Pendahuluan
dengan area teritorial laut yang sangat luas. Daratan Indonesia seluas 1.904.569
khatulistiwa dan terletak antara benua Asia dan Australia (Iwan Gayo, 2000:7).
Hal tersebut menunjukkan bahwa wilayah laut lebih luas dari wilayah daratan,
terdapat 5 pulau besar dan ratusan pulau kecil lainnya, baik yang berpenghuni
maupun yang tidak berpenghuni. Termasuk juga dipesisir pantai Indonesia yang
merupakan salah satu mata pencaharian yang utama dan hingga saat ini terus
mengalami perkembangan. Masyarakat pesisir pada saat itu tidak hanya mampu
mengarungi perairan Nusantara, akan tetapi lebih dari itu seperti yang diketahui
1
masyarakat yang bermukim di daerah pesisir pantai dan daerah kepulauan yang
Dunia maritim adalah sebuah dunia yang luas, dalam, sukar ditebak sebab ia
bisa tenang memberikan kedamaian dan rezeki bagi anak manusia, namun dengan
Berbagai ungkapan, penilaian, dan keterangan juga diberikan oleh umat manusia
laut sebagai buah dunia yang penuh misteri, “lauik sati, rantau batuah”, kata
orang Minang.
Orang Minang mendiami dua daerah utama pantai barat, yaitu daerah pesisir
dan pedalaman. Tambo juga mengatakan bahwa orang Minang mendiami dua
daerah utamanya yakni luhak nan tigo atau darek dan rantau. Darek identik
dengan daerah pedalaman dan rantau identik dengan daerah pesisir dari pantai
barat. Beberapa daerah yang dikatakan sebagai bagian dari daerah Rantau Pesisir
Sapuluah, dan Bayang nan Tujuah dan kawasan sepanjang pantai barat, mulai dari
budaya Minangkabau.
memiliki mitos dan kepercayaan rakyat. Mitos erat kaitanya dengan legenda dan
2
ceritarakyat.Mitos, legenda, dan cerita rakyat adalah cerita tradisional dalam jenis
yang berbeda.Tidak seperti mitos, cerita rakyat dapat belatar kapanpun dan
dimanapun, dan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masyarakat yang
melestarikannya. Sama hanya seperti mitos, legenda ada kisah yang secara
terkini, saat dunia sudah terbentuk seperti sekarang ini. Legenda biasanya
kalanya juga alat, dan biasanya juga ungkapan serta sajak. Bruvanddalam
sangat menarik untuk diteliti, karena sampai saat ini belum banyak penelitian-
maritim di Kabupaten Pesisir selatan telah hidup sejak dahulunya dan sampai
Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari dari
3
masyarakat tersebut yang masih memakai adat istiadat turun-temurun dari nenek
kematian, tradisi nelayan ketika mendapatkan ikan banyak seperti membuat acara
syukuran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah :
Pesisir Selatan?
4
Iswidayati Sri peneliti dapat menyimpulkan bahwa Fungsi Mitos dalam kehidupan
membina kesetiakawanan sosial diantara para anggota agar ia dapat saling saling
Ngundang matu serta untuk mengetahui makna dan bentuk dari ritual
tersebut.Dalam pelaksaan ritual ngundang matu ini biasanya dilakukan pada saat
keluarga dari keturunan kerajaan baik itu suntan,dalomraja,sai batin, dan minak
lain-lain.
