halaman 1dari 10

Menangkap Ikan Larangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah antropologi visual

Dosen pengampu :
FAJRI RAHMAN. S.Sos, M.A

Disusun oleh :

Nama : Rizki apryan


No Bp : 1910823016
Matkul : Antropologi visual B
Kelas : Antropologi sosial B

Jurusan Antropologi Sosial


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas

Padang
2020
Latar Belakang
Kecamatan Sungai Geringging adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman,
Provinsi Sumatra Barat. Kecamatan ini terletak pada koordinat 0.33’00” Lintang Selatan dan
100.07’00″Bujur Timur. Sungai Geringging memiliki Luas wilayah 99,35 Km2 dan kondisi
wilayah berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut 25m. Jumlah penduduk sekitar
25.815 jiwa dengan jumlah rumah tangga 5.611 dan 70% dari jumlah penduduk bermata
pencarian petani. (www.pertanian.padangpariamankab.go.id). Selain bertani, orang sungai
geringging cendrung merantau.
Kecamatan Sungai geringgiang terdapat sungai panjang yang mengalir sepanjang kecamatan
sungai geringgiang yang mana dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mandi” dan
mencuci pakaian nya sehari hari selain itu masyarakat juga memanfaatkan nya sebagai tempat
ikan larangan yang akan di bongkar setahun sekali, di antara nama nama sungai yang ada di
kecamatan sungai garinggiang ada sungai putiah.
Di sungai putiah merupakan sungai yang menjadi icon di sungai geringging karena sungai putiah
merupakan sungai yang besar di antara sungai yang lain nya di kecamatan sungai geringging di
sungai putiah ini merupakan salah satu sungai yang menjadi tempat ikan larangan di sungai
geringging.

Ikan larangam tersebut akan di tangkap oleh masyarakat setempat sekali dalam setahun saat
maulid nabi saw.
.
Rumusan Masalah
1. Alasan Adanya ikan larangan?
2. Bagaimana manfaat ikan larangan untuk masyarakat sekitar?
3. Apa saja upacara atau proses penangkapan ikan larangan?
4. Bagaimana antusias maayarakat Terhadap ikan larangan ?

Tujuan
Penelitian ini dibuat dengan tujuan agar agar para pembaca dapat menambah pengetahuannya
tentang salah satu tradisi yang di lakukan masyarakat di kabupaten padang pariaman tepat nya di
kecamatan Sungai Geringgjng, sehingga nantinya masyarakat luar sumatera Barat tahu bahwa di
Kabupaten padang pariaman memiliki banyak nya acara adat dan Budaya yang beraneka ragam
salah satu nya Acara adat di kecamatan Sungai geringgiang. Selain itu penelitian ini dibuat
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah antropologi visual.
Tinjauan Pustaka
State of heart

Judul Jurnal pembahasan

Kearifan Lokal Ikan Larangan Hasil Penelitian :


Penelitian ini menjelaskan bahwa dimulai nya
Peneliti larangan penangkapan ikan Semenjak tahlil
Hariadi, dan doa dilantunkan maka resmilah
Lokasi pelarangan menangkap ikan dilokasi tersebut.
Padang Pariaman Pengumuman berkaitan dengan ikan larangan
akan diulang beberapa kali jumat agar
Tahun
informasi tersebar keseluruh warga mayarakat.
2018

Nama jurnal Ikan larangan dibuat di aliran sungai Hulu


peneliti di balai pelestarian Nilai Budaya Kampar. Pertimbangan tempat yang di
Sumatera Barat lakukan dan Ada beberapa pertimbangan untuk
menentukannya Lokasi nya . Pertimbangan
utamanya adalah lubuk yang dipilih merupakan
lubuk yang airnya dalam dan banyak batu-batu
besar tempat bersarangnya ikan. Pertimbangan
lainnya tidak terlalu jauh dari perumahan untuk
memudahkan penjagaan.

Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Hasil Penelitian :


Nusantara di tengah arus globalisasi melalui Diera dewasa saat ini, pengaruh dari
pelestarian trasdisi gawai dayak sintiang globalisasi sudah merambat masuk ke
negara kita yaitu negara Indonesia .
Peneliti Masuknya arus globalisasi dapat membawa
Suparno, Geri Alfikar, Dominika Santi, suatu pengaruh yang positif maupun juga
Veronika Yosi negatif. Sebagaimana yang telah kita ketahui
era globalisasi ini terdapat kebebasan
Lokasi hubungan antar bangsa sehingga
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. membawakebudayaan asing yang secara
Pertamina-Sengkuang-Sintang perlahan-lahan dapat menggeserkan
kebudayaan lokal yang dimiliki
Tahun masyarakatIndonesia.Ini sangat
2018 memprihatinkan dimana para generasi muda
mulai mengikuti hal-hal yang kekinian
Nama Jurnal yang sangat menyimpang dari karakter dan
Pekan Vol. 3 No. 1 sifat yang lebih beradat dan beradab yang
dimiliki masyarakat Indonesia. sebagaimana
yang telah kita ketahui Negara
Indonesiaterkenal dengan multikulturalisme
yang dapat dimaknai sebagai sebuah
kepercayaan.

Kohesi Sosial Masyarakat di Kawasan Hasil Penelitian :


Megapolis (Studi Kasus Kawasan Kampung Menyebutkan bahwa indonesia pada saat ini
Keling, Medan, Indonesia) merupakan salah satu yang sedang giat-giatnya
dalam pembangunan di segala bidang. Salah
Peneliti saty nya di bidang pendidikan dan juga bidang
Fahmil Haris, Fahd Muktarsyaf kebudayaan Indonesia. Oleh karna itu guru
sebagai tenaga pendidik sangat berperan
Lokasi penting untuk mempertahan kan dan
Kota Padang menyesuaikan dengan perkembangan zaman
saat ini.
Tahun
2018

Nama jurnal
Jurnal STAMINA

Road map / kerangka pemikiran


1. Alasan adanya ikan larangan
Untuk menjaga kearifan lokal dan menjaga populasi ikan yang ada di sekitaran sungai maka
dari itu siapa yang ketauan mengambil sebelum pada waktunya akan di tangkap dan
dikenakan denda sebanyak 15 karung semen untuk keperluan nagari

2. Manfaat acara penangkapan ikan larangan bagi masyarakat


Acara penangkapan ini merupakan kearifan lokal yang berguna sebagai sarana berkumpulnya
dan mempererat hubungan masyarakat baik yang di kampung maupun dengan masyarakar rantau
karena hasil penangkapan ini akan di berikan jatah nya kepada masyarakat rantau dan juga hasil
nya ini ada juga yang di jual dan akan digunakan untuk keperluan nagari.
3. Proses penangkapan
Sebelum di lakukan nya penangkapan masal oleh masyarakat setempat ninik mamak, alim ulama
dan cadiak pandai yang semula mendoakan ikan larangan tersebut untuk melepaskan niat dan
acara tersebut di lakukan tepat pada acara maulid nabi saw lalu masyarakat di perbolehkan
menangkap nya dengan berbagai cara ada yang menangkap dengan jala atau waring ada yang
mencari nya ke sela sela batu ada juga yang menembak nya dengan alat tembakan kusus ikan.
4.Antusias masyarakat

Meskipun dalam masa pandemi masyarakat setempat sangat antusias dalam setiap acara acara
adat yang dilakukan setiap tahunnya di antara nya penangkapan ikan larangan secara bersama
sama di sungai geringgiang, masyarakat sungai geringgiang menjadikan acara tersebut sebagai
pengerat hubungan antar masyarakat di daerah maupun di perantauan karena masyarakat sungai
geringging juga mayoritas sebagai perantau, maka dari itu acara ini lah sebagai wadah
berkumpul nya kembali orang orang dari perantauan dan acara nya juga di adakan tepat setelah
maulid nabi di laksanakan atau saat hari maulid nabi tersebut dan acara ini hanya di adakan satu
kali dalam setahun. Maka dari itu perantau yang tidak bisa pulang sangat merindukan dan merasa
rugi karena tidak pulang kampung dan ikut dalam penangkapan ikan larangan tersebut, dan cara
penangkapan ikan larangan banyak yang memakai jala atau waring dan mencari nya kecelah
celah batu dan ikan tersebut di pancing untuk masuk ke dalam waring atau jala yang telah
dibentangkan.

