PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,
dengan banyaknya pulau menjadikan Indonesia kaya akan ras, suku, agama,
Bahasa, serta tradisi dan budaya. Menurut KBBI V tradisi adalah adat
kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam
masyarakat. Dilihat dari pengertiannya saja tradisi harusnya dijalankan secara
turun-temurun dan masih dilaksanakan dalam masyarakat. Namun, pada
faktanya lambat laun masyarakat justu meninggalkan tradisi bahkan enggan
untuk melesarikannya. Hal ini menyebabkan banyak generasi muda tidak tahu
tentang tradisi yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh efek negatif dari
globalisasi. Globalisasi memiliki beberapa efek negatif untuk perkembangan
tradisi dan budaya yang ada di Indonesia yaitu, timbulnya akulturasi di
tengah-tengah masyarakat yang mengalami globalisasi, masyarakat menjadi
individualis, kecintaan akan budaya-budaya lokal akan terkikis, sebagian
masyarakat akan meniru budaya dan gaya hidup negara lain, meskipun tidak
sesuai dengan norma yang ada di masyarakat, nilai-nilai keagamaan akan
semakin terkikis, moral sebagian masyarakat akan rusak karena telah
mengikuti budaya dan gaya hidup masyarakat di negara lain yang tidak sesuai
dengan norma yang ada di Indonesia
(https://www.maxmanroe.com/vid/umum/dampak-positif-negatif-
globalisasi.html). Tidak hanya efek negatif globalisasi saja yang berpengaruh
tetapi dampak positif juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan tradisi
dan budaya salah satu dampak positif globalisasi yang paling berpengaruh
adalah perkembangan teknologi. Dengan semakin berkembangnya teknologi,
budaya dari luar cepat masuk ke Indonesia begitu juga dengan budaya
Indonesia dapat masuk ke budaya luar. Sehingga masyarakat beranggapan
bahwa budaya dan tradisi Indonesia sudah kuno. Hal tersebut berimbas kepada
masyarakat yang lebih memilih budaya asing yang dianggapnya lebih modern
daripada harus melestarikan budaya dan tradisi yang ada di Indonesia. Jika
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam sejarahnya ritual Nyadar merupakan tradisi yang sudah sejak
lama ada dan dilaksanakan oleh masyarakat desa Pinggirpapas.
Sedangkan dalam praktiknya mereka mempunyai peraturan-peraturan
sebelum melaksanakan upacara seperti mengadakan acara parembukan
(musyawarah) untuk menetapkan waktu pelaksanaan, memberikan
sesaji dan lain sebagainya.
2. Dalam waktunya biasanya masyarakat setempat melaksanakannya tiga
kali dalam setahun atau bertepatan sesudah tanggal 12 Maulid
(sesudah melaksanakan Maulid Agung).. Mengenai harinya selalu
ditetapkan hari Jumat dan Sabtu sebagai hari pelaksanaannya. Dan
tujuan diadakannya tradisi Nyadar tersebut tiap tahunnya adalah untuk
melestarikan kebudayaaan dan menghormati aturan-aturan yang sudah
berjalan lama di Desa Pinggirpapas.
3. Keunikan tradisi Nyadar yaitu Nase’ panjhang yang diletakkan dalam
bambu kuno dan kemudian di letakkan dalam tangki, makanan khas
tradisi Nyadar adalah gettas dan rengginang berukuran besar,
masyarakat yang melaksanakan tradisi Nyadar menggunakan pakaian
serba hitam dan menggunakan blankon Jawa dan membawa keris.
5.2 Saran
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/dampak-positif-negatif-globalisasi.html
https://regional.kompas.com/read/2012/05/28/22162976/Kesenian.Tradisi.Teranca
m.Punah
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3587593/nyadhar-ritual-
penghormatan-petambak-garam-sumenep
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace
/bitstream/123456789/8632/1/HOSNOR%20CHOTIMAH-FUF.pdf
http://ensiklo.com/2014/05/08/adat-dan-tradisi-dalam-masyarakat/
Para sesepuh membawa semua alat dan bahan upacara. Pemuka adat utama
yang kira-kira berjumlah sekitar 40 orang mengenakan pakaian adat berupa jubah
hitam. Hitam menyimbolkan keheningan atau kesedihan. Didahului sesepuh,
semua yang hadir melakukan upacara tabur bunga di makam Pangeran Anggasuto
dan keturunannya.
Usai acara tabur bunga, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan doa yang
dipimpin oleh pemuka adat utama. Pemuka adat yang satu ini basanya berpakaian
jubah putih. Putih melambangkan kesucian. Setelah doa selesai oleh pemuka adat
utama, baru semua warga dipersilakan untuk ikut menabur bunga dan membaca
doa di makam leluhur.
f. Apa saja barang ataupun bahan yang biasa dibawa pada saat tradisi
nyadar dilakukan?
Jawaban : Nase’ Panjhang yang diletakkan pada bambu kuno
kemudian di letakkan di dalam tangki.
g. Apa makna dari tradisi nyadar?
Jawaban : Nyadhar adalah ritual yang dilakukan untuk menghormati
salah satu tokoh penemu cara pembuatan garam di Sumenep
h. Siapa saja yang terlibat dalam tradisi nyadar?