5
dunia luar mengenai ekistensi mereka pada dunia kelautan.Melaut adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Bajo sebagai usaha di luar mereka.
mitos menunjukkan bahwa mitos memiliki peran dan fungsi yang penting dalam
kehidupan kelompok masyarakat itu, mitos dijadikan acuan dalam beraktifitas dan
bersosialisasi karena ada nilai pembenaran yang terkandung di dalam mitos, mitos
bahkan dijadikan sebagai tameng atau perisai untuk melindungi seseorang dari
ajaran agama, mitos tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat
Sukatman, dkk. 2017. dalam artikelnya yang berjudul “Mitos dalam Ritual
Yang terbit di jurnal Edukasi 2017, IV (I): 13-19. Berdasarkan hasil penelitian
ruwatan dilakukan agar keberadaan mitos tetap terjaga dan tidak punah karena
6
Ruslan Idrus, 2014. Dalam artikelnya yang berjudul “Religiolitas
Percaya jika tidak nelakukan tradisi sedekah laut tetapi ada sesaji yang tidak
komplit maka akan terjadi musibah dan hasil laut tangkapan laut tidak melimpah.
pada masyarakat Melayu di Kabupaten Bintan, ada empat kepercayaan rakyat (1)
7
masyarakat mengenai terciptanya alam semesta dan dunia, (4) fungsi kepercayaan
Kandai, Vol.11. No. 1, mei 2015: 84-98. Berdasarkan penelitian Asrif, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa Mitos imbu dan ritual kemaritiman lainnya berperan
penting dalam melindungi alam laut, mitos imbu berfungsi menjaga relasi kedua
kehadirannya dinilai penting dan relevan dengan penelitian ini, untuk memahami
setra akan memperkuat teori fungsional tersebut, dan saling membantu dalam
menganalisis fungsi yang terdapat dalam mitos dan kepercayaan rakyat yang
Kata folklor adalah pengindonesiaan dari inggris yaitu folklore. Kata ini
berasal dari dua kata yaitu folk dan lore. Menurut Alan Dundes ( Danandjaja,
2002: 1-2) folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,
8
sosial, dan kebudayaan lainnya. Sedangkan Loreadalah tradisi folk, yaitu sebagian
kebudayaannya yang diwariskan turun temurun secara lisan atau melalui sebuah
folklor lisan, 2) folklor setengah lisan, 3) folklor bukan lisan. Folklor lisan
meliputi: (a) bahasa rakyat, seperti julukan tradisional, (b) ungkapan tradisional,
seperti pribahasa, (c) pertanyaan tradisional, seperti teka-teki, (d) puisi rakyat,
seperti gurindam, dan pantun, (e) cerita rakyat seperti, mite, legenda, dan dongeng,
(f) nyanyian rakyat. Folklor setengah lisan, seperti kepercayaan rakyat, teater
rakyat, dan tarian rakyat. Folklor bukan lisan, seperti arsitektur, dan obat-obatan
rakyat (Brunvand dalam Danandjaja, 1984: 20). Mitos dan kepercayaan rakyat
salah satu bentuk folklor lisan dan setengah lisan karena merupakan salah satu
bentuk mitos dan kepercayaan rakyat, untuk menganalisis bentuk fungsi yang
terdapat pada mitos dan kepercayaan rakyat, peneliti berpedoman pada kerangka
menganggap bahwa budaya itu berfungsi apabila terkait dengan kebutuhan dasar
manusia, hal ini yang menjadi dasar teori fungsi.Malinowski juga beranggapan
kebutuhan untuk makan dan minum, kebutuhan akan hiburan dan lain sebagainya.
9
Menurut Bascom(dalam Endraswara, 2009: 128-129) ada empat fungsi
diwujudkan ke dalam bentuk larangan (ora ilok) dan juga cerita fiktif.
( Endraswara 2009:128)
yakni kisah nabi yang dihianati cecak yang bewarna kelabu, sewaktu
Timur tidak membunuh cecak bewarna kelabu pada hari jumat Legi. Hal
10
Maka kalau ada petir harus mengucapkan “Gandrik putune Ki Ageng
dongeng Jawa yang merupakan bentuk ajaran pada anak-anak. Lagu Ilir-
ilir, Cublak-cublak Suweng, dan Wajibe Dadi Murid. Dalam lagu rakyat
foklor justru lebih lebih kuat pengaruhnya jika dibandingkan dengan sastra
anak dan control sosial. Dongeng suci dianggap sebagai hal sacral dan benar-
11
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Metode merupakan cara kerja yang dipakai untuk memahami suatu objek
yang menjadi ilmu yang diterapkan dalam penelitian ini.Peneliti ini menggunakan
diamanatkan pendukung budaya tersebut. Ada tiga tahap yang harus dilalui
seorang peneliti di tempat jika berhasil dalam usahanya, yaitu: (1) teknik
pengumpulan data, (2) teknik analisis data, (3) teknik penyajian data.