A. Gaya hidup masyarakat


Teori Gaya Hidup Masyarakat Kota Ferdinand Tonnies (dalam Soerjono Soekanto,
1982), mengkaji bentuk-bentuk dan pola-pola ikatan sosial dan organisasi sehingga
menghasilkan klasifikasi sosial.

Menurut Tonnies (dalam Soekanto, 1982) masyarakat itu bersifat gemeinschaft


(komunitas atau paguyuban) dan gesselschaft (asosiasi atau patembayan). Pada
masyarakat gesselschaft, hubungan kekeluargaan telah memudar, hubungan sosial
cenderung impersonal dengan pembagian kerja yang rumit. Bentuk seperti ini
terdapat pada masyarakat industri atau masyarakat perkotaan. Dasar Tonnies adalah
hilangnya komunitas dan bangkitnya impersonalitas. Ini menjadi penting dalam
kajian tentang masyarakat perkotaan.

Emile Durkheim (dalam Wardi Bachtiar, 2006) mempunyai pandangan mengenai


Solidaritas Organik banyak ditemukan di kalangan masyarakat perkotaan sebagai
masyarakat modern yang ditandai oleh heterogenitas dan individualitas yang semakin
tinggi, bahwa individu berbeda satu sama lain. Masing-masing pribadi mempunyai
ruang gerak tersendiri untuk dirinya, dimana solidaritas organik mengakui adanya
kepribadian masing-masing orang. Karena sudah bersifat individualistis, maka
kesadaran kolektif semakin kurang. Integrasi sosial akan terancam jika kepentingan-
kepentingan individu atau kelompok merugikan masyarakat secara keseluruhan dan
kemungkinan konflik dapat terjadi.

The Theory Of The Leisure menurut Veblen (dalam George Ritzer & Barry
Smart,2012) tentang teori konsumsi yang memerhatikan kebutuhan orang untuk
membuat perbedaantperbedaan sosial tidak menyenangkan dengan memamerkan
objektobjek konsumen. Kelas atas menggunakan konsumsi berlebihan untuk
membedakan diri dari kelastkelas di bawahnya dalam hierarki sosial, sementara
kelastkelas bawah berupaya meniru tingkatan di atas mereka.

Metode Penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berguna untuk mengamati acara adat atau
kearifan lokal yang berada di kabupaten padang pariaman. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan prosedur deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dipahami sebagai penelitian
yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam
masyarakat maupun situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan pengamatan
dokumen. Wawancara dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: wawancara terstruktur, wawancara
semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in depth interview). Wawancara pada penelitian
dilakukan terhadap informan penelitian, baik yang termasuk dalam kategori sumber data primer
maupun sumber data skunder. Pada sumber data primer, untuk melakukan wawancara akan
ditentukan informan penelitian dari masyarakat Sungai geringging tersebut dengan masyarakat
sekitar yang bukan berasal dari masyarakat Sungai geringging. Wawancara pada penelitian ini
akan menggunakan teknik in depth interview, dengan cara mewawancarai seluruh informan
terpilih secara terus menerus untuk menggali data sebanyak-banyaknya.
Diagram Alir :