Menurut (Danandjaja: 193) penelitian folklor terdiri antara lain dari tiga
pendokumentasian ini bersifat penelitian di tempat (field work). Ada tiga tahap
yaitu: (1) tahap prapenelitian di tempat, (2) tahap penelitian di tempat yang
1. Prapenelitian di tempat
Sebelum memulai suatu penelitian, yaitu terjun ke tempat atau daerah kita
12
penelitian.Rancangan penelitian itu mengandung beberapa keterangan pokok,
2. Penelitian di tempat
a. Studi Pustaka
para sarjana terlebih dahulu yang telah di jadikan dalam tulisan-tulisan terkait
masalah penelitian Mitos dan Kepercayaan Rakyat yang ada di Kabupaten Pesisir
Selatan .dengan studi kepustakaan ini penulis dapat mencari bahan tertulis yang
Selatan.
b. wawancara
yang terdapat di daerah Kabupaten Pesisir Selatan, terkait dengan cerita rakyat
dan kepercayaan rakyat yang ingin diteliti, dalam penelitian ini wawancara
bapak camat, bapak lurah, ketua KAN, ketua RT, ketua RW, dan masyarakat yang
13
c. Rekaman
untuk mendapatkan informasi yang diberikan narasumber dan juga agar hasil
a. Pada setiap lembar kertas tik di sebelah kiri harus diberikan jarak kosong
selebar 3,5 cm dan di sebelah kanan 2,5cm. pada bagian atas dan bawah diberi
jarak kosong masing-masing selebar 3,5cm. Setiap alinea baru harus dimulai
1. pada sudut kiri bagian atas kertas harus dibubuhi paling sedikit tiga keterangan
yaitu: (a) genre (misalnya kepercayaan), (b) daerah asal genre itu (misalnya
14
2. pada sudut kanan bagian atas harus dibubuhi keterangan mengenai informan
a.) Nama, umur, dan jenis kelamin yang ditik pada baris teratas (misalnya: Kliwon,
22 th, laki-laki).
b.) pekerjaan, kebangsaan, suku bangsa, dan tempat lahir, (misalnya: pedagang,
c.) Bahasa yang dikuasai oleh informan dicantumkan dengan urutan, yang paling
d.) tempat bahan ini diperoleh dari informan oleh pengumpulan folklor
folklor yang dititk dari atas ke bawah dengan urut-urutan sebagai berikut:
C. Pada setiap naskah koleksi foklor harus mengandung tiga macam bahan, yaitu:
(1) teks bentuk foklor yang dikumpulkan , (2) konteks teks yang bersangkutan
15
D. Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari:
2. Jangan mengumpulkan suatu item foklor dari orang yang bukan anggota
3. Jangan memuat lebih dari satu item atau bahan dalam satu naskah arsip biarpun
naskah arsip.
E. Selain bahan-bahan foklor untuk pengarsipan itu, ada baiknya dibuat satu arsip
dapat kita lakukan berdasarkan klasifikasi genre-genre foklor, seperti yang telah
tiga kelompok besar : foklor lisan, foklor sebagian lisan, dan foklor bukan lisan.
data maka diperlukan untuk memilah dan menyalin data yang telah ditulis
kedalam bentuk tulisan. Dan pada akhirnya tulisan tersebut mudah untuk
16
dipahami dan juga harus memastikan bahwa data yang telah didapatkan lengkap
atau tidak. Setelah semua data diperbaiki maka dapat dilakukan analisis dengan
17