Mulai

Survey Lapangan

Menentukan Judul/ topik

Membuat Latar Belakang Masalah

Membuat Tinjauan Pustaka

Menentukan Metode

Pengambilan data lapangan

Observasi Wawancara Pengambilan gambar


Tahapan Pelaksanaan Penelitian

1. Observasi
masyarakat setempat sangat antusias dalam setiap acara acara adat yang dilakukan setiap
tahunnya di antara nya penangkapan ikan larangan secara bersama sama di sungai
geringgiang, masyarakat sungai geringgiang menjadikan acara tersebut sebagai pengerat
hubungan antar masyarakat di daerah maupun di perantauan karena masyarakat sungai
geringging juga mayoritas sebagai perantau, maka dari itu acara ini lah sebagai wadah
berkumpul nya kembali orang orang dari perantauan dan acara nya juga di adakan tepat
setelah maulid nabi di laksanakan atau saat hari maulid nabi tersebut dan acara ini hanya
di adakan satu kali dalam setahun. Maka dari itu perantau yang tidak bisa pulang sangat
merindukan dan merasa rugi karena tidak pulang kampung dan ikut dalam penangkapan
ikan larangan tersebut, dan cara penangkapan ikan larangan banyak yang memakai jala
atau waring dan mencari nya kecelah celah batu dan ikan tersebut di pancing untuk
masuk ke dalam waring atau jala yang telah dibentangkan.
Acara penangkapan ini merupakan kearifan lokal yang berguna sebagai sarana
berkumpulnya dan mempererat hubungan masyarakat baik yang di kampung maupun
dengan masyarakar rantau karena hasil penangkapan ini akan di berikan jatah nya kepada
masyarakat rantau dan juga hasil nya ini ada juga yang di jual dan akan digunakan untuk
keperluan nagari. Dan Untuk menjaga kearifan lokal dan menjaga populasi ikan yang ada
di sekitaran sungai maka dari itu siapa yang ketauan mengambil sebelum pada waktunya
akan di tangkap dan dikenakan denda sebanyak 15 karung semen untuk keperluan nagari
2. Studi kepustakaan

Hasil Penelitian :
Diera dewasa saat ini, pengaruh dari globalisasi sudah merambat masuk ke
negara kita yaitu negara Indonesia . Masuknya arus globalisasi dapat membawa
suatu pengaruh yang positif maupun juga negatif. Sebagaimana yang telah kita
ketahui era globalisasi ini terdapat kebebasan hubungan antar bangsa sehingga
membawakebudayaan asing yang secara perlahan-lahan dapat menggeserkan
kebudayaan lokal yang dimiliki masyarakatIndonesia.Ini sangat memprihatinkan
dimana para generasi muda mulai mengikuti hal-hal yang kekinian yang
sangat menyimpang dari karakter dan sifat yang lebih beradat dan beradab yang
dimiliki masyarakat Indonesia. sebagaimana yang telah kita ketahui Negara
Indonesiaterkenal dengan multikulturalisme yang dapat dimaknai sebagai sebuah
kepercayaan.
Maka dari itu perlu adanya pelestarian kearifan lokal yang ada di indonesia

Penelitian ini menjelaskan bahwa dimulai nya larangan penangkapan ikan Semenjak
tahlil dan doa dilantunkan maka resmilah pelarangan menangkap ikan dilokasi tersebut.
Pengumuman berkaitan dengan ikan larangan akan diulang beberapa kali jumat agar
informasi tersebar keseluruh warga mayarakat.

Ikan larangan dibuat di aliran sungai Hulu Kampar. Pertimbangan tempat yang di
lakukan dan Ada beberapa pertimbangan untuk menentukannya Lokasi nya .
Pertimbangan utamanya adalah lubuk yang dipilih merupakan lubuk yang airnya dalam
dan banyak batu-batu besar tempat bersarangnya ikan. Pertimbangan lainnya tidak terlalu
jauh dari perumahan untuk memudahkan penjagaan.

3. Potret observasi

4. Analisa hasil
Gambaran kedepannya saya akan mencoba meengamati keegiatan yang di lakukan saat
pembacaan doa saat dimulai nya pelarangan penangkapan ikan
5. Menyusun laporan penelitian
Setelah dilakukannya anlisa, maka data data yang terkumpul dan foto yang sudah di dapatkan
maka akan dijadikan laporan hasil penelitian akhir .

Anda mungkin juga menyukai